Montelukast (Singulair) memblokir bahan kimia yang dinamakan

leukotriene D yang menyebabkan spasme bronkial dan sekresi

lendir di paru dan pembengkakan mukosa dan sekresi lendir di
hidung. Montelukast disetujui beberapa tahun lalu untuk
pengobatan asma bronkial pada anak dan dewasa, dan sekarang
untuk pasien anak dan dewasa dengan hidung alergi musiman dan
sepanjang tahun. Walaupun dalam teori pengobatan diharapkan
bekerja sangat baik untuk kongesti hidung dan berair, obat ini telah
memperlihatkan dapat menurunkan semua gejala hidung, meliputi
bersin dan gatal. Uji klinis menunjukkan montelukast mempunyai
efek sebanding dengan antihistamin oral seperti loratadine.
Montelukast diminum sekali sehari dengan dosis 4 mg untuk anak
kurang dari 2 tahun, 5 mg untuk anak antara 3 sampai 14 tahun,
dan 10 mg untuk dewasa lebih dari 14 tahun. Efek samping obat ini
dapat diterima dengan baik tanpa efek samping sistem saraf pusat
seperti sedasi atau kecemasan. Akhir-akhir ini, FDA meninjau ulang
data pengamatan setelah dipasarkan yang memperlihatkan
kemungkinan hubungan antara montelukast dengan peningkatan
kebiasaan bunuh diri pada anak. Namun, analisa semua data yang
tersedia dengan hati-hati dari penelitian klinis tidak membuktikan
temuan tersebut. Montelukast sangat cocok untuk pasien rinitis
ringan dan dapat diminum secara teratur atau jika perlu.
Montelukast menjadi pengobatan alternatif terhadap antihistamin
oral bagi pasien yang tidak toleran antihistamin atau memiliki
gejala yang secara efektif tidak hilang oleh antihistamin. Beberapa
pasien rinitis alergi mendapat kesembuhan dari kombinasi obat
montelukast ditambah antihistamin oral, kedua obat ini memblokir
kimia yang berbeda (yaitu, histamin dan leukotriene D4) sehingga
efek klinis obat tersebut menjadi bertambah. Montelukast juga
dipakai pada pasien yang mengidap asma persisten ringan
bersamaan dengan rinitis alergi; pada pasien-pasien ini,
montelukast memberikan kesembuhan yang memuaskan untuk
gejala-gejala saluran pernapasan atas dan bawah.