You are on page 1of 37

WILAYAH PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA MENURUT ALFRED RUSSELL WALLACE

Persebaran organisme di muka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi.
Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya
menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies dan spesies baru
yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya.
Penghalang (barrier) geografi seperti gunung yang tinggi, gurun pasir, sungai dan lautan membatasi penyebaran dan
kompetisi dari suatu spesies (isolasi geografi). Adanya isolasi geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan
fauna di berbagai daerah.

Menurut Alfred Russell Wallace, berdasarkan adanya persamaan fauna di daerah-daerah tertentu di bumi, maka dapat
dibedakan 6 daerah biogeografi dunia, yaitu sebagai berikut:

1.

Neartik : Amerika Utara

2.

Paleartik: Asia sebelah utara himalaya, eropa dan afrika, gurun sahara sebelah utara.

3.

Neotrapik/Neotropikal: Amerika selatan bagian tengah

4.

Oriental: asia, himalaya bagian selatan

5.

Ethiopia : Afrika

6.

Australia/australis : Australia dan pulau-[ulau sekitarnya.

1. ZONA NEARTIK
Wilayah fauna Neartik terdapat dibelahan bumi utara tepatnya di wilayah benua Amerika bagian utara dan seluruh
wilayah Greenland. Pada wilayah persebaran ini terdapat beberapa bioma yang mendominasi kawasannya, antara lain :
1.
Amerika Utara bagian timur banyak ditumbuhi oleh vegetasi hutan gugur.
2. Amerika Utara bagian tengah terdiri atas bioma padang rumput
3. Amerika Utara bagian utara didominasi oleh bioma taiga yang memiliki hutan konifer yang sangat luas.
4. Lingkungan fisik wilayah Greenland tertutup oleh salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan
Beberapa jenis fauna khas di wilayah Neartik antara lain :
Antelop bertanduk cabang tiga, prairie dog sejenis tupai dari Amerika Utara, kolkum (kalkun), burung biru, salamander,
bison, karibou, mockingbird dan muskox.

Kalkun

Antelop

Burung Biru

Bison

Karibou

Muskox

Salamander Pseudotriton - hidup di rerumputan

prairie dog sejenis tupai dari Amerika Utara

2. ZONA PALEARTIK
Wilayah persebaran fauna Paleartik meliputi hampir seluruh daratan Eurasia dan beberapa daerah lain seperti kawasan
pegunungan Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris dan Jepang. Keadaan lingkungan di wilayah ini cukup bervariasi, antara
lain memiliki perbedaan suhu yang tinggi dan curah hujan yang berbeda-beda.
Beberapa jenis fauna yang hidup jenis fauna yang hidup di wilayah Paleartik antara lain :

1.

Fauna khas seperti tikus, bison, landak dan menjangan kutub.

2.

Fauna yang terbatas penyebarannya seperti unta, rusa kutub dan beruang kutub.

3.

Beberapa jenis reptil yang berhubungan dengan fauna Ethiopian dan Oriental

4.

Fauna endemik yang hanya terdapat di daerah Cina, yaitu beruang Panda.

Beruang Panda - hewan endemik wilayah Paleartik yang hanya ada di Cina

Tikus

Rusa Kutub

Bison

Beruang Kutub
3. ZONA NEOTROPIK
Wilayah fauna Neotropik tersebar dari Meksiko bagian selatan sampai Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kondisi
wilayah Neotropik sebagian besar beriklim tropis dan di Amerika Sealatan lebih banyak yang beriklim sedang.
Beberapa jenis fauna khas yang hidup di wilayah fauna ini antara lain :
Kukang, armadillo, alpaka, kelelawar penghisap darah, orang hutan, siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi, kuda,
kera dan tapir (berbeda dengan tapir Asia terutama pada punggungnya.

Alpaka

Armadillo

Kukang

Kelelawar penghisap darah

Trenggiling

Siamang

4. ZONA ORIENTAL
Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau disekitarnya meliputi Srilangka, Filipina dan wilayah fauna
Indonesia bagian barat dan tengah yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.
Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagian besar beriklim tropis sehingga banyak terdapat hutan
tropis yang kaya akan flora dan fauna. Beberapa fauna khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain :
Harimau, gajah, siamang, orang hutan, bekantan, monyet, badak bercula satu, menjangan, antelop, tapir, babi
rusa.
Terdapat beberapa fauna endemik yang hanya hidup di daerah tertentu, misalnya anoa di Sulawesi
dan komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di sekitarnya

Badak Bercula Satu

Gajah

Bekantan - Keran berhidung besar yang hidup di pulau Kalimantan

Gibbon

Orang Hutan

Monyet

Harimau

Tapir

Babi Rusa

Anoa

Komodo
5. ZONA ETHIOPIA
Wilayah fauna Ethiopian meliputi seluruh daratan benua Afrika, Madagaskar dan daratan Arab bagian selatan. Keadaan
lingkungan wilayah Ethiopian relatif seragam. Di bagian utara wilayah Ethiopian terdapat Gurun Sahara yang merupakan
padang pasir terluas di dunia. Gurun ini menjadi barier atau pembatas antara wilayah Ethipian dengan wilayah Paleartik.
Wilayah Ethiopian memiliki kurang lebih 160 vertebrata darat, dan memiliki beberapa fauna khas.

1.

Fauna khas di wilayah daratan Afrika misalnya gajah, singa, cheetah, hyena, jerapah, zebra, unta dan badak afrika

2.

Fauna yang mirip dengan daerah Oriental adalah jenis kucing dan anjing, lemur, baboon, gorila dan simpanse.

3.

Fauna khas pulau Madagaskar misalnya kuda nil kecil ( Pygmyhippopotamus) dan beberapa burung endemik seperti burung
gajah besar.

Singa

Cheetah

Jerapah

Zebra

Unta

Gajah Afrika

Burung Unta

Kuda nil

Gorilla

Simpanse
6. ZONA AUSTRALIS
Wilayah persebaran fauna Australis sebagian besar kondisi lingkungannya tropis dan sebagian lagi beriklim sedang.
Kondisi lingkungan di wilayah Australia yang cukup mencolok disebabkan oleh letaknya yang terpisah jauh dari benua
lainnya.
Wilayah persebaran fauan Australis meliputi :

1.

Benua Australia

2.

Selandia Baru

3.

Papua

4.

Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya

5.

Kepulauan-kepulauan di samudera pasifik di sebeleh selatan garis katulistiwa


Beberapa hewan khas wilayah fauna Australia antara lain :

Kiwi - Koala

Oposum Layang (pemanjat berkantung) - Kangguru Pohon

Burung Penghisap Madu - Burung Emu

Kakaktua - Kasuari
Nokdiak (landak Irian) - Wallaby - Cendrawasih - Kangguru
Selain beberapa fauna di atas juga terdapat beberapa fauna endemik yang hanya terdapat di satu wilayah, yaitu Tuatara
(sphenodon punctatus) sejenis amphibi purba yang hanya terdapat di Selandia Baru dan Tazmanian Devil yang terdapat di
pulau Tasmania.

Tazmanian Devil

Tuatara (Sphenodon Punctatus)

PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA

Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan olehSclater (1858) dan kemudian
dikembangkan oleh Huxley(1868) danWallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang
mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisikyang
berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya :

1. perairan (sungai, danau, laut)

2. daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir dll)

3. iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban dll

Paleartic
Wilayah persebaran fauna Paleartik meliputi hampir seluruh daratan Eurasia dan beberapa daerah lain seperti kawasan
pegunungan Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris dan Jepang. Keadaan lingkungan di wilayah ini cukup bervariasi, antara
lain memiliki perbedaan suhu yang tinggi dan curah hujan yang berbeda-beda.
Beberapa jenis fauna yang hidup jenis fauna yang hidup di wilayah Paleartik antara lain :Fauna khas seperti tikus, bison,
landak dan menjangan kutub., Fauna yang terbatas penyebarannya seperti unta, rusa kutub dan beruang kutub, Beberapa jenis
reptil yang berhubungan dengan fauna Ethiopian dan Oriental, Fauna endemik yang hanya terdapat di daerah Cina, yaitu
beruang Panda.

Neartic
Wilayah fauna Neartik terdapat dibelahan bumi utara tepatnya di wilayah benua Amerika bagian utara dan seluruh wilayah
Greenland. Pada wilayah persebaran ini terdapat beberapa bioma yang mendominasi kawasannya, antara lain : Amerika Utara
bagian timur banyak ditumbuhi oleh vegetasi hutan gugur., Amerika Utara bagian tengah terdiri atas bioma padang
rumput, Amerika Utara bagian utara didominasi oleh bioma taiga yang memiliki hutan konifer yang sangat luas, Lingkungan
fisik wilayah Greenland tertutup oleh salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan
Beberapa jenis fauna khas di wilayah Neartik antara lain :
Antelop bertanduk cabang tiga, prairie dog sejenis tupai dari Amerika Utara, kolkum(kalkun), burung biru, salamander, bison,
karibou, mockingbird dan muskox.

Ethiopian
Wilayah fauna Ethiopian meliputi seluruh daratan benua Afrika, Madagaskar dan daratan Arab bagian selatan. Keadaan
lingkungan wilayah Ethiopian relatif seragam. Di bagian utara wilayah Ethiopian terdapat Gurun Sahara yang merupakan
padang pasir terluas di dunia. Gurun ini menjadi barier atau pembatas antara wilayah Ethipian dengan wilayah Paleartik.
Wilayah Ethiopian memiliki kurang lebih 160 vertebrata darat, dan memiliki beberapa fauna khas. Fauna khas di wilayah
daratan Afrika misalnya gajah, singa, cheetah, hyena, jerapah, zebra, unta dan badak afrika, Fauna yang mirip dengan daerah
Oriental adalah jenis kucing dan anjing, lemur, baboon, gorila dan simpanse., Fauna khas pulau Madagaskar misalnya kudanil
kecil (Pygmyhippopotamus) dan beberapa burung endemik seperti burung gajah besar.

Oriental
Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau disekitarnya meliputi Srilangka, Filipina dan wilayah fauna
Indonesia bagian barat dan tengah yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.
Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagian besar beriklim tropis sehingga banyak terdapat hutan
tropis yang kaya akan flora dan fauna. Beberapa fauna khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain : Harimau, gajah,
gibbon, orang utan, bekantan, monyet, badak bercula satu, menjangan, antelop, tapir, babi rusa, Terdapat beberapa fauna
endemik yang hanya hidup di daerah tertentu, misalnya anoa di Sulawesi dan komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo
dan pulau-pulau kecil di sekitarnya

Australian
Wilayah persebaran fauna Australis sebagian besar kondisi lingkungannya tropis dan sebagian lagi beriklim sedang. Kondisi
lingkungan di wilayah Australia yang cukup mencolok disebabkan oleh letaknya yang terpisah jauh dari benua lainnya.
Wilayah persebaran fauan Australis meliputi : Benua Australia, Selandia Baru, Papua,Maluku dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya, Kepulauan-kepulauan di samudera pasifik di sebeleh selatan garis katulistiwa
Beberapa hewan khas wilayah fauna Australia antara lain: plstypus, trenggiling, kangguru, monotremata, marsupialia,rodentia

Neotropical
Wilayah fauna Neotropik tersebar dari Meksiko bagian selatan sampai Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Kondisi wilayah Neotropik sebagian besar beriklim tropis dan di Amerika Sealatan lebih banyak yang beriklim
sedang.
Beberapa jenis fauna khas yang hidup di wilayah fauna ini antara lain : Kukang,armadillo, alpaka, kelelawar
penghisap darah, orang utan, siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi, kuda, kera dan tapir (berbeda dengan
tapir Asia terutama pada punggungnya.

PENYEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA


Pengertian Flora dan Fauna
Flora adalah jenis-jenis tumbuhan sedangkan fauna yaitu jenis-jenis hewan.
Jenis Dan Persebaran Flora Dan Fauna
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian Barat,
faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di
Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah peralihan. Hal tersebut
dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu
Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Sejarah terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada awal zaman es tersebut, suhu
permukaan bumi turun sehingga permukaan air laut menjadi turun. Pada masa itu, wilayah Indonesia
bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua Asia, sedangkan Indonesia
bagian Timur yang disebut juga Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan
Dataran Sahul juga masih berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat. Keadaan tersebut
menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian Barat seperti Jawa, Bali Kalimantan, dan
Sumatera pada umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora di Benua Asia.
Begitu pula denga flora dan fauna di Indonesia bagian Timur seperti Irian Jaya dan pulau-pulau
disekitarnya pada umumnya mempunyai kemiripan dengan flora dan fauna di benua Australia. Jadi
Indonesia pada masa itu menjadi jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga permukaan air laut naik kembali.
Naiknya permukaan air laut mengakibatkan Jawa terpisah dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari
Kalimantan dan terakhir dari Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari
Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka.
Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna di Indonesia
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu.
Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan
sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak
pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah tundra. Dukungan
kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor
non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air,
tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuhtumbuhan.
a. Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya
terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya
proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses
fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan
angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah
menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.. Tanaman di daerah tropis, banyak
jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup
sinar matahari.
b. Tanah

Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora di dunia. Kadar
kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap
sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik.
Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah.
Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%),
udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan
tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat
hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang
kurang subur.
c. Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan
membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah
hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu
wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang
kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang
banyak curah hujannya.
d. Tinggi rendahnya permukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan laut (elevasi).
Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat tersebut berada pada 1500 m di atas permukaan laut.
Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih
rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter suhu udara rata-rata turun
sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin panas daerah tersebut, dan
sebaliknya semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab itu ketinggian
permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu
udaranya lembab, basah di daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas
dan kering.

e. Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan


Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan
diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan,
reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan
perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap
kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap
penyebaran tumbuhan flora.
Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji
tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur
memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan
faunanya. Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran
sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati di Indonesia ada 3 yaitu:
keaneka ragaman ekosisitem

keaneka ragaman jenis dan


keaneka ragaman genetik.
Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati merupakan anugerah terbesar bagi umat manusia. Manfaatnya antara lain adalah:
(1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena
potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain
(2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi
(3) mengembangkan sosial budaya umat manusia
(4) Membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.
Penyebaran Sumberdaya Hayati di Indonesia
Dipandang dari segi biodiversitas, posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan. Negara ini terdiri
dari beribu pulau, berada di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta terletak di katulistiwa.
Dengan posisi seperti ini Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan
keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Indonesia dengan luas wilayah 1,3% dari seluruh luas muka
bumi memiliki 10% flora berbunga dunia, 12% mamalia dunia, 17% jenis burung dunia, dan 25% jenis
ikan dunia.
Penyebaran tumbuhan, Indonesia tercakup dalam kawasan Malesia, yang juga meliputi Filipina, Malaysia
dan Papua Nugini. Kawasan ini ditentukan berdasarkan persebaran marga tumbuhan yang ditandai oleh 3
simpul demarkasi yaitu (1) Simpul selat Torres menunjukkan bahwa 644 marga tumbuhan Irian Jaya
tidak bisa menyeberang ke Australia dan 340 marga tumbuhan Australia tidak dijumpai di Irian Jaya. (2)
Tanah genting Kra di Semenanjung Malaya merupakan batas penyebaran flora Malesia di Thailand.
Demarkasi ini menyebabkan adanya 200 marga tumbuhan Thailand yang tidak dapat menyebar ke
kawasan Malesia, dan 375 marga Malesia tidak dijumpai di Thailand. (3). Simpul di sebelah selatan
Taiwan menjadi penghalang antara flora Malesia dan Flora Taiwan.. Adanya demarkasi ini menyebabkan
40% marga flora Malesia tidak terdapat di luar kawasan Malesia dan flora Malesia lebih banyak
mengandung unsur Asia dibanding unsur Australia. Pecahnya benua selatan Gendawa pada 140 juta tahun
yang lalu menjadi paparan sunda (berasal dari benua utara laurasia) dan paparan Sahul (berasal dari
Gondawa) menyebabkan penyebaran tumbuhan yang terpusat di paparan Sunda seperti jenis durian,
rotan, tusam dan artocarpus.
Pola penyebaran hewan di Indonesia diwarnai oleh pola kelompok kawasan Oriental di sebelah barat dan
kelompok kawasan Australia di sebelah Timur. Kedua kawasan ini sangat berbeda. Namun demikian
karena Indonesia terdiri dari deretan pulau yang sangat berdekatan, maka migrasi fauna antarpulau
memberi peluang bercampurnya unsur dari 2 kelompok kawasan tersebut. Percampuran ini mengaburkan
batas antara kawasan oriental dan kawasan Australia..
Memperhatikan sifat hewan di Indonesia Wallace membagi kawasan penyebaran fauna menjadi 2
kelompok besar yaitu fauna bagian barat Indonesi (Sumatera, Jawa, Bali, Madura, Kalimantan) dan
Fauna bagian timur yaitu Sulawesi dan pulau di sebelah timumya. Dua kelompok fauna ini mempunyai
ciri yang berbeda dan dipiahkan ole garis Wallace (garis antara Kalimantan dan Sulawesi, berlanjut antara
Bali dan Lombok).
Hamparan kepulauan di sebelah timur garis Wallace dari semula memang tidak termasuk kawasan
Australia, karena garis batas barat kawasan Australia adalah Garis Lydekker yang mengikuti batas
paparan Sahul. Dengan demikian ada daerah transisi yang dibatasi Garis Wallace di sebelah Barat dan
garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis ini terdapat garis keseimbangan fauna yang
dinamakan garis Weber. Karena peluang pencampuran unsur fauna di daerah ini sangat besar, akibatnya
di daerah transisi ini terdapat unsur - unsur campuran antara barat dan timur. Daerah transisi ini
dinamakan Wallace. Dengan kondisi geografis seperti ini mengakibatkan sumber daya hayati di Indonesia
sangat kaya baik dalam jenis maupun jumlahnya.

Keanekaragaman Jenis
Indonesia memiliki keaneka ragaman jenis yang kaya. Taksiran jumlah jenis kelompok utama makhluk
hidup sebagai berikut: Hewan menyusui 300 jenis; Burung 7500 jenis; Reptil 2000 jenis; Amfibi 1000
jenis; Ikan 8500 jenis; keong 20000 jenis; serangga 250000 jenis. Tumbuhan biji 25000 jenis; paku
pakuan 1250 jenis; lumut 7500 jenis; Ganggang 7800 jenisjamur 72 000 jenis; bakteri dan ganggang biru
300 jenis. (Sastra pradja, 1989). Beberapa pulau di Indonesia memiliki spesies endemik, terutama di
pulau Sulawesi; Irian Jaya dan di pulau Mentawai. Indonesia memiliki 420 specis burung endemik yang
tersebar di 24 lokasi.
Keanekaragaman Genetik
Keaneka ragaman genetik merupakan keanekaragaman sifat yang terdapat dalam satu jenis. Dengan
demikian tidak ada satu makhlukpun yang sama persis dalam penampakannya. Matoa Pometia pinnata di
Irian Jaya mempunyai 9 macam penampilan dari seluruh populasi yang ada.
Dengan kemampuan reproduksi baik vegetatif dan generatif, populasi sagu di Ambon mempunyai 6
macam pokok sagu yang berbeda. Berdasarkan jumlah jenis durian liar yang tumbuh di Kalimantan yang
jumlahnya mencapai 19 jenis, diduga bahwa Kalimantan adalah pusat keanekaragaman genetik durian.
Dengan teknik budi daya semakin banyak jenis tumbuhan hasil rekayasa genetik seperti padi, jagung,
ketela, semangka tanpa biji, jenis jenis anggrek, salak pondoh, dan lain-lain. Keanekaragaman plasma
nutfah di Indonesia tampak pada berbagai hewan piaraan. Ternak penghasil pangan yang telah diusahakan
adalah 5 jenis hewan temak yaitu sapi biasa, sapi Bali, kerbau, kambing, domba dan babi. Dan 7 jenis
unggas yaitu ayam, itik , entok, angsa, puyuh, merpati dan kalkun serta hewan piaraan yang lain seperti
cucak rowo, ayam bekisar, dan lain-lain. Keanekaragaman genetik hewan ini tidak semuanya berasal dari
negeri sendiri. Namun demikian melalui proses persilangan jenis-jenis hewan ini memperbanyak
khasanah keanekaragaman genetik di Indonesia.
Persebaran Flora & Fauna / Hewan & Tumbuhan Di Indonesia
Indonesia meliliki keanekaragaman flora dan fauna baik di Indonesia bagian barat, tengah dan timur
akibat pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan pergerakan hewan di alam bebas. Ketiga wilayah di
Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas keragaman binatang dan tanaman yang ada di alam bebas.
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber adalah orang-orang yang mengelompokkan tipe
flora dan fauna Indonesia ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Fauna Asiatis
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga selat makassar dan selat lombok)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
2. Fauna Peralihan dan Fauna Asli
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara)
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
3. Fauna Australis
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
Dalam peta persebaran flora dan fauna Indonesia :
Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace.
Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.
Kondisi flora dan fauna di setiap daerah dipengaruhi oleh banyak hal seperti :
1. Tinggi rendah dari permukaan laut

2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain

PERSEBARAN FLORA DI DUNIA

Persebaran Flora di Dunia


Persebaran tumbuhan di muka bumi didasarkan atas letak geografis dan fisiologis atau dikenal dengan
sebutan pendekatan ekologi. Pada tahun 1889 C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam
berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh temperature. Kemudian dapat di
buktikan adanya factor kelembaban ternyata lebih berperan daripada factor temperature. Curah hujan
yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita
bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, padang
rumput dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir.
Komunitas Flora secara umum di dunia dapat di bagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumpaut
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas. Berikut macam
komunitas organism tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang( yang berarti pula penurunan
temperaturnya)dalam pembagian mintakat (zona) temperature.
1. Hutan Tropis
Di daerah hutan basah tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan, yang mungkin berbeda dengan
yang lain. Hutan-hutan basah tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan
cukup mendapatkan air dan keadaan alamnya memungkinkan terjaginya pertumbuhan yang lama
sehingga komunitas hutan tersebut kompleks. Misalnya, terdapat di daerah tropika dan subtropika yang
ada di Indonesia, daerah Australia bagian utara, Papua, Afrika Tengah dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun
lebat sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatakan hutan menjadi gelap. Dasar hutan selalu
gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutantersebut secara langsung. Kelembaban selalu tinggi dan tetap
dengan rata-rata 25 . Pada hutan bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang
khas yaitu liana dan epifit. Rotan adalah jenis liana, sedangkan anggrek adalah jenis epifit.
2. Hutan Gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun,
yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut .
a. Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan
musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya
menjelang musim dingin.

b. Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi,
tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim matipada musim dingin. Yang
tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak
antara pohon-pohonya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.
3. Taiga
Taiga adalah huatan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga
misalnya konifera, terutam pohon picia, alder (alnus), birch(betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini
merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi
utara ( Siberia Utara, Rusia, Ameriaka Tengah dan Utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas
berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
4. Padang Rumput
Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika. Curah hujan pada
umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah
mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di
Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian
grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya
adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut :
a. Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada adalah
rumput-rumput kerdil
b. Praire(padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim panas.
Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
c. Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput
pendek dan diselingi oleh semak belukar.
d. Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang
bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah.
5. Gurun
Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari
padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar
250mm per tahun atau kurang.Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik
dan terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih
dari 40 . Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap
kekurangan air dan penguapan yang cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun
berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat
mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun,tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini
dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang
lagi pada musim berikutnya.

6. Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara.
Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta
terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena
matahari hanya mencapai 23 LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon
maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama
sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan
warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim pertumbuhan
, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan yang dingin
sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun
yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besarbesaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah
yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial
itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah
Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang
semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, hutan
pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke
dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka,
Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga
Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)

2. Wilayah Flora Jawa-bali


Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu,
Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel
Pohon Burahol (kepel)
3. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh
adalah pohon Sagu
Pohon Sagu
4. Wilayah Flora Papua

Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah
Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.
Eucalyptus
Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan
oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :

Iklim

Jenis tanah

Relief atau tinggi rendah permukaan bumi

Biotik (pengaruh makhluk hidup).

Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki
pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki
hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara.
Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi
(pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :

Daerah panas (0 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu,
karet.

Daerah sedang ( 650 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh,
sayuran.

Daerah sejuk ( 1500 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.

Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya

Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :

Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan
kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas
dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk
randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui
garis khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan
tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi
pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat
sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.

Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak
terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Negeri seribu pulau ini begitu eksotis, pesona alamnya mampu menyihir siapa pun. Bukan hanya di
darat, keelokan alam Indonesia juga tersaji indah di bawah laut. Jernih air laut, warna-warni
terumbu karang yang berpagutan dengan cantiknya ikan-ikan seolah membentuk lukisan hidup.
Mungkin hanya sedikit negara yang memiliki kekayaan jenis terumbu karang dan ikan hias seperti
yang ada di Indonesia. Keanekaragaman hayati laut dengan segala keunikannya telah
menempatkan taman-taman laut di Indonesia sebagai surganya para penyelam. Tak heran jika
menyelam di Indonesia adalah impian para penyelam di dunia.
1. Taman Wisata Laut Pulau Weh, Aceh
Taman laut yang berada di Kecamatan Sukakarya, Kotamadya Sabang ini dihuni beragam jenis
terumbu karang, baik keras (hard coral) maupun karang yang lunak (soft coral), dengan kondisi
masih terjaga baik.
Aneka jenis terumbu karang ini menjadi tempat hidup ikan aneka jenis dan warna yang cantik
seperti dari jenis Tropet fish, Dunsel fish, Grope fish, Angel fish, Sergeon fish, Parrot fish. Kawasan
ini memang diperuntukkan wisatawan menyelam, fasilitas-fasilitas pendukung pun sudah tersedia di
sini. Jarak pandang (visibility) mencapai 25 meter.
2. Bintan, Riau
Salah satu titik menyelam terbaik di Bintan adalah di Pulau Mapur. Terumbu karang di Pulau Mapur
terdiri dari terumbu tepi (fringing reefs), terumbu takat (patch reefs) dan dangkalan (shoals) yang
tersebar seluas 18 kilometer persegi. Kelebihan lain lokasi menyelam di sini adalah sinar matahari
yang menembus hingga kedalaman, membuat penyelam dapat leluasa menikmati keindahannya.
Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang dilakukan pertengahan 2009, terdapat 103 jenis ikan
karang (coral fishes)
3. Ujung Kulon, Jawa Barat

Taman Nasional Ujung Kulon memiliki lokasi penyelaman yang layak direkomendasikan. Bagian
barat Tanjung Layar Lighthouse, merupakan lokasi menyelam yang berbatu dan terletak dibawah
permukaan laut yang tenang. Terumbu karang memang jarang di sini, tetapi yang menarik adalah
ikan barracuda berukuran besar, school of fusiliers, ikan berukuran sedang lainnya dan platoons of
bumphead parrotfish. Lokasi lain adalah Karang Copong, tidak jauh dari Pulau Peucang. Tempat
menyelam yang dangkal, terdapat terowongan batu yang mengarah ke gua-gua pulau. Satu lagi
yang tak kalah menarik adalah di Karang Jajar. Ditempat ini, banyak terdapat batu-batu besar dari
Pulau Penietan. Karang Jajar menawarkan terumbu karang yang berwarna-warni. Hidup pula kurakura dan ikan pari dalam jumlah yang banyak di area ini. .
4. Pulau Menjangan, Bali
Pulau Menjangan masuk dalam wilayah Taman Nasional Bali Barat, dengan kontur yang membentuk
jurang bawah laut, kawasan ini dianggap sebagai lokasi wall diving terbaik di pulau para dewa.
Dengan kondisi perairan yang jernih dan tenang menjadi surga para penyuka fotografi bawah air.
Salah satu daya tariknya adalah terumbu karang Gorgonian Seafen raksasa. Blue-toothed
triggerfish, gerombolan Longin Bannerfish, Angel fish, Butterfly fish, gerombolan batfish, ada juga

koloni Garden-Eel adalah sedikit dari sekian banyak fauna penghuni Menjangan. Pada kedalaman 35
meter terdapat puing-puing kapal kayu yang menjadi tempat bermain ikan-ikan cantik. Jarak
pandang (visibility) 15 meter.
5. Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Ada sekitar 750 jenis terumbu karang tersebar di taman laut seluas 1,39 juta hektar ini, tak heran
jika Wakatobi menjadi surga bagi penyuka olahraga menyelam. Kekayaan jenis ikan juga tersimpan
disini seperti Argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), Pogo-pogo
(Balistoides Viridescens), Napoleon (Cheilinus Uundulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus),
Lutjanus Monostigma, Caesio Caerularea dan masih banyak jenis lainnya. Meski atifitas menyelam
dapat dilakukan hampir sepanjang waktu, namun bulan April dan Desember menjadi waktu yang
sangat direkomendasikan bagi yang ingin menikmati keindahan Wakatobi. Lokasi: Sulawesi
Tenggara
6. Gili Trawangan, Air, Meno, NTB
Popularitas Desa Gili Indah di Kabupaten Lombok Barat sudah begitu mendunia. Keindahan
pantainya membuat banyak wisman terpesona. Ada tiga pulau kecil yang terkenal disini, Gili
Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.
Ketiga gili ini juga terkenal dengan keindahan taman bawah airnya. Salah satu daya tarik bagi
penyelam adalah terdapatnya blue coral. Konon, hanya ada dua lokasi yang memiliki karang ini, di
Desa Gili dan Karibia.
Terdapat banyak lokasi penyelaman di sekitartiga pulau ini. Ikan yang bisa dijumpai di sini antara
lain Tiger Fish, Blue Moon, ikan Kepe-kepe, Lion fish dan ikan Sotong. Jarak pandang (visibility) 530 meter.
7. Kepulauan Seribu
Meskipun kondisi terumbu karang di kawasan Kepulauan Seribu sudah banyak yang terganggu oleh
aktivitas manusia, tapi masih banyak tempat penyelaman yang cukup menarik untuk disinggahi.
Jenis karang yang ditemukan seperti karang batu, karang kipas, karang daun, dan karang jamur.
Karang lunak (soft coral) pun banyak terdapat di sini. Berdasarkan penelitian, dikawasan ini pun
terdapat sekitar 267 jenis karang bercabang.
Pulau-pulau yang menjadi tujuan para penyelam adalah Pulau Kotok, Papa Theo, Peniki, Matahari,
Gosonglaga, Sepa, Semak Daun. Terdapat sekitar 144 jenis ikan hias yang hidup di sini, antara lain
Anemone Fish, Sweetlips Fish, Office Fish, Sonang Rambut, Keletuk Peliding, Gepe Monyong, ada
pula moray eel, dan lainnya.
8. Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut (TNL) sejak 1988. Terdapat 242
jenis ikan hias mendiami kawasan ini. Terumbu karang yang mengisi taman laut Karimunjawa terdiri
dari tipe terumbu karang pantai (fringing reefs), terumbu karang penghalang (barrier reefs), dan
beberapa taka (patch reef).
Daya tarik taman laut ini adalah terdapatnya karang merah (tubipora musica) dan karang hitam
(antiphates ssp). Jenis karang ini sangat langka dan diduga hampir punah. Terdapat bangkai kapal
yang menjadi habitat ikan karang dan menjadi lokasi yang cocok untuk wreck diving.
9. Nusa Penida, Bali
Nusa Penida memiliki kekayaan ikan hias berwarna-warni. Bahkan belum lama ini, para ahli dari
Conservation International Indonesia kembali menemukan lima spesies baru di kawasan ini. Kelima
spesies itu antara lain Chromic sp, Priolepis 33 sp, Priolepis 11. Sebelumnya terdapat sebanyak 550

spesies ikan karang di sini.


Ada beberapa dive sites di sini. Pelabuhan Penida, Puncak Manta, Batu Meting, Batu Lumbung, Batu
Abah, kemudian Toyapakeh, di sini terdapat tiang-tiang koral yang menawan. Kemudian di lokasi
Puncak Malibu terdapat terumbu karang abu-abu, reef white tips, dua lokasi ini juga dianggap
memiliki pemandangan yang paling indah. Jarak pandang 15 meter.
10. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
Sebutan akuarium bawah laut tersemat pada kepulauan ini. Derawan juga dikenal sebagai kerajaan
Penyu Hijau. Setiap tahunnya, lebih dari 5.000 penyu betina bersarang di sini. Biodiversitas
Kepulauan Derawan menempati urutan kedua setelah Kepulauan Raja Ampat.
Derawan pun memiliki beberapa spesies hewan khas dan dilindungi, seperti, paus, lumba-lumba
(Delphinus), penyu hijau (Chelonia Mydas), penyu sisik (Erethmochelys Fimbriata), dan dugong
(Dugong Dugon). Ada pula ikan duyung. Di sini pun menjadi tempat hidup manta ray salah satu
spesies ikan pari raksasa. Jarak pandang (visibility) mencapai 5-30 meter.
11. Sangalaki, Kalimantan Timur
Kekhasan taman wisata alam laut ini yaitu adanya terumbu karang yang mengelilingi Pulau
Sangalaki. Potensi keanekaragaman sumber daya lautnya sangat luar biasa. Terumbu karang berada
dikedalaman 3 meter sampai 10 meter. Jenis karang meja, keras, cabang daun, dan substrat
menghiasi kawasan ini.
Ikan yang mendiami antara lain Threadfin Butterflyfish, C. Lunula, C. Rafflesi, tongkol, teri, tenggiri,
manyung, napoleon, bendera, dakocan, kakatua biru. Jarak pandang (visibility) 5-25 meter
12. Bunaken, Sulawesi Utara
Keindahan alam bawah airnya telah membawa nama Bunaken terkenal hingga ke mancanegara.
Meski termasuk landai, tapi Taman Laut Bunaken kaya dengan keanekaragaman hayatinya. Terdapat
sekitar 58 jenis terumbu karang. Bunaken memiliki 29 titik penyelaman (dive spot).
Taman Laut Bunaken juga kaya akan spesies ikan, antara lain Oci Putih (Seriola Rivoliana), Goropa
(Ephinephelus Spilotoceps dan Pseudanthias Hypselosoma), Ila Gasi (Scolopsis Bilineatus), Snapper,
Groupers, Baracuda, Napoleon, Angel fish, Blow fish, Blue Ribbon Eels. Bulan Mei dan Juni
merupakan saat yang tepat untuk menyelam. Pada bulan ini air laut disini tenang, jarak pandang
(visibility) pun cukup jauh, 20-35 meter.
13. Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Taman laut seluas 340 hektar ini memiliki karang atol besar. Karang atol yang mencapai luas
220.000 hektar dengan terumbu karang tersebar datar seluas 500 kilometer persegi ini menjadi
yang terbesar ketiga setelah karang atol Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan
Maldives.
Ada sekitar 261 jenis terumbu karang menjadi tempat hidup dari 295 jenis ikan karang. Penyu dari
jenis penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lekang juga mendiami taman laut ini.
April hingga Juni dan Oktober sampai Desember, adalah waktu yang sangat baik untuk menikmati
keindahan alam bawah air Takabonerate. Jarak pandang (visibility) 15-45 meter.
14. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah
Terumbu karang yang tersebar di tempat ini masih sangat baik. Terumbu karang yang mengisi
kawasan ini terdiri dari tipe barrier reef, atol reef, pringing reef, dan patch reef.
Di sini pun hidup spesies ikan yang masuk kategori langka seperti ikan Napoleon Wrasse dan
Cardinal fish Banggai. Berbeda dengan Cardinal fish lainnya. Cardinal fish Banggai memiliki
keunikan tersendiri. Ia bertelur, menetas, dan memelihara anaknya melalui mulut. Jarak pandang
(visibility) 15-40 meter.

15. Tongean, Sulawesi Tengah


Banyak penyelam dunia menyebut taman bawah air Togean dengan julukkan hidden paradise in
Tomini Bay. Ada sekitar 262 jenis terumbu karang dan jenis 555 moluska di sini. Beberapa lokasi
penyelaman di antaranya, Taipee Wall dan Coral Garden. Berbagai macam hard dan soft coral tersaji
sempurna di sini. Ikan-ikan hias cantik akan menjadi teman menyelam di lokasi ini, antara lain blue
devils, cardinal, pipefish, emperor angel fish, grouper, butterfly, fire darft fish, hawk fish, lion fish.
Lokasi lain adalah di Mini Canyon, Dominique, di lokasi ini hidup beberapa jenis ikan dan hewan lain,
seperti Crocodile Fish, Pufer, Sweet Lips, Lobster, Moray Eels, Hum Head. Lokasi ini juga kaya akan
soft coralnya. Jarak pandang (visibility) 20-40 meter. Lokasi: Sulawesi Tengah .
16. Selat Lembeh, Sulawesi Utara
Satu lagi lokasi menyelam di Sulawesi utara adalah Selat Lembeh yang berada di Kotamadya Bitung,
Propinsi Sulawesi Utara. Lembeh terkenal dengan keanekaragaman invertebrata terutama dari
kelompok Echinodermata. Terumbu karang beraneka warna hidup mesra dengan beragam penghuni
laut lainnya, seperti gurita, Banggai Cardinalfish, cumi-cumi, Mandarin fish, lion fish. Sarana-sarana
pendukung pun sudah tersedia di sini. Jarak pandang (visibility) 10-25 meter. Lokasi: Sulawesi
Utara .
17. Taman Nasional Komodo, NTT
Taman Nasional yang tengah bersaing dalam pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia ini terkenal juga
memiliki keanekaragaman hayati alam bawah airnya. tak heran jika Taman Nasional Komodo juga
menjadi tujuan banyak para penyelam lokal maupun mancanegara. Sedikitnya terdapat 53 titik
lokasi rekreasi menyelam. Jenis ikan hias dengan berbagai bentuk dan warna menghuni Taman Laut
Komodo, seperti Regal Angelfish, Checkerboard Wrasse And Masked Unicornfish, Acripora Corals,
Gorgonian Fans and Sponges. Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya
200 jenis karang keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal disini. Jarak pandang (visibility) 5-30
meter.
18. Halmahera, Maluku Utara
Surga lokasi menyelam banyak terdapat di Halmahera Utara. Terdapat sebanyak 49 titik selam yang
tersebar di beberapa wilayah seperti di perairan Pulau Doi-Loloda Utara, Pulau Morotai, gugusan
pulau-pulau kecil di depan Tobelo sampai ke Galela. Terumbu karang dengan berbagai jenis dan
warna dapat dijumpai di setiap dive site. Jenis-jenis seperti soft coral, hard coral, gorgonion, sea fun
berpadu warna dengan aneka jenis ikan hias seperti anemone fish, surgeon fish, unicorn fish, dan
angel fish membentuk sebuah lukisan hidup yang menawan. (Visibility) 15-30 meter

19. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat


Kepulauan Raja Ampat nirwana bawah air impian para penyelam, kawasan ini digadang-gadang
sebagai yang terbaik di dunia. Alamnya masih terjaga dengan baik. Posisinya di kawasan segitiga
terumbu karang, tepat pada pusat keragaman terumbu karang dunia, Kepulauan Raja Ampat
menjadi kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya. Jenis karang yang hidup disini mencapai
75 persen pesies karang dunia.
Dengan kondisi kekayaan karang yang dimiliki, Raja Ampat juga menjadi kawasan taman laut yang
sangat kaya dengan jenis ikannya. Diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini
mencapai jumlah 1.074. Pentapodus numberii, adalah salah satu spesies ikan baru yang ditemukan
dikawasan ini pada April 2006. jarak pandang (visibility) 10-30 meter
20. Pemuteran, Bali
Satu lagi lokasi menyelam di Bali Utara tepatnya di Desa, Kecamatan Gerokgak. Sebelumnya kondisi
terumbu karang di pemuteran rusak parah akibat banyaknya aktifitas menangkap ikan dengan
menggunakan bahan peledak.

Namun sejak tahun 2000 masyarakat setempat dengan para pemilik resor dan dive center kembali
menkonservasi terumbu karang dengan menggunakan teknologi biorock. Upaya ini berjalan dengan
baik, kini warna-warni terumbu karang sudah dapat kembali dinikmati. Ikan-ikan yang cantik pun
sudah kembali berlarian diantara karang-karang yang tak kalah

Soal-soal
1.kenapa fisis dan biologis habitat air tawar menjadi perantara antara habitat daratan dan laut
2.apakah faktor non fisik seperti bakteri pengurai dan kegiatan manusia mempengaruhi persebaran
fauna di muka bumi
3.apakah ada kaitan nya dari ciri fisik hewan dengan wilayah tempat tinggal
4.nekton adalah
5.kenpa wallece membagi fauna menjadi 6 wilayah
6.kenpa karekteristik air laut membedakanya adalah kadar garam
7.bagaimana cara burung mamalia dapat mengubah warna kulit pada musim dingin,di daerah
tundra
8.apa saja unsur yang menghambat fauna di muka bumi
9. jelaskan ciri fisik dari 6 wilayah dari ilmuan walacce
10. kenapa peningkata air laut dapat menyebabkan matinya terumbu karang

You might also like