You are on page 1of 2

Asyik Bersepeda, Awas

Impotensi
Written by Irfan Arief
Tuesday, 01 July 2008
Salah satu cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat, disamping mengkonsumsi makanan
bergizi, orang dianjurkan untuk rajin berolah raga. Olahraga pun tak harus dilakukan
dengan perangkat mahal, meski murah dan meriah tetapi hasil yang didapat sama, yaitu
tubuh terasa bugar.
Selain jalan kaki, bersepeda adalah salah satu alternatif olah raga yang murah. Jika Anda
hobi bersepeda, berarti Anda tahu bagaimana menjaga dan meningkatkan kebugaran fisik.
Tetapi hendaknya Anda selalu berhati-hati, karena kebiasaan bersepeda ternyata bisa
menyebabkan gangguan ereksi.
Seperti diketahui, di daerah selangkangan banyak terdapat saraf dan pembuluh darah yang
sangat penting dalam proses ereksi. Pada saat Anda mengendarai sepeda, daerah sekitar
alat kelamin, khususnya skrotum yang di dalamnya berisi testis, mendapat tekanan pada
sadel sepeda. Penekanan yang terjadi di daerah selangkangan terutama ketika pengendara
sepeda melakukan posisi dimana kepala agak turun sejajar dengan tubuh, sehingga berat
badan bertumpu pada selangkangan.
Sebuah penelitian mengatakan adanya kerusakan pada salah satu saraf utama daerah
kelamin akibat penekanan yang berlebihan pada daerah tersebut. Yaitu gangguan atau
bahkan kerusakan saraf atau penyumbatan pembuluh darah di sekitar alat kelamin lakilaki.
Gangguan ini timbul pada laki-laki dalam berbagai kelompok umur, baik yang
mempunyai resiko gangguan pembuluh darah maupun mereka yang mempunyai kondisi
kesehatan yang prima. Gangguan ini dihubungkan dengan lamanya kebiasaan dan
lamanya mengendarai sepeda.
Penelitian menunjukkan pengendara sepeda yang terbanyak melaporkan terjadinya
disfungsi ereksi adalah mereka yang secara rutin menggunakan sepeda minimal seminggu
sekali, yakni 40 persen. Sementara mereka yang biasa menggunakan sepeda statis hanya
setengahnya, yaitu 20%.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar mereka yang melaporkan
terjadinya gangguan ereksi menggunakan tempat duduk sempit seperti pada sepeda balap.
Sementara yang menggunakan tempat duduk lebar dan berbantalan, hanya sedikit yang
mengalami terjadinya gangguan.
Meskipun demikian, kenyataan ini tidak mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan
saraf dan pembuluh darah pada pengendara sepeda biasa. Apabila mereka
mengendarainya dengan posisi yang tidak benar dan dalam jangka waktu lama serta
bentuk sadel sepeda yang memungkinkan timbulnya tekanan pada daerah selangkangan.

Atau bisa juga bersepeda dengan menggunakan celana dalam atau pakaian yang ketat, ini
berarti terjadi penekanan dalam waktu yang cukup panjang, terutama pada daerah alat
kelamin, sehingga berakibat aliran darah menjadi kurang lancar atau terhambat. Sirkulasi
udara juga terganggu dan suhu di sekitarnya menjadi lebih panas dan pengap. Keadaan ini
membuat kinerja testis yang memproduksi sperma dan hormon testosteron juga akan
terganggu. Sama halnya dengan mobil, kalau suhunya naik, "tarikannya" juga akan
berkurang.
Bersepeda sangatlah menyenangkan, disamping bisa menikmati alam, Anda juga akan
mendapatkan tubuh yang segar. Namun aturan bersepeda yang benar haruslah Anda ikuti.
Tentu sangat tidak menyenangkan jika fisik Anda bugar, tetapi organ penting di tubuh
Anda justru terganggu fungsinya. (keluargasehat.com-idionline/Net)

You might also like