You are on page 1of 15

ABSTRAK

Latar belakang : suami yang memegang peran utama timbulnya KDRT. Namun,
kerapkali masalah kekerasan atau ketidak adilan terhadap perempuan dalam masyarakat justru
diperburuk oleh kaum perempuan itu sendiri. Artinya tanpa disadari kaum perempuan semakin
mendukung terciptanya kondisi yang mengarah pada adanya tindak kekerasan. Deskripsi kasus :
Istri bercerai dengan suami karena tidak tahan selalu dituding selingkuh dengan pria lain saat
sedang keluar rumah berkumpul dengan wanitanya untuk melakukan kegiatan arisan. Hal itu
dilakukan tanpa izin dari suami. Setelah perceraian istri tidak mendapatkan hak asuh anak, juga
harta bersama. Diskusi : Banyak perilaku istri istri masa kini yang menggambarkan bahwa
telah masuknya budaya asing kepada wanita wanita di Indonesia, khususnya para istri. Gaya
berpakaian yang semakin terbuka, kebiasaan melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat
seperti arisan, perilakunya ketika sedang berkumpul yang tidak mencerminkan seorang isri. Hal
inilah menimbulkan pemikiran yang tidak baik bagi orang lain terhadap wanita tersebut juga
seluruh keluarga dan tidak menutup kemungkinan suami akan memberikan tuduhan yang tidak
baik pada istri yang lambat laun akan menghancurkan rumah tangga. Kesimpulan :
Berkembangnya jaman baik dari segi teknologi maupun budaya memberikan pengaruh terhadap
setiap orang, khususnya wanita yang sudah menikah. bentuk negatif perkembangan jaman yang
menjadi fenomena istri jaman sekarang dimana banyak kasus yang membuktikan hal tersebut
dapat menjadikan istri pencetus terjadinya KDRT. Saran : Bagi seorang istri senantiasa selalu
menjaga diri dan kehormatan keluarganya saat sedang diluar rumah dengan meningkatkan ilmu
agama sehingga bisa mengkaji kembali apa hak dan kewajiban sebagai seorang istri.

LATAR BELAKANG
Salah satu konsekuensi negatif dari perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan
adalah munculnya tindakan kekerasan terhadap perempuan dari orang-orang yang tidak
bertanggungjawab. Sebuah contoh perbedaan peran yang cukup mencolok dalam kehidupan
sehari-hari adalah perempuan merupakan sosok inidividu yang lemah, tidak berdaya, tidak
mandiri, emosional, lamban, berkutat dengan aktivitas aktivitas rumah tangga (domestic).
Sementara itu laki-laki merupakan individu yang superior, tangguh, mempunyai kesempatan
yang lebih luas di sector publik, serta memiliki kekuasaan lebih kuat daripada perempuan
Saat ini kita sudah sering mendengar maraknya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
yang terjadi, dimana bisa berupa kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran dalam rumah
tangga. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terpicunya KDRT ini diantaranya
perekonomian keluarga yang kurang, kebiasaan suami yang kasar dan keras, campur tangan
pihak ketiga, perselingkuhan suami, suami yang bersifat otoriter. Secara garis besar dapat
terlihat, dalam hal ini suami yang memegang peran utama timbulnya KDRT terhadap istri yang
berujung perceraian. Namun, kerapkali masalah kekerasan atau ketidak adilan terhadap
perempuan dalam masyarakat justru diperburuk oleh kaum perempuan itu sendiri. Artinya tanpa
disadari kaum perempuan semakin mendukung terciptanya kondisi yang mengarah pada adanya
tindak kekerasan.
Hal yang menggugah pikiran saya adalah apakah seorang istri dapat menjadi pencetus
timbulnya KDRT. Dapat dilihat bagaimana pengaruh majunya wanita masa kini yang identik
melakukan kegiatan sesama ibu rumah tangga (trendy), seperti arisan, online-shopping, sindrom
ibu-ibu komplek. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka tujuan penulisan case report ini
adalah bagaimana seorang istri masa kini, dapat menjadi pencetus terjadinya KDRT.

DESKRIPSI KASUS
Ny.E (Istri) berusia 40 tahun yang berdomisili di daerah Bekasi datang ke Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Untuk Keadilan (LBH APIK) Pasar Rebo pada
hari Senin, tanggal 14 November 2011 jam 11.30 WIB. Ny.E datang ke LBH APIK dengan
tujuan untuk mendapat bantuan dalam perkara pembagian harta atas perceraiannya dengan Tn.M
(Suami). Mereka memiliki 2 (dua) orang anak berumur 19 tahun dan 14 tahun. Tn.M bekerja di
perusahan milik keluarganya, sedangkan Ny.E hanya seorang ibu rumah tangga. Awal pertemuan
mereka pada tahun 1987 di Jakarta, hingga akhirnya memutuskan untuk menikah pada awal
Januari tahun 1991. Sekarang status Ny.E adalah sudah bercerai
Pada akhir-akhir umur pernikahan, sering terjadi konflik diantara pasangan ini. Suami
mulai sering tidak percaya saat istri sedang keluar bersama teman perempuannya untuk arisan
dan dituduh sedang jalan dengan pria lain, selain itu suami menjadi lebih tempramen dan
membesar-besarkan hal yang sepele. 2 tahun belakangan suami suka sekali cemburu dan
menuduh sang istri pergi jalan dengan pria lain. Memang istri mengakui memiliki kebiasaan
sering keluar berkumpul dengan teman-teman ibu rumah tangga lain di cafe dan pusat
perbelanjaan lainnya karena penat dirumah terus mengurus keluarga.
Pada awal Maret 2010, saat istri sedang pergi keluar dengan teman-teman arisannya,
beliau mendapat telepon dari suami, disitu suami menuduh istri sedang jalan dengan pria lain.
Istri menolak tuduhan itu dengan memberikan handphonenya kepada teman perempuannya agar
suaminya dapat percaya. Tapi sebelum sempat dilakukan, suami sudah menutup telepon terlebih
dahulu. Pada saat itu istri mendapat pesan singkat dari suaminya yang berisi Keluar lo dari
rumah gue, besok gw urus surat cerai. Merasa sudah diusir, tanpa pikir panjang istri pulang dan
mengambil barang-barangnya (pakaian) lalu pindah sementara ke rumah adiknya.
2 hari kemudian suami menjemput istri kerumah adiknya karena merasa istrinya ada
kewajiban dirumah sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak-anak yang harus dilakukan.
Istri pun bersedia dengan harapan perilaku suami bisa sedikit berubah. Setelah dirumah, istri
merasa tidak tahan karena suami memberikan perlakuan yang dingin, sehingga suasana di rumah
jadi kurang nyaman bagi istri.
3 hari kemudian istri memutuskan untuk kembali pindah ke rumah adiknya. Tapi baru
tinggal sehari di rumah adiknya, istri mendapat telepon dari anaknya dirumah, dimana anaknya
menginginkan istri dirumah agar bisa dibuatkan masakan kesukaan anaknya. Istri sebetulnya
tidak mau pulang, tapi karena anak membutuhkan ibunya, jadi ia pun datang.
Besoknya, sesampainya di depan rumahnya sendiri, ia sudah ditunggu suami di depan
pagar dengan muka yang marah. Istri sampai takut karena melihat wajah sang suami yang begitu
marahnya. Saat istri sampai di depan pagar, suami langsung merampas tas beserta isinya
(dompet, handphone) dan memaksa istri masuk ke rumah, lalu menguncinya dari luar. Istri
bingung harus bagaimana, untungnya di dalam rumah sedang ada pembantu dan dia punya

handphone. Istri menghubungi kakaknya melalui handphone pembantunya untuk minta


dijemput. 1 jam kemudian, kakak istri datang untuk menjemput dan istri pun berhasil keluar
lewat jendela dan pergi bersama kakaknya kerumah adiknya, dengan perasaan takut akan diteror
suami. Istri akhirnya berkonsultasi dan menceritakan semuanya kepada keluarganya. Keluarga
Istri menyarankan kepada istri untuk menggugat cerai suami, tapi ia pada saat itu belum berani
melakukannya.
Pada April 2010, istri akhirnya memberanikan diri datang kerumah untuk bertemu suami
dengan tujuan segera diurus perceraian dan ia pun langsung menyetujui hal itu. Suami
menggugat cerai istri, sampai akhirnya berlangsung di persidangan, tapi istri terlalu takut untuk
datang ke persidangan karena takut mendengar tuduhan-tuduhan yang mungkin akan di
bicarakan di pengadilan, yang salah satunya adalah lalai menjadi istri karena telah pergi dari
rumah dan tinggal dengan adiknya tanpa seizin suaminya.
Sebelum putusan cerai, istri sempat bertanya kepada suami melalui telepon mengenai
masalah pembagian harta bersama dengan harapan mendapatkan bagiannya. Suami menjanjikan
akan mengurus hal tersebut di luar pengadilan. Tapi istri agak ragu dengan hal itu, karena itu
semua hanya dari perkataan suami dan tidak ada perjanjian tertulis, jadi tidak sah dalam hukum.
Tapi suami tetap meyakinkan dan menjanjikan harta (sebuah rumah) yang diminta istri tadi.
Sampai akhirnya istri menyetujui hal tersebut, lalu menyerahkan semua urusan pembagian harta
ke suami. Istri percaya kepada suami sepenuhnya, bahwa setelah persidangan selesai harta yang
dijanjikan akan segera diberikan kepadanya.
Setelah pengadilan menjatuhkan talak, istri menagih janji suami itu mengenai pembagian
harta. tapi yang terjadi adalah suaminya berkata udah ga ada hak lagi lo. Merasa tertipu dan
tidak ada kekuatan hukum untuk menuntut balik haknya, ia datang ke LBH APIK dengan tujuan
bisa membantu masalahnya. Sekarang istri tidak bekerja dan tinggal sementara di rumah adiknya
karena suami tidak memberikan harta bersama. Hak asuh anak juga sepenuhnya di tangan suami.
Suami menjanjikan lagi harta tersebut tapi dengan syarat harta (rumah) tersebut dibuat atas nama
anak-anaknya.
LBH APIK memberikan penjelasan bahwa lembaganya hanya bisa memberikan bantuan
berupa konseling dan mediasi dengan pihak suami., karena ini menyangkut hokum perdata bukan
pidana.

DISKUSI
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, sexual, psikologis dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam
lingkup rumah tangga (UU Rumah Tangga, Pasal 1 ayat 1).
Berbagai faktor faktor yang dapat menimbulkan terjadinya KDRT, salah satu
diantaranya adalah perasaan cemburu dari pihak suami kepada istri ataupun sebaliknya. Perasaan
cemburu yang datang membuat permasalahan semakin sulit. Di sisi lain suami merasa risih di
tuduh terus menerus dan istri pun semakin yakin akan penuduhannya. Hal ini berlaku juga
sebaliknya. Peran saling mengerti sangat dibutuhkan dan positive thinking di jalankan. Istri tidak
boleh teralu cemburu kepada suami, karena sikap itu justru akan membuat hancur kehidupan
rumah tangga, karena terdapat 3 (tiga) unsur penting yang membuat kehidupan rumah tangga
menjadi bahagia, yaitu : cinta, pemenuhan kebutuhan biologis dan perilaku terpuji (Sumihah,
2006)
Perasaan cemburu yang timbul ini merupakan bentuk kecurigaan terhadap suatu
spekulasi, misalnya kecurigaan sang suami kepada istrinya pergi dengan laki-laki lain tanpa
sepengetahuannya disebabkan sang istri suka pergi keluar rumah dan berkumpul dengan temantemannya. Hal itu bisa menimbulkan kecurigaan jika tidak ada komunikasi dan rasa percaya
diantara kedua belah pihak, ataupun memang merupakan fakta yang benar adanya, dimana istri
atau suami memergoki pasangannya berselingkuh.(M.Yasin, 2011)
Dalam deskripsi kasus, kemungkinan perilaku istri yang menimbulkan kecurigaan suami
bahwa istri berselingkuh dan belum jelas apakah dugaan tersebut benar atau tidak. Namun,
segala masalah selalu ada pemicunya yang menjadi alasan timbulnya tuduhan tuduhan tersebut.
(M.Yasin, 2011)
Penelitian dari University of Texas, di Austin, Amerika Serikat meneliti 900 wanita
tentang perilaku seksual mereka, termasuk seberapa sering mereka berfantasi seks dan menggoda
lelaki asing. kelompok dalam penelitian tersebut dibagi menjadi tiga menurut tingkat kesuburan.
Usia 19-26 adalah kelompok dengan puncak kesuburan, 27-45 dimana kemampuan bereproduksi
berkurang, dan wanita yang mendekati atau sudah menapouse. Hasilnya kelompok pertengahan
(27-45 tahun) memiliki kehidupan seks terbaik, seperti yang dimuat dalam jurnal Personality
and Individual Differences memikirkan dan melakukan seks lebih sering, serta lebih terbuka
untuk teman kencan. Hal ini terjadi karena wanita sadar adanya jam biologis yang terus
berpacu, sehingga mereka berusaha mengejar kenikmatan percintaan sebelum jam biologis
berhenti berdetak. Istilah menopause adalah masa dimana libido datang dan menikmati seks jauh
berkurang dengan kemampuan melakukan seks yang sangat minimal. Menapouse datang kala
wanita menginjak usia 45 tahun ke atas, karena itu tidak sulit menemukan wanita di akhir 30an
sangat menikmati aktivitas seksualnya.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat menjadi suatu alasan maraknya tren tante girang
saat ini yang dapat memicu kekhawatiran dan kecurigaan para suami yang akan menimbulkan
tuduhan-tuduhan yang tidak menyenangkan bagi istri. Kebiasaan wanita-wanita di Amerika yang
tergambar dalam penelitian tersebut sudah banyak merambah ke gaya hidup wanita di Indonesia.
Perilaku seorang istri jaman sekarang di Indonesia sudah jauh berbeda dengan perilaku
istri jaman dahulu. Seperti (Hartati, 2011):

Kebiasaan arisan dan menghabiskan waktu di caf atau pusat perbelanjaan


melainkan berkumpul dalam suatu majelis pengajian.

Gaya berpakaian yang lebih terbuka, cenderung mempertunjukkan aurat karena


pengaruh mode dari budaya luar.

Alat rias dan pemakaian aksesoris/perhiasan yang berlebihan

Gaya berbicara dan bahasa tubuh di depan umum yang kurang sopan

Kebiasaan berbelanja yang berlebihan

Tren tante girang dengan brondongnya

Sudah banyak istri-istri yang sudah berkarir dengan sukses

Hal hal yang disebutkan diatas dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi dan budaya
asing yang menyebabkan pemikiran pemikiran wanita di jaman sekarang turut berubah. Setiap
perubahan pasti akan memberikan pengaruh positif dan negatif bagi dirinya dan orang sekitarnya
dalam waktu yang bersamaan.
Sisi positif yang bisa di ambil adalah sejak diangkatnya isu emansipasi wanita, sekarang
wanita sudah terlihat dan terdengar di kalangan sosial dan politik. Suara mereka makin
terdengar. Banyaknya wanita yang sukses berkarir di bidang masing masing tanpa mengganggu
urusan rumah tangga mereka juga bentuk contoh pengaruh positif dari era globalisasi ini.
Dalam deskripsi kasus, dapat terlihat dari gaya berpakaian, cara bergaul dengan
temannya, dan seringnya menghabiskan waktu diluar rumah tanpa seizin suami, serta bahasa
tubuh yang ditunjukkan saat sedang berinteraksi dengan orang asing, tampak istri memang tipe
seorang wanita yang boleh dibilang mengikuti perkembangan jaman. Berikut Hipocrates
membagi kepribadian manusia menjadi empat kelompok besar, yaitu (imam, 2011) :

Sanguinis
Wanita tipe ini adalah mereka yang selalu gembira, senang hati, mudah membuat
orang tertawa, dan bisa memberi semangat kepada orang lain. Sangat suka
menjadi pusat perhatian, dan suka keramaian. Cenderung berbicara apa adanya,

dan spontan Selain itu, tipe ini juga kreatif, sensitif kepada orang lain, dan setia.
Dalam pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan.
Orang sanguinis juga termasuk orang egois, suka mengeluh, kekanak-kanakan,
mudah marah, melupakan kewajiban serta jarang memikirkan masa depan.

Flegmatis
Wanita dengan tipe flegmatis biasanya cenderung tenang, tidak emosi, tidak
menampilkan perasaan sedih atau senang, dan naik turunnya emosi tidak tampak
jelas. Wanita tipe ini juga dapat menjadi pendengar yang baik, tidak
mempersoalkan hal sepele. Tipe ini juga terlalu pemalu dan tidak banyak bicara,
tidak suka keramaian, terlalu takut salah.

Melankolis
Wanita perfeksionis yang selalu terobsesi dengan karya paling bagus, sempurna,
dan termasuk orang yang mengerti estetika keindahan hidup. Standar dari wanita
tipe ini adalah tinggi. Cenderung menganalisis, memikirkan, dan
mempertimbangkan setiap hal. Kekurangannya adalah senang mementingkan diri
sendiri, terlalu introspeksi, takut gagal, suka mengkritik orang lain.

Choleris
Wanita biasanya hidup diorientasikan pada pekerjaan dan tugas. Dia adalah orang
yang mempunyai disiplin kerja sangat tinggi. Bersifat suka tantangan, suka akan
keteraturan, dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan tanggung jawab,
berbakat menjadi pemimpin, berkemauan keras. Tapi, kurang akan sifat empati,
keras kepala, terlalu bersemangat.

Dalam deskripsi kasus, terdapat kemiripan sifat yang dimiliki istri dengan wanita tipe
sanguinis, yaitu cenderung mudah bergaul dengan orang baru dan suka berinteraksi. Tipe ini
banyak salah diartikan oleh khalayak umum dengan sifat yang murahan karena wanita dengan
tipe ini cenderung blak-blakan. Hal inilah yang menciptakan dugaan yang kurang bagus terhadap
seorang wanita bertipe sanguinis ini, padahal sebenarnya belum tentu mereka seperti itu. Oleh
karena itu, istri patut melakukan introspeksi diri terhadap hal-hal apa yang mungkin dapat
memicu tuduhan dari suami, seperti(Hartati, 2011) :

Siapa teman pergaulan istri


Teman sesama ibu rumah tangga, teman SMA, teman chatting atau facebook, teman
arisan, teman pengajian

Dimana istri sering berkumpul dengan temannya

Caf, pusat perbelanjaan, bar, tempat karoke

Cara istri berinteraksi dengan temannya


Tertawa terbahak-bahak, suara lantang/teriak, menggoda orang asing, lebih menahan
diri, berbicara santun, menjaga ucapan.

Berpakaian yang kurang pantas


Baju yang ketat, terbuka, menunjukkan aurat. Baju yang menutup aurat, sopan.

Kegiatan yang dilakukan


Arisan, nonton bioskop, karoke, sekedar berkumpul tukar cerita, melakukan kegiatan
sosial.

Tetapi disamping itu, kurangnya ilmu agama yang terdominasi oleh gaya hidup budaya
asing yang masuk di era globalisasi ini juga ikut ambil peran. Wanita jaman sekarang merasa
lebih mandiri dan lebih punya kekuatan dalam rumah tangganya, yang terkadang membentuk
suatu pribadi baru dimana seorang wanita lupa akan hak dan kewajibannya sebagai istri. muncul
masalah masalah seperti ; kurangnya ketaatan terhadap suami, kurang bisa berlaku menjadi
seorang istri yang baik, kurang bisa menjaga kehormatan keluarga, dan lain-lain.
Dengan mengetahui dan memahami hak dan kewajiban suami isteri yang baik diharapkan
dapat mempermudah kehidupan keluarga berdasarkan ajaran agama dan hukum yang berlaku.
Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban isteri adalah sebagai berikut :
A. Kewajiban Isteri
Mendidik dan memelihara anak dengan baik dan penuh tanggung jawab
Menghormati serta mentaati suami dalam batasan wajar
Menjaga kehormatan keluarga
Menjaga dan mengatur pemberian suami (nafkah suami) untuk mencukupi
kebutuhan keluarga
Mengatur dan mengurusi rumah tangga keluarga demi kesejahteraan dan
kebahagiaan keluarga.
B. Hak Istri
Mendapatkan nafkah batin dan nafkah lahir dari suami.
Menerima maskawin dari suami ketika menikah.
Diperlakukan secara manusiawi dan baik oleh suami tanpa KDRT.
Mendapat penjagaan, perlindungan dan perhatian suami agar terhindar dari halhal buruk.

Dalam Literatur lain, disebutkan pula peran istri sebagai pendamping suami sebagai berikut :
1. Istri sebagai teman/partner hidup
Pengertian teman tersebut mempunyai arti adanya kedudukan yang sama. Istri
dapat menjadi teman yang dapat diajak berdiskusi tentang masalah yang dihadapi
suami sehingga apabila suami mempunyai masalah yang cukup berat, istri mampu
memberikan suatu saran pemecahan yang dapat mengurangi beban suami. Disamping
itu istri dapat menjadi pendengar yang baik karena kadang kadang suami
mengalami ketidakpuasan atau perlakuan yang tidak menyenangkan di kantor. Di sini
istri dapat mengurangi beban suami dengan cara mendengarkan apa yang dirasakan
suami, sikap seperti ini dapat memberi ketenangan pada suami.
2. Istri sebagai penasehat yang bijaksana
Sebagai manusia biasa, suami tidak dapat luput dari kesalahan yang kadang
tidak disadarinya. Istri disini sebaiknya memberikan bimbingan agar suami dapat
berjalan di jalan yang benar. Selain itu suami kadang menghadapi masalah yang pelik,
nasehat istri sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalahnya.
3. Istri sebagai pendorong suami
Sebagai manusia, suami juga masih selalu membutuhkan kemajuan di bidang
pekerjaannya. Di sini peran istri dapat memberikan dorongan atau motivasi pada
suami. Suami diberi semangat agar dapat mencapai jenjang karier yang diinginkan
dengan segala keterbatasannya. Artinya istri tidak boleh yang terlalu ambisi terhadap
karir atau kedudukan suami, kalau suami tidak mampu jangan dipaksakan, hal ini
akan menimbulkan hal-hal yang negatif.
Pada prinsipnya dari apa yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
peran istri sebagai pendamping suami dapat sebagai teman, pendorong dan penasehat
yang bijaksana. Dan yang paling penting bahwa semua peran itu dapat dilakukan
dengan baik apabila ada keterbukaan satu sama lain, kerjasama yang baik dan saling
pengertian.
Juga dijelaskan menurut UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang
tercantum pada pasal(New Merah Putih, 2009) :

Pasal 30 : Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk


menegakkan RT yang menjadi dasar dari susunan masyarakat.

Pasal 31, dinyatakan :


o Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan
kedudukan suami dalam kehidupan dan pergaulan hidup
bersama dalam masyarakat
o Masing masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan
hukum
o Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga.

Disebutkan dibawah ini beberapa hal dalam hadist mengenai sosok seorang istri :
Hadist 1: Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Tidak ada yang lebih baik di
dunia ini bagi seorang muslim setelah menyembah Allah, selain mendapatkan istri yang
shaleh, cantik apabila dipandang, patuh apabila diperintah, memenuhi sumpah
pernikahan, menjaga dirinya dan kekayaan suami di saat suami pergi, mengasuh
anak-anaknya, tidak membiarkan orang lain masuk ke rumah tanpa ijin suami, dan tidak
menolak apabila suami memanggil ke tempat tidur. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist 2: Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Yang terbaik diantara para
perempuan adalah yang mengasihi, mengasuh anak, supportif dan patuh, dan yang
terburuk diantara perempuan adalah yang suka mengenakan perhiasan dan egois, dan
masuk surganya tidak lebih mungkin dari seekor gagak putih. (HR. Bukhari dan
Muslim). Gagak berwarna putih, tidak seperti yang berwarna hitam, sekalipun ada tapi
sangat jarang muncul di alam; sama jarangnya dengan kemungkinan perempuan sombong
yang suka mengenakan perhiasan untuk bisa masuk surga.
Pada deskripsi kasus, istri mencerminkan perilaku seorang istri yang kurang dalam
menjaga diri dan kehormatan keluarganya dalam hal berpakaian dan kegiatan yang dilakukannya
di luar rumah. Bila perannya sebagai istri tetapi prilakunya masih mengikuti fenomena yang
melanda para wanita masa kini, maka tidak akan ada ketenteraman dalam rumah tangganya dan
tunggulah saat kehancuran diri dan keluarganya, serta tak akan ada jaminan selamatnya seorang
ibu rumah tangga kelak di akhirat
Perlu disadari Ridho Allah berkaitan pula dengan hubungan isteri terhadap suami.
Sebaliknya, kemarahan suami dapat mengakibatkan datangnya laknat bagi isteri. Contohnya
adalah apa yang disabdakan Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini:





Dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabdda: Apabila seorang
wanita bermalam sementara ia tidak memenuhi ajakan suaminya di tempat tidur, maka Malaikat
melaknatnya hingga pagi. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ini menunjukkan haramnya isteri menolak ajakan suami di tempat tidur tanpa halangan
syari dan tidak karena haidh (ketika haidh pun suami masih punya hak untuk bersenang-senang
dengan isteri di luar kain). Hadits ini artinya, laknat akan terus menerus atas isteri sehingga ia
tidak lagi maksiat (dengan penolakannya itu) karena telah terbitnya fajar atau dengan
bertaubatnya atau kembali ke tempat tidur suaminya..

Itu petunjuk dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Apabila isteri mematuhi
agamanya (Islam) dan taat kepada suaminya (mengenai hal-hal yang tidak dilarang Allah dan
Rasul-Nya) maka diberi khabar gembira sebagai berikut:




)
( . .
Dari Abdurrahman bin Auf berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Apabila
seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga
kemaluannya dan taat kepada suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya; Masuklah kamu ke
dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu inginkan. (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan AlBazzar, menurut Al-Albani hasan lighairih).
Oleh karena itu bagi wanita yang sudah berkeluarga, handaknya tidak henti-hentinya
menimba ilmu agama dan mengamalkannya agar mampu berbakti kepada Allah dan juga kepada
suami serta bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi amanahnya

KESIMPULAN
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah perbuatan seseorang terhadap
perempuan yang berakibat tmbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik, seksual maupun psikis.
Banyak faktor yang bisa memicu terjadinya tindak KDRT, salah satunya rasa tidak percaya dan
cemburu seorang suami kepada istri. Untuk mencegah hal tersebut, komunikasi kedua belah
pihak haruslah baik. Istri harus pandai menjaga diri dan menjaga kepercayaan suami, juga taat
kepada suami. Sedangkan suami harus pandai menghargai istrinya.
Memang masuknya pengaruh budaya asing baik positif maupun negatif sedikit banyak
memberikan dampak bagi gaya hidup istri-istri jaman sekarang, khususnya mereka yang
ekonomi kelas menengah keatas. Misalnya, istri sering keluar rumah untuk berkumpul dengan
teman-temannya menghabiskan waktu untuk saling bertukar cerita dan arisan tanpa seizing
suami. Hal ini tentu saja boleh, tapi jika tidak ada komunikasi yang baik sebelumnya dengan
suami, tentu akan memicu tuduhan-tuduhan yang tidak enak terhadap istri.
Di sebutkan juga dalam hadis Tidak ada yang lebih baik di dunia ini bagi seorang
muslim setelah menyembah Allah, selain mendapatkan istri yang shaleh, cantik apabila
dipandang, patuh apabila diperintah, memenuhi sumpah pernikahan, menjaga dirinya dan
kekayaan suami di saat suami pergi (HR Bukhari Muslim) yang merupakan kewajiban
seorang istri terhadap suami.

SARAN
Menjaga komunikasi tetap baik akan mencegah terjadinya tindak KDRT. Juga
lebih banyak memperdalam ilmu agama masing masing dan mengingat apa hak dan
kewajiban suami-istri dalam rumah tangga. Bagi seorang istri, wajib hukumnya menjaga
kepercayaan suami. Tunjukkan sikap dan perilaku seorang istri yang solehah, dan taat
terhadap suami. Sedangkan suami, hargai dan cintailah istrinya karena sudah menjaga
kehormatan dan kepercayaan suami.
Pengaruh budaya tentu akan terus mendera setiap lapisan masyarakat, juga gaya
hidup dalam menjalankan rumah tangga. Pengaruh bisa positif dan negatif, namun hal itu
bisa dihadapi dengan baik jika sebuah rumah tangga itu berdiri kokoh dengan
berlandaskan agama. Maka satu-satunya jalan menuju ketenteraman jiwa dan
ketenteraman keluarga adalah bakti kepada suami setelah bakti kepada Allah Taala. Ikuti
peraturan agama. Selalu belajar sabar untuk menjalani peran sebagai istri dengan sederet
kewajiban yang harus ditaati.
Janganlah diikuti fenomena yang sekarang sedang melanda para wanita. Ikuti apa
yang telah diajarkan agama. Karena biar bagaimanapun wanita dituntut untuk selalu
mawas diri, menjaga perilaku dan tutur kata, menyaring hal-hal yang tidak perlu
diutarakan, berhenti sejenak untuk berpikir dan tidak terburu-buru mengikuti emosi,
namun bersikap bijak dengan memilih dan memilah apa yang perlu dan tidak perlu untuk
dikatakan, disampaikan dan dilakukan

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada seluruh pihak dari LBH-APIK, Kramat Jati yang telah
membantu menemukan narasumber dari kasus ini serta dalam membantu pencarian data.
Terima kasih kepada narasumber yang bersedia menyediakan waktunya juga
pengalamannya untuk wawancara kasus ini
Terima kasih pula saya ucapkan kepada dr. Rita Murniekusumawati Sp.M yang
telah memberikan bimbingan dan waktunya dalam penyelesaian laporan kasus ini. Terima
kasih kepada dr. Hj.RW.Susilowati,M.Kes dan DR.Drh.Hj.Titiek Djannatun sebagai
koordinator blok elektif ini serta kepada dr.Ferryal Basbeth,SpF sebagai dosen pengampu
kepeminatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Terima kasih kepada seluruh
anggota kelompok KDRT 1, terima kasih atas dukungan dan kerja samanya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.untukku.com/artikel-untukku/kewajiban-dan-hak-suami-istri-menurut-islamuntukku.html

http://www.wonosari.com/t2162-hak-dan-kewajiban-suami-istri

M Yasin, Mulyawan. 2011.Lifestyle Wanita Muslimah, Meluruskan Gaya Hidup


Semu.Pustaka Al-Kautsar, Jakarta

Sumihah. 2006.Rumah Tangga Tanpa Masalah.Pustaka Al-Kautsar. Jakarta

New Merah Putih. 2009.Undang-Undang Perkawinan Nomor I Tahun 1974.Galang


Press .Jakarta

Rahardjo, Jami Lidya. 2011.Smart Women Mothers Heart dan Mans Brain.PT Elex
Media.Jakarta

Winaris, Imam Wahyu. 2011.Membaca Watak Wanita dari Caranya Dandan, Bicara,
Parfum, dan Buah Kesukaannya.Najah.Jogjakarta

Nurwihaya, Hartati. 2011.Mencegah Selingkuh dan Cerai.PT Elex Media


Komputindo.Jakarta

You might also like