You are on page 1of 2

ABSTRAK

Nama

: HANDANI MURDA

Program Studi : Ilmu Ekonomi


Judul

: Dampak Kenaikan Harga RASKIN Terhadap Kesejahteraan


dan Konsumsi Gizi Rumahtangga Miskin Di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya dampak kenaikan harga


RASKIN terhadap kesejahteraan/pendapatan riil dan konsumsi gizi rumahtangga
miskin dengan berbagai karakteristik sosial demografinya. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis ekonometrika menggunakan data
SUSENAS Panel 2007 dengan model Linear Approximation Almost Ideal
Demand System (LA/AIDS) yang diestimasi dengan Ordinary Least Square
(OLS). Penulis melakukan agregasi data dan two step Heckman procedure untuk
mengatasi selectivity bias dan menggunakan instrument variable harga untuk
mengatasi simultaneity bias, quality effect dan quantity premium. Selain itu juga
dilakukan restriksi simetri, homogenitas dan adding-up agar fungsi tersebut sesuai
dengan teori permintaan.
Hasil perhitungan elastisitas permintaan pangan menunjukkan bahwa semua
kelompok pangan merupakan barang normal dan hampir semuanya termasuk
dalam kategori pokok. Kelompok pangan lainnya termasuk kategori barang
mewah bagi rumahtangga keseluruhan dan miskin. Pengaruh harga beras terhadap
permintaan seluruh kelompok pangan lebih besar daripada pengaruh harga-harga
bukan beras terhadap permintaan beras. Hasil perhitungan elastisitas gizi
menunjukkan bahwa bagi rumahtangga miskin lemak merupakan zat gizi yang
paling elastis di antara zat gizi lainnya. Semua zat gizi merupakan barang normal
dan hampir semua zat gizi termasuk dalam kategori barang pokok, kecuali lemak
bagi rumahtangga miskin termasuk dalam kategori barang mewah.
Kebijakan pemerintah menaikan harga RASKIN pada Januari 2008 menjadi
Rp 1.600 per kg mengakibatkan pengeluaran riil rumahtangga miskin menurun
sebesar 2,73%. Dampak terbesar perubahan harga RASKIN terhadap pengeluaran
riil diderita oleh rumahtangga miskin dengan karakteristik: tinggal di perdesaan,
dikepalai oleh seorang perempuan, dan memiliki jumlah anggota lebih dari 4
orang dan dikepalai oleh kepala rumahtangga yang berpenghasilan utama dari
sektor pertanian.
Demikian pula kebijakan pemerintah menaikkan harga RASKIN juga
menyebabkan konsumsi zat gizi rumahtangga miskin menurun. Penurunan
konsumsi karbohidrat, protein, kalori, serta lemak berturut-turut sebesar 2,62%,
1,99%, 1,95% dan 0,34%. Rumahtangga miskin yang menderita penurunan
konsumsi karbohidrat, protein, dan kalori terbesar adalah rumahtangga miskin
dengan karakteristik: tinggal di perkotaan, dikepalai oleh seorang perempuan, dan
memiliki jumlah anggota lebih dari 4 orang dan dikepalai oleh kepala
rumahtangga yang berpenghasilan utama dari sektor non pertanian. Sedangkan
penurunan konsumsi lemak terbesar juga terjadi pada rumahtangga miskin dengan
karakteristik yang hampir sama, kecuali rumahtangga miskin di perdesaan dan
perkotaan menderita dampak yang sama besar.
Kata kunci:
pengeluaran riil, konsumsi gizi, LA/AIDS, efek kualitas, efek kuantitas, bias
simultan dan selectivity bias
vii

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name
:
Study Program :
Title
:

HANDANI MURDA
Science of Economics
The Impact of Price Increase of RASKIN on Welfare and
Nutritional Intake of Poor households in Indonesia

This study attempts to calculate the impact of price increase on welfare and
nutritional intake of poor household with different social demographic
characteristics. The method used is descriptive analysis and econometrics using
2007 SUSENAS Panel data with LA/AIDS model is estimated with Ordinary
Least Square (OLS). The data was aggregated and two step heckman procedure
was conducted to overcome the selectivity bias and use the price instrument
variable to overcome simultaneity bias, quality effect and quantity premium.
Restriction implied in this model are symmetry, homogeneity, and adding-up in
order to satisfy demand theory.
Calculation of demand elasticity show that all food groups are normal goods
and almost all groups are included in the necessities category. The group of other
foods included in the luxurious category for the overall household and poor
households. The influence of rice price toward demand all groups of food groups
is greater than the influence of non rice price toward demand rice. Elasticity of fat
for poor households is the most elastic among the other nutritient. All nutrients are
normal goods and almost all nutrient are included in the necessities category,
except fat of poor households is included in the luxurious category.
The Government policy to increase RASKIN price in January 2008 to Rp
1,600 per kg resulted in real expenditure of poor household decreased 2.73%. The
greatest impact of RASKIN price changes on real expenditure is suffered by poor
households with characteristics: living in rural areas, headed by woman, the
number of household member is more than 4 people and poor households with the
main income is from agricultural sector.
Similarly, the policy to increase RASKIN price resulted in nutrional intake
of poor household decrease. The decline in the consumption of carbohydrate,
protein, calories, and fat respectively was 2.62%, 1.99%, 1.95% and 0.34%. The
greatest impact of RASKIN price changes on consumption of carbohydrate,
protein, calories is suffered by poor households with characteristics: living in
urban areas, headed by woman, the number of household member is more than 4
people and poor households with the main income is from non-agricultural sector.
While the largest decrease in fat consumption also occurred in poor households
with similar characteristics, except for poor households in rural and urban areas
suffer the same big impact.

Key word:
Real expenditure, nutritional intake, LA/AIDS, quality effect, quantity premium,
simultaneity bias and selectivity bias.
viii

Universitas Indonesia

You might also like