Professional Documents
Culture Documents
Julius,
S.Ked,
Pendahuluan
Penyakit jantung reumatik merupakan
kelainan katup jantung yang menetap akibat
demam reumatik akut sebelumnya. Penyakit
ini terutama mengenai katup mitral (75%),
aorta (25%), jarang mengenai katup trikuspid
dan tidak pernah menyerang katup pulmonal.1
Setiap tahunnya rata-rata ditemukan 55 kasus
dengan demam reumatik akut (DRA) dan PJR.2
Diperkirakan prevalensi PJR di Indonesia
sebesar 0,3-0,8 anak sekolah 5-15 tahun.3
DRA merupakan penyebab utama
penyakit jantung didapat pada anak usia 5
tahun sampai dewasa muda di negara
berkembang dengan keadaan sosio ekonomi
rendah dan lingkungan buruk.4-5 Keterlibatan
jantung menjadi komplikasi terberat dari DRA
alamat
Jl.
Landak
No.
64,
HP
082182084042,
KASUS
Pasien anak, laki-laki, usia 14 tahun, BB
35 kg, datang dengan keluhan sesak napas
yang hilang timbul, sesak dipengaruhi aktivitas
dan tidak dipengaruhi cuaca maupun emosi.
Pasien mengalami sesak saat berjalan 20
meter, sesak berkurang ketika beristirahat.
Pasien mengeluh jantung berdebar-debar,
tidak terdapat keluhan nyeri dada.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU
tampak
sakit
sedang,
kesadaran
composmentis, nadi 100 x/menit, pernafasan
30 x/menit, suhu 36,8 C. Kepala
normocephal, leher ditemukan peningkatan
JVP 5+4 cmH20, dan pulmo tidak ditemukan
kelainan. Jantung dari inspeksi terlihat iktus
kordis, teraba iktus kordis di ICS V garis
midclavicula sinistra, perkusi redup, auskultasi
terdengar BJ I-II irreguler, gallop (+). Abdomen
dari inspeksi terlihat datar, teraba hepar 1/31/2 konsistensi lunak, spleen tidak teraba,
nyeri tekan (+) auskultasi didapatkan bising
usus (+), turgor baik. Edema pada ekstremitas
inferior. Pemeriksaan neurologis tidak
ditemukan kelainan, refleks fisiologi (+),
refleks patologis (-), tanda rangsang
meningeal (-). Status gizi berdasarkan WHO
Growth Chart Standart 2006 BB/U, TB/U dan
BB/TB berada dalam batas normal.
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan
Hb 9,0 g/dl, Ht 28,6%, eritrosit 3,6 jt/l, LED
80 mm/jam, leukosit 8700/ul, neutrofil
segmen 64 , limfosit 32 %, monosit 4%,
trombosit 536000/ul. Pada pemeriksaan
imunologi dan serologi didapatkan ASTO
positif, CRP kuantitatif >24 mg/l. Pada
pemeriksaan rontgen toraks AP didapatkan
kardiomegali dengan CTR >50%. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan pemanjangan
interval PR pada EKG
Berikut adalah hasil pemeriksaan
echocardiography pasien.
16
Demam
Rematik
serangan pertama: 2 kriteria major atau
1 kriteria major dan 2 minor
+
Streptokokus B hemolitukus grup A
bukti infeksi sebelumnya
Demam
Rematik
serangan rekuren tanpa Penyakit
Jantung Rematik : 2 major atau 1 major
lactam
akan
terikat
pada
enzim
transpeptidase yang berhubungan dengan
molekul peptidoglikan bakteri, dan hal ini akan
melemahkan dinding sel bakteri ketika
membelah. Dengan kata lain, antibiotika ini
dapat menyebabkan perpecahan sel (sitolisis)
ketika bakteri mencoba untuk membelah
diri.18-20
Terapi anti inflamasi pada pasien ini
sudah tepat yaitu dengan pemberian
prednison 2 mg/kgBB/hari selama 2-6 minggu,
sehingga diberikan dengan dosis 70 mg yang
dibagi dalam 4 dosis. Dosis prednisone di
Artritis
1-2 minggu
Karditis Minimal
2-4 minggu
Karditis Sedang
2-4 minggu
6-8 minggu
17
Karditis Berat
2-6 minggu
2-4 bulan
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
evidence-based
clinical
practice
guidelines. Chest. 2012; 141(2
Suppl):e531S57S.
Hoes JN, Jacobs JW, Boers M. EULAR
evidence-based recommendations on
the
management
of
systemic
glucocorticoid therapy in rheumatic
diseases. Ann Rheum Dis. 2007;
66(12):15607.
Da Silva JA, Jacobs JW, Kirwan JR.
Safety of low dose glucocorticoid
treatment in rheumatoid arthritis:
published evidence and prospective
trial data. Ann Rheum Dis. 2006;
65(3):28593.
Buttgereit F, Doering G, Schaeffler A.
Targeting pathophysiological rhythms:
prednisone chronotherapy shows
sustained efficacy in rheumatoid
arthritis. . Ann Rheum Dis. 2010;
69(7):127580.
Essop MR, Nkomo VT. Rheumatic and
nonrheumatic valvular heart disease:
epidemiology, management, and
prevention in Africa. Circulation. 2005;
112(23):358491.
McMurray J, Cohen-Solal A, Dietz R,
Eichhorn E, Erhardt L, Hobbs FD, et al.
Practical recommendations for the
use of ACE inhibitors, beta-blockers,
aldosterone
antagonists
and
angiotensin receptor blockers in heart
failure: putting guidelines into
practice. Eur J Heart Fail. 2005;
7(5):71021.
Verdecchia P, Sleight P, Mancia G.
Effects of telmisartan, ramipril, and
their combination on left ventricular
hypertrophy in individuals at high
vascular risk in the ongoing
telmisartan alone and in combination
with ramipril global end point trial and
the
telmisartan
randomized
assessment study in ACE intolerant
subjects with cardiovascular disease.
Circulation. 2009; 120(14):13809.