Professional Documents
Culture Documents
Kegiatan
Pekerjaan
Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana
Tahun Anggaran
PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap pelasanaan konstruksi fisik bangunan gedung yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapat penga wasan secara teknis dilapangan,
agar rencana teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar
pelaksanaan kontruksi dapat berlangsung operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa
pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.
I.
KEGIATAN PENGAWASAN
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Teknis Bangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007.
Lingkup Kegiatan tersebut antara lain adalah :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi
A. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah / petunjuk yang penting dari
Pemberi Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
B. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1. Tenaga Kerja,
2. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
3. Alat-alat,
4. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
5. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
C. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
E. Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
Kurang.
F. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual Peralatanperalatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
G. Laporan Rapat di lapangan ( site meeting ).
H. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana.
I.
Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan.
VI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan
Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Pemberi Tugas.
B. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari
setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pe kerja an penga wa san konstruksi fi sik harus dil aksa naka n de nga n
profesionalisrne yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA.
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan. yaitu Surat
Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan ketentuan ketentuan
sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang, Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
VII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
A. UMUM
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola
Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas dapat terlaksana
dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh
Pemberi Tugas.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi
dilapangan yang secara garis besar adalah sebagai berikut -.
1. Pekerjaan Persiapan
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah
dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan Pemberi Tugas,
Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
paling lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila diangg ap
mendesak.
4. Laporan
a. Memberi laporan teknis administrasi dan teknis teknologis kepada Pemberi
Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot bagian - bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
c. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dil aksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
d. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
e. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong
terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop
Drawings).
5. Dokumen
a. Menerima da n men yia pkan Beri ta Acara sehubunga n dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta
penambahan atau p engurangan p ekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita
Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan p ertama dan kedua serta formulir
- formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
VIII. MASUKAN
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan seiain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi
Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan
Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen Pelaksanaan yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana kerja dan syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dbuat oleh
Pemborong ( setelah disetujui ).
c. Kerangka Acuan Kerja ( KAK) Pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak
pengawasan mutu pekerjaan dll.
e. Informasi lainnya.
B.
TENAGA
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan maupun
tingkat kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal
terdiri dari : (kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan
kebutuhan / kompleksitas pekerjaan.
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan pengawasan sekurangkurangnya terdiri dari :
1. Team Leader/Teknik Arsitektur : 1 orang pengalaman professional min 4 tahun,
dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA AHLI ARSITEK
101) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
2. Teknik Sipil : 1 orang pengalaman professional min 3 tahun, dan dilengkapi
dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA AHLI TEKNIK BANGUNAN
GEDUNG 201) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang telah diakui oleh
pemerintah.
PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera menyusun :
1. Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap ( disiplin dan jumlahnya ). Tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.