You are on page 1of 26

MAKALAH

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRA SEKOLAH


Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Keperawatan Anak I Semester IV Dosen Pembimbing Lucia E.H. SKp., MN.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

OLEH:
Bekti Anita Oktaviani
Edi Gunawan
Fefi Eka W.
Halim Alfani
Indah Putri M.
Puji Lestari
Rahma L. Amalia

P.17420111045
P.17420111051
P.17420111054
P.17420111056
P.17420111057
P.17420111068
P.17420111069

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Makalah Tumbuh Kembang Anak Pra sekolah dengan baik.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Lucia E.H. SKp., MN. selaku koordinator mata kuliah Keperawatan Anak I yang
telah mengarahkan kami dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
3. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Serta berbagai pihak yang turut membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempuranaan makalah ini.

Semarang, Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................

PENGANTAR ...................................................................................................

ii

DAFTAR ISI......................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

A..Latar Belakang.......................................................................................

B..Tujuan penulisan....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................

A..Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah...............................

Tumbuh Kembang Anak usia Pra Sekolah | ii

B..Konsep Perkembangan Anak Menurut Beberapa Ahli...........................


C..Cara Bermain Anak Usia Pra Sekolah....................................................
D.. Cara Berkomuikasi Anak Usia Pra Sekolah..........................................
BAB III PENUTUP............................................................................................
A..Simpulan.................................................................................................
B..Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

12
16
17
21
21
22

Tumbuh Kembang Anak usia Pra Sekolah | iii

BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia
bermain/toddler (1-3 tahun), pra sekolah (3-5 tahun), usia sekolah (5-11
tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara anak satu
dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda. (Azis, 2005).
Pertumbuhan (growth) ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau keseluruhan. Bersifat kuantitatif sehingga dapat
diukur dengan mempergunakan satuan panjang dan berat. Perkembangan
(development) ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih
sulit daripada pengukuran pertumbuhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan

mempunyai

dampak

terhadap

aspek

fisik,

sedangkan

perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.


Setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan selalu mempunyai
karakteristik tersendiri, seperti halnya pada Preschool, atau yang lazim
disebut dengan pendidikan prasekolah, seringkali terdapat kerancuan dalam
memberikan definisi dan batasannya. Dunia prasekolah adalah dunia bermain,
sehingga satu hal yang salah ketika prasekolah diidentikkan dengan tempat
belajar membaca maupun berhitung. Prasekolah, di Indonesia identik dengan
TK, namun merupakan tempat bermain sambil belajar. Sebagai salah satu
bentuk awal pendidikan formal, maka dalam penyelenggaraan prasekolah
perlu diciptakan situasi dan kondisi yang memberikan rasa aman dan
menyenangkan bagi anak.(Suherni, 2008)
Dengan situasi dan kondisi yang menyenangkan akan membuat anak
merasa nyaman di sekolah, tanpa khawatir terpisah dari orang tuanya. Selain
itu setiap anak mengalami perkembangan yang berbeda-beda, sehingga

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 1

pengalaman-pengalaman yang diciptakan harus fleksibel untuk memenuhi


kebutuhan setiap anak.
Adapun ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah,
berbeda dengan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi/ toodler. Cara
berkomunikasi yang tepat, cara mengembangkan agar anak dapat berkembang
menjadi kompeten sangatlah dibutuhkan. Dengan demikian akan kami bahas
pokok bahasaan tersebut di dalam makalah ini.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk menjelaskan konsep pertumbuhan dan perkembangan pada anak
pra sekolah.
2. Untuk menjelaskan konsep tentang perkembangan menurut para ahli.
3. Untuk menjelaskan cara bermain pada anak usia pra sekolah.
4. Untuk menjelaskan cara berkomunikasi pada anak usia pra sekolah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah
1. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek fisik
Kecepatan pertumbuhan fisik melambat dan semakin stabil selama
masa prasekolah. Berat badan rata-rata pada usia 3 tahun adalah 14,6 kg,
pada usia 4 tahun adalah 16,7 kg, dan pada usia 5 tahun adalah 18,7 kg.

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 2

Rata-rata pertambahan berat badan per tahun tetap sekitar 2,3 kg. (Wong,
dkk. 2008)
Pertumbuhan tinggi badan juga tetap berlangsung dengan
pertambahan 6,75 sampai 7,5 cm per tahun dan umumnya lebih terjadi
pada perpanjangan tungkai dari pada batang tubuh. Rata-rata tinggi badan
pada usia 3 tahun adalah 95 cm, pada usia 4 tahun adalah 103 cm, dan
pada usia 5 tahun adalah 110 cm. (Wong, dkk. 2008)
Puncak energi fisik dan kebutuhan tidur menurun sampai 11-13
jam/24 jam, biasanya termasuk sekali tidur siang. Ketajaman penglihatan
mencapai 20/30 pada usia 3 tahun. 20 gigi primer telah muncul pada usia 3
tahun. (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69).
Proporsi fisik tidak lagi menyerupai anak todler dalam posisi
jongkok dan perut yang gembung. Postur tubuh anak prasekolah lebih
langsing tetapi kuat, anggun, tangkas dan tegap. Hanya ada sedikit
perbedaan dalam karakteristik fisik sesuai dengan jenis kelamin, kecuali
yang ditentukan oleh faktor lain seperti pakaian dan potongan rambut.
(Wong, dkk. 2008)
Sebagaian sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stress dan perubahan yang moderat. Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training.
Perkembangan motorik terjadi pada sebagian besar peningkatan kekuatan
dan penghalusan ketrampilan yang telah dipelajari sebelumnya, seperti
berjalan, berlari, dan melompat. Namun perkembangan otot dan
pertumbuhan tulang msih jauh dari matur. Aktivitas berlebihan dan
kelebihan olahraga dapat mencederai jaringan yang masih halus. Postur
yang baik, latihan yang tepat, dan nutrisi yang adekuat serta istirahat
sangat penting untuk perkembangan sistem muskuloskeletal yang optimal.
(Wong, dkk. 2008)
2. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek Motorik
Aspek motorik anak usia prasekolah lebih berkembang dari usia
sebelumnya. Keterampilan motorik kasar dan halus bertambah baik.
a. Ketrampilan motorik kasar
Pada anak usia 3 tahun anak ketrampilan motorik kasar diantaranya
dapat mengendarai sepeda roda tiga, berjalan jinjit, menaiki tangga

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 3

menggunakan kaki bergantian, berdiri satu kaki selama beberapa detik


dengan seimbang, dan melompati sesuatu. (Wong, dkk. 2008)
Pada anak usia 4 tahun anak mampu melompat dengan satu kaki,
menangkap bola dan menuruni tangga dengan kaki bergantian. Pada
anak usia 5 tahun anak dapat melompat dengan kaki bergantian,
melempar dan menangkap bola, melompati tali, dan berdiri seimbang
satu kaki bergantian dengan mata tertutup. (poter dan perry,2005 hal
665).
b. Ketrampilan motorik halus
Ketrampilan motorik halus pada anak usia 3 tahun diantaranya
dapat membangun menara 9 atau 10 balok, membuat jembatan dari 3
balok, meniru bentuk lingkaran, dan menggambar tanda silang,
menanamkan apa yang telah digambarnya, tidak mampu menggambar
figur yang tepat tetapi dapat membuat lingkaran dengan karakteristik
wajah. Dengan mahir memasukkan benda kecil ke dalam botol
berleher sempit. (Wong, dkk. 2008)
Pada anak usia 4 tahun anak dapat merekatkan sepatu, meniru
gambar bujur sangkar, menjiplak segilima dan mampu menggunakan
gunting dengan berhasil untuk memotong gambar mengikuti garis.
Pada anak usia 5 tahun anak dapat mengikat tali sepatu,
menggunakan gunting dengan baik, meniru gambar segilima dan
segitiga, menambahkan 7 sampai 9 bagian pada gambar garis dan
menulis beberapa huruf dan angka serta nama depan(Wong, dkk. 2008)
3. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek sosial
Masa pra sekolah ditandai adanya kecenderungan initiativeguilty.
Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan
kecakapan-kecakapan

tersebut

dia

terdorong

melakukan

beberapa

kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas


adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut
menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu
dia tidak mau berinisatif atau berbuat (poter dan perry,2005 hal 665).
Tahap ketiga ini juga dikatakan sebagai tahap kelamin-lokomotor
(genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini
pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 4

tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah
untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan
kesalahan. Masa-masa bermain merupakan masa di mana seorang anak
ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar, serta
mempelajari kemampuan-kemampuan baru juga merasa memiliki tujuan.
Indikator positif pada masa ini mempelajari tingkat ketegasan dan
tujuan mempengaruhi

lingkungan.

Mulai

mengevaluasi

kebiasaan

(perilaku) diri sendiri. Sedangkan indikator negatifnya adalah kurang


percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan
terhadap aktivitas pribadi. Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat,
imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi
dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. Pembatasan akan mencegah
anak dari perkembangan inisiatif. Rasa bersalah mungkin muncul pada
saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. Anak perlu
belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain (poter
dan perry, 2005 hal 665).

4. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek bahasa


Perkembangan bahasa terjadi paling cepat antara usia 2 dan 5 tahun.
Pembendaharaan kata bertambah dari 50-100 kata sampai 2100 kata.
(Wong, dkk. 2008)
Pada anak usia 3 tahun, mempunyai perbendaharaan sekitar 900
kata, Percakapan seperti itu sering kali diistilahkan telegrafik karena
kalimatnya yang singkat. Anak berusia tiga tahun banyak sekali bertanya
dan menggunakan bentuk jamak, kata ganti yang benar, dan bentuk
lampau dari kata kerja. Mereka dapat menyebutkan nama objek yang
dikenal, seperti binatang, bagian tubuh, kerabat, dan teman. Mereka dapat
memberi dan mengikuti perintah sederhana. Mereka berbicara berulangulang, tanpa memperhatikan apakah ada orang yang mendengarkan, atau
menjawabnya. Mereka menikmati musik atau berbicara dengan mainan
atau boneka serta meniru menggunakan kata-kata baru dengan fasih.
Pada anak usia 4 tahun, mempunyai perbendaharaan kata 1500 kata
lebih. Anak ini mampu membentuk kalimat yang terdiri atas empat

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 5

sampai lima kata dan hanya memasukkan kata-kata terpenting untuk


menyampaikan sebuah makna, kesukaan bertanya sedang berada dalam
puncaknya, seringkali menceritakan cerita yang berlebihan. Mengetahui
lagu sederhana, agak tidak sopan jika berhubungan dengan anak yang
lebih tua, mematuhi empat frase preposisional, seperti di bawah, di
atas, di samping, di belakang, atau di depan, anak ini mampu
menyebutkan nama satu warna atau lebih, dan memahami analog, seperti,
jika es dingin, maka api________
Pada akhir usia 5 tahun anak memiliki perbendaharaan sekitar 2100
kata,menggunakan kalimat yang terdiri atas enam sampai delapan kata,
dapat menggunakan semua bentuk percakapan dengan benar, kecuali
pertanyaan yang menyimpang dari aturan. Mereka dapat mendefinisikan
hal-hal sederhana dengan menjelaskan kegunaan bentuk, atau kategori
klasifikasi yang umum daripada mendefinisikan bola sebagai bulat
sesuatu yang dapat memantul, atau sebuah mainan. Mampu menerangkan
gambar atau lukisan dengan banyak komentar dan menyebutkan satu per
satu, mengetahui nama-nama hari dalam satu minggu, bulan dan kata-kata
yang berhubungan dengan waktu. (Wong, dkk. 2008)
5. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek seksual
Anak dari usia 1 samapai 5 atau 6 tahun menguatkan rasa identitas
jender dan mulai membedakan perilaku sesuai jender yang didefinisikan
secara social. Proses pembelajaran ini terjadi dalam perjalanan interaksi
normal orang dewasa-anak dari boneka yang diberikan kepada anak,
pakaian yang dikenakan, permainan yang dimainkan, dan respon yang
dihargai. Anak juga mengamati perilaku dewasa, mulai untuk menirukan
tindakan orang tua yang berjenis kelamin sama, dan mempertahankan atau
memodifikasi perilaku yang didasarkan pada umpan balik orang tua.
Eksplorasi tubuh terus berlanjut dalam kelompok usia ini. Eksplorasi
dapat mencakup mengelus diri sendiri, manipulasi genital, memeluk
boneka, hewan peliharaan, atau orang disekitar mereka, dan percobaan
sensual lain-nya. Sementara mempelajari bahwa tubuh itu baik dan bahwa
stimulasi tertentu itu menyenangkan, anak dapat juga diajarkan tentang

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 6

perbedaan perilaku yang bersifat pribadi versus public. Permainan dengan


pasangan jenis kelamin dapat ditangani dengan cara seperti apa adanya.
Orang tua dapat menginterpretasi rasa keingintahuan yang ditunjukkan
sebagai suatu indikasi yang menandakan bahwa anak telah siap untuk
belajar tentang perbedaan dan nama-nama yang sesuai dengan genetalia
perempuan dan laki-laki.
6. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek sosialisasi
Pada usia 3 tahun anak bersosialisasi dengan cara anak dapat
berpakaian sendiri hampir sempura jika dibantu memasang kancing
dibelakangnya dan diajari tentang mana sepatu kanan dan kiri. Anak dapat
memasang sepatu sendiri dan makan sendiri. Dapat menyiapkan makanan
sederhana seperti sereal dan susu dingin, dapat membantu menata meja
dan mengeringkan piring tanpa memecahkan. Anak juga memiliki rentang
perhatian yang lebih luas. Anak juga memiliki ketakutan, terutama pada
kegelapan dan saat pergi tidur. Anak mengetahui jenis kelamin sendiri dan
orang lain. Permainannya

bersifat assosiatif

dan paralel, mulai

mempelajari permainan sederhana tapi sering kali mengikuti aturannya


sendiri.
Pada anak 4 tahun, anak sudah sangat mandiri. Cenderung bersifat
egois dan tidak sabar, agresif secara fisik dan verbal. Anak juga akan
merasa bangga akan keberhasilannya, mood mudah berubah dan suka
memperlihatkan sesuatu secara dramatis juga suka menghibur orang lain.
Anak akan menceritakan riwayat keluarga kepada orang lain tanpa beban.
Anak masih memiliki banyak ketakutan, permainaanya bersifat assosiatif,
tamn main imajiner adalah biasa, menggunakan peralatan dramatis,
imajinatif, dan imitatif. Eksplorasi dan keingin tahuan seksual ditunjukkan
melalui permianan, seperti menjadi dokter atau perawat.
Pada anak 5 tahun, anak memiliki sifat pemberontak dan menyukai
percekcokan lebih jarang dari usia empat tahun. Anak lebih mapan dan
memiliki hasrat besar dalam menjalani kesibukan, pikiran dan perilaku
tidak sama terbuka dan terjangkaunya dengan pada tahun-tahun
sebelumnya. Anak lebih mandiri tetap dapat dipercaya, tidak keras kepala
dan lebih bertanggung jawab. Ketakutannya lebih sedikit, sangat

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 7

berkeinginan untuk melakukan sesuatu dengan benar dan menyenangkan


orang lain, berusaha hidup dalam aturan. Perilaku anak lebih baik,
mengasuh diri sendiri secara total, terkadang perlu supervisi dalam
berpakaian atau higiene. Tidak siap untuk berkonsentrasi pada pengerjaan
dekat atau cetakan kecil karena agak rabun dekat dan koordinasi matatangannya masih belum halus. Permainannya bersifat assosiatif mencoba
mengikuti aturan tetapi mungkin bermain curang untuk menghindari
kekalahan.
7. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek kognisi
Pada anak usia 3 tahun, pada masa ini anak berada dalam fase pra
konseptual. Ekosentris dalam pikiran dan perilaku, telah mulai memahami
waktu. Menggunakan berbagai ekspresi berorientasi waktu, berbicara
mengenai masa lampau dan masa depan sebanyak masa kini, berpura-pura
menyebut waktu. Memiliki konsep ruang yang lebih baik seperti terlihat
dengan pemahaman terhadap preposisi dan kemampuan mengikuti
perintah direksional. Telah mulai memiliki kemampuan untuk melihat
konsep dari perspektif orang lain.
Pada usia 4 tahun, anak sedang dalam fase pikiran intuitif. Sebab
akibat masih berhubungan dengan kedekatan kejadian. Memahami waktu
lebih baik terutama dalam hal urutan kejadian sehari-hari. Tidak mampu
memelihara benda-benda, menilai sesuatu dalam 1 dimensi seperti
ketinggian, lebar, atau urutan. Petunjuk perseptual segera mendominasi
penilaian ekosentrisme mulai berkurang dan lebih memiliki kesadaran
sosial, dapat menghitung dengan benar tetapi memiliki konsep angka
matematika yang buruk, patuh karena orang tua telah menentukan batasan
bukan karena pemahaman terhadap apa yang salah atau benar.
Pada anak 5 tahun, anak mulai mempertanyakan tentang apa yang
dipikirkan orang tua dengan membandingkan mereka terhadap teman
sebaya dan orang dewasa lain. Dapat memperhatikan adanya prasangka
dan bias di dunia luar. Lebih mampu melihat perspektif orang lain tetapi
lebih

mentoleransi

perbedaan

daripada

memahaminya,

mulai

memperlihatkan pemahaman terhadap percakapan tentang jumlah melalui


penghitungan

benda-benda

tanpa

memperhatikan

susunannya.

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 8

Menggunakan kata-kata berorientasi waktu dengan pemahaman yang lebih


baik. Sangat ingin tahu mengenai informasi nyata berkenaan dengan dunia.
8. Tumbuh kembang anak prasekolah dalam aspek hubungan keluarga
Pada anak usia 3 tahun, anak berusaha menyenangkan orang tua
dan memenuhi harapan mereka. kecemburuan berkurang terhadap sibling
yang lebih kecil, mungkin merupakan saat yang tepat untuk kelahiran
sibling. Menyadari hubungan keluarga dan fungsi peran-seks. Anak lelaki
cenderung lebih mengidentifikasi diri dengan ayah atau figur pria lainnya.
Kemampuan untuk berpisah dengan mudah dan nyaman dari orang tua
dalam periode singkat telah meningkat.
Pada anak usia 4 tahun, anak memberontak bila orang tua berharap
terlalu banyak, seperti tata cara makan yang kaku. Menumpahkan agresi
dan frustasi pada orang tua atau sibling. Boleh dan tidak boleh menjadi
penting. Mungkin memiliki persaingan dengan sibling yang lebih tua atau
lebih muda, dapat membenci hak istimewa sibling yang lebih tua dan
invasi sibling yang lebih muda terhadap privasi dan kepemilikan. Mungkin
melarikan diri dari rumah. Mengidentifikasi secara kuat dengan orang
tua berlawanan jenis kelamin. Mampu menjalankan tugas yang sederhana
di luar rumah.
Pada anak usia 5 tahun, anak bekerja sama dengan orang tua secara
baik. Mungkin lebih sering mencari orang tua dibandingkan usia 4 tahun
untuk mencari rasa aman dan ketenangan, terutama katika masuk sekolah.
Mulai

menanyakan

pemikiran

dan

prinsip

orang

tua.

Sangat

mengidentifikasi orang tua dengan jenis kelamin yang sama, terutama anak
lelaki dengan ayahnya. Menyukai aktivitas seperti olahraga, memasak, dan
berbelanja dengan orang tua berjenis kelamin sama.
9. Tumbuh kembang anak dalam aspek spiritual
Pengetahuan anak tentang keyakinan dan agama dipelajari dari
orang lain yang bermakna dalam lingkungan mereka, biasanya dari orang
tua dan praktik keagamaan mereka (kenny, 1999). Namun pemahaman
anak kecil mengenai spiritualitas dipengaruhi oleh tingkat kognitifnya.
Anak prasekolah memiliki konsep konkrit mengenai Tuhan dengan

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 9

karakteristik fisik, yang seringkali menyerupai teman imajiner mereka.


Mereka mengerti kisah sederhana dari kitab suci dan menghafal doa-doa
yang singkat, tetapi pemahaman mereka mengenai makna ritual ini masih
terbatas. Mereka memperoleh manfaat dari penjelasan konkrit yang
diberikan oleh pemuka agama, seperti gambar kitab suci dan cerita
tentang kelahiran utusan Tuhan mereka.
Perkembangan kesadaran sangat terkait dengan perkembangan
spiritual. Pada usia ini anak mempelajari kebenaran dan kesalahan dan
berperilaku dengan benar untuk menghindari hukuman. Perbuatan salah
menimbulkan perasaan bersalah, dan anak prasekolah seringkali salah
mengartikan penyakit sebagai hukuman akibat pelanggaran mereka yang
nyata atau khayalan. Penting bagi anak untuk memandang Tuhan sebagai
pemberi cinta tanpa syarat, bukan sebagai hakim dari perilaku baik atau
buruk. Berdoa kepada Tuhan dan mengabsorbvasi tradisi keagamaan
(mis., berdoa sebelum makan atau tidur(dapat membantu anak melalui
periode stress, seperti hospitalisasi(Fina, 1995).
10. Tumbuh kembang anak dalam aspek citra tubuh
Masa pra sekolah memainkan peranan

penting

dalam

perkembangan citra tubuh. Dengan meningkatnya pemahaman bahasa,


anak pra sekolah mengenali bahwa individu memiliki penampilan yang
diinginkan dan yang tidak diinginkan. Mereka mengenali perbedaan
warna kulit dan identitas rasial serta rentan mempelajari prasangka dan
bias. Mereka menyadari makna kata seperti, cantik atau buruk dan
penampilan mereka mencerminkan pendapat orang lain. Pada usia 5 tahun
anak mulai membandingkan ukuran tubuhnya dengan teman sebaya dan
bisa menjadi sadar bahwa mereka tinggi atau pendek, terutama jika orang
lain mengatakan mereka sangat besar atau sangat kecil.
Meskipun perkembangan citra tubuh telah maju anak pra sekolah
tidak dapat mendefinisikan ruang lingkup tubuhnya dengan baik. Dan
mereka

hanya

memiliki

sedikit

pengetahuan

mengenai

anatomi

internalnya. Pengalaman tertusuk sangat menakutkan, terutama yang


mengganggu integritas kulit, seperti injeksi dan pembedahan. Ada
ketakutan bahwa kulit terluka, semua darah dan bagian dalam tubuh

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 10

mereka dapat bocor keluar. Oleh karena itu, balutan menjadi sangat
penting untuk menjaga segala sesuatu tidak keluar.

B. Konsep Perkembangan Anak Prasekolah Menurut Beberapa Ahli


1. Perkembangan Psikoseksual Menurut Sidmund Freud
Sidmund Freud terkenal sebagai pengganti teori alam bawah sadar
dan pakar psikoanalisis. Tapi kita sering lupa bahwa Freud lah yang
menekankan pentingnya arti perkembangan psikososial pada anak. Freud
menerangkan bahwa berbagai problem yang dihadapi penderita dewasa
ternyata disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang dialami
perkembangan psikososialnya. Dasar psikaonalisis yang dilakukannya
adalah untuk menelusuri akar gangguan jiwa yang dialami penderita jauh
kemasa anak, bahkan kemasa bayi. Freud membagi perkembangan
menjadi 5 tahap, yang secara berurut dapat dilalui oleh setiap individu
dalam perkembangan menuju kedewasaan. Yaitu : Fase Oral, Fase Anal,
Fase Falik, Fase laten, dan Fase Genital.
Sementara anak pra sekolah masuk dalam Fase Falik yaitu antara
umur 3-12 tahun. Fase ini dibagi 2 yaitu fase oediopal antara 3-6 tahun
dan fase laten antara 6-12 tahun. Fase oediopal dengan pengenalan akan
bagian tubuhnya umur 3 tahun. Disini anak mulai belajar menyesuaiakan
diri dengan hukum masyarakat. Perasaan seksual yang negative ini
kemudian menyebabkan menjauhi orang tua dengan jenis kelamin yang
sama. Disinilah proses identifikasi seksual. Anak pada fase praoediopal
biasanya senang bermain dengan anak yang jenis kelaminnya berbeda,
sedangkan anak pasca oediopal lebih suka berkelompok dengan anak
sejenis.
2. Perkembangan Psikososial Menurut Erik Erikson
Perkembangan Psikososial atau Perkembangan rasa inisiatif
menurut Erikson adalah Apabila anak prasekolah telah menguasai tugas
pada periode todler, mereka siap menghadapi dan berupaya keras untuk
mencapai tugas perkembangan pada tahap ini. Tugas psikososial utama
pada periode prasekolah adalah menguasai rasa inisiatif. Anak sedang

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 11

dalam stadium belajar energik. Mereka bermain, bekerja, dan hidup


sepenuhnya serta merasakan rasa pencapaian dan kepuasan yang
sebenarnya dalam aktivitas mereka. Konflik timbul ketika anak telah
melampaui batas kemampuan mereka dan memasuki serta mengalami rasa
bersalah, karena tidak berperilaku atau bertindak dengan benar. Perasaan
bersalah, ansietas, dan takut juga bisa diakibatkan oleh pikiran yang
berbeda dengan perilaku yang lain.
Pikiran yang sangat membuat stres terutama adalah mengharapkan
salah satu dari orang tuanya meninggal, karena rasa persaingan/ kompetisi
berkembang antara anak dan orang tua dengan jenis kelamin yang sama,
maka anak bisa memikirkan bagaimana caranya menghilangkan orang tua
yang mengancam tersebut. Proses identifikasi ini dapat dilakukan dengan
orang tua dan teman sebaya yang memiliki jenis kelamin yang sama.
Namun apabila salah satu dari orang tuanya meninggal sedangkan
proses indentifikasi belum selesai, maka anak usia prasekolah ini akan
mengalami kebingungan dengan perasaan bersalah karena salah satu orang
tuanya meninggal, anak ini perlu mendapatkan penjelasan bahwa bukan
karena keinginannya tersebut orang tuanya dapat meninggal. Dalam hal ini
perkembangan superego/ kesadaran merupakan tugas utama untuk anak
prasekolah. (Wong, dkk. 2008)
3. Teori Perkembangan Menurut Sullivan
Periode
Childhood
1,5-4

Orang
Penting
Orang tua

Berbicarahubungan
sebaya
Juvenile
4-8/10
Hubungan
sebaya.

Teman
bermain
seusia

Proses
Pencapaian Perkembangan
Interpersonal
Utama
Negatif
Melindungi rasaBelajar
melalui Perfomansi as
aman
melaluiidentifikasi dengan if, rasionalisasi
imaji
temanorang tua; belajar preokupansi
sebaya
sublimasi
transformasi
mengganti
suatu jahat
kepuasan dengan
kepuasan yang lain
Orientasi menujuBelajar
bekerja Stereotip
kehidupan sebaya sama dan bersaing Ostrasisme
dengan orang lain,
belajar berurusan Disparajemen
dengan
figur
otoritas

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 12

Dalam hal ini Sullivan menggolongkan anak pra sekolah dalam


tahap ke dua yaitu dimana Anak (Childhood); Bisa Mengucap Kata-Butuh
Kawan Bermain (1,5-4 Tahun)
Tahap anak dimulai dengan perkembangan bicara dan belajar
berpikir sintaksis, serta perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan
kelompok sebaya. Anak mulai belajar menyembunyikan tingkahlaku yang
diyakininya bisa menimbulkan kecemasan atau hukuman seperti dengan
rasionalisasi (memberi alasan palsu) mengenai segala hal yang telah
mereka kerjakan atau sedang mereka rencanakan. Mereka memiliki
tampilan seolah-olah (as if performance), yakni:
a. dramatisasi (dramatization): permainan peran seolah-olah dewasa,
belajar meng-identifikasikan diri dengan orang tuanya.
b. bergaya sibuk (preoccupation): anak belajar konsentrasi pada satu
kegiatan yang membuat mereka bisa menghindari sesuatu yang
menekan dirinya.
c. transformasi jahat (malevolent transformation): perasaan bahwa
dirinya hidup di tengah-tengah musuh, sehingga hidupnya penuh
rasa kecurigaan dan ketidak percayaan bahkan sampai tingkahlaku
yang paranoid.
d. sublimasi taksadar (unwitting sublimation): mengganti sesuatu atau
aktifitas (taksadar atau unwitting) yang dapat menimbulkan
kecemasan dengan aktifitas yang lebih dapat diterima secara sosial.
Masa anak ditandai dengan emosi yang mulai timbal balik, anak
disamping menerima juga bisa memberi kasih sayang. Masa anak
juga ditandai dengan akulturasi yang cepat. Disamping menguasai
bahasa, anak belajar pola kultural dalam kebersihan, latihan toilet,
kebiasaan makan, dan harapan peran seksual.
Tahap Ketiga:
Remaja Awal (Juvenile); Usia Sekolah-Berkeinginan Bergaul Intim (4-8/10
Tahun)
Perkembangan penting dalam tahap ini adalah loncatan sosial ke
depan, anak belajar kompetisi, kompromi, kerjasama, dan memahami

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 13

makna perasaan kelompok. Tahap ini juga ditandai dengan munculnya


konsepsi tentang orientasi hidup, suatu rumusan atau wawasan tentang:
a. kecenderungan atau kebutuhan untuk berintegrasi yang biasanya memberi
ciri pada hubungan antar pribadinya,
b. keadaan-keadaan yang cocok untuk pemuasan kebutuhan dan relatif bebas
dari kecemasan,
c. tujuan-tujuan jangka panjang yang untuk mencapainya orang perlu
menangguhkan kesempatan-kesempatan menikmati kepuasan jangka
pendek.
Perkembangan negatif yang penting dalam tahap ini adalah:
a. prasangka (stereotype), yaitu meniru atau memakai personifikasi mengenai
orang atau kelompok orang yang diturunkan antar generasi,
b. pengasingan (ostracism), adalah pengalaman anak diisolasi secara paksa,
dikeluarkan/diasingkan dari kelompok sebaya karena perbedaan sifat
individual dengan kelompok,
c. penghinaan (disparagement), berarti meremehkan atau menjatuhkan orang
lain, yang akan berpengaruh merusak hubungan interpersonal pada usia
dewasa.
4. Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
Anak usia pra sekolah dengan melihat perkembangan moralnya.
Kohlberg memberikan penilaian terhadap perkembangan penilaian moral
anak kecil sedang berada pada tingkat paling dasar. Terdapat sedikit, jika
ada perhatian mengenai suatu kesalahan. Mereka berperilaku sesuai
dengan kebebasan atau batasan yang berlaku pada suatu tindakan. Pada
orientasi hukuman dan kepatuhan, anak (berusia sekitar 2-4 tahun) menilai
apakah suatu tindakan baik atau buruk bergantung dari apakah hasilnya
berupa hukuman atau penghargaan. Apabila anak dihukum, maka tindakan
tersebut berarti buruk. Apabila anak tidak dihukum, tindakan tersebut
berarti baik tanpa memperhitungkan makna dan tindakan tersebut.

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 14

Misalnya,

jika

orangtua

memperbolehkan

memukul,

anak

akan

menganggap bahwa memukul adalah baik, karena tidak berhubungan


dengan hukuman.
Dan usia sekitar 4-7 tahun anak anak berada pada tahap orientasi
instrumental naif, yang segala tindakan ditujukan ke arah pemuasan
kebutuhan yang mereka dan lebih jarang ditujukan pada kebutuhan orang
lain. Mereka memiliki rasa keadilan yang sangat konkrit. Timbal balik atau
keadilan melibatkan filsafat Kamu mencakar punggungku, dan aku akan
mencakar punggungmu tanpa berfikir mengenai loyalitas atau rasa
berterima kasih (Thomas, 1996)
5. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Periode

prasekolah

dapat

disamakan

dengan

stadium

praoperasional piaget (pralogika), ditandai oleh pemikiran ajaib,


egosentris dan pemikiran yang didominasi pleh kesadaran. Pemikiran
ajaib meliputi kerancuan dari kejadian yang kebetulan untuk sebab dan
akibat, animisme (menghubungan motivasi kepada benda mati dan
kejadian) dan kepercayaan yang tidak realistis mengenai kekuatan hasrat
contoh dari pemikiran ajaib anak adalah anak percaya bahwa orang-orang
membuat hujan dengan membawa payung, bahwa matahari turun karena
lelah. (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69)
Piaget menunjukan dominasi persepsi di atas logika dengan urutan
yang terkenal dari uji coba pengawetan dalam salah satu uji coba, air
dituangkan bolak- balik dalam pot yang tinggi dan kecil ke piring lebar
yang lebih rendah. Dan anak-anak ditanya mana yang berisi lebih banyak.
Mereka selalu memilih yang lebih besar (biasanya pot yang tinggi),
bahkan ketika peneliti menunjukan bahwa tidak ada air yang telah diambil
atau ditambah pada pot ataupun piring. Salah pengertian demikian
menggambarkan hipotesis perkembangan anak tentang sifat alamiah
dunia, juga kesulitan mereka dalam menyelesaikan berbagai situasi secara
serentak (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 60-69).
Pengetahuan anak prasekolah tentang dunia tetap berhubungan
secara erat pada pengalaman konkret (dirasa dengan perasaan). Bahkan

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 15

kehidupaan mereka kaya akan fantasi didasarkan pada pandangan tentang


realistis. Pada anak usia prasekolah ditandai dengan pemikiran perseptual
yang terbatas, dimana anak menilai orang, benda dan kejadian dari
penampilan luar mereka atau apa yang tampak terjadi (poter dan
perry,2005 hal 664)
C. Bermain Pada Anak Pra Sekolah
Bebagai tipe permainan adalah khas pada periode ini, tetapi anak pra
sekolah terutama menikmati permainan asosiatif yaitu permainan kelompok
dengan aktivitas yang sama atau identik tetapi tanpa organisasi atau peraturan
yang kaku. Permainan harus membantu memberikan perkembangan fisik,
sosial, dan mental. Contohnya : melompat, berlari, berenang, bermain papan
luncur, serta perkembangan dan koordinasi otot.
Mainan manipulatif, konstruktif, kreatif, dan edukasional memberikan
aktivitas yang tenang, perkembangan motorik halus, dan ekspresi diri.
Contohnya : kerangka hitung, kartu alfabet/angka, cat, crayon, kotak musik,
puzzle, dan buku-buku bergambar.
Mungkin aktivitas anak prasekolah yang paling khas dan melekat adalah
permainan imitatif, imajinatif, dan dramatik. Contohnya : permainan pakaian,
boneka, mainan rumah tangga, telephone, paket mainan pedesaan, boneka
tangan,

dan

kit

dokter

dan

perawat,

memberikan

waktu

untuk

mengekspresikan diri.
Bermain menjadi bagian yang sangat menonjol dalam kehidupan anak
kecil, sehingga realita dan fantasi menjadi kabur. Berpura-pura menjadi
kenyataan selama bermain dan hanya menjadi fantasi jika mainan diambil,
atau dandanan dilepas. Tidak mengherankan jika teman main imaginer beritu
menjadi bagian dalam periode usia ini. Kemunculan teman imajiner biasanya
terjadi anta usia 2,5 3 tahun, dan dalam hampir semua bagian permainan,
teman main ini akan hilang jika anak memasuki sekolah. Tampaknya ada
hubunga antara tingkat intelegensi dengan adanya teman imaginer. Semakin
pintar anak, mereka cenderung memiliki teman imajiner yang lebih hidup dan
kompleks. Teman imaginer memberikan banyak tujuan seperti menjadi teman
saat kesepian, membantu dalam menyelesaikan apa yang sedang diupayakan

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 16

oleh anak, dan membantu anak dalam melupakan sesuatu atau mengingat
sesuatu.
Orang tua sering cemas mengenai tman imaginer, tidak menyadari
bagaimana normal dan bergunanya mereka. Orang tua harus meyakini bahwa
fantasi anak adalah suatu tanda anak yang sehat dan teman imaginer akan
menolong anak dalam membedakan antara suatu hal dan bersifat pura-pura
dan realitas.
D. Teknik komunikasi
Berkomunikasi dengan Anak tidak lepas dari memperhatikan makna
bahasa.
1. Bahasa datang begitu alamiah bagi kita, sehingga kita mudah lupa bahwa
betapa aneh dan ajiabnya karunia ini (Steven Pinker).
2. Anak usia dini sampai pada saat akan masuk usia sekolah 13.000 kata
(Steven Pinker).
3. Selain dengan bahasa verbal, anak prasekolah juga berkomunikasi dengan
bahasa non verbal melalui reaksi dari emosi seperti menangis, mengoceh,
atau melakukan perilaku khusus.
a) Perkembangan Bahasa Selama Usia Prasekolah
1) Perkembangan Bahasa memuncak selama usia prasekolah
2) Kata-kata baru diperoleh dengan mengagumkan didorong
perkembangan otak yang pesat.
3) Para anak prasekolah belajar memahami dunia sekitarnya melalui
pengamatan dan interaksi sosial.
4) Bahasa bagi anak prasekolah sebagai alat komunikasi dan alat
bantu untuk belajar mempraktekkan keterampilan sosial, seperti:
a) Bergantian bicara

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 17

b) Mendengarkan (aktif) dan menerima (pasif)


c) Menilai akibat atau hasil kata-kata yang diucapkan terhadap
orang lain
b) Komponen-komponen dalam berbahasa yaitu :
1) Phonology,

menggambarkan

sistem

bunyi

pada

bahasa.

Phonems merupakan unit bunyi yang membentuk kata


2) Semantik mempelajari arti dari kata-kata dan kalimat
3) Grammar menggambarkan struktur bahasa, sintaks (serangkaian
aturan grammar yang mengarahkan bagaimana kata-kata dapat
terbentuk menjadi kalimat), morfem (unit bahasa terkecil yang
mengandung arti)
4) Pragmatik yaitu terdiri dari aturan bagaimana berbahasa yang
tepat dalam konteks sosial (misal kita menggunakan bahasa yang
simpel bila berbicara dengan anak-anak)
4. Modal Pendidik dalam Berkomunikasi
a) Contohkan sikap mendengarkan dengan baik
b) Penerimaan Diri Apa adanya pada anak empati
c) KejujuranKeterbukaan
d) Ekspresi disesuaikan eye contact
e) Bahasa Tubuh
f) Mendengarkan secara aktif tanya bila tdk jelas

5. Teknik Umum Komunikasi Pendidik Prasekolah

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 18

a) Mempelajari tanda bahaya (kondisi fisik dan psikologisnya)


b) Contohkan sikap dan memperhatikan anak bila mereka sedang
bicara berdiri sama dan sentuh bahunya
c) Bahasa sederhana dan menggunakan contoh
d) Gunakan media untuk menggali perasaan anak.
e) Merefleksikan apa yang diucapkanpenegasan
f) Jangan lupa memberi penguat (kata-kata atau pelukan) bila anak
berhasil melakukan sesuatu

6. Beberapa Contoh Aplikasi Mendorong Anak untuk Berkomunikasi yang


Tepat
a) Anak yang selalu menangis atau berulah bila menginginkan
sesuatu atau anak yang jengkel. Gunakan kata-kata, seperti
minta. Ibu senang kamu berhenti menangis, ayo tarik nafas, dan
katakan apa yang kamu rasakan
b) Anak yang berkelahirebutan mainan
Ayo, tidak bertengkar, mainlah bersama-sama dan bergantian,
caranya..ini pasti akan lebih mengasyikkan untuk kalian
berdua
c) Mengajarkan perilaku yang tepat
Beres-beres mainan anak yang hebat, bila habis bermain akan
membereskan mainanhayo ibu bantu..caranya..(perilaku
yang akan dilakukan di operasionalkan)
d) Menghadapi anak yang tidak mendengar karena sibuk
Beti, ibu tahu kamu asyik, namun ibu ingin bicara sebentar
e) Sikapi stimulusnya
f) Menyela pembicaraan

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 19

Katakan, ibu akan mendengar adek bila ibu selesai bicara,


tunggu sebentar.. (selesaikan kalimat akhir, lalu beralih
kepadanya)
g) Jangan lupa kasih penguat (terima kasih sudah menunggu)
h) Berkata kasar/tidak sopan
Kata itu tidak baik, kamu bisa mengganti dengan kata..
(coba ulangi lagipastikan bahwa anak bisa mengucapkan kata
tersebut)
i) Sering melempar mainan
Mainan itu untuk dimainkan. Mainan itu akan senang sehingga
tidak mudah rusak, bila kamu bisa main dengan baik. Kamu
boleh melempar dengan bola.
j) Anak yang selalu bergerak
Tangan dan kaki selalu membantu

kita,

kitapun

bisa

menolongnya untuk beristirahat dengan cara tidur.


k) Anak yang selalu mengejek
Bicaralah dengan kata-kata yang baik. Bicaralah dengan katakata yang membuat ibu / temanmu tersenyum .
l) Anak yang sering memukul/menendang
Tangan dan kaki itu berguna untuk.. dan kamu boleh
menendang/memukul kepada bola atau balon
m) Anak yang sering berteriak
Ibu/Bapak lebih senang kalo kamu bisa bicara perlahan
PERHATIAN!!! Aplikasi Mendorong Anak untuk Berkomunikasi yang
Tepat
Bila anak berkata tidak sopan atau kasar :

Jangan tertawa (walau lucu)

Jangan bereaksi berlebihan

Jelaskan

bahwa

kata-kata

itu

tidak

membuat

Anda

tersenyum ajarkan kata-kata yang tepat


o

Jaga kata-kata dan sikap Anda sebagai pendidik, ini bisa ditiru

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 20

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Perkembangan anak pra sekolah menurut para ahli itu berbeda-beda.
Menurut Freud, anak pra sekolah masuk dalam Fase Falik yaitu antara umur
3-12 tahun. Fase ini dibagi 2 yaitu fase oediopal antara 3-6 tahun dan fase
laten antara 6-12 tahun. Fase oediopal dengan pengenalan akan bagian
tubuhnya umur 3 tahun. Disini anak mulai belajar menyesuaiakan diri dengan
hukum masyarakat dan proses identifikasi seksual. Anak pada fase
praoediopal biasanya senang bermain dengan anak yang jenis kelaminnya
berbeda, sedangkan anak pasca oediopal lebih suka berkelompok dengan anak
sejenis. Untuk usia pra sekolah menurut Erik Erikson masuk dalam Masa
Bermain. Masa Bermain merupakan masa Inisiatif vs bersalah. Masa ini
berkisar antara umur 4-6 tahun. Anak pada umur ini sangat aktif dan banyak
bergerak. Menurut Sullivan, tahap anak dimulai dengan perkembangan bicara
dan belajar berpikir sintaksis, serta perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan
kelompok sebaya. Menurut Kohlberg, anak pra sekolah berperilaku sesuai
dengan kebebasan atau batasan yang berlaku pada suatu tindakan, anak mulai
menilai tingkah lakunya dengan apresiasi orang tuanya seperti hukuman atau
pujian. Sedangkan menurut Piaget, anak pra sekolah mulai mengembangkan
kemampuan

bahasa

yang

memungkinkan

untuk

berkomunikasi

dan

bermasyarakat dengan dunia kecilnya.


Jadi pada masa pra sekolah, anak mempunyai perkembangan baik segi
motorik, sensorik, kognitif, seksual, spiritual yang sangat pesat. Oleh karena
itu, orang itu harus bisa mengarahkan anaknya ke hal yang positif untuk
membantu anak menyelesaikan tahap ini dengan baik.
B. Saran
Anak memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda termasuk anak
pada masa pra sekolah. Anak pada masa pra sekolah ini harus dikembangkan

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 21

oleh para orang tuanya sesuai pada tahap perkembangannya supada kelak pada
masa dewasanya tidak ada perilaku yang menyimpang atau perilaku yang aneh
karena ada tahap-tahap perkembangan pada masa anak-anaknya terfiksasi
akibat ketidaktahuan orang tua tentang tumbuh kembang anaknya. Maka
sebagai orang tua, kita harus mengetahui tahap tumbuh kembang putra
putrinya supaya tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik dan benar.

Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah | 22

DAFTAR PUSTAKA
Arthur, L., Beecer, B., Dockett, S., Farmer, S., Death, E., 1998. Programming
and Planning In Early Childhood Settings. Sydney: Harcourt Brace.
Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC.
Potter, Perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan
praktik. Jakarta : EGC
Sal Severe, Ph.D. 2003. Bagaimana Bersikap Pada Anak. Jakarta : Gramedia.
Wong, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.
http://rumahkutumbuh.blogdetik.com/2012/09/05/teknik-komunikasi-untukpemecahan-masalah-anak-prasekolah/ diunduh tanggal 9 Januari 2013 pukul
20.15.
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=pra+sekolah+menurut+sullivant&source=web&cd=1&cad=rja
&ved=0CDEQFjAA&url=http%3A%2F
%2Frinafahriandiary.files.wordpress.com%2F2011%2F09%2Fteoriperkembangan-menurutsuvillan.doc&ei=HnPtUIGGK4XxrQe8g4Fw&usg=AFQjCNHriIDzBCEmxG-97KdmLJq83ei0Q&bvm=bv.1357316858,d.bmk

You might also like