You are on page 1of 20

Asuhan Kebidanan PRE EKLAMPSI BERAT (PEB)

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF


PADA
NY P GII PI00I Ab000 UK 37 MINGGU DENGAN PRE EKLAMPSI
BERAT (PEB) DI RS BAPTIS BATU
Oleh :
FITRIANA HOAR KLAU
2012740097

Diajukan Untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan III (Patologis)


Program Diploma III Kebidanan

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Preeklamsi merupakan penyulit dalam proses persalinan yang kejadiannya senantiasa
tetap tinggi. Tingginya angka kejadian preeklamsi merupakan faktor utama penyebab timbulnya
eklamsi yang mengancam ibu bersalin, tingginya angka kematian ibu bersalin sebagai akibat
perkembangan dari preeklamsi yang tidak terkontrol memberikan kontribusi yang sangat besar
terhadap tingginya angka kematian.
Dengan besarnya pengaruh preeklamsi terhadap tingginya tingkat kematian ibu bersalin,
maka sudah selayaknya dilakukan upaya untuk mencegah dan menangani kasus-kasus
preeklamsi perawatan pada ibu bersalin dengan preeklamsi merupakan usaha nyata yang
dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya komunikasi -komunikasi sebagai akibat lanjut dari
preeklamsi tersebut.

Oleh sebab itu penulis tertarik mengambil kasus ini, dengan harapan dapat memberikan
asuhan dan perwatan sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah keadaan yang
dialami oleh ibu dalam hal ini menghindari ibu dari resiko yang mungkin terjadi sehingga
presalinan berjalan dengan lancar.
1.2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan manajemen kebidanan pada ibu bersalin dengan
preeklamsi berat secara keomprehensif
B. Tujuan Khusus
Setelah menyusun asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa dapat :
a.
Mengkaji data ibu
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah berdasarkan data
c.
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan segera
e.
Melakukan pengembangan rencana
f.
Melakukan implementasi sesuai dengan intervensi
g.
Mengevaluasi asuhan yang diberikan

1.3. METODE PENULISAN


Metode penulisan data yang digunakan penulis pada asuhan kebidanan menggunakan
metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif dengan melakukan tinjauan kasus melalui :
a.
Wawancara / anamnesa
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna melengkapi data pasien
maupun keluarga pasien untuk memperoleh data yang adekuat.
b.
Observasi
Dengan cara mengatasi perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang
kesehatan pasien.
c.
Studi dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan jalan melihat catatan atau status pasien
d.
Studi pustaka
Dari buku-buku penunjang
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
1.3.Sistematika Penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1.Konsep Dasar Penulisan
2.2.Konsep Dasar PEB
BAB III Tinjauan Kasus

3.1.Pengkajian
3.2.Identifikasi diagnosa dan masalah
3.3.Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
3.4.Identifikasi kebutuhan segera
3.5.Intervensi
3.6.Implementasi
3.7.Evaluasi
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP DASAR PERSALINAN
A. Pengertian Persalinan
a. Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar hasil pembuahan (janin, plasenta dan
ketuban) dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar(Helen Faren, 1999, 118)
b. Proses mendorong janin dan plasenta ke luar dari uterus oleh kontraksi-kontraksi miometrium
yang terkoordinasi.(Derek dlewellyn Jones. 2001 . 63)
c. Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari
rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.(Rustam Mochtar. 1995.99)
B. Kala-Kala Persalinan
1. Kala I
Merpakan stadium dilaktasi serviks mulai dari permulaan persalinan dan pembukaan lengkap.
Dibagi menjadi 2 fase :
a. Fase laten
Dimulai dari awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara
bertahap.Pembukaan servik kurang dari 4 cm dan biasanya berlangsung di bawah hingga 8
jam.
b. Fase aktif
Frekuensi danlamanya kontraksi uterus umumnya meningkat (3xdalam waktu 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih) pembukaan 4 cm 10 cm terjadi penurunan bagian
terbawah janin.
2. Kala II
Merupakan stadium ekspansi, dimulai dari dilaktasi lengkap serviks hingga kelahiran bayi.
3. Kala III
Merupakan stadium pelepasan plasenta, berlangsung dari saat setelah kelahiran bayi sampai
plasenta dan selaput ketuban lehir seluruhnya.
4. Kala IV
Dimulai setelah Lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.
C. Teori Penyebab Mulainya Persalinan
Penyebab sebenarnya yang membuat persalinan di mulai masih belum diketahui, tetapi
ada beberapa faktor yang turut berperan dan saling terkait antara lain :
1. Perubahan kadar hormone
Perubahan kadar hormone disebabkan oleh plasenta yang mengalami penuaan, sehingga
villi konugalis mengalami perubahan yang mengakibatkan kadar progesterone menurun yang
menyebabkan relaksasi otot menghilang. Terjadi 1-2 mgg sebelum persalinan dimulai kadar
esterogen dan prostaglandin meninggi.
2. Distensi uterus
a.
Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan mengadakan
kontraksi.
b. Produksi dan pelepasan prostaglandin miometrium

c.
3.
a)
b)
c)
d)
4.

Keadaan uterus yang semakin membesar menyebabkan iskemik otot uterus sirkulasi uterus
plasenta terganggu
Tekanan janin
Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhan di dalam uterus yang akan menyebabkan :
Penurunan ketegangan pada dinding uterus
Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut hingga timbul kontraksi
Faktor-faktor lain antara lain :
Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah
Gangguan emosional yang kuat (lewat korteks hipotalamus hipofise) dapat menyebabkan
pelepasan oksitosin.
Teori instansi mekanik
Di belakang serviks terdapat ganglion serviks (fleksus Franken houser).Bila ganglion ini geser
dan ditekan penurunan kepala janin maka dapat menimbulkan kontraksi uterus.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


1. Power
Power utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi
dan retraksi otot rahim
2. Kontraksi (his)
Adalah gerakan memendek dan menebal otot rahim yang terjadi untuk sementara waktu
3. Retraksi
Pemendekan otot rahim yang menetap setelah terjadinya kontraksi
4. Tenaga sekunder atau mengedan
Tenaga ini biasanya digunakan pada saat kala II untuk ekspansi janin
5. Passage
Keadaan jalan lahir seperti rongga pelvis, soft passage
6. Passager
Bagian janin yang paling penting pada proses kelahiran janin adalah kepala
E. Tanda-tanda mulainya persalinan
Tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan adalah
1. Lightening
Terbenam kepala di dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat dalam rongga uterus /
pada primi mulai kehamilan 36 mgg dan Sering buang air kecil karena tekanan kepala pada
kandung kemih
2. Kontraksi braxston hicks
Tanda dan gejala inpartu
a. Penipisan dan pembukaan serviks
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks minimal 2 kali dalam 10 menit
c. keluarnya darah dan lendir
2.2. KONSEP DASAR PEB (Pre Eklamsi Berat)
A. Pengertian Preeklamsi Berat
Preeklamsi berat adalah kumpulan gejala yang timbul paa ibu hamil, bersalin dan masa
nifas yang terdiri dari trias : oedema, proteinurin, dan hipertensi. Dimana tekanan darah 160 /
110 mmHg/lebih, proteinurin 5gr/lebih, oliguria (urin < 500 cc/24 jam) terdapat oedema paru dan
sianosis.(Rustam Mochtar, 1998- 199)
B. Etiologi
Penyebab belum diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang menyebutkan tentang
gambaran klinik dan PEB adalah :
1. Teori genetic
Riwayat preeklamsi atau eklamsi dalam keluarga atau Riwayat penyakit vaskuler
sebelumnya.
2. Teori imunologik
Janin benda asing yang relatif karena unsur benda asing yang berasal dari
suami.Adaptasi dapat terjadi dengan aman. Penolakan total rahim karena bersifat benda asing
terjadi abortus
3. Teori iskemia regio uterus plasentes

4.
5.
6.

7.

Terjadinya invasi sel trovoblas, hanya sebagian pada arteri spinalis di daerah gangguan
fungsi plasenta karena sebagian besar arteri spinalis di daerah endometrium, tetapi dalam
keadaan kontraksi sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dan untuk nutrisi dan oksigen.
Teori radikal bebas dan kerusakan endotel
Teori kerusakan endotel
Teori trombosit
Iskemik radio uteri plasenta menurunkan pembukuan pembuluh darah prostaglandin,
kerusakan trombosit meningkatkan kerusakan tromboksan, terjadi vaso kontriksi pembuluh
darah dan vaso vasonim yang menimbulkan tekanan darah meningkat dan makin terjadi
kerusakan pembuh darah.
Teori diet ibu hamil
Kebutuhan ibu hamil cukup tinggi untuk kalsium.Bila kekurangan kalsium ibu hamil
dikuras untuk memenuhi kebutuhannya sehingga terjadi pengeluaran klasium otot, pemberian
kalsium 2 215gr/hr dapat menurunkan terjadinya preeklamsi.

C. Klasifikasi Pre Eklamsi Berdasarkan Gejala Klinik


1. Pre Eklamsi Berat
Tanda dan gejala :
a. Tekanan diastolic 90 110 mmHg (2 kali pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20
mmg
b. Proteinuria sampai ++
c. Oedema pada wajah, tangan, tungkai (penambahan BB yang mendadak)
d. Disertai dengan gejala subyektif antara lain hipertensi, nyeri kepala yang tidak hilang dengan
analgesic, penglihatan kabur, oligouria (< 400 ml / 24 jam), nyeri epigastrium dan terjadi
oedema paru.
D. Skrening Pre Eklamsi
1. Riwayat : sakit kepala, pusing, pandangan kabur, bintik-bintik paa mata, oedema pada wajah
tangan serta seluruh tubuh.
2. Px fisik : tekanan darah dibandingkan sebelum hamil, terutama setelah usia gestasi 24 mmg
peningkatan BB dibandingkan sebelum hamil oedema pergelangan kaki, perbital, tangan, wajah
atau odemen, reflek.
E. Komplikasi
Pada pre eklamsi terjadi vuso kontraksi arteri yang menaikkan tekanan darah dan
menurunkan pasokan arah yang efektif pada banyak organ serta jaringan tubuh termasuk
plasenta, sehingga dapat menyebabkan komplikasi baik paa ibu dan janin antara lain :
1. Eklamsi
2. Solusio plasenta
3. kematian janin
4. hipertensi menetap
F. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
1. Px antenatal yang bermula dan teratur serta teliti, mengenai tanda-tanda sendini mungkin yang
selanjutnya diberikan pengobatan
2. harus selalu waspada terhadapkemungkinan terjadinya pre eklamsi kalau ada faktor
predisposisi
3. berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, pekerjaan sehari-hari dikurangi,
ketenangan dan pentingya mengatur diet rentdah garam dan lemak serta karbohidrat, menjaga
kenaikan berat badan yang berlebih
G. Penanganan PEB Dalam Persalinan
a) Observasi KU dan tanda evaluasi tiap jam
b) Memperbaiki KU penderita dengan pemberian rehidrasi (infuse) yaitu D5% dan RL
c) Materisasi urine
d) Penderita rawat inap istirahat mutlak. Berikan diet rendah garam dan tinggi protein.

2.3. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


I. PENGKAJIAN
Tanggal
:
Jam :
Tempat
:
Oleh :

A. Data subyektif
1. Biodata
Nama Ibu
:
Umur
:
Agama
:
Pendidikan :
Pekerjaan
:
Alamat
:
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan
3. Riwayat haid
Menarche
:
Siklus
:
Lama Haid :
Dismenorea :
Flour albus :
Banyaknya :

Nama Suami
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

:
:
:
:
:
:

HPHT
HPL
4.

5.

6.
7.

8.

9.

:Untuk menentukan usia kehamilan


: Umtuk menentukan tafsiran persalinan
Riwayat perkawinan
Kawin
:
Lama
:
Umur menikah: Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi.
Riwayat Kesehatan yang lalu
Ditanyakan untuk mengetahui adanya penyakit menular,penyakit menahun dan penyakit
menurun
Riwayat Kesehatan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menular,penyakit menahun dan penyakit menurun
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menular,menahun dan menurun
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Penyulit
Umur
No. Hamil Persalinan Ditolong BB/PB Sex H/M
Nifas
sekarang
1.
2.
3.

Riwayat kehamilan sekarang


Dikaji untuk mengetahui berapa kali periksa kebidanan. Sudah mendapat apa saja dengan
keluhan apa dan mendapatk konseling apa.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola istirahat
Berapa lama waktu istirahat dalam sehari baik siang ataupun malam dan adakah gangguan.
b. Pola Nutrisi
Adakah masalah dalam memenuhi kebutuhan nutrisi baik kualitas maupun kuantitas.

c. Pola aktivitas
Aktivitas yang dikerjakan selama hamil dan selama nifas dan adakah gangguan.
d. Pola eliminasi
Berapa kali BAB/BAK perhari adakah gangguan pola eliminasi.
e. Pola Personal hygiene
Mandi berapa kali sehari, frekuensi gosok gigi cuci rambut berapa kali seminggu, ganti pakaian
dan celana dalam berapa kali sehari.
11. Riwayat Psikososial
Kesiapan keluarga menerima anggota baru dan kesanggupan ibu menerima dan merawat
anggota baru.
B. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik / lemah
Kesadaran
: Composmentis/ somnolen/ apatis/ koma
TD
: Normalnya 100/60 s/d 130/90 mmHg
N
: Normalnya 70 90 x/menit
RR
: Normalnya 24 28 x/menit
S
: Normalnya 36 37 0C
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Rambut : bersih, hitam, tidak ada ketombe
Muka
: bulat, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidum
Mata
: simetris,sklera putih,konjungtiva merah muda,reflek pupil (+)
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
Mulut
: bibir simetris,warna merah muda, lidah bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada carries , tidak ada pembesaran kelenjartonsil
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, bendungan vena
jugularis dan kelenjar limphe.
da & payudara : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pembesaran kelenjar montgomery, putting susu
menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, kolostrum sudah keluar, payudara bersih.
t
: tidak ada luka bekas operasi, terdapat strie albican, dan linea nigra
etalia
: tidak ada oedema, tidak ada varises
remitas
: oedema +/-, tidak ada varises, kuku tidak pucat.
Palpasi
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan
vena jugularis, ataupun pembesaran kelenjar lymphe.
Payudara
: tidak ada nyeri tekan, ASI sudah keluar
Abdomen
: TFU 2 jari di bawah Px
Ekstremitas : oedema - / +, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi
Ekstremitas : reflek patella (+)
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny.G....P.... Ab000 UK ...Minggu / Tunggal / Hidup/ Letkep/Intrauterin

Dengan Pre Eklamsi Berat


Ds : Ibu mengatakan hamil anak ke... usia kehamilan... bulan ,ibu merasa
knceng- kenceng dan mules pada perutnya jam... wib. Tanggal ... tahun
Do : Keadaan umum
: Baik / lemah
Kesadaran
: Composmentis/ somnolen/ apatis/ koma
TD
: Normalnya 100/60 s/d 130/90 mmHg
N
: Normalnya 70 90 x/menit
RR
: Normalnya 16 24 x/menit
S
: Normalnya 36 37 0C
Inspeksi
Muka : Odema atau tidak, pucat atau tidak
Mata
: Konjungtiva pucat atau tidak, sklera kuning atau tidak, kelopak
mata
odema atau tidak
Leher : Adakah pembesaran kelenjar tiroid , pembesaran kelenjar limfe,
bendungan vena jugularis
domen
: Adakah Luka Bekas Operasi
netalia
: Terdapat lendir dan darah
stremitas
: Atas
: Odema atau tidak, simetris atau tidak
Bawah : Odema atau tidak, Varises atau tidak, simetris atau tidak

Leopold I
: TFU....cm dan apa yang ada di fundus
Leopold II : Punggung kanan/punggung kiri
Leopold III : Bagian terendah kepala/bokong
Leopold IV : Kepala sudah seberapa jauh sudah masuk PAP
DJJ (+) 120-160x/menit
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
a. Eklamsi
b. IUGR
IV.
a.
b.
c.
d.
e.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Kolaborasi dengan dokter SpOG
Pemberian Infus
Pemasangan DC
Pemberian O2
Pemberian Injeksi MgSO4

V. INTERVENSI
Dx : Ny.G... P... Ab000UK....Minggu / Tunggal / Hidup Dengan Pre
Tujuan :Persalinan lancar ,ibu dan bayi sehat dan selamat
Kriteria hasil :
1. TTV dalam batas normal
2. Persalinan berjalan dengan lancer
3. DJJ dalam batas normal

Eklamsi

Berat

4.
5.

Tidak terjadi Infeksi


Tidak terjadi komplikasi lanjutan

Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga kooperatif
2. Beritahu ibu tentang kondisinya saat ini
R/ Agar ibu lebih mengerti dengan keadaannya
3. Lakukan observasi TTV,KU dan DJJ
R/ Parameter kesehatan ibu dan janin
4. Anjurkan ibu tidur pada posisi miring kiri
R/ Mengurangi sindrom vena kava sehingga peredaran darah dari ibu ke janin lancar
5. Ajarkan teknik relaksasi
R/ Mengurangi rasa nyeri
6. Beritahu ibu dan keluarga untuk menandatangani inform concent
R/ Persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan kepada klien untuk tindakan lebih lanjut.
7. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk pemberian terapi
R/ Menjalankan fungsi dependent
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi.
VII. EVALUASI
Tanggal
:
Jam :
Tempat
:
Mengacu pada metode SOAP dan kriteria hasil

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN DATA
Tanggal
: 16 Februari 2015
Jam MRS
: 09.30 WIB
Tempat
: RS Baptis Batu
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama
: NyP
Nama suami : TnS
Umur
: 45 thn
Umur
: 50 thn
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan :SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jln. Tulungrejo RT05/RW03 Batu
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan merasakan kencang-kencang tetapi jarang.

3. Riwayat Kesehatan yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis (TBC, hipertensi dan lain-lain), penyakit
menular, (hepatitis, malaria dan lain-lain) dan penyakit menurun (DM, asma, epilepsy dan lainlain), serta tidak ada keturunan kembar.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu datang sendiri GII PI00I Ab000 UK 37 minggu mengatakan merasakan kenceng-kenceng tetapi
jarangsejak tadi pagi
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang menderita
penyakit menular, menurun dan menahun serta tidak ada riwayat keturunan kembar.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: + 7 hari
Banyak : + 2 softex / hari
Keputihan
: tidak ada
Dismenorhoe
: tidak ada
HPHT
: 10-05-2014
TP
: 17-02-2015
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan anak yang lalu.
Umur
No
Persalina Ditolon BB/P
H/
Penyuli
Hamil
Sex
sekaran
.
n
g
B
M
t Nifas
g
1.
Aterm Normal
Bidan
3kg/4 Laki H
23 tahun
9
-laki

2.

Hami
l

ini

8. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Tabel 3.1 Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola kebiasaan
Selama di rumah
Pola Nutrisi
Tidak ada gangguan pada pola
makan ibu, makan 3x / hari lauk
pauk, sayur buah dan minum air
6-7 gelas/ hari
Pola Eliminasi
BaB 2x/ hari, BAK 6-8/ hari
Pola Aktivitas
Ibu melakukan aktivitas setiap
hari sebagai ibu rumah tangga,
dan sebagai seorang guru

Selama di rumah sakit


Makan sudah 3x tapi
sedikit-sedikit, dan
banyak minum air putih.
BAB (-), BAK 2x
Ibu tidak banyak
aktivitas tapi ibu hanya
bisa miring kiri dan
kanan

Pola Istirahat
Pola Kebersihan

Ibu tidur siang 1 jam tidur


malam 6-7 jam
Ibu mandi 2x sehari, sikat gigi
sehari 2x, keramas 2hari sekali
dan ganti pakaian setiap habis
mandi

Ibu tidak tidur sama


sekali
Sejak datang ibu belum
mandi

10.
Riwayat psikososial, Budaya dan spiritual
Psikologi : Ibu dan keluarga sangat senang dengan kehamilannya.
Sosial
: Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan masyarakat setempat baik.
Budaya : Ibu berasal dari suku jawa, dalam masyarakatnya tidak ada pantangan makanan untuk ibu.
Spiritual : Ibu dan keluarga beragama islam dan rajin melaksanakan sholat 5 waktu.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran
: composmentis
Tanda-Tanda Vital
TD
: 170/100 mmHg
Nadi
: 80 x/ mnt
Suhu
: 36,5 c
Pernafasan : 24 x/mnt
2. Pemeriksaan fisik khusus
a.
Inspeksi
Kepala
:bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, lurus, tidak
ada ketombe, tidak
ada pedicularis capitis.
Muka
: tidak pucat,tidak ada cloasma gravidarum.
Mata
: simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, reflekpupil +/+
Hidung
: simetris , tidak ada pengeluaran sekret , tidak ada polip,
bersih.
Telinga
: tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
Mulut
: bersih , bibir tidak pucat , tidak ada stomatitis dan tidak
ada caries gigi.
Leher
: tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan bendungan vena jugularis.
Payudara
simetris, hiperpigmentasi areola mammae, puting menonjol , keadaan bersih.
Axila
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Abdomen
: membesar sesuai usia kehamilan, adanya striae gravidarum , dan adanya linea alba dan
linea nigra.
Genetalia
: tidak ada kelainan pada vulva, labia mayora menutupi labia minora.
Anus
: tidak ada hemoroid

b. Palpasi
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan bendungan vena jugularis.
Payudara
: konsistensi payudara keras, tidak ada benjolan abnormal , kolostrum +/+
Abdomen
:
Leopold I
: TFU 3 jari bawah px.
Pada fundus teraba tidak bulat,lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II
: teraba keras,datar, seperti papan di sisi kiri ibu(PUKI)

Leopold III

: teraba bulat, keras, melenting di bagian bawah perut dan tidak bisa digoyangkan (sudah masuk
PAP)
V : sudah masuk PAP
c. Auskultasi
Dada
: tidak ada ronchi / wheezing.
USG
: DJJ 149 x/menit
d. Perkusi
reflek patella : +/+
3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny P GII PI00I Ab000 UK 37 minggu janin tunggal/ hidup/intrauterin PUKI dengan PEB
Ds :
Ibu mengatakan merasakan kencang-kencang tetapi jarangsejak tadi pagi
KU
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
TTV
TD
: 170/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR
: 24 x/menit
Palpasi : TFU 3 jari dibawah Px, PUKI, Letkep, sudah masuk PAP
DJJ (+) 149 x/menit.
3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Eklamsia
Hipertensi menetap
Solusio plasenta
Fetal distress
IUFD
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA \
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk tindakan

3.5 INTERVENSI
Dx : NyPGII PI00I Ab000 UK 37 minggu janin tunggal/ hidup/intrauterin PUKI dengan PEB
Tujuan
: tidak terjadi Eklampsi
Kriteria hasil
:
a. TTV dalam batas normal
b. Persalinan berjalan dengan lancar
c. DJJ dalam batas normal
d. Tidak terjadi Infeksi
e. Tidak terjadi komplikasi lanjutan
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga

R/ Ibu dan keluarga kooperatif


u tentang kondisinya saat ini
R/ Agar ibu lebih mengerti dengan keadaannya
3. Lakukan observasi TTV,KU dan DJJ
R/ Parameter kesehatan ibu dan janin
bu tidur pada posisi miring kiri
R/ Mengurangi sindrom vena kava sehingga peredaran darah dari ibu ke janin lancar
knik relaksasi
R/ Mengurangi rasa nyeri
u dan keluarga untuk menandatangani inform concent
R/ Persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan kepada klien untuk tindakan lebih lanjut.
dengan dokter Sp.OGuntuk pemberian terapi
R/ Menjalankan fungsi dependent
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 16-02-2015
Jam : 09.50WIB
Dx : Ny P GII PI00I Ab000 UK 37 minggu janin tunggal/ hidup/intrauterinPUKI dengan PEB
Implementasi
1. Melakukan pendekatan pada klien agar ada kerja sama yang baik antara klien dengan
petugas.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tentang keadaan ibu dan janinnya.
3. Melakikan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital tiap 4 jam.
4. Menganjurkan ibu untuk tidur posisi miring kiri dan mengajarkan teknik relaksasi sehingga bisa
mengurangi rasa nyeri perut bawah dan mendukung kenyamanan ibu.
5. Memberitahu ibu dan keluarga untuk menandatangani inform concent.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk pemberian terapi yaitu Infus D5%
3.7 EVALUASI
Tanggal
: 16-02-2015
Jam : 10.00 WIB
DX
: Ny P GII PI00I Ab000 UK 37 minggu janin tunggal/ hidup/intrauterin PUKI dengan PEB
S
: Ibu mengatakan khawatir dan gelisah dnegan keadaannya dan janinnya.
O
:
KU
: Sedang
Kesadaran : Composmentis
TD
: 170/100 mmHg
S
: 36,5C
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 24 x/menit
A
: Ny P GI P0000 Ab000 UK 37 minggu janin tunggal/ hidup/intrauterin PUKI dengan indikasi PEB
P
: Laksanakan Advis dokter Sp.OG yaitu :
1. siapkan SC.
2. Anjurkan pasien puasa dan mengisi Surat Persetujuan Operasi.
3. Berikan inform concent untuk persiapan tindakan SC.
4. Lakukan kolaborasi dengan bagian OK dan dokter anastesi.

5. Lakukan pemasangan kateter


6. Pasien di kirim ke kamar Operasi.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan-kesenjangan yang
terjadi antara teori dan kasus. Dimana setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.
PGII PI00I Ab000 Tunggal / Hidup Intrauterin /Puki/ Letkep UK 37 Minggu Dengan Pre Eklamsi
Berat penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek yang dilakukan di
lapangan .
Dalam pelaksanaan praktek klinik lapangan ini, maka siswa telah menggunakan asuhan
kebidanan dengan 7 langkah Varney. Dalam laporan ini penulis melakukan pengkajian data
pada pasien, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi, implementasi, dan evaluasi. Pada
kasus ini juga terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. Dan akhirnya semoga laporan ini
bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.PGII PI00I Ab000 Tunggal / Hidup Intrauterin
/Puka/ Letkep UK 37 Minggu Dengan Pre Eklamsi Berat di RSBaptis Batupada tanggal 16
Februari 2015diharapkan pada kasus tersebut dapat diatasi dengan intervensi yang benar dan
didukung implementasi yang maksimal serta pemberian KIE yang jelas diharapkan keluarga
bisa mengerti keadaan pasien dan bisa melaksanakan semua yang telah dianjurkan sehingga
dapat menghasilkan hasil yang baik.
Demikian penulis dapat memberikan asuhan kebidanan dengan memeprhatikan setiap
gejala dan keluhan yang terjadi sehingga diharapkan tidak terjadi masalah lain bisa merugikan
pasien.
5.2. Saran
Mengingat dampak yang terjadi dari preeklamsi disini peran tim medis terutama bidan
sangat berarti yaitu :
1.

a.

motivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan teraturuntuk mendeteksi dini
adanya preeklamsi

b.

memberikan penerangan pada ibu hamil tentang manfaat istirahat dan tidur, aktivitas yang
tidak belebihan, keterangan serta pentingnya mengatur diet rendah garam, lemak, karbohidrat
dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan BB.
2.
Bagi ibu-ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilannya secara rutin dan menaati
nasehat-nasehat petugas kesehatan
Bagi petugas kesehatan dalam menghadapi kasus preeklamsi berat hendaknya
memberikan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi
kemungkinan terjadi.
3.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Prof. Dr. Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta.
Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. EGC, Jakarta.
Prawirohardjo,
Sarwono,
1999. Ilmu
Prawirohardjo. Jakarta.

Kebidanan.

Prawirohardjo, Sarwono,
Neonatal.Jakarta.

Panduan

2002. Buku

Yayasan

Pelayanan

Bina

Pustaka

Kesehatan

Sarwono

Maternal

dan

Soetomo, Dr. RSUD. 1994. Buku Pedoman Diagnosa dan Terapi Ilmu Kandungan dan Penyakit
Kandungan.

You might also like