You are on page 1of 2

DROWNING Suatu keadaan dimana terjadi asfiksia yang menyebabkan kematian akibat udara

atmosfer tidak dapat masuk ke dalam saluran pernafasan, karena sebagian atau seluruh tubuh
berada di dalam air sehingga udara tidak mungkin bisa memasuki saluran pernafasan.
Jenis - jenis
Parsial ( hanya bagian wajah yang tenggelam ), Komplit ( seluruh tubuh tenggelam ),
Dry drowning ( kematian terjadi sebelum menghirup air ), Wet drowning ( kematian terjadi
setelah menghirup air )
Penyebab kematian
Penyebab kematian pada kasus - kasus drowning adalah asfiksia, syok, pingsan ( sinkop ), gegar
otak, apopleksi, cedera, kehabisan tenaga.
Gambaran post mortem
Pada pemeriksaan luar
Pakaian masih basah jika pemeriksaan dilakukan tidak lama setelah mayat dikeluarkan dari
dalam air . Tanda-tanda asfiksia jelas, kecuali jika kematiannya karena sinkop atau syok. Mata
setengah terbuka, Muka sianosis, konjungtiva kongesti dan pupil dilatasi, Lidah bengkak dan
terjulur keluar, sering tergigit, bibir, hidung dan ujung-ujung kuku sianosis. Dari hidung dan
mulut keluar buih halus. Pada kasus tenggelam, bila buih tidak tampak dapat dicoba dengan
menekan perut dan dada. Warna buih putih, kecil halus dan tahan lama sedangkan pada
pembusukan buih lebih besar dan mudah pecah. Pada ujung kuku bisa dijumpai lumpur dan
pasir. Tangan sering menggenggam erat daun-daun, ranting, rumput dan lainnya. Hal ini
menunjukkan cadaveric spasme, yang merupakan tanda penting bahwa korban sebelum
tenggelam masih hidup. Cutis anserina terjadi karena kontraksi m.Erektor pili. Biasanya
dijumpai pada anggota gerak korban yang mati tenggelam di air dingin. Pada daerah tropis
jarang didapati. Pada korban yang baru tenggelam biasanya tidak dijumpai. Cutis anserina juga
dapat dijumpai selain pada kasus kematian akibat tenggelam, yaitu pada fase rigor mortis.
Kulit ari akan mengelupas dan rambut akan mudah dicabut atau gugur. Kulit telapak tangan dan
kaki menjadi keriput dan putih seperti tangan orang yang lama mencuci (Washer women hand).
Hal ini dijumpai jika tubuh telah 12 jam berada dalam air. Lebam mayat jelas terlihat pada
kepala, leher,dan dada karena pada kasus tenggelam kepala lebih rendah sehingga darah banyak
berkumpul di kepala. Lebam mayat berwarna lebih merah. Skrotum dan penis terlihat retraksi,
karena kontraksi tunika dartos disebabkan dingin
Pada pemeriksaan dalam
Pada laring, trakea, dan cabang bronkus dapat dijumpai buih dan darah. Mukosanya
berwarna merah oleh karena kongesti. Dalam saluran pernafasan sering dijumpai cairan yang
sama dengan cairan tempat dia tenggelam, cairan dapat berisi lumut, lumpur ataupun pasir, bila
tenggelam pada air laut dapat dijumpai kristal garam. Sering juga didapati sisa makanan pada
saluran pernafasan, hal ini disebabkan oleh pembusukan yang mengakibatkan tekanan
intraabdomen meningkat dan mendorong makanan keatas dan masuk dalam saluran pernafasan.

Paru-paru akan membesar (ballon like appearance) sehingga terlihat jelas bekas-bekas iga
pada paru-paru, jika ditekan akan membekas dan bila dipotong akan keluar darah dan buih.
Kadang-kadang paru tidak membesar karena adhesi dari pleura. Pada wet drowning tidak
dijumpai tardieus spot. Jantung kanan penuh terisi darah dan jantung kiri kosong. Vena-vena
membesar dan kongesti. Pada lambung dan usus dijumpai air sesuai dengan tempat

tenggelamnya. Hepar, limpa dan ginjal kongesti dan berwarna gelap. Otak mengalami kongesti
dan hiperemis. Di telinga tengah dapat dijumpai air.

You might also like