Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
PRADESTA ROHIMAWATI
NIM. B10100
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Kolostrum Di Klinik Mojosongo Surakarta Tahun 2013.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusun Karya Tulis Ilmiah ini
tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta semangat dari pembimbing, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. dr. Ade Candra P, selaku Kepala Klinik Mojosongo Surakarta yang telah
bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan
penelitian.
5. Seluruh dosen beserta staff Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah
diberikan.
iv
Penulis
v
vi
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS Alam Nasyrah
ayat 6)
Belajar dari masa lalu, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok.
Yang penting kita tidak pernah berhenti bertanya (Albert Einstein)
Masa depan menjadi milik orang-orang yang percaya akan keindahan
mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt)
Jangan pernah melihat masa lalu, hidup itu terus berjalan (penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah
ini penulis persembahan kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta terima kasih atas cinta
kasihnya, doa restu, pengorbanan, dukungan,
kebahagiaan dan
untukku.
2. Kedua adikku yang selalu memberiku doa dan
support.
3. Teman-temanku seperjuangan angkatan 2010 serta
Sahabat-sahabatku (Ita, Ira, Nurma, Amrina)
terimakasih selalu menemaniku, menghiburku
dengan canda tawa kalian.
4. Almamater tercinta Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
vii
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
ABSTRAK ....................................................................................................
vi
vii
viii
ix
xii
xiii
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN.......................................................................
A. LandasanTeori ........................................................................
1. Pengetahuan .....................................................................
ix
BAB III
BAB IV
BAB V
2. Masa Nifas........................................................................
15
19
B. Kerangka Teori.......................................................................
23
24
25
25
25
26
27
31
32
32
33
36
38
38
38
C. Pembahasan ............................................................................
40
43
PENUTUP ...................................................................................
44
A. Kesimpulan ............................................................................
44
B. Saran.......................................................................................
44
x
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan tentang kolostrum.........................................28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pernyataan Setelah Uji Validitas.....................................30
Tabel.3.2 Definisi Operasional.......................................................................33
Tabel 4.1
Tabel 4.2
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2 Kerangka Teori.......................................................................
22
23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Frequencies
Lampiarn 15
Lampiran 16
Perhitungan Manual
Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2006-2007, jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua
bulan mencakup 67% dari total bayi yang ada. Presentasi tersebut menurun
seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni 54% pada bayi usia 2-3 bulan
dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan, yang lebih memprihatinkan l3% bayi di
bawah dua bulan telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3
bulan telah diberi makanan pendamping (Dinkes, 2005). Hasil berikutnya,
sebanyak 16,7% bayi di bawah enam bulan yang diberi susu formula
meningkat pada 2002 menjadi 27,9% pada 2007 (UNICEF, 2008).
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
lactose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara
ibu, sebagai makanan utama bayi. Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke
waktu, hal ini berdasarkan stadium laktasi (Wulandari dan Handayani, 2011).
Pemberian ASI pada satu jam pertama setelah rnelahirkan dapat
mempercepat pergantian produksi susu dari payudara yang penuh dan
matang. Sentuhan kulit antara ibu dan bayi, serta isapan bayi akan membantu
rnemperlancar produksi ASI (Hayati, 2009).
Kolostrum (IgG) dari bahasa latin colostrum atau lojong adalah susu
yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa
2
hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum merupakan cairan kental kekuningkuningan keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
Kolostrum mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi tubuh bayi
dari berbagai penyakit infeksi serta merupakan pencahar untuk mengeluarkan
kotoran pertama bayi (meconium) dari usus bayi dan mempersiapkan saluran
pencernaan bayi bagi makanan yang akan datang (Kristiyansari, 2009).
Faktor pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi dapat
menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir, namun
banyak disertai dengan faktor persepsi, sikap, sosial budaya, dukungan sosial
dan faktor ketidakmampuan tenaga kesehatan untuk memotivasi dalam
memberi penambahan ilmu bagi ibu-ibu yang menyusui (Nazara, 2007).
Beberapa pendapat yang menghambat ibu post partum memberikan
kolostrum dengan segera, diantaranya takut bayi kedinginan, setelah
melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya, kolostrum tidak
keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai, serta kolostrum tidak baik
bahkan berbahaya bagi bayi. Hal di atas tidak akan terjadi bila seorang ibu
post partum mempunyai pengetahuan yang bagus serta mendapat support dari
keluarga (Roesli, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Klinik
Mojosongo Surakarta. Dari data yang diambil, bulan Januari 2012 sampai
September 2012 jumlah ibu nifas sebanyak 267 orang dan rata-rata ibu nifas
tiap bulan di Klinik Mojosongo Surakarta sebanyak 30 orang. Berdasarkan
wawancara pada tanggal 23 - 25 September 2012, didapatkan hasil
3
wawancara dengan 10 ibu nifas tentang kolostrum diperoleh data 2 ibu nifas
(20 %) berpengetahuan baik, 3 ibu nifas (30%) berpengetahuan cukup, dan 5
ibu nifas (50%) berpengetahuan kurang.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan masih kurangnya pengetahuan
ibu nifas tentang kolostrum, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kolostrum di Klinik Mojosongo
Surakarta Tahun 2013.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
tentang Kolostrum di Klinik Mojosongo Surakarta Tahun 2013?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Kolostrum di
Klinik Mojosongo Surakarta Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a.
b.
4
c.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan dan
penerapan teori-teori tentang penelitian di bidang ilmu kesehatan
khususnya tentang ASI pertama (kolostrum) pada bayi baru lahir.
2. Bagi Diri Sendiri
Dapat memberikan wawasan yang lebih luas serta memberikan gambaran
sedekat mungkin melalui pengalaman nyata dalam melaksanakan
penelitian mengenai kolostrum pada ibu dalam masa nifas.
3. Bagi Institusi
a.
Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan
dalam pembelajaran dan dapat dikembangkan untuk penelitian
selanjutnya khususnya tentang kolostrum pada ibu dalam masa nifas.
b.
Institusi Klinik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam usaha
promosi kesehatan khususnya tentang kolostrum pada ibu dalam masa
nifas.
5
E.
Keaslian Penelitian
Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa
dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu :
Senja Asih Mirani (2012), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Colostrum Di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh,
Sragen Tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah Diskriptif Kuantitatif.
Jumlah populasi sebanyak 30 responden, dan jumlah sampel sebanyak 30
responden dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan Tehnik Total
Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner,
sedangkan
untuk
analisis
data
dilakukan
dengan
komputerisasi
6
F.
Sistematika Penelitian
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian
dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan tinjauan teori tentang pengetahuan,
masa nifas, ASI pertama (Kolostrum), serta kerangka teori dan
kerangka konsep.
penelitian, teknik
7
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan
saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga, penciuman, rasa dan raba). Pada waktu pengindraan
sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
9
yang
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
10
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formula baru dari formulasiformulasi
yang
merencanakan,
ada.
dapat
Misalnya,
meringkas,
dapat
dapat
menyusun,
dapat
menyesuaikan
dan
Notoatmodjo
(2010),
cara
untuk
memperoleh
dalam
memecahkan
masalah.
Apabila
11
12
untuk
mendisiplinkan
anak
dalam
konteks
pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut
rasional atau tidak.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir.
h) Melalui jalan pikiran
Manusia
mampu
menggunakan
penalarannya
dalam
13
kesimpulan
langsung
semua
dilakukan
dan
fakta
membuat
sehubungan
dengan
mengadakan
pencatatan-pencatatan
dengan
objek
yang
14
seseorang.
Lingkungan
memberikan
pengaruh
pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari halhal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat
kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh
pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berpikir seseorang.
4) Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang.
Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya
dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu
proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.
5) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk
mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga
sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan
turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya
15
semakin
tinggi
pendidikan
seseorang
semakin
baik
pula
pengetahuannya.
6) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat
diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman
itu
suatu
cara
untuk
memperoleh
kebenaran
Riwidikdo
(2010),
untuk
mengetahui
tingkat
16
komperhensif,
mendeteksi
pendidikan
kesehatan
tentang
perawatan
17
18
19
pada ibu tentang asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap
hangat dan merawat bayi sehari-hari.
4) Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
Tujuannya menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang
ibu alami, memberikan konseling KB secara dini.
3. ASI Pertama (Kolostrum)
a. Pengertian Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan kental kekuning-kuningan keluar
pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Jumlah
kolostrum akan betambah dan mencapai komposisi ASI biasa/ matur
sekitar 3-14 hari (Kristiyansari, 2009).
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh
kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai ke 3, mengandung tissue
debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus
dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium.
Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah
(Wulandari dan Handayani, 2011).
b. Komposisi Kolostrum
Menurut
Wulandari
dan
Handayani
(2011),
komposisi
kolostrum meliputi :
1) Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan dengan
ASI matur.
20
21
polos
yang
mengelilingi
alveoli
dan
duktulus
22
penelitian
menunjukkan
banyak
faktor
yang
23
B. Kerangka Teori
Tingkat pengetahuan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tahu (Knowledge)
Memahami (Comprehenson)
Menerapkan (Aplication)
Anilisis (Analysis)
Sintesis (Syntesis)
Evaluasi (Evaluation)
Pengetahuan
Masa Nifas
Faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap
pengetahuan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Umur
Intelegensi
Lingkungan
Sosial budaya
Pendidikan
Pengalaman
1. Pengertian masa
nifas
2. Tujuan masa nifas
3. Periode masa nifas
4. Tahapan masa nifas
5. Peran dan tanggung
jawab bidan masa
nifas
6. Kebijakan Program
Nasional Masa Nifas
Kolostrum
1. Pengertian
kolostrum
2. Komposisi
kolostrum
3. Manfaat kolostrum
4. Reflek
yang
berperan
dalam
pembentukan
kolostrum
5. Faktor-faktor yang
menyebabkan
seorang ibu tidak
memberikan ASI
Pertama
(Kolostrum)
24
C. Kerangka Konsep
Baik
Tingkat Pengetahuan Ibu
nifas tentang kolostrum
Cukup
Kurang
Umur
Intelegensi
Lingkungan
Sosial budaya
Pendidikan
Pengalaman
Keterangan :
= Variabel yang diteliti
= Variabel tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian
(Notoatmodjo,
2010).
Penelitian
25
ini
26
yang
27
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang halhal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya. Kuesioner tertutup
adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih (Arikunto, 2010).
Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kolostrum pada ibu nifas.
Kusioner penelitian ini menggunakan alternatif jawaban benar dan salah,
kriteria pernyataan positif (favorable) ialah pernyataan yang mendukung
yaitu jawaban dan responden sesuai dengan maksud peneliti, kriteria
pernyataan negatif (unfavorable) ialah pernyataan yang tidak mendukung
yaitu jawaban dan responden tidak sesuai dengan maksud peneliti.
Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan
skor 0 bila jawaban salah. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor 0 untuk
jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.
28
Tabel. 3.1 Kisi - Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang
Kolostrum
Variabel
Sub Variable
Pernyataan
Favourable
1, 2, 3*, 4*
1. Pengertian
Tingkat
kolostrum
pengetahuan
(ASI Pertama)
ibu nifas
tentang
2. Komposisi
6, 7, 9, 12,
kolostrum
kolostrum
13
3. Manfaat
15, 16,17,
kolostrum
18, 19, 21
4. Pembentukan
22*, 23, 24
kolostrum
27, 29, 30
5. Faktor-faktor
,31, 32,35
yang
menyebabkan
seorang ibu
tidak
memberikan
ASI Pertama
(Kolostrum)
Jumlah
Keterangan *Tidak valid
Unfavourable
Jumlah
Soal
4
5, 8, 10, 11
14, 20
25, 26*
28, 33, 34
35
29
Keterangan:
N
: Jumlah responden
rxy
: Skor pertanyaan
: Skor total
XY
30
Tabel. 3.1 Kisi - Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang
Kolostrum Setelah Validitas
Variabel
Sub Variable
1. Pengertian
Tingkat
kolostrum
pengetahuan
(ASI Pertama)
ibu nifas
tentang
2. Komposisi
kolostrum
kolostrum
3. Manfaat
kolostrum
4. Pembentukan
kolostrum
5. Faktor-faktor
yang
menyebabkan
seorang ibu
tidak
memberikan
ASI Pertama
(Kolostrum)
Jumlah
Pernyataan
Favourable Unfavourable
1, 2
6, 7, 9, 12,
13
15, 16,17,
18, 19, 21
23, 24
27, 29, 30
,31, 32,35
Jumlah
Soal
2
5, 8, 10, 11
14, 20
25
28, 33, 34
31
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
31
r11
2
k 6 Vb
1
k 1
V 2t
Keterangan:
r11
= Reliabilitas Instrument
= Varians total
Soal dikatakan reliabel bila nilai rhitung> rkriteria (0,70) (Riwidikdo, 2010).
Setelah dilakukan uji reliabilitas pada 31 pernyataan yang valid
didapatkan nilai alphacronbach sebesar 0,941, sehingga instrumen
dikatakan reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan merupakan cara untuk mengumpulkan data yang
akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2010). Cara pengumpulan data
dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan (inform
concent) dan membagikan kuesioner pada sampel di Klinik Mojosongo
Surakarta yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh orang
yang melakukan penelitian (Hidayat, 2010). Dalam penelitian ini data
32
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu nifas
tentang kolostrum di Klinik Mojosongo Surakarta.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau
pengertian
variabel
(Notoatmodjo, 2010).
variabel
yang
diamati
atau
diteliti
33
Definisi
Operasional
Kemampuan Ibu
Tingkat
Pengetahuan nifas menjawab
kuesioner tentang:
Ibu nifas
1. Pengertian
tentang
kolostrum
kolostrum
2. Komposisi
kolostrum
3. Manfaat
kolostrum
4. Reflek yang
berperan
dalam
pembentukan
kolostrum
5. Faktor-faktor
yang
menyebabkan
seorang ibu
tidak
memberikan
ASI Pertama
(Kolostrum)
Sumber : (Riwidikdo, 2010)
Skala
Ordinal
Alat
Ukur
Kuesioner
Indikator
a) Baik, bila nilai
responden yang
diperoleh (x) >
mean + 1 SD
b) Cukup, bila nilai
responden yang
diperoleh adalah
mean 1SD x
mean + 1SD
c) Kurang, bila nilai
responden yang
diperoleh adalah
(x) < mean 1SD
34
(Notoatmodjo, 2010).
Riwidikdo
(2010),
untuk
mendiskripsikan
tingkat
35
Keterangan :
x
mean
SD (Standar Deviasi)
: simpangan baku
x
n
Rumus : X =
Keterangan :
X
: rata-rata ( mean )
: Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2010), Simpangan baku (standart deviation)
(x
x)2
i 1
SD =
n 1
Keterangan:
x : Nilai responden
n : Jumlah responden
36
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika penelitian. Etika penelitian menurut
Hidayat (2010), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat penelitian yang dilakukan. Setelah diberikan penjelasan, lembar
persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian
bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan,
namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak
akan memaksa dan tetap menghormati haknya dan penelitian terhadap
subyek tersebut tidak dapat dilakukan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
37
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Mojosongo Surakarta yang
beralamat di Jalan Malabar Utara, Surakarta. Sarana dan prasarana ruang
cukup memadai terdiri dari 1 ruang pendaftaran, 1 ruang KIA, 1 ruang
bersalin, dan 1 ruang nifas. Pelayanan yang diberikan Klinik Mojosongo
Surakarta yaitu : ibu bersalin, ibu nifas, pelayanan keluarga berencana,
pemeriksaan laboratorium, pelayanan kesehatan ibu dan anak. Jumlah tenaga
kesehatan terdiri dari 3 dokter, 5 bidan, 9 perawat, 2 apoteker dan 2 petugas
laboratorium.
B. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari pertama di Klinik
Mojosongo Surakarta sebanyak 30 responden. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada
responden dan kemudian kuisioner dikembalikan kepada peneliti untuk
diolah.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.
Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut:
38
39
Pengetahuan
ibu nifas
tentang
kolostrum
Minimum
Maximum
Mean
Sd. Deviation
30
11
31
23.8
7.04
Cukup
Kurang
40
Tingkat
Pengetahuan
Baik
20 %
Cukup
17
56,7 %
Kurang
23,3 %
Jumlah
30
100 %
C. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
ibu nifas tentang kolostrum di Klinik Mojosongo sebanyak 6 responden (20
%) adalah berpengetahuan baik. Sedangkan berpengetahuan cukup 17
responden (56.7 %) dan berpengetahuan kurang 7 responden (23.3 %).
41
42
kesimpulan
hasil
penelitian
yang
menunjukkan
bahwa
43
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai kendala dan keterbatasan, yaitu:
1. Kendala Penelitian
Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus
menunggu responden datang ke klinik.
2. Kelemahan / keterbatasan selama proses penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuisioner
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tertutup sehinga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain
jawaban yang tersedia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Kolostrum di Klinik Mojosongo Surakarta Tahun 2013. Responden
dalam penelitian ini terdiri dari 30 responden sehingga penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum di Klinik Mojosongo
Surakarta pada tingkat baik sebanyak 6 responden (20 %).
2. Pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum di Klinik Mojosongo
Surakarta pada tingkat cukup sebanyak 17 responden (56.7 %).
3. Pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum di Klinik Mojosongo
Surakarta pada tingkat kurang sebanyak 7 responden (23.3 %).
B. Saran
1. Bagi responden
Diharapkan ibu nifas di Klinik Mojosongo Surakarta untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang kolostrum serta mengikuti
penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang diadakan di posyandu,
puskesmas, polindes dan instansi kesehatan pemerintah yang terkait.
44
45
2. Bagi institusi
a. Klinik Mojosongo
Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat lebih
meningkatkan penyuluhan tentang kolostrum atau ASI Pertama
yang lebih difokuskan kepada ibu nifas.
b. Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan menambah referensi buku tentang
kolostrum untuk peneliti selanjutnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut lagi dengan dua
atau lebih variabel, dengan menggunakan metode penelitian yang
berbeda serta diharapkan jumlah populasi yang digunakan lebih
banyak sehingga hasil yang didapatkan akan lebih baik dan
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Priyono, Y. 2010. Merawat Bay Tanpa Baby Sitter. Yogyakarta: Media Pressindo.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Roesli, U. 2008. ASI, Hak Asasi Untaian Bunga Rampai. Yogyakarta: Bengkel
Buku Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
UNICEF. 2008. Pemberian ASI Eksklusif Masih Rendah. Online. Available:
http://asiku.wordpress.com. Diakses tanggal 25 September 2012.
Wulandari, S.R, Handayani, S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.