Professional Documents
Culture Documents
ISSN 1858-4330
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian
mulsa jerami terhadap pertumbuhan dan produksi jagung dan kacang tanah dan kehilangan
hara akibat erosi yang dilakukan pada tanah Alfisol Pangkep. Sistem pengolahan tanah
yang diterapkan adalah tanpa pengolahan tanah dan pengolahan tanah minimum.
Penutupan mulsa yang diberikan adalah 0, 35, 75, dan 100 persen. Kacang tanah varietas
gajah ditanam segera setelah penyiapan lahan, sebelum mulsa jerami diberikan. Jagung
varietas Arjuna ditanam segera setelah panen kacang tanah. Pengolahan tanah minimum
nyata meningkatkan produksi kacang tanah dan jagung, tetapi mulsa tidak berpengaruh
terhadap produksi. Mulsa jerami nyata meningkatkan konsentrasi hara tanaman dalam
sediment, tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah hara yang hilang melalui erosi, karena
mulsa meningkatkan selektivitas erosi terhadap partikel-partikel tanah halus dan hara
tanaman.
Kata Kunci : Pengolahan Tanah Konservasi, mulsa jerami, produksi, Erosi
ABSTRACT
This research aims to study on the effect of conservation tillages and rice straw mulch
application on the yield of food crop and nutrient loss through erosion was carried out in
Alfisol Pangkep. The conservation tillage systems were zero tillage and minimum tillage.
Rice straw mulch was applied to provide surface coverage of 0, 35, 75 and 100 percent,
respectively. Peanut of gajah variety as the first crop was planted right after land
preparation but before the straw mulch was applied. Maize of arjuna variety as the second
crop was planted after the peanut was harvested. Minimum tillage increased the yield of
peanut and maize significantly, but the straw mulch application did not have any effect on
the yield. Straw mulch drastically reduced total soil loss, but increased the erosion
selectivity on very fine soil particle and nutrient hence were significantly increased nutrient
conservation in the sediment.
Keywords : Minimum tillage, rice straw mulch, yield, erosion
40
PENDAHULUAN
Pengolahan tanah minimum (conservation
tillage) adalah cara pengolahan tanah yang
bertujuan untuk mengurangi besarnya
erosi, aliran permukaan dan kalau mungkin dapat mempertahankan atau meningkatkan produksi. Untuk memenuhi kriteria
tersebut, pengolahan tanah harus dapat
menghasilkan permukaan tanah yang
kasar sehingga simpanan defresi dan
infiltrasi meningkat, serta dapat meninggalkan sisa-sisa tanaman dan gulma pada
permukaan tanah agar dapat menahan
energi butir hujan yang jatuh. Hal ini
menjadi sangat penting pada masa pertanaman, karena pada saat tersebut intensitas hujan umumnya sudah besar dan
tidak ada tajuk tanaman yang dapat menahan energi butir hujan yang jatuh.
Beberapa cara persiapan tanam yang baru
diperkenalkan dan sudah memenuhi kriteria pengolahan tanah konservasi yaitu
pengolahan tanah minimum (minimum
tillage), tanpa pengolahan tanah (zero
tillage) dan penanaman secara tugal. Pengaruh beberapa sistem pengolahan tanah
tersebut terhadap erosi dan aliran permukaan sudah banyak diteliti. Sinukaban
(1981) dan Johnson et al. (1979) menyimpulkan bahwa pengolahan tanah konservasi sangat efektif dalam menekan erosi
dan aliran permukaan. Keefektifan pengolahan tanah konservasi menekan erosi
pada dasarnya terletak pada pengaruhnya
terhadap peubah kondisi permukaan
tanah, antara lain (1) persentase permukaaan tanah yang tertutup, (2) kekasaran
permukaan dan guludan-guludan kecil
yang terbentuk, (3) sisa tanaman dan
gulma yang terbentuk, dan (4) erodibilitas
tanah (Sinukaban, 1986). Lebih lanjut
dinyatakan bahwa erosi dan aliran permukaan dapat ditekan secara drastis apabila pemakaian mulsa di permukaan tanah
mencapai lebih dari 60 % dengan ketebalan 0,5 1,5 cm. Di samping itu beberapa penelitian mengindikasikan bahwa
ISSN 1858-4330
ISSN 1858-4330
Tabel 1. Produksi biomas kacang tanah pada pengaruh pengolahan tanah dan pemberian
mulsa
Penutupan mulsa
Tanpa olah
Olah tanah minimum
Rata-rata
%
kg/ha
0
1965,8
2320,9
2143,4 a *
35
2028,8
2501,8
2265,3 a
75
2360,6
2542,1
2451,4 a
100
1671,2
2287,9
1979,5 a
Rata-rata
2006,6 a
2413,2 b
* Angka dalam kolom atau baris yang sama yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
pada taraf 10 % menurut uji BNT
42
ISSN 1858-4330
Tabel 2. Produksi polong kering kacang tanah pada percobaan pengolahan tanah dan
pemberian mulsa.
Penutupan mulsa
Tanpa olah
Olah tanah minimum
%
kg/ha
0
760,8
968,5
35
798,5
1204,5
75
972,5
1199,8
100
1169,8
1305,2
Rata-rata
925,4 a
1169,5 b
* Angka dalam kolom atau baris yang sama yang diikuti huruf sama
pada taraf 10 % menurut uji BNT
Rata-rata
864,6 a *
1001,5 a
1086,2 a
1237,5 a
tidak berbeda nyata
Tabel 3. Produksi tongkol jagung pada percobaan pengolahan tanah dan pemberian mulsa.
Penutupan mulsa
Tanpa olah
Olah tanah minimum
%
kg/ha
0
1297,8
3343,5
35
1653,1
3481,5
75
2343,8
3743,4
100
1738,8
4342,5
Rata-rata
1758,4 a
3727,8 b
* Angka dalam kolom atau baris yang sama yang diikuti huruf sama
pada taraf 10 % menurut uji BNT
Rata-rata
2320,7 a *
2567,3 a
3043,6 a
3040,7 a
tidak berbeda nyata
Tabel 4. Produksi jagung pipilan pada percobaan pengolahan tanah dan pemberian mulsa
Penutupan mulsa
Tanpa olah
Olah tanah minimum
%
kg/ha
0
1948,6
1843,9
35
1168,3
1929,7
75
1335,2
1857,8
100
955,5
2485,1
Rata-rata
1351,9 a
2029,2 b
* Angka dalam kolom atau baris yang sama yang diikuti huruf sama
pada taraf 10 % menurut uji BNT
Rata-rata
1896,3 a *
1549,0 a
1596,5 a
1720,3 a
tidak berbeda nyata
43
ISSN 1858-4330
Tabel 5. Konsentrasi sedimen C-organik dan beberapa unsur hara dalam sedimen dari
berbagai penutupan mulsa
Penutupan
Konsentrasi
Mulsa
Sedimen C-Organik N - Total P - Bray
K
Mg
%
g/l
%
%
ppm
me/100 g me/100 g
0
9,7
11,3 a*
0,55 a
98 a
2,9 a
43,7 a
35
7,6
15,0 a
0,69 a
104 a
2,7 a
50,5 a
75
5,7
24,9 a
0,65 a
222 b
5,4 b
71,0 a
100
3,4
29,6 a
0,73 a
255 b
8,0 b
131,1 a
* Angka dalam kolom atau baris yang sama yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
pada taraf 10 % menurut uji BNT
Tabel 6. Rasio pengayaan C-organik dan beberapa unsur hara dalam sedimen sebagai
pengaruh penutupan mulsa.
Penutupan
Rasio Pengayaan
Mulsa
C-organik
N total
P - Bray
K
Mg
%
%
%
ppm
me/100 g
me/100 g
0
4,3
7,4
13,9
2,2
2,4
35
5,5
9,4
14,7
2,1
2,5
75
8,6
8,8
30,5
3,3
3,1
100
10,4
10,0
34,9
4,0
4,6
* Angka dalam kolom atau baris yang sama yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
pada taraf 10 % menurut uji BNT
Tabel 7. Jumlah C-organik dan unsur hara yang hilang melalui erosi sebagai pengaruh
pemakaian mulsa.
Penutupan
Mulsa
%
0
35
75
100
Erosi
97100
61200
41800
40100
C-organik
N-total
P-Bray
Mg
9998,3
8528,0
9851,2
1673,6
kg / ha
442,5
365,2
234,4
256,3
10,3
7,2
10,0
10,9
117,6
62,3
81,0
116,1
553,9
367,2
334,8
578,3
Pembahasan
Pengolahan tanah minimum dapat menciptakan kondisi tanah yang baik bagi
perkembangan akar, sehingga akar dapat
menyerap unsur-unsur hara yang tersedia.
Akhirnya tanaman kacang tanah dan
jagung tumbuh baik. Pertumbuhan tanaman yang baik mampu menghasilkan fotosintesis yang tinggi, sehingga produksinya
44
ISSN 1858-4330
KESIMPULAN
a. Pengolahan tanah minimum dapat
meningkatkan produksi jagung dan
kacang tanah.
b. Pemberian mulsa sampai 4 ton ha-1
selama dua musim tanam belum dapat
mening-katkan produksi tanaman,
tetapi cenderun menurunkan jumlah
hara yang hilang melalui erosi.
45
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1998. Interpretasi Pertanian
Lahan Kering. Departemen Pertanian. Balai Informasi Pertanian
Lampung, Lampung.
Baver, L.D. 1962. Soil Physics, 3rd ed.
John Willey and Sons. Inc., New
York.
Buckman, H.O dan N.C. Brady. 1969.
Ilmu
tanah
(Terjemahan:
Soegiman) 1982. Bhatara Karya
Aksara, Jakarta.
Gustafon, A. F., 1984. Using and Managing Soil. McGrow Hill Book
Company Inc., New York.
Kang Biauw Tjwan, 1965. Pengantar
Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian.
IPB, Bogor.
Marwan, D., 1978. Efektivitas Penutupan Tanah. Dewaruci Press, Jakarta.
Sarief, S. 1985. Konservasi Tanah dan
Air. Pustaka Buana, Bandung.
46
ISSN 1858-4330