Professional Documents
Culture Documents
Yogyakarta.
Rata-rata remaja yang meminta dispensasi menikah (karena dibawah umur ) berusia
14 tahun.
Dimensi psikologis:
-
hingga SMA.
Orang tua kurang mengedukasi anak-anaknya tentang kesehatan reproduksi karena
masih menganggap tabu.
B. Analisis Masalah
No
1
Masalah
DO:
Kurang pengetahuan
-976 pelajar di Yogyakarta mengenai kesehatan
hamil di luar nikah
reproduksi
- 1.078 remaja usia sekolah di
Yogyakarta
melakukan
persalinan
- Umur rata-rata 10-18 tahun
DS:
-Tidak
adanya
materi
Kesehatan Reproduksi di
sekolah baik SD hingga SMA
Data
Penyebab
Kurangnya informasi
mengenai kesehatan
reproduksi bagi remaja
-Menurut
Koordinator
Penelitian dan Diseminasi
Data Perkumpulan Keluarga
Berencana
di
Indonesia
(PKBI),
DIY,
tingginya
tingkat kehamilan pelajar
dipengaruhi
kurangnya
informasi reproduksi bagi
remaja.
- Kurangnya inisiatif orang
tua mengedukasi anak-anak
tentang kesehatan reproduksi
DS:
Tidak berfungsinya UKS
-Menurut PKBI, pengenalan
Kespro kepada siswa sekolah
dapat
dijadikan
upaya
pencegahan
sejak
dini.
Namun baru Kulonprogo
yang memasukan materi
Kespro untuk siswa SD
hingga SMA
- Belum efektifnya Usaha
Kesehatan
Sekolah
di
Yogyakarta
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai kesehatan reproduksi.
2. Tidak berfungsinya UKS berhubungan dengan kurangnya pembinaan dan pelatihan
mengenai UKS
Materi:
a. Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi pada remaja adalah kondisi kesehatan pada remaja khususnya
menyangkut masalah kesehatan reproduksi manusia yang kesiapanya sudah dimulai sejak
masa remaja ditandai dengan haid pertama pada remaja perempuan dan mimpi basah untuk
laki-laki.
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi, psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang
khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan
sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke
masa dewasa.
b. Alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan
1. Alat reproduksi pada perempuan
a. Struktur eksterna (vulva), terdiri dari : mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris,
vestibulum (muara uretra, kelenjar parauretra, vagina, kelenjar paravagina), fourchette,
perineum.
b. Struktur interna, terdiri dari : ovarium, tuba uterus (fallopi) ; infundibulum, ampula,
istmus, interstisial, uterus ; fundus, korpus, istmus, serviks, vagina
2. Tanda berfungsinya alat reproduksi pada perempuan
a. Ditandai dengan datangnya haid pertama
b. Bila sudah terjadi menarche berarti sudah menghasilkan sel telur yang dapat dibuahi
oleh sperma melalui hubungan seksual
3. Alat reproduksi pad laki-laki
a. Struktur eksterna, terdiri dari :mons pubis, penis, skrotum
b. Struktur interna, terdiri dari : Testis, duktus/kanal testis (tubulus seminiferus, epididimis,
vas deferens, duktus ejakulatorius, uretra), kelenjar sal. reproduksi aksesoris.
4. Tanda berfungsinya alat reproduksi pada pria
a. Mimpi basah
b. Ereksi
Diagnosa
Kurang
pengetahuan
mengenai
kesehatan
reproduksi
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi
mengenai
kesehatan
reproduksi
Tujuan
Umum
Setelah dilakukan
pendidikan
kesehatan, klien
mampu
mengetahui
mengenai
kesehatan
reproduksi remaja
Khusus
Kriteria
Klien mengenal
Verbal
kesehatan reproduksi
remaja dengan
kriteria : setelah 1 x
pertemuan (30
menit).
a. Kesehatan
reproduksi remaja
b. Alat reproduksi
laki-laki dan
perempuan
c. Perubahan
psikologis pada
remaja
e. Pengaruh seks pra
nikah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Evaluasi
Standar
Klien dapat menjelaskan
mengenai:
1. Pengertian kesehatan
reproduksi
pada
remaja
2. Alat reproduksi lakilaki dan perempuan
3. Perubahan-psikologis
pada remaja
4. Pengaruh seks pra
nikah