You are on page 1of 6

PENANGANAN DIARE

SOP
UPTD
PUSKESMAS
PAUH
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Standar Tenaga
5. Standar Sarana
dan Prasarana

6. Prosedur Tetap

7. Cara
Melaksanakan
Tiap Kegiatan

No Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

:
:
:
:
dr. Hj. Nurlia, MM
NIP.197306162006042011

Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x
atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari
Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
Mencegah diare menjadi berat
Sebagai acuan penerapan langkah langkah melakukan penanganan atau
perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan
Dokter, perawat, bidan
1. Stetoscop
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blanko resep
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penentuan diaganose
4. Tindakan pengobatan
5. Penyuluhan kepada orang tua
1. ANAMNESA
Menanyakan :
a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang
2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan yang
Akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :

Baik & Sadar

Gelisah atau rewel

Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.

Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn
lahap

b. Konsistensi tinja : tinja


c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak
diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn thermometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung.
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.
3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :
TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI

PENILAIAN

TANPA
DEHIDRASI

Lihat K.U

Baik, Sadar

Mata

Normal

DEHIDRASI
RINGAN /
SEDANG
Gelisah,
Rewel
Cekung

DEHIDRASI
BERAT
Lesu, Lunglai atau
Tidak Sadar
Sangat cekung dan

Airmata
Mulut &
Lidah
Rasa Haus

Ada
Basah

Ada
Kering

Minum biasa
( tdk.haus )

Turgor

Kembali
cepat

Haus,ingin
minum
banyak
Kembali
lambat

kering
Tidak ada
Sangat Kering
Tdk bias minum

Kembali sangat
lambat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan (dgn Oralit, air sayuran, air taJin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.
RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH
Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu
-

Teruskan mengobati anak diare, dirumah.

Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi

RENCANA THERAPY B
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
RINGAN /
SEDANG

Oralit yg diberikan 3 jam [ertama,


Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg ) dgn
75 ml.
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di
Lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai dengan table dibawah ini
:

Umur
Jml Oralit
-

<1 thn
300 ml

1-4 thn
600 ml

> 5 thn
1200 ml

Dewasa
2400 ml

Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian,
kemudian pilih rencana therapy A,B,C untuk melanjutkan therapy.

RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
BERAT
Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan
kekanan.
Bila tidak, teruskan kebawah
Dapatkah Saudara
memberikan cairan
Intra vena

Ya.

Tidak

Adakah Therapy
terdekat

Ya.

Mulai diberi cairan intravena segera, bila


penderita
bisa
minum,
berikan
oralit
sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100 mg /
kg
BB cairan RL (NACL fisiologis normal )
dibagi sbb :
Pemberian I
Kemudian
Umur
30ml/Kg BB 70ml/Kg BB
Bayi
<
1 jam
5 jam
1
thn

Ulangi jika denyut nasi masih lemah


atau tidak teraba

Nilai kembali penderita tiap 1 2


jam.
Bila rehidrasi tidak tercapai ,percepat
tetesan iv
Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam )
, bila penderita bisa minum, biasanya
setelah 3 4 jam ( bayi ) atau 1 2
jam ( yg lebih tua )
Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak ) ,
nilai lagi penderita menggunakan tabel
penilaian, kemudian pilihlah rencana
Therapy yg sesuai ( A,B & C ) untuk
melanjutkan pengobatan
-

Kirim penderita untuk pengobatan iv


Bila penderita bisa minum, bekali inu
oralit dan tunjukkan cara memberikan
selama diperjalanan

Tidak
Apakah Saudara
dapat
menggunakan pipa
nasogastric/orogas
trik untuk rehidrasi

Ya.

Mulai rehidrasi dengan oralit melalui


mulut. Berikan sedikit demi sedikit
(20ml/kg Bb/jam selama 6 jam (total
120 ml /kg )
Nilai penderita 1- 2 jam
Bila muntah atau kembung ,berikan

cairan pelan- pelan.


Bila Rehidrasi tidak tercapat setelah 3
jam, rujuk penderita untuk therapy iv.
Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih
Rencana pengobatan yg sesuai.

Tidak

Segera rujuk anak


untuk rehidrasi
melalui
nasogastric atau iv
Ya.

Mulai rehidrasi dengan oralit melalui


mulut berikan sedikit demi sedikit 20
ml / kg / jam selama 6 jam ( total
120 ml / kg )
Nilai penderita tiap 1-2 jam
Bila muntah atau kembung
,berikan cairan pelan- pelan
Bila Rehidrasi tidak tercapat
setelah 3 jam rujuk penderita
untuk therapy iv.

Catatan :

Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah dehidrasi untuk


memastikan bahwa ibu dapat terjaga, untuk mengembalikan cairan
yg hilang dgn pemberian oralit.
Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di
daerah
Anda pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral,
begitu
anak sadar.

5. PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA


a. Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan rumah
tangga
b. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
c. Pemberian makanan seperti biasa pada anak
d. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas
e. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum oralit
(cara
Mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
f. Cara cara pencegahan penyakit diare

Bayi diberikan ASI eksklusif

Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan

Penggunan air bersih

Referensi

Cuci tangan pakai sabun

BAB di jamban

Membuang tinja bayi di tempat yang benar

Bayi yang di imunisasi campak

1. Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011

Rekaman historis perubahan


N
o

Yang di rubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

You might also like