Professional Documents
Culture Documents
Miskonsepsi adalah cara pandang yang salah tentang sesuatu hal. Miskonsepsi
bimbingan dan konseling adalah pandangan yang salah tujuan, fungsi dan konsep
psikologis. Prayitno (2003) telah mengidentifikasi 15 kekeliruan pemahaman orang
dalam melihat bimbingan dan konseling, baik dalam tataran konsep maupun praktiknya
yang tentunya sangat mengganggu terhadap pencitraan dan laju pengembangan profesi
ini. Kelimabelas kekeliruan itu adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ini adalah pelaksanaan yang salah, guru pembimbing bukanlah polisi sekolah, yang
kerjanya hanya memarahi anak-anak bermasalah.
Angapan ini harus diluruskan, konselor sekolah/guru pembimbing adalah kawan
penggiring penunjuk jalan siswa, memotivasi siswa disekolah.
9.
10. Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain harus pasif. konselor hendaknya aktif
sebgai pusat penggerak BK namun keterlibatan klien sendiri dan semua pihak
adalah kesuksesan dari usaha pelayanan BK.
11. Bimbingan dan konseling bekerja sendiri atau harus bekerjasama dengan ahliatau
petugas lain.
12. Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja.
konselor hendaknya aktif sebgai pusat penggerak BK namun keterlibatan klien
sendiri dan semua pihak adalah kesuksesan dari usaha pelayanan BK.
13. Menyama ratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien.
14. Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya pada penggunaan instrumentasi.
15. Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera terlihat.
Timbul pertanyaan kita bersama, mengapa kesalahpahaman ini terjadi? Ada
beberapa penyebabnya yakni;
1.
2.
Penyebabnya dari konselor itu sendiri. Banyak yang bukan dari tamatan BK itu
sendiri yang menjadi pelaksanan BK, sehingga tidak efesiennya pelaksanaan BK
dilapangan, dan juga pelaksanaan yang belum efesin dari guru BK itu sendiri, tidak
jelasnya program yang akan dijalankan, baik program harian, mingguan, bulanan
maupun semesteran, walaupun dia dari tamatan BK itu sendiri.
3.
B.
C.
D.
E.