Professional Documents
Culture Documents
Astaghfirullah
Nas'alukal Jannata
Wa Na'udzubika MinanNar....
.
ASTAGHFIRULLOHAL_'ADZHIIM(A) ALLADZII LA_ ILAHA ILLAHUWAL'HAYYUL QOYYUWM(U) WA_ATUWBU
ILAIH(I).
.
LA_ ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_ SYARIIKALAH(U), LAHULMULKA WALAHUL'HAMDU YU'HYII WAYUMIITU
WAHUWA 'ALA_KULLI SYAI'IN(g)QODIIR(u).
ALLOHUMMA LA_ MA_ NI'ALIMA A'THOIT(a), WALA_ MU'THIYA LIMA_ MANA'TA WALA_ YAN(g)FA'UDZAL JADDI
)MIN(g)KALJADD(u
)A'UUDZU BI_LLAHIMINASY-SYAITHO_NIRROJIIM(i
)BISMILLAHIRRO'HMANIRRO'HIIM(i
. .
( 33)
...
33)
...
(
...
( 33)
.
.
ALLOHU AKBAR(u) KABIiRON WAL'HAMDULILLAHI KATSIiRON WASUB'HA_NALLOHI BUKROTAN WA
ASHIiLAN, LA_ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_SYARIiKALAH(u), LAHULMULKU WALAHUL'HAMDU YU'HYIi
WAYUMIiTU WAHUWA 'ALA_KULLI SYAi IN(g)QODIiR(u). WALA_'HAWLA WALA_QUWWATA ILLA_BI_LLAHIL
'ALIYYIL'ADZHIiM(i).
) (
.
...
)... (
)... (
)... (
33) ...(
MINAL AMINIIN(a).
Sumber
-----
Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan
kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran ZatMu
Dilanjutkan
dan
keagungan
kekuasaan-Mu."
dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dan
keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang
dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat men-sucikan diri kami dari segala keburukan,
yang dapat mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami
kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati.
Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan
pemohonan,
Dilanjutkan
wahai
Zat
Yang
MahaMemenuhi
segala
kebutuhan
(hamba-Nyaj."
dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan dalam agama, dunia dan
akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang
maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah
kami dalam menghadapi sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan
pada
saat
dilaksanakan
hisab."
Dilanjutkan
dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari
azab
kubur."
Dilanjutkan
dengan:
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati
yang
tidak
khusyu',
dari
jiwa
yang
tidak
kenal
puas,
dan
dari
doa
yang
tak
terkabul.
Dilanjutkan
dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para
guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik
kepada
kami,
dan
seluruh
umat
Dilanjutkan
Islam."
dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi
Maha
Penyayang."
Dilanjutkan
dengan:
Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan
selamatkanlah
kami
dari
siksa
Dilanjutkan
neraka."''
dengan:
Artinya:
"Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad,
keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Sumber
-----
Didalam shahih muslim diriwayatkan beberapa hadits yang berisi tentang dzikir setelah shalat fardhu.
Dzikir atau bacaan yang biasa dibaca Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam ialah:
,
,
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang
dapat menolak terhadap apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa
yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, Tidak ada Tuhan selain Allah semata dan kami tidak
beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik,
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang
kafir benci
33x
Maha Suci Allah 33x
33x
Segala puji bagi Allah 33x
33x
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
Dalam sunan Tirmidzi diriwayatkan juga dzikir sbb:
Membaca :
( )[
( ] ..
( ..) [ ]
( ..)
(Dibaca 3x setelah shalat shubuh dan maghrib dan sekali-sekali setelah shalat lainnya)
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian yang menghidupkan dan mematikan serta Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
(Dibaca 10 kali setelah shalat shubuh dan maghrib )
Dalam sunan ibnu majah
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang
diterima.
(Dibaca Setelah shalat shubuh)
Dalam buku-buku Tuntunan Sholat, Dzikir sehabis shalat fardhu biasa disusun sbb:
Astaghfirullooh 3x
Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali).
Atau
x3
ASTAGHFIRULLOOHAL AZHIIM ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QOYYUUMU WA ATUUBU
ILAYHI
Aku meminta ampunan kepada Allah yang maha agung, Dzat yang tiada tuhan melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya) 3x
,
x10 ( setelah subuh & maghrib),x3 setelah shalat lainnya
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WA
YUMIITU WAHUWA ALAA KULLI SYAY IN QODIIRUN
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
[ ] .
[
] ..
[ ] ..
[ ] ..
] [..
x33
Sub haanallohi
Maha Suci Allah 33x
33x
Alhamdu lillahi
Segala puji bagi Allah 33x
33x
ALLOOHU AKBAR
Allah Maha Besar 33x
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WA
YUMIITU WAHUWA ALAA KULLI SYAY IN QODIIRUN
Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
Boleh dilanjutkan dengan doa-doa yang lain.
Mohon maaf atas segala kekhilafan.
-----
Para pembaca semoga Allah menanamkan dalam hati kita kecintaan kepada kebaikan dan kebenaran.
Diantara kebaikan yang mudah untuk kita amalkan adalah berdzikir setelah melaksanakan shalat wajib
yang lima waktu. Dzikir (wirid) ini sangat penting karena diantara fungsinya adalah sebagai
penyempurna dari kekurangan dalam shalat kita. Bahkan dzikir setelah shalat fardhu merupakan
perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Taala, walaupun dalam keadaan genting sekalipun seperti
dalam keadaan perang. Sebagaimana firman-Nya:
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk
dan di waktu berbaring. (An-Nisa: 103)
Ayat tersebut terkait dengan kondisi perang, maka dalam kondisi aman tentu lebih memungkinkan
untuk melaksanakan dzikir.
Para pembaca rahimakumullah, seorang muslim yang berdzikir setelah shalat hendaknya
mencukupkan dengan dzikir-dzikir yang telah disyariatkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu
Alayhi Wa Sallam bukan dengan dzikir yang tidak dicontohkan oleh beliau, yang tidak disyariatkan
oleh Allah Subhanahu Wa Taala.
Dzikir-dzikir yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam berdasarkan haditshadits yang shahih adalah sebagai berikut:
Lalu mengucapkan:
Artinya: Ya Allah Engkaulah As-Salam (Dzat yang selamat dari segala kekurangan) dan dari-Mu
(diharapkan) keselamatan, Maha Suci Engkau Dzat Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan. (HR.
Muslim no. 591)
2. Mengucapkan:
Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, Dia Maha kuasa atas
segala sesuatu.
Ya Allah tidak ada yang mampu mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, dan ada yang mampu
memberi terhadap apa telah Engkau mencegahnya, serta tidak bermanfaat disisi-Mu kekayaan orang
yang kaya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Mengucapkan:
Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, Dia Maha kuasa atas
segala sesuatu.
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuatan Allah, Tidak ada sesembahan yang haq (benar)
diibadahi kecuali Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Milik-Nya segala nikmat,
keutamaan dan pujian yang baik. Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah
dengan memurnikan agama hanya untuk-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya. (HR.
Muslim no. 594)
(Maha suci Allah) 33 kali,
(Segala puji hanya milik Allah) 33 kali,
(Allah Maha besar) 33 kali,
Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, dan Dia Maha kuasa atas
segala sesuatu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
.
Barangsiapa bertasbih (mengucapkan
bertakbir (mengucapkan
mengucapkan:
((Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, dan Dia Maha kuasa atas segala
sesuatu)),
Niscaya akan diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih di lautan. (HR.Muslim no. 597)
Catatan: Cara menghitung Tasbih, Tahmid dan Takbir yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu Alayhi
Wa Sallam adalah dengan jari-jemari. Sebagaimana telah dijelaskan oleh shahabat Yasiirah
a. (Lihat Sunan Abu Daud no. 1501 dan Sunan At-Tirmidzi no. 3486)
5. Mengucapkan:
Artinya: Tidak ada sesembahan yang haq (benar) diibadahi kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala puji, (Dialah Dzat) Yang Maha
Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (HR. AtTirmidzi dan An-Nasai)
Barangsiapa yang mengucapkan usai shalat Shubuh dalam keadaan melipat kedua kakinya sebelum
berbicara
10 kali, maka dituliskan baginya 10 kebajikan, dihapus darinya 10 keburukan, dan diangkat baginya
10 derajat,serta harinya itu berada dalam lindungan dari semua yang tidak disenangi dan dijaga dari
setan, juga dosa tidak akan mencapai (timbangan)nya pada hari itu selain dosa menyekutukan Allah
(berbuat kesyirikan -red). (HR. At-Tirmidzi no. 3474 dan Ahmad no. 16583/16699)
Artinya: Allah, tidak ada ilah (sesembahan yang haq (benar) diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya?
(Allah) mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit
dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. (Al-Baqarah: 255)
Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat lima waktu, maka tidaklah ada
yang menghalanginya untuk masuk ke dalam Al-Jannah (Surga) kecuali kematian. (HR. AnNasai dalam Sunan Al-Kubra no. 9928)
Artinya: Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia. (Al-Ikhlash: 1-4)
Artinya: Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai subuh. Dari kejahatan makhlukNya. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita.Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang
sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. (Al-Falaq: 15)
Artinya: Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja
manusia. Ilah (sesembahan) manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (An-Naas: 1-6)
Catatan: Tiga surat tersebut dibaca 3 kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh dan dibaca 1 kali
setelah shalat Zhuhur, Ashar dan Isya`.
Keutamaannya adalah sebagimana sabda Rasulullah Shallallahu Alayhi Wa Sallam: Tiga surat
tersebut cukup bagimu (sebagai permohonan perlindungan) dari segala kejelekan. (Lihat Sunan
Abu Daud no. 5094)
Sumber
-----