You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn I DENGAN KEGAWATAN SISTEM RESPIRASI


ASMA BRONKIALE

I.

Pengkajian
a. IDENTITAS

Nama / Initial

: Tn I

Umur

: 65 tahun

Alamat

Pekerjaan

Tanggal MRS : 15 Agusus 2012

Tgl pengkajian

Penanggung Jwb : Tn S

Alamat

No.Register : 1519219

Dx.Medis

: Gudiran, Sukorejo
: tidak bekerja

: 15 Agustus 2012

: Gudiran, Sukorejo

: Asma bronkiale

b. KELUHAN UTAMA
Sesak

c. RIWAYAT PENYAKIT / MEKANISME TRAUMA


Klien datang dalam keadaan sadar. Klien mengatakan sesak sejak habis
isya disertai batuk berdahak.

d. RIWAYAT LINGKUNGAN (TKP)


Klien mengatakan sesaknya timbul tiba-tiba saat klien habis minum
obat sakit perut.
e. PEMERIKSAAN FISIK
AIRWAY

tidak ada sumbatan, suara nafas mengi

BREATHING

: tampak menggunakan otot bantu pernapasan,

pergerakan dinding dada simetris, RR 31 x/menit


CIRCULATION
suhu 36,5
DISABILITY

: Nadi 90x/menit, TD 160/90 mmHg, akral hangat,


c
: Ekstremitas atas dan bawah tidak ada keluhan,

tonus otot nilai 5


EXPOSURE

: GCS 4-5-6, tidak ada jejas pada ekstremitas

atas dan bawah


FULL Vital Sign & Five Intervention
o

Nadi : 90 x/menit

TD : 160/90 mmHg

SUHU : 36,5

RR : 31 x/menit

GIVE A COMFORT

Tindakan yang diberikan sehubungan dengan kenyamanan dan


keamanan klien yaitu, dengan memberikan terapi oksigen nasal
kanul 4 liter/menit

HISTORY & HEAD TO TOE ASSESSMENT

History : klien mengatakan sesaknya tiba-tiba kambuh

Head to toe :

Kepala :
Inspeksi

: bentuk kepala bulat, rambut berwarna abu

keputihan, penyembaran rambut merata, tidak ada


lesi/luka, tampak bersih, tidak ada ketombe
Palpasi

: tidak ada benjolan dan nyeri tekan


Leher

Inspeksi

: tidak ada lesi/luka

Palpasi

: tidak ada pembesaran kelenjar getah

bening, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada


pembesaran kelenjar tiroid

Dada (Thorax)
Inspeksi

: tampak simetris, menggunakan otot bantu

pernapasan, pergerakan dinding dada tampak simetris


Palpasi

: taktil fremitus tidak terkaji

Perkusi

: paru-paru sonor, jantung pekak

Auskultasi

: terdengar suara mengi/wheezing, suara

jantung S1 S2 tunggal

Abdomen
Inspeksi

: tampak perut kecil,

operasi
Auskultasi : bising usus 9x/menit

tidak ada lesi/luka

Perkusi

: pada kuadran I terdengar pekak, pada

kuadran II terdengar timpani, pada kuadran III


terdengar timpani dan kuadran IV terdengar timpani
Palpasi

: tidak ada nyeri tekan, tidak ada

massa/benjolan

Alat kelamin
Tidak terkaji

Ekstremitas :

Atas : tidak ada lesi/luka,

pergerakan normal, tonus otot 5/5


Bawah : tidak ada lesi/luka,
pergerakan normal, tonus otot 5/5
o

INSPEKSI (back bone)


Tidak terdapat krepitasi, kifosis (-), lordosis (-),
skoliosis (-).

f. Riwayat penyakit terdahulu :


Klien mengatakan mempunyai asma sejak masih remaja.
g. Riwayat keluarga :
Klien mengatakan orang tuanya (bapak) mengalami penyakit asma
seperti yang diderita oleh klien
Genogram :

h. Pola pemenuhan ADL

Kebutuhan nutrisi

: klien mengatakan

makan 3 kali sehari

sengan porsi besar. Klien minum kurang lebih 5-6 selas perhari.

Pola eliminasi

: klien mengatakan tidak ada masalah dengan

BAB dan BAK nya. Klien mengatakan BAB 1 x/sehari dan BAK 5-6
x/sehari

Pola istirahat tidur


tidur. Klien

: klien mengatakan tidak ada keluhan saat

mengatakan biasa tidur pukul 10 malam sampai pukul

5 pagi

Pola aktifitas

: klien mengatakan setiap harinya klien

hanya dirumah saja.

Pola kebersihan diri

: klien mengatakan mandi 2 kali sehari,

menggunakan sabun dan shampoo. Keramas 2-3 kali seminggu.

Pola komunikasi : klien tampak baik dan dapat berkomunikasi


dengan lancar

Pola toleransi koping

: klien mengatakan selalu berdoa kepada

Tuhan YME atas kesehatannya


i. PEMERIKSAAN LABORATORIUM/RADIOLOGI
Laboratorium : Rontegen

: -

EKG

: -

Terapi medis : Combifent 1 amp

II. Analisa Data


Data

Etiologi

DS:

Masalah
Pola nafas tidak efektif

Klien mengatakan
sesak
DO:

Klien tampak
sesak
Tampak
menggunakan
otot bantu
pernapasan
Pergerakan
dinding dada
simetris
RR 31 x/menit
Suara nafas
terdengar
mengi/whezing

III. Diagnosa Keperawatan


Tgl/Jam
15
Agustus
2012/02.4
5

No.D
x
I

Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak
efektif berhubungan
dengan penyempitan
jalan nafas

Paraf

IV.

Intervensi
Tangg
al
15
Agust
us
2012

No.
Dx
I

Tujuan/Krite
ria Evaluasi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
1x24 jam,
pola nafas
efektif
Kriteria
hasil:
a. klien
tidak
mengelu
h sesak
b. TTV
dalam
rentang
normal
c. tidak
menggun
akan
otot
bantu
pernapa
san

Intervensi
1. auskultasi bunyi
napas

2. kaji frekuensi
napas

3. berikan klien
posisi yang nyaman

4. berikan oksigen
sesuai indikasi

Rasional
1. derajat
spasme
bronkus
dengan
obstruksi
jalan napas
dapat
dimanifestasi
kan adanya
bunyi napas
adventisius,
misal : tidak
ada bunyi
napas mengi
2. takipnea
biasanya ada
pada beberapa
derajat dan
dapat
ditemukan
pada
penerimaan
atau selama
adanya
stress/proses
infeksi akut
3. peninggian
kepala tempat
tidur
mempermudah
fungsi
pernapasan
dengan
menggunakan
gravitasi
4. kekurangan
oksigen yang
terlalu lama
dapat
menyebabkan
hipoksia

V.

Implementasi

No.D
x
1

Tanggal/Ja
m
15 Agustus
2012
02.45 s/d
03.30 WIB

IMPLEMENTASI

Paraf

1. mengauskultasi bunyi napas


2. mengkaji frekuensi napas
3. memberikan klien posisi
yang nyaman
4. memberikan oksigen sesuai
indikasi

VI.

Catatan Perkembangan

Tgl /
Jam
15
Agustus
2012
Pk.
04.00
WIB

No.D
x
1

EVALUASI
S : klien mengatakan sesaknya sudah
mulai berkurang
O :TD 130/80 mmHg, Nadi 80 x/menit,
suhu 36,5C, RR 22 x/menit, tidak
menggunakan otot bantu pernapasan.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
I : Intervensi dihentikan pasien
pulang
E :TD 130.80 mmHg, N 80x/menit, S
36,5C,
RR
22
x/menit,
sesak
berkurang, tidak menggunakan otot
bantu pernapasan

Paraf

You might also like