You are on page 1of 5

ANALISA JURNAL

MATERI KULIAH RISET KEPERAWATAN


1. JUDUL :
Dukungan Keluarga Pada Pasien Stroke di Ruang Saraf Dr. Kariadi Semarang
2. OLEH :
Budi Wartiningsih
3. KATA KUNCI :dukungan keluarga, stroke, penelitian kualitatif
4. LATAR BELAKANG :
Pada pasien stroke dukungan keluarga berperan sangat penting untuk membantu dalam
proses penyembuhan dan rehabilitasi pasien yang sering kali membutuhkan waktu yang
sangat lama dan membutuhkan dukungan penuh keluarga.
5. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalha untuk mengetahui fenomena dukungan keluarga pada
penderita stroke di Ruang RSUP Dr. Kariadi Semarang, dan diharapkan profesi
keperawatan dapat membantu memberikan konseling dan pendidikan kesehatan pada
keluarga yang menderita stroke..
6. METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek adalah
keluarga penderita stroke yang dirawat ruang saraf RSUP Dr. kariadi. Pengambilan
subyek dengan cara purposive sampling. Responden berjumlah 5 orang yang merupakan
keluarga inti dari pasien stroke. Tehnik pengambilan data dengan cara wawancara
mendalam, dan dikerjakan analisis masalah.
7. HASIL PENELITIAN
a. Dukungan informasional : keluarga ada yg tidak menyampaikan tentang penyakit
yang diderita pada pasien karena takut menyababkan pasien terlalu memikirkan
panyakitnya
b. Dukungan emosional :
Keluarga pasien memiliki koping tertentu dalam mengatasi atau menghindari saat
pasien marah, yaitu dengan cara diamatau menghindar. Selain itu keluarga juga
memberikan

perhatian

dengan

cara

memberikan

kasih

saying,

mengalah,

memberitahu dan mengingatkan untuk tidak marah


c. Dukungan instrumental :
Dalam hal ini sebagian keluarga tidak menyiapkan bantuan dalam bentuk instrument
melainkan keluarga hanya memfasilitasi pasien dengan jamkesmas dan berobat ke

tenaga kesehatan dan rumah sakit. Selain itu keluarga juga memberi bantuan
melakukan gerak sendi sesuai dengan yang telah diajarkan oleh fisiotherapi.
d. Dukungan penghargaan :
Dukungan ini jarang diberikan oleh keluarga kepada pasien karena rasa malu untuk
mengungkapkannya.
8. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN
a. Kelebihan :
Dengan penelitian ini diharapkan keluarga mampu memberikan berbagai
dukungan kepada penderita stroke yaitu dukungan informasional, emosional,
instrumental, dan penghargaan.
b. Kekurangan
Jumlah responden sedikit hanya 5 orang yang merupakan keluarga inti dari

penderita stroke
Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis seharusnya
dilakukan dengan pendekatan survey dengan memberikakn kuisioner terhadap

responden.
Seharusnya dilakukan focus group discussion ( FGD ) antara penderita stroke,
keluarga, dokter spesialis saraf, perawat terkait dengan penanganan serta

dukungan terhadap pasien stroke.


Seharusnya dilakukan kajian mendalam terkait dengan dukungan informasional,
emosional, instrumental, dan penghargaan terhadap pasien stroke yang dikaitkan
dengan penelitian lain yang terkait.

RESUME
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 mencatat bahwa kasus
tertinggi stroke terdapat di Kota Semarang yaitu sebesar 4.516 (17,36%) dibanding dengan
jumlah keseluruhan kasus stroke di kota lain. Pada pasien stroke, dukungan keluarga berperan
sangat penting untuk membantu dalam proses penyembuhan dan rehabilitasi pasien yang
seringkali membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan dukungan penuh keluarga. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui fenomena dukungan keluarga pada pasien stroke.
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pengumpulan data secara wawancara
dengan pendekatan fenomenologi, menggunakan strategi purposive sampling. Kriteria inklusi
adalah keluarga yang menunggui penderita stroke di Bangsal Saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Penelitian dilakukan pada bulan April 2010. Analisis data secara content analysis. Jumlah
responden sebanyak 5 orang terdiri dari 2 laki-laki dan 3 wanita. Semua responden merupakan
istri atau suami dari penderita stroke yang dirawat di Bangsal Saraf RSUP Dr. Kariadi.Teknik
pengambilan data dengan cara wawancara mendalam dan dikerjakan analisis masalah.
Hasil dari penelitian ini adalah anggota keluarga mampu memberikan berbagai bentuk
dukungan kepada penderita stroke yaitu dukungan informasional, dukungan emosional,
dukungan instrumental dandukungan penghargaan. Tidak semua responden mengatakan penyakit
yang sesungguhnya kepada penderita. Tetapi mereka memberikan dukungan emosional dengan
merawat penderita. Dukungan instrumental dilakukan dengan memberikan terapi rehabilitasi.
Sedangkan dukungan penghargaan diberikan dalam bentuk ucapan terimakasih dan perhatian.
Penelitian ini tidak melibatkan seluruh anggota keluarga yang mempunyai hubungan
darah yang berada dalam satu rumah untuk menjadi responden. Peneliti hanya mewawancarai
suami atau istri pasien stroke. Hal ini dikarenakan sebagian dari responden mempunyai anak
yang sudah berkeluarga dan hidup mandiri, sehingga peneliti mengambil responden yang
mempunyai hubungan terdekat dan sering menunggui pasien yaitu suami atau istri dan anak.
Selain itu pengambilan data hanya melalui wawancara dan pengamatan sederhana terhadap 5
orang penunggu yang sedang menunggui pasien stroke, tanpa mengikuti kelanjutannya setelah
pasien sudah diperbolehkan pulang.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah fenomena yang terjadi secara keseluruhan keluarga
memainkan suatu peran yang bersifat mendukung selama masa penyembuhan dan pemulihan

pasien. Besarnya dukungan yang diberikan keluarga dari masing-masing responden berbedabeda.
Disarankan adanya motivasi dari pihak petugas kesehatan agar keluarga memberi
dukungan secara optimal kepada pasien stroke dalam upaya mengatasi penyakitnya yang
meliputi dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan
penghargaan mengingat proses rehabilitasi pasien stroke sangat membutuhkan waktu yang lama
sehingga sangat membutuhkan dukungan keluarga.

ANALISA JURNAL KUALITATIF

Oleh:
NI LUH KOMANG TRY WIDYANTARI ( 15.322.2163 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2016

You might also like