You are on page 1of 116

HUBUNGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT

PELAKSANA INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM


SULTAN HADLIRIN JEPARA TAHUN 2013
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menyelesaikan
Ujian Akhir Program Pendidikan S1 Keperawatan
di STIKES Muhammadiyah Kudus

Oleh :
SUMARYATI
NIM : I.09.3046
Pembimbing :
1. Ns. SUKARMIN., M.Kep.Sp.Kep.MB
2. RIZKA HIMAWAN, S.Psi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2013

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul HUBUNGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT


PELAKSANA INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA
TAHUN 2013 telah mendapat persetujuan oleh pembimbing untuk dipertahankan dihadapan penguji
Skripsi Keperawatan pada,
Nama

: SUMARYATI

NIM

: I.09.3046

Hari

Tanggal :

Pembimbing Utama

Ns. SUKARMIN., M.Kep.Sp.Kep.MB


NIDN : 0607057601

Pembimbing Anggota

RIZKA HIMAWAN, S.Psi


NIDN : 0601057201

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT

PELAKSANA INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA
TAHUN 2013 ini disetujui dan dipresentasikan dihadapan Tim Penguji Skripsi Jurusan Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus, pada :
Peneliti

: SUMARYATI

NIM

: I.09.3046

Hari

Tanggal

:
Tim Penguji
Ketua Penguji

Anggota Penguji

Ns. SUKARMIN., M.Kep.Sp.Kep.MB

HENY SISWANTI, S.Kep., Ners

NIDN : 0607057601

NIDN : 1007017801

Mengetahui,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus
Ketua

Rusnoto, SKM, M.Kes (Epid)


NIDN. 0621087401

MOTTO

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau
menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya. (Ar Rabi bin Anas)

Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu
Sualeman Addarani)

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan
seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup (Bediuzzaman
Said Nur)

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti
cahaya kehidupan (Bediuzzaman Said Nur)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada mereka yang merasa memiliki diriku yang menjadi
bagian hidupku yang selama ini tak henti-hentinya dengan tulus ikhlas memberikan doa, nasehat,
bimbingan, dorongan serta kasih sayang yang tulus sebagai wujud rasa syukur, rasa hormat,
serta ucapan terima kasih yang tiada terkira. Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan setiap langkahku.
Suamiku yang Indrayanto Cahya Wardoyo, dan anak-anakku tercinta Julian Kusuma Wardoyo
dan Danil Dwi Cahya yang senantiasa memberikan kasih sayang dengan tulus, memberikan
dukungan materiil dan spiritual serta doa yang selalu untukku dan semoga kelak aku dapat
membahagiakan beliau.
Adik-adikku tercinta terima kasih atas dukungan dan doanya.
Dewan Direksi RSI Sultan Hadlirin Jepara yang telah memberi ijin penulis.
Teman-teman semua seangkatan Afifah, Triana Madusari, Sulistyawatiningsih, Nor Khandik,
Herlina, Sri Mulyani yang selalu semangat dan jangan pernah menyerah dan sukses selalu.

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama

: SUMARYATI

NIM

: I.09.3046

Menyatakan bahwa riset judul : HUBUNGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT
PELAKSANA INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA
TAHUN 2013 Merupakan:
1. Hasil karya yang dipersiapkan dan disusun sendiri
2. Belum

pernah

disampaikan

untuk

mendapatkan

gelar

S-1

Keperawatan

Muhammadiyah Kudus
Oleh karena itu pertanggungjawaban riset ini sepenuhnya berada pada diri saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Kudus,

2013

Sumaryati

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: SUMARYATI

NIM

: I.09.3046

Jenis Kelamin

: Perempuan

STIKES

Tempat, Tanggal Lahir

: Klaten, 18 Juni 1979

Agama

: Islam

Alamat

: Kaliaman RT.004 RW.001 Kembang Jepara

Institusi

: Stikes Muhammadiyah Kudus

Angkatan

1.

SDN 1 Kapungan Polanharjo Klaten Lulus Tahun 1992

2.

SMPN 1 Polanharjo Klaten Lulus Tahun 1995

3.

SPK Dep. Kes Klaten Lulus Tahun 1998

4.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus tahun 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan dengan judul HUBUNGAN
STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA INSTALASI RAWAT INAP DI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA TAHUN 2013.

Dalam penyusunan

Skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak sehingga Skripsi ini dapat terwujud dalam bentuk sekarang ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Rusnoto, SKM., M.Kes (Epid) selaku KetuaSTIKES Muhammadiyah Kudus yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.
2. Ns. SUKARMIN., M.Kep.Sp.Kep.MB, selaku pembimbing I sekaligus penguji utama yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun Skripsi.
3. HENY SISWANTI, S.Kep., Ners, selaku penguji Anggota yang telah bersedia menguji dan
membimbing penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
4. RIZKA HIMAWAN, S.Psi, selaku pembimbing II sekaligus penguji Anggota yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam menyusun Skripsi.
5. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
6. Direktur Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan
penelitian.
7. Orang tua yang telah mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan Skripsi.
8. Teman-teman sejawat yang telah memberikan bantuan dan spirit guna terselesaikanya Skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya Skripsi.
Dalam penulisan ini penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Kudus,

Penulis

2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................

iii

MOTTO.......................................................................................................

iv

PERSEMBAHAN........................................................................................

PERNYATAAN............................................................................................

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..........................................................................

vii

KATA PENGANTAR....................................................................................

viii

DAFTAR ISI................................................................................................

DAFTAR TABEL..........................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................

xiv

ABSTRAK...................................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang .........................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................

C. Tujuan Penelitian.......................................................................

D. Manfaat Penelitian.....................................................................

E. Keaslian Penelitian....................................................................

F. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................

G. Keterbatasan Penelitian.............................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................

A. Kinerja Perawat.........................................................................

B. Stress Kerja Perawat.................................................................

18

C. Beban Kerja Perawat.................................................................

26

D. Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat........................

29

E. Kerangka Teori..........................................................................

31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................

32

A. Variabel Penelitian.....................................................................

32

B. Hipotesis Penelitian...................................................................

32

C. Kerangka Konsep Penelitian.....................................................

33

D. Rancangan Penelitian................................................................

33

BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................

45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..........................................

45

B. Karakteristik Responden............................................................

46

C. Analisa Univariat........................................................................

48

D. Analisis Bivariat.........................................................................

49

BAB V PEMBAHASAN................................................................................

52

A. Karakteristik Responden............................................................

52

B. Analisis Univariat.......................................................................

57

C. Analisis Bivariat (Hubungan Stres Kerja Terhadap Kinerja


Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Islam Sultan Hadlirin Jepara).....................................................

61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................

63

A. Kesimpulan.................................................................................

63

B. Saran..........................................................................................

64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Keaslian Penelitian...............................................................

Tabel 3.1

Definisi Operasional.............................................................

37

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Umur Perawat Pelaksana Instalasi


Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.....

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah
Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara........................................

Tabel 4.3

46

Distribusi Frekuensi Pendidikan Perawat Pelaksana Instalasi


Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.....

Tabel 4.4

46

Distribusi Frekuensi Masa Kerja Perawat Pelaksana Instalasi

47

Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.....


Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Ruangan Perawat Pelaksana Instalasi


Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.....

Tabel 4.6

48

Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi


Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.....

Tabel 4.8

48

Distribusi Frekuensi Stres Kerja Perawat Pelaksana Instalasi


Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.....

Tabel 4.7

47

49

Hasil Analisis Bivariat Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat
Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara................

50

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Teori.............................................................................

31

Bagan 2 Kerangka Konsep..........................................................................

33

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Survey Awal Dan Penelitian

Lampiran 2

Surat Balasan

Lampiran 3

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5

Hasil Survey Awal

Lampiran 6

Kuesioner

Lampiran 7

Tabulasi Penelitian

Lampiran 8

Hasil Analisis Univariat

Lampiran 9

Hasil Analisis Bivariat

Lampiran 10 Hasil Validitas


Lampiran 11

Jadwal Penelitian

Lampiran 12 Lembar Konsul

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus


Program Study S-1 Keperawatan
2013
Sumaryati1, Sukarmin2, Rizka Himawan3
HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA, MAKA
PENELITI TERTARIK MENELITI HUBUNGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA
INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA
Xvi +66 halaman+8 tabel+2 gambar+12 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara pada tanggal 27 Oktober
2012 terhadap 10 orang perawat pelaksana secara acak tentang stres kerja dengan memberikan beberapa pertanyaan
tentang perasaan saat melaksanakan tugas dan hal hal yang dpikirkan selama melaksanakan pekerjaan di rumah sakit,
didapatkan 3 orang perawat mengalami stres kerja ringan, 6 perawat mengalami stres kerja sedang, dan 1 orang
1

Mahasiswa S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Kudus


Dosen Pembimbing I STIKES Muhammadiyah Kudus
3
Dosen Pembimbing II STIKES Muhammadiyah Kudus
2

mengalami stres kerja berat. Berdasakan penilaian kinerja diperoleh hasil bahwa dari 10 orang perawat, 6 orang belum
memiliki kinerja yang baik, yang diukur dari hari masuk kerja, jam datang dan pulang kerja, pencapaian dokumentasi
asuhan keperawatan, pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Tujuan : Mengetahui hubungan stress kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin Jepara.
Metode: Penelitian ini adalah korelasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI Sultan Hadlirin Jepara yaitu sebanyak 59 orang. Sampel
sebanyak 59 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, Dalam penelitian ini menggunakan
uji Kendall Tau
Hasil penelitian Hasil penelitian tentang stress kerja diperoleh mayoritas perawat pelaksana mengalami stress sedang
yaitu sebanyak 38 orang (64,4%) dan paling sedikit mengalami stress ringan yaitu sebanyak 8 orang (13,6%). Hasil
penelitian tentang kinerja diperoleh mayoritas perawat pelaksana memiliki kinerja sedang yaitu sebanyak 27 orang
(45,8%) dan paling sedikit memiliki kinerja rendah yaitu sebanyak 10 orang (16,9%). Ada hubungan stres kerja terhadap
kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara (p value = 0,002 < 0,05).
Simpulan dari penelitian ini adalah Ada hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di
Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara
Kata Kunci
Kepustakaan

: Stress Kerja, Kinerja


: 24 Daftar Pustaka (2005 2011)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus


S-1 Nursing Program
2013
Sumaryati1, Sukarmin2, Rizka Himawan3
WORKING RELATIONSHIP WITH THE STRESS OF NURSE PERFORMANCE IN SULTAN HADLIRIN JEPARA
RSI, RESEARCHERS INTERESTED THEN INVESTIGATED ON THE PERFORMANCE OF WORK RELATED
STRESS OF NURSE PERFORM INSTALLATION IN INPATIENT
HOSPITAL SULTAN ISLAMIC HADLIRIN JEPARA
xvi +66 page+8 table+2 picture+12 attactment
ABSTRACT
Background: Based on preliminary surveys in Islamic Hospital Sultan Hadlirin Jepara on October 27, 2012 for 10 people
at random nurses about job stress by giving you a few questions about feelings when performing tasks and things - things
that dpikirkan for performing work in a hospital, 3 people found nurses experiencing job stress mild, 6 nurses experiencing
job stress are, and one person suffered severe job stress. Based on the obtained results that the performance assessment of
10 nurses, 6 people have not had a good performance, which is measured from the day off work, and the hours to come
home from work, achievement documentation of nursing care, care provided to patients.
Objective: To determine the relationship of work stress on the performance of nurses in the inpatient hospital Islam Sultan
Hadlirin Jepara.
Methods: This study is a correlation. Design used in this study is cross-sectional. The population in this study were nurses
in the inpatient unit RSI Sultan Hadlirin Jepara as many as 59 people. Sample of 59 people. The sampling technique used is
total sampling, in this study using the Kendall Tau test
The results : of the research results obtained by the majority of job stress nurses experience stress are as many as 38 people
(64.4%) and least experienced mild stress as many as 8 people (13.6%). The results obtained on the performance of the
majority of nurses are performing as many as 27 people (45.8%) and at least have a low performance are as many as 10
people (16.9%). There is a relationship of work stress on the performance of nurses in the inpatient hospital Islam Sultan
Hadlirin Jepara (p value = 0,002 <0,05).
Conclusions : from this research is There is a relationship of job stress on the performance of nurses in the inpatient
hospital Islam Sultan Hadlirin Jepara
Keywords: Job Stress, Performance
Bibliography: Bibliography 24 (2005-2011)

STIKES Muhammadiyah Kudus Program S-1 Nursing


Advisor I STIKES Muhammadiyah Kudus
3
Advisor II STIKES Muhammadiyah Kudus
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan

keperawatan

merupakan

proses atau rangkaian

kegiatan

pada

praktik

keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,bersifat humanistik, dan berdasarkan pada kebutuhan
objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien (Ali, 2007). Unsur unsur asuhan
keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi
keperawatan, evaluasi keperawatan, dokumentasi keperawatan (Potter & Perry, 2005). Efektivitas
pelaksanaan asuhan keperawatan tergantung dari kinerja perawat. Untuk memperoleh asuhan
keperawatan yang berkualitas diperlukan perawat yang kompeten secara intelektual, tekhnikal dan
interpersonal (Wilkinson, 2006).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Suhartini (2011) di RSABHK Jakarta oleh
pelaksanaan asuhan keperawatan menurut persepsi perawat pelaksana adalah baik, namun bila
dibandingkan dengan perilaku penerapan keperawatan yang di rekomendasikan oleh Departemen
Kesehatan (Depkes) yaitu pelaksanan asuhan keperawatan yang

meliputi pengkajian,

dokumentasi, perencanaan, diagnosa dan impelementasi serta evaluasi asuhan keperawatan


belum optimal. Pada penelitian di RSUD Ambarawa oleh Rohmawati (2006) tentang Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Yang Dilakukan Oleh
Perawat Pelaksana adalah 22,62% mempunyai pengetahuan yang cukup tentang standar
pelayanan keperawatan, 30,51% mempunyai keterampilan yang baik, 50,85% perawat
mempunyai motivasi yang cukup, sedangkan perawat yang tidak menggunakan asuhan
1
keperawatan dengan lengkap sebanyak 59,32% dikarenakan pengawasan yang kurang dari
kepala ruangan.

Kinerja menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam rangka tata pemerintah yang
baik dalam organisasi untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Penilaian kinerja
berhubungan dengan pelaksanaan kerja personel (Subanegara,2005). Kinerja terbentuk dari
tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya masing - masing, tidak melanggar hukum, aturan serta sesuai moral dan
etika, dimana kinerja

yang baik dapat memberikan kepuasan pada pengguna jasa. Selain

aktivitas perawat tersebut terkait dengan kinerja perawat dapat dilihat dari pelayanan kesehatan
yang diberikan perawat kepada pasiennya (Depkes, 2005).
Menurut Gibson (2006), ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu variabel
individu (kemampuan dan keahlian, latar belakang dan demografi), variabel psikologis (persepsi,
sikap, pembelajaran dan motivasi) dan variabel organisasional (sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan/ imbalan, struktur, design, pekerjaan). Ketiga variabel tersebut mempengaruhi
perilaku kerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja personal. Perilaku yang
berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas
Menurut Mahmudi (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor
personal/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi,
dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam
memberikan dorongan semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.
Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim,
kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim. Faktor
sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi,
proses organisasi dan kultur kinerja dalam organisasi. Faktor kontekstual (situasional), meliputi:
tekanan/ stress kerja dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Keperawatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia bekerjasama dengan World Health Organization (WHO) tahun 2000 di Provinsi
Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Jakarta 39,8% masih melakukan tugas-tugas kebersihan, 47,4% perawat tidak memiliki uraian

tugas dan belum dikembangkan monitoring dan evaluasi kinerja perawat khususnya mengenai
keterampilan, sikap, kedisiplinan dan motivasi kerjanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar responden telah memiliki kinerja pada kategori cukup (64,8%) yang memberikan
gambaran tentang kemampuan tenaga perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan secara
maksimal kepada pasien dan keluarganya (Depkes RI, 2008).
Stres sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Jika melibatkan juga pihak
organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja seseorang dapat dikategorikan mengalami
stres kerja(Kreitner & Kinicki, 2005).

Sumber utama stres kerja dibidang keperawatan, yaitu

beban kerja, kesulitan menjalin hubungan dengan staff lain, kesulitan terlibat dalam merawat
pasien kritis, berurusan dengan pengobatan/perawatan pasien dan merawat pasien yang gagal
untuk membaik (Shenley, 2007).
Bila stres telah mencapai titik optimal yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja
harian karyawan, semakin meningkatnya/bertambahnya stres cenderung tidak menghasilkan
perbaikan prestasi kerja. Akhirnya, bila stres menjaditerlalu besar, prestasi kerja mulai menurun,
karena stres mengganggu pelaksanaan kerja sehingga kinerja perawat juga kurang baik
(Handoko, 2006). Penelitian Ilmi (2003) tentang pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan
identifikasi manajemen stres yang digunakan perawat di ruang rawat inap RSUD Ulin Banjarmasin
menunjukkan bahwa tingkat stres kerja perawat dengan kategori tinggi sebesar 4,7%. Stresor
yang dirasakan oleh perawat antara lain adalah beban kerja berlebih sebesar 82,2%, pemberian
upah yang tidak adil 57,9%, kondisi kerja 52,3%, beban kerja kurang 48,6%, tidak diikutkan dalam
pengambilan keputusan 44,9%.
Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara pada
tanggal 27 Oktober 2012 terhadap 10 orang perawat pelaksana secara acak tentang stres kerja
dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang perasaan saat melaksanakan tugas dan hal
hal yang dpikirkan selama melaksanakan pekerjaan di rumah sakit, didapatkan 3 orang perawat
mengalami stres kerja ringan, 6 perawat mengalami stres kerja sedang, dan 1 orang mengalami
stres kerja berat. Berdasakan penilaian kinerja diperoleh hasil bahwa dari 10 orang perawat, 6

orang belum memiliki kinerja yang baik, yang diukur dari hari masuk kerja, jam datang dan pulang
kerja, pencapaian dokumentasi asuhan keperawatan, pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Berdasarkan masih tingginya kinerja perawat yang kurang baik serta tingginya stress kerja
yang dialami perawat dan belum adanya peneliitian tentang hubungan stress kerja dengan kinerja
perawat di RSI Sultan Hadlirin Jepara, maka peneliti tertarik meneliti Hubungan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin
Jepara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut
adakah hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah
Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara?

C. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum
Mengetahui hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat
inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

2.

Tujuan Khusus
a.

Untuk mengetahui stres kerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di


Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

b.

Untuk mengetahui kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah


Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

c.

Untuk mengetahui karakteristik perawat pelaksana instalasi rawat inap di


Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara

D. Manfaat Penelitian
1.
Untuk Rumah Sakit
Untuk memberikan data tentang stres kerja dan kinerja perawat instalasi rawat inap
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen rumah sakit
dalam pengambilan keputusan serta membuat kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan
sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap.
2.

Untuk Instansi Pendidikan


Sebagai referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang stres kerja
terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin
Jepara bagi mahasiswa dan peneliti berikutnya.

3.

Bagi Karyawan Rumah Sakit


Menambah

wawasan nyata tentang hubungan antara stres kerja yang dapat

mempengaruhi kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan
Hadlirin Jepara.
4.

Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan akan memperluas wawasan dan menambah pengetahuan
dalam bidang sumber daya manusia khususnya tentang hubungan stres kerja terhadap kinerja
perawat.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang sejenis dengan judul Hubungan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat
pelaksana Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara belum pernah diteliti
sebelumnya. Adapun penelitian yang sejenis yaitu sebagai berikut:

Peneliti

Judul

Jenis
Penelitian

Hasil Penelitian

Perbedaan

Iswanto

Hubungan
antara
stres kerja dengan
perilaku
medikasi
perawat di bangsal
Al- Qomar dan AsySyam Rumah Sakit
Islam Surakarta

metode
analitik cross
sectional
study

Hasil
penelitian
menunjukan bahwa
ada
hubungan
antara stres kerja
dengan
perilaku
medikasi perawat di
bangsal Al- Qomar
dan
Asy-Syam
Rumah Sakit Islam
Surakarta

Variable
terikat
penelitian

Hubungan
antara
stres kerja perawat
dengan
pendokumentasian
proses keperawatan
di Instalasi Rawat
Inap Ashifa RSUI
Kustati Surakarta

Korelatif
dengan
pendekatan
cross
sectional

ada
hubungan
antara stres kerja
perawat
dengan
pendokumentasian
proses keperawatan
di Instalasi Rawat
Inap Ashifa RSUI
Kustati Surakarta

Variable
terikat

Astuti

Lokasi
penelitian

Lokasi
penelitian

F. Ruang Lingkup Penelitian


1.

Ruang Lingkup Materi


Masalah yang dikaji adalah mengenai hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat
instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

2.

Ruang Lingkup Waktu


Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2013.

3.

Ruang Lingkup Tempat


Penelitian ini akan dilakukan di RSI Sultan Hadlirin Jepara.

G. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :
1. Instrument yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti sehingga perlu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas.
2. Jenis penelitian analitik korelatif sehingga kurang dapat mengkaji lebih dalam tentang variable
yang terlibat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Perawat
1. Pengertian
Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik-baiknya
suatu wewenang, tugas dan tanggungjawabnya dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok
profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi (Haryono, 2004).
Kinerja perawat adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing masing, tidak
melanggar hukum, aturan sesuai moral dan etika, dimana kinerja yang baik dapat memberikan
kepuasan pada pasien (Yocobates, 2007).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat
Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja perawat adalah sebagai berikut:
a. Faktor dari dalam individu
1) Umur
Umur perawat adalah usia perawat yang secara garis besar menjadi
indikator dalam

setiap

mengambil

keputusan

yang

mengacu

pada

setiap

pengalamannya, dengan semakin banyaknya umur maka dalam menerima sebuah


pekerjaan akan semakin bertanggungjawab dan berpengalaman (Lawlor dan Peka,
2008).
Umur berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin berumur seorang
perawat memiliki tanggung jawab moral dan loyal terhadap pekerjaan serta lebih
terampil karena lama bekerja menjadi perawat. Sekain dewasa usia seorang perawat
maka kemampuan mengambil keputusan terkait pekerjaannya terutama dalam
memberikan asuhan keparawatan kepada pasien (Panjaitan, 2006).
2) Jenis Kelamin
Perawat perempuan dianggap sebagai komunikator yang lebih baik, mereka
lebih banyak tersenyum, memandang lebih langsung pada pasien, duduk atau berdiri
lebih dekat dengan pasien dan membaca tanda-tanda non verbal seperti ekspresi
wajah, gerakan tubuh dan perubahan nada suara dengan lebih akurat (Lawlor dan
Peka, 2008).
3) Pendidikan
Perawat sebagai bagian penting rumah sakit dituntut memberikan perilaku
yang baik dalam rangka membantu pasien mencapai kesembuhan. Pendidikan
seorang

perawat

yang

tinggi

akan memberikan

optimal.

Pengembangan pendidikan

formal

pelayanan

keperawatan

kesehatan

saat

ini

yang

terutama

ditujukan untuk menumbuhkan serta membina sikap dan tingkah laku professional
serta membutuhkan dan membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan
mantap (Siagian, 2005).
Pendidikan perawat berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin
tinggi

pendidikan

yang

ditempuh,

semakin

banyak

ilmu

pengetahuan

serta

keterampilan yang dimiliki oleh perawat. Latar belakang tingkat pendidikan perawat
akan mempengaruhi pelaksanaan terhadap pemberian asuhan keperawatan yang
selalu mengacu pada kewaspadaan umum (Gibson, 2006).
4) Masa Kerja
Masa kerja seorang perawat dapat diketahui dari mulai awal perawat bekerja
sampai masa sekarang. Semakin lama masa kerja seorang perawat dalam bekerja

maka semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, hal ini dapat
membantu dalam meningkatkan kinerja seorang perawat (Ismani, 2006).
5) Motivasi
Motivasi mempengaruhi kinerja perawat. Motivasi perawat akan timbul apabila
mereka diberi kesempatan untuk mencoba cara baru dan mendapat umpan balik dari
hasil yang diberikan. Oleh karena itu penghargaan psikis dalam hal ini sangat
diperlukan agar perawat merasa dihargai dan diperhatikan serta dibimbing manakala
melakukan suatu kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada pasien (Lawlor dan
Peka, 2008).
6) Stress Kerja
Perawat yang terkena stres kerja dan tidak mampu menanggulanginya,
cenderung menjadi tidak produktif. Sumber utama stres kerja perawat, yaitu beban
kerja, kesulitan menjalin hubungan dengan staff lain, kesulitan terlibat dalam merawat
pasien kritis, berurusan dengan pengobatan/perawatan pasien dan merawat pasien
yang gagal untuk membaik (Shenley, 2007).
Bila stres telah mencapai titik optimal yang dicerminkan kemampuan
pelaksanaan kerja harian perawat, semakin meningkatnya/bertambahnya stres
cenderung tidak menghasilkan perbaikan prestasi kerja. Akhirnya, bila stres
menjaditerlalu besar, prestasi kerja mulai menurun, karena stres mengganggu
pelaksanaan kerja sehingga kinerja perawat juga kurang baik (Handoko, 2006).
b. Faktor dari luar individu
1) Kepemimpinan
Kepemimpinan
perawat

yang

kepala

merupakan

ruangan

sangat

cerminan dari

berpengaruh

mutu

terhadap

pelayanan

rumah

kinerja
sakit.

kepemimpinan transformasional yang bercirikan dengan pengaruh ideal, motivasi


inspirasi,

stimulasi

intelektual

dan pertimbangan individu yang diterapkan oleh

pemimpin organisasi rumah sakit berperan besar dalam mencapai sasaran dan
tujuan kerja, dimana terhadap pelayanan yang diberikan (Dharmayanti, 2008).
2) Sumber Daya atau Fasilitas

Sumber daya sarana kesehatan adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh
sarana kesehatan seperti rumah sakit yang mencakup sarana dan prasarana, pegawai,
pekerjaan, uang, waktu dan sebagainya. Sumber daya sangat berpengaruh pada
kinerja perawat. Tingkat kinerja perawat sangat bergantung pada sumber daya yang
dimiliki oleh masing-masing kelompok. Sumber daya berpengaruh terhadap kualitas
asuhan keperawatan (Lawlor dan Peka, 2008).
3) Imbalan/insentif
Seorang perawat yang mendapatkan imbalan (gaji) yang lebih (intensif) maka
akan lebih semangat dan disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
sehingga akan mempengaruhi kinerja (Handoko, 2006).
4) Supervisi
Supervisi kepada perawat merupakan

segala bantuan

dari

pimpinan/

penanggung jawab kepada perawat yang ditujukan untuk perkembangan para


perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan. Selain
itu,perawat pelaksana akan mendapat dorongan positif sehingga mau belajar dan
meningkatkn kemampuan profesionalnya. Dengan kemauan belajar,secara tidak
langsung akan meningkatkan kinerja perawat (Suyanto, 2009).
5) Beban Kerja
Beban kerja perawat dipengaruhi oleh kondisi pasien yang selalu berubah,
jumlah rata rata jam perawatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan
langsung pada pasien serta dokumentasi asuhan keperawatan. Penumpukan beban
kerja pada masing-masing ruang, karena kelebihan beban kerja pada salah satu
bangsal akan mengakibatkan stres kerja perawat. Fluktuasi beban kerja perawat
merupakan bentuk lain dari pembangkit stres kerja. Untuk jangka waktu tertentu
bebannya sangat ringan dan saat-saat lain bebannya bisa berlebihan (Lawlor dan
Peka, 2008).
6) Struktur dan desain pekerjaan
Struktur pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin tinggi
jabatan yang diembannya maka semakin tinggi motivasi dalam pekerjaannya sehingga
akan dapat meningkatkan kinerja perawat (Lawlor dan Peka, 2008).

3. Tujuan penilaian atau evaluasi kinerja perawat


Tujuan evaluasi kinerja perawat adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja
organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan
evaluasi kinerja sebagaimana dikemukakan Mangkunegara (2005) adalah:
a.

Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja

b.

Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk
berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang
terdahulu.

c.

Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya


dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya
sekarang.

d.

Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan


termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya.

e.

Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan


pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada halhal yang perlu diubah.

4. Sasaran penilaian atau evaluasi kinerja


Sasaran-sasaran dan evaluasi kinerja karyawan yang dikemukakan Mangkunagara
(2005) sebagai berikut :
a.

Membuat analisis kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan dan periodik,
baik kinerja karyawan maupun kinerja organisasi (Mangkunegara, 2005).

b.

Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalu audit keterampilan dan
pengetahuan sehingga dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Atas dasar evaluasi
kebutuhan pelatihan itu dapat menyelenggarakan program pelatihan dengan tepat
(Mangkunegara, 2005).

c.

Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan tanggung jawab
perorangan dan kelompok sehingga untuk periode selanjutnya jelas apa yang harus
diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku yang harus dicapai, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan (Mangkunegara, 2005).

d.

Menemukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi dan kalau mendasarkan
hasil diskusi antara karyawan dengan pimpinannya itu untuk menyusun suatu proposal
mengenai sistem bijak (merit system) dan sistem promosi lainnya, seperti imbalan.
Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melakukan
tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Banyak organisasi berusaha mencapai
sasaran suatu kedudukan yang terbaik dan terpercaya dalam bidangnya (Mangkunegara,
2005).

5. Prinsip dasar penilaian atau evaluasi kinerja


Secara singkat dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar evaluasi kinerja menurut
Mangkunegara (2005) adalah sebagai berikut :
a.

Fokusnya adalah membina kekuatan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan evaluasi kinerja. Jadi bukan semata-mata menyelesaikan persoalan
itu sendiri, namun pimpinan dan karyawan mampu menyelesaikan persoalannya dengan
baik setiap saat, setiap ada persoalan baru. Jadi yang penting adalah kemampuannya
(Mangkunegara, 2005).

b.

Selalu didasarkan atas suatu pertemuan pendapat, misalnya cari hasil diskusi antara
karyawan penyelia langsung, suatu diskusi yang konstruktif untuk mencari jalan terbaik
dalam meningkatkan mutu dan baku yang tinggi (Mangkunegara, 2005).

c.

Suatu proses manajemen yang alami, jangan merasa dan menimbulkan kesan terpaksa,
namun dimasukkan secara sadar ke dalam corporate planning, dilakukan secara periodik,
terarah dan terprogram bukan kegiatan yang hanya setahun sekali (Mangkunegara, 2005).

6. Penilaian Kinerja Perawat


Kinerja perawat menurut Mangkunegera (2005), dapat dinilai berdasarkan criteria
sebagai berikut:
a. Hari masuk kerja
b. Jam datang ke tempat kerja
c. Jam pulang dari tempat kerja
d. Asuhan keparawatan yang diberikan kepada pasien
e. Pelayanan yang diberikan kepada pasien
7. Standar Tugas dan Kewajiban Perawat Pelaksana RSI Sultan Hadlirin

a.

Memelihara kebersihan ruang inap dan lingkungan sekitar rawat inap

b.

Menerima pasien baru sesuai prosedur penerimaan pasie

c.

Melakukan pengkajian perawatan, menentukan diagnose keperawatan, merencanakan


tindakan, melakukan tindakan dan mengevaluasi kegiatan keperawatan

d.

Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan yang tepat dan benar sesuai dengan standar
asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara

e.

Melakukan

tindakan darurat

kepada pasien sesuai dengan protap yang berlaku,

selanjutnya dilaporkan kepada dokter ruangan / dokter jaga


f.

Melakukan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal
dinas

g.

Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat inap

h.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan

i.

Sering memberikan penyuluhan kepada pasien (Promotif, Kuratif, Rahabilitatif, Edukatif)

j.

Melaksanakan timbang terima tugas jaga kepada tugas pengganti secara lisan maupun
tertulis

k.

Melatih pasien menggunakan alat bandu sesuai yang dibutuhkan

l.

Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai

m. Melaksanakan terapi tentang program diet, pengobatan sesuai dengan standar Rumah
Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara?
n.

Memberikan latihan kepada pasien dalam tindakan keperawatan sesuai dengan prosedur
yang berlaku?

o.

Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi : administrasi, surat ijin pulang, surat
keterangan istirahat sakit, resep obat untuk dirumah, surat ijin control?

B. Stress Kerja Perawat


1.

Pengertian dari stress kerja perawat


Stress kerja perawat adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh hubungan sosial antara
perawat dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal
dari situasi dan sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial dari perawat (Suliswati,
2005).

2.

Tahap stress :
a. Stress tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan Stress paling ringan, biasanya disertai dengan
perasaan-perasaan :
1) Semangat bekerja besar, berlebihan (Over acting)
2) Penglihatan tajam tidak sebagaimana mestinya
3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya ; namun tanpa disadari
cadangan energi dihabiskan (all out) disertai rasa gugup yang berlebihan pula .
4) Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun
tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.
(Hawari, 2007)
b. Stress tahap II
Mulai timbul keluhan-keluhan sebagai berikut :
1) Merasa letih waktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar.
2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang.
3) Merasa mudah capai menjelang sore hari.
4) Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman (Bowel discomfort).
5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar).
6) Otot-otot punggung dan tungkuk terasa tegang.
7) Tidak bisa santai.
(Hawari, 2007)
c. Stress tahap III
Gangguan lambung dan usus semakin nyata ; misalnya gastritis, diare.
1) Ketegangan otot-otot semakin terasa
2) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat
3) Gangguan pola tidur (Insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (Early
Insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (Middle Insomnia),
atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat tidur kembali (Late Insomnia)
4) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pingsan)
(Hawari, 2007)

d. Stress tahap IV
1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa sangat sulit
2) Aktifitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi
membosankan dan terasa lebih sulit
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk
merespon secara memadai (adequate)
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan
6) Sering sekali menolak ajakan (Negativism) karena tidak semangat dan kegairahan
7) Daya konsentrasi dan daya ingat menurun
8) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa
penyebabnya
(Hawari, 2007)
e. Stress tahap V
Tanda-tanda yang terjadi :
1) Kelelahan fisik dan mental yang makin mendalam (Physical dan psychological
exhaustion)
2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana
3) Gangguan system pencernaan semakin berat (Gastro Intestinal disorder)
4) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung
dan panik
(Hawari, 2007)
f.

Stress tahap VI
1) Debaran jantung teramat keras
2) Susah bernafas (sesak dan megap-megap)
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
5) Pingsan atau kolaps (Collapse)
(Hawari, 2007)

3. Sumber stress kerja perawat


Menurut Gibson (2006), sumber stress kerja perawat adalah:
a. Sumber Stress dalam diri seseorang
1) Konflik peran perawat
Stressor atau penyebab stres yang meningkat ketika perawat menerima pesan-pesan
yang tidak cocok berkenaan dengan perilaku peran yang sesuai. Misalnya adanya
tekanan untuk bergaul dengan rekan bersama orang-orang yang tidak cocok (Gibson,
2006).
1) Peran ganda
Untuk dapat bekerja dengan baik, para perawat memerlukan informasi tertentu
mengenai apakah mereka diharapkan berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Peran ganda
adalah tidak adanya pengertian perawat tentang hak, hak khusus dan kewajibankewajiban dalam mengerjakan suatu pekerjaan (Gibson, 2006).
2) Beban kerja berlebih
Beban kerja perawat dipengaruhi oleh kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah rata
rata jam perawatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan langsung pada
pasien serta dokumentasi asuhan keperawatan (Gibson, 2006).
3) Tidak adanya kontrol
Suatu stressor besar yang dialami banyak perawat adalah tidak adanya pengendalian
atas suatu situasi sehingga langkah kerja, urutan kerja, pengambilan keputusan, waktu
yang tepat, penetapan standar kualitas dan kendali jadwal merupakan hal yang penting
(Gibson, 2006).
b. Sumber stress dalam keluarga
Kategori pembangkit stres potensial ini mencakup segala unsur kehidupan seorang yang
dapat berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa kehidupan dan kerja didalam satu organisasi
dan dengan demikian memberikan tekanan pada individu. Isu tentang keluarga, krisis
kehidupan, kesulitan keuangan, keyakinan-keyakinan pribadi dan organisasi yang
bertentangan, konflik antara tuntutan keluarga dan tuntutan perusahaan semuanya dapat
merupakan tekanan pada individu dalam pekerjaannya (Gibson, 2006).
c. Sumber stress dalam lingkungan

Penyebab stres kerja dari lingkungan fisik berupa cahaya, suara, suhu, dan udara terpolusi
(Gibson, 2006).
Menurut

Abraham & Shenley (2007) mengemukakan lima sumber utama stres kerja

dibidang keperawatan, yaitu : (1) beban kerja, misalnya merawat terlalu banyak pasien,
mengalami kesulitan dalam mempertahankan strandar yang tinggi dan menghadapi masalah
keterbatasan tenaga, (2) kesulitan menjalin hubungan dengan staff lain, misalnya, mengalami
konflik dengan teman sejawat, mengetahui orang lain tidak menghargai sumbangsih yang
dilakukan, dan gagal membentuk tim kerja dengan staff, (3) kesulitan terlibat dalam merawat
pasien kritis, misalnya, menjalankan peralatan yang belum dikenal, mengelola prosedur atau
tindakan baru dan bekerja dengan dokter yang menuntut tanggung jawab dan tindakan tepat,
(4)

berurusan

dengan

pengobatan/perawatan

pasien,

misalnya

terlibat

dengan

ketidaksepakatan pada program tindakan, merasa tidak pasti sejauh mana harus memberi
informasi pada pasien atau keluarga dan merawat pasien yang sulit atau tidak kerjasama, (5)
merawat pasien yang gagal untuk membaik.
4. Proses terjadi stress :
Stressor
psikologis

Susunan saraf pusat


(Otak, sistem limbic, sistem transmisi saraf/
neuro transmitter
Kelenjar endokrin
(Sistem hormonal, kekebalan/imunitas)

(Suliswati, et, al, 2005)


CEMAS

STRES

DEPRESI

Respon stress disebabkan oleh pelepasan neuro transmitter dari kelanjar adrenal,
medulla. Medulla adrenal mengeluarkan epireprin (adrenalin) dan non epineprin (non
adrenalin). Pelepasan neuro transmitter menyebabkan efek fisiologis misalnya denyut jantung
yang cepat, peningkatan kewaspadaan dan lain lain (Nasution, 2007).
5. Penilaian Tingkat Stress
Menurut Sunyoto (2006) penilaian tingkat stress berdasarkan gejala-gejala stres di tempat
kerja sebagai berikut:

a.

Tanda- tanda suasana hati (mood )


Berupa menjadi overexcited, cemas, merasa tidak pasti, sulit tidur malam hari, menjadi
mudah bingung dan lupa, menjadi sangat tidak enak dan gelisah, menjadi gugup.

b.

Tanda- tanda otot kerangka (musculoskeletal)


Berupa jari-jari dan tangan gemetar, tidak dapat duduk diam atau berdiri di tempat,
mengembangkan tics (gerakan tidak sengaja), kepala mulai sakit, merasa otot menjadi
tegang atau kaku, menggagap ketika bicara, leher menjadi kaku.

c.

Tanda- tanda organ- organ dalam badan (visceral)


Berupa perut terganggu, merasa jantung berdebar, banyak keringat, tangan berkeringat,
merasa kepala ringan atau akan pingsan, mengalami kedinginan, wajah menjadi panas,
mulut menjadi kering, mendengar bunyi berdering dalam kuping.

6. Stress Kerja Berdasarkan Persepsi Perawat


Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia.

Melalui

persepsi

manusia

terus-menerus

mengadakan

hubungan

dengan

lingkungannya melalui indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan penciuman (Slameto,
2008).
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut
proses sensoris (Walgito, 2004).
Menurut Taylor (2003) stres kerja selain dipengaruhi oleh factor situasional seperti kondisi
kerja, beban kerja dan interaksi interpersonal sebagai pemicu stres juga dipengaruhi oleh
faktor individual seperti usia, karakteristik kepribadian dan jenis kelamin. Korchin (dalam
Richard & Zimbardo, 2002) menyatakan bahwa interpretasi seseorang terhadap suatu stresor
tergantung pada banyak hal, seperti sikap terhadap stresor, pengetahuan akan konsekuensi
dan evaluasi terhadap bahaya yang mungkin muncul, serta pengalaman dalam menghadapi
stesor. Dengan kata lain, muncul atau tidaknya stres kerjadipengaruhi oleh penilaian terhadap
sumber stres atau stresor yang dirasakan. Sejalan dengan hal itu, salah satu hal penting yang
harus diperhatikan dalam stres kerja adalah kaitan antara faktor individual dalam hal ini
persepsi seorang guru terhadap beban tugasnya
Faktor yang berperan dalam persepsi menurut Walgito (2004) adalah sebagai berikut:
a. Obyek yang dipersepsi

Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri
individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerimaan yang bekerja
sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerimastimulus. Di samping itu
juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

C. Beban Kerja Perawat


1.

Pengertian
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh
suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran beban
kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan
efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara
sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau
teknik manajemen lainnya. Pengukuran beban kerja merupakan salah satu teknik manajemen
untuk mendapatkan informasi jabatan, melalui proses penelitian dan pengkajian yang
dilakukan secara analisis. Informasi jabatan tersebut dimaksudkan agar dapat digunakan
sebagai alat untuk menyempurnakan aparatur baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan,
dan sumberdaya manusia (Kurnia, 2010).

2.

Penghitungan Beban Kerja Tenaga Keperawatan


Untuk mengetahui beban kerja, suatu pekerjaan dapat dilakukan pengukuran kerja.
Pengukuran beban kerja adalah penerapan tehnik yang dirancang untuk menetapkan bagi
seorang pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu
Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur beban kerja perawat antara
lain:
a. Work Sampling

Teknik ini untuk melihat beban kerja personil pada suatu unit, bidang, ataupun jenis
tenaga kerja tertentu. Pada pengamatan dengan pendekatan work sampling dapat diamati:
aktivitas apa yang sedang dilakukan personil pada waktu jam kerja, apakah aktivitas
personil berkaitan dengan fungsi dan tugas pada waktu jam kerja, proporsi waktu kerja
untuk kegiatan produktif/ kegiatan langsung atau tidak produktif/kegiatan tidak langsung,
pola beban kerja personil dikaitkan dengan waktu dan skedul jam kerja. Untuk
mendapatkan informasi tersebut dilakukan survei terhadap personil tertentu. Pada work
sampling yang menjadi pengamatan adalah aktivitas keperawatan yang dilaksanakan
perawat dalam menjalankan tugasnya sehari-hari diruang kerjanya. Langkah-langkah
pengamatan beban kerja dengan metode work sampling yaitu : ditentukan personil yang
akan diteliti, bila jenis personil jumlahnya banyak dilakukan pemilihan sampel sebagai
subyek yang akan diamati, membuat formulir daftar kegiatan perawat yang dapat
diklasifikasikan sebagai kegiatan produktif atau tidak produktif dapat juga kegiatan
langsung atau tidak langsung, serta pengamatan kegiatan perawat dilakukan dengan
interval dua sampai lima belas menit atau tergantung kebutuhan peneliti, makin pendek
jarak waktu pengamatan makin banyak sampel pengamatan yang bisa diamati oleh
peneliti. Personil yang diamati tidaklah penting tetapi apa yang dikerjakan yang jadi
pengamatan (Ilyas, 2009).
b. Time And Motion Studies
Pada teknik ini peneliti mengamati dengan cermat tentang kegiatan yang dilakukan
oleh personil yang sedang kita amati. Pelaksana pengamatan untuk pengambilan data ini
haruslah seorang yang mengetahui secara benar tentang kompetensi dan fungsi.
Pengamatan dapat dilakukan selama tiga shift dan pengamatan bisa dihentikan bila
pengamatan telah memenuhi standar kompetensi penelitian (Ilyas, 2009).
c. Pencatatan kegiatan sendiri (daily log)
Merupakan bentuk sederhana dari work sampling dimana orang yang diteliti
menuliskan sendiri kegiatan dan waktu yang akan digunakan untuk suatu kegiatan.
Penggunaan teknik ini sangat bergantung terhadap kerjasama dan kejujuran dari personil
yang sedang diteliti. Peneliti biasanya membuat pedoman dan formulir isian yang dapat

dipelajari dan diisi sendiri oleh subyek personil yang diteliti. Sebelum dilakukan penelitian
perlu diberi penjelasan dan cara pengiisian formulir (Ilyas, 2009).
Klasifikasi pasien sesuai ketergantungan pasien kepada perawat, sistim klasifikasi
pasien dikembangkan untuk mewujudkan asuhan keperawatan yang bermutu dan efisien
karena sistim ini memungkinkan bahwa asuhan atau pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan. Manfaat sistim
klasifikasi pasien yaitu : (1). Mengukur beban kerja perawat dan jumlah yang dibutuhkan,
(2) Membantu dalam menentukan anggaran, (3) Membantu dalam manajemen planning,
(4) Program peningkatan mutu (Werdati, 2005).
Pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan atau beban kerja
perawat

menurut

Depkes

(2002)

dikelompokkan

menjadi

dua

variabel

yaitu

pengelompokan unit kerja di Rumah Sakit dan model pendekatan dalam penghitungan
kebutuhan tenaga keperawatan. Dalam penelitian ini penulis mengelompokkan dalam unit
kerja instalasi rawat inap. Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam
penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) di rumah sakit
khususnya instalasi rawat inap antara lain cara perhitungan berdasarkan : tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus, rata-rata pasien perhari, jam perawatan
yang diperlukan/hari/pasien, jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari, jam kerja efektif
setiap perawat/bidan tujuh jam perhari.

D. Hubungan Stress Kerja dengan Kinerja Perawat


Stress yang dialami keryawan dapat membantu (fungsional) dalam meningkatkan prestasi
kerja, tetapi dapat juga sebaliknya, yaitu menghambat atau merusak (infungsional) prestasi kerja.
Hal ini tergantung pada seberapa besar tingkat stres yang dialami karyawan. Bila tidak ada stres,
tantangan- tantangan kerja tidak ada sehingga prestasi kerja cenderung rendah, karena tidak ada
usaha untuk menghadapi tantangan. Sejalan dengan meningkatnya stres, prestasi kerja karyawan
cenderung naik karena stres membantu karyawan untuk mengerahkan segala kemampuan yang
dimilikinya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.Bila stres telah
mencapai titik optimal yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja harian karyawan,
semakin meningkatnya/ bertambahnya stress cenderung tidak menghasilkan perbaikan prestasi

kerja. Akhirnya, bila stres menjad iterlalu besar, prestasi kerja mulai menurun, karena stres
mengganggu pelaksanaan kerja (Handoko, 2006).
Hubungan stress kerja dan kinerja dapat dijelaskan melalui teori tentang neuroendokrin.
Teori

ini

berdasarkan

peranan

berbagai

hormon

bagi

fungsi

organ

tubuh. Hormon

dikeluarkan oleh beberapa organ yang dikendalikan oleh hipotalamus, sebuah kelenjar
yang terletak di otak. Hipotalamus membentuk poros dengan hipofise dan organ tertentu yang
kemudian mengeluarkan hormonnya. Situasi stress mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya
mengendalikan dua system neuroendokrin: system simpatis dan system korteks-adrenal. System
saraf simpatik berespon terhadap impuls saraf dari hipotalamus, mengaktivasi berbagai organ dan
otot polos yang berada di bawah pengendaliannya. Adanya ganggaun bpada berbagai organ dan
ototDalam
akan menurunkan
kinerja seseorang (Atkinson, 2006).
Sumber Stress
Diri
Konflik peran perawat
Peran ganda
Beban kerja berlebih
Tidak adanya kontrol

Sumber Stress Dalam


Keluarga
Isu tentang keluarga
Krisi kehidupan
Kesulitan keuangan
Konflik tuntutan tempat
kerja dan keluarga

Sumber Stress Dalam


Lingkungan
E. Kerangka Teori
Cahaya
Suara
Suhu
Udara terpolusi

Faktor dari dalam


1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Masa Kerja

Sumber Stress Bidang


Keperawatan
beban kerja
kesulitan menjalin
hubungan dengan staff
lain
kesulitan terlibat dalam
merawat pasien kritis
berurusan dengan
pengobatan/perawatan
pasien,
merawat pasien yang
gagal untuk membaik.

5. Motivasi

Stress Kerja

Kinerja Rendah

Tidak Stress

Kinerja Tinggi

Kerja

Faktor dari Luar


1. Kepemimpinan
2. Sumber daya
3. Imbalan
4. Supervisi
5. Beban kerja
6. Struktur kerja

Bagan 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Lawlor dan Peka (2008), Panjaitan (2006),
Siagian (2005), Gibson (2006).

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu
(Notoatmodjo, 2010).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel independen (bebas)
Yaitu variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas biasanya nilainya
diamati, dikukur untuk diketahui pengaruh atau hubungannya dengan variabel lain (Nursalam,
2003). Pada penelitian ini, variabel independennya adalah stress kerja.

2.

Variabel dependen (terikat)


Yaitu variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2003). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perawat.

3. Variabel perancu (conforming)


Yaitu variabel yang bersifat semu dan dikendalikan dalam penelitian (Nursalam, 2003).
Variabel perancu dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja,
motivasi, kepemimpinan, sumber daa, imbalan, supervisi, beban kerja dan struktur kerja.

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
(Nursalam, 2003). Hipotesis penelitian ini yaitu:
Ha

: Ada hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di
Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.
32

Ho

: Tidak ada hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat

inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.

C. Kerangka Konsep Penelitian


Variable bebas

Stres Kerja

Variabel terikat
Kinerja Perawat perawat
pelaksana instalasi rawat
inap di Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin Jepara
Tahun 2013

Umur
Masa kerja Variabel perancu
Jenis kelamin
Pendidikan
Motivasi

D. Rancangan Penelitian
1.

Jenis Penelitian dan Pendekatan


Penelitian ini adalah korelasi yaitu suatu metode penelitian atau penelaah hubungan antara
dua variabel pada suatu studi atau kelompok subyek (Notoatmodjo, 2010). Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaituh variabel sebab (Independent
Variable) dan variabel akibat (dependent variable) yang terjadi pada obyek penelitian di ukur
atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional yaituh
Variabel sebab (independent variable) dan variabel akibat (dependent variable) yang terjadi
pada obyek penelitian di ukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu bersamaan
(Notoatmodjo, 2010).

2.

Metode Pengumpulan Data


a. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti
perorangan atau organisasi (Notoatmodjo, 2010). Data primer diperoleh dengan
memberikan kuesioner kepada responden. Data primer dalam penelitian ini berupa data
tentang stres kerja dan data tentang kinerja.
b. Data Sekunder
Data sekuder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari RSI Sultan Hadlirin Jepara
berupa data tentang jumlah perawat instalasi rawat inap di RSI Sultan Hadlirin Jepara.

3.

Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang
diteliti itu (Sugiyono, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang
rawat inap RSI Sultan Hadlirin Jepara yaitu sebanyak 59 orang.

4.

Prosedur Sampel dan Sample Penelitian


a.

Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Menurut
(Arikunto, 2006) jika subyek penelitian < 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi, apabila populasi > 100 maka dapat
mengambil sampel 10-30% atau lebih tergantung dari :
1) Kemampuan penelitian dan dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap obyek.
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung.
Berdasarkan jumlah populasi tersebut maka diambilah sampel sebanyak 59 orang.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan kritera inklusi dan eksklusi :
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah criteria atau cirri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
populasi yang dapat diambil sampel :
a) Perawat yang bekerja di instalasi rawat inap di RSI Sultan Hadlirin Jepara.

2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah cirri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel:
1) Kepala ruang dan perawat struktural
2) Perawat ruang intensif
3) Perawat yang sedang cuti
b.

Tehnik Sampling
Teknik sampling adalah cara menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan

ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifatsifat penyebaran populasi yang diperoleh sampel yang representative (Saryono dan
Setiawan, 2010).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu cara
pengambilan sampel dengan mengambil secara keseluruhan dari populasi yang ada
(Saryono dan Setiawan, 2010).

5.

Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1
Definisi operasional

No

Variabel

Definisi

Kategori

Alat Ukur

Skala
Pengukuran

Suatu kondisi
1. 30-60 : stress
perawat
ringan
berdasarkan
2. 61-90 : stress
gejala
sedang
berdasarkan
3. 91-120 : stress
tanda- tanda
berat
suasana hati
(mood ), tandatanda otot
kerangka
(musculoskeletal
dan tanda- tanda
organ- organ
dalam badan
(visceral)

Kuesioner

Ordinal

Aktivitas perawat 1. 0-7 : Rendah


dalam
2. 8-14 : Sedang
memberikan
3. 15-21 : Tinggi
asuhan
keperawatan
pada pasien
sesuai tanggung

Kuesioner

Ordinal

Operasional
1

Stres Kerja

Kinerja

jawab dan
wewenang di RSI
Sultan Hadlirin
Jepara

6.

Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data (Nursalam,
2003). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan.
Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpul selesai disusun, belum berarti
kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner dapat
digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji validitas dan reliabilitas (Notoatmodjo, 2010).
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa
yang diukur. Demikian pula kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang diukur.
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun mampu mengukur apa yang akan
diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan)
dengan total kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi pearson product moment yang
rumusnya sebagai berikut:

Keterangan :
rhitung

koefisien korelasi

Xi

jumlah skor item

Yi

jumlah skor total (item)

= jumlah responden

Jika r hitung koefisien nilai table yaitu taraf signifikan 5%, maka instrument yang diuji
dinyatakan valid (Sugiono, 2008).
Hasil uji validitas yang dilakukan diperoleh hasil untuk stress kerja perawat, nilai r hitung
berada dalam rentang 0,721 0,880 >

r tabel (0,632). Dengan demikian, 30 item

pertanyaan stress kerja dinyatakan valid. Sedangkan untuk kinerja diperoleh r hitung dalam
rentang 0,687 0,946 > r tabel (0,632). Dengan demikian, 21 item pertanyaan kinerja
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau
kenyataan hidup tadi diukur atau diamati dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara
mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu
bersamaan (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan "Alpha
Cronbach" yaitu:

ri

k S i2
1

(k 1) S t2

Keterangan :
ri
k
S i2

=
=
=

reliabilitas instrument
banyaknya item
jumlah varian item

S t2
=
varian total
Instrumen dinyatakan reliabel jika reliabilitas internal seluruh instrumen sama dengan atau
lebih dari 0.60 sampai mendekati angka satu dan nilainya positif (Sugiyono, 2008).
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai r hitung untuk stress kerja adalah 0,941, sedangkan
untuk kinerja r hitung adalah 0,980. Dengan demikian, kuesioner stress kerja dan kerja
dinyatakan reliabel.
7.

Pengolahan dan Analisa Data


a. Pengolahan Data
1) Mengedit ( Editing )
Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar partanyaan yang sudah diisi. Editing
meliputi kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian. Editing dilakukan pada saat
pengambilan data, sehingga bila terjadi kekurangan atau kesalahan, data dengan

mudah dapat segera dilakukan perbaikan. Kegiatan editing dilakukan terhadap jawaban
dari responden pada saat di tempat penelitian, mengoreksi jawaban yang kurang diisi
oleh responden.
2) Pengkodean ( Coding )
Pemberian kode dengan memberi simbol angka pada setiap lembar angket atau
kuesioner yang diberikan kepada responden. Pemberian kode dalam penelitian ini
adalah:
a) Variable stress kerja
(1) Ringan, diberi kode 1
(2) Sedang, diberi kode 2
(3) Berat, diber kode 3
b) Variable kinerja perawat
(1) Tinggi, diberi kode 1
(2) Sedang, diberi kode 2
(3) Rendah, diberi kode 3
3) Scoring
Kegiatan melakukan scoring terhadap jawaban dari kuesioner. Pemberian skor
untuk variabel kinerja adalah jika menjawab ya mendapat skor 1 dan jika menjawab
tidak mendapat skor 0. Sedangkan variabel stres kerja, tidak pernah diberi skor1,
kadang-kadang diberi skor 2, sering diberi skor 3, dan sering sekali diberi skor 4.

4) Tabulasi (Tabulating)
Data yang didapatkan dari hasil kuesioner oleh responden diolah secara manual
dan komputerisasi dengan menggunakan program Statistical Package for the Social
Sciences (SPSS) for windows Versi 12.0 untuk mendapatkan hasil frekuensi dari semua
data.
b. Analisa data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan analisa
bivariat.
1) Analisa Univariat
Dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005). Tidak
dilakukan analisa univariat karena tidak dilakukan uji homogenitas data.
Beberapa teknik penjelasan kelompok yang telah diobservasi dengan data
kuantitatif dapat juga dijelaskan menggunakan teknik statistik yang disebut : Mean,
Median, Modus.
a) Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata rata
dari kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Me =
Keterangan :
Me
= Mean
fi
= Jumlah data / sampel
fi xi
= Produk perkalian antara fi pada tiap intervalo data dengan tanda Kelas
(xi).
Tanda Kelas (xi) adalah rata rata dari nilai nilai terendah dan tinggi setiap interval
data. Misalnya fi untuk interval pertama.
b) Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang
sering muncul dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2010). Untuk menghitung modus
dapat digunakan rumus :

Mo = b+p

Keterangan :
Mo = Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak)
dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.
c) Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari sekelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai
yang terbesar, atau sebaliknya da ri yang terbesar sampai yang terkecil.

Md = b + p

Keterangan :
Md = Median
b = Batas bawah, dimana median akan terletak
n = Banyak data/jumlah sampel
p = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f
= Frekuensi kelas median
2) Analisa Bivariat
Analisa Bivariat adalah analisa yang di lakukan terhadap dua variabel yang di
duga berhubungan/ berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Jenis analisa yang digunakan
adalah menggunakan rumus Kendall Tau (Sugiono, 2007).
Rumus :

Keterangan:

Alasan menggunakan Kendall Tau dalam penelitian ini adalah dikarenakan:


a) skala variabel yang digunakan dalam bentuk ordinal dan ordinal
b) jumlah responden penelitian lebih dari 30 orang (Sugiyono, 2007).

8.

Alur Penelitian
Mengurus surat ijin penelitian

Menentukan kelompok sampel yang


dikehendaki berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi
Memberi lembar persetujuan kepada
responden

Membagi kuesioner kepada responden


untuk diisi secara lengkap

Melakukan pengolahan data dan


analisa data dengan menggunakan uji
Kendall Tau untuk mengetahui korelasi
variable bebas dan variable terikat

Interpretasi data dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin yang

terdapat Jl.Jepara-

Bangsri km.03. Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin alias RSI Sultan Hadlirin adalah Rumah Sakit
islam swasta yang dimiliki oleh Yayasan Kesehatan Sultan Hadlirin. Letak Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin sangat mudah di jangkau karena letaknya dekat dengan Jepara Kota.
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin meliputi rawat jalan yang
terdiri dari poli umum dan Poli Spesialis Penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan & kandungan
Ruang rawat inap yang digunakan dalam penelitian ini adalah ruang Muzdalifah,
Babussalam, Mina dan Ruang Zam - Zam.
RSI Sultan Hadlirin Jepara pada tahun 2012 terdapat pasien yang dirawat sebanyak 8048
orang, sehingga rata rata pasien yang dirawat dalam satu bulan sebanyak 670 orang. perawat
pelaksana di ruang rawat inap RSI Sultan Hadlirin Jepara yaitu sebanyak 59 orang.

B. Karakteristik Responden

1.

Umur Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam


Sultan Hadlirin Jepara
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Umur Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin Jepara
Umur

Frekuensi

Persentase (%)

20 - 25 Tahun

36

61.0

25 - 35 Tahun

21

35.6

> 35 Tahun

3.4

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki
usia 20 25 tahun yaitu sebanyak 36 orang (61%) dan sebagian kecil memiliki umur > 35
tahun yaitu sebanyak 2 orang (3,4%).
2.

Jenis Kelamin Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit


Islam Sultan Hadlirin Jepara

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah
Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara
Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase (%)

Laki - Laki

34

57.6

Perempuan

25

42.4

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki
jenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 34 orang (57,6%).

3.

Pendidikan Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit


Islam Sultan Hadlirin Jepara
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pendidikan Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Islam Sultan Hadlirin Jepara
Pendidikan

Frekuensi

Persentase (%)

D III Kep

55

93.2

S I Kep

5.1

SPK

1.7

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki
pendidikan DIII keperawatan yaitu sebanyak 55 orang (93,2%) dan paling sedikit memiliki
pendidikan SPK yaitu sebanyak 1 orang (1,7%).
4.

Masa Kerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit


Islam Sultan Hadlirin Jepara
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Masa Kerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Islam Sultan Hadlirin Jepara
Masa Kerja

Frekuensi

Persentase (%)

< 5 Tahun

48

81.4

5 - 10 Tahun

13.6

> 10 Tahun

5.1

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki
masa kerja < 5 tahun yaitu sebanyak 48 orang (81,4%) dan sebagian kecil memiliki masa kerja
> 10 tahun yaitu sebanyak 3 orang (5,1%).

5.

Ruangan Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam


Sultan Hadlirin Jepara

abel 4.5
Distribusi Frekuensi Ruangan Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Islam Sultan Hadlirin Jepara
Ruangan

Frekuensi

Persentase (%)

Babussalam

12

20.3

Mina

13

22.0

Muzdalifah

14

23.7

Zam - Zam

20

33.9

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana bekerja di
ruangan Zam Zam yaitu sebanyak 20 orang (33,9%) dan yang paling sedikit yang bekerja di
ruangan babussalam yaitu sebanyak 12 orang (20,3%).

C. Analisa Univariat
1.

Stres Kerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit


Islam Sultan Hadlirin Jepara
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Stres Kerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Islam Sultan Hadlirin Jepara
Stress Kerja Perawat

Frekuensi

Persentase (%)

Stress Ringan

13.6

Stress Sedang

38

64.4

Stress Berat

13

22.0

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana mengalami
stress sedang yaitu sebanyak 38 orang (64,4%) dan paling sedikit mengalami stress ringan
yaitu sebanyak 8 orang (13,6%).
Berdasarkan analisa mean, median, modus diperoleh nilai rata rata stress kerja adalah
53,5, nilai median sebesar 55 dan nilai modus sebesar 53.
2.

Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam


Sultan Hadlirin Jepara

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Islam Sultan Hadlirin Jepara

Kinerja Perawat

Frekuensi

Persentase (%)

Rendah

10

16.9

Sedang

27

45.8

Tinggi

22

37.3

Total

59

100.0

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki
kinerja sedang yaitu sebanyak 27 orang (45,8%) dan paling sedikit memiliki kinerja rendah
yaitu sebanyak 10 orang (16,9%).

Berdasarkan analisa mean, median, modus diperoleh nilai rata rata stress kerja adalah
18,3, nilai median sebesar 19 dan nilai modus sebesar 19.

D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan stres kerja
terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin
Jepara.
Untuk memenuhi hipotesis di atas, maka diperlukan uji hipotesis melalui bantuan program
komputerisasi. Setelah dilakukan uji hipotesis terdapat data sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Analisis Bivariat Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat
Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara
Kinerja
Stress
Kerja

Ren

Se
%

dah
1

Stress

P
Ting

dang
1.7

%
2

1.7

21

3.4

8.5

35.6

16

27.1

1.7

22

37.3

Sedang
8

Stress

13.6

6.8

Berat
Jumlah

10

16.9

27

13.6

38

64.4

13

22.0

59

100.0

value

gi

Ringan
Stress

Total

KK

45.8

0,002

0,558

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada perawat yang memiliki stress kerja
ringan, dari 8 orang terdapat 1 orang (1,7%) yang memiliki kinerja rendah, 2 orang (3,4%) memiliki
kinerja sedang dan 5 orang (8,5%) memiliki kinerja tinggi. pada perawat yang memiliki stress kerja
sedang, dari 38 orang terdapat 1 orang (1,7%) yang memiliki kinerja rendah, 21 orang (35,6%)
memiliki kinerja sedang dan 16 orang (8,527,1%) memiliki kinerja tinggi. Pada perawat yang

memiliki stress kerja berat, dari 13 orang terdapat 8 orang (13,6%) yang memiliki kinerja rendah, 4
orang (6,8%) memiliki kinerja sedang dan 1 orang (1,7%) memiliki kinerja tinggi.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan Kendall Tau diperoleh nilai p value 0,002 <
0,05. Dengan demikian, ada hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi
rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.
Berdasarkan nilai kekuatan hubungan diperoleh nilai KK (Kontingensi Koefisien) adalah 0,558.
Untuk melihat kuat tidaknya hubungan didasarkan pada nilai KKyang dikategorikan sebagai
berikut :
1.

0,00 0,199 : sangat lemah

2.

0,20 0,399 : lemah

3.

0,40 0,599 : sedang

4.

0,60 0,799 : kuat

5.

0,80 1,00 : sangat kuat


Dengan demikian, kekuatan hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana

instalasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara adalah sedang.

BAB V
PEMBAHASAN
A.

Karakteristik Responden
1.

Umur
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas perawat pelaksana memiliki usia 20 25
tahun yaitu sebanyak 36 orang (61%) dan sebagian kecil memiliki umur > 35 tahun yaitu
sebanyak 2 orang (3,4%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniari (2010) dimana
pada perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSI Harapan Sehat Tegal mayoritas perawat
masih dalam rentang usia muda yaitu antara 20 35 tahun (67,4%).
Umur perawat adalah usia perawat yang secara garis besar menjadi indikator dalam
setiap

mengambil

keputusan

yang

mengacu

pada

setiap

pengalamannya, dengan

semakin banyaknya umur maka dalam menerima sebuah pekerjaan akan semakin
bertanggungjawab dan berpengalaman (Lawlor dan Peka, 2008).
Usia 20 25 tahun merupakan usia muda, dimana masih memiliki berbagai masalah,
diantaranya pernikahan yang masih usia muda sehingga sering terjadi konflik dalam rumah
tangga, selain itu usia yang muda menyebabkan perawat mengalami pengalaman yang sedikit
sehingga mudah mengalami stress. Akibatnya, usia muda ini akan berpengaruh terhadap
kinerja yang dimiliki perawat (Lawlor dan Peka, 2008).
Umur berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin berumur seorang perawat
memiliki tanggung jawab moral dan loyal terhadap pekerjaan serta lebih terampil karena lama
bekerja menjadi perawat. Sekain dewasa usia seorang perawat maka kemampuan mengambil
keputusan terkait pekerjaannya terutama dalam memberikan asuhan keparawatan kepada
52
pasien (Panjaitan, 2006).

Pada penelitian ini perawat masih dalam umur muda. Umur muda adalah periode yang
penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Tantangan itu meliputi tuntutan kerja, meningkatkan
produktifitas keperawatan dengan menambah laporan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan, mengembangkan sikap inovatif dan penggunaan tehnologi dan meningkatkan
penampilan dan tanggung jawab untuk kegiatan yang konstruktif. Sedang pada usia dewasa,
mereka sudah mencapai keseimbangan pertumbuhan fisiologis, psikososial dan kognitif.
Individu yang matur merasa nyaman dengan kemampuan, pengetahuan respon, dan
dihadapkan dengan tugas memotivasi perawat muda untuk meningkatkan produktifitas
(Panjaitan, 2006).
2.

Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mayoritas perawat pelaksana memiliki jenis
kelamin laki laki yaitu sebanyak 34 orang (57,6%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniari (2010) dimana
pada perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSI Harapan Sehat Tegal mayoritas perawat
pelaksana memiliki jenis kelamin laki laki (54,2%).

Laki laki memegang tanggung jawab yang lebih banyak dalam rumah tangga dalam
keluarga dibandingkan dengan wanita. Akibatnya laki laki akan lebih mudah mengalami
stress kerja. Stress kerja yang dialami laki laki dapat menyebabkan penurunan kinerja
(Lawlor dan Peka, 2008).
Perawat perempuan dianggap sebagai komunikator yang lebih baik, mereka lebih banyak
tersenyum, memandang lebih langsung pada pasien, duduk atau berdiri lebih dekat dengan
pasien dan membaca tanda-tanda non verbal seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh dan
perubahan nada suara dengan lebih akurat (Lawlor dan Peka, 2008).
3.

Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mayoritas perawat pelaksana memiliki


pendidikan DIII keperawatan yaitu sebanyak 55 orang (93,2%) dan paling sedikit memiliki
pendidikan SPK yaitu sebanyak 1 orang (1,7%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyo (2008) yang
memperoleh hasil bahwa pendidikan perawat di Kabupaten Batang mayoritas adalah DIII
keperawatan, sebanyak 76,2%. Namun, masih ada perawat dari pendidikan SPK (11,2%).
Pendidikan yang dimiliki perawat mayoritas D3 keperawatan, hal ini menunjukkan bahwa
dari segi pendidikan sudah cukup memenuhi persyaratan minimal pendidikan perawat di
Rumah Sakit. Pendidikan perawat yang rendah akan membuat stress kerja semakin tinggi
dibandingkan perawat dengan pendidikan tinggi dikarenakan pendidikan akan menentukan
ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki (Siagian, 2005).
Pendidikan perawat berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin tinggi
pendidikan yang ditempuh, semakin banyak ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki
oleh perawat. Latar belakang tingkat pendidikan perawat akan mempengaruhi pelaksanaan
terhadap pemberian asuhan keperawatan yang selalu mengacu pada kewaspadaan umum
(Gibson, 2006).
Di Indonesia, perawat profesional baru mencapai 2% dari total perawat yang ada. Angka ini
jauh lebih rendah dibandingkan dengan Filipina yang sudah mencapai 40% dengan pendidikan
strata satu dan dua (Ilyas, 2006).
Perawat sebagai bagian penting rumah sakit dituntut memberikan perilaku yang baik
dalam rangka membantu pasien mencapai kesembuhan. Pendidikan seorang perawat
yang

tinggi

akan memberikan

pelayanan

kesehatan

yang

optimal.

Pengembangan

pendidikan formal keperawatan saat ini terutama ditujukan untuk menumbuhkan serta
membina

sikap

dan

tingkah

laku

professional serta

membutuhkan

landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap (Siagian, 2005).

dan

membina

4.

Masa Kerja
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mayoritas perawat pelaksana memiliki masa
kerja < 5 tahun yaitu sebanyak 48 orang (81,4%) dan sebagian kecil memiliki masa kerja > 10
tahun yaitu sebanyak 3 orang (5,1%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suciani (2008) yang
memperoleh hasil bahwa masa kerja perawat yang bekerja di rumah sakit swasta di
Kabupaten Karanganyar mayoritas masih dalam masa kerja singkat yaitu antara 1 5 tahun
sebanyak 43,2%.
Pada penelitian ini masa kerja perawat masih 1 5 tahun sehingga belum memiliki banyak
pengalaman yang banyak, sehingga masih mudah panik dan tertekan dengan keadaan yang
ada di lingkungan kerja (Gibson, 2006).
Masa kerja seorang perawat dapat diketahui dari mulai awal perawat bekerja sampai masa
sekarang. Semakin lama masa kerja seorang perawat dalam bekerja maka semakin banyak
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, hal ini dapat membantu dalam meningkatkan
kinerja seorang perawat (Ismani, 2006).
Masa kerja berkaitan dengan pengalaman yang didapat selama dalam menjalankan tugas.
Mereka berpengalaman dipandang lebih mampu dalam melaksanakan tugas, makin lama
masa kerja seseorang kecakapan mereka akan lebih baik karena sudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan pekerjaannya (Gibson, 2006).
Dengan kata lain, tidak ada alasan untuk menyakini bahwa orang-orang yang telah lama
berada dalam pekerjaan akan lebih produktif ketimbang mereka yang baru bekerja pada
tempat tersebut. Pengalaman karyawan bukan hanya di lihat dari lamanya waktu yang di

habiskan, tetapi lebih kepada kemampuan yang diharapkan dari pengalamannya (Panjaitan,
2006).

B.

Analisis Univariat
1. Stres Kerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin
Jepara
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas perawat pelaksana mengalami stress
sedang yaitu sebanyak 38 orang (64,4%) dan paling sedikit mengalami stress ringan yaitu
sebanyak 8 orang (13,6%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ilmi (2003) tentang pengaruh stres kerja
terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres yang digunakan perawat di ruang
rawat inap RSUD Ulin Banjarmasin menunjukkan bahwa tingkat stres kerja perawat dengan
kategori tinggi sebesar 4,7%. Stresor yang dirasakan oleh perawat antara lain adalah beban
kerja berlebih sebesar 82,2%, pemberian upah yang tidak adil 57,9%, kondisi kerja 52,3%,
beban kerja kurang 48,6%, tidak diikutkan dalam pengambilan keputusan 44,9%.
Tugas dan tanggung jawab perawat bukan hal yang ringan untuk dipikul. Hal inilah yang
bisa menimbulkan stres kerja pada perawat. Stres yang dihadapi oleh perawat didalam bekerja
akan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
(Shenley, 2007).
Menurut

Abraham & Shenley (2007) mengemukakan lima sumber utama stres kerja

dibidang keperawatan, yaitu : (1) beban kerja, misalnya merawat terlalu banyak pasien,
mengalami kesulitan dalam mempertahankan strandar yang tinggi dan menghadapi masalah
keterbatasan tenaga, (2) kesulitan menjalin hubungan dengan staff lain, misalnya, mengalami
konflik dengan teman sejawat, mengetahui orang lain tidak menghargai sumbangsih yang
dilakukan, dan gagal membentuk tim kerja dengan staff, (3) kesulitan terlibat dalam merawat
pasien kritis, misalnya, menjalankan peralatan yang belum dikenal, mengelola prosedur atau
tindakan baru dan bekerja dengan dokter yang menuntut tanggung jawab dan tindakan tepat,
(4)

berurusan

dengan

pengobatan/perawatan

pasien,

misalnya

terlibat

dengan

ketidaksepakatan pada program tindakan, merasa tidak pasti sejauh mana harus memberi
informasi pada pasien atau keluarga dan merawat pasien yang sulit atau tidak kerjasama, (5)
merawat pasien yang gagal untuk membaik.
Pekerjaan seorang perawat sangatlah berat. Dari satu sisi, seorang perawat harus
menjalankan tugas yang menyangkut kelangsungan hidup pasien yang dirawatnya. Di sisi lain,
keadaan psikologis perawat sendiri juga harus tetap terjaga. Kondisi seperti inilah yang dapat
menimbulkan rasa tertekan pada perawat, sehingga ia mudah sekali mengalami stres. Stress
merupakan ketegangan mental yang mengganggu kondisi emosional, proses berpikir, dan
kondisi fisik seseorang (Gibson, 2006).

2. Kinerja Perawat Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin
Jepara
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas perawat pelaksana memiliki kinerja sedang
yaitu sebanyak 27 orang (45,8%) dan paling sedikit memiliki kinerja rendah yaitu sebanyak 10
orang (16,9%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Keperawatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan World Health Organization
(WHO) tahun 2000 di Provinsi Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Jawa Barat
dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 39,8% masih melakukan tugas-tugas kebersihan,
47,4% perawat tidak memiliki uraian tugas dan belum dikembangkan monitoring dan evaluasi
kinerja perawat khususnya mengenai keterampilan, sikap, kedisiplinan dan motivasi kerjanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki kinerja pada
kategori cukup (64,8%) yang memberikan gambaran tentang kemampuan tenaga perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada pasien dan keluarganya
(Depkes RI, 2008).
Kinerja perawat sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan
pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Melalui kinerja perawat, diharapkan
dapat menunjukkan kontribusi profesionalnya secara nyata dalam meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan, yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan secara umum pada
organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat (Usmara, 2003).
Menurut Gibson (2006), ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu variabel individu
(kemampuan dan keahlian, latar belakang dan demografi), variabel psikologis (persepsi, sikap,
pembelajaran dan motivasi) dan variabel organisasional (sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan/ imbalan, struktur, design, pekerjaan). Ketiga variabel tersebut mempengaruhi
perilaku kerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja personal. Perilaku yang
berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas
Kinerja keperawatan yang kurang baik disebabkan oleh kualitas pendidikan perawat yang
rendah dan kurangnya pengalaman kerja perawat. Kepuasan pasien dapat menjadi salah satu
tolak ukur keberhasilan rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan (Gibson, 2006).
Tingkat pendidikan, motivasi, usia dan pengalaman kerja karyawan baik baru maupun lama
merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dalam mengembangkan dan
meningkatkan profesionalisme karyawan dalam pekerjaannya dan menyesuaikan diri dengan
perubahan dan pengembangan yang berlangsung sekarang ini (Gibson, 2006).

C.

Analisis Bivariat (Hubungan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat


Pelaksana Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara)
Berdasarkan hasil tabulasi silang diperoleh pada perawat yang memiliki stress kerja
ringan, dari 8 orang terdapat 1 orang (1,7%) yang memiliki kinerja rendah, 2 orang (3,4%) memiliki
kinerja sedang dan 5 orang (8,5%) memiliki kinerja tinggi. pada perawat yang memiliki stress kerja
sedang, dari 38 orang terdapat 1 orang (1,7%) yang memiliki kinerja rendah, 21 orang (35,6%)
memiliki kinerja sedang dan 16 orang (8,527,1%) memiliki kinerja tinggi. Pada perawat yang

memiliki stress kerja berat, dari 13 orang terdapat 8 orang (13,6%) yang memiliki kinerja rendah, 4
orang (6,8%) memiliki kinerja sedang dan 1 orang (1,7%) memiliki kinerja tinggi.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan Kendall Tau diperoleh nilai p value 0,002 <
0,05. Dengan demikian, ada hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi
rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswanto (2008) dengan
judul Hubungan antara stres kerja dengan perilaku medikasi perawat di bangsal Al- Qomar dan
Asy-Syam Rumah Sakit Islam Surakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan
antara stres kerja dengan perilaku medikasi perawat di bangsal Al- Qomar dan Asy-Syam Rumah
Sakit Islam Surakarta (p value 0,002).
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Stres sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berfikir dan kondisi seseorang. Jika melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat
individu bekerja seseorang dapat dikategorikan mengalami stres kerja (Kreitner & Kinicki, 2005).
Bila stres telah mencapai titik optimal yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja harian
karyawan, semakin meningkatnya/bertambahnya stres cenderung tidak menghasilkan perbaikan
prestasi kerja. Akhirnya, bila stres menjaditerlalu besar, prestasi kerja mulai menurun, karena
stres mengganggu pelaksanaan kerja sehingga kinerja perawat juga kurang baik (Handoko,
2006).
Stres yang berlebihan akan berakibat buruk terhadap individu untuk berhubungan dengan
lingkungannya secara normal. Akibatnya kinerja mereka menjadi buruk dan secara tidak langsung
berpengaruh terhadap organisasi di mana mereka bekerja (Shenley, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh bahwa perawat yang mengalami stress
kerja tinggi maka akan cenderung memiliki kinerja yang rendah, sedangkan perawat yang
mengalami stress kerja ringan maka akan cenderung memiliki kinerja tinggi.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan karakteristik perawat diperoleh mayoritas perawat pelaksana memiliki usia 20
25 tahun yaitu sebanyak 36 orang (61%), mayoritas perawat pelaksana memiliki jenis kelamin
laki laki yaitu sebanyak 34 orang (57,6%), mayoritas perawat pelaksana memiliki pendidikan
DIII keperawatan yaitu sebanyak 55 orang (93,2%), mayoritas perawat pelaksana memiliki
masa kerja < 5 tahun yaitu sebanyak 48 orang (81,4%)
2. Hasil penelitian tentang stress kerja diperoleh mayoritas perawat pelaksana mengalami stress
sedang yaitu sebanyak 38 orang (64,4%) dan paling sedikit mengalami stress ringan yaitu
sebanyak 8 orang (13,6%).
3. Hasil penelitian tentang kinerja diperoleh mayoritas

perawat pelaksana memiliki kinerja

sedang yaitu sebanyak 27 orang (45,8%) dan paling sedikit memiliki kinerja rendah yaitu
sebanyak 10 orang (16,9%).
4. Ada hubungan stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi rawat inap di Rumah
Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara (p value = 0,002 < 0,05).

B. Saran

63

1. Untuk Rumah Sakit


Setelah mendapatkan data dari hasil penelitian ini, diharapkan pihak rumah sakit dapat
melakukan tindakan untuk mengurangi stress kerja perawat antara lain dengan mengadakan
kegiatan penyegaran bagi perawat (rekreasi) bagi perawat.
2. Untuk Instansi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian tentang stres kerja terhadap kinerja perawat pelaksana instalasi
rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara diharapkan isntansi pendidikan dapat
memasukkan materi kuliah yang berkaitan dengan problem stress kerja.
3. Bagi Karyawan Rumah Sakit
Diharapkan memperbaiki kinerja dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
stress kerja antara lain dengan menjaga hubungan sosial yang baik dengan sesama rekan
kerja
4. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan terkait dengan faktor lain yang berhubungan
dengan kinerja perawat, dengan menggunakan variabel bebas yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agus. 2004. Masalah Pada Masyarakat Modern. Jakarta: EGC


Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Dadang.
2007.
Stress
Pada
Pekerja.
http://www.ilmukesehatan.co.id

Diambil

tanggal

Oktober

2012

dari

Depkes RI. 2005. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat. Jakarta: Depkes RI
Gartinah.dkk, 2009. Keperawatan & Praktek Keperawatan. Dewan Pimpinan Pusat PPNI, Jakarta
Gibson, James,L. 2006. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke-5. Cetakan ke-3. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Handoko T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi II, Cetakan Keempat
Belas. Yogyakarta: Penerbit BPFE
Haryono S. 2004. DP3 Salah satu Indikator Akuntabilitas Internal unit Kerja Organisasi : Buletin
Pengawasan no 45 dan 46 tahun 2004.
Ilmi. 2003. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Dan Identifikasi Manajemen Stres Yang
Digunakan Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Ulin Banjarmasin. Skripsi: USU Repository
Ilyas, Y. 2003. Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metoda, dan Formula. (cetakan pertama).
Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. Jakarta
Lawlor, A dan Peka F. 2008. Manual Peningkatan Produktivitas. Jakarta:
Company Limited Binamar Teknika

SIUP Grower

Publising

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Mangkunegara 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya. Bandung
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Panjaitan, M. 2006. Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja Perekonomian Daerah Kabupaten
dan Kota di Provinsi Sumatera Utara: Suatu Pendekatan Ekonometrika. Disertasi Doktor. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Jakarta:
EGC
Rohmawati. 2006. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pelaksanaan Standar Asuhan
Keperawatan Yang Dilakukan Oleh Perawat Pelaksana di RSUD Ambarawa. Skripsi: Unimus
Shanley. 2007. Psikologi Sosial Untuk Perawat.Jakarta : EGC.
Siagian. 2006. Kinerja Petugas Kesehatan. Jakart: EGC

Sriati. 2008. Stress dan Penanganannya. Jakarta: EGC


Subanegara, H.P., 2005. Diamond Head Drill dan Kepemimpinan dalam Manajemen Rumah Sakit.
Penerbit Andi, Yogjakarta
Suhartini, 2011. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Menurut Persepsi Perawat di RSABHK Jakarta.
Skripsi: Lontar UI
Suliswati. 2008. Psikologi Wanita. Jakarta: Rineka Cipta
Wilkinson, Judith M. 2006. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Yunianti, 2004. Gangguan Psikologis. Jakarta: EGC

KUESIONER

HUBUNGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA INSTALASI RAWAT


INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA

Nama

Umur

Pendidikan

Masa Kerja

Ruang

Petunjuk

Berilah tanda centang (V) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda!

Alternatif Jawaban
No

Item Pertanyaan

Saya merasa sakit kepala, jika memikirkan


pekerjaan di rumah sakit

Saya senang bekerja walau banyak


pekerjaan di rumah sakit

Dalam memberikan asuhan keperawatan


kepada pasien, saya berkeringat dingin

Saya dapat rileks bekerjamemberikan


asuhan keperawatan kepada pasien

Jantung saya berdebar-debar saat


memberikan obat baru kepada pasien

Saya tidak merasakan nyeri lambung pada


saat bekerja di rumah sakit

Pekerjaan saya membuat perasaan mual


saat bekerja di rumah sakit

Saya tidak merasakan nyeri di punggung


setelah bekerja di rumah sakit

Pada saat jaga di rumah sakit saya


merasakan sakit perut atau nyeri ulu hati

10

Saya tetap bisa tidur walau sudah bekerja


sepanjang hari di rumah sakit

11

Saya merasakan otot kaku saat / setelah


bekerja (kaku leher) dari rumah sakit ini

Tidak
Pernah

Kadang
Kadang

Sering

Sering
sekali

12

Saya tetap bersemangat jika akan


berangkat ke rumah sakit

13

Saya merasakan sakit punggung setelah


pulang dari rumah sakit

14

Saya jarang tersinggung pada saat bekerja


di rumah sakit

15

Saya merasa ada gangguan penglihatan


saat bekerja merawat pasien dalam
ruangan

16

Saya tetap tenang jika menghadapi pasien


yang marah-marah

17

Saya merasa ada gangguan tidur setelah


pulang dari rumah sakit

18

Saya tetap tersenyum menghadapi keluarga


pasien yang suka iseng

19

Akhir akhir ini saya suka marah dan


mengomel pada saat bekerja

20

Saya tidak kehilangan nafsu makan setelah


pulang kerja dari rumah sakit

21

Saya merasa kesal menghadapi keluarga


pasien yang sering suka iseng

22

Saya jarang marah-marah atau mengomel


pada saat bekerja

23

Saya merasa lelah jika harus selalu ramah


dalam melayani pasien

24

Saya bahagia setelah merawat dan


mengetahui pasien mengalami kemajuan
kesehatan

25

Perintah atasan membuat saya kecewa


dalam memberikanpertolongan kepada
pasien

26

27
28

Akhir akhir ini saya sering kehilangan


nafsu makan setelah pulang kerja dari
rumah sakit

Saya merasa malas jika akan berangkat


bekerja di rumah sakit
Akhir akhir ini banyak kesalahan
kesalahan kecil yang saya lakukan pada

saat merawat pasien


29

Saya sering merasa curiga dengan perawat


lain yang sering membicarakan saya

30

Saya sering merasa curiga dengan perawat


lain yang sering membicarakan saya

KINERJA PERAWAT

No

Item Pertanyaan

Alternatif Jawaban

Ya (1)
1

Apakah perawat yang anda pimpin selalu memelihara kebersihan


ruang inap dan lingkungan sekitar rawat inap?

Apakah perawat yang anda pimpin menerima pasien baru sesuai


prosedur penerimaan pasie?

Apakah perawat yang anda pimpin selalu melakukan pengkajian


perawatan?

Apakah perawat yang anda pimpin selalu melakukan menentukan


diagnose keperawatan?

Apakah perawat yang anda pimpin selalu melakukan merencanakan


tindakan sebelum memberikan asuhan keperawatan?

Apakah perawat yang anda pimpin selalu melakukan mengevaluasi


kegiatan keperawatan?

Apakah perawat yang anda pimpin selalu

mendokumentasikan

Asuhan Keperawatan yang tepat dan benar sesuai dengan standar


asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara?
8

Apakah perawat yang anda pimpin melakukan tindakan darurat


kepada pasien sesuai dengan protap yang berlaku, selanjutnya
dilaporkan kepada dokter ruangan / dokter jaga?

Apakah perawat yang anda pimpin melakukan tugas pagi, sore,


malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas?

10

Apakah perawat yang anda pimpin mengikuti pertemuan berkala


yang diadakan oleh kepala ruang rawat inap?

11

Apakah perawat yang anda pimpin selalu meningkatkan pengetahuan


dan keterampilan di bidang keperawatan?

12

Apakah perawat yang anda pimpin sering memberikan penyuluhan


kepada pasien tentang promotif?

13

Apakah perawat yang anda pimpin sering memberikan penyuluhan


kepada pasien tentang kuratif?

14

Apakah perawat yang anda pimpin sering memberikan penyuluhan


kepada pasien tentang rehabilitatif?

15

Apakah perawat yang anda pimpin sering memberikan penyuluhan


kepada pasien tentang edukatif?

16

Apakah perawat yang anda pimpin selalu melaksanakan timbang


terima tugas jaga kepada tugas pengganti secara lisan maupun

Tidak (0)

tertulis?
17

Apakah perawat yang anda pimpin melatih pasien menggunakan alat


bandu sesuai yang dibutuhkan?

18

Apakah perawat yang anda pimpin selalu memelihara peralatan


keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai?

19

Apakah perawat yang anda pimpin selalu melaksanakan terapi


tentang program diet, pengobatan sesuai dengan standar Rumah
Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara?

20

Apakah perawat yang anda pimpin selalu memberikan latihan kepada


pasien dalam tindakan keperawatan sesuai dengan prosedur yang
berlaku?

21

Apakah perawat yang anda pimpin selalu menyiapkan pasien yang


akan pulang, meliputi : administrasi, surat ijin pulang, surat
keterangan istirahat sakit, resep obat untuk dirumah, surat ijin
control?

PERTANYAAN SURVEY PENDAHULUAN

A. Stress Kerja
No

PERTANYAAN

Apakah anda merasa sakit kepala, jika memikirkan


pekerjaan di rumah sakit?

Apakah saat memberikan asuhan keperawatan kepada


pasien, anda berkeringat dingin?

Apakah anda merasakan jantung berdebar debar saat


memberikan obat kepada pasien?
Apakah anda merasakan sesak nafas saat bekerja di
ruang rawat inap?

Apakah anda merasakan otot kaku saat/ setelah

Ya

Tidak

bekerja (kaku leher) dari rumah sakit ini?


Apakah anda merasa malas jika akan berangkat
bekerja di rumah sakit?

Apakah akhir akhir ini anda merasa mudah


tersinggung pada saat bekerja di rumah sakit?

Apakah pekerjaan anda sebagai perawat di rumah sakit


membuat anda sering merasa kesal?

Apakah emosi anda sering mudah terpancing ketika


menghadapi pasien yang marah marah?

10

Apakah anda merasa ada gangguan tidur setelah


pulang dari rumah sakit?

KINERJA PERAWAT
No

01

02

Item Pertanyaan

Apakah perawat yang anda pimpin datang sebelum jam


kerja dimulai?

Apakah perawat yang anda pimpin mengikuti


pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
rawat inap?

Apakah perawat yang anda pimpin membuat catatan


keperawatan?

Alternatif Jawaban
Ya (1)

Tidak (0)

03
Apakah semua pasien dilaporkan dalam buku laporan
ruangan?
04
Apakah perawat yang anda pimpin melaksanakan
pengkajian
terhadap status bio-psiko-sosio-kultural
pasien?
05
Apakah perawat yang anda pimpin merumuskan
diagnosis keperawatan yang terkait dengan kebutuhan
dasar pasien?

06

07

Apakah perawat yang anda pimpin menyusun rencana


indakan keperawatan sebelum melakukan asuhan
keperawatan?

Apakah perawat yang anda pimpin melaksanakan


tindakan keperawatan?

Apakah perawat yang anda pimpin melaksanakan


evaluasi terhadap tindakan keperawatan?

08

09

10

Apakah perawat yang anda pimpin


pengkajian pada pasien setiap hari?

melakukan

HASIL SURVEY PENDAHULUAN


Stress Kerja

Kinerja
KATEGORI

10

Jumlah
Jawaban

70

Sedang

Kurang Baik

80

Berat

Kurang Baik

70

Sedang

Kurang Baik

70

Sedang

Baik

70

Sedang

Kurang Baik

30

Ringan

Baik

50

Ringan

Kurang Baik

70

Sedang

Kurang Baik

40

Ringan

Baik

70

Sedang

Baik

NO

10

JML

10

Kinerja
Keterangan:
Stress Kerja:
1 : Ya

1 : Ya
0 : Tidak

2 : Tidak
Perhitungan prosentase:

Kategori:
Jika jumlah > 5 : baik
Jika jumlah < 5 : kurang baik

Kategori

Jumlah skor masing masing individu / 10 *100%


Jika skor prosentase
76% - 100% : berat
56% - 75% : sedang
< 56% : ringan

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KINERJA


Correlations

Correlations
K1

K2

K3

K4

K1 Pearson Correlation
1 .802

**

**

.802

K5

1.000*
*

K6

K7

K8

K9

K10

K11

K12

K13

K14

K15

K16

K17

.
**

.802

.535 .524

.524

**

.802 802* 1.000**

K18

1.000*

K19

K20

K21

.524

.524 .802**

.356 .802**

.000

.120

.120

.005

.312

.005

.000

.005

.000

.000

.000

.000

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.583

.583 .802**

.583

.802**

.802**

.802**

.800**

.802** 1.000** 1.000** 1.000**

K_TOTAL

.920**

Sig. (2-tailed)
N
K2 Pearson Correlation

10

.005

.005

.000

.005

10

10

10

10

.
802*

.583 .802**

1.000*
*

.111 .120
10

.120

.005 .005

10

10

10

.667* .356

.356

.583 .583

.802**

.356

.356

.035 .312

.312

.077 .077

.005

.312

.312

.000

.077

.077

.005

.077

.005

.005

.005

.005

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.802**

.802**

.802**

.583

.583

.802**

.802**

.802**

.946**

.005

.005

.005

.077

.077

.000

.005

.000

.005

.005

.005

.000

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.802 802* 1.000**

.524

.524 .802**

.356 .802**

.802** 1.000** 1.000** 1.000**

.920**

.120

.120

.312

1.000*
*

Sig. (2-tailed)
N
K3 Pearson Correlation

.005
10

10

.077

.005

.000

10

10

10

10

.
802*

N
K4 Pearson Correlation

.583

1 .802**

.077

10

10

10

**

**

0**

Sig. (2-tailed)

.000

10

.583

.667* 802*

.802** 1.000**

.005

1.00

10

Sig. (2-tailed)

10

.005

.077

10

10

.035 .005
10

10

.005

10

1.00
0**

.000 .000

10

10

.524

**

10

1.000*
*

.
.802

.802

**

1 .802

.535 .524

.802**

1.000*
*

1.000*
*

.005

.005

.005

.111 .120

.120

.005 .005

.000

.005

.005

.000

.005

.000

.000

.000

.000

Correlations
K1

K2

K3

K4

K1 Pearson Correlation
1 .802

**

**

.802

K5

1.000*
*

K6

K7

K8

K9

K10

K11

K12

K13

K14

K15

K16

K17

.
**

.802

.535 .524

.524

**

.802 802* 1.000**

K18

1.000*

K19

K20

K21

.524

.524 .802**

.356 .802**

.000

.120

.120

.005

.312

.005

.000

.005

.000

.000

.000

.000

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.583

.583 .802**

.583

.802**

.802**

.802**

.800**

.802** 1.000** 1.000** 1.000**

K_TOTAL

.920**

Sig. (2-tailed)
N
K2 Pearson Correlation

10

.005

.005

.000

.005

10

10

10

10

.
802*

.583 .802**

1.000*
*

.111 .120
10

.120

.005 .005

10

10

10

.667* .356

.356

.583 .583

.802**

.356

.356

.035 .312

.312

.077 .077

.005

.312

.312

.000

.077

.077

.005

.077

.005

.005

.005

.005

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.802**

.802**

.802**

.583

.583

.802**

.802**

.802**

.946**

.005

.005

.005

.077

.077

.000

.005

.000

.005

.005

.005

.000

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.802 802* 1.000**

.524

.524 .802**

.356 .802**

.802** 1.000** 1.000** 1.000**

.920**

.120

.120

.312

1.000*
*

Sig. (2-tailed)
N
K3 Pearson Correlation

.005
10

10

.077

.005

.000

10

10

10

10

.
802*

N
K4 Pearson Correlation

.583

1 .802**

.077

10

10

10

**

**

0**

Sig. (2-tailed)

.000

10

.583

.667* 802*

.802** 1.000**

.005

1.00

10

Sig. (2-tailed)

10

.005

.077

10

10

.035 .005
10

10

.005

10

1.00
0**

.000 .000

10

10

.524

**

10

1.000*
*

.
.802

.802

**

1 .802

.535 .524

.802**

1.000*
*

1.000*
*

.005

.005

.005

.111 .120

.120

.005 .005

.000

.005

.005

.000

.005

.000

.000

.000

.000

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N
Cases

Valid
Excludeda
Total

%
10

100.0

.0

10

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.980

N of Items
21

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KINERJA


HASIL UJI VALIDITAS

T1
T1

.
802

1.0
00

Sig. (2tailed)

.000

10
.
80
2
.
00
0
10
1.0
00

10

10
.
80
2
.
00
0
10

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T3

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T4

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T5

T3

Pearson
Correlation

N
T2

T2

Pearson
Correlation

1
.
10
.
802

.000

10
.
58
3
.
00
7
10
.
49
2

10

10
.
58
3
.
00
7
10
.
49
2

.
579
.007
10
.285

T4
.
58
3
.
00
7
10
.
57
9
.
00
7
10
.
58
3
.
00
7
10
1
.
10
.
28
7

T5
.
49
2
.
02
7
10
.
28
5
.
22
3
10
.
49
2
.
02
7
10
.
28
7
.
22
0
10
1

T6
.
53
3
.
01
5
10
.
59
2
.
00
6
10
.
53
3
.
01
5
10
.
53
3
.
01
5
10
.
61
6

T7
.
49
2
.
02
7
10
.
28
5
.
22
3
10
.
49
2
.
02
7
10
.
28
7
.
22
0
10
1.0
00

T8
.
25
7
.
27
4
10
.
20
6
.
38
4
10
.
25
7
.
27
4
10
.
47
1
.
03
6
10
.
60
1

T9
.
79
2
.
00
0
10
.
57
9
.
00
7
10
.
79
2
.
00
0
10
.
58
3
.
00
7
10
.
69
8

T1
0
.
57
9
.
00
7
10
.
52
4
.
01
8
10
.
57
9
.
00
7
10
.
80
2
.
00
0
10
.
50
4

T11
.
68
5
.
00
1
10
.
43
5
.
05
5
10
.
68
5
.
00
1
10
.
47
1
.
03
6
10
.
60
1

T1
2
.
25
7
.
27
4
10
.
43
5
.
05
5
10
.
25
7
.
27
4
10
.
47
1
.
03
6
10
.
17
9

T1
3
.
47
1
.
03
6
10
.
63
0
.
00
3
10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
40
6

T14
.471
.036
10
.435
.055
10
.471
.036
10
.471
.036
10
.179

T1
5
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
22
9
.
33
2
10
.
22
9
.
33
2
10
.
18
3

T1
6
.
51
4
.
02
0
10
.
33
6
.
14
7
10
.
51
4
.
02
0
10
.
22
9
.
33
2
10
.
46
4

T1
7
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

T1
8
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
22
9
.
33
2
10
.
22
9
.
33
2
10
.
18
3

T19
.408
.074
10
.509
.022
10
.408
.074
10
.408
.074
10
.369

T2
0
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

T2
1
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

T2
2
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
25
4

T23
.281
.230
10
.350
.130
10
.281
.230
10
.281
.230
10
.254

T2
4
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
25
4

T2
5
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
25
4

T26
.
514

T27
.281

.
020

.230

10

10

.
336

.350

.
147

.130

10
.
514

10
.281

.
020

.230

10

10

.
229

.281

.
332

.230

10
.
464

10
.254

T2
8
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

T29
.
229
.
332
10
.
336
.
147
10
.
229
.
332
10
.
229
.
332
10
.
183

T3
0
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

TOTAL
.721
.000
10
.799
.001
10
.721
.000
10
.743
.002
10
.835

Sig. (2tailed)
N
T6

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T7

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T8

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T9

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T10

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T11

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)

.
02
7
10
.
53
3
.
01
5
10
.
49
2
.
02
7
10
.
25
7
.
27
4
10
.
79
2
.
00
0
10
.
57
9
.
00
7
10
.
68
5
.
00
1

.223
10
.
592
.006
10
.285
.223
10
.206
.384
10
.
579
.007
10
.524
.018
10
.435
.055

.
02
7
10
.
53
3
.
01
5
10
.
49
2
.
02
7
10
.
25
7
.
27
4
10
.
79
2
.
00
0
10
.
57
9
.
00
7
10
.
68
5
.
00
1

.
22
0
10
.
53
3
.
01
5
10
.
28
7
.
22
0
10
.
47
1
.
03
6
10
.
58
3
.
00
7
10
.
80
2
.
00
0
10
.
47
1
.
03
6

.
10
.
61
6
.
00
4
10
1.0
00
.
10
.
60
1
.
00
5
10
.
69
8
.
00
1
10
.
50
4
.
02
3
10
.
60
1
.
00
5

.
00
4
10
1
.
10
.
61
6
.
00
4
10
.
45
3
.
04
5
10
.
53
3
.
01
5
10
.
59
2
.
00
6
10
.
45
3
.
04
5

.
10
.
61
6
.
00
4
10
1
.
10
.
60
1
.
00
5
10
.
69
8
.
00
1
10
.
50
4
.
02
3
10
.
60
1
.
00
5

.
00
5
10
.
45
3
.
04
5
10
.
60
1
.
00
5
10
1
.
10
.
47
1
.
03
6
10
.
66
3
.
00
1
10
.
34
1
.
14
2

.
00
1
10
.
53
3
.
01
5
10
.
69
8
.
00
1
10
.
47
1
.
03
6
10
1
.
10
.
80
2
.
00
0
10
.
89
9
.
00
0

.
02
3
10
.
59
2
.
00
6
10
.
50
4
.
02
3
10
.
66
3
.
00
1
10
.
80
2
.
00
0
10
1
.
10
.
66
3
.
00
1

.
00
5
10
.
45
3
.
04
5
10
.
60
1
.
00
5
10
.
34
1
.
14
2
10
.
89
9
.
00
0
10
.
66
3
.
00
1
10
1
.

.
45
0
10
.
24
2
.
30
3
10
.
17
9
.
45
0
10
.
34
1
.
14
2
10
.
47
1
.
03
6
10
.
66
3
.
00
1
10
.
34
1
.
14
2

.
07
6
10
.
52
2
.
01
8
10
.
40
6
.
07
6
10
.
30
3
.
19
5
10
.
70
7
.
00
0
10
.
63
0
.
00
3
10
.
54
5
.
01
3

.450
10
.453
.045
10
.179
.450
10
.121
.612
10
.471
.036
10
.435
.055
10

.
44
0
10
.
09
9
.
67
9
10
.
18
3
.
44
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10

.341

-.0
15

.142

.
95
1

.
03
9
10
.
09
9
.
67
9
10
.
46
4
.
03
9
10
.
27
9
.
23
4
10
.
51
4
.
02
0
10
.
33
6
.
14
7
10
.
27
9
.
23
4

.
110
10
.
30
2
.
19
6
10
.
36
9
.
110
10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0

.
44
0
10
.
09
9
.
67
9
10
.
18
3
.
44
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10

.454

-.0
15

.105

.
95
1

.660

.110
10
.302
.196
10
.369
.110
10

.044
10
.408
.074
10
.509
.022
10

.
110

.
110

10
.
30
2
.
19
6
10
.
36
9

10
.
30
2
.
19
6
10
.
36
9

.
110

.
110

10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0

10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0

.
28
1
10
.
20
8
.
38
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
31
3
.
18
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
31
3
.
18
0

.281
10
.208
.380
10
.254
.281
10
.313
.180
10
.281
.230
10
.350
.130
10
.313
.180

.
28
1
10
.
20
8
.
38
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
31
3
.
18
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
31
3
.
18
0

.
28
1
10
.
20
8
.
38
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
31
3
.
18
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
31
3
.
18
0

.
039

.281

10

10

.
099

.208

.
679

.380

10
.
464

10
.254

.
039

.281

10

10

.
279

.313

.
234

.180

10
.
514

10
.281

.
020

.230

10

10

.
336

.350

.
147

.130

10

10

.
279

.313

.
234

.180

.
11
0
10
.
30
2
.
19
6
10
.
36
9
.
11
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0

.
440
10
.
099
.
679
10
.
183
.
440
10
.
279
.
234
10
.
229
.
332
10
.
336
.
147
10
-.01
5
.
951

.
11
0
10
.
30
2
.
19
6
10
.
36
9
.
11
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0

.001
10
.887
.001
10
.835
.003
10
.880
.001
10
.786
.000
10
.782
.000
10
.880
.001

N
T12

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T13

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T14

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T15

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T16

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T17

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T18

Pearson
Correlation

10
.
25
7
.
27
4
10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
51
4
.
02
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22

10
.435
.055
10
.
630
.003
10
.435
.055
10
.336
.147
10
.336
.147
10
.509
.022
10
.336

10
.
25
7
.
27
4
10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
51
4
.
02
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22

10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22

10
.
17
9
.
45
0
10
.
40
6
.
07
6
10
.
17
9
.
45
0
10
.
18
3
.
44
0
10
.
46
4
.
03
9
10
.
36
9
.
110
10
.
18

10
.
24
2
.
30
3
10
.
52
2
.
01
8
10
.
45
3
.
04
5
10
.
09
9
.
67
9
10
.
09
9
.
67
9
10
.
30
2
.
19
6
10
.
09

10
.
17
9
.
45
0
10
.
40
6
.
07
6
10
.
17
9
.
45
0
10
.
18
3
.
44
0
10
.
46
4
.
03
9
10
.
36
9
.
110
10
.
18

10
.
34
1
.
14
2
10
.
30
3
.
19
5
10
.
12
1
.
61
2
10
.
27
9
.
23
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
27

10
.
47
1
.
03
6
10
.
70
7
.
00
0
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
51
4
.
02
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22

10
.
66
3
.
00
1
10
.
63
0
.
00
3
10
.
43
5
.
05
5
10
.
33
6
.
14
7
10
.
33
6
.
14
7
10
.
50
9
.
02
2
10
.
33

10
.
34
1
.
14
2
10
.
54
5
.
01
3
10
.
34
1
.
14
2
10
-.0
15
.
95
1
10
.
27
9
.
23
4
10
.
10
5
.
66
0
10
-.0
15

10
1
.
10
.
54
5
.
01
3
10
.
34
1
.
14
2
10
.
27
9
.
23
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
27

10
.
54
5
.
01
3
10

10

10

10
.
27
9
.
23
4
10
.
40
4
.
07
7
10
.
27
9
.
23
4
10

.279

.234

10

10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

.341
.142
10

.545

.013

10
.
54
5
.
01
3
10
.
40
4
.
07
7
10
.
40
4
.
07
7
10
.
57
7
.
00
8
10
.
40

10
1
.

.
572
.008
10
.454
.044
10
.279

10
.
27
9
.
23
4
10
.
40
4
.
07
7
10
.
57
2
.
00
8
10
.
60
8
.
00
4
10
1
.
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60

10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
1
.
10
.
79

10
.
27
9
.
23
4
10
.
40
4
.
07
7
10
.
27
9
.
23
4
10

10

10

10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10

10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10

1.00
0

1.0
00

1.0
00

10
.
793

10
.
79

10
.
79

.454
.044
10
.
577
.008
10
.454
.044
10

1.0
00

.
793

.000

10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10
1

10
.
793
.000

10
.
31
3
.
18
0
10
.
39
7
.
08
3
10
.
31
3
.
18
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
54

10
.313
.180
10
.397
.083
10
.313
.180
10
.546
.013
10
.546
.013
10
.
688
.001
10
.546

10
.
31
3
.
18
0
10
.
39
7
.
08
3
10
.
31
3
.
18
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
54

10
.
31
3
.
18
0
10
.
39
7
.
08
3
10
.
31
3
.
18
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
54

10

10

.
004

.013

10

10

1.0
00

.546

.013

10
.
793

10

10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10

.
279

.313

.
234

.180

10

10

.
404

.397

.
077

.083

.
688

1.0
00

.001

.
000

.000

10
.546

10
.
79

10
.
608

10
.
79

10
.726

10
.
572

.
008
10
.
608

.
000
10
.
608

10
.313
.180
10
.546

10
.
572

.
008
10
.
404
.
077
10
.
279
.
234
10
.
608

.
004
10
.
608

.
004
10
.
793

10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

10
.567
.009
10
.738
.000
10
.793
.006
10
.726
.003
10
.750
.000
10
.848

Sig. (2tailed)
N
T19

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T20

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T21

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T22

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T23

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T24

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)

9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

.147
10
.509
.022
10
.509
.022
10
.509
.022
10
.350
.130
10
.350
.130
10
.350
.130

9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

3
.
44
0
10
.
36
9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28

9
.
67
9
10
.
30
2
.
19
6
10
.
30
2
.
19
6
10
.
30
2
.
19
6
10
.
20
8
.
38
0
10
.
20
8
.
38
0
10
.
20
8
.
38

3
.
44
0
10
.
36
9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28

9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18

9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

6
.
14
7
10
.
50
9
.
02
2
10
.
50
9
.
02
2
10
.
50
9
.
02
2
10
.
35
0
.
13
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
35
0
.
13

.
95
1
10
.
10
5
.
66
0
10
.
10
5
.
66
0
10
.
10
5
.
66
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18

9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18

4
.
07
7
10
.
57
7
.
00
8
10
.
57
7
.
00
8
10
.
57
7
.
00
8
10
.
39
7
.
08
3
10
.
39
7
.
08
3
10
.
39
7
.
08

.234

10

10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01

.454
.044
10
.454
.044
10
.454
.044
10
.313
.180
10
.313
.180
10
.313
.180

8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01

3
.
00
0
10
1.0
00
.
10
1.0
00
.
10
1.0
00
.
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

3
.
00
0
10

3
.
00
0
10

1.0
00

1.0
00

10

10

10

1.00
0

1.0
00

10

10

10

1.00
0

1.0
00

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

.000

10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01

10

.
688
.001
10
.
688
.001
10
.
688
.001

6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10

10

6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10

1.00
0

1.0
00

.
013

10

10

10

1.0
00

1.0
00

10
1.0
00

10
.
546

.
013

10

10

10

1.0
00

1.00
0

10
1.0
00

.013
10
.
688
.001
10
.
688
.001
10
.
688
.001

6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
1.0
00

.
004
10
.
793

.
000
10
.
793

.
000
10
.
793

.
000
10
.
546

10
.
546

.
013

10

3
.
00
0
10

.
688

1.0
00

.001

10

10

.
688

1.0
00

.001

10

10

.
688

1.0
00

.001

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

.013

1.00
0
.
10
1.00
0
.
10
1.00
0
.

.
004
10
.
793

3
.
00
0
10
1.0
00

.003
10
.848

.
000

.000

10
.
793

10
1.0
00

10

.
000

.000

10
.
793

10
1.0
00

10

.
000

.000

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

10

10
.
546

.
013
10
.
546

.
013
10
.
546

.
013

.848

.848

.771
.001
10
.771
.001
10
.871
.001

0
N
T25

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T26

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T27

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T28

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T29

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T30

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

10
.
28
1
.
23
0
10
.
51
4
.
02
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10

10
.350
.130
10
.336
.147
10
.350
.130
10
.509
.022
10
.336
.147
10
.509
.022
10

10
.
28
1
.
23
0
10
.
51
4
.
02
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10

10
.
28
1
.
23
0
10
.
22
9
.
33
2
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10

10
.
25
4
.
28
1
10
.
46
4
.
03
9
10
.
25
4
.
28
1
10
.
36
9

10
.
20
8
.
38
0
10
.
09
9
.
67
9
10
.
20
8
.
38
0
10
.
30
2
.
19
6
10
.
09
9
.
67
9
10
.
30
2
.
19
6
10

10
.
25
4
.
28
1
10
.
46
4
.
03
9
10
.
25
4
.
28
1
10
.
36
9

10
.
31
3
.
18
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10

10
.
28
1
.
23
0
10
.
51
4
.
02
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10

10
.
35
0
.
13
0
10
.
33
6
.
14
7
10
.
35
0
.
13
0
10
.
50
9
.
02
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
50
9
.
02
2
10

10
.
31
3
.
18
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
10
5
.
66
0
10

10
.
31
3
.
18
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
2
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10

10
.
39
7
.
08
3
10
.
40
4
.
07
7
10
.
39
7
.
08
3
10
.
57
7
.
00
8
10
.
40
4
.
07
7
10
.
57
7
.
00
8
10

.
110
10
.
18
3
.
44
0
10
.
36
9
.
110
10

.
110
10
.
18
3
.
44
0
10
.
36
9
.
110
10

-.0
15
.
95
1
10
.
10
5
.
66
0
10

10
.313
.180
10
.
572
.008
10
.313
.180
10
.454
.044
10
.279
.234
10
.454
.044
10

10
.
54
6
.
01
3
10
.
60
8
.
00
4
10
.
54
6
.
01
3
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10

10
.
54
6
.
01
3
10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

10
.
54
6
.
01
3
10
.
60
8
.
00
4
10
.
54
6
.
01
3
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10

1.0
00
.
10
.
54
6
.
01
3
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10

1.0
00
.
10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00
.
10

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

1.00
0

1.0
00

1.0
00

10

10

10
.
79
3
.
00
0
10

10
.
79
3
.
00
0
10

1.00
0

1.0
00

1.0
00

10

10

10

10
.
688
.001
10
.
793
.000
10
.
688
.001

.
793
.000

1
10

10

10

10

1.0
00

1.00
0

1.0
00

10
.
54
6
.
01
3
10

10

10

10
.
54
6
.
01
3
10

1.0
00

1.00
0

1.0
00

10
.
54
6
.
01
3
10
1.0
00

10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10

.546
.013

.
688
.001
10
.546
.013
10
.
688
.001
10

10
.
546

10
1.00
0

.
013

10

10

.546

.013

10
.
546

10

.
013
10
.
793

1
.
10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

.
688

.001

10

10

10
.
79
3
.
00
0
10

.
688

1.0
00

.
000

.001

10

10

10

.
000
10
.
608

.
004
10
.
793

.546
.013

1
10
.
546

.
013
10
.
608

.
004
10
.
546

.
013
10
.
793

.
000
10
1
.
10
.
793

10
.
68
8
.
00
1
10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10
1.0
00

10
.771
.001
10
.750
.000
10
.771
.001
10
.848

.000

10
.
79
3
.
00
0
10

10
.726
.003
10

.848

.
000

.000

10

10

10

TO
TAL

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

.
72
1
.
00
0
10

.
699
.001
10

.
72
1
.
00
0
10

.
64
3
.
00
2
10

.
63
5
.
00
3
10

.
58
7
.
00
7
10

.
63
5
.
00
3
10

.
58
0
.
00
7
10

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

.
78
6
.
00
0
10

.
78
2
.
00
0
10

.
58
0
.
00
7
10

.
56
7
.
00
9
10

.
73
8
.
00
0
10

.
593
.006
10

.
62
6
.
00
3
10

.
75
0
.
00
0
10

.
84
8
.
00
0
10

.
62
6
.
00
3
10

.
848
.000
10

.
84
8
.
00
0
10

.
84
8
.
00
0
10

.
67
1
.
00
1
10

.
671
.001
10

.
37
1
.
06
1
10

.
67
1
.
00
1
10

.
750

.
671

.
000

.001

10

10

.
84
8
.
00
0
10

.
626

.
003
10

.
84
8
.
00
0
10

1
.
10

HASIL UJI RELIABILITAS


Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excluded
(a)
Total

10

%
100.0

.0

10
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
.941

Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.966

N of Items
30

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS STRES KERJA


HASIL UJI VALIDITAS

T1
T1

.
802

1.0
00

Sig. (2tailed)

.000

10
.
80
2
.
00
0
10
1.0
00

10

10
.
80
2
.
00
0
10

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T3

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T4

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T5

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T6

T3

Pearson
Correlation

N
T2

T2

Pearson
Correlation

1
.
10
.
802

.000

10
.
58
3
.
00
7
10
.
49
2
.
02
7
10
.
53
3

10

10
.
58
3
.
00
7
10
.
49
2
.
02
7
10
.
53
3

.
579
.007
10
.285
.223
10
.
592

T4
.
58
3
.
00
7
10
.
57
9
.
00
7
10
.
58
3
.
00
7
10
1
.
10
.
28
7
.
22
0
10
.
53
3

T5
.
49
2
.
02
7
10
.
28
5
.
22
3
10
.
49
2
.
02
7
10
.
28
7
.
22
0
10
1
.
10
.
61
6

T6
.
53
3
.
01
5
10
.
59
2
.
00
6
10
.
53
3
.
01
5
10
.
53
3
.
01
5
10
.
61
6
.
00
4
10
1

T7
.
49
2
.
02
7
10
.
28
5
.
22
3
10
.
49
2
.
02
7
10
.
28
7
.
22
0
10
1.0
00
.
10
.
61
6

T8
.
25
7
.
27
4
10
.
20
6
.
38
4
10
.
25
7
.
27
4
10
.
47
1
.
03
6
10
.
60
1
.
00
5
10
.
45
3

T9
.
79
2
.
00
0
10
.
57
9
.
00
7
10
.
79
2
.
00
0
10
.
58
3
.
00
7
10
.
69
8
.
00
1
10
.
53
3

T1
0
.
57
9
.
00
7
10
.
52
4
.
01
8
10
.
57
9
.
00
7
10
.
80
2
.
00
0
10
.
50
4
.
02
3
10
.
59
2

T11
.
68
5
.
00
1
10
.
43
5
.
05
5
10
.
68
5
.
00
1
10
.
47
1
.
03
6
10
.
60
1
.
00
5
10
.
45
3

T1
2
.
25
7
.
27
4
10
.
43
5
.
05
5
10
.
25
7
.
27
4
10
.
47
1
.
03
6
10
.
17
9
.
45
0
10
.
24
2

T1
3
.
47
1
.
03
6
10
.
63
0
.
00
3
10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
40
6
.
07
6
10
.
52
2

T14
.471
.036
10
.435
.055
10
.471
.036
10
.471
.036
10
.179
.450
10
.453

T1
5
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
22
9
.
33
2
10
.
22
9
.
33
2
10
.
18
3
.
44
0
10
.
09
9

T1
6
.
51
4
.
02
0
10
.
33
6
.
14
7
10
.
51
4
.
02
0
10
.
22
9
.
33
2
10
.
46
4
.
03
9
10
.
09
9

T1
7
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9
.
110
10
.
30
2

T1
8
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
22
9
.
33
2
10
.
22
9
.
33
2
10
.
18
3
.
44
0
10
.
09
9

T19
.408
.074
10
.509
.022
10
.408
.074
10
.408
.074
10
.369
.110
10
.302

T2
0
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

T2
1
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9

.
110

.
110

10
.
30
2

10
.
30
2

T2
2
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
20
8

T23
.281
.230
10
.350
.130
10
.281
.230
10
.281
.230
10
.254
.281
10
.208

T2
4
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
20
8

T2
5
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
20
8

T26
.
514

T27
.281

.
020

.230

10

10

.
336

.350

.
147

.130

10
.
514

10
.281

.
020

.230

10

10

.
229

.281

.
332

.230

10
.
464

10
.254

.
039

.281

10

10

.
099

.208

T2
8
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9
.
11
0
10
.
30
2

T29
.
229
.
332
10
.
336
.
147
10
.
229
.
332
10
.
229
.
332
10
.
183
.
440
10
.
099

T3
0
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
36
9
.
11
0
10
.
30
2

TOTAL
.721
.000
10
.799
.001
10
.721
.000
10
.743
.002
10
.835
.001
10
.887

Sig. (2tailed)
N
T7

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T8

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T9

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T10

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T11

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T12

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)

.
01
5
10
.
49
2
.
02
7
10
.
25
7
.
27
4
10
.
79
2
.
00
0
10
.
57
9
.
00
7
10
.
68
5
.
00
1
10
.
25
7
.
27
4

.006
10
.285
.223
10
.206
.384
10
.
579
.007
10
.524
.018
10
.435
.055
10
.435
.055

.
01
5
10
.
49
2
.
02
7
10
.
25
7
.
27
4
10
.
79
2
.
00
0
10
.
57
9
.
00
7
10
.
68
5
.
00
1
10
.
25
7
.
27
4

.
01
5
10
.
28
7
.
22
0
10
.
47
1
.
03
6
10
.
58
3
.
00
7
10
.
80
2
.
00
0
10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6

.
00
4
10
1.0
00
.
10
.
60
1
.
00
5
10
.
69
8
.
00
1
10
.
50
4
.
02
3
10
.
60
1
.
00
5
10
.
17
9
.
45
0

.
10
.
61
6
.
00
4
10
.
45
3
.
04
5
10
.
53
3
.
01
5
10
.
59
2
.
00
6
10
.
45
3
.
04
5
10
.
24
2
.
30
3

.
00
4
10
1
.
10
.
60
1
.
00
5
10
.
69
8
.
00
1
10
.
50
4
.
02
3
10
.
60
1
.
00
5
10
.
17
9
.
45
0

.
04
5
10
.
60
1
.
00
5
10
1
.
10
.
47
1
.
03
6
10
.
66
3
.
00
1
10
.
34
1
.
14
2
10
.
34
1
.
14
2

.
01
5
10
.
69
8
.
00
1
10
.
47
1
.
03
6
10
1
.
10
.
80
2
.
00
0
10
.
89
9
.
00
0
10
.
47
1
.
03
6

.
00
6
10
.
50
4
.
02
3
10
.
66
3
.
00
1
10
.
80
2
.
00
0
10
1
.
10
.
66
3
.
00
1
10
.
66
3
.
00
1

.
04
5
10
.
60
1
.
00
5
10
.
34
1
.
14
2
10
.
89
9
.
00
0
10
.
66
3
.
00
1
10
1
.
10
.
34
1
.
14
2

.
30
3
10
.
17
9
.
45
0
10
.
34
1
.
14
2
10
.
47
1
.
03
6
10
.
66
3
.
00
1
10
.
34
1
.
14
2
10
1
.

.
01
8
10
.
40
6
.
07
6
10
.
30
3
.
19
5
10
.
70
7
.
00
0
10
.
63
0
.
00
3
10
.
54
5
.
01
3
10
.
54
5
.
01
3

.045
10
.179
.450
10
.121
.612
10
.471
.036
10
.435
.055
10
.341
.142
10
.341
.142

.
67
9
10
.
18
3
.
44
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10
-.0
15
.
95
1
10
.
27
9
.
23
4

.
67
9
10
.
46
4
.
03
9
10
.
27
9
.
23
4
10
.
51
4
.
02
0
10
.
33
6
.
14
7
10
.
27
9
.
23
4
10
.
27
9
.
23
4

.
19
6
10
.
36
9
.
110
10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0
10
.
45
4
.
04
4

.
67
9
10
.
18
3
.
44
0
10
.
27
9
.
23
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
33
6
.
14
7
10
-.0
15
.
95
1
10
.
27
9
.
23
4

.196
10
.369
.110
10
.454
.044
10
.408
.074
10
.509
.022
10
.105
.660
10
.454
.044

.
19
6
10
.
36
9

.
19
6
10
.
36
9

.
110

.
110

10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0
10
.
45
4
.
04
4

10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0
10
.
45
4
.
04
4

.
38
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
31
3
.
18
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0

.380
10
.254
.281
10
.313
.180
10
.281
.230
10
.350
.130
10
.313
.180
10
.313
.180

.
38
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
31
3
.
18
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0

.
38
0
10
.
25
4
.
28
1
10
.
31
3
.
18
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0

.
679
10
.
464

.380
10
.254

.
039

.281

10

10

.
279

.313

.
234

.180

10
.
514

10
.281

.
020

.230

10

10

.
336

.350

.
147

.130

10

10

.
279

.313

.
234

.180

10

10

.
279

.313

.
234

.180

.
19
6
10
.
36
9
.
11
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0
10
.
45
4
.
04
4

.
679
10
.
183
.
440
10
.
279
.
234
10
.
229
.
332
10
.
336
.
147
10
-.01
5
.
951
10
.
572

.
008

.
19
6
10
.
36
9
.
11
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
50
9
.
02
2
10
.
10
5
.
66
0
10
.
45
4
.
04
4

.001
10
.835
.003
10
.880
.001
10
.786
.000
10
.782
.000
10
.880
.001
10
.567
.009

N
T13

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T14

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T15

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T16

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T17

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T18

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T19

Pearson
Correlation

10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
51
4
.
02
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40

10
.
630
.003
10
.435
.055
10
.336
.147
10
.336
.147
10
.509
.022
10
.336
.147
10
.509

10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
51
4
.
02
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40

10
.
47
1
.
03
6
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40

10
.
40
6
.
07
6
10
.
17
9
.
45
0
10
.
18
3
.
44
0
10
.
46
4
.
03
9
10
.
36
9
.
110
10
.
18
3
.
44
0
10
.
36

10
.
52
2
.
01
8
10
.
45
3
.
04
5
10
.
09
9
.
67
9
10
.
09
9
.
67
9
10
.
30
2
.
19
6
10
.
09
9
.
67
9
10
.
30

10
.
40
6
.
07
6
10
.
17
9
.
45
0
10
.
18
3
.
44
0
10
.
46
4
.
03
9
10
.
36
9
.
110
10
.
18
3
.
44
0
10
.
36

10
.
30
3
.
19
5
10
.
12
1
.
61
2
10
.
27
9
.
23
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45

10
.
70
7
.
00
0
10
.
47
1
.
03
6
10
.
22
9
.
33
2
10
.
51
4
.
02
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40

10
.
63
0
.
00
3
10
.
43
5
.
05
5
10
.
33
6
.
14
7
10
.
33
6
.
14
7
10
.
50
9
.
02
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
50

10
.
54
5
.
01
3
10
.
34
1
.
14
2
10
-.0
15
.
95
1
10
.
27
9
.
23
4
10
.
10
5
.
66
0
10
-.0
15
.
95
1
10
.
10

10
.
54
5
.
01
3
10
.
34
1
.
14
2
10
.
27
9
.
23
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45

10

10

10

10
.
40
4
.
07
7
10
.
27
9
.
23
4
10

.545

.013

10
.
54
5
.
01
3
10
.
40
4
.
07
7
10
.
40
4
.
07
7
10
.
57
7
.
00
8
10
.
40
4
.
07
7
10
.
57

10

.279

.234

10

10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10

1
.

.
572
.008
10
.454
.044
10
.279

1.0
00

.234

10
.454

10
.
79

10
.
40
4
.
07
7
10
.
57
2
.
00
8
10
.
60
8
.
00
4
10
1
.
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79

10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
1
.
10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

10
.
40
4
.
07
7
10
.
27
9
.
23
4
10

10

10

10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10

10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10

1.00
0

1.0
00

1.0
00

10

10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

.
577
.008
10
.454
.044
10

1.0
00

.
793

.000

10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10

10
.
793
.000

.
793

.000

10
.
79

10
1

10
.
39
7
.
08
3
10
.
31
3
.
18
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68

10
.397
.083
10
.313
.180
10
.546
.013
10
.546
.013
10
.
688
.001
10
.546
.013
10
.
688

10
.
39
7
.
08
3
10
.
31
3
.
18
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68

10
.
39
7
.
08
3
10
.
31
3
.
18
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68

10

10

.
004

.013

10

10

1.0
00

.546

.013

10
.
793

10

10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10

.
404

.397

.
077

.083

.
688

1.0
00

.001

10

10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

10
.
572

.
008
10
.
608

.
000
10
.
608

10
.313
.180
10
.546

.546

.
004

.013

10
.
793

10
.
688

10
.
404
.
077
10
.
279
.
234
10
.
608

.
004
10
.
608

.
004
10
.
793

.
000
10
.
608

.
004
10
.
793

10
.
57
7
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

10
.738
.000
10
.793
.006
10
.726
.003
10
.750
.000
10
.848

.000

10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00

10
.726
.003
10
.848

Sig. (2tailed)
N
T20

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T21

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T22

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T23

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T24

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T25

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)

8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

.022
10
.509
.022
10
.509
.022
10
.350
.130
10
.350
.130
10
.350
.130
10
.350
.130

8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28

2
.
19
6
10
.
30
2
.
19
6
10
.
30
2
.
19
6
10
.
20
8
.
38
0
10
.
20
8
.
38
0
10
.
20
8
.
38
0
10
.
20
8
.
38

9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
36
9
.
110
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28
1
10
.
25
4
.
28

4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18

8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
40
8
.
07
4
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
28
1
.
23

9
.
02
2
10
.
50
9
.
02
2
10
.
50
9
.
02
2
10
.
35
0
.
13
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
35
0
.
13
0
10
.
35
0
.
13

5
.
66
0
10
.
10
5
.
66
0
10
.
10
5
.
66
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18

4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18
0
10
.
31
3
.
18

7
.
00
8
10
.
57
7
.
00
8
10
.
57
7
.
00
8
10
.
39
7
.
08
3
10
.
39
7
.
08
3
10
.
39
7
.
08
3
10
.
39
7
.
08

.044
10
.454
.044
10
.454
.044
10
.313
.180
10
.313
.180
10
.313
.180
10
.313
.180

3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01

3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01

.
10
1.0
00
.
10
1.0
00
.
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
79
3
.
00
0
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01
3
10
.
54
6
.
01

10

10

10

1.00
0

1.0
00

10

10

10

1.00
0

1.0
00

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

.
688
.001
10
.
688
.001
10
.
688
.001
10
.
688
.001

8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10

10

8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10

1.00
0

1.0
00

.
013

10

10

10

1.0
00

1.0
00

10
1.0
00

10
.
546

.
013

10

10

10

1.0
00

1.00
0

10
1.0
00

10
.
546

.
013

10

10

10

10

1.0
00

1.00
0

1.0
00

.001
10
.
688
.001
10
.
688
.001

8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
1.0
00

.
000
10
.
793

.
000
10
.
793

.
000
10
.
546

10
.
546

.
013

.001

10

10

.
688

1.0
00

.001

10

10

.
688

1.0
00

.001

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

1.00
0
.
10
1.00
0
.
10
1.00
0
.
10
1.00
0
.

.
000

.000

10
.
793

10
1.0
00

10

.
000

.000

10
.
793

10
1.0
00

10

.
000

.000

10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00
1
10
.
68
8
.
00

10

10
.
546

.
013
10
.
546

.
013
10
.
546

.
013
10
.
546

.
013

.848

.848

.771
.001
10
.771
.001
10
.871
.001
10
.771
.001

0
N
T26

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T27

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T28

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T29

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

T30

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

TO
TAL

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

10
.
51
4
.
02
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
72
1
.
00
0
10

10
.336
.147
10
.350
.130
10
.509
.022
10
.336
.147
10
.509
.022
10
.
699
.001
10

10
.
51
4
.
02
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
72
1
.
00
0
10

10
.
22
9
.
33
2
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
64
3
.
00
2
10

10
.
46
4
.
03
9
10
.
25
4
.
28
1
10
.
36
9

10
.
09
9
.
67
9
10
.
20
8
.
38
0
10
.
30
2
.
19
6
10
.
09
9
.
67
9
10
.
30
2
.
19
6
10
.
58
7
.
00
7
10

10
.
46
4
.
03
9
10
.
25
4
.
28
1
10
.
36
9

10
.
27
9
.
23
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
27
9
.
23
4
10
.
45
4
.
04
4
10
.
58
0
.
00
7
10

10
.
51
4
.
02
0
10
.
28
1
.
23
0
10
.
40
8
.
07
4
10
.
22
9
.
33
2
10
.
40
8
.
07
4
10
.
78
6
.
00
0
10

10
.
33
6
.
14
7
10
.
35
0
.
13
0
10
.
50
9
.
02
2
10
.
33
6
.
14
7
10
.
50
9
.
02
2
10
.
78
2
.
00
0
10

10
.
27
9
.
23
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
10
5
.
66
0
10

10
.
27
9
.
23
4
10
.
31
3
.
18
0
10
.
45
4
.
04
4
10
.
57
2
.
00
8
10
.
45
4
.
04
4
10
.
56
7
.
00
9
10

10
.
40
4
.
07
7
10
.
39
7
.
08
3
10
.
57
7
.
00
8
10
.
40
4
.
07
7
10
.
57
7
.
00
8
10
.
73
8
.
00
0
10

.
110
10
.
18
3
.
44
0
10
.
36
9
.
110
10
.
63
5
.
00
3
10

.
110
10
.
18
3
.
44
0
10
.
36
9
.
110
10
.
63
5
.
00
3
10

-.0
15
.
95
1
10
.
10
5
.
66
0
10
.
58
0
.
00
7
10

10
.
572
.008
10
.313
.180
10
.454
.044
10
.279
.234
10
.454
.044
10
.
593
.006
10

10
.
60
8
.
00
4
10
.
54
6
.
01
3
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
62
6
.
00
3
10

10

10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

10
.
60
8
.
00
4
10
.
54
6
.
01
3
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
62
6
.
00
3
10

1.0
00
.
10
.
54
6
.
01
3
10
.
79
3
.
00
0
10
.
60
8
.
00
4
10
.
79
3
.
00
0
10
.
75
0
.
00
0
10

1.0
00
.
10
.
79
3
.
00
0
10
1.0
00
.
10
.
84
8
.
00
0
10

10

10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

1.00
0

1.0
00

1.0
00

10

10

10
.
79
3
.
00
0
10

10
.
79
3
.
00
0
10

1.00
0

1.0
00

1.0
00

10

10
.
84
8
.
00
0
10

10
.
84
8
.
00
0
10

10
.
793
.000
10
.
688
.001

.
793
.000

.
848
.000
10

1
10
.
54
6
.
01
3
10

10

10

10
.
54
6
.
01
3
10

1.0
00

1.00
0

1.0
00

10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
67
1
.
00
1
10

10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
37
1
.
06
1
10

10
.
68
8
.
00
1
10
.
54
6
.
01
3
10
.
68
8
.
00
1
10
.
67
1
.
00
1
10

.546
.013

.
688
.001
10
.546
.013
10
.
688
.001
10
.
671
.001
10

10
.
54
6
.
01
3
10
1.0
00

10

10

.546

.013

10
.
546

10

.
013
10
.
793

.
000
10
.
608

.
004
10
.
793

.
000
10
.
750

1
.
10

10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10

.
688

.001

10

10

10
.
79
3
.
00
0
10

.
688

1.0
00

.001

10

10
.
84
8
.
00
0
10

.546
.013

.
671

.
000

.001

10

10

1
10
.
608

.
004
10
.
546

.
013
10
.
793

.
000
10
1
.
10
.
793

.
000
10
.
626

.
003
10

10
.
79
3
.
00
0
10
.
68
8
.
00
1
10
1.0
00

10
.750
.000
10
.771
.001
10
.848

.000

10
.
79
3
.
00
0
10

10
.726
.003
10

.848

.000

10
.
84
8
.
00
0
10

10
1
.
10

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

HASIL UJI RELIABILITAS


Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excluded
(a)
Total

10

%
100.0

.0

10
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
.941

Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.966

N of Items
30

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KINERJA


Correlations

Correlations
S1
S1

Pearson Correlation

S2

S3

.802**

.802**

.005
10
.802**

Sig. (2-tailed)
N
S2

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

S3

S6

S7

S8

S9

1.000**

.802**

.535

.524

.524

.802** .802** 1.000**

.005

.000

.005

.111

.120

.120

.005

.005

10

10

10

10

10

10

10

10

.583

.802** 1.000** .667*

.356

.356

S14

.524

.524

.802** .356

.000

.120

.120

.005 .312

10

10

10

10

.583

.583

.802**

10

10

.356

.356 1.000** .583

.583

.802**

.583

.802**

.802**

.796**

.077

.005

.077

.005

.005

.006

10

10

10

10

10

10

.583 .583 1.000**

.802**

1.000**

.802**

.802**

.949**

.000

.005

.000

.005

.005

.000

10

10

10

10

10

10

.802** 1.000**

.802**

1.000**

1.000**

.911**

10

10

10

10

10

10

Pearson Correlation 1.000**

.802** .802** .802**

10

.000 .077
10

10

.005

.077

.035

.005

.005

.000

.000

.005

.005

.005

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.802**

.802**

.802**

.535

.524

.524

.802** .802** 1.000**

.524

.524

.802** .356

.000

.005

.005

.005

.111

.120

.120

.005

.005

.000

.120

.120

.005 .312

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.911**

10

10

10

1.000**

10

10

.077

1.000**

10

10

.005

.802**

10

10

**

S TOTAL

10

.312

1.000

S20

.000

.312

.802** 1.000**

S19

.000

.005

.583 .667* .802**

.802** 1.000**

S18

.000

.077

.802**

S17

.005

.077

S16

.000

.312

.583

S15

.005

.312

.802**

S13

.035

10

Sig. (2-tailed)

S12

.000

10

S11

.005

10

Pearson Correlation

S10

.077

10

Sig. (2-tailed)

S4

S5

.005

S4

.077 .077
10

10

10

10

.005

.000

.005

.000

.000

.000

10

10

10

10

10

10

Correlations
S1
S1

Pearson Correlation

S2

S3

.802**

.802**

.005
10
.802**

Sig. (2-tailed)
N
S2

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

S3

S6

S7

S8

S9

1.000**

.802**

.535

.524

.524

.802** .802** 1.000**

.005

.000

.005

.111

.120

.120

.005

.005

10

10

10

10

10

10

10

10

.583

.802** 1.000** .667*

.356

.356

S14

.524

.524

.802** .356

.000

.120

.120

.005 .312

10

10

10

10

.583

.583

.802**

10

10

.356

.356 1.000** .583

.583

.802**

.583

.802**

.802**

.796**

.077

.005

.077

.005

.005

.006

10

10

10

10

10

10

.583 .583 1.000**

.802**

1.000**

.802**

.802**

.949**

.000

.005

.000

.005

.005

.000

10

10

10

10

10

10

.802** 1.000**

.802**

1.000**

1.000**

.911**

10

10

10

10

10

10

Pearson Correlation 1.000**

.802** .802** .802**

10

.000 .077
10

10

.005

.077

.035

.005

.005

.000

.000

.005

.005

.005

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.802**

.802**

.802**

.535

.524

.524

.802** .802** 1.000**

.524

.524

.802** .356

.000

.005

.005

.005

.111

.120

.120

.005

.005

.000

.120

.120

.005 .312

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

.911**

10

10

10

1.000**

10

10

.077

1.000**

10

10

.005

.802**

10

10

**

S TOTAL

10

.312

1.000

S20

.000

.312

.802** 1.000**

S19

.000

.005

.583 .667* .802**

.802** 1.000**

S18

.000

.077

.802**

S17

.005

.077

S16

.000

.312

.583

S15

.005

.312

.802**

S13

.035

10

Sig. (2-tailed)

S12

.000

10

S11

.005

10

Pearson Correlation

S10

.077

10

Sig. (2-tailed)

S4

S5

.005

S4

.077 .077
10

10

10

10

.005

.000

.005

.000

.000

.000

10

10

10

10

10

10

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N
Cases

Valid
Excludeda
Total

%
10

100.0

.0

10

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.979

N of Items
20

HASIL ANALISA BIVARIAT


Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid
N
Stress * Kinerja

Missing
Percent

59

Total

Percent

100.0%

.0%

Percent
59

100.0%

Stress * Kinerja Crosstabulation


Kinerja
Rendah
Stress

Stress Berat

Count
% of Total

Stress Ringan

Count
% of Total

Stress Sedang

Count
% of Total

Total

Count
% of Total

Sedang

Tinggi

Total

13

13.6%

6.8%

1.7%

22.0%

1.7%

3.4%

8.5%

13.6%

21

16

38

1.7%

35.6%

27.1%

64.4%

10

27

22

59

16.9%

45.8%

37.3%

100.0%

Nonparametric Correlations

Correlations
Stress Kerja
Kendall's tau_b

Stress Kerja

Correlation Coefficient

1.000

.300**

.002

59

59

.300**

1.000

.002

59

59

Sig. (2-tailed)
N
Kinerja Perawat

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Symmetric Measures
Value
Nominal by Nominal
N of Valid Cases

Contingency Coefficient

Approx. Sig.

.558
59

Kinerja Perawat

.000

KARAKTERISTIK RESPONDEN
Frequencies

Statistics
Umur
N

Valid
Missing

59
0

Umur
Cumulative
Frequency
Valid

> 35 Tahun

Percent

Valid Percent

Percent

3.4

3.4

3.4

20 - 25 Tahun

36

61.0

61.0

64.4

25 - 35 Tahun

21

35.6

35.6

100.0

Total

59

100.0

100.0

Frequencies

Statistics
Jenis Kelamin
N

Valid
Missing

59
0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Laki - Laki

34

57.6

57.6

57.6

Perempuan

25

42.4

42.4

100.0

Total

59

100.0

100.0

Frequencies

Statistics
Pendidikan
N

Valid
Missing

59
0
Pendidikan
Cumulative
Frequency

Valid

D III Kep

Percent

Valid Percent

Percent

55

93.2

93.2

93.2

S I Kep

5.1

5.1

98.3

SPK

1.7

1.7

100.0

Total

59

100.0

100.0

Frequencies

Statistics
Masa Kerja
N

Valid
Missing

59
0

Masa Kerja
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

< 5 Tahun

48

81.4

81.4

81.4

> 10 Tahun

5.1

5.1

86.4

5 - 10 Tahun

13.6

13.6

100.0

59

100.0

100.0

Total

Frequencies

Statistics
Ruangan
N

Valid
Missing

59
0
Ruangan
Cumulative
Frequency

Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Babussalam

12

20.3

20.3

20.3

Mina

13

22.0

22.0

42.4

Muzdalifah

14

23.7

23.7

66.1

Zam - Zam

20

33.9

33.9

100.0

Total

59

100.0

100.0

HASIL ANALISA UNIVARIAT


Frequencies

Statistics
Stress Kerja
N

Valid
Missing

59
0

Mean

53.5085

Median

55.0000

Mode

53.00

Frequencies
Statistics
Stress
N

Valid
Missing

59
0

Stress
Cumulative
Frequency
Valid

Stress Berat

Percent

Valid Percent

Percent

13

22.0

22.0

22.0

Stress Ringan

13.6

13.6

35.6

Stress Sedang

38

64.4

64.4

100.0

Total

59

100.0

100.0

Frequencies

Statistics
Kinerja Perawat
N

Valid
Missing

59
0

Mean

18.3220

Median

19.0000

Mode

19.00

Frequencies

Statistics
Kinerja
N

Valid
Missing

59
0

Kinerja
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Rendah

10

16.9

16.9

16.9

Sedang

27

45.8

45.8

62.7

Tinggi

22

37.3

37.3

100.0

Total

59

100.0

100.0

You might also like