Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................... 4
1.2 Batasan Masalah....................................................................... 5
1.3 Tujuan....................................................................................... 5
BAB II OKSIGEN
2.1 Pengertian Oksigen................................................................... 6
2.2 Karakteristik Oksigen............................................................... 7
2.3 Keberadaan Oksigen................................................................. 11
2.4 Peranan Biologis....................................................................... 12
2.5 Penumpukan Oksigen di Atmosfer........................................... 14
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................... 22
4.2 Saran......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
Pendahuluan
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya
(utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus
O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur
paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer
bumi.
dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang
eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran
dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi
bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon
dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan
dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket,
untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang,
kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
1.3. Tujuan
Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang oksigen dan
senyawanya.
Untuk mengetahui karakteristik, struktur oksigen, keberadaan oksigen,
peranan biologis dan cara memperoleh oksigen.
Untuk mendorong para pembaca agar dapat memelihara lingkungan
sekitar agar terjaga kebersihan udaranya.
6
BAB II
Oksigen
2. 1 Pengertian Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya
(utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus
O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur
paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer
bumi.
2.2. Karakteristik
2.2.1 Struktur
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan
tak berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi
berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan
dua dan sering dijelaskan secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai
kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron.
Ozon merupakan gas langka pada bumi yang dapat ditemukan di stratosfer.
2.2.2. Alotrop
Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit. Fenomena ini
tidak berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar
satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik
yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu
0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg·L −1, manakala pada suhu
20 °C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C dan 1 atm
udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala
10
dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C,
kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per
liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
2.2.4. Sotop
16 17 18
Oksigen yang dapat ditemukan secara alami adalah O, O, dan O,
dengan 16O merupakan yang paling melimpah (99,762%). Isotop oksigen dapat
berkisar dari yang bernomor massa 12 sampai dengan 28.
Kebanyakan 16O di disintesis pada akhir proses fusi helium pada bintang,
17
namun ada juga beberapa yang dihasilkan pada proses pembakaran neon. O
utamanya dihasilkan dari pembakaran hidrogen menjadi helium semasa siklus
CNO, membuatnya menjadi isotop yang paling umum pada zona pembakaran
hidrogen bintang. Kebanyakan 18O diproduksi ketika 14N (berasal dari pembakaran
CNO) menangkap inti 4He, menjadikannya bentuk isotop yang paling umum di
zona kaya helium bintang.
2.3. Keberadaan
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat
dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di
dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer.
12
Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis
melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan proses pembusukan
menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi
dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di
atmosfer setiap tahunnya.
Fotosintesis menghasilkan O2
sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan
oleh tumbuhan daratan.
Spesi oksigen yang reaktif, misalnya ion superoksida (O2−) dan hidrogen
peroksida (H2O2), adalah produk sampingan penggunaan oksigen dalam tubuh
organisme.Namun, bagian sistem kekebalan organisme tingkat tinggi pula
menghasilkan peroksida, superoksida, dan oksigen singlet untuk menghancurkan
mikroba. Spesi oksigen reaktif juga memainkan peran yang penting pada respon
hipersensitif tumbuhan melawan serangan patogen.
14
Dalam keadaan istirahai, manusia dewasa menghirup 1,8 sampai 2,4 gram
oksigen per menit. Jumlah ini setara dengan 6 milyar ton oksigen yang dihirup
oleh seluruh manusia per tahun.
Gas oksigen bebas hampir tidak terdapat pada atmosfer bumi sebelum
munculnya arkaea dan bakteri fotosintetik. Oksigen bebas pertama kali muncul
dalam kadar yang signifikan semasa masa Paleoproterozoikum (antara 2,5 sampai
dengan 1,6 milyar tahun yang lalu). Pertama-tama, oksigen bersamaan dengan
besi yang larut dalam samudera, membentuk formasi pita besi (Banded iron
formation). Oksigen mulai melepaskan diri dari samudera 2,7 milyar tahun lalu,
dan mencapai 10% kadar sekarang sekitar 1,7 milyar tahun lalu.
Sejak permulaan era Kambrium 540 juta tahun yang lalu, kadar O2
berfluktuasi antara 15% sampai 30% berdasarkan volume. Pada akhir masa
Karbon, kadar O2 atmosfer mencapai maksimum dengan 35% berdasarkan
volume, mengijinkan serangga dan amfibi tumbuh lebih besar daripada ukuran
sekarang. Aktivitas manusia, meliputi pembakaran 7 milyar ton bahan bakar fosil
per tahun hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap penurunan kadar
oksigen di atmosfer. Dengan laju fotosintesis sekarang ini, diperlukan sekitar
2.000 tahun untuk memproduksi ulang seluruh O2 yang ada di atmosfer sekarang.
16
BAB III
Senyawa Oksigen dan Cara Memperoleh Oksigen
Senyawa oksida seperti besi oksida atau karat terbentuk ketika oksigen bereaksi dengan unsur
lainnya.
3.1.2. Ozon
Ozon banyak terdapat pada lapisan atmosfer stratosfer (15-24 km). ozon
berperan dalam menyerap radiasi sinar ultra violet dari sinar matahari, karena
ultraviolet ini di gunakan untuk mengubah O2, menjadi O3 atau sebaliknya.
Kerusakan oleh gas NO relatif kecil dan terjadi secara alamiah, sehingga
keseimbangan ozon pada lapisan ozon masih tetap terjaga. Kerusakan yang
diakibatkan oleh radikal bebas klorin lebih berbahaya, sebab setiap satu atom
radikal bebas dapat merusak lebih dari 2000 molekul ozon. Radikal klorin
umumnya berasal dari peruraian freon jenis CFC (Chlorofluorocarbon) yang
digunakan untuk pengisi AC, lemari es, dan pabrik pembuatan karet busa
(spon).
CFCI 3 ( g )
u .v
CFCI 2 ( g ) CI ( g )
CI ( g ) O3 ( g ) CIO ( g ) O2 ( g )
Oleh karena itu, freon CFC diganti dengan jenis non-CFC, yang tidak
menghasilkan radikal bebas klorin. Berlubangnya lapisan ozon dikhawatirkan
akan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, sebab radiasi sinar
ultra violet yang tidak terserap oleh ozon diduga bertanggung jawab terhadap
terjadinya kanker kulit pada manusia.
Oksigen juga dibutuhkan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob maupun
anaerob, dalam proses metabolismenya. Dengan adanya oksigen dalam air,
mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air. Reaksi
yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah:
Jika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlanjut, maka
kadar oksigen pun akan terus menurun. Pada puncaknya, oksigen yang tersedia
tidak cukup lagi untuk menguraikan komponen kimia tersebut. Kondisi yang
demikian merupakan indikasi pencemaran berat pada badan air.
Oksigen secara komersial dibuat dengan dua cara, yaitu distilasi bertingkat
udara cair (lihat: Distilasi udara cair) dan elektrolisis larutan 10-25% KOH atau
NaOH. Oksigen yang dihasilkan dalam proses ini sangat murni, di samping itu
juga dihasilkan gas hidrogen dengan kemurnian yang tinggi pula.
Proses elektrolisis dilakukan dengan mengalirkan arus listrik searah ke
dalam larutan 10-25% KOH. Potensial listrik yang diperlukan secara teoritis
adalah 1,23 V, tetapi karena ada potensial lebih hidrogen pada elektrode dan
tahanan sel, maka potensial yang digunakan 2-2,5 V. Katode dibuat dari baja (Fe)
dan anode dari baja nikel (Fe-Ni).
Untuk mencegah terjadinya reaksi kembali antara gas oksigen dan
hidrogen, maka ruang anode dan katode sel elektrolisis dipisahkan dengan
diafragma dari asbes. Hasil proses elektrolisis ini mencapai 99,7%.
Reaksi sel yang terjadi sebagai berikut
Katode : 4 H 2O (l ) 4e 4OH 2 H 2 ( g )
+
Reaksi total : 2 H 2O(l ) 2 H 2 ( g ) O2 ( g )
21
Oksigen pada suhu kamar merupakan molekul gas diatomik yang tidak
berbau dan tidak berwarna, dengan titik didih -183°C dan titik beku -219°C, lebih
berat dari udara (massa jenis oksigen = 1,429 kg L-1). Kelarutan oksigen dalam air
sebesar 5% volum pada suhu 0°C.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
2. Sifat oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk
cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik
yang kuat.
3. Ozon (O3). Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan
muatan elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen.
5. Reaksi yang terjadi dalam penguraian mikro organism di dalam air adalah:
6. Senyawa oksida seperti
besi oksida atau karat terbentuk ketika oksigen bereaksi dengan unsur
lainnya.
7. Oksigen secara komersial dibuat dengan dua cara, yaitu distilasi bertingkat
udara cair dan elektrolisis larutan 10-25% KOH atau NaOH.
8. Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut
dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) Semakin besar nilai DO pada
23
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipediaindonesia.com
www.google.com
www.senyawaoksigen.com