You are on page 1of 32

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI

MENJALANKAN DIET DI RSUD DR MM DUNDA LIMBOTO


KABUPATEN GORONTALO
Usulan penelitian untuk karya tulis ilmiah

Jurusan Gizi

Diajukan Oleh :
SITTY FIRGIANTY GOBEL
NIM.PO3131113077

Kepada

POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JANUARI 2015

DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN PENGUJI......................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.
Latar Belakang.........................................................................................1
2.
Rumusan Masalah....................................................................................3
3.
Tujuan penelitian.....................................................................................3
4.
Manfaat penelitian....................................................................................4
5.
Keaslian penelitian...................................................................................4
B. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................6
1. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi........................................................6
2. Tinjauan Umum Tentang Kepatuhan.......................................................10
3. Manejemen Diet Hipertensi...............................................................12
C. METODE PENELITIAN................................................................................16
1. Jenis Penelitian...................................................................................16
2. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................16
3. Variabel Penelitian.............................................................................16
4. Definisi Operasional..........................................................................16
5. Populasi Dan Sampel.........................................................................18
6. Instrumen Penelitian..........................................................................18
7. Teknik Pengumpulan Data.................................................................18
8. Pengolahan Dan Analisis Data.................................................................19
9. Etika Penelitian........................................................................................20
10. Jadwal Penelitian......................................................................................22
11. Biaya Penelitian.......................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah
suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah lebih dari 140 mmHg
(tekanan sistolik) dan atau lebih 90 mmHg (tekanan diastolik). (JNC VII,

2003).Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.


Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit
ini. Bahkan, hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya,
melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat
dan mematikan serta memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target
organ,seperti Stroke untuk otak, penyakit Jantung Koroner untuk pembuluh darah
jantung dan untuk otot jantung.Seseorang dinyatakan menderita hipertensi bila
tekanan darahnya tinggi atau melampaui nilai tekanan darah yang normal yaitu
140/80 mmHg. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia
(Wirakusumah dkk, dalam Korneliani 2002).
Kenaikan kasus hipertensi di negara berkembang diperkirakan sekitar 80%
pada tahun 2025, dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan
menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini. Di Indonesia
penderita hipertensi diperkirakan sebanyak 15 juta orang dan hanya 4% yang
merupakan hipertensi terkontrol(Mannan, 2012).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2013 menunjukan hasil
survei dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 Provinsi yang kasus penderita
hipertensi melebihi rata-rata Nasional yaitu : Bangka Belitung 30,9%, Kalimantan
Selatan 30,5%, Kalimantan Timur 29,6%, Jawa Barat 29,4%,Gorontalo 29%,
Sulawesi Utara 27,1% (Riskesdas,2013).Berdasarkan data dari RSUD Dr.M.M
Dunda Limboto menunjukkan jumlah

penderita hipertensi pada tahun 2014

berjumlah 246 orang dan pada tahun 2015 berjumlah 126 orang (Rekam Medis
RSUD M.M.Dunda Limboto).
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Arista (2013), yang berjudul
faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet pasien hipertensi menunjukan
bahwa, responden yang di kategorikan dalam pengetahuan baik sebanyak 83,3%
dan hubungan faktor pengetahuan dengan kepatuhan melaksanakan diet hipertensi
diperoleh nilai = 0,022%. Sehingga hasil didapatkan, adanya hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet
hipertensi (Pondaag, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat memahami bahwa pentingnya
kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan diet yang diberikan oleh rumah
sakit sangat menunjang untuk keberhasilan pasien dalam menurunkan maupun
mengontrol

tekanan

darahnya,WHO,

2003

dalam

Syamsiyah,

2011

menuliskankepatuhan pasien terhadap rekomendasi dan perawatan dari pemberi


pelayanan kesehatan sangat penting untuk kesuksesan suatu intervensi.Dengan
tingginya tingkat kepatuhan pasien hipertensi terhadap diet yang diberikan, dapat
membantu pasien untuk mencegah penyakit komplikasi lainnya yang sering
timbul akibat naiknya tekanan darah, karena seperti yang dijelaskan dalam World
health organization (WHO,2012). Hipertensi merupakan salah satu kontributor
paling penting untuk penyakit Jantung dan Stroke yang sama-sama menjadi
penyebab kematian dan kecatatan nomor satu.
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
yang berjudul Tingkat kepatuhan pasien hipertensi menjalankan diet di

RSUDDr.M.M Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo untuk melihat seberapa


baik tingkat kepatuhan pasien hipertensi yang ada di RSUD Dr. M.M Dunda
Limboto terhadap diet hipertensi yang diberikan sehingga dapat menjadi
informasi penting kepada pihak instalasi gizi rumah sakit maupun untuk pasien
dan keluarga pasien itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian: bagaimana tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam
menjalankan diet di RSUDDr. M.M.Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahuitingkatkepatuhanpasien hipertensidalam menjalankan terapi
diet di RSUDDr. M.M.Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik umur, pendidikan dan pekerjaan pasien
hipertensi rawat inap di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Kabupaten
Gorontalo.
b. Mengidentifikasi

tingkat

kepatuhan

pasien

hipertensi

dalam

menjalankan diet di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Kabupaten


Gorontalo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pihak Rumah Sakit
Dapat memberikan informasi kepada pihak pengelola rumah sakit
tentang tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalan terapi
diet

2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman lapangan bagi peneliti tentang
kepatuhanpasien hipertensi dalam menjalankan terapi diet di rumah
sakit
3. Bagi Pasien dan Keluarga
Sebagai bahan informasi

untuk

pasien

tentang

pentingnya

kepatuhandalam menjalankan terapi diet.


E. Keaslian Penelitian
Menurunt sepengetahuan penulis, bahwa belum ada penelitian
sebelumnya yang samapersis dengan penelitian yang akan penulis lakukan namun
terdapat kemiripan dengan beberapa penelitian sebelumnya:

Nama Peneliti

Dina Fatra Belo,Dkk

Judul Penelitian

Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Hipertensi


Dengan Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi Di
Poliklinik Interna RSUD Labuang Baji Makassar

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang


berbeda dan Tempat yang berbeda

Perbedaannya

Peneliti ini melihat Tingkat Pengetahuan Keluarga


Tentang

Hipertensi

Dengan

Kepatuhan

Diet

Hipertensi, sedangkan penulis melihat Tingkat


Kepatuhan Pasien Hipertensi Menjalnkan Diet di
RSUD

M.M

Gorontalo.

Dunda

Limboto

Kabupaten

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang melebihi 140
untuk sistolik dan 90 untuk tekanan diastolik.Tekanan sistolik terjadi pada saat
jantung menguncup sementara tekanan darah diastolik pada saat jantung
mengembang(Hartono,2006).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yangmemberi
gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti Strok untukotak, penyakit
jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk ototjantung. Penyakit
ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatanmasyarakat yang ada di
Indonesia maupun di beberapa negara yang ada didunia (Saputro,2009).
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling

sering

berpengaruhi terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah.Hipertensi

sering tidak menimbulkan gejala fase awalnya dan terasa ketika penyakit
hipertensi sudah menjalar dan menggangu fungsi jantung atau stroke.Diagnosa
hipertensi sangat jarang ditemukan dini kecuali pemeriksaan kesehatan

rutin

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia)


2. Jenis hipertensi
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya
dengan jelas.Berbagai faktor diduga sebagai penyebab hipertensi primer, seperti
bertambahnya umur, stres psikologis, dan faktor keturunan.Sekitar 90% pasien
hipertensi masuk dalam kategori ini.(Anies, 2006 dalam Setyarini dkk).
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi Sekunder adalah suatu kondiisi di mana terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi akibat seseorang mengalami/mendeerita penyakit lainnya
seperti

gagal

jantung,

gagal

ginjal

atau

Kerusakan

system

hormon

tubuh.Sedangkan pada ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat pada
saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di
atas normal.(Mark dkk, 2006 dalam Setyarini dkk).
3. Faktorpenyebab Hipertensi :
Menurut (Sudarmoko(2010), dalam Sigalingging, (2011).
a. Keturunan,

berbagai

penelitian

menyebutkan

bahwa

orang yang

mempunyai riwayat atau silsilah dengan keluarga yang menderita


hipertensi ada kecenderungan untuk terkena hipertensi juga.

b. Jenis kelamin, pada umumnya pria lebih mudah terserang hipertensi


dibandingkan dengan wanita. Faktor yang sangat berperan dalam hal ini
kemungkinan besar adalah gaya hidup pria yang rata-rata lebih tidak
terkontrol ketimbang wanita misalnya kebiasaan merokok, bergadang,
stress kerja, hingga pola makan tidak teratur. Sedangkan wanita, rata-rata
akan mengalami peningkatan resiko hipertensi setelah mengalami masa
menopause (sekitar diatas 45 tahun).
c. Usia, dari berbagai penelitian yang didapatkan bahwa semakin tinggi usia
seseorang maka makin tinggi pula tekanan darahnya. Pada umumnya
hipertensi pada pria terjadi diatas usia 31 tahun, sedangkan wanita terjadi
setelah usia 45 tahun atau setalah menopause.
d. Pekerjaan, pendidikan, dan sosial ekonomi dimana orang dengan pekerjaan
yang berat, sering lembur, dan kurang istirahat , sangat berisiko terkena
penyakit hipertensi.
e. Lingkungan, lingkungan yang tidak sehat bisa mempengaruhi seseorang
untuk menjalani gaya hidup sembarangan yang kemudian bisa berujung
pada hipertensi.
4. Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi hipertensi menurut JNC VIIdapat dilihat pada tabel berikut :
Klasifikasi tekanan
Tekanan Sistol mmHg Tekanan Diastol mmHg
darah
Normal
Pre Hipertensi
Stadium I
Stadium II

< 120
120 139
140-159
160

< 80
80-89
90-99
100

Sumber: National Healt, Lung N Blood Institute (NHLBI)2003


5. Gejala Hipertensi

Pasien hipertensi biasanya memiliki gejala, beberapa gejala dari


hipertensi adalah sebagai berikut (Dewidkk,2013) :
a. Nyeri kepala (tengkuk)/pusing
b. Kemerahan di wajah
c. Cepat lelah, lesu
d. Seperti akan pingsan
e. Mimisan
f. Telinga mendengung
g. Pandangan mata kurang jelas
h. Cepat marah
6. Pencegahan
Upaya pencegahan terhadap timbulnya penyakit hipertensi dapat dilakukan
melalui : (Dewidkk,2013) :
a. Mengurangi konsumsi garam.kebutuhan garam per orang per hari yaitu 5
gr (1 sdt)
b. Mencegah kegemukan
c. Membatasi konsumsi lemak
d. Olahraga teratur
e. Makan buah dan sayuran segar
f. Tidak merokok dan tidak minum alcohol
g. Latihan relaksasi/meditasi
h. Berusaha membina hidup yang positif
7. Faktor resiko hipertensi
Faktor resiko yang penting dan sering ditemukan pada hipertensi adalah
faktor genetik. Riwayat positif keluarga padaorang tua menghasilkan
peluang 2,5% - 50% bagi seorang anak untuk mengalami gangguan
poligenik dan multifaktor yang dikenal dengan hipertensi. Faktor resiko
lannya mencakup nutrisi yang tidak sehat, obesitas, alkohol, asupan
natrium yang tinggi, stres kronik dan akut, peningkatan asupan karbohidrat
dan gula, gaya hidup, usia, etnis, jenis kelamin, penggunaan tembakau,
dan asupan kafein (Syamsudin,2013).
B. Tinjauan Umum Tentang Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan

Kepatuhanadalah sejauhmana perilaku pasien sesuai dengan


ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan. (Niven,
2002).Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran
klinis dari dokter yang mengobatinya.
Kepatuhan berasal dari kata patuh yaitu suka menuruti
perintah/ aturan dan disiplin yaitu ketaatan melakukan sesuatu yang
dianjurkan atau yang ditetapkan (Novian,2013). Saat ini banyak
penderita hipertensi tidak patuh melaksanakan diet yang diberikan
karena kurangnya pengetahuan penderita tentang diet hipertensi
(Tumenggung, 2011).
Kepatuhan pasien dapat dikatakan berhasil apabila pasien
dapat menjalankan diet dengan benar sesuai dengan yang telah
diberikan oleh rumah sakit sehingga tekanan darah pasien terkontrol
dengan baik, dan dapat mencegah timbulnya penyakit lain, seperti
jantung, stroke atau komplikasi lainnya pada tubuh pasien.
2. Faktor yang mendukung sikap patuh (Niven, 2003) :
a. Pendidikan
Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang bahwa
pendidikan

tersebut

merupakan

pendidikan yang aktif seperti

penggunaan buku-buku dan kaset oleh pasien secara mandiri.


b. Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien
yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang mandiri harus
dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan
c. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial
Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat
penting, kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu
memahami kepatuhan terhadap program pengobatan.

d. Perubahan model terapi


Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan pasien
terlibat aktif dalam pembuatan program tersebut. Dengan cara
komponen-komponen sederhana dalam program pengobatan dapat
diperkuat, untuk selanjutnya dapat mematuhi komponen-komponen
yang lebih kompleks.
3. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

ketidakpatuhan

digolongkan

menjadi empat bagian :


a. Pemahaman tentang instruksi
Tak seorang pun dapat memenuhi instruksi jika ia salah paham tentang
instruksi yang diberikan padanya.
b. Kualitas interaksi
Kualitas interaksi anatra professional kesehatan dan pasien merupakan
bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan.
c. Isolasi sosial dan keluarga
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga
menentukan tentang program pengobatan yang dapat mereka terima
d. Keyakinan, sikap dan kepribadian
Ahli psikologis yang lain telah menyelidiki tentang hubungan antara
pengukuran-pengukuran kepribadian dan kepatuhan. Mereka
menemukan bahwa data kepribadian secara benar dibedakan antara
orang yang tidak patuh dengan yang gagal. Orang-orang yang tidak
patuh adalah orang-orang yang lebih mengalami depresi, ansietas,
sangat memperhatikan kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang
lemah dan yang kehidupan sosialnya lebih memusatkan perhatian
kepada dirinya sendiri. Kekuatan ego yang lemah ditandai dengan
kekurangan dalam hal pengendalian diri sendiri dan kurangnya

penguasaan terhadap lingkungan . pemusatan terhadap diri sendiri


dalam lingkungan ssosial mengukur tentang bagaiamana kenyamanan
seseorang berada dalam situasi sosial.
C. Manajemen Diet Hipertensi
Yang dimaksud dengan garam pada Diet garam rendah adalah
garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl),soda
kue (NaHCO3), baking powder,natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium
glutamat).Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstra seluler tubuh
yang mempunyai fuengsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basa
tubuh.Dalam keadaan normal,jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh
melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi,sehingga terdapat
keseimbangan.
Asupan natrium yang berlebihan,terutama dalam bentuk natrium
klorida,dapat
tubuh,sehingga

menyebabkan
menyebabkan

gangguan
edema

keseimbangan
atau

asites

cairan
dan/atau

hipertensi.Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati,penyakit ginjal


tertentu,dekompensasio kordis,toksemia pada kehamilan danhipertensi
esensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites dan / atau
1.

2.

hipertensi.Dalamkeadaan demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.


Tujuan Diet Hipertensi
Tujuan diet Hipertensi adalah untuk :
Membantu menghilangkan. Retensi garam atau air dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Syarat Diet Hipertensi
a. Cukup energi,protein,mineral,dan vitamin
b. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam
atau air dan/atau hipertensi
3. Prinsip Diet Hipertensi

Diit rendah garam diberikan pada penderita dengan odema dan atau
hipertensi,sebagaimana

yang

terdapat

pada

penyakit

sirhosis

hepatic,penyakit ginjal tertentu,toksemia pada kehamilan dan hipertensi


primer.
a. Diet Garam rendah I (200-400 mg N)
Diet Garam rendah 1 diberikan kepada pasien dengan edema
,asites,dan atau hipertensi berat,pada pengolahan makanannya tidak
ditambahkan garam dapur.Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya
b. Diet Garam rendah II(600-800 mg Na)
Diet Garam rendah 11diberikan kepada pasien dengan edema,asites,
dan/atau hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari
sama dengan. Diet Garam Rendah I.Pada pengolahan makanannya
boleh menggunakan sdt garam dapur(2g).Dihindari bahan makanan
yang tinggi kadar natriumnya.
c. Diet Garam rendah III(1000-1200 mg Na)
Diet garam rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan
atau hipertensi ringan.Pemberian makanananya boleh menggunakan
4.

1sdt(4g)garam dapur.
Bahan Makanan Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Tabel 2

Bahan makana dianjurkan dan tidak dianjurkan


Bahan
Makanan
Sumber
karbohidrat

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Beras,kentang,singkong,terigu
kue-kue
,tapioka,hunkwee,gula,makan Roti,biskuit,dan
an yang diolah bahan yang dimasak dengan garam
makanan tersebut diatas tanpa dapur dan atau soda kue.
garam dapur dan soda
seperti:makaroni,mie,bihun,ro
ti,biskuit,kue kering,dsb.

Sumber
hewani

Sumber
nabati

Sayuran

.
protein Daging dan ikan maksimum
100 gr seharitelu, maksimum Otak,ginjal,lidah,sardin,keju,
1 butir sehari,susu maksimum daging,ikan, dan telr yang
diawet dengan garam dapur
200 gr sehari.
seperti : daging asap,
abon,ikan
asin,ikan
kaleng,kornet,ebi,telur asin,
dsb.
protein Semua kacang-kacangan dan Kacang-kacangan kering
hasilnya yang diolah dan yang mengandung lemak
dimasak tanpa garam.
cukup tinggi seperti kacang
tanah, kacang mete, dan
kacang bogor.
Semua Sayuran Segar.
Sayuran Yang Diawetkan
Dengan Garam Dapur Dan
Lain Ikatan Natrium, Seperti
Sayuran Dalam Kaleng,
Sawi Asin, Asinan, Acar,
Dsb.

Buah-buahan

Semua Buah-Buahan Segar

Lemak

Minyak,Margarine Tanpa
Garam,Mentega Tanpa
Garam..
Semua Bumbu-Bumbu Yang
Segar Dan Kering Yang Tidak
Mengandung Garam Dapur
Dan Ikatan Lain Natrium.

Bumbu-bumbu

Minuman

Teh,Kopi Dan Soft Drink

Sumber : (Atmasir,sunita, 2006).

Buah-Buahan Yang
Diawetkan Dengan Garam
Dapur Dan Lain Ikatan
Natrium
Margarine, Dan Mentega
Biasa.
Garam Dapur, Baking
Powder, Soda Kue, Vetsin,
Dan Bumbu-Bumbu Yang
Mengandung Garam Dapur
Seperti Kecap, Terasi, Saus
Tomat, Petis Dan Tauco,
Lombok, cabe rawit, dan
bumbu-bumbu lain yang
tajam
Coklat

16

III METODE PENELITIAN


A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan survei deskriptifyaitu mendeskripsikan
tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan terapi diet.
B. Waktu Dan Tempat
Penelitian ini direncanakan selama 1 bulan yaitu pada bulan Februari
tahun 2016bertempat di RSUD Dr. M.M.Dunda Limboto
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel mandiri
yaitu tingkat kepatuhan pasien.
D. Definisi Operasional
Tabel 3

No

1.

Variabel

Kepatuhan
Diet

Definisi
Operasional

Parameter

Alat
Ukur

Kriteria
Objektif

Perilaku atau - Sumber/asal


Lembar - Dikatakan
tindak tanduk
makanan yang observasi
patuh jika
pasien dalam
dikonsumsi
hanya
Jumlah
makanan
menjalankan
mengkonsu
yang
terapi
diet
msi
dikonsumsi
yang
makanan
Ada
tidaknya
diberikan
dari rumah
menggunakan
oleh rumah
sakit,
tambahan
sakit
makanan

Skala
Nominal

bumbu

2.

- Karakteristi
k umur

Usia pasien
hipertensi
pada
saat
pengumpulan
data

Umur

Kuesioner -

3.

- Karakteristi
k
pendidika
n

Jenjang
pendidikan
tertinggi yang
ditamatkan
oleh pasien
hipertensi

Ijazah terakhir
yg dimiliki

Kuesioner
-

4.

Kuesioner

- Karakteristi
k
pekerjaan

Status
dan
jenis
pekerjaan
pasien
hipertensi

dihabiskan
dan tidak
menggunak
an bumbu
tambahan
Dikatakan
tidak patuh
jika tidak
memenuhi
salah satu
kriteria di
atas.
Dikatakan
Ordinal
usia lanjut
bila
berumur
58 tahun
Dikatakan
bukan usia
lanjut bila
berumur <
58 tahun
Dikatakan
Ordinal
pendidikan
baik
jika
memiliki
ijazah
minimal
SLTA
Dikatakan
pendidikan
rendah jika
memiliki
ijazah
tertinggi
SLTP
Bekerja jika
Ordinal
memiliki
status
pekerjaan

tetap
- Tidak bekerja
jika tidak
memiliki
pekerjaan
tetap

E. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah semua individu atau subjek yang menjadi sumber
pengambilan sampel penyakit Hipertensi.Populasi pada penelitian ini yaitu
semua penderita Hipertensi rawat inap yang ada di RSUD Dr MM.Dunda
Limboto Kabupaten Gorontalo
2. Sampel adalah sebagian dari populasi (wakil dari populasi yang akan
diteliti). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan
pasien hipertensi.
Kriteria sampel :
a. Dewasa
b. Bisa berkomunikasi
c. Bersedia jadi responden
d. Pendidikan minimal tamat SD
F. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengukur peran keluarga menggunakan kuesioner
2. Untuk mengukur kepatuhan diet penderita hipertensi menggunakan lembar
observasi.
G. Teknik pengumpulan data
Data yang dikumpulkan yaitu meliputi:
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dilapangan pada saat
penelitian yakni data kepatuhan pasien dan data identitas pasien.
Data kepatuhan dan identitas pasien diperoleh melalui wawancara
dengan menggunakan lembar observasi.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data rumah sakit yang
meliputi :gambaran umum RSUD Dr M.M.Dunda Limboto Kabupaten

Gorontalo,data fisik/klinis, data laboratorium, data identitas pasien


(nama,umur,alamat), riwayat penyakit sekarang dan dahulu yang
diperoleh dari Rekam Medis.
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan

data

dilakukan

secara

elektronik

menggunakan

komputer.Pengolahan data dapat dilakukan dengan langkah-langkah


sebagai berikut, yaitu:
a. Editing. Penulis melakukan penelitian terhadap data pengetahuan
dan kepatuhan diet hipertensi kemudian diteliti apakah terdapat
kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya.
b. Coding. Setelah dilakukan editing, penulis memberikan kode
tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam
melakukan analisis data.
c. Scoring. adalah memberikan skor atau bobot pada setiap jawaban
dari angket atau kuesioner.
d. Tabulating. Pengelompokan data dalam suatu bentuk tabel menurut
sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian dan disajikan dalam
bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.
2. Analisis data
Analisis karakteristik umum variabel dilakukan untuk mendapatkan
gambaran umum dengan cara mendiskripsikan tiap-tiap variabel yang digunakan
dalam penelitian dengan melihat kepatuhan diet. Pada tahap ini dilakukan

analisissebaran karakteristik umum responden yang dianggap terkait dengan


kepatuhan diet.
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh informasi dan gambaran secara
umum tentang kepatuhan pasien menjalankan diet.
I. Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti menekankan pada masalah etika yang
meliputi :
1. Persetujuan (Informed Concent)
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed content).
Informed content tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden, tujuannya adalah
agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian.
2. Tanpa nama(Anominity)
Merupakan masalah etika dalam pengambilan data dengan cara tidak
memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menulis kode pada
lembar pengumpulan data.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelititan baik informasi maupun masalahmasalah lainnya dan hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Nursalam,
2008).

J. Jadwal penelitian
Tabel 3
Jadwal penelitian

Dibawah ini merupakan jadwal penelitian yang akan dilakukan oleh penulis
Kegiatan
November
2015
1
Pembagian Tema
Proposal
Bimbingan/Konsultasi
Penyusunan Proposal
Ujian Proposal
Perbaikan
Penelitian

Waktu Dalam Bulan


Desember
Januari
2016
2016
1

Februari
2016
4

I. Biaya Penelitian
Tabel 4
Biaya penelitian
No
1.

Kegiatan

Rincian Kegiatan

Penyusunan
1. Print literatur jurnal
Usulan Proposal 2. Fotocopy literatur buku
3. Pembelian kertas HVS
4. Pembelian tinta print
5. Pembelian hekter
6. Pembelian isi hekter
7. Pembelian penjepit kertas
Seminar Proposal 1. Pengandaan usulan proposal
2. Konsumsi seminar Proposal
3. Pembelian map
Penelitian
1. Transportasi selama
pengumpulan data
2. Pembuatan kuesioner dan
lembar observasi
Seminar hasil
1. Pengandaan proposal
2. Konsumsi seminar Proposal

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
1.

Biaya
Total
Rp. 20.000
Rp. 15.000
Rp. 30.000
Rp. 28.000
Rp.15.000
Rp. 5.000
Rp. 5.000
Rp. 80.000
Rp. 100.000
Rp. 10.000
Rp. 100.000

2. Rp. 50.000
1. Rp. 80.000
2. Rp. 100.000

DAFTAR PUSTAKA
Atmasir, sunita, 2006,Penuntun Diet, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Hal
65.
Arista

Novian,
2013.Jurnal
Kesehatan
Masyarakat.
Semarang.
http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/pdf/kemas/2836/2889
Diakses 20 November 2015

Dewi, dkk.2013. Ilmu Gizi Untuk Praktisi Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Fatra Belo Dina, Dkk.2014. Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Hipertensi
Dengan Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi Di Poliklinik
Interna RSUD Labuang Baji Makassar. STIKES Nani
Hasanuddin Makassar. (Journal Of Medical Surgical Nursing
Vol. 1, No. 1, Juni 2014,Pp.20-24)
Elizabeth Ari Setyarini dkk, 2008, Hubungan Gaya Hidup Pada Pasien
Hipertensi DenganResiko Terjadinya Stroke Di Rumah Sakit
Santo
Borromeus
Bandung.Http://Journal.Kopertis4.Or.Id/File/.Pdf. Diakses 20
September 2015.
Hartono Andry, 2006. Terapi Gizi Dan Diet Rumah Sakit. buku kedokteran EGC.
Jakarta
JNC VII, 2003 Dalam Arista Novian 2013.Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi.Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan.Unuversitas Negeri
Semarang.Http://Lib.Unnes.Ac.Id/18269/1/6450406579.Pdf
Diakses Pada Tanggal 4 Februari 2016.
Kementerian Kesehatan RI, 2012. Buku Pinter Kader, Penyakit tidak Menular.
Kementerian Kesehatan
Korneliani,kiki. 2012,Obesitas Dan Stress Dengan Kejadian Hipertensi.(Jurnal
Kesehatan Masyarakat.Vol. 3, No 2, Mei 2015)
Mannan, Dkk.2012, Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas
Bangkala
Kabupaten
Jeneponto.http://repository.unhas.ac.id//JURNAL.pdf.Diakses
23 September 2015.

25

Niven,Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.Budiarto


Eko, 2001. Biostatiska untuk kedokteran dan kesehatan
masyarakat. Buku kedokteran EGC. Jakarta
Nursalam,

2008. Konsep dan penerapan metodologi


keperawatan. Salemba medika, Jakarta

penelitian

ilmu

Pondaag dkk, 2015,Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kepatuhan Melaksanakan Diet Pada Penderita Hipertensi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan
Timur)http://ejournal.unsrat.ac.id/index.Diakses 20
September2015.
Riset Kesehatan Dasar.(RISKESDAS)2013. Diakses, 24 November 2015
RSUD Dr MM.Dunda Limboto, 2012. Data Penderita Penyakit Hipertensi.
RSUD Dr MM.Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo.
Saputro,Hernawan, 2009, Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang
Hipertensi Dengan Sikap Kepatuhan Dalam Menjalankan
Diit Hipertensi Di WilayahPuskesmas Andong Kabupaten
Boyolali.http://eprints.ums.ac.id/6409/1/J210050024.pdf.
Diakses 20 September 2015.
Sigalingging, Ganda, 2011,Karakteristik Penderita HipertensiDi Rumah Sakit
Umum Herna Medan.http://uda.ac.id/jurnal/files/.pdf. Diakses
25 November 2015.
Tumenggung I. 2013. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi Di Rsud Toto Kabila
Kabupaten Bone Bolango. Politeknik Kesehatan Gorontalo:
Gorontalo.http://download.portalgaruda.org/article.php?

article=137540&val=3594&title=HUBUNGAN
%20DUKUNGAN%20SOSIAL%20KELUARGA%20DENGAN
%20KEPATUHAN%20DIET%20PASIEN%20HIPERTENSI
%20DI%20RSUD%20TOTO%20KABILA%20KABUPATEN
%20BONE%20BOLANGO. Diakses tanggal 5 januari 2016.

26

Lampiran 1
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Calon Responden
Di Tempat

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa jurusan DIII Gizi,:
Saya yang bernama SITTY FIRGIANTY GOBEL (Mahasiswa Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Gorontalo) akan melakukan penelitian yang berjudul
TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI MENJALANKAN DIET
DI RSUD DR MM DUNDA LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO,
Hasil dari penelitian ini berguna menjadi bahan masukan bagi intansi pelayanan
kesehatan guna meningkatkan pelayanan. Dengan segala kerendahan hati, kami
memohon kiranya Bapak/Ibu/Sdrbersedia menjadi responden pada penelitian
dengan cara mengisi kuesioner pada tiap pertanyaan yang telah disiapkan oleh
peneliti.
Atas perhatiannya diucapkan terimah kasih.
Gorontalo,

Februari 2016

Sitty Firgianty Gobel

27

Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa
Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Gorontalo atas nama Sitty Firgianty Gobelyang
berjudul

TINGKAT

MENJALANKAN

KEPATUHAN

DIET DI

RSUD

DR

PASIEN
MM

HIPERTENSI

DUNDA LIMBOTO

KABUPATEN GORONTALO.Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya telah


diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian tersebut.

Gorontalo,

2016

Responden
(

Lampiran 3

28

LEMBAR OBSERVASI

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI


MENJALANKAN DIET DI RSUD DR MM DUNDA LIMBOTO
KABUPATEN GORONTALO.

Tanggal Penelitian : .........................2016


Nomor kode
I.

: .............(diisi oleh peneliti)

Identitas Responden
Nama

: ............................................

Umur

: ............................................

Jenis Kelamin

: ............................................

Pendidikan terakhir

: ............................................

Agama

: ............................................

Pekerjaan

: ............................................

Tinggi Badan

: ............................................

Berat Badan

: ............................................

Alamat

: ............................................

Lembar Observasi Kepatuhan Diet


Petunjuk pengisian:
29

1. Berilah tanda silang () pada kolom yang telah disediakan sesuai kondisi
Bapak/Ibu/Saudara/i.
2. Pilihlah YA atau TIDAK untuk setiap pernyataan yang sesuai menurut
kondisi Bapak/Ibu/Saudara/i.
NO
1.
2.
3.

Pernyataan
Makanmakanan yang diberikan rumah sakit.
Makan Makananyang diberikan rumah sakit.
Mengkonsumsimakanan makanan selain dari

4.

rumah sakit.
Mengkonsumsimakanan yang mengandung

5.

banyak garam.
Pada selingan makan pagi dan siang, sering

Ya

Tidak

Score

mengkonsumsi makanan seperti biskuit,


cracker, mie instan, makanan kaleng atau
6.

makanan tinggi garam lainnya.


Makansesuai waktu yang diberikan rumah
sakit.

7.

Menggunakanbumbu tambahan pada


makanan.

KUESIONER PENELITIAN

Tingkat KepatuhanPasienHipertensiMenjalankan Dietdi RSUD di


RSUD Dr MM Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo
IDENTITAS RESPONDEN
Nomor Sampel

Nama Respoden

Alamat

Jenis Kelamin

30

Umur

Tekanan Darah

Kategori

1. Apakah makanan yang diberikan dari rumah sakit dapat dihabiskan ?


a. Ya
b. Tidak
2. Apakah selain makanan yang diberikan di rumah sakit Bapak/ Ibu
mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah nafsu makan Bapak/ Ibu bertambah setelah diberikan diet dari rumah
sakit ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah Bapak/ Ibu cenderung mempunyai kebiasaan makan makanan yang
asin sebelum sakit ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah Bapak/ Ibu mengetahui bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien
Hipertensi?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah Bapak/ Ibu mengetahui cara untuk mencegah terjadinya Hipertensi?
a. Ya
b. Tidak

31

32

You might also like