Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid. Pembesaran ini dapat terjadi pada kelenjar yang
normal (eutirodisme), pasien yang kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) atau kelebihan
produksi hormon (hipetiroidisme). Terlihat pembengkakan atau benjolan besar pada leher
sebelah depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar tiroid yang tidak
normal. (Rahza, 2010)
Kelenjar tiroid yang membesar disebut goiter. Goiter dapat menyertai hipo maupun hiperfungsi
tiroid. Bila secara klinik tidak ada tanda-tanda khas, disebut giter non-toksik. (Tambayong, 2000)
Gondok adalah suatu pembengkakan pada kelenjar tiroid yang abnormal dan penyebabnya bisa
bermacam-macam, dimana kelenjar tiroid diperlukan untuk memproduksi hormon tiroid yang
berfungsi mengontrol metabolisme tubuh, keseimbangan tubuh dan pertumbuhan perkembangan
yang normal.
2.2 Etiologi
1. Auto-imun (dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang komponen spesifik
pada jaringan tersebut).
Tiroiditis Hasimotos. Ini adalah kondisi autoimun di mana terdapat kerusakan kelenjar tiroid
oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Sebagai kelenjar menjadi lebih rusak, kurang mampu
membuat persediaan yang memadai hormon tiroid.
Penyakit Graves. Sistem kekebalan menghasilkan satu protein, yang disebut tiroid stimulating
imunoglobulin (TSI). Seperti dengan TSH, TSI merangsang kelenjar tiroid untuk memperbesar
memproduksi sebuah gondok.
3. Kurang iodium dalam diet, sehingga kinerja kelenjar tiroid berkurang dan menyebabkan
pembengkakan.
Yodium sendiri dibutuhkan untuk membentuk hormon tyroid yang nantinya akan diserap di usus
dan disirkulasikan menuju bermacam-macam kelenjar. Kelenjar tersebut diantaranya:
1. Choroid
2. Ciliary body
3. Kelenjar mammae
4. Plasenta
6. Mukosa lambung
7. Intenstinum tenue
8. Kelenjar gondok
Sebagian besar unsur yodium ini dimanfaatkan di kelenjar gondok. Jika kadar yodium di dalam
kelenjar gondok kurang, dipastikan seseorang akan mengidap penyakit gondok.
4. Peningkatan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) sebagai akibat dari kecacatan dalam
sintesis hormon normal dalam kelenjar tiroid
1. Kerusakan genetik, yang lain terkait dengan luka atau infeksi di tiroid,
Tiroiditis. Peradangan dari kelenjar tiroid sendiri dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar
tiroid.
1. Beberapa disebabkan oleh tumor (Baik dan jinak tumor kanker)
Multinodular Gondok. Individu dengan gangguan ini memiliki satu atau lebih nodul di dalam
kelenjar tiroid yang menyebabkan pembesaran. Hal ini sering terdeteksi sebagai nodular pada
kelenjar perasaan pemeriksaan fisik. Pasien dapat hadir dengan nodul tunggal yang besar dengan
nodul kecil di kelenjar, atau mungkin tampil sebagai nodul beberapa ketika pertama kali
terdeteksi.
Kanker Tiroid. Thyroid dapat ditemukan dalam nodul tiroid meskipun kurang dari 5 persen dari
nodul adalah kanker. Sebuah gondok tanpa nodul bukan merupakan resiko terhadap kanker.
1. Kehamilan
Sebuah hormon yang disekresi selama kehamilan yaitu gonadotropin dapat menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid.
Info dahsyat klik DISINI
2.3 Klasifikasi
1. Goiter kongenital
Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital, biasanya tidak besar dan sering terjadi pada
ibu yang memiliki riwayat penyakit graves.
1. Goiter endemik dan kretinisme
Biasa terjadi pada daerah geografis dimana detistensi yodium berat, dekompensasi dan
hipotiroidisme dapat timbul karenanya, goiter endemik ini jarang terjadi pada populasi yang
tinggal disepanjang laut.
1. Goiter sporadis
Goiter yang terjadi oleh berbagai sebab diantaranya tiroiditis fositik yang terjadi lazim pada
saudara kandung, dimulai pada awal kehidupan dan kemungkinan bersama dengan
hipertiroidisme yang merupakan petunjuk penting untuk diagnosa. Digolongkan menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu :
1. Goiter yodium
Goiter akibat pemberian yodium biasanya keras dan membesar secara difus, dan pada beberapa
keadaan, hipotirodisme dapat berkembang.
1. Goiter sederhana (Goiter kollot)
Yang tidak diketahui asalnya. Pada pasien bistokgis tiroid tampak normal atau menunjukan
berbagai ukuran follikel, koloid dan epitel pipih.
1. Goiter multinodular
Goiter keras dengan permukaan berlobulasi dan tunggal atau banyak nodulus yang dapat diraba,
mungkin terjadi perdarahan, perubahan kistik dan fibrosis.
1. Goiter intratrakea
Tiroid intralumen terletak dibawah mukosa trakhea dan sering berlanjut dengan tiroid
ekstratrakea yang terletak secara normal.
Klasifikasi Goiter menurut WHO :
1. Stadium O A
1. Stadium O B
: goiter terdeteksi dari palpasi tetapi tidak terlihat walaupun
leher terekstensi penuh.
2. Stadium I
penuh.
3. Stadium II
1. Stadium III
1994).
Patofisiologi
Aktifitas utama kelenjar tiroid adalah untuk berkonsentrasi yodium dari darah untuk membuat
hormon tiroid. Kelenjar tersebut tidak dapat membuat hormon tiroid cukup jika tidak memiliki
cukup yodium. Oleh karena itu, dengan defisiensi yodium individu akan menjadi hipotiroid.
Akibatnya, tingkat hormon tiroid terlalu rendah dan mengirim sinyal ke tiroid. Sinyal ini disebut
thyroid stimulating hormone (TSH). Seperti namanya, hormon ini merangsang tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroid dan tumbuh dalam ukuran yang besar Pertumbuhan abnormal dalam
ukuran menghasilkan apa yang disebut sebuah gondok
Kelenjar tiroid dikendalikan oleh thyroid stimulating hormone (TSH) yang juga dikenal sebagai
thyrotropin. TSH disekresi dari kelenjar hipofisis, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh hormon
thyrotropin releasing hormon (TRH) dari hipotalamus. Thyrotropin bekerja pada reseptor TSH
terletak pada kelenjar tiroid. Serum hormon tiroid levothyroxine dan triiodothyronine umpan
balik ke hipofisis, mengatur produksi TSH. Interferensi dengan sumbu ini TRH hormon tiroid
TSH menyebabkan perubahan fungsi dan struktur kelenjar tiroid. Stimulasi dari reseptor TSH
dari tiroid oleh TSH, TSH reseptor antibodi, atau agonis reseptor TSH, seperti chorionic
gonadotropin, dapat mengakibatkan gondok difus. Ketika sebuah kelompok kecil sel tiroid, sel
inflamasi, atau sel ganas metastasis untuk tiroid terlibat, suatu nodul tiroid dapat berkembang.
Kekurangan dalam sintesis hormon tiroid atau asupan menyebabkan produksi TSH meningkat.
Peningkatan TSH menyebabkan peningkatan cellularity dan hiperplasia kelenjar tiroid dalam
upaya untuk menormalkan kadar hormon tiroid. Jika proses ini berkelanjutan, maka akan
mengakibatkan gondok. Penyebab kekurangan hormon tiroid termasuk kesalahan bawaan
sintesis hormon tiroid, defisiensi yodium, dan goitrogens.
Gondok dapat juga terjadi hasil dari sejumlah agonis reseptor TSH. Pendorong reseptor TSH
termasuk antibodi reseptor TSH, resistensi terhadap hormon tiroid hipofisis, adenoma kelenjar
hipofisis hipotalamus atau, dan tumor memproduksi human chorionic gonadotropin.
Pemasukan iodium yang kurang, gangguan berbagai enzim dalam tubuh, hiposekresi TSH,
glukosil goitrogenik (bahan yang dapat menekan sekresi hormone tiroid), gangguan pada
kelenjar tiroid sendiri serta factor pengikat dalam plasma sangat menentukan adekuat tidaknya
sekresi hormone tiroid. Bila kadar kadar hormone tiroid kurang maka akan terjadi mekanisme
umpan balik terhadap kelenjar tiroid sehingga aktifitas kelenjar meningkat dan terjadi
pembesaran (hipertrofi).
Dampak goiter terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan
dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif,
tiroidektomi subtotal).
1. Obat antitiroid
Indikasi :
1. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis.
2. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium aktif.
3. Persiapan tiroidektomi
Karbimazol
30-60
Metimazol
30-60
Propiltourasil 300-600
5-20
5-20
5-200
5. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme.
Indikasi :
1. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid.
2. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
3. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif
5. Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
1. Multinodular
Banyak gondok, seperti gondok multinodular, terkait dengan tingkat normal hormon tiroid dalam
darah. Gondok ini biasanya tidak memerlukan perawatan khusus setelah dibuat diagnosa yang
tepat.
Info dahsyat klik DISINI
3.3 Diagnosa Keperawatan
1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya pembesaran jaringan pada leher,
penekanan trakhea.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya penekanan daerah
oesofagus, penurunan nafsu makan.
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya coping
individu, adanya pembesaran pada leher
1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya pembesaran jaringan pada leher,
penekanan trakhea.
Tujuan
Kriteria Hasil
No
Intervensi
Rasional
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya penekanan daerah
oesofagus, penurunan nafsu makan.
Tujuan
Kriteria Hasil
BB normal
Albumin normal 3,5-5 mg/dL
Peningkatan nafsu makan
No
Intervensi
Rasional
1.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan tidak efektifnya coping individu, adanya
pembesaran pada leher
Tujuan
Kriteria Hasil
No
Intervensi
Rasional
No
Intervensi
Berikan informasi yang tepat
dengan keadaan individu
Identifikasi sumber stress dan
diskusikan faktor pencetus krisis
tiroid yang terjadi, seperti
orang/sosial, pekerjaan, infeksi,
kehamilan
Berikan informasi tentang tanda
dan gejala dari penyakit gondok
serta penyebabnya
Diskusikan mengenai terapi obatobatan termasuk juga ketaatan
terhadap pengobatan dan tujuan
terapi serta efek samping obat
tersebut
Rasional