You are on page 1of 4

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

INDONESIA SEHAT
BANGSA SEHAT,
NEGARA KUAT
Semua penduduk Indonesia wajib menjadi
peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh
BPJS termasuk WNA (Warga Negara Asing)
yang telah bekerja di Indonesia paling singat
6 bulan dan telah membayar iuran

Alur sistem rujukan


Alur sistem rujukan
dialoaksanakan secara umum,
kecuali bagi yang dirujuk dengan
kasus bencana, kegawatdaruratan

Alur Sistem Rujukan Reginal


APAKAH ITU ?
1.

Pelayanan kesehatan ruJukan


menetapkan pelayanan berjenjang yang dimulai dari Puskesmas, kemudian kelas D, kelas
C, selanjutnya kelas B dan ke
RS kelas A.

2.

Pelayanan kesehatan rujukan


dapat berupa rujukan rawat
jalan dan rawat inap yang
diberikan berdasarkan indikasi
medis dari dokter disertai surat
rujukan, dilakukan atas pertimbangan tertentu atau kesepakatan antara rumah sakit dengan
pasien atau keluarga pasien

3.

RS kelas C/D dapat melakukan


rujukan ke RS kelas B atau RS
kelas A antar atau lintas kabupaten/kota yang telah ditetapkan.

Page

PENTINGNYA MEMAHAMI
SISTEM RUJUKAN
Mulai 1 Januari 2014 sistem kesehatan nasional mulai diberlakukan secara resmi, sudah berjalan hampir 1 tahun sistem ini berjalan namun masih banyak warga dan beberapa institusi kesehatan yang belum
memahami sistem rujukan yang benar sehingga terjadi kesalahan dalam
proses rujukan pasien.
Permasalahan mengenai sistem rujukan ini mengakibatkan rumah
sakit yang merupakan rujukan terakhir mendapati jumlah pasien yang
melonjak drastis, hal ini diakibatkan pasien langsung ke rumah sakit tanpa
melalui pelayanan kesehatan primer, atau PPK primer langsung merujuk
pasien ke PPK tersier. Hal ini perlu sosialisasi pentingnya sistem rujukan.
Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional mengatur program pelayanan kesehatan agar diberikan
secara merata dan tidak diskriminatif bagi seluruh rakyat Indonesia yang
kemudian diimplementasikan ke dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun
2011 tentang Badan Pengelola Jaminan Sosial (Anonim, 2014).
Beberapa kasus yang salah mengenai kurangnya pengetahuan
manfaat pentingnya sistem rujukan,seperti

Banyak terjadi dirumah sakit rujukan datang pasien dengan persalinan


normal tanpa komplikasi, yang seharusnya kasus tersebut dilayani oleh
puskesmas atau bidan sebagai PPK primer.

Beberapa institusi PPK primer yang belum tahu betul manfaat rujukan
BPJS,pasien dengan indikasi operasi hernia inguinalis lateral reponible
seharusnya dirujuk dulu kerumah sakit dengan criteria PPK
sekunder,langsung dirujuk ke rumah sakit dengan kriteria PPK tersier.
Karena indikasi ini masih bisa dilakukan oleh rumah sakit PPK
sekunder.

Program Pencegahan Salah


Rujukan

1. Sistem rujukan berjenjang mengatur


pelimpahan tugas
dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan
secara timbalbalik
sehingga pasien
dapat berobat ke
fasilitas kesehatan
sesuai dengan indikasi sesuai medis.
2. Perlunya kegiatan
training untuk
semua dokter baik
kesehatan primer,

sekunder, maupun
tersier agar mampu
mengklaim dalam
penegakan diagnosis
atau terapi sesuai
dengan ketentuan dari
BPJS sehingga alokasi dana yang
diklaimkan dapat
keluar.
3. Jika penyakit pasien
termasuk kategori
ringan dan dapat diobati di fasilitas
kesehatan primer sep-

KESEHATAN PASTI
TERJAMIN DENGAN BPJS !!!

erti puskesmas, klinik,


atau dokter keluarga
baiknya jangan langsung ke rumah sakit.
Para tenaga medis di
fasilitas kesehatan primer juga memiliki
kompetensi yang
setara dengan dokter
umum di rumah sakit.

Daftar Penyakit
TIDAK BOLEH DIRUJUK YAAA !!!
BERIKUT ADALAH PENYAKITNYA
Kejang DemamTetanus

Rhinitis akut

Penyakit cacing tambang

HIV AIDS tanpa komplikasi

Rhinitis vasomotor

Strongiloidiasis

Tension headache

Rhinitis vasomotor

Askariasis

Migren

Benda asing

Skistosomiasis

Bells Palsy

Epistaksis

Taeniasis

Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo)

Influenza

Hepatitis A

Pertusis

Disentri basiler, disentri amuba

Faringitis

Hemoroid grade

Tonsilitis

Infeksi saluran kemih

Laringitis

Gonore

Asma bronchiale

Pielonefritis tanpa komplikasi

Bronchitis akut

Fimosis

Pneumonia, bronkopneumonia
Tuberkulosis paru tanpa komplikasi

Parafimosis

Hipertensi esensial

Sindroma duh discharge) genital (GO


dan NGO)

Kandidiasis mulut

Infeksi saluran kemih bagian bawah

Ulcus mulut (aptosa, herpes)

Vulvitis

Parotitis

Vaginitis

Infeksi pada umbilicus

Vaginosis bakterialis

Gastritis

Salphingitis

Buta senja

Gastroenteritis (termasuk kolera,


giardiasis)

Kehamilan normal

Otitis eksterna

Refluks gastroesofagus

Otitis Media Akut

Demam tifoid

Anemia defisiensi besi pada kehamilan

Serumen prop

Intoleransi makanan

Ruptur perineum tingkat

Mabuk perjalanan

Alergi makanan

Abses folikel rambut/kelj sebasea

Furunkel pada hidung

Keracunan makanan

Mastitis

Gangguan somatoform
Insomnia
Benda asing di konjungtiva
Konjungtivitis
Perdarahan subkonjungtiva
Mata kering
Blefaritis
Hordeolum
Trikiasis
Episkleritis
Hipermetropia ringan
Miopia ringan
Astigmatism ringan
Presbiopia

Moluskum kontangiosum
Herpes zoster tanpa komplikasi Morbili tanpa komplikasi

Tinea kapitis, Tinea barbe, Tinea


facialis, Tinea corporis

Varicella tanpa komplikasi

Tinea manus, Tinea unguium, Tinea


cruris, Tinea pedis

Herpes simpleks tanpa komplikasi

Pitiriasis versicolor
Candidiasis mucocutan ringan

Impetigo, Impetigo ulceratif (ektima)


Folikulitis superfisialis, Furunkel,
karbunkel
Eritrasma, Erisipelas, Skrofuloderma,
Lepra
Sifilis stadium 1 dan 2

Cutaneus larvamigran
Filariasis
Pedikulosis kapitis
Pediculosis pubis

Aborsi spontan komplit

Scabies
Reaksi gigitan serangga
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
Dermatitis numularis
Napkin eczema
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
Acne vulgaris ringan

PENYAKITPENYAKIT DIATAS MERUPAKAN DIAGNOSA PENYAKIT YANG HARUS DITANGANI PADA


FASILITAS KESEHATAN LAYANAN PRIMER ...

You might also like