Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Kelompok 1:
Yolenta Nandys Andan Susilo
(125070218113022)
(125070218113032)
(125070218113034)
Diky Julianto
( 125070218113048)
(125070218113052)
Mahelviva Nevi
( 125070218113058)
KATA PENGANTAR
1 | Page
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada kita
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah hiperemesis
gravidarum tepat pada waktunya. Dengan segala kerendahan hati, kami ingin
menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantaranya kepada :
1. Ibu Ns. Imavike Skep. Mkep selaku dosen pembimbing kami pada mata
kuliah fundamental pathology of Reproduction System.
2. teman-teman anggota kelompok 1.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Dalam Penulisan makalah
ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun isi dari materi, mengingat akan keterbatasan kemampuan
yang kami miliki maka semua saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk menjadikan makalah ini lebih baik.
.
Penyusun
DAFTAR ISI
2 | Page
KATA
PENGANTAR
.2
DAFTAR
ISI
..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar
belakang
4
1.2Tujuan.
................................................
..........5
1.3Rumusan Masalah..
...5
1.4Manfaat ...
...5
BAB II PEMBAHASAN
2.1Definisi hiperemesis gravidarum..
..6
2.2Epidemiologi hiperemesis gravidarum ...
..6
2.3Etiologi hiperemesis gravidarum..
..7
2.4Faktor Resiko hiperemesis gravidarum
..7
2.5Komplikasi hiperemesis gravidarum
...7
2.6Patofisiologi hiperemesis gravidarum
.......................................8
2.7Manifestasi klinis hiperemesis gravidarum
.....................................9
2.8Pemerikan diagnostic hiperemesis gravidarum
...10
2.9Penatalaksanaan medis hiperemesis gravidarum
10
3 | Page
2.10 Penatalaksanaan
keperawatan
..11
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
.13
DAFTAR
PUSTAKA
.14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Hiperemesis gravidarum merupakan kondisi yang tidak
banyak
dialami para ibu hamil. Terjadi sekitar 10-15% dengan gejala mual muntah
berlebihan yang pada akhirnya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pada keadaan hiperemesis gravidarum biasanya sudah terjadi gangguan
elektrolit ketosis, terdapat dehidrasi, dan menurunnya berat badan sekitar
5%. Kondisi ini terjadi dalam berbagai tingkatan dimana ibu hamil yang
mengalami ini memerlukan perawatan dirumah sakit untuk melakuakn
pengobatan intensif terkait rehidrasi tambahan cairan dan pengobatan
psikologis. Selain itu, diperlukan juga pengobatan medikamentosa khusus.
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat
habis dipakai untuk keperluan energy, sehingga pembakaran tubuh
4 | Page
semakin
berkurang,
sehingga
darah
menjadi
kental
makanan
jaringan
dan
oksigen
termasuk
akan
tersebut
dapat
mempengarungi
mengakibatkan
keadaan
janin.
1.2
Tujuan
a. Agar mahasiswa
dapat
memahami
lebih
dalam
terkait
definsi,
proses
5 | Page
e. Apa
saja
manifestasi
klinis
yang
timbul
pada
pasien
dengan
hiperemesis gravidarum?
f. Apa saja komplikasi yang dapat timbul akibat hiperemesis gravidarum?
g. Apa saja jenis pemeriksaan diagnostik yang perlu dilakukan untuk
pasien dengan hiperemesis gravidarum?
h. Bagaimana penatalaksanaan medis dari hiperemesis gravidarum?
i. Bagaimana
penatalaksanaan
keperawatan
dari
hiperemesis
gravidarum?
1.4
Manfaat
a. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang definisi, etiologi, dan
factor resiko dari diabetes insipidus.
b. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang prevlensi terjadinys
diabetes insipidus.
c. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang proses penyakit
diabetes insipidus hingga dapat di ketahui manifestasi klinisnya.
d. Memberikan
pengetahuan
dan
informasi
tentang
jeni-jenis
pemeriksaan diagnostic yang bisa di lakuakan pada pasien diabetes
insipidus.
e. Memberikan pengetahuan dan informasi tentang penatalaksanaan
medis yang tepat pada pasien diabetes insipidus.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah emesis gravidarum yang berlebihan
2.2
Epidemiologi
6 | Page
risiko
tinggi
kekambuhan
dapat
terjadi
setelah
kehamilan
Di
antara
kasus
yang
parah,
pada
ibu
yang
risiko
meningkat
secara
signifikan
memiliki
Hiperemesis
Gravidarum.
2.3
Etiologi
1. Kadar hCG yang tinggi pada awal kehamilan
2. Defisiensi metabolic atau nutrisi
3. Lebih umum terjadi pada kehamilan wanita kulit putih yang tidak
menikah atau kehamilan pertama
4. Ambivalen terhadap kehamilan atau stress terkait dengan keluarga
5. Disfungsi tiroid
6. Gangguan traktus digestivus seperti pada penderita diabetes mellitus
(gastroparesis diabeticoru).
2.4
Faktor resiko
emosional
psikopatologik.
c. Hiperemesis berhubungan dengan nulliparity, kegemukan, hiperemesis
pada kehamilan sebelmunya, kehamilan ganda.
7 | Page
sampai
18
minggu
kehamilan
dan
tidak
memerlukan
perawatan.
2.5
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Komplikasi
Dehidrasi
Ikterik
Takikardi
Alkalosis
Kelaparan
Menarik diri, depresi
Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh tandanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental
h. Suhu tubuh meningkat
i. Gangguan emosional behubungan dengan kehamilan dan hubungan
keluarga.
2.6
Patofisiologi
8 | Page
2.7
Manifestasi klinis
2.8
-
Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah: nilai Hb dan
hematokrit yang meningkat menunjukan hemokonsentrasi berkaitan
dengan dehidrasi.
Urinalisis: urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai konsentrasi
kehamilan ganda
Pemeriksaan enzim hati: biasanya terjadi peningkatan aspartate
dapat
mendeteksi
adanya
kehamilan
hiponatremia,
molar
atau
2.9Penatalaksanaan medis
1. Pemberian cairan intravena sesuai indikasi
2. Nutrisi parenteral total (NPT)/intralipid sesuai indikasi
3. Kateter venna sentral sesuai indikasi
4. Memberi makan sedikit tapi sering
5. Teruskan pemberian makanan melalui selang NG sesuai indikasi
6. Isolasi dan pengobatan psikologis
7. Obat yang dapat diberikan:
a. Sedative ringan
Phenobarbital (luminal) 30 mgr
Valium
b. Anti alergi
Antihistamin
Dramamin
Avomin
c. Obat anti mual-muntah
Mediamer B6
Emetrole
Stimetil
Avopreg
d. Vitamin
Vitamin B kompleks
Vitamin C
10 | P a g e
8. Menghentikan kehamilan
Pada beberapa kasus, pengobatan hiperemesis gravidarum tidak
berhasil malah terjadi kemunduran dan keadaan semakin menurun
sehingga
diperlukan
pertimbangan
untuk
melakukan
abortus.
pada
setiap
kemajuan
dari
kondisi
kesehatannya
e. Menurunkan mual dan mutah klien dengan mengurangi intake makanan
f.
j.
pada lambung
Memepertahankan keseimbangan nutrisi dan cairan dengan meberikan
makanan dengan penambahan garam membantu mengganti klorida
yang
banyak
mengandung
kalium
buah,
11 | P a g e
m. Kolaborasikan pemberian
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
sedangkan
komplikasi
hiperemesis
gravidarum
tidak
banyak
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetric dan
Ginekologi. Jakarta : EGC
Taber, Ben-Zion.1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta : EGC
13 | P a g e
of
maternal-Newborn
and
Womens
Health
14 | P a g e