You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah membimbing penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu referensi mata kuliah guna membantu
mahasiswa mengenai materi listrik statis lebih khususnya prinsip kerja penggumpalan asap
dengan konsep listrik statis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kelemahan baik dari segi tata
tulis maupun sistematikanya oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah kami untuk selanjutnya.semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Manado, 15 Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

I.

Kata Pengantar................................................................................................................i

II. Daftar Isi........................................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN
a.

Latar Belakang.........................................................................................................1

b.

Rumusan Masalah....................................................................................................1

c.

Tujuan .....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Muatan Listrik ............................................................................2


B. Listrik Statis..2
C. Alat Penggumpal Asap..............................................................................................3
D. Prinsip Kerja Alat Penggumpal Asap......................................................................4
BAB III. Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA7

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik statis adalah berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda. Percobaan yang
umum untuk membuktikan adanya listrik statis adalah percobaan dengan menyisir rambut
yang kering dengan sisir. Adanya listrik statis dibuktikan dengan tertariknya rambut kering
tersebut ke arah sisir. Hal ini terjadi karena adanya listrik statis antara rambut kering dan
sisir.

Pada mulanya rambut dan sisir bersifat netral. Suatu atom bersifat netral, karena

jumlah proton dan elektron sama. Pada saat kita menggosokkan sisir pada rambut, sejumlah
atom di dalam rambut terganggu, sejumlah elektron di dalam rambut terlepas dan berpindah
ke sisir. Akibatnya, sisir memperoleh tambahan elektron, dan sisir itu tidak lagi netral, tetapi
memiliki muatan negatif. Rambut kehilangan elektron, sehingga rambut itu bermuatan positif.
Konsep listrik statis banyak dimanfaatkan pada alat-alat yang seperti penangkal
petir,generator van de graaff, pengecatan mobil, mesin fotokopi, mesin printer dan lain-lain.
Pada makalah ini akan dijelaskan konsep listrik statis pada prinsip kerja penggumpalan asap
atau Electrostatic Precipitator (ESP).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Apa itu muatan listrik ?
1.2.2 Apa itu listrik statis ?
1.2.3 Bagaimana pemanfaatan listrik statis pada prinsip kerja penggumpalan asap ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui apa itu muatan listrik.
1.3.2 Dapat mengetahui apa itu listrik statis
1.3.3 Dapat mengetahui pemanfaatan dan prinsip kerja penggumpalan asap ?

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Muatan Listrik

Sebuah benda dikatakan bermuatan listik jika mengalami kekurangan atau kelebihan
elektron. Muatan listrik ada dua jenis yaitu muatan positif (+) dan muatan negative (-). Suatu
benda disebut bermuatan positif (+) jika benda tersebut kekurangan elektron. Benda disebut
bermuatan negative (-), jika benda tersebut kelebihan elektron. Benda yang mempunyai
jumlah muatan positif yang sama dengan jumlah muatan negatifnya disebut benda netral.
Pemberian muatan listrik pada beda dapat dilakukan dengan menggosok permukaan benda
dengan benda tertentu. Misalnya :
1. Penggaris yang digosok dengan kain wol akan menghasilkan muatan listrik negatif,
karena mendapat elektron dari kain wol, sedangkan kain wol menjadi bermuatan positif.
2. Batang kaca digosok kain sutera menghasilkan muatan listrik positif
3. Ebonit yang digosok kain wol akan menghasilkan muatan listrik negatif.
Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan
listrik tersebut dinamakanmuatan listrik statis.
Alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda bermuatan listrik atau tidak
adalah elektroskop. Salah satu contoh elektroskop adalah elektroskop daun emas. Prinsip
kerja elektroskop daun emas dalam mendeteksi adanya muatan listrik suatu benda adalah
sebagai berikut: jika suatu benda bermuatan listrik menyentuh kepala elektroskop, pelat
logam dan daun emas menjadi bermuatan listrik. Karena muatan listrik pelat logam dan daun
emas sejenis, maka keduanya tolak menolak. Sebagi hasil daun emas naik berarti makin besar
muatan listrik benda yang disentuhkan pada kepala elektroskop.
2.2 Listrik Statis
Listrik statis (dalam bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang
mempelajari pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika dilihat dari
asal katanya, kata listrik diikuti dengan kata "statis" yang berarti "diam". Hal ini
mengisyaratkan bahwa listrik statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang diam atau tidak
mengalir. Listrik statis tidak dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain, melainkan
hanya menyala sekejap di satu tempat. Jadi, listrik statis tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Dalam sejarah kelistrikan, listrik inilah yang pertamakali ditemukan oleh para ahli terdahulu.
2

Listrik yang kita nikmati sekarang ini merupakan hasil pengembangan dari listrik statis ini.
Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Yunani
Kuno, Thales of Miletus (625-547 SM). Kala itu, beliau mengambil batu berwarna kuning
yang disebut dengan batu ambar. Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut dengan
kain wol. Tanpa diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel.
Dalam penggosokan tersebut, ternyata Thales telah memberikan muatan listrik ke
batu ambar melalui kain wol. Muatan inilah yang menyebabkan bulu ayam yang berada di
sekitar batu ambar tertarik dan menempel pada batu ambar tersebut. Inilah kemudian menjadi
sejarah awal ditemukannya listrik statis.

2.2. Alat penggumpal asap


Untuk menanggulangi polusi udara dari cerobong asap pabrik, seorang ahli kimia
Amerika yang bernamaFrederick Gardner Cottrel membuat alat penggumpal asap yang terdiri
dari dua logam yang memiliki muatan yang berlawanan sehingga partikel-partikel asap
terinduksi dan terjadi gaya tarik menarik antara partikel sehingga massa partikel bertambah
besar dan membentuk gumpalan hitam yang mudah dibersihkan. Alat ini membersihkan
partikel-partikel

abu

hasil

pembakaran

gas,

sehingga

mengurangi

pencemaran udara. Alat penggumpal asap ini terdiri dari kawat dan pelat
logam, kawat dibuat bermuatan negatif, partikel abu ketika melewati
kawat akan bermuatan negatif. Pelat logam dibuat bermuatan positif
sehingga akan menarik partikel abu yang bermuatan negatif. Gumpalangumpalan partikel abu itu kemudian jatuh ke dasar cerbong sehingga
mudah dibersihkan. Teknik penggumpal asap ini sering digunakan dalam
pabrik baja, pabrik semen dan industri lain-lainnya

2.3 Prinsip Kerja Alat Penggumpalan Asap


3

Gambar 1. Prinsip Kerja Pengumpalan Asap

Prinsip kerja penggumpalan asap atau biasa disebut dengan electrostatic precipitator (ESP)
pertama asap pabrik masuk ke dalam alat penggumpalan asap yang didalamnya sudah
dilengkapi

dengan

pelat

logam

(Yang

Bermuatan

Positif

(+)

dan

kawat.

Asap masuk ke alat kemudian menguap ke atas dan melewati kawat, pada saat melewati
kawat partikel asap itu sudah dalam keadaan muatan negative (karena kawat disini dibuat
bermuatan negative). kemudian lewat lagi ke pelat logam, pada pelat logam ini partikel asap
yang bermuatan negative ditarik sampai massa partikelnya sudah agak berat kemudian
partikel tersebut akan jatuh ke dasar alat dan asap-asap yang bersih akan keluar dari cerobong.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Muatan listrik ada dua jenis yaitu muatan positif (+) dan muatan negative (-).
bermuatan positif (+) jika benda tersebut kekurangan elektron dan benda disebut bermuatan
negative (-), jika benda tersebut kelebihan elektron. Listrik statis adalah gejala kelistrikan
yang diam atau tidak mengalir. Frederick Gardner Cottrel penemu alat penggumpal asap yang
terdiri dari dua logam yang memiliki muatan yang berlawanan sehingga partikel-partikel asap
terinduksi dan terjadi gaya tarik menarik antara partikel.

3.2 Saran

Tidak Ada

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmusiana.com/2015/10/listrik-statis-materi-lengkap.html
http://fisikazone.com/listrik-statis/
http://archive.kaskus.co.id/thread/9966451/0/teknologi-penggumpal-asap-dan-prosesnyailmu-inside

You might also like