You are on page 1of 5

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

Tanggal Kegiatan
Kode Kegiatan

: 26 Oktober 2015
: F1 - Upaya Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan

Uraian Kegiatan

Masyarakat
: Penyuluhan Infeksi Menular Seksual pada Remaja
Kecamatan Tenggarang

BAB I : PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit
menular dengan angka kematian yang tinggi dan dapat menjangkiti seluruh
lapisan masyarakat dari mulai bayi sampai dewasa baik laki-laki maupun
perempuan. Di Indonesia, sejak tahun 1987 perkembangan jumlah kasus
AIDS maupun HIV (+) cenderung meningkat pada setiap tahunnya.Saat ini
lebih dari 250 negara melaporkan adanya infeksi infeksi HIV/AIDS dari
berbagai penjuru dunia. Infeksi HIV/ AIDS merupakan Pandemi Global,
dengan kasus yang terdapat hampir di semua negara.
Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002
jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 130 ribu orang.
Akan tetapi yang tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak
1987. Sampai sekarang di Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi
HIV/AIDS yang jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus
terbanyak infeksi HIV/AIDS di Indonesia berturut-turut ditemukan di DKI
Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan
Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau. Sedangkan kelompok umur
yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah kelompok umur
dewasa muda yaitu usia 20 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39 tahun, 4049 tahun dan 15-19 tahun.

Perlu pemahaman tentang perilaku seksual pada remaja sebab, masa


remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak-anak dan
perilaku seksual dewasa. PenelitianAmaliyasari dan Puspitasari (2008),
tentang perilaku seksual anak usia pra remaja disimpulkan bahwa, factor
eksternal berupa adanya pengaruh yang signifikan dari lingkungan dan
pergaulan dengan teman sebaya.
HIV/AIDS merupakan penyakit infeksi yang sangat berbahaya karena
tidak saja membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia namun juga pada
Negara

secara

keseluruhan.

Strategi

dan

Rencana

Aksi

Nasional

Penanggulangan HIV dan AIDS (SRAN) 2010-2014 yang dikukuhkan dalam


Permenkokesra Nomor 8 Tahun 2010, menyebutkan makin memperkuat
upaya penanggulangan AIDS di Indonesia yang lebih terarah dan
terkoordinasi. Oleh karena itu disini penulis melaporkan hasil kegiatan
penyuluhan HIV/AIDS, usia remaja dan pra remaja se-Kecamatan
Tenggarang. Kabupaten Bondowoso,
BAB II : RENCANA KEGIATAN
2.1

Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai HIV/AIDS
2. Menjelaskan tentang cara penularan HIV/AIDS
3. Menjelaskan tentang gejala dan akibat yang dapat ditimbulkan
HIV/AIDS.
4. Menjelaskan tentang pencegahan HIV/AIDS.
5. Menjelaskan peran serta para remaja dalam pemahaman pencegahan
infeksi HIV/AIDS kepada masyarakat sekitar
Target kegiatan:
Memberikan

penyuluhan

mengenai

segala

informasi

tentang

HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual hingga tercapai peningkatan


pengetahuan seksual pada remaja serta pecegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS.

2.1

Bentuk Kegiatan
2.1.1. Narasumber
Narasumber adalah dr. Reza Kurniwan peserta Dokter Internsip
Puskesmas Tenggarang periode Oktober 2015-Februari 2016.
2.1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu

: Senin, 26 Oktober 2015

Tempat

: Balai Desa Dawuhan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten


Bondowoso

2.1.3. Sasaran Penyuluhan


Sasaran adalah perwakilan pelajar SMA/SMK/MA di wilayah
Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso.
2.1.4. Media yang Digunakan
Menggunakan media presentasi dengan layar LCD. Dan penyebaran
Leaflet.
2.1.5. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya
jawab.
BAB III :LAPORAN KEGIATAN
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2015 pukul
09.00-11.00 WIB di Balai Desa Dawuhan, Kecamatan Tenggarang dengan peserta
adalah Perwakilan pelajar SMA/SMK, Tenggarang. Penyuluhan dilaksanakan dalam
rangka serangkaian kegiatan Komite Nasional Pemuda Indonesia tahun 2015
Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penyuluh memberi
penjelasan dan menjawab pertanyaan dari peserta apabila ada yang kurang
dimengerti. Para peserta nampak antusias dengan keaktifan yang ditunjukkan para
peserta pada sesi tanya jawab.
Penyuluhan mengenai HIV dan AIDS ini dilaksanakan dalam rangka
pengenalan pengatahuan seksual secara dini pada remaja dan juga upaya pencegahan
dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS. Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan pengaruh positif kepada para remaja serta dapat mengetahui secara dini

mengenai penyakit ini. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan langsung
dengan ceramah yang disampaikan dengan santai tapi serius dan dapat dipahami oleh
peserta. Selama penyuluhan terjadi diskusi yang menarik karena peserta penyuluhan
cukup antusias yang dapat dilihat dari pertanyaan yang diajukan.
Kendala yang dihadapi penyuluh selama proses penyuluhan berlangsung
adalah faktor teknis penyiapan LCD, karena dilakukan di balai desa LCD menjadi
sedikit kurang jelas sehingga mempengaruhi jalannya penyampaian materi. Namun
sedikit teratasi karena penyuluh telah menyiapkan buku saku serta leaflet. Untuk itu,
dalam pelaksanaan penyuluhan, sebaikmya penyuluh lebih memperhatikan kesiapan
teknis sarana dan prasarana agar semua proses yang diberikan selama
berlangsungnya penyuluhan dapat diserap dengan baik oleh peserta.

DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PP & PL Kemenkes RI. 2011. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Dilapor
s/d Juni 2011. Online. (http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf.

Divisions of HIV/AIDS Prevention. (2003). HIV and Its Transmission.


Centers for Disease Control & Prevention.
Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD
Dr. Soetomo Surabaya.

LAMPIRAN

You might also like