You are on page 1of 49

tim dosen stars 6 - prodi arsitektur FT UAJY

TOR STARS 06
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Genap Tahun Akademik 2015/2016

table of content
daftar isi
STARS 06 ...................1
esensi materi
lingkup materi
kompetensi mata kuliah
tujuan
lingkup pembelajaran
metode pembelajaran

Judul Tugas ....................... 6


Ruang Lingkup ....................... 9
Materi Diskusi ....................... 12
Produk Tugas ....................... 16
Maket ....................... 12
Waktu & Proses ....................... 16
Evaluasi & Penilaian ....................... 20
Literatur Wajib ....................... 21

gambar-gambar diambil dari berbagai sumber di internet,


tidak diperkenankan upload ke internet
tanpa pemberitahuan kepada tim dosen stars 6

stars 06
esensi materi
lingkup materi
kompetensi mata kuliah
tujuan
lingkup pembelajaran
metode pembelajaran

tim dosen stars 6 - prodi arsitektur FT UAJY

tim dosen stars 6 - prodi arsitektur FT UAJY

Esensi Materi
Studio Arsitektur 6 mengintegrasikan kompetensi
mata kuliah yang terdapat pada Studio Arsitektur 1,
2, 3, 4 dan 5.
Penguasaan kompetensi mencakup metode
perancangan. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan
mahasiswa yang akan menempuh Studio Arsitektur
6 adalah yang telah selesai menempuh atau
menyelesaikan Studio Arsitektur 1-5.

STARS 01
STARS 02
STARS 03
STARS 04
STARS 05

STARS 06
design
01

Lingkup Materi

faktor terukur
faktor tidak terukur

Lingkup mata kuliah Studio Arsitektur 6 yaitu the

urban and city context. Hal ini bertolak dari


realita bahwa setiap site merupakan entitas/bagian
yang tidak terpisahkan dari konteks wilayah
kawasan dan kota.
Pertimbangan dalam merancang bangunan dan
tapak sangat dipengaruhi oleh lingkungan
kawasan dan kota dimana site berada.
Lingkungan kota dengan seluruh elemennya
merupakan faktor pengaruh eksternal,
yang harus dipertimbangkan saat merancang.
Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat tangible
(dapat diindera secara fisik seperti ukuran site, jalur
sirkulasi, GSB, dan sebagainya) dan intangible
(abstrak seperti budaya, kehidupan sosial, dan
sebagainya), bersifat terukur dan tidak terukur.

eksternal

internal

lingkungan kota

kebutuhan klien

design

02

building

Kompetensi

faktor terukur
faktor tidak terukur

Mahasiswa STARS 6 diharapkan untuk mampu:


1. Merancang bangunan mixed use yang
mengintegrasikan fungsi sosial sebagai fungsi
dominan dengan fungsi lain yang dapat ditentukan
sendiri oleh mahasiswa.
2. Memperhatikan konteks tempat (tropis)
terhadap lingkungan kawasan dan kota dengan
penekanan terhadap aspek budaya dan teknologi.
3. Mengembangkan konsep desain, prarancangan dan detailed design.

Tujuan
1.Mahasiswa mampu merancang bangunan mixed
use yang mengintegrasikan antara fungsi sosial
sebaagi fungsi dominan dengan fungsi lain yang
dapat ditentukan oleh mahasiswa.
2. Mahasiswa mampu merancang site dan
bangunan yang memperhatikan aspek sosial
budaya dan teknologi sebagai sebuah
pendekatan dalam perancangan.
3. Mahasiswa mampu merancang dengan
memperhatikan seluruh detail desain sesuai
dengan penekanan desain yang dipilih.

03

eksternal

internal

lingkungan kota

kebutuhan klien

sejarah, budaya, etika,


nilai lokal,
iklim makro,
rencana tata ruang wilayah,
building codes
dan sebagainya

aspek-aspek:
physics - fisik
physiology - fisiologi
psychology - psikologi

design

building

Lingkup Pembelajaran
1.Mahasiswa mampu mengintegrasikan antara dua
fungsi yang berbeda pada bangunan, khususnya
fungsi sosial dengan fungsi lain yang berbeda.

MIXED USE
mampu mengintegrasikan
antara 2 fungsi: sosial & fungsi lain

2.Mahasiswa mampu mengakomodasi kebutuhan


para pengguna bangunan, dalam hal ini adalah
unit sosial berupa kelompok masyarakat atau
publik.
3.Mahasiswa mampu menjelaskan dalam latar
belakang laporan mengenai kaitan antara
permasalahan kawasan/kota dengan gagasan
pemilihan site maupun dengan perancangan
yang diusulkan.
4.Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan
para users dalam konteks masyarakat kota,
membuat program, menentukan prioritas &
penekanan desain, tujuan spesifik
proyek,menunjukkan kutipan & literatur yang
diacu serta pengaruh dari aspek sosial budaya
maupun teknologi lokal terhadap usulan
rancangan.
5.Mahasiswa mampu menawarkan detail design
sebagai solusi terhadap masalah.

04

eksternal

internal

design

building

Metode Pembelajaran
MIXED USE

rancangan harus mencapai wujud yang


menyeluruh dan detail desain sesuai target waktu
yang ditetapkan.
Dalam satu kelas akan dibagi 2 kelompok.

mampu mengintegrasikan
antara 2 fungsi

a+b

opsi ke-2

dikerjakan selama 1 semester, namun hasil

opsi ke-1

Dalam STARS 6 hanya terdapat 1 tugas yang

c+d

Masing-masing kelompok akan menangani 1

objek tugas mixed use yang disepakati


bersama-sama.
Detail mengenai topik tugas (berkaitan dengan
fungsi sosial) dapat dipelajari pada halaman
selanjutnya.

design

05

building

architect & social role


Materi Studio Arsitektur 6

Arsitek memiliki fungsi dan peran sosial di


tengah-tengah masyarakat. Arsitek adalah
agent of change yang diharapkan akan
mengubah situasi yang ada ke arah yang
lebih baik.
Arsitek yang perduli dengan isu-isu sosial
dan budaya akan mengintegrasikan
unsur-unsur lokal ke dalam setiap desain
fasilitas dan fungsi yang dirancangnya.
Desain menjadi sebuah obat penawar
bagi penyakit kota yang kronis seperti
kebodohan dan kemiskinan.

Arsitektur Sosial
(Social Architecture)
1. Arsitektur yang ditujukan untuk
pemanfaatan bagi orang banyak sebagai
mahkluk sosial dan sebagai respon
terhadap arsitektur yang memperhatikan
bentuk maupun gaya yang mungkin saja
ditentukan oleh kelompok masyakat
majoritas.
2. Arsitektur sosial adalah istilah tipologi
untuk bangunan sekolah dan bangunan
sejenis lainnya yang dibangun pada
dekade tahun 1939-1945 di Inggris yang
menyatu dengan metode ilmiah, fabrikasi
dan bangunan industri sebagai bagian
dari Gerakan Moden (Modern Movement)
(SUmberL www.encyclopedia.com, 2016

architect & city context


Materi Studio Arsitektur 6

Jean Nouvel,
arsitek berkebangsaan Perancis adalah salah satu
Arsitek kontekstual yang mennggunakan pendekatan
analisis tapak dan konteks lingkungan ke dalam konsep
desain. Contoh di samping: bangunan Arab World
Institute yang berlokasi di pinggir sungai Sienne, kota
Paris (cek www.jeannouvel.com)

background
latar belakang

ISU SOSIAL DI DAERAH PERKOTAAN


Arah Kebijakan dan Isu Strategis Nasional Tahun 2015-2019
dengan jelas menetapkan bahwa program pembangunan
memiliki kriteria, antara lain harus dapat memberikan
dampak positif untuk kepentingan masyarakat luas serta
mampu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Program-program pembangunan nasional kini tidak
semata-mata ditujukan untuk mengejar profit dan
peningkatan ekonomi, namun juga meningkatkan kualitas
layanan publik khususnya bagi masyarakat marginal yag
terpinggir di kota-kota besar. Fenomena urbanisasi
mengakibatkan tuntutan akan ruang hidup yang layak huni
serta perbaikan terhadap sarana prasarana perkotaan
semakin besar. Dalam bidang perumahan misalnya, sejak
tahun 2014 Pemerintah Nasional telah mencanangkan
proyek pembangunan 1,000 tower rusunami dan pada
tahun 2015 berupa program Sejuta Rumah yang semuanya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh
kota besar. Meskipun beberapa pihak menilai bahwa
rencana tersebut belum optimal dalam realisasinya, namun
setidaknya kedua program tersebut telah memperlihatkan
keseriusan Pemerintah dalam menangani masalah
perumahan dan isu-isu sosial di Indonesia.
Arsitek memiliki andil untuk mendukung upaya Pemerintah
dalam mengentaskan permasalahan sosial di daerah
perkotaan, antara lain dengan memberikan usulan:
1) fungsi-fungsi baru yang dianggap sesuai dan dapat
terintegrasi secara harmonis dengan fungsi/tujuan sosial,
2) pemilihan site yang dinilai merepresentasikan
permasalahan sosial yang saat ini berkembang,
3)konsep dan detail desain yang tanggap terhadap
kebutuhan masyarakat umum sebagai user dalam
kaitannya dengan isu sosial yang sedang dihadapi.

YOGYAKARTA
Pada beberapa dasawarsa terakhir, sektor
pendidikan, permukiman, perdagangan, jasa, dan
pariwisata semakin meningkat dengan pesat di
Yogyakarta. Apabila tidak diantisipasi, kemajuan di
berbagai bidang tersebut akan memberikan
dampak negatif bagi kehidupan sosial masyarakat
Yogyakarta, seperti meningkatnya potensi berupa
kerawanan/konflik sosial akibat dari kesenjangan
yang cukup besar antar lapisan masyarakat.
Selain dampak negatif dari kemajuan
pembangunan,kebutuhan akan ruang (usaha dan
huni) yang layak bagi masyarakat umum serta
ketersediaan sarana prasarana publik yang
berkualitas turut perlu diperhatikan oleh
Pemerintah Daerah, khususnya dalam menghadapi
peningkatan arus urbanisasi ke DIY dan
persaingan global sesuai kesepakatan AFTA
(ASEAN Free Trade Area). Tercatat bahwa antara
tahun 2000-2010, terjadi peningkatan jumlah
penduduk di DIY sekitar 1,04% setiap tahun (BPS
DIY, 2014).

07

description
deskripsi proyek

definition
definisi

Pembangunan mixed

use

didefinisikan sebagai pembangunan


yang terbentuk dari campuran antara

dua atau lebih fungsi ruang, baik yang


terdapat pada satu bangunan tunggal
(horizontal atau vertical) maupun
dalam bentuk multi massa bangunan
yang terdiri dari berbagai jenis fungsi
pada satu lokasi site tertentu.

Keuntungan Mixed Use


Pengembangan perumahan,

kesempatan
kerja, bisnis dan pilihan investasi
Menyatukan/mengintegrasikan fungsi
lahan dan aktivitas yang aksesibel pada
satu lokasi
Penciptaan ruang jalan yang menarik
dan senantiasa hidup dari berbagai jenis
aktivitas yang berbeda.
Pemanfaatan fungsi yang lebih efesien
dari infrastruktur publik.

mixed + use
campuran

fungsi

fungsi 1

fungsi 2

fasilitas sosial

fasilitas pendukung

Mahasiswa Arsitektur dapat mendukung upaya Pemerintah


dalam mengentaskan permasalahan sosial di daerah perkotaan, antara lain
dengan memberikan usulan:
1) fungsi-fungsi fasilitas (utama & pendukung)
yang dianggap mewakili kebutuhan publik saat ini dan dapat
terintegrasi secara harmonis dengan tujuan sosial,
2) pemilihan

site yang dinilai merepresentasikan

permasalahan sosial
yang saat ini berkembang,
3)konsep dan detail desain yang tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat umum sebagai user dalam kaitannya dengan isu sosial
yang sedang dihadapi.

ruang lingkup
substansial
temporal
spasial

Lingkup Substansial
Pada Stars 4 mahasiswa telah berlatih merancang bangunan
bertingkat dengan fungsi tunggal dan Stars 5 mahasiswa
berlatih merancang bangunan dengan multi massa dan multi
lantai (1- 3 lantai) dengan fungsi tunggal. Dalam kasus Stars
6 ini mahasiswa berlatih merancang bangunan dengan multi
massa dan multi lantai (1- 3 lantai) dengan fungsi
campuran (mixed use). Mahasiswa perlu berlatih melakukan
distribusi ruang berdasar pada pembagian zona sesuai fungsi
gabungan dan fungsi individu sedemikian sehingga
bangunan dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
Menghadapi dimensi fungsi yang besar, dan komplek
mahasiswa juga harus mampu memecahkan persoalan
rancangan secara secara terstruktur dan kreatif. Selain
aspek zonasi, aspek sirkulasi yang efektif perlu diperhatikan.
Disamping itu pertimbangan faktor lingkungan (kontekstual
baik visual maupun sosial dalam konteks kota ) dan
peraturan bangunan setempat menjadi pijakan dalam
mendapatkan hasil rancangan yang optimal.

MIXED USE
mampu mengintegrasikan
antara 2 fungsi

lingkungan

internal

Aspek-aspek desain yang perlu dipertimbangkan :


Studi kegiatan & kebutuhan ruang (individu & mixed use)
Organisasi ruang & hubungan fungsi ruang (multi massa

09

& multi lantai)


Response peraturan bangunan
Kondisi lingkungan terkait dengan iklim makro & mikro
untuk komplek bangunan maupun lingkungan sekitar.
Struktur & utilitas bangunan berlantai dan pemilihan
material yang tepat (berkelanjutan)
Tatanan bentuk dan komposisi massa yang
mempertimbangkan konteks pada lingkungan yang lebih
luas (kota), waktu dan budaya setempat.
Efisiensi dan efektifitas ekonomi (building cost)

design

building

Lingkup Temporal
Obyek-obyek tugas ini harus mampu mewadahi
fungsinya sampai dengan 15 tahun yang akan
datang.

adaptive to the future needs


15 tahun ke depan memprediksi
kebutuhan desain

Dalam kurun waktu tersebut perlu dipikirkan


perkembangan sosial, ekonomi, budaya
masyarakat dan teknologi yang mungkin terjadi.

think not only for now

design

10

building

materi diskusi

Materi
Bahan yang harus disiapkan untuk asistensi dengan
dosen pembimbing secara umum antara lain:
a. Diskusi substansi proyek, meliputi essensi objek
studi, pengertian, kebutuhan, penentuan lokasi, dan
bentuk.
b. Usulan bentuk dan penataan tapak dalam rancangan
skematik
c. Usulan pra-rancangan
d. Pengembangan rancangan
Butir a-c diatas disusun dalam proposal (laporan
pendahuluan).
Bahan tersebut akan didiskusikan melalui tahap-tahap
pekerjaan sebagai berikut (selama 14 Minggu):

A. Laporan Pendahuluan
Data primer dan sekunder (selesai 2 minggu)
Dari studi literatur dan lapangan, peserta wajib menyusun
laporan yang merupakan hasil survai lokasi dan esensi
proyek. Ketentuan lokasi sesuai hasil survai, bebas tapi
nyata. Laporan pendahuluan meliputi :

1. Komparasi (studi preseden)


- 2 sampai 3 objek desain per-group
- Deskripsi fungsi (fungsi utama dan pendukukung)
- Studi bentuk (menganalisa prarancangan obyek)
- Studi Program ruang (zoning, sirkulasi, persyaratan
ruang dll)
- Analisa utilitas dan struktur

12

Materi
2. Studi kelayakan kecil objek tugas
(group ditentukan dalam diskusi)
- Deskripsi proyek (Tujuan dan permasalahan proyek)
- Prediksi kapasitas proyek (pemakai atau unit lain)
- Pemilihan lokasi/site di DIY
- Pemilihan jenis fasilitas utama & pendukung yang
berkaitan dengan public service & fungsi sosial
- Macam kegiatan dan sub kegiatan
- Standar kebutuhan, persyaratan dan peralatan
- Prinsip, peraturan dan standar perancangan

3. Gambar site serta lingkungannya


(google earth 2D dan 3D)
- Studi Peruntukan Tanah
(Studi Tata Ruang Kota)
- Dokumentasi permasalahan lingkungan
(sosial, budaya dan aklimatisasi)
- Denah tanah dan lingkungan ( menunjukkan
batas dan ukuran tanah sesuai persil)
- Dokumentasi data keras & lunak site &
lingkungan
- Foto site dan lingkungan block plan sketch
up

4. Data peraturan daerah bangunan pemda


(group)
KDB, KLH, KDH, sempadan, lapis bangunan, dampak
lingkungan, pemadam kebakaran dll

13

Materi
B. Laporan Antara
Dokumen antara: analisis & konsep desain
(selesai 2 minggu)
Dari data yang telah diberikan dalam TOR, peserta
melakukan kajian terhadap tapak, pelaku, maupun
kegiatan yang direncanakan, dikaitkan dengan hasil
diskusi sebelumnya untuk menghasilkan:
1. Programming dan analisa site
- Analisa program ruang
- Analisa site
2. Sintesis
- Pembagian zona dalam tapak dan block plan
membuat maket model
- Penyebaran ruang secara vertikal maupun horisontal
berdasarkan fungsi yang sesuai
- Menentukan hubungan fungsi ruang
- Sirkulasi dan accessibility
- Bentuk dan tata geometri.
- dan sebagainya.

C. Desain Skematik
(selesai 2 minggu)
Menggunakan hasil asistensi laporan antara,
digambarkan skema penataan ruang yang siap diolah
menjadi site plan/denah, sekaligus melakukan sketsa
yang menunjukkan rancangan bangunan secara utuh
(gubahan massa).
Buat minimal 2 alternatif.

14

D. Pra-rancangan
(selesai 1 minggu sampai sebelum UTS)
Peserta mengembangkan dan menggambarkan Situasi,
Site Plan, Denah, Tampak, dan Potongan bangunan serta
penampilan bangunan dan landscape dengan berbagai
pertimbangan meliputi kontektual tempat dan waktu,
response iklim dan tata landscape.

E. Pra-rancangan Lanjut
(selesai 2 minggu setelah UTS)
Peserta memperbaiki dan mengembangakan
prancancangan.

F. Pengembangan Desain
(selesai 4 minggu)
Rancangan dikembangkan sehingga menjadi rancangan
yang lebih nyata dengan merencanakan sistim struktur,
utilitas, pemilihan material dan mengembangkan detil
rancangan (berbagai pola elemen ruang, komponen
kontruksi, ornamen dinding dll). Rancangan
dipresentasikan dalam gambar sehingga dapat lebih
menjelaskan keutuhan desain, terutama dalam hal:
jaminan kelancaran fungsi, keindahan, tanggap
lingkungan, tanggap iklim dan kemudahan pelaksanaan.

G. Presentasi Keseluruhan Tugas


(selesai 1 minggu)
Bagian terakhir ini mahasiswa diminta mempersiapkan
presentasi karyanya dengan berbagai media dan macam
gambar untuk menunjukkan sikronisasi dan keutuhan
rancangan. Rancangan-rancangan diharapkan telah siap
ditransfer menjadi gambar kerja teknis.

15

produk desain

Hasil pekerjaan yang harus disiapkan mahasiswa adalah:

A.

SEBELUM UTS (Bobot 40%):

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Konsep programatik essensi bangunan,


kebutuhan ruang,
Penentuan lokasi, organisasi ruang.
Konsep desain dengan penekanan desain
Studi bentuk bangunan,
Analisis tapak,
Tata ruang,
Site plan,
Denah,
Tampak,
Potongan,

B.

SETELAH UTS (Bobot 60%)

1.
2.
3.
4.

Pengembangan Prarancangan
Perspektif ekterior
Rencana dan detail interior
Rencana dan detail landscape/
street-garden furniture
Rencana detail bahan
Rencana dan detail pondasi (skematik)
Rencana dan detail kolom dan balok (skematik)
Rencana dan detail system air bersih
Rencana dan detail system air kotor dan hujan
Rencana dan detail system evakuasi bencana dan
sistem pemadam kebakaran
Rencana dan detail system pencahayaan dan
penghawaan (alami dan buatan)

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

16

Teknik Presentasi & Penyajian


Gambar dipresentasikan
- secara hardcopy dengan teknik komputer,
- format kertas A3 (double kuarto kecuali untuk situasi
dan siteplan mungkin dapat digunakan A2),
- warna putih,
- bukan kertas kalkir,
- dijilid dan diberi identitas,
- diberi sampul warna sesuai kelompok :
Kelas A : Hijau muda
Kelas B : Kuning
Kelas C : Coklat muda
Kelas D : Orange
Kelas E : Coklat tua
Kelas F : Biru muda
Kelas G : Merah
Kelas H : Putih
Kelas I : Abu-abu

MAKET
- Maket sederhana,
- Skala 1: 100
- Contoh produk akan dipresentasi
- Skala gambar dapat disesuaikan dengan besaran
proyek
- Jumlah lembar ditentukan berdasar kepentingan dan
kejelasan rancangan (sebanyak mungkin)

17

GAMBAR
terdiri atas:
Konsep programatik (analisa program ruang, site,
\mikro iklim, struktur dll) 1 lembar
Konsep rancangan (rancangan skematik sintesis)
1 - 2 lembar
Gambar Situasi, Skala 1: 200 atau 250
Gambar Site Plan, Skala 1 : 200 atau 250
Gambar Denah tiap lantai atau tipikal, Skala 1:100
Gambar Tampak keseluruhan dari 4 sisi, Skala 1:200
atau 1: 250 (berikut lingkungan)
Gambar Tampak masing-masing bangunan dari 4
sisi, skala 1: 100
Gambar Potongan masing bangunan (melintang dan
membujur), Skala 1: 100 (potongan arsitektural, aspek
struktural skematik)
Gambar Perspektif Eksterior keseluruhan dan
bangunan
Gambar Perspektif Interior masing-masing bangunan
Gambar 'skematik' struktur bangunan dan utilitas
(dapat 2D atau 3D)
Gambar 'skematik' pengembangan desain dari
tinjauan fisika bangunan dan lingkungan (analisa
tata cahaya dan tata udara)
Gambar Detail Arsitektural (pola lantai, plafond,
kolom,pergola, ornamen dinding dll).

POSTER

Skala-skala gambar dapat disesuaikan dengan besaran proyek

dengan ukuran 60 x 90 cm berisikan rangkuman


proses desain dan hasil desain, dilayout secara
baik.

menggunakan kertas minimal A3.


Jumlah lembar ditentukan berdasar kepentingan dan kejelasan rancangan
(sebanyak mungkin)
Gambar skematik berarti bukan gambar teknis (bestek), namun gambar
penjelas yang skalatis untuk memperjelas ide dapat berupa gambar 2D atau
3D dan dinotasi warna (mahasiswa dapat melihat contoh tugas sebelumnya).

18

waktu & proses


pelaksanaan studio desain

Teknis Kegiatan Studio Arsitektur VI


selama 14 minggu (1 semester), 5 (lima) jam studio
RABU, sesi 1-3
SESI PAGI-SIANG
Pukul 07.15-07.30
Pukul 07.30-09.30
Pukul 09.30-10.15
Pukul 10.15-10.30
Pukul 10.30-12.30

: KEGIATAN STUDIO TERSTRUKTUR


: Fingerprint daftar masuk
: Tahap I (presensi manual, awal studio)
: Istirahat (fingerprint keluar)
: Fingerprint daftar masuk
: Tahap II (presensi manual, tengah studio)

SESI SORE
: YOGA sebagai sesi wajib bagi seluruh peserta STARS 6
Presensi pada daftar hadir
KAMIS
Pukul 19.30 WIB

: KEGIATAN TIDAK TERSTRUKTUR & ASISTENSI


: Pengumpulan Tugas di Ruang Studio PPBA
(dikelola oleh masing-masing Asisten Dosen, lembar tugas diparaf dan dicap,
tandatangan pada daftar presensi)

Mahasiswa WAJIB menyiapkan dan membawa sebuah LOGBOOK PROGRESS


ASISTENSI selama studio berlangsung.
Dosen berhak menolak memberikan asistensi apabila logbook tidak dibawa.

Skema Teknis Kegiatan Studio Arsitektur VI


selama 14 minggu (1 semester)
Pendahuluan

01

02

Antara

03

Eliminasi I

04

Desain
Skematik

05

06

Pra
Rcg

UTS

07

Lanjut
Pra-rancangan

08

09

Pengembangan Desain

10

11

12

13

Eliminasi II
lanjut hingga akhir bagi yang lolos eliminasi

UAS

14

lampiran
studio desain arsitektur

MINGGU

KEGIATAN

-Kuliah Pengantar;
-Studi Literatur;
-Pemilihan Site;
-Survey lapangan.
-Kuliah Pengantar;
- Presentasi draft laporan pendahuluan;
- Pematangan laporan;
- Melengkapi kekurangan data dan laporan
-Kuliah Pengantar;
-Menyerahkan Laporan pendahuluan
-Asistensi program ruang
-Evaluasi umum
-Kuliah Pengantar;
-Asistensi program ruang dan analisa site
-Evaluasi umum
-Kuliah Pengantar;
-Asistensi sintesis
-Evaluasi umum
-Kuliah Pengantar;
- Asistensi sintesis dan desain skematik
- Evaluasi umum
-Kuliah Pengantar;
- prarancangan awal
- skematik desain lanjut
UTS (Paparan tugas dan presentasi
terpilih)
-Pengembangan Prarancangan
-Pengembangan prarancangan
-Perspektif, Rencana Interior
-Perspektif, Rencana Interior
-Rencana Lansekap, Bahan
-Rencana Pondasi, Kolom, Balok
-Rencana Air Bersih Kotor dan hujan
-Rencana Evakulasi, PMK, Pencahayaan &
Penghawaan
-Evaluasi Keseluruhan
UAS

II

III

IV

VI

VII

VIII
IX
X
XI
XII
XIII

19

XIV
XV

KETERANGAN
Kuliah Pengantar;
Penjelasan Tugas;

Mahasiswa menyiapkan
laporan pendahuluan, (group)
Asistensi.
Program ruang (individu)
Asistensi

Program ruang dan analisa site


Asistensi
Program ruang dan analisa site
sintesis
Sintsis dan desain skematik
Asistensi, Presentasi terpilih
Prancangan & desain
skematik
Asistensi, Presentasi terpilih
Presentasi Konsep &
Prarancangan
Asistensi, Presentasi
Asistensi, Presentasi
Asistensi, Presentasi
Asistensi, Presentasi
Asistensi, Presentasi

Asistensi, Presentasi

architect tool(s)
Materi Studio Arsitektur 6

architect : mind & soul


Materi Studio Arsitektur 6

Kemampuan mengendalikan pikiran secara


menyeluruh menjadi lebih stabil
jika Yoga dipraktikan secara rutin,
dan pikiran akan memiliki daya konsentrasi
yang optimal dan konstan
Swami Vivekananda

Studi oleh Illinois Universitys Exercise Psychology


Laboratory (2014) menunjukkan jika Yoga selama
20 menit/hari akan meningkatkan kemampuan
mental seseorang khususnya yang berhubungan
dengan daya konsentrasi dan daya ingat
Journal of Physical Activity and Health

Evaluasi & Penilaian


mencakup:

Tiga minggu pertama


(Eliminasi I)
mahasiswa tidak aktif maka dianggap
mengundurkan diri .
Sebelum UTS

(Eliminasi II)
semua target pra-UTS harus tercapai dengan
nilai 60% dari target.
Sesudah UTS
Komponen penilaian mencakup UTS 60%
dan UAS 40%.

20

Literatur Wajib
referensi: buku, literatur internet, riset, laporan desain

literature

21

human dimension
data arsitek
time saver standard for building types
prinsi-prinsip desain dalam arsitektur
tata letak
housing lay out
dasar-dasar perencanaan dalam arsitektur (mark karlen)
urban design compendium (free download google)
site analysis
site, space and structure
komponen perancangan arsitektur lansekap
maintaining the spirit of place
concept source book

internet
http://aasarchitecture.com/
http://openbuildings.com/
http://www.greatbuildings.com/

22

You might also like