You are on page 1of 4

Penatalaksanaan HHF

a. Penatalaksanaan medis
Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasikomplikasi yang terjadi yaitu :
Menurunkan tekanan darah menjadi normal, Sistolik 130-140 mmHG, dan
diastolic 60-90 mmHg
Mengobati payah jantung karena hipertensi
Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler
Menurunkan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskuler semaksimal
mungkin.
Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinjau dari 3 faktor fisiologis yaitu :
Menurunkan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretic.
Menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovaskuler
terhadap rangsangan adrenergic dengan obat dari golongan anti simpatis.
Menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator.
Diuretik :
Menurunkan kadar Na ekstra maupun intra seluler
Menurunkan reaktivitas kardiovaskuler terhadap nor-adrenalin
Terbukti dapat menurunkan insiden stroke
Dosis kecil, sebaiknya secara berkala (intermitten)
Efektif, sekali pemberian
Efek samping:
o Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
o Intoleransi glukosa
o Meningkatkan kadar asam urato Dislipidemia
o Alkalosis metabolic
o Yang sering digunakan:
Hidrochlortiazid (HCT)
- Dosis 6,25-12,5 mg/hari
- Dapat dikombinasi dengan ACE inhibitor atau angiotensin reseptor blocker
(ARB), beta blocker dan alfa blocker
Furosemide
- Dosis 20-40 mg/hari
- Diberikan pada hipertensi dengan gangguan fungsi ginjal, hiperurisemia, gagal
jantung, DM yang belum teregulasi, dan dislipidemia
- Dapat dikombinasi terutama dengan ACE inhibitor/ARB, dapat juuga dengan
beta blocker dan alfa blocker
Spironolacton
- Dosis 25-100 mg/hari
- Dapat dikombinasi dengan HCT maupun furosemid
- Merupakan diuretika yang lemah
- Hindari pada gangguan fungsi ginjal (krreatinin serum > 2,5 mg/dl) dan hatihati bila dikombinasi dengan ACE inhibitor/ARB, akan menyebabkan hiperkalemia
- Disfungsi seksual pada pria
Beta Blockero Menurunkan aktivitas simpatis
o Kardioprotektiv dan anti angina
o Pemberiannya dapat satu kali sehari

o Efek samping:
Dapat mengganggu homeostasis glokusa
Dislipidemia teritama trigliserida
Dapat menurunkan aliran darah ke ginjal. Kecuali golongan pindolol dan
carvedilol
Klaudikasio intermitten
Bradikardia dan gagal jantung
o Yang sering digunakan
Atenolol :
- Dosis 1x25-100 mg/hari
- Dapat dikombinasi dengan diuretika (terutama HCT dosis rendah), kalsium
antagonis (golongan dihidropiridin, terutama yang long acting), alfa blocker
- Pada kondisi tertentu dapt dikombinasi dengan ACE inhibitor/ARB meskipun
secara farmakodinamis kurang rasional.
Bisoprolol
- Dosis 1x5-10 mg/hari
- Seperti halnya atenolol, dapat dikombinasi dengan antihipertensi lainnya
- Efek simpatolitiknya lebih besar dari pada atenololkarena dapat menembus
blood brain barier.
Propanolol
- Dosis 2x20-40mg/hari
- Dapat dikombinasi dengan antihipertensi lainnya
- Efek simpatolitiknya palung besar KalsiumAntagonis
o Menurunkan tahanan perifer, meningkatkan aliran darah ke ginjal, tidak
mempengaruhi aktivitas system RAA (golongan non dihidropiridin atau
dihidropiridin yang long acting)
o Mempunyai efek renoprotektif yaitu dengan menurunkan tekanan di
glomerulus
o Tidak mempunyai efek metabolic dan keseimbangan elektrolit
o Dapat diberikan satu kali sehari pada yang long acting
o Sering diggunakan pada hipertensi dengan COPD
o Efek samping:
Inotropik dan khronotropik negative
Golongan dihidropiridin yang bekerjanya pendek dapat meningkatkan aktivitas
simpatis dan retensi Na
Berdebar, sakit kepala, dan edema perifer
o Yang sering digunakan:
Nifedipine (Golongan dihidropiridin)
Dosis 3x5-10 mg/hari
Dosis yang long acting (OROS/GITS) 1x20-30 mg/hari
Sering dikombinasi dengan ACE inhibitor/ARB, beta blocker
Amlodipin (golongan dihidropiridin) :
Dosis 3x5-10mg/hari
Sering dikombinasi dengan ACE inhibitor/ARB atau beta blocker
Diltiasem (golongan nondihiropiridin)
Dosis 3x30-60 mg/hari Sering digunakan pada hipertensi dengan angina

pectoris
Dosis yang long acting 2x60-90 mg/hari atau 1x80 mg/hari
Dapat dikombinasi denhan ACE inhibitor/ARB
Verapamil (golongan non dihidropiridin)
Dosis 2x40-80 mg/hari
Dosis yang long acting 1x360 mg/hari
Sering digunakakn pada hipertensi dengan angina pectoris. Tachicardi
supraventrikuler, atau COPD.
ACE inhibitor/ARB
o Menghambat bekerjanya ACE yang merubah Angiotensin 1 menjadi
Angiotensin II
o Mempunyai sifat renoprotektif dan memperbaiki resistensi insulin
o Meningkatkan kemampuan fungsi jantungdan mempunyai sifat kardioprotektif
o Tidak menurunkan aliran darah ke otak, arteri koroner maupun ginjal
o Tidak berpengaruh pada kecepatan denyut jantung dan curah jantung
o Dapat menurunkan tahanan perifer
o Efek Samping:
Batuk, sakit kepala, dan hipotensi
Skin rash dan gagal ginjal akut (jarang, terutama pada stenosis arteri renalis
bilateral, dan pemberian dosis tinggi yang tergesa-gesa pada gagal jantung)
o Yang sering digunakan:
Captopril : Dosis 2-3x12,5-25 mg/hari
Pemberiannya 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan
Sering dikombinasi dengan HCT atau kalsium antagonis
Pada kondisi tertentu dapat dikombinasi dengan beta blocker meskipun kurang
rasional
Lisinopril:
Dosis 1-2x5-10 mg/hari
Pemberiannya tidak dipengaruhi oleh makanan
Hal yang lain sama dengan captopril
Alfa Blocker
o Menghambat reseptor alfa 1 diotot polos pembuluh darah
o Terutama untuk menurunkan tekanan diastolic
o Sering dikombinasi dengan diuretika atau beta blocker
o Jarang digunakan sebagai pilihan utama karena mempunyai efek samping yang
sering mengganggu yaitu hipotensi postural, palpitasi dan sakit kepala
o Dapat memperbaiki profil lipid, memperbaiki toleransi glukosa, memperbaiki
keluhan prostat pada glukosa
o Yang sering digunakan:
Prazosin:
Dosis 2 3 x 1 4 mg/hari
Dosis awal - 1 mg/hari sebelum tidur malam dinaikkan secara fitrasi untuk
mencegah terjadinya hipotensi postural
Doxazosin: Dosis 1 x 1 6 mg/hari
Dosis dinaikkan secara fitrasi untuk mencegah hipotensi postural
Terazosin:

Dosis 1 x 1 6 mg/hari
Untuk mencegah terjadinya hipotensi postural dosis dinaikkan secara titrasi
b. Penatalaksanaan secara keperawatan
(British hypertension Society guidelines : lifestyle modification fir primary
prevention and treatment of hypertention)
Maintain normal body weight for adults (body mass index 20-25 kg/m2)
Reduce diatary sodium intake to <100 spo2 =" 95-100%" abg =" P02" pc02 ="
35-45" ph =" 7,35-7,45" hb =" 12" spo2 =" 95-100%" abg =" P02" pc02 =" 3545" ph =" 7,35-7,45" hb =" 12"> 55%, kardiomegali Backward failure

You might also like