Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
III-2
Laporan Kerja Praktek
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
Pabrik Tuban
Periode 1 Juli 2013 31 Juli 2013
a.
Lime : CaCO3
Gypsum : CaSO4 . 2H2O
2. Hydraulic Binder
Contoh :
-
Portland cement
Blended cement
CaO
SiO2 + Al2 O3+ Fe 2 O3
Harga hydrulic modulus yang besar disebabkan karena presentase CaO besar. Kelebihan
CaO ini menyebabkan pembakaran umpan kiln membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga
dibutuhkan panas yang banyak.
B. Lime Saturation Factor (LSF)
Lime Saturation Factor (LSF) yaitu perbandingan persen CaO yang ada dalam raw mill
dengan CaO yang dibutuhkan untuk mengikat oksida-oksida lain.
LSF=
100 CaO
2,8 SiO2 +1,18 Al 2 O3 +0,65 Fe2 O3
SiO 2
Al 2 O3 +Fe2 O3
tinggi akan menurunkan liquid fase serta meningkatkan burnability dan temperatur
pembakaran.
Jika Silika Rasio > 3,2 menyebabkan:
a. Material semakin sulit dibakar
b. C2S banyak terbentuk dan C3S sedikit.
c. Cenderung menghasilkan semen yang mempunyai ekspansi tinggi karena kadar free
lime tinggi.
d. Lebih sulit membentuk coating sehingga panas hidrasi kalor tinggi yang menyebabkan
umur bricks menjadi lebiih pendek.
Jika Silika Rasio < 1,9 menyebabkan:
a. Material mudah dibakar karena panas yang dibutuhkan relatif kecil.
b. Temperatur klinkerisasi rendah.
c. Cenderung membentuk ring coating dalam kiln.
D. Alumina Ratio (AR)
Alumina Ratio (AR) yaitu bilangan yang menyatakan perbandingan antara oksida alumina
dengan oksida besi.
AR=
Al 2 O3
Fe 2 O3
Keempat senyawa ini berpengaruh terhadap sifat-sifat semen portland. Umumnya semen
portland mengandung komposisi:
-
C3S dan C2S 75%: meberikan sifat semen dalam hal kekuatan tekan semen
C4AF dan C3A 25%: memberikan sedikit pengaruh terhadap sifat semen. Untuk C 4AF
memberikan pengaruh terhdap warna semen, sedangkan C3A memberikan pengaruh
terhadap kecepatan pengerasan semen.
(Sumber: G. T Austin, 1996)
% SiO2
% Al2O3
% Fe2O3
% MgO
%
Alkali
% SO3
% Cl
% H2O
40-55
1-15
1-6
0,2-5
0,2 - 4
0,2-4
,3
0,2 - 1
7-10
( Sumber : H.N Banerjea, 1980)
Sifat fisika:
-
Fase
Warna
: Padat
: Putih
Kadar air
: 7 10 % H2O
Bulk density
: 1,3 ton/m3
Ukuran material : 0 30 mm
Kandungan CaCO3
Kandungan CaO
-
Low lime
: 40 44 %
High lime
: 51 53 %
Kuat tekan
: 31,6 N/mm2
Silika ratio
: 2,6
Alumina ratio
: 2,57
: 85 93 %
Sifat Kimia:
-
Menurut R.H. Perry, Perrys Chemical Engineering Hand Book 6th edition,
Tanah liat yang pada umumnya dikenal sebagai lempung atau clay, yang
diperlukan adalah kadar Al2O3 nya, sehingga apabila jumlah SiO2 lebih banyak dari Al2O3,
maka tanah liat itu tergolong tanah liat kurang baik digunakan. Sifat dari tanah liat jika
dipanaskan atau dibakar akan berkurang sifat keliatannya dan menjadi keras bila ditambah air.
Warna tanah liat adalah putih jika tidak mengandung zat pengotor, tetapi tanah liat akan
berubah warna menjadi coklat kekuningan jika mengandung senyawa besi organik.
-
( Kohlhaas, 1983)
Sifat Fisika:
-
Fase
: Padat
Warna
: Coklat kekuningan
Bulk density
: 1,4 ton/m3
Spesific gravity
: 2,36
- Al2O3 : 18 22 %
Ukuran material
: 0 30 mm
- SiO2
Silika ratio
: 2,3
Alumina ratio
:2,7
Kadar air
: 18 25 % H2O
Kandungan oksida
: 60 70 %
- Fe2O3 : 5 10 %
-
Sifat Kimia:
Mengalami pelepasan air hidrat bila dipanaskan pada suhu 500C, dengan reaksi:
-
Al2Si2O7.XH2O
C
a
O
l2
%
-
li
1
1
0
1
0
<
2
1
8
2
5
( Sumber : H.N Banerjea, 1980 )
A. Copper Slag
-
Bahan ini sebagai pembawa oksida besi. Copper Slag ini sebagai pengganti
pasir besi. Digunakan karena mempunyai kandungan besi yang tinggi sehingga menyebabkan
material ini mempunyai densitas yang tinggi dan juga berat jenis yang lebih tinggi
dibandingkan pasir alam. Material ini mempunyai sifat fisik yang sangat keras dan porositas
optimum.
-
( Kohlhaas, 1983 )
SiO2
- 5
Al2O3
-
10
%
Fe2O3
25
85 - 95
-
LOI
05
Fase
: Padat
Warna
: Hitam
Sifat kimia :
Reaksi:
-
4CaO.Al2O3.Fe2O3
T : 1100 12000C
-
Bahan ini sebagai pembawa oksida silika (SiO 2) dengan kadar yang cukup
tinggi yaitu sekitar 90 %, dalam keadaan murni berwarna putih sampai kuning muda. Selain
mengandung SiO2, pasir silika juga mengandung oksida aluminium dan oksida besi.
-
Sifat fisika:
-
Fase
: Padat
Warna
: Coklat kemerahan
Kadar air
: 6 % H2O
Bulk density
: 1,45 ton/m3
Spesific gravity
: 2,37
Silika ratio
: 5,29
Alumina ratio
: 2,37
Sifat kimia:
2CaO.SiO2
- T : 800 9300C
-
Pasir silika banyak terdapat didaerah pantai. Derajat kemurnian pasir silika dapat
mencapai 95-99,8 % SiO2. Warna pasir silika dipengaruhi oleh adanya kotoran seperti oksida
logam dan bahan organik. ( RH Perry, 1984 )
-
Ca
Si
O2
Al
O
1-
85
-
95
25
Fe
1-
13
Al
ka
OI
li
-
12
5
( Sumber : H.N Banerjea, 1980)
C. Gypsum
-
yang berfungsi sebagai penghambat proses pengeringan pada semen. Penambahan gypsum
dilakukan pada penggilingan akhir dengan perbandingan 96 : 4.
-
Sifat fisika:
-
Fase
: Padat
Warna
: Putih
Kadar air
: 10 % H2O
Bulk density
: 1,7 ton/m3
Sifat kimia:
CaSO4.2H2O
CaSO4.1/2H2O + 11/2H2O
Gypsum dapat diambil dari alam ataupun secara sintetis. Gypsum terdapat
dalam batuan sediment kalsium sulfat yang banyak terdapat di danau atau kawah gunung.
Gypsum berwarna putih dan berbentuk kristal.
-
Tabel II.5 Komposisi Gypsum yang diijinkan pada pembuatan Semen Portland
-
% CaSO4
-
50-60
-
% Air Bebas
- 2,8
(Seksi Pengendalian proses Tuban I )
OPC adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak
semen portland terutama yang terdiri dari kalsium silikat yang bersifat hidrolis bersama-sama
bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh
ditambah bahan lain. Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan
tekan tinggi yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti: bangunan bertingkat,
jembatan, jalan raya, lapangan udara, dan lain-lain. Semen portland terutama terdiri dari
oksida kapur (CaO), oksida silika (SiO2), oksida alumina (Al2O3), oksida besi (Fe2O3).
Kandungan keempat oksida tersebut kurang lebih 95% dari berat semen dan biasanya disebut
major oxides, sedangkan sisanya sebanyak 5% terdiri dari oksida magnesium (MgO) dan
oksida lain. Pada pabrik semen Indonesia Tuban, jenis semen ini dihasilkan pada penggilingan
akhir (finish mill) pabrik Tuban I dan III.
-
Oksida
- CaO
- SiO2
- Al2O3
Komp
osisi(
%)
60-67
17-25
- 3-8
Fe2O3
MgO
Na2O +
0.5-6
0.1-5.5
K2O
TiO2
P2O3
SO3
0.5-1.3
0.1-0.4
0.1-0.2
- 1-3
Semen portland pozolan adalah suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran
yang homogen antara semen Portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan
menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata
bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan
mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan.
-
Pozolan adalah bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina,
yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus
dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium
hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti
semen.Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat
dan panas hidrasi sedang. Misalnya jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa,
bendungan, bangunan irigasi dan pondasi pelat penuh.
-
Semen SBC adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega