Professional Documents
Culture Documents
Bagian kepala baut yang mengalami kontak dengan part memiliki permukaan
yang lebar untuk meredam tekanan kontak yang digunakan kembali oleh kepala
baut pada part. Oleh karena itu, ia lebih efektif dalam meminimalkan
kemungkinan merusak part.
b. Tipe Washer
Gambar 7. Baut U
Baut-baut ini digunakan untuk menyambungkan pegas-pegas daun pada axle. Mereka
disebut Baut-U karena bentuknya menyerupai huruf U.
c. Baut Tanam
dimana hanya sudut putaran baut saja yang berubah dan teganga axial baut
tetap tidak berubah. Metode pengencangan ini menurunkan ketidakmerataan
tegangan axial pada sudut putaran baut, dan meningkatkan tegangan axial yang
stabil.
6. Tipe-Tipe Mur
a. Mur Heksagonal
Mur-mur ini memiliki galur silinder bergalur. Untuk mencegah agar mur tidak berputar
dan menjadi kendor, sebuah cotter pin dimasukkan ke dalam galur. Mur-mur ini
digunakan pada berbagai macam persambungan, seperti pada sistem kemudi.
B.
Sealant
Ada dua tipe dari sealant yang digunakan pada mobil, satu adalah seal static seperti gasket
dan lainnya adalah seal dinamic seperti oli seal.
Perhatikan gambar yang dibentuk dalam penempatan gasket atau formed-in place gasket
(FIPG) dengan seal static.
SEAL STATIC
Seal static menghubungkan komponen secara statis (diam) biasanya digunakan pada
komponen statis. Yang fungsinya selain menghubungkan, juga untuk mencegah kebocoran
pelumas, cairan pendingin dan gas hasil pembakaran. Salah satu contoh penggunaan seal
static adalah Gasket Kepala Selinder.
GASKET KEPALA SILINDER
Gasket kepala silinder (cylinder head gasket) letaknya antara blok silinder dan kepala
silinder, fungsinya untuk mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan oli. Gasket
kepala silinder harus tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur.
Umumnya gasket dibuat dari carbonclad sheet steel (gabungan carbon dengan lempengan
baja) karbon itu sendiri melekat dengan graphite, dan kedua-duanya berfungsi untuk
mencegah kebocoran yang ditimbulkan antara blok silinder dan kepala silinder, serta untuk
menambah kemampuan melekat pada gasket.
FIPG adalah perekat setengah padat yang dimasukan dalam tube. Umumnya dibuat dari
silicone. Atau acrylate dan mengeras pada temperatur ruang.
Berikut ini kelebihan gasket FIPG dari pada gasket yang terbuat dari kertas atau karet.
Diperlukan sedikit tenaga saat pembentukan gasket, dan buat yang digunakan jangan
sampai longgar setelah menempel
Elastisitasnya baik
Melekatnya kuat
Sedikit perubahan kualitas atau komposisi dengan waktu yang lama untuk beberapa
tahun
Gambar di bawah memperlihatkan lokasi dan tipe komponen dimana FIPG digunakan.
Untuk penanganan yang tepat, ikutilah selalu petunjuk pada buku pedoman reparasi dan
gunakanlah FIPG dalam penempatan yang benar.
Sebelum melapisi dengan FIPG, bersihkan FIPG yang lama dengan bensin dan
bersihkan area yang akan diberikan seal dengan bensin putih atau material yang
sejenis
b.
Gunakan FIPG yang sesuai. Penggunaan FIPG yang berbeda akan memberikan
perapat yang rendah dan menyebabkan kebocoran oli
c.
untuk
FIPG
saat
pengerasannya
setelah
dihubungkan.
d.
komponen-komponen
C. Adhesive
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis.
Open tack time adalah daya rekat awal yang terbentuk ketika perekat mulai
ditempelkan.
bahan yang terbuat dari karet, kulit, PVC, vinyl, menyatukan busa dengan logam,
kayu, hardboard, dan bahanbahan kelengkapan interior lainnya. Salah satu bahan
general-purposes trim adhesives yang paling populer adalah solvent-based neoprene
adhesive yang menghasilkan ikatan yang kuat pada bermacam-macam bahan seperti
PVC, ABS, kayu, logam, busa, plastik berlapis, kain, karet, dan hardboard. Kelebihan
lain dimiliki oleh solvent-based neoprene adhesive adalah waktu dihasilkannya ikatan
setelah diaplikasikan berkisar antara lima sampai dengan dua puluh menit (5 20
menit), dengan demikian bahan adhesif jenis ini dapat digunakan dengan metode
yang bervariasi. Bahan adhesif lainnya yang juga populer digunakan adalah
solventbased natural rubber solution yang digunakan untuk menyatukan PVC dengan
hardboard ataupun millboard, pada pemasangan interior, misalnya pada door trim.
b. The Metal-To-Metal Adhesives, merupakan bahan adhesif yang digunakan untuk
menyatukan komponen yang terbuat dari bahan logam. Pada pembuatan bodi
kendara-an bermotor secara masal, penggunaan spot welding akan meninggalkan
bekas pada permukaan pelat sehingga diperlukan pengerjaan lanjut sebelum
pelaksanaan proses pengecatan. Hal ini merupakan pemborosan, sehingga diperlukan
adanya penggunaan metode lain yang lebih efisien. Disamping itu, kebutuhan
penggunaan interweld sealer untuk mencegah masuknya air dan pencegahan korosi di
sisi dalam komponen bodi (inter-weld) yang tidak terlapisi cat pada industri
pembuatan bodi kendaraan bermotor mendo-rong dikembangkannya bahan metaltometal adhesives.
Bahan adhesif jenis ini dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu :
1) Thermoplastic adhesives, yaitu polyvinyl acetate (PVA), polyvinyl
chloride (PVC), polyvinyl butyral, dan polyvinyl formal. PVA biasa digunakan
sebagai emulsi pada air atau sebagai zat pelarut.
2) Thermosetting adhesives, yaitu epoxy adhesives yang dikerjakan panas
(satu komponen), ataupun jenis yang dikerjakan dingin (dua komponen). Epoxy
adhesives dapat digunakan secara luas pada berbagai macam bahan dan
menghasilkan ikatan dengan kekuatan tarik yang kuat. Kekurangannya adalah
berkaitan dengan biaya operasional yang tinggi dan diperlukan permukaan benda
kerja yang bersih sebelum adhesif jenis ini diaplikasikan.
3) Elastomeric adhesives. Merupakan jenis adhesif yang berbasis karet
sistetis, seperti polychloroprene atau nitrile rubber, kaduanya merupakan solventbased adhesives yang dikerjakan dengan cara dioleskan atau disemprotkan ke
permukaan benda kerja yang akan disatukan. Segera setelah zat pelarut
menguap,
kedua
permukaan
benda
kerja
disatukan
dan
dipress
untuk
(1) dihasilkan sambungan yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak
mudah mengelupas,
(3) adhesif memiliki daya kelenturan yang baik meskipun pada temperatur
rendah, dan tahan terhadap getaran,
(4) tidak bereaksi dengan minyak, air, garam, dan zat kimia ringan lainnya,
(5) temperatur dan waktu pemanasan yang berlebihan tidak terlalu
mempengaruhi kualitas adhesif, dan
(6) pengerjaan penyambungan benda kerja tidak memerlukan alat press, jig
ataupun klem.
EVALUASI PEMBELAJARAN
Soal
1. Jelaskan fungsi mur dan baut?
2. Mur dan baut termasuk pada jenis sambungan apa?
3. Sebutkan dan gambarkan masing-masing minimal 5 (lima) jenis mur dan baut yang anda
ketahui?
4. Jelaskan kenapa kita harus bisa membedakan baut?
5. Jelaskan arti nama baut M 8 x 1.25-4T?
6. Jelaskan prosedur pengencangan baut?
7. Jelaskan prosedur melepas baut?
8. Jelaskan prosedur melepas/mengganti baut tanam?
9. Jelaskan prosedur pengencangan baut plastic region?
10. Jelaskan ketentuan penggunaan kembali baut plastik region?
Sumber: