You are on page 1of 18

Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak

tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa
terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut,
pergelangan kaki, dan jari kaki.
Laki-laki lebih rawan terkena penyakit asam urat dibandingkan dengan perempuan, terutama
saat usia mereka di atas 30 tahun. Pada perempuan, penyakit ini biasanya berisiko timbul
setelah menopause.
Orang yang terkena serangan penyakit asam urat biasanya akan merasakan perkembangan
gejala yang cepat dalam beberapa jam pertama. Rasa sakit bisa berlangsung selama 3-10 hari.
Pembengkakan tidak hanya terjadi di sendi, namun juga di daerah sekitar sendi disertai warna
kulit yang memerah. Pada tahap ini, penderita dapat tidak mampu bergerak secara leluasa.

Di Indonesia, orang sering salah kaprah menyamakan penyakit asam urat (gout/pirai) dengan
rematik. Padahal rematik adalah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan rasa sakit
pada persendian atau otot yang mengalami peradangan. Penyakit asam urat (gout/pirai) hanya
salah satu penyebab nyeri pada persendian. Mengenali gejala dan tanda pada gout dapat
membantu seseorang membedakan dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh kondisi lain.

Banyak orang mengira apabila kadar asam urat di dalam darah tinggi (hiperurisemia), maka
akan terkena gout. Hal ini tidak benar, karena hanya sekitar 1/3 penderita hiperurisemia yang
mengalami gout.
Penyebab penyakit asam urat
Gejala nyeri dan pembengkakan pada penyakit asam urat disebabkan oleh tusukan kristalkristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat. Seseorang
yang suka mengonsumsi makanan dengan kandungan asam urat tinggi (contohnya jeroan,
hidangan laut, daging merah) dan seseorang yang gemar mengonsumsi minuman beralkohol
akan berisiko tinggi terkena penyakit asam urat. Selain itu, penyakit ini juga rawan dialami
oleh orang-orang yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik.
Menurut penelitian, seseorang yang memiliki keluarga penderita penyakit asam urat juga
dapat terkena kondisi sama. Dengan kata lain, penyakit ini bersifat genetik juga.
Diagnosis penyakit asam urat
Temuilah dokter jika Anda merasakan gejala-gejala penyakit asam urat. Dalam melakukan
diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan atau tes untuk memastikan adanya kristalkristal natrium urat pada persendian. Hal ini perlu dilakukan karena ada jenis penyakit lain
yang bisa menyebabkan gejala menyerupai penyakit asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat
dalam darah juga biasanya dilakukan.
Sebelum melakukan tes, biasanya pertama-tama dokter akan bertanya mengenai:

Lokasi sendi yang terasa sakit.

Seberapa sering Anda mengalami gejala dan seberapa cepat gejala tersebut muncul.

Obat-obatan tertentu yang sedang Anda konsumsi.

Riwayat penyakit asam urat di keluarga Anda.

Penanganan penyakit asam urat


Penanganan penyakit asam urat memiliki dua sasaran utama, yaitu meringankan gejalanya
dan mencegah serangan terulang kembali.
Untuk meringankan gejala penyakit asam urat, Anda bisa menempelkan kantong es pada
bagian sendi yang terasa sakit. Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit, misalnya
colchicine, OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid), dan obat-obatan golongan steroid.
Sedangkan untuk mencegah kambuhnya serangan penyakit asam urat, Anda bisa
mengonsumsi obat penurun kadar asam urat (misalnya allopurinol). Selain itu, Anda
diharuskan untuk menjauhi makanan-makanan pemicu penyakit asam urat dan segera
turunkan berat badan. Utamakan makanan rendah kalori untuk mendukung upaya
mendapatkan berat badan ideal.

Kombinasi obat-obatan dari dokter serta perilaku hidup sehat umumnya terbukti ampuh
dalam menurunkan kadar asam urat dan melarutkan kristal-kristal tajam yang telah terbentuk.
Dengan kombinasi tersebut, maka diharapkan pasien penyakit asam urat tidak lagi mengalami
kambuh.
Komplikasi penyakit asam urat
Meski penyakit asam urat jarang menimbulkan komplikasi, namun tetap patut kita waspadai.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:

Munculnya benjolan keras (tofi) di sekitar area yang mengalami radang.

Kerusakan sendi permanen akibat radang yang terus berlangsung dan tofi di dalam
sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri. Kerusakan permanen
ini biasanya terjadi pada kasus penyakit asam urat yang diabaikan selama bertahuntahun.

Batu ginjal yang disebabkan oleh pengendapan asam urat yang bercampur dengan
kalsium di dalam ginjal.

Temui dokter jika Anda merasakan gejala penyakit asam urat meski kerap reda dengan
sendirinya. Penanganan medis dibutuhkan untuk mencegah kekambuhan dan memburuknya
kondisi seiring waktu.
Untuk benar-benar memastikan apakah Anda menderita penyakit asam urat, dokter perlu
melakukan tes khusus untuk mengukur kadar asam urat atau melihat keberadaan kristalkristal zat tersebut di dalam sendi. Namun sebelum melakukan tes tersebut, pertama-tama
dokter biasanya akan menanyakan pada Anda tentang beberapa hal, yaitu:

Lokasi sendi yang terasa sakit.

Seberapa cepat gejala berkembang dan seberapa sering gejala tersebut muncul.

Makanan dengan kadar purin tinggi yang mungkin sering Anda konsumsi.

Minuman beralkohol atau minuman berkadar gula fruktosa tinggi yang mungkin
sering Anda konsumsi.

Obat-obatam pemicu penyakit asam urat yang mungkin sedang Anda gunakan.

Penyakit dengan komplikasi penyakit asam urat yang mungkin sedang Anda derita.

Riwayat kesehatan keluarga Anda.

Jawaban dari pertanyaan di atas nantinya akan digunakan dokter untuk mendukung hasil tes
yang dilakukan.

Salah satu jenis tes yang bisa mendeteksi keberadaan kristal asam urat adalah tes cairan
sendi. Di dalam tes ini dokter akan mengambil sampel cairan sinovial di dalam sendi yang
mengalami radang menggunakan jarum dan menelitinya melalui mikroskop. Jika pasien
memang menderita penyakit asam urat, biasanya kristal-kristal natrium urat hampir selalu
terlihat pada sampel cairan sinovialnya. Metode pemeriksaan ini juga membantu dokter untuk
memastikan bahwa gejala tidak disebabkan oleh penyakit lain (misalnya septic arthritis
dengan gejala pembengkakan dan kemunculan rasa nyeri yang tidak tertahankan disertai
demam).
Jenis tes yang kedua adalah pemindaian ultrasound (USG). Tes ini kini marak digunakan
karena dianggap paling sederhana dan aman untuk mendeteksi keberadaan kristal natrium
urat di dalam sendi yang mengalami radang atau di dalam lapisan kulit dalam.
Selain itu, dokter mungkin juga perlu melakukan tes darah untuk mengukur kadar asam urat
di dalam darah. Tes ini juga biasanya dilakukan pada setengah bulan atau satu bulan pasca
terjadinya serangan gejala. Alasan dokter perlu menunggu waktu selama itu adalah karena
level asam urat cenderung turun ketika serangan berlangsung.
Metode pemeriksaan X-ray biasanya hanya digunakan oleh dokter untuk tujuan
pengesampingan. Karena meski kurang mampu mendeteksi keberadaan kristal asam urat di
dalam sendi, metode pemeriksaan ini tetap mampu mendeteksi kondisi lain dengan gejalagejala yang serupa (contohnya adalah chonrocalcinosis atau peradangan sendi akibat
pembentukan kristal kalsium). Apabila kondisi-kondisi lain juga tidak ditemukan berkaitan
dengan kerusakan sendi yang ada, maka dokter bisa berasumsi bahwa pasien menderita
penyakit asam urat.

Sendi yang tiba-tiba terasa sangat sakit (terutama sendi jempol kaki) merupakan gejala
penyakit asam urat yang umum terjadi. Sering kali penderita penyakit ini kesulitan untuk
berjalan akibat rasa sakit yang sangat mengganggu. Meski dapat muncul kapan saja, namun
umumnya gejala biasanya lebih terasa di malam hari.
Tidak hanya sendi jempol kaki saja, sendi-sendi lain yang terletak di ujung anggota badan
juga rentan terkena serangan penyakit asam urat. Contohnya adalah sendi pergelangan kaki,
telapak kaki tengah, lutut, pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan siku.
Biasanya nyeri berkembang dengan cepat dalam tempo beberapa jam saja. Nyeri hebat ini
akan disertai dengan pembengkakan, sensasi panas, serta kemunculan warna kemerahan pada
kulit yang melapisi sendi.
Serangan penyakit asam urat umumnya berlangsung dalam kurun 3-10 hari. Saat gejala
mereda dan bengkak mengempis, kulit di sekitar sendi yang kena akan tampak bersisik,
terkelupas, dan terasa gatal. Meski serangan bisa reda dengan sendirinya, namun kondisi ini
tidak boleh diabaikan. Pengobatan harus tetap dilakukan, antara lain untuk mencegah risiko
kambuh dengan tingkat keparahan gejala yang meningkat, risiko penyebaran ke sendi-sendi
yang lain, dan risiko kerusakan permanen pada sendi.

Penting untuk beristirahat dengan cukup selama Anda mengalami serangan penyakit asam
urat. Angkatlah tungkai Anda dan hindarkan sendi yang sedang mengalami radang dari
benturan. Mengompres sendi dengan sekantong es selama sekitar dua puluh menit juga dapat
membantu meredakan rasa nyeri. Jangan mengompres lebih dari waktu tersebut dan jangan
menempelkan es secara langsung ke kulit karena dapat merusak kulit.
Segera minum obat yang diresepkan oleh dokter begitu Anda merasakan serangan penyakit
asam urat. Obat yang umum digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri adalah
kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti indometasin, diclofenac, naproxen,
dan etoricoxib.
Efek samping penggunaan OAINS meliputi sakit maag dan gangguan pencernaan. Untuk
meminimalkan timbulnya efek samping tersebut, dokter biasanya akan meresepkan obat
penghambat pompa proton (PPI) sebagai penyerta.
Penting untuk mengikuti seluruh petunjuk pemakaian yang diberikan oleh dokter dalam
mengonsumsi OAINS. Obat ini biasanya harus terus digunakan selama serangan penyakit
asam urat belum reda, hingga dua hari setelah serangan reda untuk mencegah kambuh.
Apabila OAINS kurang mampu meredakan gejala penyakit asam urat atau Anda tidak
diperbolehkan mengonsumsi obat ini dikarenakan kondisi tertentu, dokter dapat meresepkan
colchicine sebagai pengganti yang juga berkhasiat untuk menghilangkan rasa sakit dan
pembengkakan. Colchicine jarang menimbulkan efek samping. Efek samping berupa sakit
perut, mual, dan diare biasanya timbul apabila obat ini dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Pada kasus penyakit asam urat dengan gejala parah yang tidak bisa diredakan dengan OAINS
atau colchicine, dokter biasanya akan meresepkan kortikosteroid. Selain dalam bentuk tablet,
obat ini juga bisa diberikan dokter dalam bentuk suntik untuk meredakan nyeri secara cepat.
Apabila digunakan dalam dosis rendah dan dalam jangka waktu singkat, kortikosteroid jarang
menimbulkan efek samping. Sebaliknya, jika digunakan dalam dosis tinggi dan jangka waktu
lama, obat ini berisiko menimbulkan efek samping, seperti otot terasa lemas, kulit mudah
memar, penipisan tulang, dan kenaikan berat badan.
Mencegah terulangnya serangan penyakit asam urat
Makanan yang mengandung banyak purin dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam
tubuh dan membuat kita rentan untuk terserang gejala penyakit asam urat. Oleh karena itu,
hindari makanan semacam itu. Contoh-contoh makanan yang banyak mengandung purin
adalah jeroan (jantung, hati, ginjal, dan otak), makanan laut (kerang-kerangan, kepiting, dan
udang), daging merah, makanan yang mengandung ragi, dan ikan yang banyak mengandung
minyak (sarden, makarel, dan ikan teri). Selain karena jeroan, kadar asam urat juga bisa
meningkat apabila kita terlalu banyak mengonsumsi camilan manis, minuman manis, dan
minuman beralkohol. Jenis minuman beralkohol yang paling berisiko memicu serangan
penyakit asam urat adalah bir, wiski, dan vodka.

Kurangi berat badan apabila Anda memiliki proporsi tubuh kegemukan (obesitas) karena fisik
seperti itu akan membuat Anda rentan terhadap serangan penyakit asam urat. Selain itu,
jangan mengesampingkan pentingnya berolah raga secara cukup agar tubuh Anda selalu sehat
dan bugar. Jika kebetulan Anda sedang merasakan gejala penyakit asam urat, namun ingin
menjaga kebugaran fisik, hindarilah melakukan olah raga yang dapat memberikan tekanan
pada sendi yang meradang. Sebaiknya pilih olahraga renang karena air dapat ikut menopang
berat badan sehingga sendi tidak terlalu mengalami tekanan.
Minum air putih secukupnya tiap hari. Disamping dapat menghindarkan diri dari dehidrasi,
air juga dapat memperlancar pembuangan asam urat melalui urine sehingga risiko
pembentukan kristal menjadi minim. Disarankan agar kita minum sekitar 6-8 gelas air
mineral per hari, bahkan lebih banyak jika kita juga rutin melakukan olahraga atau sedang
berada di bawah cuaca panas.
Selain melalui pengaturan makanan, minuman, berat badan, dan olahraga, serangan gejala
penyakit asam urat juga bisa dicegah melalui obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Biasanya obat pencegah asam urat diperuntukkan bagi pasien yang sering mengalami
kambuh atau pasien yang sudah terkena komplikasi penyakit asam urat. Berikut ini jenis-jenis
obat pencegah serangan penyakit asam urat.

Allopurinol. Tablet yang diminum sekali dalam sehari ini dapat membantu tubuh
menurunkan jumlah asam urat dengan cara menghambat enzim yang bertugas
mengubah purin menjadi asam urat. Dosis allopurinol harus disesuaikan untuk
memastikan tercapainya penurunan kadar asam urat sesuai target, yaitu di bawah 360
umol/L atau 6 mg/dl. Dosis obat ini biasanya akan meningkat tiap 3-4 minggu,
tergantung kepada hasil pemeriksaan darah. Kristal-kristal asam urat di dalam tubuh
umumnya akan hilang secara total dalam waktu 1-2 tahun masa pengobatan. Kadangkadang serangan gout dapat terjadi ketika Anda pertama kali menggunakan
pengobatan dengan allopurinol. Hal ini disebabkan oleh menyusutnya kristal-kristal
yang ada di tulang rawan sendi akibat kadar asam urat yang berkurang drastis hingga
di bawah titik jenuh. Kristal yang menyusut tersebut menjadi lebih mudah meloloskan
diri dari tulang rawan ke dalam rongga sendi dan akhirnya membuat lapisan sendi
atau sinovium mengalami radang. Namun jangan khawatir hal ini akan berhenti
setelah tubuh Anda benar-benar bersih dari kristal natrium urat. Yang terpenting
adalah Anda jangan menyerah menjalani terapi pengobatan ini demi hasil yang
maksimal. Efek samping yang mungkin saja timbul dari penggunaan allopurinol
adalah sakit kepala, gangguan pencernaan, diare, dan ruam kulit. Khusus untuk efek
samping ruam kulit, temui dokter jika Anda mengalaminya karena bisa jadi itu
merupakan tanda alergi terhadap obat.

Probenecid. Obat ini mampu menurunkan kadar asam urat dengan cara
meningkatkan kemampuan ginjal untuk membuangnya. Efek samping yang mungkin
saja ada setelah menggunakan probenecid adalah sakit perut, ruam kulit, dan risiko
penyakit batu ginjal.

Mencegah penyakit asam urat dengan vitamin C


Menurut sebuah penelitian, vitamin C mampu mencegah penyakit asam urat dengan cara
meningkatkan kinerja ginjal dalam membuang asam urat yang ada di tubuh kita. Dosis
vitamin C yang dianjurkan adalah 500 miligram per hari.

Namun sebelum Anda mengonsumsi suplemen vitamin C, sebaiknya konsultasikan terlebih


dahulu kepada dokter karena dikhawatirkan Anda memiliki masalah kesehatan yang bisa
bertambah parah atau sedang menjalani pengobatan dengan obat yang tidak boleh digunakan
bersamaan dengan suplemen vitamin C.

Penumpukan asam urat di dalam sendi adalah penyebab penyakit asam urat. Asam urat
sejatinya merupakan limbah yang terbentuk dari penguraian zat purin yang ada di dalam selsel tubuh. Sebagian besar asam urat dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine dan sebagian
kecil lainnya dibuang melalui saluran pencernaan dalam bentuk tinja.
Jika asam urat yang dibuang dari tubuh jauh lebih sedikit dari jumlah yang diproduksi, maka
asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal-kristal tajam natrium urat berukuran mikro
yang bermuara di dalam sendi atau di sekeliling jaringan sendi. Ketika kristal-kristal tajam
tersebut masuk ke ruang persendian dan mengganggu lapisan lunak sendi, maka terjadilah
peradangan yang terasa sangat sakit.
Ada beberapa faktor yang bisa memicu naiknya kadar asam urat di dalam darah, salah
satunya adalah makanan berzat purin tinggi yang kita konsumsi. Contoh-contoh makanan
tersebut adalah jeroan hewan (ginjal, hati, jantung), hidangan laut (kerang-kerangan, kepiting,
ikan teri, ikan makarel), dan daging merah (sapi, kambing, kerbau).
Selain makanan, kita juga bisa berisiko mengalami penumpukan sama urat di dalam darah
jika mengonsumsi minuman manis (baik gula buatan maupun alami) dan minuman
beralkohol secara berlebihan.
Risiko terkena penyakit asam urat juga tinggi bagi orang-orang yang sedang menjalani
pengobatan menggunakan obat-obatan jenis tertentu, misalnya niacin, aspirin, obat
penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), obat penghambat beta (beta
blocker), sislosporin, diuretik, dan obat-obatan kemoterapi.
Sedangkan jika dipandang sebagai bentuk komplikasi, penyakit asam urat berisiko tinggi
dialami oleh orang-orang yang sedang menderita penyakit ginjal kronik, penyakit diabetes,
hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, osteoarthritis, psoriasis, dan sindrom metabolisme.
Terlepas dari keempat faktor pemicu di atas, penyakit asam urat juga diduga masuk ke
kelompok penyakit turunan alias penyakit genetik. Ini artinya mereka yang memiliki anggota
keluarga berpenyakit asam urat berisiko mengalami kondisi yang sama. Menurut penelitian,
proporsi dari risiko ini adalah 20 persen.
Lebih sedikitnya jumlah perempuan yang terkena penyakit asam urat dibandingkan laki-laki
kemungkinan terkait dengan kondisi menopause. Setelah perempuan mengalami menopause,
kadar asam urat dapat meningkat dan mulai merasakan gejala-gejala penyakit asam urat.

Terlepas dari faktor-faktor di atas, ada juga sebagian orang yang memiliki kadar asam urat
tinggi dalam darah mereka, namun tidak ditemukan pembentukan kristal-kristal natrium urat
pada sendi-sendinya. Selain itu, di antara sebagian orang yang memiliki kadar asam urat yang
sama pun, tingkat kerentanan mereka akan berbeda-beda. Mengenai hal tersebut, hingga kini
belum ada penjelasan y

Ada beberapa masalah kesehatan lainnya yang bisa muncul akibat penyakit asam urat,
terlebih jika kondisi ini diabaikan atau tidak diobati. Beberapa contoh komplikasi akibat asam
urat di antaranya adalah penyakit batu ginjal, munculnya benjolan-benjolan di bawah kulit
yang disebut tofi, dan kerusakan sendi, dan masalah psikologis.
Penyakit batu ginjal

Asam urat di dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk air seni melalui ginjal. Adakalanya asam
urat tersebut menciptakan endapan-endapan di dalam ginjal, terlebih jika kadarnya yang
tinggi. Jika ukuran endapan masih kecil, maka tubuh akan membuangnya secara alami
melalui saluran kemih. Namun jika ukurannya terlalu besar, maka bisa menimbulkan
penyakit batu ginjal.
Selain sensasi seperti selalu ingin buang air kecil, penderita penyakit batu ginjal biasanya
akan merasakan sakit saat buang air kecil akibat terganggunya aliran urine. Jika tidak segera
ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan infeksi di dalam sistem kemih. Menurut data,
sekitar 10-25 persen penderita penyakit asam urat turut mengalami masalah batu ginjal.
Dokter biasanya akan memberikan obat yang dapat melarutkan batu ginjal dan menurunkan
kadar keasaman dalam urine. Selain itu, penderita batu ginjal juga disarankan untuk minum
banyak air untuk mengeluarkan endapan-endapan asam urat.
Munculnya benjolan-benjolan tof

Tofi adalah gumpalan-gumpalan kecil berwarna putih atau kuning di balik kulit yang
terbentuk dari akumulasi kristal-kristal asam urat. Benjolan tofi biasanya muncul pada lutut,
siku, jari kaki dan jari tangan, lengan, tumit, atau bahkan telinga.
Biasanya tofi muncul pada penderita penyakit asam urat parah atau yang sudah lama tidak
ditangani. Namun ada juga tofi yang muncul pada orang yang bahkan belum pernah
mengalami serangan penyakit asam urat. Meski sering kali tidak menimbulkan rasa sakit,
rutinitas sehari-hari (misalnya berpakaian atau makan) bisa terganggu jika tofi tumbuh di jari
tangan.
Kemunculan tofi menjadi sinyal bahwa pengobatan penyakit asam urat tidak bisa ditundatunda lagi dan harus segera dilakukan. Jika kadar asam urat berhasil diturunkan, tofi akan
berangsur-angsur mengecil seiring larutnya kristal-kristal natrium urat. Namun sebaliknya
jika terus dibiarkan, maka tofi akan membesar dan pada akhirnya menimbulkan rasa sakit.
Tofi yang meradang tersebut bahkan bisa pecah dan mengeluarkan cairan menyerupai pasta

gigi yang terdiri dari campuran nanah dan kristal-kristal urat. Segera konsultasikan kepada
dokter jika tubuh Anda ditumbuhi tofi berukuran besar atau terasa menyakitkan. Apabila
dianggap perlu, dokter akan melakukan pembedahan untuk membuang tofi tersebut.
Kerusakan pada sendi

Kristal-kristal natrium urat yang terus menumpuk dan membentuk tofi di dalam sendi lambat
laun bisa merusak sendi. Bukan hal yang mustahil jika kerusakan sendi secara permanen bisa
terjadi apabila kondisi ini tidak kunjung ditangani. Jika sendi sudah rusak, maka operasi
terpaksa harus dilakukan oleh dokter untuk memperbaiki atau menggantinya.

Masalah psikologis
Perubahan suasana hati dan stres bisa saja dialami oleh penderita penyakit asam urat. Bukan
hanya karena nyeri luar biasa yang dirasakan, tapi juga efek dari kondisi ini yang membuat
rutinitas sehari-hari menjadi terganggu. Jika diabaikan, maka tidak mustahil bisa mengarah
kepada depresi. Maka dari itu, sebelum muncul masalah psikologis yang lebih serius, segera
temui dokter jika Anda adalah penderita penyakit asam urat dan Anda merasa stres dengan
kondisi yang dialami.
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam
darah yang melampaui kadar yang normhal. Kolesterol itu sendiri adalah senyawa lemak
berlilin yang sebagian besar diproduksi di hati dan sebagian lainnya didapatkan dari
makanan. Kondisi kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit serius.
Penyakit yang mengintai penderita kolesterol tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya
pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah, seperti stroke dan serangan
jantung.

Menurut laporan WHO pada tahun 2011, diperkirakan sekitar 35 persen penduduk Indonesia
memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal yang baik untuk kesehatan. Artinya
sepertiga penduduk Indonesia berisiko tinggi terkena penyakit arteri.
Kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol
tinggi atau karena kurang berolahraga. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi akibat faktor
keturunan.
Tentang Kolesterol
Sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru agar
tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh
memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan
lipoprotein. Du ajenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL)
yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL)
yang biasa disebut dengan kolesterol baik.
LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun
jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dindingdinding arteri dan menyebabkan penyakit. Di lain sisi, HDL, sebagai kebalikan dari LDL,

bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan
dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan bisa bervariasi, tergantung apakah orang
tersebut memiliki risiko lebih tinggi atau lebih rendah untuk terkena penyakit pembuluh
arteri. Jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan melakukan tes darah.
Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah jika kelebihan berat
badan, memiliki tekanan darah tinggi, berpenyakit diabetes, atau memiliki penyakit lainnya
yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Diagnosis kadar kolesterol juga dianjurkan jika seseorang memiliki keluarga dekat yang
menderita penyakit akibat kolesterol, atau keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit
kardiovaskular pada usia dini.
Bagi mereka yang pernah terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner, stroke ringan, atau
penyakit arteri perifer, disarankan melakukan pemeriksaan ini juga.
Dampak kolesterol tinggi
Ketika kolesterol berlebihan mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di jantung,
otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Dengan kata lain, kolesterol tinggi
meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan
darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke ringan, stroke, dan serangan jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit di dada bagian depan atau
pada lengan (angina) ketika seseorang mengalami stres atau melakukan kegiatan fisik yang
berat. Selain itu, kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit
jantung koroner.
Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, penderita kolesterol tinggi akan
lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia
yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk
mengangkut timbunan lemak menuju hati. Akibatnya bisa terjadi penyempitan arteri atau
aterosklerosis.
Selain itu, risiko penderita juga meningkat jika dia menderita hipertensi, diabetes, atau
memiliki keluarga yang menderita penyakit jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik (keturunan) yang disebut
dengan familial hypercholesterolaemia (FH). Kadar kolesterol penderita kondisi ini tetap
tinggi meski telah mengonsumsi makanan sehat.

Cara mencegah atau menurunkan kadar kolesterol

Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam mengani kondisi kolesterol tinggi. Mengonsumsi
makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah utama yang bisa dilakukan
dalam mencegah atau menurunkan kadar kolesterol. Kandungan lemak dalam makanan harus
rendah. Cobalah ganti konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buahbuahan dan sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh (misalnya roti gandum utuh). Dengan begitu,
kadar kolesterol dalam tubuh akan tetap rendah. Selain diet sehat, segera mulai melakukan
olah raga secara rutin dan turunkan berat badan bagi yang mengalami kelebihan berat badan.
Tidak kalah penting, hindari merokok.
Jika saran-saran di atas tetap tidak mampu menurunkan kadar kolesterol Anda dan risiko
penyakit jantung tetap mengintai, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan
melakukan pengobatan dengan memberi Anda resep obat penurun kolesterol, seperti statin.

Jika hasil diagnonis menyatakan bahwa Anda menderita kolesterol tinggi, biasanya dokter
akan terlebih dahulu menyarankan Anda untuk mengubah pola makan, tidak merokok, dan
menambah frekuensi berolah raga. Saran ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
meski dalam keadaan sehat untuk membantu mencegah kolesterol tinggi.
Mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan lemak jenuh yang rendah dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Upayakan untuk menghindari konsumsi
makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, seperti tertera di bawah ini.

Daging kambing

Daging bebek dan kulit

Kulit ayam

Jeroan

Otak sapi

Santan

Kerupuk

Kue dan biskuit

Telur burung puyuh

Cumi

Secara keseluruhan, rata-rata pria tidak boleh mengonsumsi lemak jenuh lebih dari 30 gram
per hari. Untuk wanita, konsumsi lemak jenuh tidak boleh lebih dari 20 gram per hari. Cara
mengetahui kadar lemak jenuh yang Anda makan bisa dilihat pada daftar takaran yang tertera
di kemasan produk.
Sebagian besar ahli nutrisi percaya bahwa zat lemak yang terkandung di dalam avokad dan
minyak ikan tuna, makarel, dan salmon baik untuk kesehatan. Zat tersebut dikenal sebagai
asam lemak omega-3.
Bagi penderita kadar trigliserida tinggi, disarankan mengonsumsi asam lemak omega-3 agar
kadar trigliserida mereka turun. Mengonsumsi makanan yang mengandung gizi omega-3,
seperti ikan sebanyak dua kali seminggu, diyakini bermanfaat baik bagi mereka yang
memiliki kadar trigliserida tinggi di dalam darah. Namun jangan mengonsumsinya berlebihan
karena kadar omega-3 dalam tubuh yang tinggi dapat memicu terjadinya obesitas.
Mengatasi kolesterol tinggi dengan obat
Jika dalam beberapa bulan kolesterol tidak kunjung turun, meski Anda sudah mempraktikkan
gaya hidup sehat, maka dokter dapat menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat penurun
kolesterol.
Ada beberapa jenis obat penurun kolesterol dan masing-masing obat tersebut berfungsi
dengan cara yang berbeda-beda. Untuk mengetahui obat yang cocok dengan Anda, sebaiknya
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jika Anda juga memiliki tekanan darah
tinggi atau hipertensi, kemungkinan besar dokter akan memberikan resep obat untuk
menurunkannya. Beberapa obat penurun kadar kolesterol dalam darah yang bisa diresepkan
oleh dokter adalah statin, aspirin, dan ezetimibe.
Statin berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara memblokir enzim dalam hati
yang bertugas memproduksi kolesterol. Jika diresepkan oleh dokter, biasanya pasien tersebut
akan mengonsumsi statin untuk seumur hidup. Sebab jika statin tidak diberikan, maka kadar
kolesterol bisa kembali naik dan bisa meningkatkan risiko penyakit lain yang terkait,
seperti serangan jantung.
Beberapa jenis obat-obatan statin yang dapat disarankan dokter
adalah simvastatin, atorvastatin, dan rosuvastatin. Namun ada sebagian orang yang intoleran
terhadap statin dan mengalami efek samping saat mengonsumsinya. Efek samping yang biasa
muncul berupa gangguan pada perut dan nyeri otot.
Selain statin, pemberian aspirin dengan dosis rendah mungkin akan disarankan oleh dokter
juga. Dosis rendah aspirin juga bisa mencegah terbentuknya gumpalan darah. Aspirin
umumnya tidak boleh dikonsumsi oleh anak yang masih berusia di bawah 16 tahun.
Bagi penderita kolesterol tinggi yang tidak bisa mengonsumsi statin karena efek sampingnya,
sedang mengonsumsi obat lain yang kinerjanya bisa terganggu, atau memiliki penyakit yang
bisa bertambah parah jika menggunakan statin, maka dokter mungkin akan meresepkan
ezetimibe. Obat ini juga bisa dikombinasikan dengan statin jika penggunaan statin saja belum
cukup berhasil menurunkan kadar kolesterol. Ezetimibe bekerja dengan cara mencegah
terjadinya penyerapan kolesterol di dalam usus yang berasal dari makanan.

Ezetimibe biasanya tidak seefektif statin, namun efek samping yang ditimbulkannya lebih
kecil.
Penderita dapat mengonsumsi ezetimibe dan statin secara bersamaan jika kadar kolesterol
tinggi mereka tidak cukup bisa diturunkan hanya dengan statin. Efek samping yang timbul
dari kombinasi ini umumnya sama dengan yang muncul pada penggunaan statin saja, yaitu
gangguan pada perut atau nyeri pada otot.
Menurunkan trigiserida dengan obat
Niacin biasanya diberikan kepada mereka yang memiliki kadar trigiserida tinggi. Niacin
adalah vitamin B yang ditemukan pada makanan maupun suplemen multivitamin. Dalam
dosis tinggi yang diberikan melalui resep, niacin mampu menurunkan trigliserida dan
meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL.
Namun penggunaan dosis tinggi juga bisa memunculkan efek samping berupa kulit menjadi
kemerahan. Efek samping ini juga bisa dikurangi dengan menghindari konsumsi makanan
pedas.
Niacin biasanya tidak akan diberikan kepada mereka yang sedang mengalami sakit
perut, sakit maag, gangguan pencernaan, atau mereka yang berisiko mengalami kondisikondisi tersebut. Pengguna niacin biasanya akan disarankan menjalani tes darah secara
berkala untuk memastikan organ hati mereka berfungsi dengan baik.
Selain niacin, obat golongan fibrat juga dapat diberikan untuk menurunkan kadar trigliserida
yang berlebihan di dalam darah. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan produksi
kolesterol jenis VLDL (very-low-density lipoprotein). Kolesterol jenis ini kebanyakan
mengandung trigliserida.
Selain itu, seperti yang telah disebutkan diatas, sebagian besar ahli nutrisi percaya bahwa
omega-3 dapat membantu mengatasi trigliserida yang tinggi. Selain dari makanan, tersedia
pula suplementasi omega-3 yang dapat Anda peroleh secara bebas. Konsultasikan
penggunaan zat ini kepada dokter Anda karena bisa jadi mempengaruhi obat lain yang sedang
Anda konsumsi.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, salah satunya adalah gaya hidup.
Berikut ini adalah hal-hal yang dikategorikan sebagai gaya hidup tidak sehat yang berisiko
tinggi memicu peningkatan kadar kolesterol jahat pada darah.

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal yang paling berpengaruh
terhadap kadar kolesterol dalam darah adalah tingginya kadar lemak jenuh dalam
makanan tersebut. Makanan-makanan yang tinggi kadar lemak jenuhnya antara lain
santan, jeroan, otak sapi, daging kambing, daging bebek dengan kulit, kulit ayam,
kerang, udang, cumi, dan telur burung puyuh.

Keengganan untuk berolahraga atau kurang melakukan aktivitas fisik.

Terutama bagi Anda yang merokok, pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang
disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas HDL atau kolesterol baik untuk
mengangkut timbunan lemak dari tubuh menuju hati untuk dibuang. Akibatnya bisa
terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.

Kebiasaan terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Faktor lain yang menjadikan seseorang lebih beresiko mengalami kolesterol tinggi adalah
obesitas dan memiliki lingkar pinggang yang berlebihan. Untuk kita yang termasuk bangsa
Asia, obesitas berarti memiliki indeks massa tubuh di atas 25 (kg/m2) sedangkan dikatakan
lingkar pinggang berlebihan dimana melewati 90 cm bagi laki-laki atau 80 cm untuk
perempuan. Jika seseorang mengalami obesitas, maka dia cenderung memiliki kadar
kolesterol jahat dan kadar trigliserida yang lebih tinggi serta kadar kolesterol baik yang lebih
rendah.
Trigliserida adalah jenis lain dari zat lemak pada darah. Ada beberapa penyebab naiknya
kadar trigliserida dalam tubuh seseorang, antara lain karena faktor genetik, kegemukan,
terlalu banyak mengonsumsi minuman keras, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan
yang mengandung gula atau lemak tinggi.
Faktor-faktor lainnya
Selain gaya hidup, ada beberapa kondisi yang bisa mengubah kadar kolesterol seseorang
menjadi tinggi, di antaranya adalah tekanan darah tinggi dan diabetes, kelenjar tiroid yang
kurang aktif, penyakit hati, dan penyakit ginjal. Mengobati kondisi-kondisi mendasar tersebut
dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Kolesterol tinggi juga rentan dialami oleh ras-ras tertentu di dunia. Seseorang yang
berketurunan Bangladesh, India, Sri lanka, atau Pakistan lebih berisiko mendapatkan
kolesterol tinggi. Selain ras, usia juga menjadi faktor penentu. Seiring pertambahan usia,
risiko untuk terena penyempitan arteri atau aterosklerosis makin meningkat.
Faktor lainnya adalah riwayat keluarga atau genetik. Kondisi kolesterol tinggi yang terjadi di
dalam keluarga disebut familial hypercholesterolaemia. Satu dari lima ratus orang mewarisi
kondisi ini dari orang tua. Seseorang yang memiliki kondisi ini, biasanya tidak bisa
menghilangkan kelebihan kolesterol yang terdapat dalam darah dengan sempurna. Dan bagi
mereka yang hidup dengan kadar kolesterol tinggi, berarti berisiko untuk mendapatkan
gangguan jantung dini. Anda lebih rentan terkena kolesterol tinggi jika keluarga laki-laki
(ayah atau saudara kandung) terkena stroke atau penyakit jantung koroner di bawah usia 55
tahun. Anda juga rentan memiliki kolesterol tinggi jika keluarga perempuan Anda (ibu atau
saudara kandung) terkena stroke atau darah tinggi di bawah usia 65 ta

Kadar kolesterol tinggi bisa diturunkan dengan makanan sehat yang mengandung gizi
seimbang. Hindari atau batasi makanan berlemak karena mengandung kolesterol. Jika kita
mengonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, maka bisa berbahaya bagi kesehatan karena
arteri bisa tersumbat oleh endapan lemak. Terdapat dua jenis lemak, yaitu lemak jenuh dan
lemak tidak jenuh.

Agar kadar kolesterol jahat di dalam darah tidak meningkat, disarankan untuk menghindari
makanan yang mengandung lemak jenuh. Contoh-contoh makanan yang mengandung lemak
jenuh tinggi adalah:

Jeroan

Santan

Otak sapi

Telur burung puyuh

Kulit ayam dan bebek

Daging kambing

Kerupuk

Goreng-gorengan

Cumi

Kerang

Sebaliknya, lemak tidak jenuh adalah lemak yang memberi manfaat baik bagi kesehatan.
Lemak tidak jenuh mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dan membantu mengurangi
penyumbatan di dalam arteri. Contoh-contoh makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh
adalah:

Avokad

Kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kacang almond dan kenari

Minyak zaitun

Selai kacang alami

Ikan salmon, tuna, dan tenggiri

Mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya akan serat, seperti roti dan pasta dari bijibijian utuh, serta buah-buahan dan sayur-sayuran, terbukti dapat membantu menurunkan
tingkat kolesterol berlebih. Serat, vitamin, dan mineral yang terkandung di dalam makananmakanan tersebut mampu menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Mencegah kolesterol tinggi dengan rutin berolahraga
Olahraga secara teratur atau hidup aktif dalam keseharian bisa membantu menaikkan kadar
kolesterol baik di dalam tubuh karena olahraga atau aktivitas fisik dapat merangsang tubuh

untuk membawa endapan lemak ke dalam hati untuk diurai. Selain itu, olahraga juga dapat
menjaga kondisi jantung dan pembuluh darah Anda tetap baik sehingga tekanan darah dan
berat badan bisa turun. Kelebihan berat badan sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menyebabkan peningkatan kandungan kolesterol jahat di dalam darah.
Sebaiknya lakukan olahraga secara rutin agar kadar kolesterol Anda selalu berada di tingkat
yang rendah. Kuantitas olahraga yang disarankan adalah 2-3 jam per minggu. Olahraga yang
dimaksud bisa berupa bersepeda, berenang, atau berjalan kaki.
Hentikan kebiasaan merokok
Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan
aktivitas HDL (kolesterol baik) untuk mengangkut timbunan lemak menuju organ hati
sehingga mengakibatkan penyempitan arteri atau aterosklerosis. Dari hal tersebut bisa
disimpulkan bahwa merokok merupakan faktor risiko yang sangat besar bagi seseorang untuk
mengalami serangan jantung atau stroke.

Kadar kolesterol pada darah dapat diukur dengan tes darah sederhana. Sampel darah tersebut
nantinya akan dipakai untuk menentukan tingkat kolesterol total, kolesterol jahat (LDL),
kolesterol baik (HDL), serta trigliserida di dalam darah. Sebelum melakukan tes, biasanya
pasien akan diminta untuk tidak makan selama 10-12 jam. Tujuannya agar hasil tes tidak
terpengaruh oleh makanan yang masih dicerna.
Setelah pemeriksaan selesai dan hasilnya didapat, maka dokter akan menjelaskan kepada
pasien dan menyimpulkan apakah pasien tersebut memiliki risiko rendah, menengah, atau
tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit stroke atau penyakit jantung
dalam kurun waktu 10 tahun. Kesimpulan tersebut tidak hanya didasarkan pada hasil tes
kolesterol, namun juga didapat dengan memperhitungkan hal-hal berikut ini.

Jenis kelamin, riwayat keluarga, etnis, dan usia.

Faktor-faktor risiko yang dapat diobati, sepertidiabetes, tekanan darah tinggi, dan
penyakit lainnya.

Indeks massa tubuh pasien yang ukurannya didapat dari perbandingan berat badan
pasien dengan tinggi badan.

Untuk mengukur kadar kolesterol total, kolesterol darah diukur dengan satuan yang disebut
milimol per liter darah, atau biasa disingkat dengan mmol/L. Bagi orang dewasa yang sehat,
tingkat kolesterol yang disarankan adalah 5 mmol/L atau kurang. Sedangkan bagi mereka
yang berisiko tinggi, disarankan 4 mmol/L atau kurang.
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang ideal adalah 3 mmol/L atau kurang bagi orang-orang
dewasa yang sehat dan 2 mmol/L atau kurang bagi mereka yang berisiko tinggi. Kadar ideal
kolesterol baik adalah di atas 1 mmol/L. Jika di bawah itu, maka risiko terkena penyakit
jantung akan tinggi.

Selain memeriksa kadar kolesterol, kadar trigliserida juga akan diperiksa. Trigliserida
merupakan lemak dalam tubuh yang akan diubah menjadi energi. Zat ini bersumber dari
konsumsi makanan berlemak. Trigliserida yang tidak terpakai akan disimpan tubuh di dalam
jaringan lemak. Kelebihan trigliserida dapat menyebabkan penyakit jantung. Kadar
trigliserida yang dianjurkan adalah sama dengan/atau di bawah 1.7 mmol/l.
Orang-orang yang disarankan menjalani pemeriksaan kolesterol
Seseorang disarankan menjalani pemeriksaan kadar kolesterol darah jika:

Berusia di atas empat puluh tahun.

Menderita diabetes atau tekanan darah tinggi.

Kelebihan berat badan atau obesitas.

Terdiagnosis mengidap stroke ringan, penyakit arteri perifer, atau jantung koroner.

Memiliki penyakit lain, seperti penyakit ginjal, radang pankreas atau pankreatitis, atau
kelenjar tiroid yang kurang aktif. Penyakit-penyakit tersebut dapat meningkatkan
kadar trigliserida dan kolesterol.

Memiliki keluarga dekat yang memiliki gangguan kesehatan terkait kolesterol, seperti
familial hypercholesterolaemia.

Memiliki riwayat keluarga berpenyakit kardiovaskular dini (misalnya ayah atau


saudara laki-laki yang terkena stroke, penyakit jantung, atau serangan jantung di
bawah usia 55 tahun dan ibu atau saudara perempuan yang terkena penyakit tersebut
di bawah usia 65 tahun).

You might also like