You are on page 1of 6

Laporan Kegiatan Program Gizi

Program Internsip Dokter Indonesia


(PIDI)

LAPORAN KEGIATAN PEMANTAUAN BERAT BADAN


BAYI DAN BALITA
DI POSYANDU PINANGKARA

Pembimbing:
dr. Richard Lawalata
NIP. 19600515 198802 1 003

Disusun oleh:
dr. Erna Yulida

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)


SUNGAI MALANG
Jalan Negara Dipa RT VII Sungai Malang Amuntai 71418
November 2015

PROGRAM GIZI
LAPORAN KEGIATAN PEMANTAUAN BERAT BADAN
BAYI DAN BALITA DI POSYANDU PINANGKARA

Nama

: dr. Erna Yulida

Pendamping

: Bidan Helda, Fajeri

Tanggal

: Senin, 16 November 2015

PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata tanggung
jawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran
kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi
kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Salah satu kegiatan utama dalam posyandu adalah kegiatan gizi. Status gizi seorang anak
dapat dipantau bila sering mengunjungi posyandu untuk melakukan penimbangan yang di isi di
Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan penimbangan secara berkala maka diharapkan dapat
memantau status gizi anak sehingga angka kejadian gizi kurang pada anak dapat dicegah dengan
diberikan makanan tambahan.
Untuk pelayanan kesehatan anak pada Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran
tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak, pemantauan status
2

imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada
anak, pemantauan tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
Pertumbuhan fisik anak pada umumnya dinilai dengan menggunakan ukuran
antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi:
1. Tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur,
lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur.
Untuk dapat memberikan pemaknaan secara klinis pada parameter tersebut diperlukan
keterangan yang akurat mengenai tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah di daerah-daerah
tertentu, penetapan umur anak kurang tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak ada
catatan mengenai tanggal lahirnya.
2. Tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), lingkaran lengan
atas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK).
Pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentu misalnya
NCHS dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia) seperti yang terekam pada Kartu
Menuju Sehat (KMS). Dengan melihat perbandingan hasil penilaian dengan standar baku
tersebut maka dapat diketahui status gizi anak. Nilai perbandingan ini dapat digunakan untuk
menilai pertumbuhan fisik anak karena menunjukkan posisi anak tersebut pada persentil (%)
keberapa untuk suatu ukuran antropometrik pertumbuhannya, sehingga dapat disimpulkan
apakah anak tersebut terletak pada variasi normal, kurang atau lebih. Selain itu juga dapat
diamati trend (pergeseran) pertumbuhan anak dari waktu ke waktu.
TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan penimbangan berat badan di posyandu adalah agar
pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk

MANFAAT
1. Melatih kemampuan melakukan interpretasi KMS
2. Menemukan bayi dan balita gizi kurang dan mencari solusi untuk bayi dan balita gizi kurang.
SASARAN
Seluruh bayi dan balita yang datang ke posyandu desa Pinangkara.
RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan
d. Waktu
e. Tempat

: Penimbangan dan interpretasi KMS pada bayi


b. Metode :
Ditimbang menggunakan timbangan gantung
c. Alat
:
Timbangan gantung, penggaris, PMT (bubur kacang)
: Senin, 16 November 2015
: Posyandu Desa Pinangkara

.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada pelaksanaannya para ibu yang membawa bayi dan balita melakukan :
1. Pendaftaran
2. Penimbangan
3. Imunisasi sesuai usia anak
4. Pengisian KMS ( di buku KIA )
5. Pencatatan hasil pengukuran di buku register
6. Penyuluhan Kesehatan
7. Pembagian makanan

HASIL PENIMBANGAN
HASIL
TANGGAL
NAMA

STATUS
USIA

PENIMBANGAN INTERPRETASI

LAHIR

GIZI
(kg)

0 11 bulan
Nabila
Hayati

06-07-2015
28-08-2015

4 bulan
3 bulan

5
4,5

5,0
5,2

Tidak Naik
Naik

Gizi baik
Gizi baik
4

Aluh
By. Ahmadi
By. Ibrahim
Syahri
12 23 bulan
Bayu
Helman Y.
> 23 bulan
Selvana
Tia
Hendra

18-09-2015
10-11-2015
18-10-2015
17-01-2015

2 bulan
6 hari
28 hari
10 bulan

4
-

5,2
4
4
10

Naik
-

Gizi baik
Gizi lebih
Gizi baik
Gizi baik

07-03-2014
16-03-2014

20 bulan
20 bulan

11
12

Gizi Baik
Gizi Baik

02-06-2013
30-08-2013
11-01-2013

29 bulan
27 bulan
33 bulan

10
-

10
10
13

Tidak Naik
-

Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Baik

PERMASALAHAN
Permasalahan utama yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan ini adalah banyaknya bayi
atau balita yang tidak teratur ke posyandu, sehingga interpretasi status gizi melalui Kartu Menuju
Sehat (KMS) tidak bisa dilakukan.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan posyandu di Desa Pinangkara yang dilakukan pada tanggal 16
November 2015 dapat disimpulkan kegiatan berjalan dengan lancar.
Jumlah total yang melakukan penimbangan 11 bayi dan balita.
Bayi dan balita dilakukan penilaian status gizi berdasarkan standar antropometri penilaian
status gizi anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang dimana hasilnya
sebagai berikut :

Status gizi lebih : 1 anak


Status gizi baik : 9 anak
Status gizi kurang : 1 anak

SARAN

Dilakukan penyuluhan melalui kader posyandu agar ibu teratur membawa bayi atau balita
ke posyandu. Selain itu, kader juga berperan untuk memastikan informasi tempat dan waktu
dilaksanakan posyandu diketahui oleh ibu di daerah tersebut.

You might also like