Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
ANNISA FITRIANI
20110310083
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
Disusun Oleh :
ANNISA FITRIANI
20110310083
Dosen Pembimbing Fakultas
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kota Gede II
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus ini dengan judul
Penyakit Hipertensi Grade I disertai Obesitas Grade II dan Hipertrigliseridemia pada
Laki-Laki Lanjut Usia dengan Kesalahan Persepsi Mengenai Penyakitnya dan Disfungsi
Keluarga Sedang
Presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kota Gede 2.
Banyak hambatan dalam penyusunan makalah ini, namun berkat dukungan dari banyak
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kepaniteraan klinik kedokteran keluarga ini.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan selama ini dalam penulisan presentasi kasus ini, antara lain:
1. dr. Fajar, selaku kepala Pusekesmas Kotagede II Yogyakarta yang telah bersedia
memberi kami kesempatan untuk belajar banyak di puskesmas ini.
2. dr. Sita, dr. Merida, dan dr. Atika selaku dokter pembimbing puskesmas yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dari mulai persiapan, penyusunan hingga
penulisan presentasi kasus ini selesai.
3. dr. Khotibuddin, M.Kes, selaku dokter pembimbing klinik di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan stase Ilmu Kedokteran Keluarga yang telah memberi banyak masukan
untuk menyempurnakan penulisan presentasi kasus ini.
4. Seluruh karyawan Puskesmas Kotagede II dan karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan yang telah membantu kelancaran dalam penulisan presentasi kasus ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua
pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan presentasi kasus ini dan dicatat
sebagai amal sholeh.
3
Penulis menyadari bahwa presentasi kasus ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
kepaniteraan klinik kedokteran keluarga ini.
Semoga laporan kepaniteraan klinik kedokteran keluarga ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pihak yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Identitas Pasien................................................................................................................. 9
B.
Anamnesis ........................................................................................................................ 9
C.
D.
Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................. 13
E.
B.
C.
D.
E.
2.
3.
4.
5.
6.
G.
H.
Promotif ...................................................................................................................... 20
b)
Preventif...................................................................................................................... 20
c)
Kuratif ......................................................................................................................... 21
d)
Rehabilitatif ................................................................................................................ 21
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 71 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pedagang
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat
Tanggal Periksa
: 12 Juli 2016
Tanggal Homevisite
: 13 Juli 2016
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Orangtua pasien memiliki penyakit hipertensi. RPK penyakit jantung (-), DM (-), asma (), dyslipidemia (-).
5. Riwayat Psikososial
Pekerjaan
pilihan sendiri
Sosial
Gaya Hidup
yang lalu. Pasien sejak dulu sangat sering makan makanan berlemak maupun
gorengan dan juga makanan bersantan. Pasien tidak pernah mengonsumsi minuman
beralkohol maupun obat-obatan terlarang.
Anamnesis of Illness
Perasaan
Perasaan pasien ketika pertama kali mengetahui dirinya sakit hipertensi adalah
sedikit kaget karena pada saat itu beliau masih berusia 45 tahun. Namun
akhirnya beliau menganggap penyakit tersebut biasa saja karena mengingat
orangtuanya yang juga sama-sama mempunyai penyakit hipertensi.
Ide-ide
Pasien berfikir jika penyakit hipertensinya disebabkan karena keturunan dari
orangtuanya
Harapan Pasien
Pasien berharap jika penyakitnya tersebut dapat sembuh dan tidak perlu
minum obat lagi
10
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesan dan Keadaan Umum: Baik, Compos Mentis.
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 140/90 mmHg
Nadi
Suhu badan
: Afebris
Pernapasan
: 21 x/menit
3. Antoprometri
TB 160 cm
BB 80kg
4. Pemeriksaan Kepala
Bentuk kepala
: Simetris, mesosefal
Rambut
5. Pemeriksaan Mata
Bulu mata
Konjungtiva
11
Bulbi
: Injeksi (-/-)
Palpebra
: Hiperemis (-/-)
Kornea
Iris
: tenang/ tenang
Pupil
Lensa
: Jernih
Visus
: Tidak dilakukan
6. Pemeriksaan Telinga
7. Pemeriksaan Hidung
8. Pemeriksaan Leher
Kelenjar tiroid
: Tidak membesar
Kelenjar lnn
JVP
: Tidak meningkat
9. Pemeriksaan Dada
Pulmo:
Inspeksi: simetris, ketertinggalan gerak (-), deformitas (-), retraksi (-)
Palpasi: simetris, ketertinggalan gerak (-), vokal fremitus normal
Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor:
Inspeksi: ictus cordis tak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba di SIC V
Perkusi: batas jantung kanan atas: SIC II parasternal dextra. Kanan bawah:
SIC IV parasternal dextra. Kiri atas: SIC II parasternal sinistra. Kiri bawah: SIC
V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: S1-S2 reguler, bising (-)
Palpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar lien tak teraba, massa (-), ascites (-)
Perkusi: timpani pada seluruh lapang perut
12. Pemeriksaan Ekstremitas:
Tabel 6. Pemeriksaan Ekstremitas
Regio
Indikator
Gerakan
Tonus
Trofi
Edema
Akral
Nyeri
Pembengkakan sendi
Kekuatan
Tremor
Luka
Clavus
Pulsatil
Nadi
Tungkai
Kanan
Bebas
Normal
Eutrofi
hangat
5
Normal
Reguler
Kiri
Bebas
Normal
Eutrofi
hangat
5
Normal
Reguler
Lengan
Kanan
Bebas
Normal
Eutrofi
hangat
5
Normal
Reguler
Kiri
Bebas
Normal
Eutrofi
hangat
5
Normal
Reguler
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (pada tanggal 12 Juli 2016) :
- Cholesterol Total
: 198 mg/dL (n)
- Trigliserida
: 612 ()
- Asam Urat
: 7,0 (n)
E. Diagnosis Klinik
Hipertensi grade I, Obesitas grade II, Hipertrigliseridemia
F. Manajemen Farmakologi
-
13
BAB II
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
A. Analisis Kasus
Diagnosis klinis pada pasien ini adalah Hipertensi grade I disertai dengan
Obesitas grade II dan Hipertrigliseridemia. Berdasarkan anamnesis pasien menderita
Hipertensi sejak 25 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien rutin kontrol ke puskesmas
setiap satu bulan sekali untuk meminta mengecek tekanan darah serta memperoleh obat
rutin, namun sejak 6 bulan yang lalu pasien tidak pernah lagi memeriksakan dirinya ke
Puskesmas dengan alasan tidak merasakan keluhan lagi dan menganggap dirinya sudah
sembuh.
b) Kondisi rumah
atap dari genting ada langit-langit. Ventilasi udara cukup dan sinar matahari
masuk ke dalam rumah
c) Luas
e) Pembagian ruangan
makan bersekat dengan ruang keluarga, tiga kamar tidur terpisah dengan sekat
permanen, ruang keluarga diisi oleh televisi yang berada didalam rak di sebuah
lemari besar, dua kamar mandi, dan satu dapur.
14
f) Pencahayaan
tamu jarang dibuka, pasien jarang menyalakan lampu pada siang hari.
g) Sanitasi Dasar
Jawaban Skor
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
10
Tidak Merokok
Ya
15
Pasien tinggal satu rumah dengan istri, mertua, dan anaknya yang keempat. Kedua orangtua
pasien sama-sama penderita hipertensi, sementara ibu mertua pasien memiliki sakit hipertensi
dan DM.
2. Peta Keluarga (Family Map)
16
Pasien memilliki hubungan yang fungsional dengan istri, anak dan menantu yang pertama, anak
dan menantu yang kedua, serta anak dan menantu yang ketiga. Pasien cukup bisa berhubungan
rukun dengan mertua dan anaknya yang kelima. Namun pasien memiliki hubungan yang tidak
baik dengan anaknya yang keempat.
3. Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)
Families in Later Life
KRITERIA
ADAPTASI
PARTNERSHIP
PERTUMBUHAN
PERTANYAAN
Bagaimana anggota keluarga saling
membantu satu sama lain disaat
membutuhkan sesuatu?Apakah pasien
puas dengan keluarga karena masingmasing anggota keluarga sudah
menjalankan kewajiban sesuai dengan
seharusnya?
Bagaimana anggota keluarga
berkomunikasi satu sama lain tentang
masalah-masalah tertentu seperti liburan,
finansial, pengeluaran yang besar dan
masalah pribadi? Apakah pasien puas
dengan keluarga karena dapat membantu
memberikan solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi ?
Bagaimana perubahan anggota keluarga
selama tahun-tahun terakhir, apakah pasien
diberi kebebasan untuk mengembangkan
diri?
Apakah pasien puas dengan kebebasan
yang diberikan keluarga untuk
mengembangkan kemampuan pasien
miliki?
HAMPIR
SELALU
(2)
KADANGKADANG
(1)
TIDAK
ADA (0)
17
KASIH SAYANG
KEBERSAMAAN
TOTAL
4-7
0-3
SUMBER DAYA
PATOLOGI
SOCIAL
CULTURAL
mitos-mitos
tidak
kebenarannya.
jelas
Pasien
dan
bukan
karena
Keluarga
pasien
beragama
selalu
mengusahakan
18
ECONOMY
Walaupun
pasien
tidak
istrinya
dari
hasil
cukup
untuk pasien
serta
pengetahuan
terhadap
penyakitnya
hipertrigliseridemianya
Pasien
dan
Puskesmas
Usia
Life event/crisis
Severity of illness
1990
45 th
Stresor psikologis
1991
46 th
Terdiagnosis Hipertensi
1995
50 th
2003
58 th
2013
68 th
2015
70 th
19
G. Diagnosis Holistik
Hipertensi grade I pada Laki-laki Lanjut Usia disertai Obesitas grade II dan
Hipertrigliseridemia dengan kesalahan persepsi terkait penyakitnya dan disfungsional
keluarga sedang
H. Manajemen Komprehensif
a) Promotif
Edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang penyakitnya meliputi :
a. Gambaran tentang hipertensi yang merupakan penyakit kronis yang tidak
bisa disembuhkan tetapi dapat dikendalikan, dan itu tergantung pada pasien
sendiri
b. Penyebab, faktor resiko, komplikasi dan pengelolaan pada hipertensi
c. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan hipertensi dan obesitas
dengan makanan gizi seimbang, aktifitas fisik teratur, pola istrirahat yang
cukup, serta management stres yang baik
d. Pentingnya meminum obat rutin
e. Pentingnya kontrol penyakitnya ke pelayanan kesehatan bila ada keluhan dan
obat habis
f. Pentingnya memonitor tekanan darah minimal 1 bulan sekali, disertai
pemeriksaan yang lain
g. Pentingnya menerapkan PHBS didalam rumah tangga
h. Pentingnya dukungan keluarga terhadap sakit pasien
i. Bahayanya kondisi obesitas dan pola makan yang tidak terkontrol pada
pasien
b) Preventif
1) Melakukan pengaturan makan dengan 3J yakni jumlah kalori sesuai dengan
kebutuhan kalori, jadwal makan 5-6 kali/hari (3 kali makan besar, 2-3 kali makan
kecil, dengan selang waktu 2-3 jam) sedikit-sedikit tapi sering, dan jenis makanan
20
yakni makanan yang sehat terdiri dari karbohidrat kompleks, rendah glukosa,
tinggi serat, protein, dan lemak tidak jenuh.
2) Meningkatkan aktivitas fisik. Total waktu 150 menit dalam seminggu, 3-5x dalam
seminggu.
3) Manajemen stress yang baik
4) Istirahat yang cukup 6-8 jam perhari.
5) Skrining anggota keluarga yang berusia lebih dari 35 tahun untuk penyakit HT
dengan pemeriksaan tekanan darah
6) Minum obat secara teratur sesuaia anjuran dokter
7) Kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya
8) Memonitoring tekanan darah pasien
9) Konseling CEA bila terdapat kekhawatiran terhadap penyakitnya
c) Kuratif
1) Farmakologis
- Amlodipin 5mg 1x1
- Gemfibrozil 300mg 1x1
- Vit B complex 1x1
2) Non Farmakologis
-
d) Rehabilitatif
Konseling CEA keluarga
e) Paliatif
Belum diperlukan pada pasien ini
21
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140
mmHg dan tekanan diastolic nya diatas 90 mmHg (Smith Tom, 1995). Menurut WHO
penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan
160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar 95 mmHg.
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105-114 mmHg, dan hipertensi berat bila
tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih (Smith Tom, 1995).
Tanda dan gejala pada hipertensi menurut Edward K Chung, 1995 adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan
kelelahan. Dalam kenyataan ini meruapakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan
pasien yang mencari pertolongan. Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satusatunya gejala. Bila demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal,
mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis,
marah, telinga berdengung, berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan
pusing.
B. Obesitas
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara
berlebihan di dalam tubuh. Saat ini gizi lebih dan obesitas merupakan epidemik di negara maju,
seperti Inggris, Brasil, Singapura dan dengan cepat berkembang di negara berkembang, terutama
populasi kepulauan Pasifik dan negara Asia tertentu. Prevalensi obesitas meningkat secara
22
signifikan dalam beberapa dekade terakhir dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah
kesehatan masyarakat yang utama (Lucy A. Bilaver,2009).
Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidak seimbangan antara tinggi dan
berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang
melampaui ukuran ideal (Sumanto, 2009).
WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia. Data yang dikumpulkan
dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi overweight dan
obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk
dunia menderita obesitas. Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat. Jika keadaan ini
terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes
(Sayoga dalam Rahmawaty, 2004)
Terjadinya obesitas lebih ditentukan oleh terlalu banyaknya makan, terlalu sedikitnya
aktivitas atau latihan fisik, maupun keduanya (Misnadierly, 2007). Dengan demikian tiap orang
perlu memperhatikan banyaknya masukan makanan (disesuaikan dengan kebutuhan tenaga
sehari-hari) dan aktivitas fisik yang dilakukan. Perhatian lebih besar mengenai kedua hal ini
terutama diperlukan bagi mereka yang kebetulan berasal dari keluarga obesitas, berjenis kelamin
wanita, pekerjaan banyak duduk, tidak senang melakukan olahraga, serta emosionalnya labil.
Obesitas dan kelebihan berat badan telah di dekade terakhir menjadi masalah global
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali pada tahun 2005 sekitar 1,6 miliar orang
dewasa diatas usia 15 + adalah kelebihan berat badan, setidaknya 400 juta orang dewasa yang
gemuk dansetidaknya 20 juta anak di bawah usia 5 tahun yang kelebihan berat badan.Para ahli
percaya jika kecenderungan ini terus berlangsung pada tahun 2015 sekitar 2,3 miliar orang
dewasa akan kelebihan berat badan dan lebih dari 700 juta akan obesitas. Skala masalahobesitas
memiliki sejumlah konsekuensi serius bagi individu dan sistem kesehatan pemerintah
Obesitas dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Penyebab-penyebab tersebut
antara lain adalah:
1. Internal
a. Genetik
b. Endokrin
2. Eksternal
a. Gaya hidup atau tingkah laku
b. Lingkungan dan faktor lain
23
Adapun cara menentukan derajat obesitas yang paling sering dipakai adalah dengan
mengukur Body Mass Index atau BMI, yaitu dengan mengukur tinggi badan (dalam meter) dan
berat badan (dalam kilogram), kemudian membagi berat badan dengan kuadrat dari tinggi badan.
Lihat Rumus dibawah ini:
BMI = Berat Badan / ((Tinggi Badan (m)) x (Tinggi Badan (m)))
Contoh seseorang dengan berat badan 80 kg dan tinggi badan 160 cm, maka didapatkan
BMI = 80 / (1.6 x 1.6) = 31,25 (Obesitas derajat 2)
KLASIFIKASI
OBESITAS
WHO
Underweight
Healthy weight
Obesitas
derajat 1
Obesitas
derajat 2
Obesitas
derajat 3
BMI
POPULER / UMUM
(kg/m2)
Kurus
Normal
Overweight / Gemuk
< 18,5
18,5 24,9
25 29,9
Obesitas
30 39,9
Obesitas Morbid /
Berat
> 40
C. Hipertrigliseridemia
Hipertrigliseridemia adalah suatu keadaan ditandai peningkatan kadar trigliserida >150
mg/dL (Gan et al, 2006; Miller, 2009; European Atherosclerosis Society, 2011).
Hipertrigliseridemia sering timbul akibat Diabetes mellitus yang tidak terkontrol,
obesitas, dan sedentary life style (Gan et al, 2006). Hipertrigliseridemia adalah faktor risiko pada
> 72% penyakit pembuluh darah koroner (Miller, 2011) dan 1-7% pankreatitis akut (Gan et al,
2006; Miller, 2009).
Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya aterosklerosis dan
progresivitas proses aterosklerosis dinding pembuluh darah, maka lumen pembuluh darah akan
mengalami penyempitan dan mengakibatkan iskemik jaringan bila penyempitan lumen
pembuluh darah mencapai > 75% diameter pembuluh darah (Chew & Park, 2004). Penyempitan
pembuluh darah akan mengakibatkan penyakit jantung koroner, infark miokard akut, peripheral
arterial disease (PAD), dan/atau stroke pada pembuluh darah otak (Arab & Steck, 2000; Chew &
Park, 2004; Miller, 2009).
24
D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganlia simpatis di
toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinephrin mengakibatkan kontriksi
pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriksi.
Individu dengan hipertensi sangat meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokontriksi.
Medulla adrenal mensekresi epinephrine, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokontriktor
pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian di ubah
menjadi angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan rtensi Natrium dan air oleh tubulus
ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vascular. Semua factor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.
Untuk pertimbangan gerontology, perubahan sruktural dan fungsional pada sistem
pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan
dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan
distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (Volume
sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Brunner &
Suddarth, 2002).
25
26
DOKUMENTASI KEGIATAN
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Linder MC, Department of Chemistry, Fullertor, diterjemahkan oleh Aminudin Parakkasi.
Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian Secara Klinis,. Jakarta: Penerbit UI
Press, 1992.
2. Departemen Kesehatan RI. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI,
1995.
3. PERKI Pusat dan Yayasan Jantung Indonesia. Pedoman Makan Untuk Kesehatan Jantung
Indonesia. Jakarta: PERKI Pusat dan Yayasan jantung Indonesia, 2002.
4. Moore MC, diterjemahkan oleh Liniyanti D. Oswari. Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi Edisi
II. Hipokrates Tahun I, 1992.
5. Bagian Gizi RSCM dan PERSAGI. Penuntun Diet. Jakarta: Bagian Gizi RSCM dan
PERSAGI, 1996.
28