Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1.
2.
3.
NIM : P07120110020
NIM : P07120110021
NIM : P07120110022
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Oksigen (O2) adalah
adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsunga
n hidup seluruh sel-sel
kelangsungan
sel-sel.. secara
normal ini diperoleh dengan
dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali
Konsep Dasar
Penyampaian O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi, kardiovaskuler,
dan keadaan hematologi.
1. Sistem respirasi/ pernapasan
Sistem pernafasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu Paru-paru dan jantung
Sebuah pompa ventilasi yan
g terdiri dari atas dinding dada, otot-otot pernafasan,
yang
diafragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak.
Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan antara 12-15 kali/mnt. Ada tiga
langkah da
dalam proses oksigenasi yaitu:
a. Ventilasi ; proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru
paru-paru,, jumlah sekitar
500 ml.
b. Perfusi paru : gerakan udara yang
yang melewati sirkulasi paru un
untuk dioksigenasi,
dimana pa
g mengalir da
pada sirkulasi paru ada
adalah darah dioksigenasi yan
yang
dalam
arteri pulmonal dari ventrikel kanan jantung
c. Difusi: Oksigen terus-menerus berdifusi dari udara da
dalam alveoli ke da
dalam
aliran darah dan karbon dioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke alveoli.
Difusi ada
gan konsentrasi tinggi ke area
adalah pergerakan molekul dari area den
deng
konsentrasi rendah
2. Sistem Kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung
untuk memompa darah sebagai transport
transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari
vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui katup
aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik
Melalui arteri, arteriol dan kapiler serta menyatu kembali membentuk vena yan
g
yang
kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari atrium kanan masuk
dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis kemudian keluar ke arteri
3. Hematologi
Oksigen membutuhkan transport
transport dari paru-paru
paru-paru ke jaringan dan karbon dioksida
dari jaringan ke paru-paru
paru-paru.. sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yg telah
berikatan den
gan hemoglobin (Hb) dan 3% oksigen larut dalam plasma.
deng
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan
kebutuhan oksigen antara lain :
a. Faktor fisologi:
1)
2)
3)
bagian atas.
Hipovolemia sehingga tekanan
tekanan darah menurun mengakibatkan transport
transport O2
4)
5)
terganggu.
Meningkatkan metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka
Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seper
sepertti pada kehamilan,
obesitas, muskulus skeleton yg abnormal, penyakit kronik seper
sepertti TBC paru
b. Faktor Perkembangan
1) Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
2) Bayi dan toddler :adanya risiko infeksi saluran pernafasan akut.
3) Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
4) Dewasa muda dan pertengahan: diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stres
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
5) Dewasa tua: adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elestisitas menurun, ekspansi paru menurun
c. Faktor Perilaku
B. Asuhan Keprawatan
Pengkajian
R/ Keperawatan
1. Masalah pernafasan
- Pernah mengalami perubahan pola nafas
- Pernah mengalami batuk den
gan sputum
deng
e. Hidung
f. Vena leher
Adanya distensi/ bendungan
g. Dada
Restraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas pernafasan,
dispnea atau obstruksi jalan pernapasan)
Bentuk dada
Pergerakan tidak simestris antara dada kiri dan dada kanan
Tactil fremitus, thrills (gerakan pd dada krn udara/ suara melewati saluran/rongga
pernapasan)
Suara napas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronkhial)
Suara napas tidak normal (crekler/ rales, ronkhi, wheezing, friction rub/ pleural
friction)
Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan, dullness)
h. Pola pernapasan
Pernapasan normal (eupnea)
Pernapasan cepat (tacypnea)
Pernapasan lambat (bradynea)
3. Pemeriksaan Penunjang
C. Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya cara pembersihan saluran nafas
Definisi; Kondisi dimana pasien tdk mampu membersihkan sekret/slem sehingga
menimbulkan obstruksi saluran pernapasan dalam rangka mptahank saluran
pernapasan
2. Tidak efektifnya pola pernapasan
Definisi; Kondisi dimana pola inhalasi dan ekshalasi pasien tidak mampu karena
adanya ggn fungsi paru
3. Menurunnya perfusi jaringan tubuh
Definisi; Kondisi dimana tidak adekuatnya pasokan oksigen akibat menurunnya nutrisi
dan oksigen pada tingkat seluler
4. Gangguan pertukaran gas
Defiinisi; Suatu kondisi dimana pasien mengalami penurunan pengiriman oksigen dan
CO2 diantara alveoli paru dan sistem vaskuler
BAB II
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal
Jam
Oleh
Sumber data
Metode
Janu Isworo
Jati Anisa Istighfar
: Keluarga pasien, studi kasus,dokumentasi
: Wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi kasus
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama
: An. M. Fuad N
Umur
: 3 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku/Kebangsaan
: Jawa/Indonesia
Tanggal Masuk RS
: 29 Mei 2011
Diagnose Medis
: Bronkhitis asmatis attack
No RM
: 507154
Alamat
: Kapen, Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo
2. Penanggungjawab
Nama
: Supriyono
Umur
: 24 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Kapen, Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo
Hub. dengan pasien
: Ayah pasien
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan utama
: batuk, pilek, sesak nafas, dahak ngekel.
- Faktor Pencetus
: Tertular teman yang batuk sehingga asma
-
kambuh
Awal serangan
Jenis makanan
Frekuensi
Makanan pantangan
Makanan tambahan
Banyak minum
Minuman yang disukai
Minuman pantangan
sering mencret.
Selama sakit
Ibu pasien menyatakan anaknya tidak nafsu makan, banyak
keringat
b. Pola Cairan dan Elektrolit
c. Pola Eliminasi
Selama sakit
- Sebelum sakit pasien Bab 1 x sehari
d. Pola Tidur dan Istirahat
Pola tidur Pasien teratur sehari tidur 2 x, siang dari jam 12.00-15.00,
malam jam 21.00-05.00 pagi, kadang terbangun dimalam hari.Pasien
tidak menggunakan obat tidur.Saat tidur, pasien ditemani ibunya,
sebelum tidur harus netek ibunya.
e. Pola Kebersihan Diri
1) Kulit
Turgor kulit baik.
Kebiasaan mandi 2 kali sehari, memakai sabun,
2) Rambut
Pasien kramas 2 X sehari memakai shampo.
3) Telinga
Ibu pasien membersihkan telinga pasien saat mandi
4) Mata
Pasien tidak mengalami gangguan pada mata.
5) Mulut
Pasien tidak mau menggosok gigi
6) Kuku
Memotong kuku seminggu sekali
2. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
a. Aspek Mental
Keluarga pasien merasa sedih dengan kondisi anaknya, keluarga
dapat sabar dan tabah.
b. Aspek Intelektual
Keluarga
pasien
sadar
akan
kesehatan
anaknya,
sehingga
Keadaan pernafasan
Parameter
WBC
Result
Unit
Ref range
12,80
x 10^3/uL
4.00-10.00
Neu %
79,1
40.00-74.00
Lym %
15,9
20.00-48.00
Mon %
3,5
3.00-12.00
Eos %
1,4
0.50-5.00
Bas %
0,1
0.00-1.00
Neu #
10,12
x 10^3/uL
2.00-7.00
Lym #
2,04
x 10^3/uL
0.80-4.00
Mon #
0,44
x 10^3/uL
0.12-1.20
Eos #
0,18
x 10^3/uL
0.02-0.50
Bas #
0,02
x 10^3/uL
0.00-0.10
RBC
4,02
x 10^6/uL
4.20-5.40
HGB
4,4
g/dL
12.00-18.00
HCT
34,8
3.70-54.00
MCV
86,6
fL
80.00-100.00
MCH
28,4
pg
27.00-34.00
MCHC
32,7
g/dL
33.00-37.00
RDW-CV
12,5
11.00-16.00
RDW-SD
45,0
fL
35.00-56.00
PLT
229
x 10^3/uL
150-450
MPV
7,8
fL
72.00-11.10
PDW
15,6
9.00-17.00
PCT
0,179
0.108-0.282
F. TERAPI
- Combiven 1R
-
Oral
: Cetirisin 1 X cth
Salbutanol 3 X cth
Ambroxol 3 X 1
II.
Injeksi : Dexa 3 X 3 mg
ANALISA DATA
DATA
1. DO :
- Pasien batuk
- Pasien terlihat lemas
- Pernafasan melalui cuping
hidung.
- Suhu = 36,6
- Nadi = 75 kali/menit
- Respirasi = 32 kali/menit
DS :
Keluarga pasien mengatakan
MASALAH
Pola nafas tidak efektif
PENYEBAB
As
ma
III.
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Asma ditandai dengan, pasien
batuk, Pernafasan melalui cuping hidung, Pasien terlihat lemas, suhu = 36,6 ,
respirasi = 32 kali/menit, nadi = 75 kali/menit keluarga pasien mengatakan
pasien batuk dan sesak nafas.
No.
DIAGNOSA
TUJUAN
PERENCANAAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah
1. Atur posisi
JAM 08.00
dilakukan
pasien fowler
semi
tindakan
meningkatkan ekspansi
KEPERAWATAN
1.
keperawatan
selama 3x 24
jam
diharapkan
2. Anjurkan pasien
banyak
beristirahat
3. Anjurkan pasien
pola nafas
untuk bernafas
efektif dengan
dalam
kriteria:
1.
menit
2. Tidak
4. Observasi vital
sign
5. Anjurkan minum
8 gelas/hari
menggun
akan
cuping
hidung
saat
bernafas
3. Tidak
6. Monitor intake
output
7. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
sesak
memberikan
nafas
oksigen
1. Posisi
fowler
ataupun
fowler
dapat
umum klien
5. Mencegah dehidrasi,
Membantu mengencerkan
secret sehingga mudah
untuk dikeluarkan
7. Pemberian oksigen
Mempertahankan oksigen
arteri
IV.
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan
1. Selasa, 31 Mei 2011
Selasa,31Mei 2011
Setelah
dilakukan
Bersihan jalan nafas
tindakan
tidak
efektif
keperawatan selama
berhubungan dengan
324 jam, bersihan
Tindakan
Selasa, 31 Mei
Rasional
2011
1. Beri oksigen
1. Mempertahankan
sesuai program.
oksigen arteri.
penumpukan
ditandai
sekret jalan
nafas
dengan dengan
kriteria
18-24
tambahan kali/menit,
suhu
= tidak
efektif 1. Monitor
jumlah
perkembangan
pernafasan.
status
pasien
sesak
pernafasan.
3. Meningkatkan
nafas,
sekret 2. Posisikan
tidak
2. Mengetahui
pasien fowler.
suara
adanya adanya
lendir, keluarga pasien tambahan (vesikuler). 3. Bantu terapi
inhalasi.
mengatakan
pasien
kali/menit,
pengembangan
paru.
4. Membantu
mengeluarkan
sekret.
dilakukan 1. Beri
berhubungan
dengan tindakan
penyempitan
sesuai
tambahan kali/menit,
suhu
= tidak
oksigen 1. Mempertahankan
18-24
program.
2. Monitor
jumlah
pernafasan.
pasien
sesak
nafas,
sekret
tidak
2. Mengetahui
perkembangan
status
pernafasan.
3. Meningkatkan
3. Posisikan
pasien fowler.
suara
adanya adanya
4. Bantu terapi
lendir, keluarga pasien tambahan (vesikuler).
inhalasi.
mengatakan
pasien
kali/menit,
oksigen arteri.
pengembangan
paru.
4. Membantu
mengeluarkan
sekret.