You are on page 1of 9

A.

Mountaineering
Mendaki gunung adalah suatu kegiatan keras, penuh petualangan,
membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi.
Bahaya dan tantangan yang seak
an hendak mengungguli, merupakan daya tarik
dari kegiatan ini.
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan dirinya
untuk bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan suatu pendakian yang sukar
dan sulit berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan
melawan dirinya sendiri.

1
Page

MATERI : MOUNTAINEERING

PENGERTIAN DAN TUJUAN KEGIATAN MOUNTAINEERING


Mountain = Gunung
Mountaineer = Orang yang berkegiatan di gunung
Mountaineering = Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam
arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai
pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit
Banyak alasan orang melakukan kegiatan mountaineering namun pada dasarnya
keitan itu dilakukan untuk :

1. Mata pencaharian

5. Petualangan

2. Adat Istiadat

6. Olahraga

3. Agama /Kepercayaan

7. Rekreasi

4. Ilmu Pengetahuan
d) Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang salingberdekatan.
C.

TERMONOLOGI GUNUNG

a) Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan dataran di
sekelilingnya.

e) Tebing : Lereng pada dinding gunung yang terjal


f) Sadel : Pertemuan dua titik pada satu punggungan
g) Pass : Celah panjang diantara dua punggungan

b) Pegunungan : Barisan/sekumpulan gunung yang salingberdekatan.


h) Col : Celah sempit diantara dua puncak
c) Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl

j) Summit : Puncak

2
Page

i) Plateau : Dataran tinggi diatas daerah ketinggian

1852 : Batu pertama jaman keemasan dunia keemasan di Alpen diletakkan


oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke puncak Wetterhorn (3.708 m), cikal bakal
pendakian gunung sebagai olah raga.
1852 : Sir George Everest, akhirnya menentukan ketinggian puncak tertinggi dunia,
dan di abadikan dengan namanya (8.848 m), orang Nepal menyebut puncak ini
dengan nama sagarmatha, orang tibet menyebutnya chomolungma.

D. SEJARAH SINGKAT MOUNTAINEERING


Pendakian gunung sebenarnya telah dilakukan oleh para nenek moyang kita yang
dimulai dengan bapak manuasia Nabi Adam AS yang menjelajahi bukit tursina untuk
mencari cintanya Siti Hawa. Siti Hajar yang telahlintas dari bukit marwah ke bukit
Safa ditemani dengansherpa JIBRIL untuk mencari air bagi ismail yang lagi
kehausan. Dan pendakian demi pendakian hingga saat ini masih terus
berlangsung dan kelak (tak lama lagi ) giliran kalian untuk melanjutkan amanah
menjaga kelanggengan kemanusian.
a. Sejarah Dunia
1942 : Anthoine de Ville memanjat tebing Mont Aiguille (2907 m) di pegunungan
alpen untuk berburu chamois (Kambing gunung)
1624 : Pastor pastor Jesuit, melintasi pegunungan himalaya dari gharwal di Iindia ke
Tibet menjalankan tugas misionarisnya
1760 : Professoe de Saussure menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat
menaklukkan puncak mont blanc guna kepentingan ilmiahnya.
1786 : Puncak tertinggi di pegunungan alpen Mont Blanc (4807 m) akhirnya dicapai
oleh Dr. Michel Paccaro dan Jacquet Balmat.

1878 : Clinton Dent (bukan pepsoden) memnjat tebing Aigullie de dru di perancis
yang memicu trend pemanjatan tebing yang tidak terlalu tinggi tetapi cukup curam
dan sulit, banyak orang menganggap peristiwa ini adalah kelahiran panjat tebing
1895 : AF Mummery orang yang disebut sebagai bapak pendakian gunung
modern hilang di Nanga Parbat (8.125 m), pendakian ini adalah pendakian pertama
puncak di atas ketinggian 8.000 m
1924 : Mallory dan Irvina mencoba lagi mendaki Everest, keduanya hilang di
ketinggian sekitar 8.400 m
1953 : Pada tanggal 29 mei Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay akhirnya
mencapai atap dunia puncak everest.
b. Sejarah Indonesia
1623 : Yan Carstenz adalah orang pertama melihat adanya pegunungan sangat tinggi,
dan tertutup salju di pedalaman irian
1899 : Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran
laporan Yan Carstensz hampir 3 abad sebelumnya tentang pegunungan yang
sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju! di perdalaman Irian. Maka namanya
diabadikan sebagai nama puncak yang kemudian ternyata merupakan puncak gunung
tertinggi di Indonesia.

1964 : Beberapa pendaki Jepang dan 3 orang Indonesia, yaituFred Athaboe, Sudarto
dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil
mencapaiPuncak Jaya di Irian. Puncak yang berhasil didaki itu sempat dianggap
Puncak Carstensz, sebelum kemudian dibuktikan salah.

3
Page

1962 : Puncak Carstenz akhirnya berhasil dicapai oleh tim pimpinan Heinrich
Harrer.

Meliputi pengetahuan tentang medan ( navigasi darat) ,cuaca dan teknik pendakian ,
pengetahuan tentang alat pendakian atau pemanjatan dan sebagainya.
3. Dapat mengkoordinir tubuh kita.
a. koordinasi antara otak dengan anggota tubuh.
Haruslah terdapat keseimbangan antara apa yang dipikirkan di
Otak dan apa yang sanggup dilakukan oleh tubuh.

Puncak Eidenburg, juga di Irian, berhasil di daki oleh ekspedisi yang dipimpin Philip
Temple.
Dua perkumpulan pendaki gunung tertua di Indonesia lahir : Wanadri di Bandung
dan Mapala UI di Jakarta, lalu di susul oleh perkumpulan perhimpunan pencinta
alam lainnya mulai dari, MPA,SISPALA, KPA, ERNIPALA, MODIPALA dan
sebagainya
1972 : Mapala UI, diantaranya adalah Herman O. Lantang danRudy Badil,
berhasil mencapai Puncak cartenz. Mereka merupakan orang-orang sipil pertama dari
Indonesia yang mencapai puncak ini.
E. PERSIAPAN DALAM SEBUAH PERJALANAN
1. Dapat berpikir secara logis.
Ini adalah elemen yang terpenting dalam membuat keputusan selama pendakian,
dimana cara berpikir seperti ini lebih banyakmempertimbangkan faktor safety atau
keselamatannya.
2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan.

Keseimbangan antara emosi dan kemampuan diri.


Ketenangan dalam melakukan tindakan .
b. koordinasi antar anggota tubuh.
Ialah keseimbangan dan irama anggota tubuh itu sendiri dalam membuat gerakangerakan atau langkah- langkah ketika berjalan atau diam
4. kondisi fisik yang memadai.
Ini dapat dimengerti karena mendaki gunung termasuk dalamolahraga yang cukup
berat . Seringkali berhasil tidaknya suatu pendakian / pemanjatan bergantung pada
kekuatan fisik. Untuk mempunyai kondisi fisik yang baik dan selalu siap maka jalan
satu-satunya haruslah berlatih.
5. Berdoa
Selamat Mendaki !!!!!
F. Jenis Perjalanan Berdasarkan Tingkat Kesulitan Medan.

1. Walking : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki yang serius.

4
Page

Perjalanan baik pendakian atau pemanjatan berdasarkan pada tingkatkesulitan medan


yang dihadapi dapat dibagi sebagai berikut:

4. Expedition : Kegiatan pendakian yang membutuhkan berbagai pengetahuan dan


membutuhkan waktu yang lama serta memerlukan pengorganisasian tertentu dengan
berbagai variasi medan yang harus dilalui
Diposkan oleh syaifuddinusev di 09.41

2. Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit sehingga dibutuhkan


perlengkapan kaki yang memadai.
3. Climbing
a. Rock Climbing : Pemanjatan pada medan batu .
Scrambling : Medan semakin curam sehingga dibutuhkan bantuan tangan untuk
menjaga keseimbangan tubuh. Praktis tidak memerlukan tali ataupun
perlengkapan lainnya yang khusus.
Technical Climbing : Pemanjatan pada permukaan tebing yang sulit. Dibutuhkan
teknik khusus dan bantuan peralatan. Jenis ini di bagi dua, yaitu :
Free Climbing: Rute yang dilalui sulit sehingga dibutuhkan tali, alat-alat dan
teknik yang khusus untuk melindungi bila terjatuh . Patut diperhatikan bahwa alat
alat disini hanya berfungsi sebagai alat- alat pengaman saja dan bukan sebagai
penambah ketinggian.
Artificial Climbing: Tebing hanya memberikan celah yang sangat tipis atau
bahkan tidak ada sehingga penggunaan tangan dan kaki saja adalah mustahil. Untuk
itu pendakian jenis ini sepenuhnya tergantung kepada perealatan yang juga
dipergunakan secara langsung untuk menambah ketinggian . Dapat dikatakan
ketinggian kita dapat terus bertambah hanya semata-mata karena bantuan alat-alat
seperti tangga tali dfan sebagainya.
b. Snow/Ice Climbing : Pemanjatan pada medan es dan salju

https://pramukayaspiacbr.wordpress.com/materi-mountaineering/

5
Page

Jenis dan Bentuk Carabiner - Alat


Panjat Tebing
1. Oval : Symmetric. Kebanyakan dasar dan utilitarian, juga yang
paling mahal. Kurva reguler halus lembut pada peralatan dan
memungkinkan reposisi mudah beban. Kerugian terbesar mereka
adalah bahwa beban dibagi merata pada kedua tulang belakang
yang solid yang kuat dan sumbu terjaga keamanannya lemah.
Carabiner atau Biasa disebut Karbiner adalah Loop Logam yang yang
didesain dalam berbagai bentuk, dan siap digunakan dengan cepat serta
reversibel.

Carabiner

sering

digunakan

dalam

berbagai

kegiatan

kepetualangan, seperti Mendaki mendaki, arboriculture, caving, berlayar,


penyelamatan tali, selain itu juga digunakan dalam konstruksi, pekerjaan tali
industri, dan membersihkan jendela. Carabiner ini terbuat dari dua bahan
campuran keras, yakni baja dan aluminium. Carabiner cenderung digunakan

2. D : Bentuk asimetris transfer mayoritas beban mereka ke tulang


belakang, sumbu carabiner terkuat. Sedikit lebih mahal.
3. Offset-D : Varian dari D dengan lebih asimetri, memungkinkan
untuk membuka gerbang lebih luas. Masih lebih mahal.
4. Pear / HMS : Specialized oversized offset-D yang digunakan
dalam belaying . Paling mahal dan terberat carabiner.

dalam olahraga dengan berat lebih ringan daripada yang digunakan dalam
aplikasi komersial dan penyelamatan tali.

Selain Carabiner dibuat dalam berbagai Bentuk, Alat ini juga dibuat dalam 2

Carabiner dibuat dalam beberapa bentuk Karakteristik, Seperti :

jenis, Menurut Fungsinya, Yakni :

6
Page

1. Tanpa Pengunci / Non Screw

Non

Screw

Carabiner ini memiliki gerbang ayun bermunculan yang


menerima tali, sling anyaman, atau perangkat keras
lainnya. Pemanjat tebing sering menghubungkan dua
Tanpa Pengunci carabiner dengan panjang pendek web
nilon untuk membuat QuickDraw .

Bent

gerbang:

Gerbang melengkung memungkinkan untuk


kliping mudah masuk dan keluar dalam situasi
khusus,

seperti

menghubungkan

tali

ke

sebuah QuickDraw.
Tiga jenis gerbang yang umum:

Gerbang Lurus: Yang paling paling utilitarian,


dan karenanya populer

Kekuatan gerbang tetap sejajar dengan lurusgerbang carabiner.

Gerbang

kawat:

Jenis ringan, dengan kekuatan kurang lebih

putus dengan carabiner ketika terbuka dan

Page

berpotensi memungkinkan tali untuk melarikan

sama dengan yang lain, yang memungkinkan

diri)

lebih banyak dilakukan untuk berat tertentu.


2. Pengunci/Screw
Carabiner Screw memiliki bentuk umum yang sama sebagai nonlocking carabiner, tetapi memiliki lengan tambahan mengamankan
gerbang. Ini lengan dapat berupa ulir ("sekrup-kunci") atau pegas
("twist-kunci").

Carabiner Pengunci Sekrup

Gerbang kawat kurang rentan terhadap icing


up dari gerbang padat, keuntungan dalam
gunung Alpine dan es naik. Massa gerbang
berkurang membuat bal kawat mereka kurang
rentan terhadap 'mengipas gerbang,' sebuah
kondisi

berbahaya

yang

diciptakan

oleh

Memiliki lengan berulir melalui gerbang yang harus

pasukan dampak teratur dihasilkan oleh tali

terlibat dan terlepas secara manual. Mereka memiliki

memanjat atau kontak dengan permukaan

bagian yang bergerak lebih sedikit dibandingkan pegas

keras di mana jatuh sejenak membuka pintu

mekanisme, kurang rentan terhadap rusak karena

gerbang (dan keduanya menurunkan kekuatan

untuk

menggunakan

satu

tangan.

Mereka,

8
Page

kontaminasi atau kelelahan komponen, lebih mudah


bagaimanapun, membutuhkan usaha yang lebih total
dan lebih memakan waktu dibanding twist-kunci.

Carabiner Pengunci Pegas

TALI KERNMANTEL
Tali kernmantel adalah tali yang didesain atau dibuat untuk
keperluan aktifitas outdoor atau bisa juga untuk keperluan rescue.
Struktur dari tali kernmantel sendiri ada 2, yang pertama adalah
bagian inti yang terbuat dari serat-serat nilon, dan yang kedua
sesuai dengan namanya adalah bagian mantel atau bagian luar
yang melindungi serat inti.

PegasMemiliki lengan keamanan yang harus diputar


secara manual untuk melepaskan diri, tetapi mata
ditutup secara otomatis pada rilis. Mereka menawarkan
keuntungan dari re-menarik tanpa input pengguna
tambahan, tapi menjadi musim semi-dimuat rentan
terhadap kelelahan baik musim semi dan mekanisme
mereka lebih kompleks menjadi keras kepala dari
kotoran, es, atau kontaminasi lainnya. Mereka juga sulit
untuk terlibat sarung tangan satu tangan dan dengan on.

Tali kernmantel ini memiliki banyak fungsi, yang paling sering


digunakan adalah untuk kegiatan outdoor seperti climbing,
rappelling, caving gua vertikal. Selain kegiatan outdoor, kegiatan
rescue atau penyelamatan juga sering menggunakan tali ini seperti
penyelamatan disumur.
Dari sekian banyaknya fungsi tentu tali kernmantel dibuat dengan
berbagai jenis untuk menyesuaikan kegunaan. Tali kernmantel ada
3 jenis, yaitu :
1. Tali Kernmantel Statis
Tali jenis ini memiliki kelenturan atau daya renggang sekitar 15%.

2. Tali Kernmantel Dinamis


Tali ini mempunyai daya renggang antara 25%-30%, kelenturan tali
ini lebih tinggi dibanding kernmantel statis. Karena kelenturannya
tinggi maka kemungkinan pemantulannya juga tinggi, untuk itu tali
ini biasa dimanfaatkan untuk kegiatan climbing atau rock climbing
dengan tujuan jika pemanjat jatuh maka pemanjat tidak langsung
terhentak. ciri dari tali kernmantel statis adalah yang pertama

9
Page

Melihat kelenturan tali ini cukup rendah, untuk itu tali ini biasa
digunakan untuk kegiatan rappelling dan caving gua vertikal. Ciri
dari tali kernmantel statis ini adalah warnanya biasanya putih/polos
dengan sedikit corak tujuannya agar terlihat apabila digunakan saat
caving digua yang gelap, yang kedua tali ini apabila dipegang dan di
tekuk cukup kaku apalagi kalau kondisinya masih baru.

biasanya warnanya mencolok & terang seperti merah terang, biru,


dan ungu, yang kedua jika dipegang dan ditekuk terasa lemas/
tidak sekaku kernmantel statis.
3. Tali Kernmantel Semi Statis
Tali ini mempunya diya renggang diantara tali statis dan dinamis.
Tali ini biasa digunakan untuk kegiatan rescue. Alasan digunakan
untuk kegiatan rescue adalah tali ini memiliki masing-masing sifat
dari kernmantel statis dan dinamis.
Sekian postingan kali ini, Salam Lestari..
http://materi-pecintaalam.blogspot.co.id/2014/06/mengenal-talikernmantel.html

You might also like