Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
RISQI FAJRIL
NIM : 17634 / 2010
Jurusan Teknik Elektronika
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektronika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu manusia Indonesia seutuhnya
yang memiliki wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta
memiliki keterampilan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk
mencapai tujuan tersebut, perlu dilaksanakan suatu program pendidikan dan
pelatihan secara berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan
yang baik antara dunia pendidikan dengan dunia kerja/industri dalam hubungan
saling membutuhkan, saling melengkapi dan saling mendukung pencapaian
tujuan pembangunan.
Fakultas Teknik Universitas Negeri padang (FT UNP) sebagai salah satu
lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja yang profesional
dalam bidangnya, berupaya untuk melaksanakan program-program pendidikan
yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami ilmu
pengetahuan dan teknologi secara konseptual dan teoritis dalam bangku
perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu
tersebut didunia kerja/industri secara praktis.Salah satu upaya pencapaian
tersebut Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT UNP) mengirimkan
mahasiswa-mahasiswinya yang telah memenuhi persyaratan akademis untuk
Secara tidak langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu kontribusi
dunia kerja/industri untuk ikut berpartisipasi mendukung
proses pendidikan
6) Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap ilmuilmu di tempat Pengalaman Lapangan Industri yang berlum dikenal
oleh mahasiswa.
7) Membuat laporan Pengalaman Lapangan Industri dengan format
yang baik dan benar.
8) Adapun tujuan dari penulisan praktek lapangan ini merupakan hasil
pengalaman mahasiswa selama praktek yang berkaitan dengan
jurusan pada saat dibangku perkuliahan.
9) Mahasiswa mampu, memahami, memantapkan, dan mengembangkan
mata pelajaran yang berkaitan dengan jurusan di fakultas.
10) Mahasiswa mempunya alternatif untuk pemecahan masalah yang
ditemuinya.
b. Secara Khusus
1) Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan pengalaman kerja
yang sebenarnya.
2) Memantapkan
keterampilan
mahasiswa
yang
diperoleh
dari
perkuliahan.
3) Menerapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional
dalam bekerja.
4) Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap dunia
industri dan dunia kerja.
5) Mendorong mahasiswa untuk menjadi tenaga yang mempunyai skil
dan siap pakai, mandiri dan bertanggung jawab.
dilaksanakan
Pengalaman
Lapangan
Industri,
penulis
b. Memperdalam
pengetahuan
tentang
pemeliharaan
listrik
dan
demikian
manajemen
personaliadapat
memperkirakan
NO
1
Tanggal
Kegiatan
5 Februari 2014
6 Februari -28
Februari 2014
3 Maret 7
Maret 2014
Penyelesaian Laporan
172.000 ton. Ketika Jepang menguasai Indonesia tahun 1942 sampai 1945
pabrik semen ini diambil alih oleh Manajemen Asano Cement Jepang. Ketika
proklamasi kemerdekaan pada 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan
Indonesia dan selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia
dengan nama Kilang Semen Indarung.Perkembangan selanjutnya, perusahaan
melakukan peningkatan kapasitas roduksi dengan optimalisasi Indarung I dan
pembangunan pabrik baru Indarung II, II A, III B, III C, maka mulai 1 Januari
1994 kapasitas terpasang meningkat menjadi .720.000 ton semen pertahun.
Pabrik Indarung I sebagai pabrik tertua yang meggunakan proses basah
sekarang tidak dioperasikan lagi mengingat efisiensi dan angkanya suku cadang
peralatannya akan tetapi masih tetap dirawat dengan baik.
Pabrik Indarung II dibangun pada tahun 1977 dan selesai pada tahun
1980. Setelah itu berturut-turut dibangun pabrik Indarung III A (1981-1983)
dan Indarung III B (selesai tahun 1987). Pabrik Indarung III C dibangun oleh
PT. Semen Padang pada tahun 1994. Kemudian dalam perkembangannya
pabrik Indarung III A akhirnya dinamakan pabrik Indarung III sedang pabrik
Indarung III B dan III C yang menggunakan satu Kiln yang sama diberi nama
pabrik Indarung IV. Dengan diresmikannya pabrik Indarung V pada tanggal 16
Desember 1998 maka kapasitas produksi meningkat menjadi 5.240.000 ton
semen pertahun.
Berdasarkan surat menteri keuangan Republik Indonesia No. S-326/ MK.
016/ 1995 tanggal 5 Juni 1995, pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga
buah pabrik semen milik pemerintah yaitu PT. Semen Padang, PT. Semen
Gresik dan PT. Semen Tonasa yang terealisasi tanggal 15 September 1995.
2. Visi dan Misi PT Semen Padang
Visi PT. Semen Padang dalah :
Menjadi Industri Semen Yang Andal, Unggul, Dan Berwawasan Lingkungan
c. Penggerakan (Actuating)
Actuating adalah suatu usaha penggerakan seorang pimpinan
terhadap bawahannya. Pada PT. Semen Padang hal ini dilaksanakan dengan
cukup baik dengan adanya koperasi karyawan, siraman-siraman rohani
berkala, darma wanita perusahaan dan lain-lain.
d. Pengawasan (Controlling)
Controlling adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh seorang
pemimpin perusahaan untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan,
penyelewengan tugas dan wewenang dari yang telah ditentukan semula,
sehingga dapat dicapai hasil yang baik pula. Pada PT. Semen Padang
pengawasan dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan produksi, keuangan,
tugas, sistem dan prosedur hasil produksi.
5. Proses pembuatan semen
Ada dua macam produksi semen yang digunakan di PT. Semen Padang,
yaitu :
a. Proses Basah (Wet Process)
Pada proses penggilingan basah, campuran bahan mentah digiling
dalam Raw Mill dengan menambahkan air dengan kadar tertentu, biasanya
berkisar antara
lumpur yang disebut dengan Slurry. Agar Slurry yang dihasilkan homogen,
maka dilakukan proses homogenizing, yaitu mengaduk Slurry secara
mekanik atau menggunakan udara tekan di dalam bak penampungan.
1.BATU
KAPUR
2.BATU
SILIKA
WATER
VAPOUR
RAW
MILL
AIR
SLURRY
KIL
KLINKER
FUEL
1.DRYINR
2.GRINDING
3.COMPRESSING
4.HEATING
CEMMENT
1.GRINDING
2.MIXING
3.COALING
1.GRINDING
2.MIXING
3.CORRECTION
4.HOMOGENIZING
GYPSUM
RAW
FUEL
CEMMENT
MILL
PACKING
D EB U = 0.05 %
B A T U K A P U R + 81 %
PREHEATER
SUSPENSION
H O M O G E N IZ IN G S I L O
S T OR AG E
B A T U S I L IK A + 9 %
DEDUSTING
FEEDER
R A W M IL L
CE RO BO N G
P A S IR B E S I + 1 %
TA NA H M ER AH + 9 %
HHGG
S T OR AG E
BAT U B AR A
ST O RA G E
FINE
COA L
RY
R OTA
K IL N
C O A L M I LL
HG
PA CKER
KLINKE R
GYPSUM
PASAR
S IL O
K L IN K E R
C EM EN T M ILL
S IL O
SEM EN
S IL O
SEM EN
W AGO N
D ER M A G A K A P A L
TELU K B AYUR
peledak,
tetapi
menggunakan
excavator,
kemudian
c) Clay
Clay diperoleh di sekitar kecamatan kuranji (Kota Padang)
di kirim menggunakan dumptruck dan dikumpulkan di clay
storage. Kebutuhannya dalam komposisi keseluruhan semen yakni
kurang lebih sebesar 9 %.
d) Iron Sand
semen.
Gypsum
b) Raw Mill 2
4) Penggilingan Klinker
Pada tahap ini, Klinker yang telah didinginkan di dalam silo
diumpankan bersama Gypsum sekitar 3 6 % ke dalam Cement Mill
(Tromol Cement). Fungsi gypsum dalam semen adalah sebagai
retarder, yaitu bahan yang dapat mengendalikan reaksi sewaktu
pengerasan semen, sehingga semen tidak terlalu cepat mengeras
setelah dicampur dengan air.
pengantongannya
dilakukan
di
Indarung.
Sedangkan
sulfat, zat asam dan lain-lain. Tipe ini biasanya digunakan untuk
bangunan pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain.
2) Portland Cement Type II
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
yang memerlukan ketahanan sulfat antara 0,10 0,20 % dan panas
hidrasi sedang, misalnya bangunan di pinggir laut, bangunan di bekas
tanah rawa, saluran irigasi untuk dam-dam dan landasan jembatan.
3) Portland Cement Type III
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan
setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton,
bangunan-bangunan bertingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air
yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
4) Portland Cement Type IV
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok
untuk instalasi limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
b. Super Masonry Cement
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung,
jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K-255. Selain itu,
dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow
brick, paving block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
1) Super PPC(Portland Pozzoland Cement)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland
Pozzoland SNI 15-0302-1994 dan ASTM C 595 M-95 a, dapat
digunakan secara luas, seperti:
a) Konstruksi beton massa (bendungan, dam, dan irigasi)
b) Konstruksi beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan
sulfat (bangunan tepi pantai dan tanah rawa)
c) Bangunan/instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih
tinggi
d) Pekerjaan pemasangan dan plesteran.
1. Orientasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal mahasiswa dengan perusahaan
tempat praktek lapangan industri dalam hal ini adalah PT Semen Padang.
Pada masa ini adalah masa adaptasi untuk memasuki lingkungan baru.
2. Praktek.
BAB II
TOPIK BAHASAN
A. Tinjauan Umum
Pada PT. Semen Padang
menumpuk material dengan banyak lapisan pada bagian atas yang lainnya dalam
arah longitudinal pile.
Metode cone shell adalah dengan cara sebagai berikut: Pile dibentuk
dengan menumpuk material pada satu cone dari satu posisi yang tetap. Ketika
pileini sudah penuh, penumpukan material pindah ke posisi yang baru dan cone
yangbaru dibentuk berdekatan dengan cone sebelunnya. Proses ini berlanjut
dalam arah longitudinal storage sapai stock pile penuh.
Alat yang digunakan untuk mengeruk material dasar yang telah di stacking
adalah Portal scrapper. Portal scrapper tersebut memiliki chain I dan chain 2 yg
berguna untuk mengangkut dan menurunkan material dasar ke belt conveyor
sebagai transport material ke raw mill.
Portal scrapper juga menggunakan motor-motor AC (motor low tension)
sebagai tenaga utama penggerak Portat scrapper tersebut.
logic
controller) simatic S-7 yang mana PLC itu sendiri dapat mengontrol berbagai
peralatan peralatan listrik. Adapun Keuntungan menggunakan PLC adalah :
1. Tidak memerlukan banyak tempat
2. Tahan terhadap getaran
3. Mudah dalam pengoperasian
4. Tahan lama
5. Dapat di monitoring
6. Cepat dalam pemprosesan data
Central
Processing
Unit
(CPU)
dengan
peralatan
Power Suply ini disuplai dengan tegangan input 115 VAC atau 230
VAC. Catu Daya ini mengeluarkantegangan DC, yaitu + 24 V, yang
fungsinya memberi suplai ke modul-modul lainnya. Tegangan input
dihidupkan dan dimatikan melalui sebuah circuit breaker yang dipasang di
depan panel, yang dilengkapi pula dengan lampu-lampu indikasi, sebagai
monitor tegangan masuk.
1) Suhu operasi : 0 60 C
2) Kelembaban udara : 5 95 % (tanpa kondensasi)
3) Tegangan input : 115 V 230 V ac 15 %
4) Frekuensi : 47 53 Hz
5) Daya yang diserap : maksimum 250 VA
6) Perangkat CPU tersebut terdiri dari :
a) Modul Catu Daya
b) Modul Kontrol
c) Modul Kontrol Aritmatik
d) Modul Kontrol I/O
e) Modul Memori
f) Modul Input dan Output Pembantu
c. Processor
d. Memory
atau mudah hilang / lenyap, terutama jika sumber energi putus/hilang maka
semua data yang tersimpan dalam memori ini akan hilang juga.
Data yang tersimpan dalam memori ini akan tetap bertahan jika ada
suatu tambahan energi misalnya baterai sebagi back up bila energi
utamanya hilang atau putus secara mendadak. Namun demikian baterai
yang berfungsi sebagai back up tetap harus dalam kondisi standby
(berenergi penuh).
Jenis memori lainnya yang biasa digunakan adalah ROM (Read Only
Memory). Memory ini tidak bisa di isiulang oleh pemakai. Memory ini
e. SISTEM INPUT/OUTPUT
Input A
Input B
Output
Y
Input B
Output
Input B
Secara boolean, gerbang logika NOT dengan satu input dinotasikan sebagai:
Y= A
b. Tiga input
Gerbang logika NAND (NOT AND) mirip dengan gerbang logika
AND, hanya pada outputnya diberi inverter. Gerbang ini disebut juga
gerbang universal karena dapat juga digunakan untuk membuat gerbanggerbang logika lainnya. Ilustrasi dari gerbang logika ini dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
Input B
Output (Y)
Input A
Input B
Output (Y)
timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer mulai mencacah
pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value maka aan
mengaktifkan Outputyang telah ditentukan. Pada PLC simatic terdapat 2
macam timer yaitu : S_ODT (On Delay Timer) dan S_OFFDT (Off Delay
Time)
1) S_ODT (On Delay Timer)
T no. = no indikasi timer
S = input awal
TV = nilai timer
R = reset
Q = status keluaran timer
Gambar 19. Timer S-ODT
Penjelasan :
Timer akan bekerja selama input awal (S) selalu bernilai 1 , jika saat
menghitung (S) berubah dari nilai 1 menjadi 0 maka hitungan timer
akan berhenti. Ketika timer menghitung dan nilai input awal (S) berubah
menjadi 0 dan berubah lagi menjadi 1 maka hitungan akan dimulai
dari awal lagi. Nilai sinyal output (Q) saat timer menghitung adalah 0,
jika telah selesai menghitung nilai Q berubah menjadi 1. Timer akan direset (timer bernilai 0) ketika nilai Reset (R) bernilai 1.
2) S_OFFDT (Off Delay Time)
atau fungsi waktu dan pencacahan. Ladder diagram terdiri dari susunan
kontak- kontak dalam satu group perintah secara horizontal dari kiri ke
kanan, dan terdiri dari banyak group perintah secara verikal.Contoh dari
Ladder Diagram ini adalah kontak normaly open, kontak normaly close,
output coil, pemindahan data. Garis vertikal paling kiri dan paling kanan
diasumsikan sebagai fungsi tegangan, bila fungsi dari group perintah
menghubungkan 2 garis vertikal tersebut maka rangkaian perintah akan
bekerja
system
lain.
Perintah
umumnya
menggunakan
untuk
membuka
Windows
baik
dalam
seluruh
based on modules.
Digital inputs
For connecting standard switches and two-wire proximity switches
(BERO)
Technical specifications
6ES7 321-1BP00-0AA0
Voltages and currents
Load voltage L+
Rated value (DC) 24 V
Current consumption
from backplane bus 5 V DC, max. 100 mA
Power loss, typ. 7 W
Connection point
required front connectors Cable: 6ES7 392-4Bxx0-0AA0
Terminal blocks:
6ES7 392-1xN00-0AA0
Digital inputs
Number of digital inputs 64
Number of simultanneously
controllable inputs
vertical installation
- up to 40 C, max. 32
horizontal installation
- up to 40 C, max. 64
- up to 60 C, max. 32
Gambar 31.Simatic S7
Simatic S7 yang paling cocok digunakan untuk menjalankan tugas otomasi
yang sederhana yaitu:
1. Simatik S7.
2. Simatik S7-100.
3. S7 300U Programmable Controller.
Pada
laporn
hanya
Portal Scraper adalah alat yang digunakan untuk menarik material Lime
Stone dan Silica Stone di Storage Indarung III. Peralatan ini bergerak di jalur rel
yang terletak disepanjang tumpukan (pile) material. Di setiap tumpukan lime
stone dan silica terdapat limit switch yang terletak di sebelah rel agar pada saat
penarikan material tidak terjadi pencampuran bahan yang akan di antar ke raw
mill menggunakan belt conveyor. portal scaper dilengkapi oleh dua chain dimana
chain I digunakan untuk menarik material ke arah chain 2 dan selanjutnya
ditarik oleh chain 2 tersebut untuk kemudian ditransport oleh belt conveyor
yang juga terletak sepanjang tumpukan material tersebut. Yang mana kedua
chain tesebut dapat bergerak keatas dan kebawah sesuai dengan keberadaan
tumpukan material.
Gambar 32.Portal Scrapper di Area storage Lime Stone dan Silica Stone
1. Komponen-komponen utama Portal Scrapper
a. Motor Travel
Motor Travel berfungsi untuk menjalankan Portal dari arah kiri
ke kanan kanan atau sebaliknya dengan jalur lintasan yang telah
K1
K2
K3
S1
Dari gambar
metode start, yaitu auto start, local auto start, dan manual start.
a. Auto Selection
Auto selection bekerja berdasarkan RS (return signal) A2L04
yang diterima dari panel transport. Portal Scrapper tidak akan bekerja
jika belt conveyor dalam keadaan OFF.
Auto selection dapat dimulai dengan memposisikan selector
switch pada posisi Auto dan semua Circuit Breaker dalam keadaan
ready. Saat belt conveyor ON maka signal akan masuk ke Input PLC
sebagai perintah untuk start Portal. Dengan delay 5 detik portal akan
beroperasi.
Secara umum kerja dari Auto selection dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Signal RS akan mengaktifkan relay 24VDC sehingga I 9.5
bernilai 1. Berikut kutipan leadder diagram auto selection.
c. Manual Selection
Pada manual selection pengendalian Portal Scrapper dapat dilakukan
secara tanpa berurutan. Motor chain, travel, hoist, dan drum cable kontrol
serta power dapat aktif sendiri sendiri tanpa interlocking dari motor lain.
Manual selection di biasanya digunakan saat masa perbaikkan.
kontaktor,
maknetik yang berfungsi apabila koil nya mendapat suplai tegangan. Macam
macam pendukung pengoperasian portal scrapper menggunakan PLC simatik
S7 adalah:
a. Main switch, MCB dan fuse.
Singkatan MCB adalah Mini circuit Breaker yang memiliki fungsi
sebagai alat pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih
yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya
hubunganpendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk
listrik jikaterjadi
Terminal
Kontak
95-96
NC
97-98
NO
dmi ketidakseimbangan
imbalance
3) Melindungi dari kerugian / kehilangan tegangan phasa / Phase
Loss.
c. Magnetic Contactor
Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada Contactor terdapat
sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan
magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh
gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan
merurtup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.
Kontak
pada Contactor
magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung
singkat
Contactor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak
bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan
tetap pada
posisi operasinya.
Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) :
1) kumparan magnit (coil) dengan simbol Al - M yang akan bekerja
bila mendapat sumber tegangan listrik.
2) kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
3) kontak bantu biasanya
Gambar 41.Kontaktor
ll,l2,l3,l4,
Transformator atau
transformer
komponen
bekerja
berdasarkan
prinsip
induksi
\
Gambar 43.Hubungan primer dan sekunder Trafo
kawat atau
yang
yang
h. Lampu indikator
Lampu indikator berfirngsi sebagai penanda beroperasinya suatu
alat (komponen) lisrik
i. Limit switch
Limit switch adalah suatu alat yang berfungsi untuk memutuskan dan
arus listrik pada suatu rangkaian, berdasarkan struktur mekanik dari
limit switch itu sendiri. Limit switch memiliki tiga buah
terminal,
memutar
karena
tuas
slripwobbler.
mendapat
tekanan
plunger
atau
tripping
g. Klik OK
Setelah functiondibuat, maka langkah selanjutnya membuat
program pada function dengan klik ganda pada function yang
telah dibuat.
G. Permasalahan dan perawatan peralatan portal Scraper
1. Permasalahan portal scraper
a. Hilang dan munculnya signal belt conveyor (RS A2LO4) tanpa
dikehendaki.
Dalam mode auto dan local, beroperasinya belt conveyor menjadi
syarat utama untuk aktifnya Portal Scrapper. Akan tetapi dalam beberapa
kasus ditemukan portal scrapper masih bekerja saat belt conveyor OFF
atau portal tidak beroperasi walau telah mendapat signal dari A2LO4
dalam mode auto. Jika tidak segera ditanggulangi material tidak akan di
transport ke Raw Mill. Jika portal bekerja tanpa aktifnya belt conveyor
maka akan mengakibatkan menumpuknya material di sepanjang daerah
kerja Portal Scrapper. Dalam tingkat lanjut akan akan mengakibatkan
overload pada motor terutama motor travel.
Tindakkan yang dilakukan :
Dilakukan pengecekkan pada RS A2LO4(belt conveyor). Dalam
kondisi normal belt conveyor ON maka portal scrapper akan menerima
signal/ logika 1, dan saat belt conveyor OFF maka RS A2LO4 akan
berlogika 0. Pengecekkan ini dapat dilakukan melalui monitoring Online
PLC menggunakan PC dan juga pengecekkan secara langsung.
ditemukan
carbon
brush
yang
habis
sehingga
dan membersihkannya. Namun jika tidak dapat digunakan lagi maka mesti
dilakukan penggantian.
salah
satu
sistem
akan
diubah
atau
dikoreksi
maka
Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan
timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga
bersifat lebih tahan uji.
5. Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol
Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen
lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun
komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Programmable Logic Controller ( PLC ) adalah suatu sistem elektronik
yang dioperasikan secara digital, menggunakan memori yang bisa
diprogram (progmable) untuk menyimpan secara internal instruksiinstruksi yang user oriented, untuk mengimplemenntasikan fungsi-fungsi
spesifik seperti logic, sequencing, timing, counting, dan arithmatic, guna
mengontrol berbagai tipe mesin atau proses, melalui input dan output
digital maupun analog.
2. Portal scraper adalah alat yang digunakan untuk menarik lime stone dan
silica stone.
3. Dengan menggunakan program PLC, kinerja portal scraper menjadi lebih
optimal karena hampir tidak adanya kemungkinan terjadinya kegagalan
operasional yang disebabkan oleh hardware failure, karena mayoritas
operasionalnya di kontrol melalui software.
B. Saran
1. PT. Semen Padang memiliki banyak peralatan listrik terutama yang
menggunakan program PLC oleh sebab itu diperlukan adanya perawatan
agar peralatan listrik menjadi lebih awet.
2. Dilakukan pengecekan berkala yang bertujuan untuk memastikan kondisi
Portal Scraper pada keadaan yang baik. Jika terdapat kerusakan atau hal
yang sudah tidak sesuai standar operasinya lagi maka sebaiknya
dilakukan perbaikan dengan sepecatnya.