You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini persaingan dalam dunia industri semakin

ketat, setiap industri tersebut berusaha dan bersaing untuk mendapatkan perhatian
dan kepercayaan dari konsumen. Pada umumnya setiap industri berusaha menjaga
agar produk yang dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan
konsumen. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Kualitas dalam suatu produk mengandung berbagai tujuan, diantaranya
tujuan bagi produsen dan bagi konsumen. Bagi produsen, kualitas itu baik apabila
tujuan perusahaan dapat terpenuhi, produk digemari konsumen dan laku keras di
pasaran sehingga dapat mendatangkan keuntungan yang optimal bagi perusahaan.
Sedangkan bagi konsumen, kualitas itu baik apabila kebutuhan dan keinginannya
terhadap suatu produk dapat terpenuhi dan memuaskan. Dalam program jaminan
kualitas produk, perusahaan akan senantiasa berusaha melakukan kegiatan
pengendalian kualitas atau Quality Control (QC) yang intensif terhadap
komponen bahan dasar produk,proses produksinya maupun produk akhir.
PT. Krakatau Wajatama adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi
olahan billet. Hasil produksi PT. Krakatau Wajatama terbagi menjadi 2 jenis yaitu
produk baja tulangan (Bar Mill) dan produk baja profil (Section Mill). Produk baja
tulangan terbagi menjadi tipe baja polos dan sirip, sedangkan produk baja profil
terbagi menjadi tipe WF, I beam, H beam, siku dan kanal. Dalam produksinya PT.
Krakatau Wajatama selalu mengedepankan kualitas dari setiap produknya, namun
tidak dipungkiri produk cacat akan selalu ada karena proses produksi yang
kontinu menyebabkan produk memiliki variansi akibat proses yang berjalan.
PT. Krakatau Wajatama melakukan inspeksi untuk setiap jenis produknya
agar kualitas dari produk tersebut tetap terjaga kualitasnya. PT. Krakatau

Wajatama memiliki pelanggan tetap yang selalu mempercayakan produk kepada


perusahaannya, salah satu produk yang sering diproduksi dan dipesan oleh
pelanggan adalah jenis baja tulangan (bar mill) S-25. Permintaan akan produk
jenis baja tulangan S-25 adalah salah satu penyebab tinginya tingkat produksi
tersebut. Dengan tingginya produksi tersebut maka bisa dikatakan, kemungkinan
terjadi kecacatan relatif besar. Namun dalam perjalanannya, pengendalian kualitas
yang dilakuakan hanya berupa pengendalian fisik dan mekanik tanpa dibarengi
dengan pengendalian secara statistik, hal ini membuat tidak adanya patokan dan
perbaikan yang jelas dan terfokus berdasarkan analisis kecacatan dari masingmasing karakteristik kualitas yang dilakukan.
Setiap perusahaan memiliki standar tersendiri untuk produk yang mereka
produksi sehingga sistem pengendalian kualitas yang diterapkan juga berbeda.
Konsep pengendalian kualitas sendiri berfungsi menjaga agar produk yang
dihasilkan dapat memenuhi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan dan
memperbaiki produk yang belum memenuhi standar.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Bagaimana pengendalian kualitas Bar Mill produk baja tulangan S-25
dengan menggunakan pendekan Statical proces control ( SPC ) pada
peta kendali-P ?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya kecacatan produk Bar Mill
tulangan sirip S-25 ?
3. Bagaimana mengurangi cacat yang terjadi pada produk Bar Mill
1.3

tulangan sirip S-25 dengan metode 5W + 1H ?


Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada pembuatan laporan kerja praktek ini
adalah :
1. Penelitian dilakukan di PT.Krakatau Wajatama pada divisi Quality
Control.
2. Produk yang diteliti adalah produk baja tulangan S-25
3. Data yang digunakan adalah data produk cacat pada Juli 2015 Juli
2016.

4. Metode Seven Tools yang digunakan adalah Statical Proces Control


( SPC ) dengan pendekatan peta kendali-P, diagram paretto, fishbonne
dan 5W +1H pada proses perbaikan.
1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui proses produk baja tulangan S-25 berada dalam batas
kendali atau tidak.
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya cacat produk pada tulangan S25.
3. Memmbuat usulan perbaikan pada produk baja tulangan S-25.

1.5

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dilakukan untuk mempermudah penyusunan laporan

penelitian. Berikut adalah sistematika penulisan laporan yang terbagi menjadi


beberapa bab yaitu :
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisa.

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN


Bab ini berisi tentang sejarah PT. Krakatau Wajatama, struktur
organisasi, visi misi perusahaan, dan aktivitas perusahaan.

BAB

LANDASAN TEORI

III

Bab ini berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan


penelitin, baik dari buku, jurnal, ebook maupun dari sumber-sumber
lainnya.

BAB

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

IV

Bab ini berisi data yang diperlukan yang berkaitan dengan penelitian
dan selanjutnya diolah sesuai metode yang ditetapkan.

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas tentang hasil yang didapat pada bab pengolahan
data yang dianalisa sesuai hasil pengolahan.

BAB

KESIMPULAN DAN SARAN

VI
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan serta memberikan saran-saran yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk penelitian berikutnya.

You might also like