You are on page 1of 15

BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Bahan dan Alat Penelitian
3.1.1 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan, antara lain: salin, efinefrin, atropin, ephedrin,
fisostigmin, lignokain. Efinefrin merupakan jenisobat adrenergik, atropin merupakan jenis
obat anti kolinergik, ephedrin merupakan jenis obat adrenergik, fisostigmin merupakan jenis
obat kolinergik, dan lignokain merupakan jenis obat anastesi lokal.
3.1.2 AlatPenelitian
Alat-alat yang digunakan, antara lain :kotak kelinci, penggaris, pipet tetes, senter,
kapas.
3.1.3 HewanCoba
Hewan coba yang digunakan dalahkelinci
3.2 MetodePenelitian
Metode penelitian yang digunakanadalah metode
3.3 Klasifikasi Kelinci
Klasifikasi mencit adalah sebagai berikut:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub filum
: Vertebrata
Kelas
: Mammali
Bangsa
: Lagomorpha
Suku
: Leporidae
Marga
: Oryctolagus
Jenis
: Oryctolagus cuniculus (Ballenger, 1999)

3.4 Skema Kerja Pratikum

Hasil Praktikum

N
o.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

OBAT
Saline
Efinefri
n
Atropin
Ephedr
in
Fisostig
min
Lignok
ain

MAT
A
R/L

GOLONG
AN OBAT

L
R
R
L
L
L

Adrenerg
ik
Antikolin
ergik
Adrenerg
ik
Kolinergi
k
Anastesi
Lokal

TIO
Sebel Sesu
um
dah
N
N

+/Reflek
Reflek
Cahaya
Kornea
Sebel Sesu Sebel Sesu
um
dah
um
dah
+
+
+
+

Ukuran Pupil
Sebel Sesu
um
dah
7
7

10

Foto Hasil Pengamatan

Mata Kiri Normal

Mata Kanan Normal

Mata Kiri Refleks Cahaya (5 mm)

Mata Kanan Refleks Cahaya

Pemberian Epinefrin pada mata kiri

Refleks cahaya pada mata kiri setelah pemberian Epinefrin

Diameter pupil setelah pemberian Saline pada mata kanan (6 mm)

Refleks cahaya pada mata kiri

Refleks cahaya pada mata kanan

Diameter pupil pada mata kiri setelah pemberian Atropin

Refleks cahaya pada mata kiri setelah pemberian Atropin (Tidak ada reflex cahaya).

Diameter pupil setelah pemberian Saline pada mata kanan

Efek Cahaya pada mata kanan setelah pemberian Saline

Refleks cahaya pada mata kiri

Diameter pupil setelah pemberian Efedrin pada mata kiri

Efek cahaya pada mata kiri setelah pemberian Efedrin

Efek cahaya pada mata kanan setelah pemberian Saline

Efek cahaya pada mata kiri dan kanan pada keadaan normal

Diameter pupil pada mata kiri setelah pemberian Physostigmine

Efek cahaya pada mata kiri setelah pemberian Physostigmine

Diameter mata kanan setelah pemberian Saline

Refleks cahaya pada mata kanan setelah pemberian Saline

Refleks cahaya pada mata kiri dan kanan pada keadaan normal

Diameter pupil pada mata kiri setelah pemberian Lignocain

Diameter pupil setelah pemberian Saline pada mata kanan

Refleks cahaya pada mata kiri setelah pemberian Lignocain

Refleks cahaya pada mata kanan setelah pemberian Saline

Refleks corneal pada mata kiri negative ( - ) setelah pemberian Lignocain

Refleks corneal pada mata kanan setelah pemberian Saline


Jawaban Pertanyaan :
1) Adrenergik dapat menurunkan tekanan intraokuler, tidak menghilangkan efek cahaya
dan memperbesar ukuran pupil tetapi tidak sebesar efek antikolinergik.Antikolinergik
tidak menurunkan tekanan intraokuler, menghilangkan efek cahaya dan memperbesar
ukuran pupil yang efeknya lebih besar dari adrenergik. Waktu paruh untuk obat
antikolinergik lebih lama dibandingkan dengan adrenergik.
2) Midriasis : Obat antikolinergik Memperbesar ukuran pupil. Contohnya : Efinefrin,
Efedrin, dan Atropin. Sedangkan Miosis : Obat Kolinergik Memperkecil ukuran
pupil. Contoh : Fisostigmin.
3) Terapi yang digunakan berupa pemberian obat antikolinergik (midriatikum). Obat
midriotikum adalah obat untuk memperbesar pupil mata dan digunakan juga untuk
siklopegia dengan melemahkan otot siliaris agar mata focus pada objek yang dekat.
4) Pasien mengalami keracunan golongan organofosfat. Contohnya : Keracunan DDT.
Efeknya sama dengan kolinergik. Keracunan golongan organofosfat mempengaruhi
saraf parasimpatis sehingga menurunkan tekanan intra okuler, menurunkan lebar pupil
mata hingga pint point. Antidotumnya harus diberi obat golongan adrenergic yang
kerjanya pada saraf simpatis dan hasilnya pupil mata akan membesar. Contohnya :
Adrenalin dan Epinefrin.

You might also like