You are on page 1of 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS
NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar-dasar kefarmasian
KODE KOMPETENSI
: 079.KK01-1
ALOKASI WAKTU
: 24 x 45 menit

KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
ruang lingkup
kefarmasian

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menjelaskan
perkembangan
sejalrah kefarmasian

Sejarah farmasi

Menjelaskan
pengertian obat

Obat

Cabang -cabang
ilmu farmasi

Menyebutkan
penggolongan dan
contoh obat
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan sejarah perkembangan
farmasi dan kedokteran
Menjelaskan pengertian obat dan
penggolongan obat

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 1 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

2. Menjelaskan Cara Menyebutkan aspekPembuatan Obat


aspek CPOB
yang Baik (CPOB)
Menjelaskan Aspekaspek CPOB

MATERI
PEMBELAJARAN
KepMenKes RI No
43/Menkes/SK/II/19
98 tentang CPOB

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Menjelaskan aspek-aspek CPOB

Tes tertulis

Menugaskan siswa merangkum aspekaspek CPOB

Sikap

TM
5

Unjuk kerja

PI

SUMBER BELAJAR
Dirjen POM, Kumpulan peraturan
perundang-undangan bidang obat,
DepKes RI, 1996
Pusdiknakes Undang-undang
kesehatan jilid III, cetakan kedua,
DepKes RI, 2005

Menjelaskan pembagian area dalam


CPOB

Menjelaskan
pembagian area
dalam CPOB

PS

Aktif bertanya tentang


aspek-aspek CPOTB
(rasa ingin tahu)
Mengerjakan tugas
tepat waktu (disiplin)
3. Menjelaskan Cara Menyebutkan aspekProduksi Obat
aspek CPOTB
Tradisional yang
Menjelaskan aspekBaik (CPOTB)
aspek CPOTB

KepMenKes RI No
Menjelaskan aspek-aspek CPOTB
659/Menkes/SK/X/1 Menugaskan siswa merangkum aspek991 tentang CPOTB
aspek CPOTB

Tes tertulis

Dirjen POM, Peraturan perundangundangan di bidang obat


tradisional, DepKes RI, 1999

Undang-Undang RI No 36 tahun
2009 tentang Kesehatan

Sikap
Unjuk kerja

Menugaskan siswa membandingkan


aspek-aspek CPOB dan CPOTB dalam
bentuk presentasi dan diskusi

Aktif bertanya tentang


aspek-aspek CPOTB
(rasa ingin tahu)
Mengerjakan tugas
tepat waktu (disiplin)
4. Menjelaskan
Undang-Undang
Kesehatan

Menjelaskan
ketentuan umum
undang-undang
kesehatan

Undang-Undang RI
No 36 tahun 2009
tentang Kesehatan

Menyebutkan dasar
dan landasan
pembangunan
kesehatan
Menyebutkan upayaupaya kesehatan
Menjelaskan Upayaupaya kesehatan

Menjelaskan ketentuan umum undangundang kesehatan

Tes tertulis

Menjelaskan dasar dan landasan


pembangunan kesehatan

Unjuk kerja

Sikap

Menjelaskan upaya-upaya kesehatan


Menjelaskan sumber daya kesehatan
Menugaskan siswa mencari contohcontoh upaya-upaya kesehatan dan
sumber daya kesehatan dan
didiskusikan

Menjelaskan sumber
daya kesehatan
Aktif bertanya tentang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 2 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

permasalahan UU
Kesehatan (rasa ingin
tahu)
Menyelesaikan tugas
tepat waktu (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 3 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/1
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan tata tertib kerja di laboratorium resep
KODE KOMPETENSI
: 079.KK,02
ALOKASI WAKTU
: 22 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Mendeskripsikan
cara membaca
resep

INDIKATOR
Menjelaskan
pengertian resep
dokter dan salinan
resep

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Resep

Menjelaskan pengertian resep

Salinan resep

Menjelaskan kelengkapan resep

Dosis

Menjelaskan pengertian dosis

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis

PS

Drs. H.A. Syamsuni,Apt, 2005, Ilmu


Resep
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Latihan perhitungan dosis

Menjelaskan
kelengkapan resep
dan salinan resep

SUMBER BELAJAR
PI

Menjelaskan
pengertian dosis
Melakukan
perhitungan dosis
dapat
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
2. Mendeskripsikan Menjelaskan
cara mengerjakan
singkatan latin
resep sesuai
Menterjemahkan
bentuk obat
bahasa latin

Bahasa latin

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Menjelaskan kepanjangan bahasa latin


yang sering digunakan dalam resep
dokter
Menjelaskan arti bahasa latin yang
sering digunakan dalam resep dokter
Mengerjakan bahasa latin sesuai resep
dokter

Tes tertulis

4(8)

Drs. H.A. Syamsuni,Apt, 2005, Ilmu


Resep
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Tertib dalam
mengikuti materi

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 4 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

4(8)

PI

SUMBER BELAJAR

pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek
3. Mendeskripsikan
penggunaan
etiket atau label
sesuai dengan
bentuk obat yang
dibuat

Membedakan etiket
Etiket dan cara
sesuai dengan bentuk
penulisannya
sediaan dan cara
Label dan cara
penggunaannya
penulisannya
Menulis label dengan
benar sesuai bentuk
sediaan dan cara
penggunaannya

Menjelaskan etiket dan cara


penulisannya

Tes tertulis

Menjelaskan label dan cara


penulisannya

Drs. H.A. Syamsuni,Apt, 2005, Ilmu


Resep
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek
4. Melaksanakan
pekerjaan di
laboratorium
resep sesuai tata
tertib

Menjelaskan
pekerjaan di
laboratorium sesuai
tata tertib

Pekerjaan
laboratorium sesuai
tata tertib

Melaksanakan
pekerjaan
laboratorium sesuai
tata tertib.

Menjelaskan pekerjaan laboratorium


sesuai tata tertib
Melaksanakan pekerjaan laboratorium
sesuai tata tertib (membuat worksheet,
membawa buku pustaka, dan lain-lain)

Tes tertulis

6(12)

Drs. H.A. Syamsuni,Apt, 2005, Ilmu


Resep
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 5 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPTENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
farmakologi

: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


: Kompetensi Kejuruan
: X/1
: Memahami dasar-dasar dan cabang farmakologi
: 079.KK05-1
: 32 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan
pengertian
farmakologi
Menjelaskan cabangcabang ilmu
pendukung
farmakologi,
farmakope, nama
obat, macam-macam
sediaan umum dan
cara-cara pemberian
obat

MATERI
PEMBELAJARAN
Perkembangan
sejarah obat

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan dan memahami
perkembangan sejarah obat

Cabang-cabang ilmu Menjelaskan, diskusi dan presentasi


Farmakologi,
kelompok ilmu-ilmu pendukung
farmakope,nama
Farmakologi,farmakope,nama obat,
obat, macammacam-macam sediaan umum dan
macam sediaan
cara-cara pemberian obat.
umum dan cara-cara
pemberian obat.

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Tes tertulis

TM
6

Tes lisan

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Ernst Mutschler, Dinamika Obat,
Penerbit ITB Bandung, 1991
DepKes RI, Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Pusdiknakes,
Buku Paket Farmakologi Kelas I, II
dan III, tahun 2005

Performance

Bag. Farmakologi dan Terapi Univ.


Kedokteran, Farmakologi dan
Terapi, Edisi IV, tahun 2004
ISO Obat, tahun 2010
Moh. Anief, Prinsip Umum dan
Dasar Farmakologi

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Saling menghargai
pendapat orang lain
2. Menjelaskan
nasib obat dalam
tubuh

Menjelaskan prinsip Prinsip-Prinsip


prinsip
Dasar
Farmakokinetika
Farmakokinetika
(Absorpsi, Distribusi,
Plasma half Life
Metabolisme,
(masa paruh), Dosis
Ekskresi) Menjelaskan
dan frekuensi
plasma half life (masa
pemberian Obat
paruh), Dosis dan

Menjelaskan dan memahami tentang


Prinsip-prinsip Dasar Farmakokinetika
Menjelaskan Plasma half life (masa
paruh), dosis dan frekuensi pemberian
obat.

Tes tulis
Unjuk kerja,
sikap

12

Drs. Tan Hoan Tjay Apt. dan Drs.


Kirana Rahardja, Apt., Obat-Obat
penting, Edisi keenam, th 2007

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 6 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

frekuensi pemberian
obat
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
3. Menjelaskan
Menjelaskan prinsipFarmakodinamika
prinsip
Farmakodinamika
(Mekanisme kerja
obat,Efek terapeutis,
plasebo, efek obat
yang tidak diinginkan
dan efek toksis)
Menjelaskan
Toleransi,Habituasi,A
diksi, Resistensi
bakteri,Dosis,Wkatu
minum obat, Indeks
terapi,Kombinasi dan
Interaksi obat

Prinsip-prinsip Dasar Menjelaskan dan memahami tentang


Tes tulis
Farmakodinamika
Prinsip-prinsip Dasar Farmakodinamika Unjuk kerja,
(Mekanisme kerja
(Mekanisme kerja obat,Efek terapeutis,
sikap
obat,Efek terapeutis,
plasebo, efek obat yang tidak

plasebo, efek obat


diinginkann dan efek toksis)
yang tidak
Menjelaskan Toleransi,Habituasi,Adiksi,
diinginkann dan efek
Resistensi bakteri,Dosis,Waktu minum
toksis)
obat, Indeks terapi, Kombinasi dan
Toleransi,Habituasi,
Interaksi obat
Adiksi, Resistensi
bakteri,Dosis,Wkatu
minum obat, Indeks
terapi,Kombinasi
dan Interaksi obat

14

Drs. Tan Hoan Tjay Apt. dan Drs.


Kirana Rahardja, Apt., Obat-Obat
penting, Edisi keenam, th 2007

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 7 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memahami farmakognosi - rhizoma dan radix dari tanaman obat
KODE KOMPETENSI
: 079.KK14-1
ALOKASI WAKTU
:16 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan asal
dan bagian
tanaman obat
yang Rhizoma
dan Radixnya
dapat
dimanfaatkan
sebagai obat.

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menjelaskan tanaman Rhizoma


asal penghasil
Radix
simplisia berupa
rhizoma dan radix
Menuliskan nama
tanaman asal obat
penghasil simplisia
rhizoma dan radix
sesuai dengan ejaan
latin

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM

Menjelaskan nama-nama tanaman obat Tes tertulis


yang dapat menghasilkan simplisia
Unjuk kerja
Rhizoma dan Radix.

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid I, tahun 1978

Memberikan contoh-contoh tanaman


obat penghasil simplisia Rhizoma,Radix
dengan gambar

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

Tenang dan patuh


selama kegiatan
pembelajaran
Menyebutkan nama
simplisia,nama
sinonim, nama
tanaman, nama
familia berupa
rhizoma dan radix

SUMBER BELAJAR
PI

DepKes RI, Ekstra Farmakope


Indonesia, tahun 1978

Menjelaskan tata cara penulisan nama


tanaman sesuai ejaan latin

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran

2. Mengklasifikasika
n sistematika
tanaman obat
yang Rhizoma
dan Radixnya
dapat
dimanfaatkan
sebagai obat.

PS

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid V, tahun 1990

Rhizoma
Radix

Menyebutkan
sistematika dari
simplisia
Rhizoma,Radix
berdasarkan familia
Aktif bertanya selama
kegiatan

Menjelaskan sistematika tanaman


obat yang menghasilkan simplisia
Rhizoma dan Radix yang meliputi
nama latin tanaman, nama resmi
simplisia, nama sinonim, nama familia.
Menjelaskan tata cara penulisan nama
resmi simplisia Rhizoma danRadix
Mengelompokkan simplisiaRhizoma
dan Radix berdasarkan nama familia
yang sama

Tes tertulis
Unjuk kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 8 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

pembelajaran

Membuat prosedur
pembuatan simplisia

SUMBER BELAJAR
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 1990

Tenang dan patuh


selama kegiatan
pembelajaran
3. Melakukan
pembuatan
simplisia dari
Rhizoma dan
Radix

PI

Rhizoma
Radix

Membuat simplisia
Dapat mengerjakan
sendiri tepat waktu
Tidak tergantung
orang lain

Menjelaskan prosedur pembuatan


simplisia Rhizoma dan Radix.

4(8)

-Tes tertulis
-Unjuk kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979

Membuat simplisia rajangan dari


Rhizoma dan Radix.

DepKes RI, Ekstra Farmakope


Indonesia, tahun 1978

Membuat makalah tentang pembuatan


Simplisia Rhizoma dan Radix

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 1990

4. Mengidentifikasi
simplisia
(Rhizoma dan
Radix)dan
tanaman obat
yang Rhizoma
dan Radixnya
dapat
dimanfaatkan
sebagai obat

5. Menjelaskan
manfaat dan isi
khasiat tanaman
obat

Membedakan
Rhizoma
tanaman obat yang
Radix
menghasilkan
simplisia Rhizoma dan
Radix berdasarkan
karakteristiknya
secara makroskopi

Mengidentifikasi tanaman obat


secara Makroskopis tentang morfologi

Tes tertulis

Unjuk kerja

2(4)

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978

tanaman
Mengidentifikasi simplisia Rhizoma dan
Radix secara organoleptis

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid I, tahun 1978

Mengidentifikasi
Simplisia Rhizoma
dan Radix secara
makroskopi

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid II, tahun 1978

Dapat mengerjakan
sendiri tepat waktu

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

Tidak tergantung
orang lain

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid V, tahun 1990

Menyebutkan zat
Rhizoma
berkhasiat dari bagian Radix
Rhizoma dan Radix

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid III, tahun 1979

Menjelaskan istilah-istilah latin yang


berhubungan dengan indikasi-indikasi
dari simplisia Rhizoma dan Radix

Tes tertulis
Unjuk kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 9 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

tanaman obat
Menjelaskan manfaat
Rhizoma dan radix
tanaman obat
Aktif berkomunikasi
selama kegiatan tebak
tebakan
Tenang dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menyebutkan zat-zat berkhasiat yang
dikandung dalam simplisia Rhizoma
dan Radix
Menjelaskan manfaat simplisia
Rhizoma dan Radix berdasarkan zat
berkhasiat yang dikandung
Simplisia

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 1990

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 10 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/1
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
KODE KOMPETENSI
: 079.KK17-1
ALOKASI WAKTU
: 16 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

1. Menjelaskan Ilmu
Kesehatan
Masyarakat

Menjelaskan
pengertian dan ruang
lingkup IKM

MATERI
PEMBELAJARAN
Pengertian
kesehatan
masyarakat

Menjelaskan
Ruang lingkup
pengertian konsep
kegiatan kesehatan
sehat, sakit dan usaha
masyarakat
prefentif
Konsep sehat dan
Ingin tahu lebih dalam
sakit
dari sesuatu yang
Usaha Preventif
dipelajari, dilihat dan
Penyakit
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan pengertian kesehatan
masyarakat dan beberapa usahausahanya.
Batasan-batasan IKM
Menjelaskan kesehatan fisik
Menjelaskan kesehatan rohani
Menjelaskan kesehatan mental
Menjelaskan Pelayanan yang dberikan
kepada individu
Menjelaskan pelayanan yang diberikan
kepada keluarga

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis
Tes lisan

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,
Penerbit Buku Kedokteran
Modul prosedur keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja,
Sutrisno Kusmawan Ruswandi

Menjelaskan pelayanan kepada


kelompok khusus Menjelaskan
pelayanan tingkat masyarakat
Menjelaskan pengertian sehat
Menjelaskan pengertian sakit
Batasan tentang sehat dan sakit oleh
para ahli
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan
Menjelaskan usaha pencegahan
penyakit
Menjelaskan usaha kesehatan pribadi
Menjelaskan usaha pencegahan
penyakit

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 11 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

Menjelaskan prinsip-prinsip kesehatan


masyarakat
Menjelaskan usaha-usaha kesehatan
masyarakat
2. Menjelaskan
epidemiologi

Menyebutkan riwayat
dan rantai penularan
penyakit

Pengertian
epidemiologi

Manfaat
Ingin tahu lebih dalam
epidemiologi
dari sesuatu yang
Riwayat perjalanan
dipelajari, dilihat dan
penyakit
didengar
Rantai penularan
Tertib dalam
penyakit
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

Menjelaskan pengertian epidemiologi

Tes tertulis

Menjelaskan beberapa manfaat


epidemiologi

Tes lisan

Menjelaskan faktor perjalanan penyakit


Menjelaskan secara garis besar rantai
penularan penyakit cara transmisi,
penyebab penyakit ke penjamu baru

Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,
Penerbit Buku Kedokteran
Modul prosedur keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja,
Sutrisno Kusmawan Ruswandi

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 12 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memahami Undang-Undang Narkotika, Undang-Undang Psikotropika, dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
KODE KOMPETENSI
: 079.KK01-2
ALOKASI WAKTU
: 32 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
Undang-Undang
Narkotika

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menyebutkan
Undang-Undang RI
peraturan perundangNo 35 tahun 2009
undangan yang
tentang Narkotika
mengatur narkotika
Menjelaskan
ketentuan umum UU
Narkotika
Menjelaskan
pengertian obat
narkotika

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan undang-undang yang
mengatur narkotika
Mendiskusikan materi-materi dalam UU
Narkotika (ketentuan umum UU
Narkotika, pengertian narkotika,
penggolongan narkotika, ruang lingkup
dan tujuan pengaturan narkotika,
peredaran narkotika, dan pemusnahan
narkotika sesuai UU Narkotika)

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis
Sikap

10

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Dirjen POM, Kumpulan peraturan
perundang-undangan bidang obat,
DepKes RI, 1996
Pusdiknakes, Undang-Undang
Kesehatan Jilid II, cetakan kedua,
Departemen Kesehatan RI, 2005

Menyebutkan
penggolongan
narkotika
Menjelaskan ruang
lingkup dan tujuan
pengaturan narkotika
Menjelaskan
peredaran narkotika
Aktif bertanya tentang
permasalahan
pengaturan narkotika
(rasa ingin tahu)
Menghargai pendapat
orang lain dalam
diskusi (menghargai)
Menggunakan bahasa
yang komunikatif
dalam diskusi

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 13 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR
2. Menjelaskan
Undang-Undang
Psikotropika

INDIKATOR
Menyebutkan
peraturan perundangundangan yang
mengatur psikotropika

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

UU RI No. 5 Tahun
1997 tentang
Psikotropika

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Tes tertulis

TM
10

Sikap

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Dirjen POM, Kumpulan peraturan
perundang-undangan bidang obat,
DepKes RI, 1996
Pusdiknakes, Undang-Undang
Kesehatan Jilid II, cetakan kedua,
Departemen Kesehatan RI, 2005

Menjelaskan
ketentuan umum UU
Psikotropika
Menjelaskan
pengertian obat
psikotropika
Menyebutkan
penggolongan
psikotropika

Menjelaskan undang-undang yang


mengatur psikotropika
Mendiskusikan materi-materi dalam UU
Psikotropika (ketentuan umum
UUPsikotropika, pengertianpsikotropika,
penggolongan psikotropika,ruang
lingkup dan tujuan pengaturan
psikotropika, peredaran psikotropika,
dan pemusnahan narkotika sesuai UU
Narkotika)

Menjelaskan ruang
lingkup dan tujuan
pengaturan
psikotropika
Aktif bertanya tentang
permasalahan
pengaturan
psikotropika (rasa
ingin tahu)
Menghargai pendapat
orang lain dalam
diskusi (menghargai)
Menggunakan bahasa
yang komunikatif
dalam diskusi
(komunikatif)

3. Menjelaskan
Undang-Undang
Perlindungan
Konsumen

Menyebutkan
peraturan perundangundangan yang
mengatur
perlindungan
konsumen

Undang-Undang RI
No 8 tahun 1999

Menjelaskan
ketentuan umum UU

Menjelaskan undang-undang yang


mengatur perlindungan konsumen
Mendiskusikan materi yang diatur dlm
peraturan perundang-undangan ( asas
dan tujuan perlindungan konsumen, hak
dan kewajiban konsumen dan pelaku
usaha, perbuatan yang dilarang bagi
pelaku usaha, klausula baku, badan

Tes tertulis
Sikap

12

Undang-undang RI No 8 tahun
1999,
Cetakan
pertama,
Visimedia,2007

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 14 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Perlindungan
Konsumen
Menjelaskan asas dan
tujuan perlindungan
konsumen

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

perlindungan konsumen nasional,


lembaga perlindungan konsumen
swadaya masyarakat)

Menyebutkan hak dan


kewajiban konsumen
Menyebutkan hak dan
kewajiban pelaku
usaha
Menyebutkan
perbuatan yang
dilarang bagi pelaku
usaha
Menjelaskan
ketentuan
pencantuman klausula
baku
Menjelaskan Badan
Perlindungan
Konsumen Nasional
Menjelaskan
Lembaga
perlindungan
konsumen swadaya
masyarakat
Aktif bertanya tentang
permasalahan
perlindungan
konsumen (rasa ingin
tahu)
Menghargai pendapat
orang lain dalam
diskusi (menghargai)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 15 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memahami spesialite obat dan istilah medis
KODE KOMPETENSI
: 079.KK05-2
ALOKASI WAKTU
: 32 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
Spesialite obat

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN

Contoh Spesialite
Spesialite obat-obat Menugaskan mencari contoh-contoh
Unjuk kerja,
obat dengan nama
masing-masing
spesialite obat masing masing golongan
Menunjukkan
generik masinggolongan obat
(nama generik, nama dagang, nama
contoh
masing golongan obat
sesuai penyakit
lain)
(Performance)
disebutkan
(kemoterapi, obat2
Tes tulis
saluran pencernaan,
Contoh Spesialite
Obat2, susunan
obat dengan nama
saraf pusat, sauran
dagang masingpernapasan,
masing golongan obat
kardiovaskular,
disebutkan
bioregulator, dll)
Contoh Spesialite
obat dengan nama
lain atau sinonim
disebutkan

TM
2

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Gajah Mada University Press,
cetakan pertama, tahun 1995
Moh. Anief, Famasetika, Gajah
Mada University Press, Cetakan
ketiga, Januari 2005

Aktif berkomunikasi
selama kegiatan tebak
tebakan
Tenang dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 16 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menjelaskan
istilah medis yg
berkaitan dengan
Farmasi

Istilah medis yang


berkaitan dengan
penyakit dijelaskan

Istilah medis yang


berkaitan dengan
penyakit

Menugaskan siswa mencari dan


presentasi istilah medis yang berkaitan
dengan penyakit

Istilah medis yang


berkaitan dengan
obat-obatan
dijelaskan

Istilah medis yang


berkaitan dengan
obat-obatan

Menugaskan siswa mencari dan


presentasi istilah medis yang berkaitan
dengan obat-obatan

Tes tulis
Unjuk kerja
Sikap

20

DepKes RI, Badan Pengembangan


dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Pusdiknakes,
Buku Paket Farmakologi Kelas I, II
dan III, tahun 2005
MIMS Indonesia Petunjuk
Konsultasi Edisi 8 th 2008/2009

Aktif berkomunikasi
selama kegiatan tebak
tebakan
Tenang dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 17 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memahami farmakognosi - cortex, bulbus, tuber, lignum, caulis, cormus dan herba dari tanaman obat
KODE KOMPETENSI
: 079.KK14-2
ALOKASI WAKTU
:6 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan asal
tanaman obat
yang
Cortex,Bulbus,Tu
ber,Lignum dan
Herbanya dapat
dimanfaatkan
sebagai
obat.dimanfaatka
n sebagai obat

INDIKATOR
Menyebutkan nama
tanaman asal
penghasil simplisia
berupa cortex
lignum,tuber cormus
caulis dan herba
Menuliskan nama
tanaman obat sesuai
dengan ejaan latin

MATERI
PEMBELAJARAN
Cortex
Bulbus
Tuber
Lignum
Caulis
Cormus
Herba

Aktif berkomunikasi
selama kegiatan tebak
tebakan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Menyebutkan nama-nama tanaman


Tes tertulis
obat yang dapat menghasilkan simplisia Unjuk Kerja
Cortex, Bulbus, Tuber,Lignum dan
Herba.

TM
4

SUMBER BELAJAR
DepKes RI, Farmakope Indonesia
Edisi III, tahun 1979

Menjelaskan tata cara penulisan nama


tanaman sesuai ejaan latin

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid I, tahun 1978

Memberikan contoh-contoh tanaman


obat penghasil simplisia

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid II, tahun 1978

Cortex, Bulbus, Tuber,Lignum, Caulis


dan Herba dengan gambar.

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

Tenang dan patuh


selama kegiatan
pembelajaran
Menyebutkan nama
simplisia,nama
sinonim, nama
tanaman, nama
familia berupa
cortex,Lignum,Tuber,
Caulis,
Bulbus,Cormus dan
Herba

PI

DepKes RI, Ekstra Farmakope


Indonesia, tahun 1978

Trampil menulis
materi pembelajaran

2. Mengklasifikasika
n sistematika
tanaman obat
yang
Cortex,Bulbus,Ca
ulis,Lignum,Corm
us dan Herbanya
dapatdimanfaat
kan sebagai obat.

PS

Cortex
Bulbus
Tuber
Lignum
Caulis
Cormus
Herba

Menyebutkan
sistematika dari
simplisia
cortex,Bulbus,Lignum,

Menjelaskan sistematika tanaman obat


yang menghasilkan simplisia
Cortex,Bulbus,Tuber, Lignum, Caulis
Cormus dan Herba yang meliputi nama
latin tanaman, nama resmi simplisia,
nama sinonim, namafamilia.
Menjelaskan tata cara penulisan nama
Resmi simplisia
Cortex,Bulbus,Tuber,Lignum, Caulis
Cormus dan Herba
Mengelompokkan simplisia
Cortex,Bulbus,Tuber,Lignum,Caulis
Cormus dan Herba berdasarkan nama

Tes tertulis
Unjuk Kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 18 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Tuber,Caulis ,Cormus
dan Herba
berdasarkan familia
yang sama.

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

familia yang sama

PI

SUMBER BELAJAR
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

Aktif berkomunikasi
selama kegiatan tebak
tebakan
Tenang dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
3. Melakukan
pembuatan
simplisia dari
Cortex,Bulbus,Tu
ber,Cormus,Lignu
mCaulis dan
Herba tanaman
obat

Membuat prosedur
pembuatan simplisia

Cortex

Membuat simplisia

Tuber

Bulbus

Dapat mengerjakan
sendiri tepat waktu

Lignum

Tidak tergantung
orang lain

Cormus

Caulis
Herba

Menjelaskan prosedur pembuatan


simplisia Cortex,Bulbus,Tuber,Lignum
Cormus dan Herba.

4(8)

Tes tertulis
Unjuk Kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978

Membuat simplisia rajangan dari


Cortex,Bulbus,Tuber,Lignum Cormus
dan Herba.

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid I, tahun 1978

Membuat makalah tentang pembuatan


Simplisia Cortex,Bulbus,Tuber,Lignum
Cormus dan Herba

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

4. Mengidentifikasi
Membedakan
simplisia
tanaman obat yang
(Cortex,Bulbus,Tu
menghasilkan
ber,Cormus,Lignu
simplisia
m,Caulis,Herba)
Cortx,Bulbus,Tuber
dan tanaman obat
Cormus,
yang
Lignum,Caulis dan
Cortex,Bulbus,Tu
Herba berdasarkan
ber,Cormus,Lignu
karakteristiknya
m,Caulis dan
secara makroskopi
Herbanya dapat
Mengidentifikasi
dimanfaatkan
Simplisia cortex,
sebagai obat
Bulbus,

Cortex
Bulbus
Tuber
Lignum
Caulis
Cormus
Herba

Mengidentifikasi tanaman obat secara


Makroskopis tentang morfologi
Tanaman
Mengidentifikasi simplisia
Cortex,Bulbus,Tuber,Cormus,Lignum,C
aulis dan Herba secara organoleptis

Tes tertulis
Unjuk Kerja

2(4)

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 19 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

Tuber,Cormus,
Lignum, Caulis dan
Herba secara
makroskopi.

PS

PI

SUMBER BELAJAR
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

Karakter :
5. Menjelaskan
Menyebutkan zat
manfaat dan
berkhasiat dari bagian
kandungan zat
cortex,lignum,tuber,ca
ber khasiat dari
ulis dan herba
simplisia
Menjelaskan manfaat
Cortex,Bulbus,Tu
cortex,Lignum Tuber,
ber,Caulis,Lignum
Cormus Caulis,Bulbus
,Cormus dan
dan Herba
Herba
Dapat mengerjakan
sendiri tepat waktu

Cortex
Bulbus
Tuber
Lignum
Caulis
Cormus
Herba

Tidak tergantung
orang lain

Menjelaskan istilah-istilah latin yang


berhubungan dengan manfaat dari
cortex,lignum,tuber,cormus,caulis,
bulbus dan herba
Menyebutkan zat-zat berkhasiat yang
dikandung dalam simplisia cortex,
lignum, tuber, cormus, caulis, bulbus
dan herba
Menjelaskan manfaat simplisia cortex,
lignum, tuber, cormus, caulis, bulbus
dan Herba berdasarkan zat berkhasiat
yang dikandung simplisia

Tes tertulis
Unjuk Kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 20 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat - Lanjutan
KODE KOMPETENSI
: 079.KK17-2
ALOKASI WAKTU
:16 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
kebutuhan obat
berdasarkan
epidemioloi dan
konsumtif

INDIKATOR
Menjelaskan
kebutuhan obat
sesuai dengan risert
epidemiologi

MATERI
PEMBELAJARAN
Tujuan dan sasaran
POM

Masalah yang
dihadapain industri
farmasi
Menjelaskan prosedur
penelitian
Masalah distribusi
epidemiologi yang
dari permintaan obat
berhubungan dengan
dan alat kesehatan
kebutuhan obat
Kegiatan pokok
Ingin tahu lebih dalam
BPOM
dari sesuatu yang
Pengawasan industri
dipelajari, dilihat dan
farmasi
didengar

Kebijakan/upaya
Tertib dalam
yang dilakukan oleh
mengikuti materi
BPOM untuk
pelajaran (disiplin)
mengatasi masalah
yang ada pada
program POM

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

TM

Menjelaskan tujuan dan sasaran POM

Tes Tulis

Menjelaskan masalah yang dihadapi


industri farmasi

Tes Lisan

Menjelaskan masalah distribusi dari


permintaan obat dan alat kesehatan
Menjelaskan kegiatan pokok BPOM
Menjelaskan industri farmasi
Menjelaskan kebijakan/upaya yang
dilakukan oleh BPOM untuk mengatasi
masalah yang ada pada program POM
Menjelaskan obat daftar G yang sering
disalahgunakan

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
6

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,
Penerbit Buku Kedokteran
Modul prosedur keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja,
Sutrisno Kusmawan Ruswandi

Menjelaskan cara mencatat dan


pelaporan ke BPOM

Obat daftar G yang


sering
disalahgunakan
Cara mencatat dan
melaporkan ke
BPOM

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 21 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR
2. Menjelaskan
penularan dan
pencegahan
penyakit

INDIKATOR
Menjelaskan
kelompok penyakit
wabah dan karantina
Menjelaskan Istilah
wabah, epidemi,
pandemi, vektor, dan
seterusnya
Menjelaskan
mekanisme terjadinya
penyakit menular
Menjelaskan cara
pencegahan dan
pemberantasan
penyakit menular

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Jenis-jenis penyakit
menular, wabah,
dan penyakit
karantina

Menjelaskan jenis-jenis penyakit


Tes Tulis
menular, wabah, dan penyakit karantina Tes Lisan
Menjelaskan istilah-istilah umum dalam
penyakit menular dan wabah

Istilah-istilah umum
dalam penyakit
menular dan wabah

Menjelaskan patofisiologi terjadinya


penyakit secara umum dan khusus

TM
6

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke-2
Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke2 Pusdiknakes, 2003
Buku IKM, dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Modul prosedur keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja,
Sutrisno Kusmawan Rusw.

Mekanisme/patofisio
logi terjadinya
penyakit secara
umum dan khusus

Cara-cara
pencegahan dan
pemberantasan
penyakit menular
Ingin tahu lebih dalam
secara umum
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
3. Menjelaskan
penyakit yang
termasuk dalam
kelompok UU
wabah dan
karantina

Menjelaskan penyakit Penyakit DHF,


DHF, malaria, dan flu
malaria, flu burung,
burung serta
serta cara
pemberantasan dan
pencegahan dan
pencegahannya
pemberantasannya
Menjelaskan penyakit
TBC, HIV, lepra,
pencegahannya dan
pemberantasannya

Penyakit TBC, HIV,


lepra, dan cara
pencegahan dan
pemberantasannya

Menjelaskan penyakit
cholera, cacar,
thypoid, cara
pencegahan dan
pemberantasannya

Penyakit cholera,
cacar, thypoid, dan
cara pencegahan
dan
pemberantasannya

Menjelaskan penyakit DHF, malaria, flu


burung, serta cara pencegahan dan
pemberantasannya
Menjelaskan penyakit TBC, HIV, lepra,
dan cara pencegahan dan
pemberantasannya
Menjelaskan penyakit cholera, cacar,
thypoid, dan cara pencegahan dan
pemberantasannya

Tes tulis
Tes lisan

Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,
Penerbit Buku Kedokteran
Modul prosedur keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja,
Sutrisno Kusmawan Ruswandi

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 22 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 23 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memahami cara-cara membuat sediaan padat dengan sarana non industri (lumpang dan alu).
KODE KOMPETENSI
: 079.KK21-1
ALOKASI WAKTU
: 32 X 45 menit
KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

1. Mendeskripsikan Menjelaskan
cara-cara
pengertian,
membuat serbuk
persyaratan,
dengan sarana
kelebihan dan
non industri
kekurangan sediaan
(lumpang dan
serbuk
alu).
Membuat sediaan
serbuk dengan
berbagai macam sifat
bahan obat

MATERI
PEMBELAJARAN
Serbuk terbagi dan
serbuk tidak terbagi
Perhitungan DM
serbuk
Cara meracik atau
mencampur bahan
obat dalam serbuk
Pengemasan serbuk

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan pengertian serbuk,
persyaratan serbuk, serta kelebihan
dan kelemahan sediaan serbuk

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
Tes tertulis

TM

PS

10

6(12)

Tes praktikum

Departemen Kesehatan RI, 1979,


Farmakope Indonesia Edisi I,
Departemen Kesehatan RI

Menjelaskan cara perhitungan obat berTM untuk sediaan serbuk

Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran


Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta

Menjelaskan sifat dan fungsi bahanbahan dalam pembuatan serbuk

Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk


Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

Membaca formula sediaan serbuk

Melakukan
penimbangan,
penggerusan,
pencampuran,
pembungkusan, dan
penandaan serbuk

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI

Menjelaskan jenis-jenis serbuk


(pulveres, pulvis dan pulvis
adspersorius)

Menjelaskan peralatan yang digunakan


untuk pembuatan serbuk

Menghitung bahan
obat ber-TM dalam
sediaan serbuk

SUMBER BELAJAR
PI

Menghitung bahan-bahan untuk


sediaan serbuk (sesuai formula)

Departemen Kesehatan RI, 2005,


Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Menimbang bahan yang diperlukan


(sesuai formula)
Menghaluskan, mencampur,
mengayak, membagi dan mengemas
serbuk

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

Memberikan penandaan sediaan


serbuk

Mandiri dalam
kegiatan praktek
2. Mendeskripsikan Menjelaskan
cara-cara
pengertian dan

Macam-macam
kapsul

Menjelaskan pengertian dan macam Tes tertulis


macam kapsul (definisi, macam-macam Tes praktikum

10

6(12)

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 24 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR
membuat kapsul
dengan sarana
non industri
(lumpang dan
alu).

INDIKATOR
macam-macam
kapsul dengan benar
Menjelaskan
keuntungan dan
kerugian sediaan
kapsul

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Persyaratan kapsu

kapsul berdasarkan bentuknya,


macam-macam kapsul berdasarkan
ukuran)

Membuat sediaan
kapsul

Menjelaskan keuntungan dan kerugian


kapsul

Ukuran kapsul

Membuat sediaan
kapsul dengan
berbagai macam sifat
bahan obat
Menghitung bahan
obat ber-TM dalam
sediaan kapsul

Mengemas dan
memberi tanda
sediaan kapsul
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Menjelaskan cara pencampuran dan


pengisian serbuk ke dalam cangkang
kapsul (cara pengisian dengan tangan,
cara pengisian dengan alat bukan
mesin, cara pengisian dengan mesin)
Menjelaskan cara pengisian cairan ke
dalam kapsul keras (cairan kental,
cairan yang tidak merusak cangkang,
cairan-cairan yang merusak cangkang)
Menjelaskan faktor-faktor yang
merusak cangkang kapsul (bahan
higroskopik, campuran eutektikum,
minyak menguap, penyimpanan yang
salah)

PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Menjelaskan syarat-syarat kapsul

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

Membaca formula sediaan kapsul

Mandiri dalam

Menimbang bahan sesuai formula

kegiatan praktek

ALOKASI WAKTU

Menghitung bahan-bahan sesuai


formula
Menghaluskan dan mencampur bahan
Membagi serbuk dan memasukkan ke
dalam cangkang kapsul
Memberikan penandaan sediaan
kapsul

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 25 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH

: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar

MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memahami cara-cara membuat sedian setengah padat dengan sarana non industri (lumpang dan alu).
KODE KOMPETENSI
: 079.KK21-2
ALOKASI WAKTU
: 32 X 45 menit
KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

1. Mendeskripsikan Menjelaskan
cara-cara
penggolongan salep
membuat salep
Menentukan dasar
dengan sarana
salep yang digunakan
non industri
Membuat salep
(lumpang dan
dengan benar
alu).
berdasarkan
ketentuan pembuatan
salep

MATERI
PEMBELAJARAN
Pengertian salep

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Pembagian salep

Menjelaskan pengertian salep dan


macammacam sediaan salep

Macam-macam
dasar salep

Menjelaskan macam acam dasar


salep

Ketentuan umum
pembuatan salep

Membuat salep dengan benar


berdasarkan ketentuan pembuatan
salep

Pengemasan salep

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
Tes tertulis

TM

PS

10

6(12)

Tes praktikum

SUMBER BELAJAR
PI
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta

Menjelaskan wadah salep

Mengemas dan
memberi penandaan
salep

Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk


Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Departemen Kesehatan RI, 2005,


Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek
2. Mendeskripsikan Menentukan dasar
cara-cara
krim yang digunakan
membuat krim
dalam pembuatan
dengan sarana
krim
non industri
Membuat sediaan
(lumpang dan
krim
alu)
Mengemas dan
memberi penandaan
sediaan krim

Definisi krim

Menjelaskan pengertian krim

Macam-macam
dasar krim

Menjelaskan macam-macam dasar krim Tes praktikum

Teknik pembuatan
krim

Menjelaskan pengemasan krim

Pengemasan krim

Membuat sediaan krim

Tes tertulis
Presentasi

10

6(12)

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 26 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 27 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar
MATA PELAJARAN
: Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER
: XI/1
STANDAR KOMPETENSI : Memahami cara-cara membuat sedian cair dengan sarana non industri (lumpang dan alu).
KODE KOMPETENSI
: 079.KK21-3
ALOKASI WAKTU
: 52 X 45 menit
KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

1. Menjelaskan
Menentukan macam
cara pembuatan
pelarut dan zat
sediaan larutan
terlarut
Menyebutkan faktorfaktor yang
mempengaruhi
kelarutan
Menjelaskan sifat zat
pelarut dan zat
terlarut

MATERI
PEMBELAJARAN
Komponen larutan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Melarutkan bahan
obat

Menjelaskan pengertian larutan (definisi Tes tertulis


solut dan solven)
Tes lisan
Menjelaskan faktor yang
Observasi
mempengaruhi kelarutan (cosolvensi,
Penilaian
kelarutan, temperatur, salting
produk
out/salting in, pembentukan kompleks)

Pengemasan
sediaan larutan

Menjelaskan cara membuat sediaan


larutan

Faktor yang
mempengaruhi
kelarutan

Membuat macammacam larutan


Mengemas dan
memberi tanda
larutan
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek

Menjelaskan keistimewaan dalam


melarutkan zat-zat tertentu
Menjelaskan macam-macam sediaan
larutan obat (colirium, tetes mata,
collutorium, gargarisma, litus oris,
guttae oris, collunarium, tetes hidung,
lavement, tetes telinga)
Membaca formula sediaan larutan
Menghitung bahan-bahan yang
diperlukan sesuai formula
Menimbang bahan-bahan yang
diperlukan sesuai formula

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM

PS

10

8(16)

SUMBER BELAJAR
PI
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Van Duin, C.F., Buku Penuntun
Ilmu Resep dalam Praktek dan
Teori, terjemahan K. Satiadarma,
S.P. Nainggolan, E. Wangsaputra,
PT. Soeroengan, Jakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid II,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Anief, M., 1988, Ilmu Meracik Obat
Teori dan Praktek, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Menghaluskan bahan
Melarutkan bahan
Pengemasan dan penandaan sediaan
larutan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 28 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

2. Menjelaskan
Menyebutkan
cara pembuatan
komponen-komponen
sediaan
dalam suspensi
suspensi
Menjelaskan
komponen-komponen
dalam suspensi
Menyebutkan faktorfaktor yang
mempengaruhi
stabilitas sediaan
suspensi

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Komponen suspensi Menjelaskan pengertian suspensi


(definisi, komponen, ukuran partikel)
Stabilitas suspensi
Metode pembuatan
suspensi

Menjelaskan faktor-faktor yang


mempengaruhi stabilitas suspensi
(ukuran partikel, viskositas,
konsentrasi, muatan/sifat partikel)

Penilaian stabilitas
suspensi

Menjelaskan bahan pensuspensi (alam


dan sistetis)

Pengemasan dan
pembuatan
suspensi

Menjelaskan cara membuat sediaan


suspensi (metode dispersi dan
presipitasi, sistem flokulasi dan
deflokulasi)

Bahan pensuspensi

Menjelaskan faktorfaktor yang


mempengaruhi
stabilitas sediaan
suspensi

Menjelaskan penilaian stabilitas


suspensi (volume sedimentasi, derajat
flokulasi, reologi, perubahan ukuran
partikel)

Menyebutkan jenis
bahan pensuspensi

Membaca formula sediaan suspensi

Membedakan jenis
bahan pensuspensi
dengan benar dan
cermat

Menimbang bahan-bahan sesuai


formula

Bahan obat dalam


sediaan suspensi
diracik
Menjelaskan caracara melakukan
penilaian terhadap
stabilitas suspensi

Menghitung bahan sesuai formula

Membuat mucilago

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Tes tertulis
Tes lisan
Observasi
Penilaian
produk

TM

PS

8(16)

PI

SUMBER BELAJAR

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Van Duin, C.F., Buku Penuntun
Ilmu Resep dalam Praktek dan
Teori, terjemahan K. Satiadarma,
S.P. Nainggolan, E. Wangsaputra,
PT. Soeroengan, Jakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid II,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Anief, M., 1988, Ilmu Meracik Obat
Teori dan Praktek, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Mengencerkan mucilago
Mencampur bahan obat
Mengemas suspensi
Memberikan penandaan

Mengemas dan
memberi tanda
sediaan suspensi
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 29 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

10

8(18)

PI

SUMBER BELAJAR

mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek
3. Menjelaskan
Menentukan
cara pembuatan
komponen-komponen
sediaan emulsi
dalam emulsi
Membedakan
emulgator satu
dengan lainnya.
Membuat sediaan
emulsi dan
mengemas sesuai
dengan ketentuan

Komponen emulsi
Tipe emulsi
Emulgator
Cara pembuatan
emulsi
Stabilitas emulsi
Cara membedakan
emulsi
Perhitungan HLB

Menjelaskan caracara membedakan


tipe emulsi

Menjelaskan pengertian (definisi,


emulsi alam, emulsi buatan, komponen
emulsi, tipe emulsi, tujuan pemakaian
emulsi)

Tes tertulis

Menjelaskan teori terjadinya emulsi


(surface tention, interparsial film,
electric double layer)

Penilaian
produk

Menjelaskan bahan pengemulsi


Menjelaskan cara pembuatan emulsi
(metode gom kering,metode gom
basah, metode botol)
Menjelaskan cara-cara membedakan
tipe emulsi

Menjelaskan faktorfaktor yang


mempengaruhi
stabilitas emulsi
dengan benar

Menentukan stabilitas emulsi

Menghitung HLB
emulsi

Menimbang bahan-bahan

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

Melakukan perhitungan HLB


Membaca formula sediaan emulsi
Menghitung bahan sesuai formula
Membuat korpus emulsi

Tes lisan
Observasi

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Van Duin, C.F., Buku Penuntun
Ilmu Resep dalam Praktek dan
Teori, terjemahan K. Satiadarma,
S.P. Nainggolan, E. Wangsaputra,
PT. Soeroengan, Jakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid II,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Anief, M., 1988, Ilmu Meracik Obat
Teori dan Praktek, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Mengencerkan korpus emulsi


Mengemas emulsi
Memberikan penandaan
Menghitung nilai HLB secara praktis

Mandiri dalam
kegiatan praktek

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 30 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI:
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
golongan obat
obat bebas dan
obat bebas
terbatas

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/1
Mendiskripsikan penggolongan obat
079.KK03
32 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menjelaskan definisi
obat bebas dan obat
bebas terbatas

Kepmenkes RI No
2380/A/SK/VI/1983
tentang tanda
khusus obat bebas
Menjelaskan
dan obat bebas
penandaan obat
tertentu
bebas dan obat bebas
terbatas
Surat edaran Dirjen
POM No 5660/A/83
Menyebutkan contohtentang petunjuk
contoh obat bebas
warna dan tempat
dan obat bebas
tanda khusus obat
terbatas
bebas dan obat
Menyebutkan jenis
bebas terbatas
peringatan untuk obat
bebas terbatas

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Menjelaskan definisi obat bebas dan


obat bebas terbatas

Tes tertulis

Menjelaskan penandaan obat bebas


dan obat bebas terbatas

Unjuk kerja

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

Dirjen POM, Kumpulan peraturan


perundang-undangan bidang obat,
DepKes RI, 1996 (UU RI No 5 tahun
1997)

Dirjen POM, Kumpulan peraturan


perundang-undangan bidang obat,
DepKes RI, 1996 (UU RI No 5 tahun
1997)

Sikap

Menugaskan siswa mencari contohcontoh obat bebas dan obat bebas


terbatas sesuai definisi dan
penandaannya
Menugaskan siswa merangkum
peringatan yang ad yang harus
dicantumkan pada obat bebas terbatas

Aktif bertanya tentang


obat bebas dan obat
bebas terbatas (rasa
ingin tahu)
Menyelesaikan tugas
tepat waktu (disiplin)
2. Menjelaskan
golongan obat
keras

Menjelaskan definisi
obat keras

Kepmenkes RI No
02396/A/SK/VII/86
tentang tanda
Menjelaskan
khusus obat keras
penandaan obat keras
daftar G
Menyebutkan contoh
Permenkes RI No
contoh obat keras
919/Menkes/Per/X/1
Menjelaskan kriteria

Menjelaskan definisi obat keras

Tes tertulis

Menjelaskan penandaan obat keras

Sikap

Menjelaskan kriteria obat yang dapat


diserahkan tanpa resep

Unjuk kerja

Menugaskan siswa mencari contohcontoh obat keras dan DOWA 1, 2, dan


3

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 31 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR
obat yang dapat
diserahkan tanpa
resep dokter
Menyebutkan contohcontoh obat yang
termasuk DOWA
Aktif bertanya tentang
obat bebas dan obat
bebas terbatas (rasa
ingin tahu)

3. Menjelaskan
golongan obat
psikotropika

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

PS

PI

SUMBER BELAJAR

993 tentang kriteria


obat yang dapat
diserahkan tanpa
resep
Kepmenkes RI No
347/Menkes/VII/199
0 tentang obat wajib
apotek
Daftar Obat Wajib
Apotek 2

Menyelesaikan tugas
tepat waktu (disiplin)

Daftar Obat Wajib


Apotek 3

Menyebutkan
penggolongan obat
psikotropika

Undang-Undang RI Menjelaskan penggolongan obat


No 5 tahun 1997
psikotropika beserta contoh obatnya
tentang Psikotropika Menugaskan siswa mencari contohcontoh obat psikotropika

Tes tertulis

Penggolongan
narkotika dan
contoh-contoh obat
sesuai golongan

Menjelaskan penggolongan obat


narkotika beserta contoh obatnya

Tes tertulis

Menugaskan siswa mencari contohcontoh obat narkotika

Unjuk kerja

Menjelaskan
perbedaan masingmasing golongan
psikotropika

TM

Dirjen POM, Kumpulan peraturan


perundang-undangan bidang obat,
DepKes RI, 1996 (UU RI No 5 tahun
1997)

Undang-Undang RI No 35 tahun
2009 tentang Narkotika

Sikap
Unjuk kerja

Menyebutkan contohcontoh obat


psikotropika sesuai
golongannya
Aktif bertanya tentang
obat kpsikotropika
(rasa ingin tahu)
Menyelesaikan tugas
tepat waktu (disiplin)
4. Menjelaskan
golongan obat
narkotika

Menyebutkan
penggolongan obat
narkotika
Menjelaskan
perbedaan masingmasing golongan
narkotika

Sikap

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 32 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

Menyebutkan contohcontoh obat narkotika


sesuai golongannya
Aktif bertanya tentang
obat narkotika (rasa
ingin tahu)
Menyelesaikan tugas
tepat waktu (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 33 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Memahami
penyakit yang
disebabkan oleh
infeksi Virus

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/1
Memahami dasar-dasar penyakit-penyakit infeksi
079.KK06-1
12 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan
pengertian penyakit
infeksi
Menjelaskan etiologi
penyakit Campak,
rubela, polio, herpes,
Hiv-Aids, Flu burung

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Penyakit yang
Siswa mempresentasikan tugas
disebabkan oleh
mengenai etiologi dan gambaran klinis
Virus : campak,
penyakit Rabies, Campak, Polio, Flu
rubela, rabies , polio,
Burung (H5N1), Herpes, Hepatis, HIVherpes, flu burung
Aids
(H5N1), HIV-Aids

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Tes lisan

TM
4

Tes tulis

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987
Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang
2. Memahami
penyakit yang
disebabkan oleh
infeksi bakteri

Menjelaskan penyakit
infeksi yang
disebabkan oleh
bakteri
Menjelaskan etiologi
penyakit tyfoid,
tetanus, difteri,
gonorhoe dan sifilis,
TBC, Pneumonia

Penyakit yang
disebabkan oleh
Bakteri : Tyfoid,
Tetanus, Difteri,
Leptofirosis,
Gonorrhoe dan
Siphilis, TBC,
Pneumoniae

Siswa mempresentasikan tugas


mengenai etiologi dan gambaran klinis
penyakit Tyfoid, Tetanus, Difteri,
Leptofirosis, Gonorrhoe dan Siphilis,
TBC, Pnmoniae

Tes lisan
Tes Tulis
Tugas
presentasi

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
Ingin tahu lebih dalam

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 34 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

dari sesuatu yang


dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang
3. Memahami
penyakit yang
disebabkan oleh
infeksi parasit

Menjelaskan penyakit
infeksi yang
disebabkan oleh
parasit
Menjelaskan etiologi
penyakit Malaria,
Amoeba, Cacing,
Filaria dan jamur

Penyakit yang
disebabkan
olehParasit :
Malaria, Amoeba,
Cacing, Jamur,
Filaria

Siswa mempresentasikan tugas


mengenai etiologi dan gambaran klinis
penyakit
Malaria, Cacing, Jamur, Amoebiasis,
Filariasis

Tes lisan
Tes Tulis
Tugas
presentasi

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 35 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Memahami
penyakit pada
sistem
kardiovaskuler
dan pembuluh
darah

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/1
Memahami dasar-dasar penyakit-penyakit non infeksi
079.KK06-2
20 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan penyakit
pada sistem
kardiovaskular
Menjelaskan etiologi
penyakit pada sistem
kardiovaskuler

MATERI
PEMBELAJARAN
Penyakit Jantung,
Hipertensi,
Trombosis, angina
pektoris, infark
miokard, perikarditis

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Siswa mempresentasikan tugas
mengenai etiologi dan gambaran klinis
jantung, hipertensi dan trombosis,
angina pektoris, infark miokard,
perikarditis

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Tes lisan

TM
4

Tes Tulis

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987
Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008

Tugas
presentasi

Guyton, Fisiologi Manusia dan


mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang
2. Memahami
penyakit pada
sistem integumen

Menjelaskan penyakit
pada sistem
Integumen
Menjelaskan etiologi
pada sistem
integumen :
Dermatitis, keloid,
sporiasis, akne

Penyakit sistem
integumen :
Dermatitis, Keloid,
Sporiasis, Akne

Siswa mempresentasikan tugas


Tes lisan
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
Dermatitis, Keloid, Sporiasis, Akne
Tugas
presentasi

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 36 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

dipelajari, dilihat dan


didengar
Saling menghargai
pendapat orang
3. Memahami
penyakit pada
sistem Endokrin

Menjelaskan penyakit
pada sistem Endokrin

Penyakit sistem
Siswa mempresentasikan tugas
Tes lisan
endokrin : Hipo dan
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
Hipertiroid, Hipo dan
Hipo dan Hipertiroid, Hipo dan Hiper
Menjelaskan etiologi
Tugas
Hipertiroid,
growth hormon, Insufisiensi adrenal,
penyakit pada sistem
presentasi
Insufisiensi
adrenal,
Hipo
gonad,
diabetes
melitus
endokrin: Hipo dan
Hipo
gonad,
hipertiroid, hipogonad,
diabetes melitus
insufisiensi adrenal,
diabetes

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang
4. Memahami
penyakit pada
sistem saraf

Menjelaskan penyakit
pada sistem saraf

Penyakit sistem:
Epilepsi, Cedera
Kepala, Cedera
Menjelaskan etiologi
Spinal, Cedera
penyakit sistem saraf :
vaskular serebral
Epilepsi, cedera keala
, cedera spinal,
cedera vaskuler
serebral

Siswa mempresentasikan tugas


Tes lisan
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
Epilepsi, Cedera Kepala, Cedera
Tugas
Spinal, Cedera vaskular serebral
presentasi

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 37 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

pendapat orang
5. Memahami
penyakit pada
sistem
pernapasan

Menjelaskan penyakit
pada sistem
pernapasan
Menjelaskan etiologi
penyakit sistem
pernapasan : asma,
batuk, syndrom gawat
napas , kanker paru

Penyakit sistem
Siswa mempresentasikan tugas
Tes lisan
pernapasan :
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
syndrom gawat
syndrom gawat napas, asma, kanker
Tugas
napas, asma, kanker
paru, batuk
presentasi
paru, batuk

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 38 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/1
Memahami persamaan dasar akutansi dan laporan keuangan perusahaan jasa
079.KK10-1
32 x 45 menit

INDIKATOR

1. Memahami dasar- Menyebutkan


dasar akuntansi
pengertian akuntansi
Menjelaskan
spesialisasi dalam
akuntansi
Mendeskripsikan
jabatan dalam bidang
akuntansi
Mengidentifikasi
pihak-pihak yang
membutuhkan
informasi akuntansi
Menerapkan prinsipprinsip akuntansi
Menjelaskan
penggolongan
perusahaan

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Pengertian
akuntansi

Menjelaskan sejarah dan definisi


akuntansi

Tes lisan

Bidang spesialisasi
akuntansi

Menjelaskan spesialisasi dalam


akuntansi

Penugasan

Mendeskripsikan
jabatan dalam
bidang akuntansi

Menjelaskan pokok-pokok yang


memerlukan informasi akuntansi

Mengidentifikasi
pihak-pihak yang
membutuhkan
informasi akuntansi

TM
12

Tes tertulis

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Administrasi Farmasi jilid I,
Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.
Maringan Masri Simbolon, Drs. MM,
Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen

Menjelaskan prinsip dan fungsi


akuntansi
Menjelaskan penggolongan perusahaan
menurut jenis kegiatan dan menurut
bentuk hukum

Menerapkan prinsip- Menjelaskan pengertian harta, hutang,


prinsip akuntansi
modal, beban, dan pendapatan
Penggolongan
perusahaan
Penggolongan akun/
perkiraan

Menjelaskan
penggolongan
akun/perkiraan
Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan
bagi dirinya
2. Mencatat
transaksi dalam

Menjelaskan
pengertian dan

Pengertian dan
penggunaan

Menjelaskan pengertian dan


penggunaan persamaan akuntansi

Tes lisan

10

Administrasi Farmasi jilid I,


Pusdiknakes, 2004

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 39 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR
persamaan dasar
akuntansi

INDIKATOR
penggunaan
persamaan dasar
akuntansi
Mengidentifikasi
bentuk persamaan
dasar akuntansi
Mencatat transaksi
dalam persamaan
akuntansi
Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan
bagi dirinya

MATERI
PEMBELAJARAN
persamaan
akuntansi
Mengidentifikasi
bentuk persamaan
dasar akuntansi

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan bentuk persamaan dasar
akuntansi

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

Tes tertulis

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.

Penugasan

Menjelaskan pencatatan transaksi


dalam persamaan dasar akuntansi

Maringan Masri Simbolon, Drs. MM,


Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen

Mencatat transaksi
dalam persamaan
dasar akuntansi
Pengertian harta,
hutang dan modal.

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
3. Menyusun
Menyebutkan unsurlaporan keuangan
unsur laporan
dari persamaan
keuangan
dasar akuntansi
Menyusun laporan
keuangan dari
persamaan dasar
akuntansi

Unsur-unsur laporan Menjelaskan yang termasuk unsurkeuangan


unsur laporan keuangan
Menjelaskan cara menyususn laporan
keuangan dari persamaan dasar
akuntansi

Tes lisan
Tes tertulis
Penugasan

10

Administrasi Farmasi jilid I,


Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.
Maringan Masri Simbolon, Drs. MM,
Dasar-dasar Administrasi dan
Manajemen

Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan
bagi dirinya
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 40 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan sifat
fisika kimia obat
dan sifat fisika
kimia bahan
tambahan obat

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/2
Menerapkan prinsip-prinsip preformulasi
079.KK11
12 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menjelaskan sifat
fisika kimia obat yang
penting dalam
formulasi bentuk
sediaan obat

Tujuan studi
preformulasi

Menjelaskan sifat
fisika kimia bahan
tambahan obat yang
penting dalam
formulasi bentuk
sediaan obat

Koefisien partisi

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Solubilitas/kelarutan
Disolusi
Konstanta disosiasi
Kristalinitas
Polimorfisme
Solvat
Bentuk obat dan
kecepatan larut

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Menjelaskan tujuan studi preformulasi

Tes tulis

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok sifat fisika kimia
bahan obat yang penting untuk
formulasi bentuk sediaan obat (padat,
cair dan semi padat)

Unjuk kerja

TM
4

Sikap

Stabilitas

Definisi
pencampuran

Menjelaskan definisi pencampuran dan


klasifikasi pencampuran

PI

SUMBER BELAJAR
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok sifat fisika kimia
bahan tambahan obat yang penting
untuk formulasi bentuk sediaan obat
(padat, cair, semi padat)
Menugaskan membuat studi
preformulasi sediaan cair, padat dan
semipadat

PS

Lachman, L.., Lieberman, H.A.,


Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
2. Menerapkan cara
pencampuran
bahan

Menjelaskan
klasifikasi
pencampuran
Menjelaskan
mekanisme
pencampuran cairan
Menjelaskan
peralatan
pencampuran cairan
Menjelaskan

Klasifikasi
pencampuran

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok mekanisme
pencampuran cairan, peralatan
Mekanisme
pencampuran cairan dan pemilihan alat
pencampuran cairan
pencampuran cairan
Peralatan
pencampuran cairan Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok mekanisme
Pemilihan alat
pencampuran padatan dan peralatan
pencampuran bahan
pencampuran padatan

Tes tulis
Unjuk kerja
Sikap

Agoes, G., 2008, Pengembangan


Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Lachman, L.., Lieberman, H.A.,
Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 41 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR
pemilihan alat
pencampuran bahan
cair

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

cair
Mekanisme
pencampuran
padatan

Menjelaskan
mekanisme
Mekanisme
pencampuran padatan
pemisahan
Menjelaskan
Peralatan
peralatan
pencampuran
pencampuran padatan
padatan
Ingin tahu lebih dalam Pemilihan alat
dari sesuatu yang
pencampuran bahan
dipelajari, dilihat dan
padat
didengar
Saling menghargai
pendapat orang
3. Menjelaskan
pengaruh bentuk
sediaan terhadap
khasiat obat

Menyebutkan tujuan
dirancangnya
berbagai bentuk
sediaan farmasi

Kebutuhan akan
bentuk sediaan

Menjelaskan tujuan perancangan


bentuk sediaan farmasi

Tes tulis

Variasi bentuk
sediaan farmasi

Sikap

Menjelaskan
pertimbangan
terapeutik dalam
merancang bentuk
sediaan

Pertimbangan
terapeutik dalam
merancang bentuk
sediaan

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara berkelompok variasi bentuk
sediaan farmasi

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara berkelompok pertimbangan
terapeutik dalam merancang bentuk
sediaan farmasi

Unjuk kerja

Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk


Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Lachman, L.., Lieberman, H.A.,
Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 42 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan asal
tanaman obat
yang Folium,Flos
dan Fructusnya
dapat
dimanfaatkan
sebagai obat

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/1
Memahami farmakognosi - folium, flos dan fruktus dari tanaman obat
079.KK14-3
16 x 45 menit

INDIKATOR
Menyebutkan nama
tanaman asal
penghasil simplisia
berupa Folium Flos
dan fructus

MATERI
PEMBELAJARAN
Folium
Flos
Fructus

Menuliskan nama
tanaman obat
penghasil simplisia
Folium, Flos dan
Fructus sesuai
dengan ejaan latin

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Tebak kata nama-nama tanaman obat
yang dapat menghasilkan simplisia
Folium, Flos dan Fructus

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis

Sikap

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Depkes
RI,Pusdiknakes,Farmakognosi
II,2004

Tugas memberikan contoh tata cara


penulisan nama tanaman penghasil
simplisia Folium, Flos dan Fructus
sesuai ejaan latin yang bena

dr.Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia I,1999

Tebak gambar tanaman obat penghasil


simplisia Folium, Flos dan fructus

Yayasan keanekaragaman
Hayati,Tumbuhan Untuk
Pengobatan,Jakarta,2003

dr. Setiawan Dalimarta,Atlas


Tumbuhan Obat Indonesia II,2000

Depkes RI,Materia Medika


Indonesia,I-IV,1977-1980

Berusaha
menyelesaikan tugas
dengan sungguhsungguh
Aktif bertanya dan
komunikatif selama
mengikuti kegiatan
pembelajaran
2. Mengklasifikasika
n sistematika
tanaman obat
yang Folium,Flos
dan Fructusnya
dapat
dimanfaatkan
obat

Menyebutkan nama
simplisia,nama
sinonim, nama
tanaman, nama
familia berupa
Folium,Flos,Fructus

Folium
Flos
Fructus

Menyebutkan
sistematika simplisia
berupa Folium, Flos,
Fructus dari familia

Membuat kartu bergambar yang


mencamtumkan sistematika tanaman
obat yang menghasilkan simplisia
Folium, Flos dan Fructus yang meliputi
nama latin tanaman, nama resmi
simplisia, nama sinonim nama familia
pada kartu
Presentasi tentang tata cara penulisan
nama resmi simplisia
Mengelompokkan simplisia simplisia

Unjuk kerja
Proyek

Depkes
RI,Pusdiknakes,Farmakognosi
II,2004
dr.Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia I,1999
dr. Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia II,2000
Yayasan keanekaragaman
Hayati,Tumbuhan Untuk
Pengobatan,Jakarta,2003

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 43 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

yang sama

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

Folium, Flos dan Fructus berdasarkan


nama Familia yang sama

Mengerjakan tugas
tepat waktu

PI

SUMBER BELAJAR
Depkes RI,Materia Medika
Indonesia,I-IV,1977-1980

Memberi contoh tentang tata cara


penulisan nama resmi simplisia

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran
3. Melakukan
pembuatan
simplisia
Folium,Flos dan
Fructus

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Menjelaskan prosedur Folium


pembuatan simplisia
Flos
Folium, Flos dan
Fructus
Fructus

Presentasi prosedur pembuatan


simplisia Folium, Flos dan Fructus

Membuat simplisia
Folium, Flos dan
Fructus.

Membuat Simplisia berupa serbuk dari


Folium Flos dan Fructus

4(8)

Unjuk kerja
Proyek

Membuat simplisia Rajangan dari


Folium, Flos dan Fructus

dr.Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia I,1999
dr. Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia II,2000

Membuat makalah tentang pembuatan


simplisia Folium, Flos dan fructus

Menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu

Depkes
RI,Pusdiknakes,Farmakognosi
II,2004

Yayasan keanekaragaman
Hayati,Tumbuhan Untuk
Pengobatan,Jakarta,2003

Bicara lancar dan


komunikatif selama
presentasi

Depkes RI,Materia Medika


Indonesia,I-IV,1977-1980

Aktif bertanya selama


pembelajaran
4. Mengidentifikasi
Membedakan
simplisia Folium,
tanaman obat dan
Flos dan Fructus
simplisia Folium, Flos
dan tanaman obat
dan Fructus
yang folium,flos
berdasarkan
dan fructusnya
karakteristiknya
dapat
secara makroskopis
dimanfaatkan
dan organoleptis
sebagai obat
Mengidentifikasi sel
dan jaringan dari
simplisia Folium, Flos
dan Fructus
berdasarkan bentuk
spesifiknya secara
mikroskopis

Folium
Flos
Fructus

Mengidentifikasi tanaman obat secara


Tes tulis
makroskopis tentang morfologi tanaman Unjuk kerja
Mengidentifikasi simplisia Folium, Flos
Sikap
dan Fructus secara organoleptis

2(4)

Depkes
RI,Pusdiknakes,Farmakognosi
II,2004
dr.Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia I,1999
dr. Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia II,2000
Yayasan keanekaragaman
Hayati,Tumbuhan Untuk
Pengobatan,Jakarta,2003
Depkes RI,Materia Medika
Indonesia,I-IV,1977-1980

Aktif bertanya selama


kegiatan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 44 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

pembelajaran
Mengerjakan tugas
dengan sunguh
sungguh
5. Menjelaskan
manfaat dan
kandungan zat
berkhasiat dari
Folium,Flos dan
Fructus

Menyebutkan zat
Folium
berkhasiat dari bagian Flos
Folium, Flos dan
Fructus
Fructus
Menjelaskan manfaat
Folium,Flos dan
Fructus
Komunikatif dan
lancar dalam
mengemukakan
pendapat
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran

Presentasi istilah-istilah latin yang


berhubungan dengan indikasi-indikasi
dari simplisia Folium,Flos dan Fructus
Presentasi zat-zat berkhasiat yang
dikandung dalam simplisia Folium, Flos
dan Fructus
Presentasi manfaat simplisia Folium,
Flos dan Fructus berdasarkan zat
berkhasiat yang dikandungnya
Tebak istilah-istilah latin yang
berhubungan dengan indikasi-indikasi
dari simplisia Folium,Flos dan Fructus

Tes tulis
Sikap

Depkes
RI,Pusdiknakes,Farmakognosi
II,2004
dr.Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia I,1999
dr. Setiawan Dalimarta,Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia II,2000
Yayasan keanekaragaman
Hayati,Tumbuhan Untuk
Pengobatan,Jakarta,2003
Depkes RI,Materia Medika
Indonesia,I-IV,1977-1980

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 45 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan Uji
Kualitatif Bahan
Obat

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/1
Memahami uji kualitatif bahan obat
079.KK18-1
16 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan definisi
uji kualitatif bahan
obat
Menjelaskan
identifikasi anion
bahan obat

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Definisi uji kualitatif


bahan obat

Menjelaskan definisi uji kualitatif


bahan obat

Identifikasi anion
bahan obat

Menjelaskan definisi uji identifikasi


bahan obat

Identifikasi kation
bahan obat

Menjelaskan definisi uji identitas bahan


obat

Menjelaskan
identifikasi kation
bahan obat
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

SUMBER BELAJAR
TM

Tes Tulis

PS

PI
J.Roth,Herman, Blaschke
Goftfriend.1978. Analisis Farmasi,
Yogyakarta

Unjuk kerja

Menjelaskan identifikasi kation bahan


obat
Menjelaskan identifikasi anion bahan
obat

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
2. Melakukan Uji
Kualitatif Bahan
Obat

Melakukan identifikasi Cara melakukan


anion bahan obat
identifikasi anion
dan kation bahan
Melakukan identifikasi
obat
kation bahan obat

Menugaskan siswa melakukan


identifikasi anion dan kation bahan
obat.

Tes Tulis
Unjuk kerja

8(16)

J.Roth,Herman, Blaschke
Goftfriend.1978. Analisis
Farmasi,Yogyakarta FI ed IV , 1995

Melaksanakan tugas
yang seharusnya
dilakukan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 46 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Memahami
penyakit pada
sistem
pencernaan

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/2
Memahami dasar-dasar penyakit-penyakit non infeksi (Lanjutan)
079.KK06-3
32 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan penyakit
pada sistem
pencernaan
Menjelaskan etiologi
penyakit pada sistem
pencernaan : refluks
gastrousofagus, ulkus
peptikum,
malabsorbsi,
apendisitis, inflamasi
usus, divertikulum
hischprung, kanker
usus usofagus, kanker
lambung

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM

Penyakit sistem
Siswa mempresentasikan tugas
Tes lisan
pencernaan : refluks
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
gasroesofagus,ulkus
refluks gasroesofagus,ulkus peptikum,
Tugas
peptikum,
malabsorbsi, apendisitis, inflamasi
presentasi
malabsorbsi,
usus, Divertikulum, hischsprung, kanker
apendisitis, inflamasi
usofagus, kanker lambung
usus, Divertikulum,
hischsprung, kanker
usofagus, kanker
lambung

Penyakit sistem
muskuloskeletal:
distrofi otot, fraktur
tulang, osteomielitis
akut, osteoporosis,
osteomalasia dan

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987
Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain
2. Memahami
penyakit pada
sistem
muskuloskeletal

Menjelaskan penyakit
pada sistem
muskuloskeletal
Menjelaskan etiologi
pada sistem
muskuloskeletal :

Siswa mempresentasikan tugas


Tes lisan
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
distrofi otot, fraktur tulang, osteomielitis
Tugas
akut, osteoporosis, osteomalasia dan
presentasi
rakitis, artritis reumatoid osteoartritis,
skoliosis

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 47 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR
distrofi otot, fraktur
tulang, osteomielitis,
osteoporosis,
osteomalasia dan
rakitis, artritis
rheumatoid

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

rakitis, artritis
reumatoid
osteoartritis,
skoliosis

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain
3. Memahami
penyakit pada
sistem urinari

Menjelaskan penyakit
pada sistem
genitourinaria
Menjelaskan etiologi
pada sistem
genitourinaria :
ipospadia dan
epispadia, agenensis
ginjal, refluks
vesikoureter dan
urerovesikel, batu
ginjal kandung kemih,
glomerulnefritis,
miogloinuria, gagal
ginjal

Penyakit sistem
genitourinaria :
hipospadia dan
epispadia, agenesis
ginjal, refluks
vesikoureter dan
urerovesikel, batu
ginjal, kandung
kemih neurogenik,
glomerulonefritis,
miogloinuria, gagal
ginjal

Siswa mempresentasikan tugas


Tes lisan
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
hipospadia dan epispadia, agenesis
Tugas
ginjal, refluks vesikoureter dan
presentasi
urerovesikel, batu ginjal, kandung
kemih neurogenik, glomerulonefritis,
miogloinuria, gagal ginjal

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan etiologi
dan gambaran klinis
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 48 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR
4. Memahami
penyakit pada
sistem imun

INDIKATOR
Menjelaskan penyakit
pada sistem imun
Menjelaskan etiologi
penyakit pada sistem
imun: alergi, lupus
eritematosus sistemik
(LES), syndrom
imunodefisiensi

MATERI
PEMBELAJARAN
Penyakit sistem
imun : alergi, lupus
eritematosus
sistemik (LES),
syndrom
imunodefisiensi

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Siswa mempresentasikan tugas


Tes lisan
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
alergi, lupus eritematosus sistemik
(LES), syndrom imunodefisiensi

TM
6

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987
Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
penyakit
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain
5. Memahami
penyakit pada
sistem
reproduksi

Menjelaskan penyakit
pada sistem
reproduksi
Menjelaskan etiologi
penyakit pada sistem
reproduksi :
kriptorkidisme,
gangguan
peradangan pada
saluran reproduksi
pria, penyakit radang
panggul,
endometriosis,
ovarium polikistik,
penyakit fibrokistik
pada saluran

Penyakit sistem
Siswa mempresentasikan tugas
Tes lisan
reproduksi :
mengenai etiologi dan gambaran klinis : Tes Tulis
kriptorkidisme,
kriptorkidisme, gangguan peradangan
Tugas
gangguan
pada saluran reproduksi pria, penyakit
presentasi
peradangan pada
radang panggul, endometriosis,
saluran reproduksi
ovarium polikistik, penyakit fibrokistik
pria, penyakit
pada payudara, kanker pada saluran
radang panggul,
reproduksi pria, kanker pada saluran
endometriosis,
reproduksi wanita
ovarium polikistik,
penyakit fibrokistik
pada payudara,
kanker pada saluran
reproduksi pria,
kanker pada saluran
reproduksi wanita

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan
gambaran klinis
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 49 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain
6. Memahami
kelainan
penyakit akibat
pemakaian
napza

Menjelaskan
Penyakit kelainan
pengertian
karena
ketergantungan pada
ketergantungan
narkotika, psikotropika
pada napza
dan zat adiktif
Menjelaskan ciri-ciri
pemakai dan faktor
pendorong
ketergantungan

Siswa mempresentasikan tugas


mengenai penyakit karena
keergantungan pada narkotika,
psikotropika dan zat adiktif

Tes lisan
Tes tulis
Tugas
presentasi

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, 1987


Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin
Thn 2008
Guyton, Fisiologi Manusia dan
mekanisme Penyakit
Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Menjelaskan jenisjenis narkotika,


psikotropika dan zat
adiktif yang dapat
menimbulkan
ketergantungan
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 50 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Mengelola
perbekalan
farmasi
berdasarkan
penggolongan
obat

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/2
Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang farmasi
079.KK09
32 x 45 menit

INDIKATOR
Menyebutkan
penggolongan obat
Menjelaskan
pengadaan obat di
sarana distribusi
(apetek,PBF,Rumah
sakit)
Menjelaskan
penyimpanan obat di
sarana distribusi
(apotek,PBF,Rumah
sakit)

MATERI
PEMBELAJARAN
Penggolongan obat
berdasarkan
undang-undang
Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi obat di
apotek
Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi obat di
PBF

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan penggolongan obat
berdasarkan undang-undang
Menjelaskan pengelolaan (pengadaan,
penyimpanan, penyaluran,
pemusnahan, dan dokumentasi) obat di
apotek
Mendiskusikan pengelolaan obat di
apotek sesuai pengalaman magang di
apotek

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis
Sikap

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Permenkes No
918/Menkes/Per/X/1993
Kepmenkes No
1191/Menkes/SK/IX/2002
Permenkes 922/Menkes/Per/X/1993
Kepmenkes No
1332/Menkes/SK/X/2002
Kepmenkes No
1027/Menkes/SK/IX/2004
Kepmenkes No
1197/Menkes/SK/X/2004

Menjelaskan
penyaluran/pendistrib
usian obat di sarana
distribusi(apotek,PBF, Pengadaan,
Rumah sakit)
penyimpanan,
penyaluran,
Menjelaskan
pemusnahan , dan
pemusnahan obat di
dokumentasi obat di
sarana distribusi
Rumah Sakit
Menjelaskan
dokumentasi obat di
sarana distribusi
Aktif bertanya tentang
pengelolaan obat di
suatu sarana distribusi
(rasa ingin tahu)
Menggunakan bahasa
yang komunikatif
dalam diskusi

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 51 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

(komunikatif)
Mengharagi pendapat
orang lain dalam
diskusi (menghargai)
2. Mengelola alat
kesehatan

Menjelaskan
pengertian alat
kesehatan
Menjelaskan
pengadaan alat
kesehatan di sarana
distribusi
Menjelaskan
penyimpanan alat
kesehatan di sarana
distribusi
Menjelaskan
penyaluran/pendistrib
usian alat kesehatan
di sarana distribusi
dijelaskan
Menjelaskan
pemusnahan alat
kesehatan di sarana
distribusi
Menjelaskan
dokumentasi alat
kesehatan di sarana
distribusi

Pengertian alat
Menjelaskan pengertian alat kesehatan
kesehatan dan jenisbeserta contoh-contohnya
jenis alat kesehatan Menjelaskan pengelolaan (pengadaan,
Pengadaan,
penyimpanan, penyaluran,
penyimpanan,
pemusnahan, dan dokumentasi) alat
penyaluran,
kesehatant di apotek
pemusnahan , dan
Menjelaskan pengelolaan (pengadaan,
dokumentasi alat
penyimpanan, penyaluran,
kesehatan di apotek
pemusnahan, dan dokumentasi) alat
Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi alat
kesehatan di PBF

Tes tulis

Ditjen Pom, Kumpulan Peraturan


Perundang-undangan Alat
Kesehatan dan PKRT

Ditjen Pom, Kumpulan Peraturan


Perundang-undangan Alat
Kesehatan dan PKRT

Sikap

nkesehat di PBF
Menjelaskan pengelolaan (pengadaan,
penyimpanan, penyaluran,
pemusnahan, dan dokumentasi) alat
kesehatan di PBF

Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi alat
kesehatan di Rumah
Sakit

Aktif bertanya tentang


pengelolaan alat
kesehatan di suatu
sarana distribusi (rasa
ingin tahu)
3. Mengelola PKRT

Menjelaskan
pengertian PKRT
Menjelaskan

Pengertian PKRT
dan jenis-jenis
PKRT

Menjelaskan pengertian PKRT

Tes tulis

Menjelaskan penggolongan PKRT

Sikap

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 52 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

pengadaan PKRT di
sarana distribusi

Pengadaan,
penyimpanan,
Menjelaskan
penyaluran,
penyimpanan PKRT di
pemusnahan , dan
sarana distribusi
dokumentasi PKRT
di apotek
Menjelaskan
penyaluran/pendistrib Pengadaan,
usian PKRT di sarana
penyimpanan,
distribusi
penyaluran,
pemusnahan , dan
Menjelaskan
dokumentasi PKRT
pemusnahan PKRT di
di PBF
sarana distribusi
Menjelaskan
dokumentasi PKRT di
sarana distribusi
Aktif bertanya tentang
pengelolaan PKRT di
suatu sarana distribusi
(rasa ingin tahu)
4. Mengelola obat
golongan
narkotika dan
psikotropika

Menjelaskan
pengadaan obat
golongan narkotika
dan psikotropika di
sarana distribusi
Menjelaskan
penyimpanan obat
golongan narkotika
dan psikotropika di
sarana distribusi

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

Menugaskan siswa mencari contohcontoh PKRT


Menjelaskan pengelolaan PKRT
(pengadaan, penyimpanan, penyaluran,
pemusnahan,dan dokumentasi)

Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi PKRT
di Rumah Sakit

Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi obat
golongan narkotika
dan psikotropika di
apotek

Menjelaskan
penyaluran/pendistrib
usian obat golongan
narkotika dan
psikotropika di sarana
distribusi

Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi obat
golongan narkotika
dan psikotropika di
PBF

Menjelaskan
pemusnahan obat

Pengadaan,
penyimpanan,

Menjelaskan pengelolaan (pengadaan,


penyimpanan,penyaluran,
pemusnahan,dan dokumentasi) obat
narkotika di sarana distribusi

UU RI No 35 tahun 2009
UU RI No 5 tahun 1997

Menjelaskan pengelolaan (pengadaan,


penyimpanan,penyaluran,
pemusnahan,dan dokumentasi) obat
psikotropika di sarana distribusi.

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 53 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR
golongan narkotika
dan psikotropika di
sarana distribusi
Menjelaskan
dokumentasi obat
golongan narkotika
dan psikotropika di
sarana distribusi

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR

penyaluran,
pemusnahan , dan
dokumentasi obat
golongan narkotika
dan psikotropika di
Rumah Sakit

Aktif bertanya tentang


pengelolaan obat
narkotika dan
psikotropika di suatu
sarana distribusi (rasa
ingin tahu)
5. Menerapkan cara- Menjelaskan tujuan
cara pembuatan
pembuatan laporan
laporan narkotika
narkotika dan
dan psikotropika
psikotropika
Menjelaskan format
laporan narkotika dan
psikotropika

Tujuan pembuatan
laporan narkotika
dan psikotropika
Contoh laporan
narkotika dan
psikotropika

Menjelaskan tujuan pembuatan laporan


narkotika dan psikotropika

Tes tulis

Menjelaskan cara membuat laporan


narkotika dan psikotropika

Unjuk kerja

Sikap

UU RI No 35 tahun 2009
UU RI No 5 tahun 1997

Menugaskan siswa membuat laporan


narkotika dan psikotropika

Membuat laporan
narkotika dan
psikotropika
Aktif bertanya tentang
pengelolaan obat di
suatu sarana distribusi
(rasa ingin tahu)
Mengerjakan tugas
tepat waktu (disiplin)
Mengerjakan tugas
dengan dengan
penuh tanggung
jawab
6. Menerapkan
pengelolaan
pemasaran obat

Menjelaskan
Pemasaran, konsep
pengertian pemasaran
pemasaran, dan
strategi pemasaran
Menjelaskan konsep

Menjelaskan pengertian pemasaran,


konsep pemasaran, dan strategi
pemasaran

Tes tulis
Sikap

Manajemen Pemasaran,
Prof.DR.Sofjan Assauri, M.B.A.
Kepmenkes No

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 54 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


KOMPETENSI
DASAR

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

pemasaran

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Praktek memasarkan obat di apotek

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN
Unjuk kerja

TM

PS

PI

SUMBER BELAJAR
1027/Menkes/SK/IX/2004

Menjelaskan strategi
pemasaran
Mempraktekkan
pemasaran obat
dalam skala kecil
seperti di apotek
,sesuai kriteria yang
ditetapkan
Aktif bertanya tentang
pengelolaan obat di
suatu sarana distribusi
(rasa ingin tahu)
Kreatif dalam praktek
memasarkan obat
(kreatif)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 55 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KODE KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI
DASAR
1. Melakukan
pencatatan
transaksi dalam
jurnal

: SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


: Kompetensi Kejuruan
: XI/2
: Memahami pengelolaan buku jurnal, buku besar dan cara penyelesaian siklus akutansi perusahaan jasa
: 079.KK10-2
: 32 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menyebutkan macam- Bukti pencatatan


macam pencatatan
transaksi
transaksi
Kode akun
Mengidentifikasi data Menganalisis
transaksi
transaksi dalam
Menjelaskan tekhnik
pengkodean akun

perusahaan jasa
Jurnal umum

Menganalisis
transaksi yang terjadi
dalam perusahaan
jasa

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN

Menjelaskan dan menyebutkan macam- Tes lisan


macam bukti transaksi
Tes tertulis
Menjelaskan dan menyebutkan macam- Penugasan
macam kode akun

TM
12

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Administrasi Farmasi jilid I,
Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.

Menjelaskan cara menganalisis


transaksi dalam perusahaan jasa

Soemarso SR, Akuntansi Suatu


Pengantar

Menjelaskan jurnal umum

A.O. Simangunsong, Drs.


Pengantar Akuntansi I

Menjelaskan cara mencatat transaksi


pada jurnal umum

Menganalisis dan
mencatat transaksi ke
jurnal umum
Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan
Melaksanakan tugas
dengan penuh
tanggung jawab

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 56 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menguasai tata
cara posting
(membukukan
jurnal ke buku
besar)

Membukukan jumlah
angka dari jurnal ke
buku besar (memposting jurnal ke buku
besar)

Buku besar

Menjelaskan tata cara mem-posting

Tes lisan

Neraca saldo

Menjelaskan cara menyusun neraca


saldo

Tes tertulis

10

Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.


Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.

Penugasan

Soemarso SR, Akuntansi Suatu


Pengantar

Menyusun daftar
saldo akun dalam
buku besar

A.O. Simangunsong, Drs.


Pengantar Akuntansi I

Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan
3. Menyelesaikan
siklus akuntansi
preusahaan jasa

Administrasi Farmasi jilid I,


Pusdiknakes, 2004

Membuat jurnal
penyesuaian

Jurnal penyesuaian

Menyusun neraca
lajur

Laporan keuangan

Neraca lajur

Menyusun laporan
keuangan
Membuat jurnal
penutup

Menjelaskan cara membuat jurnal


penyesuaian

Tes lisan
Tes tertulis

Menjelaskan cara membuat neraca lajur Penugasan


Menjelaskan cara menyusun laporan
keuangan

10

Administrasi Farmasi jilid I,


Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.
Soemarso SR, Akuntansi Suatu
Pengantar
A.O. Simangunsong, Drs.
Pengantar Akuntansi I

Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan
Melaksanakan tugas
dengan penuh
tanggung jawab

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 57 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan asal
tanaman obat
yang semen
,Amylum dan
oleumnya dapat
dimanfaatkan
sebagai obat

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/2
Memahami farmakognosi - semen, amilum dan oleum dari tanaman obat
079.KK14-4
16 x 45 menit

INDIKATOR
Menyebutkan nama
tanaman asal
penghasil simplisia
berupa Semen,
Amylum dan Oleum

MATERI
PEMBELAJARAN
Semen
Amylum
Oleum

Menuliskan nama
tanaman obat
penghasil simplisia
Semen, Amylum, dan
Oleum sesuai dengan
ejaan latin
Berusaha dengan
sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan
tugas.

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Tebak katar nama-nama tanaman obat
yang dapat menghasilkan simplisia
Semen, Amylum dan Oleum
Tugas memberikan contoh cara
penulisan nama tanaman penghasil
simplisia Semen, Amylum dan Oleum
sesuai ejaan latin yang benar
Tebak gambar tanaman obat penghasil
simplisia Semen, Amylum dan Oleum

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis
Sikap

PS

SUMBER BELAJAR
PI
DepKes RI, Farmakope Indonesia
Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

Aktif bertanya dan


komunikatif selama
mengikuti kegiatan
pembelajaran

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 58 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Mengklasifikasika
n sistematika
tanaman obat
yang
semen,amylum,
dan oleumnya
dapat
dimanfaatkan
sebagai obat

Menyebutkan nama
Semen
simplisia,nama
Amylum
sinonim, nama
Oleum
tanaman, nama
familia berupa Semen,
Amylum dan Oleum
Menyebutkan
sistematika simplisia
berupa Semen,
Amylum dan Oleum
dari familia yang sama
Mengerjakan tugas
tepat waktu

Membuat kartu bergambar dengan


mencantumkan sistematika tanaman
obat yang menghasilkan simplisia
Semen, Amylum dan Oleum yang
meliputi nama latin tanaman, nama
resmi simplisia, nama sinonim nama
familia

Unjuk kerja

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979

Sikap

DepKes RI, Ekstra Farmakope


Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978

Memberikan contoh tata cara penulisan


nama resmi simplisia

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid II, tahun 1978

Mengelompokkan simplisia simplisia


Semen, Amylum dan Oleum
berdasarkan nama Familia yang sama

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran
3. Melakukan
pembuatan
simplisia semen,
amylum dan
oleum

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid V, tahun 19

Menjelaskan prosedur Semen


pembuatan simplisia
Amylum
Membuat simplisia
Oleum

Membuat simplisia Semen dan Amylum

Tes tulis

Membuat Simplisia berupa serbuk dari


Semen dan Amylum

Unjuk kerja

Menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu

Membuat makalah tentang pembuatan


simplisia Semen, dan Amylum

Bicara lancar dan


komunikatif selama
presentasi

Presentasi prosedur pembuatan


simplisia Semen, dan Amylum

Aktif bertanya selama


pembelajaran

Sikap

4(8)

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 59 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


4. Mengidentifikasi
simplisia
semen,amylum,ol
eum dan tanaman
obat yang
semen,amylum
dan oleumnya
dapat
dimanfaatkan
sebagai obat

a. Membedakan
tanaman obat
penghasil simplisia
simplisia Semen,
amylum dan oleum
berdasarkan bentuk
morfologinya

Semen
Amylum
Oleum

Mengidentifikasi tanaman obat secara


Tes tulis
makroskopis tentang morfologi tanaman Unjuk kerja
Mengidentifikasi simplisia Semen,
Sikap
Amylum dan Oleum secara organoleptis

2(4)

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978

b. Mengidentifikasi
simplisia semen,
amylum dan oleum
berdasarkan bentuk
karakteristiknya
secara makroskopis
dan organoleptis

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid II, tahun 1978

c. Aktif bertanya
selama kegiatan
pembelajaran

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid V, tahun 19

DepKes RI, Materia Medika


Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990

d. Mengerjakan tugas
dengan sunguh
sungguh
5. Menjelaskan
manfaat dan
kandungan zat
berkhasiat dari
simplisia
semen,amylum
dan oleum

Menyebutkan zat
Semen
berkhasiat dari bagian Amylum
Semen, Amylum dan
Oleum
Oleum

Tebak istilah-istilah latin yang


berhubungan dengan indikasi-indikasi
dari simplisia Semen, Amylum dan
Oleum

Menjelaskan manfaat
Semen Amylum dan
Oleum

Presentasi zat-zat berkhasiat yang


dikandung dalam simplisia Semen,
Amylum dan Oleum

Komunikatif dan
lancar dalam
mengemukakan
pendapat :

Presentasi manfaat simplisia Semen,


Amylum dan Oleum berdasarkan zat
berkhasiat yang dikandungnya

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran.

Tes tulis
Sikap

DepKes RI, Farmakope Indonesia


Edisi III, tahun 1979
DepKes RI, Ekstra Farmakope
Indonesia, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid I, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid II, tahun 1978
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid III, tahun 1979
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid IV, tahun 1990
DepKes RI, Materia Medika
Indonesia, Jilid V, tahun 19

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 60 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Mendeskripsikan
obat tradisional
dan fitofarmaka

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/2
Membuat obat tradisional dan fitofarmaka
079.KK15
64 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

TM

Menjelaskan obat
tradisional

Penggolongan obat
tradisional

Menjelaskan penggolongan obat


tradisional

Tes tulis

Menjelaskan obat
fitofarmaka

Jamu

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok tentang Jamu

Sikap

Obat Herbal
Ingin tahu lebih dalam
Terstandar
dari sesuatu yang
Fitomarmaka
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang lain
Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok tentang Obat Herbal
Terstandar
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok tentang Fitofarmaka
Menugaskan siswa untuk mencari
resep Jamu, resep Obat Herbal
Terstandar dan resep Fitofarmaka.

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN

Unjuk keja

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Prof. Dr. Supriyatna, M.Sc.,
Farmasetika Dasar, Konsep teori
dan aplikasi pembuatan obat,
penerbit Widya padjadjaran.
http:moko3 1.
Wordpress.com/2009/05/01/jamuobat-herbal-terstandar.

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 61 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Membuat sediaan Membuat sediaan
ekstrak dan
ekstrak dari campuran
tinctura dari
bahan obat
campuran bahan
Membuat sediaan
obat
tinctura dari campuran
bahan obat

Pembagian
Ekstrak kering
Perolehan cairan
ekstrak

Penguapan cairan
pengekstraksi
Ingin tahu lebih dalam

Komplikasi pada
dari sesuatu yang
penguapan cairan
dipelajari, dilihat dan
pengekstraksi
didengar

Mengendalikan
Saling menghargai
ekstrak terhadap
pendapat orang lain
kandungan bahan
Melaksanakan tugas
aktif dan
dengan tanggung
penyimpanannya
jawab
Pengujian

Menjelaskan tujuan pembuatan sediaan Tes tuls


ekstrac
Unjuk kerja
Mendiskusikan dan mempresentasikan sikap
secara kelompok membuat sediaan
ekstrak kering

8(16)

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok membuat sediaan
ekstrak cair

Agoes, G., 2008, Pengembangan


Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI

Menugaskan membuat sediaan ekstrak


cair dan ektrak kering

Ekstrak cair
Infus, rebusan,
maserat
3. Membuat sediaan Menjelaskan proses
ekstrak/galenika
penyarian
Menjelaskan macammacam bentuk
sediaan galenik
Membedakan bentuk
sediaan galenik

Sejarah galenik

Menjelaskan pengertian penyarian

Tes tertulis

Cairan penyari

Menjelaskan tujuan penyarian

Tes lisan

Simplisia

Menjelaskan macam-macam cairan


penyari, keuntungan dan kerugiannya
Cara-cara penyarian

Menjelaskan cara mempersiapkan


Bentuk sediaan
simplisia
galenik

Melakukan proses
penyarian
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

Observasi
Penilaian
produk

10 (20)

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI

Menjelaskan cara-cara penyarian


(maserasi, digerasi, perkolasi,
reperkolasi, perkolasi dengan tekanan,
infudasi)

Van Duin, C.F., Buku Penuntun Ilmu


Resep dalam Praktek dan Teori,
terjemahan K. Satiadarma, S.P.
Nainggolan, E. Wangsaputra, PT.
Soeroengan, Jakarta

Menjelaskan bentuk sediaan galenika


(tinctura, ekstrak, infus, aqua aromatika,
olea pinguia, olea volatil, sirup)

Anief, M., 1988, Ilmu Meracik Obat


Teori dan Praktek, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

Melakukan salah satu cara penyarian

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 62 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


4. Membuat sediaan Membuat obat
obat tradisional
tradisional

Menjelaskan obat
tradisional

Pembuatan sedian padat: Granul,


Serbuk, Kapsul, Tablet.

Tes Tulis

Menjelaskan
Menjelaskan cara
persyaratan mutu obat
pembuatan obat
tradisional
tradisional padat (
granul, serbuk,
Ingin tahu lebih dalam
kapsul, tablet )
dari sesuatu yang

Pembuatan sediaan cair: Larutan,


Sirup, Emulsi.

Sikap

dipelajari, dilihat dan


didengar
Mandiri dalam
kegiatan praktek

Menjelaskan cara
pembuatan obat
tradisional cair
(larutan, sirop,
emulsi)

10(20)

Unjuk kerja

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI

Pembuatan sediaan untuk tujuan


penggunaan lokal: Krem, Salap, Gel,
Supositoria, Erosol, Medicinal patch,
Jam, Inhaler stick, Patches.

Van Duin, C.F., Buku Penuntun Ilmu


Resep dalam Praktek dan Teori,
terjemahan K. Satiadarma, S.P.
Nainggolan, E. Wangsaputra, PT.
Soeroengan, Jakarta

Menjelaskan cara
pembuatan obat
tradisional untuk
tujuan lokal (Krem,
Salap, Gel,
Supositoria, Erosol,
Medicinal patch,
Jam, Inhaler stick,
Patches).
5. Melakukan
pembuatan
sediaan
fitofarmaka

Membuat sediaan
fitofarmaka

Definisi sediaan
Fitofarmaka

Menjelaskan definisi sediaan


Fitofarmaka

Tes Tulis

Menjelaskan tahapan
uji sediaan
Fitofarmaka

Syarat-syarat
Fitofarmaka

Menjelaskan syarat-syarat sediaan


golongan Fitofarmaka

Sikap

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Menugaskan siswa mencari produk


yang termasuk Fitofarmaka

Unjuk kerja

10(20)

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI

Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 63 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan Uji
Kuantitatif Bahan
Obat

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XI/2
Memahami uji kuantitatif bahan obat
079.KK18-2
16 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan definisi
uji kuantitatif bahan
obat
Menjelaskan prinsip
penetapan kadar
bahan obat secara
titrasi asam basa

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Definisi uji kuantitatif Menjelaskan definisi uji kuantitatif


bahan obat
bahan obat
Teori asam-basa

Menjelaskan Prinsip penetapan kadar


bahan obat secara titrasi asam basa
Indikator asam-basa

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes Tulis
Unjuk kerja

PS

SUMBER BELAJAR
PI
J.Roth,Herman, Blaschke
Goftfriend.1978. Analisis
Farmasi,Yogyakarta

Prinsip penetapan
kadar bahan obat
secara titrasi asam
Ingin tahu lebih dalam
basa
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 64 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Melakukan Uji
Kuantitatif Bahan
Obat

Melakukan penetapan Cara melakukan


kadar bahan obat
penetapan kadar
secara titrasi asambahan obat secara
basa
titrasi asam basa
Melakukan
perhitungan
penetapan kadar
bahan obat secara
titrasi asam basa
berdasarkan data
hasil percobaan
dilakukan

Contoh-contoh obat
yang dititrasi secara
asam-basa

Menugaskan siswa melakukan


penetapan kadar ahan obat secara
titrasi asam-basa

Tes Tulis
Unjuk kerja

8(16)

J.Roth,Herman, Blaschke
Goftfriend.1978. Analisis
Farmasi,YogyakartaFI ed IV , 1995

Menugaskan siswa melakukan


penelusuran terhadap FI ed IV 1995
obat-obat yang ditentukan kadarnya
secara titrasi asam-basa

Contoh perhitungan
penetapan kadar
bahan obat secara
titrasi asam-basa

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 65 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menguasai
pengertian, jenis
transaksi dan
pencatatan
transaksi
perusahaan
dagang

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/1
Memahami pencatatan akutansi perusahaan dagang dan penggolongan transaksi akutansi perusahaan dagang
079.KK10-3
32 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan
pengertian
perusahaan dagang
Menjelaskan dan
menyebutkan
persyaratan dalam
perjanjian jual beli
barang
Menyebutkan jenis
transaksi perusahaan
dagang
Melakukan
pencatatan transaksi
perusahaan dagang

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU
PENILAIAN

Pengertian
perusahaan dagang

Menjelaskan pengertian perusahaan


dagang

Tes lisan

Persyaratan dalam
perjanjian jual beli
barang

Menjelaskan dan menyebutkan


persyaratan dalam perjanjian jual beli
barang

Penugasan

Jenis transaksi
perusahaan dagang

Menjelaskan jenis transaksi perusahaan


dagang

Pencatatan
transaksi
perusahaan dagang

Menjelaskan cara mencatat transaksi


perusahaan dagang dalam jurnal
umum, jurnal pembelian, jurnal
pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan
jurnal penerimaan kas

Jurnal umum
perusahaan dagang

Tes tertulis

TM
14

PS

PI

SUMBER BELAJAR
Administrasi Farmasi Jilid II,
Pusdiknakes 2003
Akuntansi II, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs.Sumardi, M.M
Soemarso SR, Akuntansi Suatu
Pengantar
A.O. Simangunsong, Drs.
Pengantar Akuntansi I

Jurnal pembelian

Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan

Jurnal pengeluaran
kas

Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

Jurnal penerimaan
kas

Jurnal penjualan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 66 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menguasai tata
cara posting
(membukukan
jurnal ke buku
besar)

Memposting jurnal
umum/ khusus ke
buku besar

Buku besar

Menjelaskan pengertian buku besar

Tes lisan

Buku besar
pembantu

Menjelaskan cara memposting jurnal


umum/khusus ke buku besar

Tes tertulis

Memposting jurnal
khusus ke buku besar

Buku besar
pembantu hutang

Menyediakan waktu
untuk membaca
berbagai bacaan

Buku besar
pembantu piutang

Penugasan

18

Administrasi Farmasi Jilid II,


Pusdiknakes 2003
Akuntansi II, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs.Sumardi, M.M
Soemarso SR, Akuntansi Suatu
Pengantar
A.O. Simangunsong, Drs.
Pengantar Akuntansi I

Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 67 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/1
Memahami teknik pembuatan sediaan obat, dalam skala kecil dan dalam skala industri
079.KK12
64 x 45 menit
MATERI
PEMBELAJARAN

INDIKATOR

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Tes tertulis

1.Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan tablet

Menyebutkan
keuntungan dan
kerugian sediaan
tablet

Menyebutkan jenisjenis tablet dan


menjelaskan

Menjelaskan sediaan tablet secara


umum (pengantar)
Mendiskusikan dan mempresentasikan
Keuntungan
dan
secara kelompok keuntungan dan
kerugian
sediaan
kerugian sediaan tablet
tablet
Mendiskusikan dan mempresentasikan
Jenis-jenis tablet
secara kelompok jenis-jenis tablet
Formulasi tablet
Mendiskusikan dan mempresentasikan
Tablet kompresi
formulasi tablet

Menjelaskan formulasi
tablet

Menjelaskan sifat dan


Metode pembuatan Mendiskusikan dan mempresentasikan
kualitas tablet
tablet kompresi
secara kelompok sifat dan kualitas
kompresi
tablet kompresi

Permasalahan
Menjelaskan metode
selama proses
Mendiskusikan dan mempresentasikan
pembuatan tablet
secara kelompok metode pembuatan
kompresi
Penyalutan tablet
tablet kompresi
Menjelaskan
Tablet Cetak
Mendiskusikan dan mempresentasikan
permasalahan selama
Bentuk
pelepasan
secara kelompok macam-macam
proses
terkendali
permasalahan selama proses
Menjelaskan
pembuatan tablet kompresi
Pengemasan
dan
penyalutan tablet
penyimpanan tablet Mendiskusikan dan mempresentasikan
Menjelaskan jenis
secara kelompok penyalutan tablet
tablet cetak

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN

Unjuk Kerja
Sikap
Proyek

TM

PS

8(16)

SUMBER BELAJAR
PI
Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Lachman, L.., Lieberman, H.A.,
Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 68 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


Menjelaskan tablet
bentuk pelepasan
terkendali
Menjelaskan
pengemasan dan
penyimpanan tablet
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok jenis tablet cetak
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok sediaan tablet dengan
pelepasan terkendali
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pengemasan dan
pentimpanan tablet

Tertib dan patuh


selama kegiatan
pembelajaran

Praktik membuat tablet dengan mesin

Saling menghargai
pendapat orang lain

Menguji tablet hasil praktik (meliputi


keseragaman ukuran-FI III,
keseragaman bobot-FI III)

Saling bekerja sama


dalam melaksanakan
praktik kelompok

cetak single punch

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 69 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan
supositoria

Menjelaskan faktorfaktor yang


mempengaruhi
absorpsi obat dari
supositoria rektal

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
absorpsi obat di
dalam rektum

Mengklasifikasikan
basis supositoria dan
menjelaskan

Bahan tambahan

Menyebutkan bahan
tambahan pada
formulasi supositoria
dan menjelaskan
Menjelaskan
Pemilihan basis
supositoria

Basis supositoria
Pemilihan basis
supositoria

Menjelaskan definisi supositoria

Tes tertulis

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok faktor-faktor yang
mempengaruhi absorpsi obat di dalam
rektum

Unjuk Kerja

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok basis supositoria

Formulasi
supositoria

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok bahan tambahan
pada formulasi supositoria

Faktor pengganti
dosis/bilangan
pengganti

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok pemilihan basis
supositoria

Metode pembuatan
supositoria
Menjelaskan formulasi
supositoria untuk efek Manufaktur
sistemik dan lokal
supositoria
Menjelaskan faktor
Pengujian
penggantian dosis
supositoria
dan menghitung
Pengemasan dan
Menjelaskan metode
penyimpanan
pembuatan
supositoria
supositoria
Menjelaskan
manufaktur
supositoria
Menjelaskan
pengujian supositoria
(Uji kisaran leleh, uji
waktu melunak, uji
kehancuran, uji
disolusi)

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok formulasi supositoria
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok faktor penggantian
dosis/bilangan pengganti
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok metode pembuatan
supositoria

Sikap
Proyek

4(8)

Agoes, G., 2008, Pengembangan


Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Lachman, L.., Lieberman, H.A.,
Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok manufaktur
supositoria
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pengujian supositoria
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pengemasan dan
penyimpanan suppsitoria
Praktik membuat sediaan supositoria

Pengemasan dan
penyimpanan
supositoria dijelaskan
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
PROGRAM STUDI KEAHLIAN
: KESEHATAN
pembelajaran
KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI
Saling menghargai
pendapat orang lain
Saling bekerja sama
dalam melaksanakan
praktik kelompok

Halaman 70 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


3. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan steril

Menjelaskan rute
pemberian parenteral

Rute pemberian
parenteral

Menjelaskan jenis Jenis-jenis obat


jenis obat suntik resmi
suntik resmi

Menjelaskan pengertian steril, sterilisasi Tes tertulis


dan tujuan pembuatan sediaan steril
Unjuk kerja
Mendiskusikan dan mempresentasikan Sikap
secara kelompok rute pemberian
parenteral

Menjelaskan pelarut
dan pembawa untuk
obat suntik

Pelarut dan
pembawa untuk obat Mendiskusikan dan mempresentasikan
suntik
secara kelompok jenis-jenis obat suntik

Menjelaskan Zat-zat
penambah sediaan
obat suntik

Zat-zat penambah

Menjelaskan metodemetode sterilisasi

Pirogen dan uji


pirogen

Menjelaskan pirogen
dan uji pirogen

Pembuatan produk
parenteral

Menjelaskan proses
pembuatan produk
parenteral

Pengemasan,
pemberian etiket
dan penyimpanan
obat suntik

Menjelaskan
pengemasan,
pemberian etiket dan
penyimpanan obat
suntik
Menjelaskan tujuan
pemberian sediaan
parenteral volume
besar (large volume
parenteral)

Metode-metode
sterilisasi

Sediaan parenteral
volume besar (large
volume parenteral)
Larutan irigasi dan
dialisis

Menjelaskan larutan
irigasi dan dialisis
Aktif bertanya selama
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok pelarut dan pembawa
obat suntik
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok zat-zat tambahan
dalam formulasi obat suntik
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok metode-metode
sterilisasi
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pirogen dan uji
pirogen
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pembuatan produk
parenteral

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok pengemasan,
pemberian etiket dan penyimpanan
obat suntik
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok sediaan parenteral
volume besar (LVP)
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok larutan irigasi dan
dialisis
Penugasan terstruktur cara pengujian
obat suntik menurut FI edisi IV
Praktik sterilisasi alat gelas

Saling menghargai
pendapat orang lain
Saling bekerja sama
dalam melaksanakan
praktik kelompok

PROGRAM STUDI KEAHLIAN


: KESEHATAN

KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 71 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


4. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan aerosol
farmasetik

Menjelaskan definisi
aerosol farmasetik
Menjelaskan
keuntungan dan
kerugian sediaan
aerosol
Menjelaskan
mekanisme/prinsip
kerja aerosol
Menyebutkan dan
menjelaskan
komponen/
kelengkapan dari
kemasan sediaan
aerosol

Keuntungan sediaan Menjelaskan definisi aerosol farmasetik


aerosol
Mendiskusikan dan mempresentasikan
Prinsip aerosol
secara kelompok keuntungan sediaan
aerosol
Komponen dari
kemasan aerosol
Formulasi aerosol
farmasi
Pembuatan aerosol
farmasi
Pengujian aerosol
farmasi
Penandaan dan
penyimpanan
sediaan aerosol

Menjelaskan formulasi
aerosol farmasi
Menjelaskan proses
pembuatan sediaan
aerosol
Menjelaskan
pengujian aerosol
farmasi

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok mekanisme/prinsip
kerja aerosol
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok komponen dari
kemasan aerosol
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok formulasi aerosol
farmasi
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok cara pembuatan
aerosol
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pengujian aerosol
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok penandaan dan
penyimpanan sediaan aerosol farmasi

Tes tertulis
Unjuk kerja
Sikap

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung
Lachman, L.., Lieberman, H.A.,
Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid III,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Menjelaskan
penandaan dan
penyimpanan sediaan
aerosol
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
Saling menghargai
pendapat orang lain

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 72 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


5. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan kapsul

Menyebutkan bagianbagian dan ukuran


kapsul gelatin keras
Menjelaskan
penyimpanan kapsul
kosong

Kapsul gelatin keras


Formulasi kapsul
dan pemilihan
ukuran kapsul
Pengisian cangkang
kapsul

Menjelaskan formulasi Membersihkan dan


kapsul dan pemilihan
mengkilapkan
ukuran kapsul
kapsul
Menjelaskan metode
Pembuatan kapsul
pengisian cangkang
gelatin lunak
kapsul
Penerapan
Menjelaskan cara
pemakaian kapsul
membersihkan dan
gelatin lunak
mengkilapkan kapsul
Pengemasan dan
Menjelaskan proses
penyimpanan kapsul
pembuatan kapsul
gelatin lunak
Menjelaskan kriteria
bahan yang dapat
dibuat kapsul gelatin
lunak dan tidak dapat
dibuat kapsul gelatin
lunak
Menjelaskan
pengemasan dan
penyimpanan kapsul
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran

Menjelaskan definisi kapsul dan jenisjenis kapsul

Tes tertulis

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara berkelompok kapsul gelatin
keras

Sikap

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara berkelompok formulasi dan
pemilihan ukuran kapsul
Mendiskusikan dan mempresentasikan
pengisian dan penutupan cangkang
kapsul
Mendiskusikan dan mempresentasikan
cara pembersihan dan pengkilapan
kapsul
Menjelaskan secara ringkas kapsul
lunak
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pembuatan kapsul
lunak

Unjuk kerja

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Agoes, G., 2008, Pengembangan
Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok penerapan pemakaian
kapsul gelatin lunak

Lachman, L.., Lieberman, H.A.,


Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

Mendiskusikan dan mempresentasikan


cara pengemasan dan penyimpanan
kapsul

Departemen Kesehatan RI, 2005,


Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Penugasan terstruktur pengujian


sediaan kapsul menurut FI edisi IV

dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
Saling menghargai
pendapat orang lain
Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 73 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


6. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan powder
(serbuk)

Menjelaskan
pengolongan ukuran
serbuk yang berasal
dari tumbuhan/hewan
dan bahan kimia
Menjelaskan cara
menghaluskan bahan
Menjelaskan cara
pencampuran sebuk

Ukuran partikel
Cara menghaluskan
obat
Pencampuran
serbuk
Pemakaian dan
pengemasan serbuk

Menjelaskan
pemakaian serbuk

Menjelaskan pengertian sebuk,


persyaratan serbuk, serta kelebihan
dan kelemahan sediaan serbuk
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok penggolongan ukuran
serbuk yang berasal dari
tumbuhan/hewan dan dari bahan kimia
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok cara-cara
menghaluskan bahan obat

Menjelaskan
pengemasan serbuk

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok cara pencampuran
sediaan serbuk

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok pemakaian dan
pengemasan sediaan serbuk

dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

Penugasan terstruktur pengujian


sediaan serbuk menurut FI edisi III

Tes tertulis
Unjuk kerja
Sikap

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Saling menghargai
pendapat orang lain
Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 74 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


7. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan
semipadat

Mendefinisikan istilah Dasar salep


salep, krim, pasta dan Pemilihan dasar
gel
salep yang tepat
Menjelaskan
Pembuatan salep
pengelompokan
Pengawetan salep
dasar-dasar salep
Menjelaskan faktorfaktor yang harus
diperhatikan dalam
pemilihan dasar salep
Menjelaskan metode
pembuatan salep

Pengemasan dan
penyimpanan salep
Krim
Pasta
Gel

Menjelaskan cara
pengawetan sediaan
salep
Menjelaskan
pengemasan dan
penyimpanan salep

Menjelaskan pengertian sediaan


semipadat dan penggolongan sediaan
semipadat (salep, krim, pasta, gel)
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kolompok dasar salep
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kolompok pemilihan dasar
sediaan salep
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok metode pembuatan
sediaan salep

Tes tertulis
Unjuk kerja
Sikap

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid I,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok cara pengawetan
sediaan salep
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok cara pengemasan dan
penyimpanan sediaan salep

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
Saling menghargai
pendapat orang lain
Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 75 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


8. Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan obat cair

Menjelaskan istilahistilah kelarutan


Menyebutkan pelarut
yang umum
digunakan untuk
sediaan oral
Menjelaskan cara
pembuatan
larutan/solutio
Menjelaskan
campuran kering
untuk larutan
Mendefinisikan eliksir
Menjelaskan jenisjenis eliksir
Menjelaskan cara
pembuatan sediaan
eliksir
Menjelaskan alasan
pembuatan suspensi
oral
Menyebutkan sifatsifat yang diinginkan
dalam suatu suspensi
farmasi
Menjelaskan faktorfaktor yang
mempengaruhi laju
endap (laju
sedimentasi) dari
partikel suspensi

Kelarutan
Pelarut untuk
sediaan oral
Pembuatan
larutan/solutio
Campuran kering
untuk larutan
Eliksir

Menjelaskan sediaan cair secara umum Tes tertulis


(pengantar)
Unjuk kerja
Mendiskusikan dan mempresentasikan Sikap
secara kelompok kelarutan menurut FI
edisi IV
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok pelarut untuk sediaan
oral

Alasan pembuatan
suspensi oral

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok metode pembuatan
sediaan larutan/solutio

Sifat-sifat yang
diinginkan dalam
suatu suspensi
farmasi

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok sediaan kering untuk
larutan

Pembuatan
suspensi
Pengemasan dan
penyimpanan
sediaan suspensi
Serbuk kering untuk
suspensi oral
Tujuan emulsi dan
emulsifikasi
Teori emulsifikasi
Pembuatan emulsi
Emulsi transparan
Stabilitas emulsi

Menjelaskan sifat-sifat
fisik fase terdispersi
dari suatu suspensi

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok sediaan eliksir
Menjelaskan pengertian suspensi
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok alasan pembuatan
sediaan suspensi
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok karakteristik suspensi
farmasi yang baik

Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk


Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Lachman, L.., Lieberman, H.A.,
Kanig, J.L., 1994,Teori dan Praktek
Farmasi Industri terjemahan Siti
Suyatmi, Edisi III, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta
Voigt, R.,1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, terjemahan
Soendani Noerono Soewandhi,
Edisi V, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005,
Ilmu Resep Teori Jilid II,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Menjelaskan definisi emulsi

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok teori emulsifikasi

Aktif bertanya selama

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok proses pembuatan
emulsi

Saling menghargai
pendapat orang lain

Agoes, G., 2008, Pengembangan


Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan
perluasan, Penerbit ITB, Bandung

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok serbuk kering untuk
suspensi oral

Proses pembuatan
suspensi dijelaskan

Tertib dan patuh


selama kegiatan
pembelajaran

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok pengemasan dan
penyimpanan sediaan suspensi

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok tujuan emulsi dan
emulsifikasi

dan komunikatif

2(4)

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok metode pembuatan
sediaan suspensi

Medium dispersi
dalam suatu suspensi
dijelaskan

kegiatan : KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN
pembelajaran
KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Mendiskusikan dan mempresentasikan


secara kelompok emulsi transparan
Mendiskusikan dan mempresentasikan
secara kelompok stabilitas emulsi
Menjelaskan cara perhitungan HLB
campuran emulgator

Halaman 76 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/1
Memahami pengujian sediaan obat
079.KK13-2
16 x 45 menit

INDIKATOR

1. Menjelaskan
Menjelaskan
pemisahan
pemisahan zat
berbagai senyawa
pembawa dalam
dari sediaan obat
sediaan obat
Menjelaskan
pemisahan berbagai
senyawa obat dari
sediaan
menggunakan StasOtto-Gang yang
disederhanakan

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Pemisahan zat
Menjelaskan pemisahan zat pembawa
pembawa anorganik,
anorganik, organik dan larutan
organik dan larutan
pembawa
pembawa
Menjelaskan ikhtisar Stas-Otto-gang
Ikhtisar Stas-OttoGang

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tulis
Unjuk kerja

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Auterhoff & kovar, Identifikasi obat
, terbitan kelima, ITB, 2002
Depkes Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan, Ilmu Kimia Teori,Jilid
III, 1995
AH. Beckett & JB. Stenlake,
practical Pharmaceutical
Chemistry, Third edition, Part One,
The athlone Press of the University
of London, 1975

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 77 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menjelaskan
cara-cara
identifikasi
sediaan obat

Menjelaskan
identifikasi zat
pembawa dalam
Menjelaskan
identifikasi senyawa
obat
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

3. Menjelaskan cara- Menjelaskan


cara uji kuantitatif
penetapan kadar
sediaan obat
senyawa secara
secara non
nitrimetri
instrumen
Menjelaskan
penetapan kadar
senyawa secara
serimetri

Identifikasi zat
Menjelaskan identifikasi zat pembawa
Tes tulis
pembawa anorganik,
anorganik, organik dan larutan
Unjuk kerja
organik, bahan
pembawa
dasar salep, dan
Menjelaskan pengujian pendahuluan
larutan pembawa
fisika dan kimia senyawa obat,
Pengujian
Menjelaskan identifikasi unsur nitrogen,
pendahuluan fisika
sulfur, dan halogen
dan kimia senyawa
Menjelaskan reaksi warna yang khas
obat; identifikasi
(reaksi khusus)
unsur nitrogen,
sulfur dan halogen;
reaksi warna yang
khas (reaksi khusus)

Prinsip penetapan
kadar senyawa
secara nitrimetri,
serimetri dan titrasi
bebas air

Perhitungan
penetapan kadar
senyawa secara
nitrimetri, serimetri
Menjelaskan
dan titrasi bebas air
penetapan kadar
berdasarkan data
senyawa secara titrasi
hasil percobaan
bebas air

Menjelaskan prinsip penetapan kadar


Tes tulis
senyawa secara nitrimetri, serimetri dan Unjuk Kerja
titrasi bebas air
Menjelaskan perhitungan penetapan
kadar senyawa secara nitrimetri,
serimetri dan titrasi bebas air
berdasarkan data hasil percobaan

Auterhoff & kovar, Identifikasi obat


, terbitan kelima, ITB, 2002
Depkes Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan, Ilmu Kimia Teori,Jilid
III, 1995
AH. Beckett & JB. Stenlake,
practical Pharmaceutical
Chemistry, Third edition, Part One,
The athlone Press of the University
of London, 1975

Auterhoff & kovar, Identifikasi obat


, terbitan kelima, ITB, 2002
Depkes Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan, Ilmu Kimia Teori,Jilid
III, 1995
AH. Beckett & JB. Stenlake,
practical Pharmaceutical
Chemistry, Third edition, Part One,
The athlone Press of the University
of London, 1975

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 78 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/1
Memahami farmakognosi - micophyta, myophyta, picophyta, getah, damar, malam dan pengolahan bahan nabati
079.KK14-5
16 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan asal Menyebutkankan


Getah, Damar,
tanaman obat dari
nama tanaman asal
Malam
golongan
penghasil simplisia
Phycophyta,
getah,damar,mala
berupa
Mycophyta,
m Pychophyta,
Getah,Damar,Malam,
Myophyta
Mycophyta,myoph
Phycophyta,Mycophyt

Pengolahan bahan
yta dan
a,Myophyta dan
nabati
pengolahan
pengolahan bahan
bahan nabati
nabati
yang dapat
Menuliskan nama
dimanfaatkan
tanaman penghasil
sebagai obat
simplisia golongan
Getah,Damar,Malam,
Phycophyta,Mycophyt
a,Myophyta dan
pengolahan bahan
nabati sesuai dengan
ejaan latin

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Tebak kata nama-nama tanaman obat
yang dapat menghasilkan simplisia
golongan
getah,damar,malam,phycophyta,mycop
hyta,myophyta dan pengolahan bahan
nabati

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tulis
Sikap

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Depkes RI,Materia Medika
Indonesia I-IV.1977-1980
Depkes.RI. Farmakognosi III, 2004

Tugas cara penulisan nama


tanamanpenghasil simplisia golongan
getah,damar,malam,phycophyta,mycop
hyta,myophyta dan pengolahan bahan
nabati.
Tebak gambar tentang tanaman yang
menghasilkan simplisia golongan
getah,damar,malam,phycophyta,mycop
hyta,myophyta dan pengolahan bahan
nabati

Berusaha dengan
sungguh sungguh
dalam menyelesaikan
tugas.
Aktif bertanya dan
komunikatif selama
mengikuti
pembelajaran

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 79 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Mengklasifikasika Menyebutkan nama
Getah, Damar,
n sistematika
simplisia,nama
Malam
tanaman obat dari
sinonim, nama
Phycophyta,
golongan
tanaman, nama
Mycophyta,
getah,damar,mala
familia berupa
Myophyta
m,phycophyta,my
simplisia

Pengolahan bahan
cophyta,myophyta
Getah,Damar,Malam,
nabati
dan pengolahan
Phycophyta,Mycophyt
bahan nabati
a,Myophyta dan
yang dapat
pengolahan bahan
dimanfaatkan
nabati
sebagai obat,
Menyebutkan
sistematika simplisia
Getah,Damar,Malam,
Phycophyta,Mycophyt
a,Myophyta dan
pengolahan bahan
nabati dari familia
yang sama

Membuat kartu bergambar yang


mencantumkan sistematika tanaman
obat yang menghasilkan simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati yang meliputi nama latin
tanaman, nama resmi simplisia, nama
sinonim nama familia

Unjuk kerja

Depkes RI,Materia Medika


Indonesia I-IV.1977-1980

Sikap

Depkes.RI. Farmakognosi III, 2004

Memberikan contoh tata cara penulisan


nama resmi simplisia
Mengelompokkan simplisia simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati berdasarkan nama Familia yang
sama

Mengerjakan tugas
tepat waktu
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
3. Melakukan
pembuatan
simplisia dan
tanaman obat dari
golongan
getah,damar,mala
m,phycophyta,
Mycophyta,myoph
yta dan
pengolahan
bahan nabati

Menjelaskan prosedur Getah, Damar,


pembuatan simplisia
Malam
Membuat simplisia
Menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu

Phycophyta,
Mycophyta,
Myophyta

Komunikatif selama
presentasii

Pengolahan bahan
nabati

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran

Membuat simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati.

Unjuk kerja
Proyek

4 (8)

Depkes RI,Materia Medika


Indonesia I-IV.1977-1980
Depkes.RI. Farmakognosi III, 2004

Membuat makalah tentang pembuatan


simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati
Presentasi prosedur pembuatan
simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 80 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


4. Mengidentifikasi
Membedakan
Getah, Damar,
simplisia dan
tanaman obat dan
Malam
tanaman obat dari
Simplisia berdasarkan Phycophyta,
golongan getah
karakteristiknya
Mycophyta,
damar,malam,
secara makroskopis
Myophyta
phycophyta,myco
dan organoleptis

Pengolahan bahan
phyta,myophyta
Mengidentifikasi sel
nabati
dan pengolahan
dan jaringan dari
bahan nabati
tanaman obat/
simplisia berdasarkan
bentuk spesifiknya
secara mikroskopis

Mengidentifikasi tanaman obat secara


Tes tulis
makroskopis tentang morfologi tanaman Unjuk Kerja
Mengidentifikasi simplisia
Sikap
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati secara organoleptis

2(4)

Depkes RI,Materia Medika


Indonesia I-IV.1977-1980
Depkes.RI. Farmakognosi III, 2004

Mengidentifikasi sel dan jaringan dari


simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati dengan menggunakan mikroskop

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran
Mengerjakan tugas
dengan sunguh
sungguh dan tidak
tergantung pada
orang lain.
5. Menjelaskan
Menyebutkan zat
Getah, Damar,
manfaat dan
berkhasiat dari
Malam
kandungan zat
Getah,Damar,Malam, Phycophyta,
berkhasiat
Phycophyta,Mycophyt
Mycophyta,
simplisia dan
a,Myophyta dan
Myophyta
tanaman obat dari
pengolahan bahan
Pengolahan bahan
golongan getah
nabati
nabati
damar
Menjelaskan manfaat
malam,phycophyt
dari
a,mycophyta,myo
Getah,Damar,Malam,
phyta dan
Phycophyta,Mycophyt
pengolahan
a,Myophyta dan
bahan nabati
pengolahan bahan
nabati
Komunikatif dan
lancar dalam
mengemukakan
pendapat :

Tebak istilah-istilah latin yang


berhubungan dengan indikasi-indikasi
dari simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati.

Tes tulis
Sikap

Depkes RI,Materia Medika


Indonesia I-IV.1977-1980
Depkes.RI. Farmakognosi III, 2004

Presentasi zat-zat berkhasiat yang


dikandung dalam simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati
Presentasi manfaat simplisia
Getah,Damar,Malam,Phycophyta,Myco
phyta,Myophyta dan pengolahan bahan
nabati berdasarkan zat berkhasiat yang
dikandungnya

Aktif bertanya selama


kegiatan

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 81 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
distribusi obat
bebas dan bebas
terbatas dari
industri ke PBF,
dari PBF ke
apotek dan dari
apotek ke pasien

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar aspek


Kompetensi Kejuruan
XII/1
Menerapkan distribusi sediaan obat bebas, bebas terbatas, dan obat keras, obat psikotropika dan narkotika
079.KK16
32 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menyebutkan aspek Aspek-aspek CDOB


aspek CDOB untuk
(Personalia,
obat bebas dan bebas
Bangunan,
terbatas
Penyimpanan, dan
Dokumentasi) pada
Menjelaskan aspektiap tahap distribusi
aspek CDOB untuk
untuk obat bebas
obat bebas dan bebas
dan bebas terbatas
terbatas
Mengerjakan tugas
dengan penuh
tanggung jawab
(tanggung jawab)

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan aspek-aspek CDOB
(personalia, bangunan,
penyimpanan,dan dokumentasi) pada
tingkat industri untuk obat bebas dan
bebas terbatas

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tulis

PS

SUMBER BELAJAR
PI
SK MenKes RI
No.245/Menkes/SK/V/1990

Sikap

SK MenKes RI
No.1191/Menkes/SK/IX/2002, revisi
Permenkes 918/Menkes/Per/X/1993

Menugaskan siswa merangkum -aspek


CDOB pada tingkat PBF dan Apotek
untuk obat bebas dan bebas terbatas
berdasarkan Praktek Industri yang telah
dilakukan kemudian didiskusikan

SK Menkes
No.1332/Menkes/SK/X/2002, revisi
Permenkes 922/Menkes/Per/X/1993

Aktif bertanya tentang


CDOB obat bebas
dan obat bebas
terbatas (rasa ingin
tahu)
2. Menjelaskan
distribusi obat
keras dari industri
ke PBF, dari PBF
ke apotek, dan
dari apotek ke
pasien

Menyebutkan aspekaspek CDOB untuk


obat keras
Menjelaskan aspekaspek CDOB untuk
obat keras
Aktif bertanya tentang
CDOB obat keras
(rasa ingin tahu)

Aspek-aspek CDOB
(Personalia,
Bangunan,
Penyimpanan, dan
Dokumentasi) pada
tiap tahap distribusi
untuk obat keras

Menjelaskan aspek-aspek CDOB pada


tingkat industri untuk obat keras
Menugaskan siswa merangkum aspekaspek CDOB pada tingkat PBF dan
Apotek untuk obat keras berdasarkan
Praktek Industri yang telah dilakukan
kemudian didiskusikan

Tes tulis
Sikap

SK MenKes RI
No.245/Menkes/SK/V/1990
SK MenKes RI
No.1191/Menkes/SK/IX/2002, revisi
Permenkes 918/Menkes/Per/X/1993
SK Menkes
No.1332/Menkes/SK/X/2002, revisi
Permenkes 922/Menkes/Per/X/1993
Pedoman CDOB, Badan POM RI,
2007

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 82 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


3. Menjelaskan
distribusi obat
narkotika dari
industri ke PBF,
dari PBF ke
apotek, dan dari
apotek ke pasien

Menyebutkan aspekaspek CDOB untuk


obat narkotika
Menjelaskan aspekaspek CDOB untuk
obat narkotika
Aktif bertanya tentang
CDOB obat narkotika
(rasa ingin tahu)

4. Menjelaskan
distribusi obat
psikotropika dari
industri ke PBF,
dari PBF ke
apotek, dan dari
apotek ke pasien

Menyebutkan aspekaspek CDOB untuk


obat psikotropika
Menjelaskan aspekaspek CDOB untuk
obat psikotropika
Aktif bertanya tentang
CDOB obat
psikotropika (rasa
ingin tahu)

Aspek-aspek CDOB
(Personalia,
Bangunan,
Penyimpanan, dan
Dokumentasi) pada
tiap tahap distribusi
untuk obat narkotika

Menjelaskan aspek-aspek CDOB pada


tingkat industri untuk obat narkotika

Tes tulis

Sikap

Menugaskan siswa merangkum aspekaspek CDOB pada tingkat PBF dan


Apotek untuk obat narkotika
berdasarkan Praktek Industri yang telah
dilakukan kemudian didiskusikan

SK MenKes RI
No.245/Menkes/SK/V/1990
SK MenKes RI
No.1191/Menkes/SK/IX/2002, revisi
Permenkes 918/Menkes/Per/X/1993
SK Menkes
No.1332/Menkes/SK/X/2002, revisi
Permenkes 922/Menkes/Per/X/1993
Pedoman CDOB, Badan POM RI,
2007

Aspek-aspek CDOB
(Personalia,
Bangunan,
Penyimpanan, dan
Dokumentasi) pada
tiap tahap distribusi
untuk obat
psikotropika

Menjelaskan aspek-aspek CDOB pada


tingkat industri untuk obat psikotropika
Menugaskan siswa merangkum aspekaspek CDOB pada tingkat PBF dan
Apotek untuk obat psikotropika
berdasarkan Praktek Industri yang telah
dilakukan kemudian didiskusikan

Tes tulis
Sikap

SK MenKes RI
No.245/Menkes/SK/V/1990
SK MenKes RI
No.1191/Menkes/SK/IX/2002, revisi
Permenkes 918/Menkes/Per/X/1993
SK Menkes
No.1332/Menkes/SK/X/2002, revisi
Permenkes 922/Menkes/Per/X/1993
Pedoman CDOB, Badan POM RI,
2007

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 83 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
statistik secara
umum dan
kegunaan dalam
bidang kesehatan

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/1
Mengaplikasikan statistik
079.KK19
16 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan definisi
statistik dan macammacamnya
Menjelaskan vital
statistik
Menjelaskan
kegunaan statistik
dalam bidang
kefarmasian

MATERI
PEMBELAJARAN
Statistik secara
umum
Statistik dalam
vidang kesehatan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan statistic secara umum

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tertulis

Menjelaskan statistic dalam bidang


kesehatan

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003

Menjelaskan berbagai jenis statistic

Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003

Vital statistic

Menjelaskan vital statistic dalam


kesehatan

Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni


Bandung

Tujuan statistic dan


kegunaannya

Menjelaskan tujuan statistic dan


kegunaanya

Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,


Penerbit Buku Kedokteran

Jenis statistic

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
2. Menjelaskan
langkah-langkah
dalam statistik

Menjelaskan langkahlangkah penyusunan


statistik
Menjelaskan cara
menganalisa data,
menyiapkan data dan
menarik kesimpulan

Langkah-langkah
Menjelaskan penyusunan statistik
penyusunan statistik Menjelaskan cara menganalisa data,
Cara menganalisa
menghitung data, cara menyiapkan
data, menghitung
data dan menarik kesimpulan
data dan menarik
kesimpulan

Ingin tahu lebih


dalam dari sesuatu
yang dipelajari, dilihat
dan didengar

Tes tertulis

Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,
Penerbit Buku Kedokteran

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 84 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
undang-undang
tentang alat
kesehatan

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Memahami penggolongan PKRT dan alat kesehatan
079.KK04
44 x 45 menit

INDIKATOR
Menyebutkan
peraturan yang
mengatur produksi
dan distribusi alat
kesehatan

MATERI
PEMBELAJARAN
Peraturan yang
mengatur produksi
dan distribusi alat
kesehatan

Menyebutkan jenisjenis alat kesehatan


Menjelaskan tanda
registrasi alat
kesehatan

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM

Menjelaskan peraturan yang mengatur


produksi dan distribusi alat kesehatan

Tes tulis

Menugaskan siswa mencari contohcontoh alat kesehatan

Unjuk kerja

Sikap

12

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Kumpulan peraturan perundangundangan alat kesehatan dan PKRT

Menjelaskan tanda registrasi alat


kesehatan
Mengajak siswa mengenali alat
kesehatan dari tanda registrasi dalam
kemasannya

Mengerjakan tugas
dengan penuh
tanggung jawab
(tanggung jawab)
Aktif bertanya tentang
alat kesehatan (rasa
ingin tahu)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 85 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menjelaskan jenis Membedakan jenis
dan fungsi alat
jenis alat kesehatan
kesehatan
berdasarkan
karakteristiknya
Menjelaskan fungsi
alat-alat kesehatan
Menjelaskan cara
penggunaan alat-alat
kesehatan

Alat-alat kesehatan
dasar
Alat-alat diagnostik
Alat-alat
pemeriksaan klinis

Membedakan dan demonstrasi macammacam, fungsi dan penggunaan alat-alat


kesehatan:
Alat-alat kesehatan dasar

1(2)

Drs. Hartono Hdw,Mengenal Alatalat Kesehatan & Kedokteran,1985

1(2)

Drs. Hartono Hdw,Mengenal Alatalat Kesehatan & Kedokteran,1985

Unjuk kerja
Sikap

Alat-alat diagnostik

Alat-alat kontrasepsi

Alat-alat pemeriksaan klinis

Alat-alat bedah

Alat-alat kontrasepsi

Alat-alat perawatan
dasar umum
Aktif bertanyanselama
kegiatan
pembelajaran

Tes tertulis

Alat-alat bedah
Alat-alat perawatan dasar umum

Antusias ,cekatan dan


terampil selama
mengikuti kegiatan
praktek
3. Menjelaskan alat
kesehatan

Menuliskan nama
Alat-alat kesehatan
Tebak kata tentang nama-nama alat
Tes tulis
alat-alat kesehatan de
dasar
kesehatan dan nama nama sinonim dari
sesuai dengan ejaan
alat kesehata
Alat-alat diagnostik
yang benar

Menuliskan nama nama alat


Alat-alat
Menyebutkan nama
kesehatan sesuai ejaan yang benar
pemeriksaan klinis
lain atau nama
Alat-alat kontrasepsi
sinonim alat
kesehatan.
Alat-alat bedah
Komunikatif, Terampil Alat-alat perawatan
dan cekatan dalam
dasar umum
mengerjakan tugas

4. Menjelaskan
undang-undang
tentang
perbekalan
kesehatan rumah
tangga (PKRT)

Menyebutkan
peraturan yang
mengatur produksi
dan distribusi PKRT

12

Peraturan yang
mengatur produksi
dan distribusi PKRT

Menjelaskan peraturan yang mengatur


produksi dan distribusi PKRT

Tes tulis
Sikap

Drs. Hartono Hdw,Mengenal Alatalat Kesehatan & Kedokteran,1985

Menjelaskan pengertian PKRT

Menjelaskan
pengertian PKRT
Aktif bertanya tentang
peraturan yang
mengatur PKRT (rasa
ingin tahu)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 86 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


5. Menjelaskan
jenis-jenis PKRT

Menjelaskan
penggolongan PKRT
Menyebutkan contohcontoh PKRT

Penggolongan
PKRT dan contohcontohnya

Menugaskan siswa mencari contohcontoh PKRT

Sikap
Unjuk kerja

Drs. Hartono Hdw,Mengenal Alatalat Kesehatan & Kedokteran,1985

Mengolong-golongkan PKRT dari


contoh-contoh yang disebutkan

Mengerjakan tugas
dengan penuh
tanggung jawab
(tanggung jawab)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 87 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
penggolongan
obat berdasar
penyakit

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Menerapkan swamedikasi
079.KK07
30 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Menjelaskan golongan Obat-obat


obat batuk
swamedikasi: Obat
batuk, flu, demam,
Menjelaskan golongan
nyeri, maag,
obat maag
cacingan, diare,
Menjelaskan golongan
biang keringat,
obat diare
kudis, kurap, panu,
kutil, jerawat,
Ingin tahu lebih dalam
ketombe,
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Siswa mempresentasikan tugas
mengenai penggolongan obat batuk,
flu, demam, nyeri, maag, cacingan,
diare, biang keringat, kudis, kurap,
panu, kutil, jerawat, ketombe,

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes lisan

PS

SUMBER BELAJAR
PI
ISO VOLUME 44 THN 2009

Tes tulis

Obat-obat Penting 2006

Tugas
presentasi

Informasi Obat Nasional Indonesia


IONI Tahun 2000
Farmakope Indonesia Thn 1995
Penggunaan Obat Bebas dan
Bebas Terbatas, Dirjen Bina
Farmasi dan Komunitas
Farmakope Indonesia edisi IV, 1995

Saling menghargai
pendapat orang lain
2. Menjelaskan
khasiat obat i

Menjelaskan khasiat
obat batuk

Obat-obat
swamedikasi: Obat
batuk, flu, demam,
Menjelaskan khasiat
nyeri, maag,
obat maag
cacingan, diare,
Menjelaskan khasiat
biang keringat,
obat diare
kudis, kurap, panu,
kutil, jerawat,
Ingin tahu lebih dalam
ketombe,
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Siswa mempresentasikan tugas


mengenai khasiat samping obat batuk,
flu, demam, nyeri, maag, cacingan,
diare, biang keringat, kudis, kurap,
panu, kutil, jerawat, ketombe,

Tes lisan

ISO VOLUME 44 THN 2009

Tes tulis

Obat-obat Penting 2006

Tugas
presentasi

Informasi Obat Nasional Indonesia


IONI Tahun 2000
Farmakope Indonesia Thn 1995
Penggunaan Obat Bebas dan
Bebas Terbatas, Dirjen Bina
Farmasi dan Komunitas
Farmakope Indonesia edisi IV, 1995

Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 88 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


3. Menjelaskan efek
samping obat

Menjelaskan efek
samping obat batuk

Obat-obat
swamedikasi: Obat
batuk, flu, demam,
Menjelaskan efek
nyeri, maag,
samping obat maag
cacingan, diare,
Menjelaskan efek
biang keringat,
samping obat diare
kudis, kurap, panu,
kutil, jerawat,
Ingin tahu lebih dalam
ketombe,
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Siswa mempresentasikan tugas


Tes lisan
mengenai efek samping obat batuk, flu, Tes tulis
demam, nyeri, maag, cacingan, diare,
biang keringat, kudis, kurap, panu, kutil, Tugas
presentasi
jerawat, ketombe,

ISO VOLUME 44 THN 2009


Obat-obat Penting 2006
Informasi Obat Nasional Indonesia
IONI Tahun 2000
Farmakope Indonesia Thn 1995
Penggunaan Obat Bebas dan
Bebas Terbatas, Dirjen Bina
Farmasi dan Komunitas
Farmakope Indonesia edisi IV, 1995

Saling menghargai
pendapat orang
4. Menjelaskan cara
penggunaan obat

Menjelaskan cara
penggunaan tetes
mata

Cara Penggunaan
obat

Menjelaskan cara
penggunaan tetes
hidung
Menjelaskan cara
penggunaan
suppositoria

Siswa mempresentasikan tugas


mengenai cara penggunaan obat tetes
mata, salep mata, tetes hidung,
semprot hidung, tetes telinga,
suppositoria, salep rektal, suppositoria
vaginal

Tes lisan

ISO VOLUME 44 THN 2009

Tes tulis

Obat-obat Penting 2006

Tugas
presentasi

Informasi Obat Nasional Indonesia


IONI Tahun 2000
Farmakope Indonesia Thn 1995
Penggunaan Obat Bebas dan
Bebas Terbatas, Dirjen Bina
Farmasi dan Komunitas

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 89 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


5. Melakukan
Menjelaskan indikasi
pemberian
Menjelaskan dosis
informasi obat
obat
pada pasien untuk
obat tanpa resep Menjelaskan efek
samping obat

Informasi obat tanpa Siswa mempresentasikan tugas


resep
mengenai informasi obat tanpa resep

Menjelaskan
kadaluarsa obat
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Siswa melakukan simulasi tentang


pemberian informasi obat tanpa resep
dokter

Tes lisan

ISO VOLUME 44 THN 2009

Tes tulis

Obat-obat Penting 2006

Tugas
presentasi

Informasi Obat Nasional Indonesia


IONI Tahun 2000
Farmakope Indonesia Thn 1995
Penggunaan Obat Bebas dan
Bebas Terbatas, Dirjen Bina
Farmasi dan Komunitas
Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek Tahun 2006

Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 90 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
kelengkapan
resep dokter,
etiket dan salinan
resep

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan apoteker
079.KK08
64 x 45 menit

INDIKATOR
Menyebutkan
komponen dan
kelengkapan resep

MATERI
PEMBELAJARAN
Komponen dan
kelengkapan resep

Singkatan bahasa
lain yang lazim
Menjelaskan
singkatan bahasa latin
digunakan dalam
dalam resep dan
resep dan salinan
salinan resep
resep
Menjelaskan jenis Jenis-jenis etiket
jenis etiket dan label
dan label
Menyebutkan
Komponen salinan
Komponen salinan
resep
resep
Salinan resep
Membuat salinan
dengan iter
resep

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Mendiskusikan komponen dan
kelengkapan resep

Tes tulis
Unjuk kerja

Menugaskan menuliskan singkatan latin Sikap


yang lazim digunakan dalam resep
dokter beserta artinya
Mendiskusikan jenis-jenis etiket dan
label obat beserta penggunaannya

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN

SUMBER BELAJAR

TM

PS

PI

8(16)

2(8)

Anief.M,1998. Ilmu Meracik Obat


Teori dan Praktik. Gadjah Mada
Press. Yogyakarta
Departemen Kesehatan RI. 2005.
Ilmu Resep Teori Jilid I.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Mendiskusikan komponen salinan resep


Latihan membuat salinan resep

Aktif bertanya selama


kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
Saling menghargai
pendapat orang lain
Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 91 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menghitung dosis
obat dalam resep

Menjelaskan istilahistilah dosis


Melakukan
perhitungan dosis
bayi, anak-anak dan
orang lajut usia
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

Dosis lazim, dosis


terapi, dosis
maksimal, LD50, LD
100
Rumus untuk
menghitung dosis
bayi

Menjelaskan definisi dosis lazim, dosis


terapi, dosis maksimal, LD50, LD 100

Tes tulis

Mendiskusikan rumus untuk


menghitung dosis obat pada bayi, anak
dan orang lanjut usia

Sikap

8(16)

2(8)

Unjuk kerja

Anief.M,1998. Ilmu Meracik Obat


Teori dan Praktik. Gadjah Mada
Press. Yogyakarta
Departemen Kesehatan RI. 2005.
Ilmu Resep Teori Jilid I.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Latihan menghitung dosis untuk bayi,


anak dan orang lanjut usia

Rumus untuk
menghitung dosis
anak-anak
Rumus untuk
menghitung dosis
penderita usia lanjut

Saling menghargai
pendapat orang lain
Terampil menghitung
Mandiri dalam
kegiatan praktik
3. Mengkalkulasi
biaya obat yang
dibuat sesuai
permintaan resep
dokter

Menghitung biaya
obat resep dokter
non-racikan
Menghitung biaya
obat resep dokter
racikan
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran

Harga, nilai dan


faedah

Mendiskusikan tentang harga, nilai dan


faedah

Tes tulis

Hubungan hargavolume-biaya

Mendiskusikan bubungan hargavolume-biaya

Sikap

Biaya marjinal

Mendiskusikan biaya marjinal

Unjuk kerja

8(16)

4(16)

Anief, M. 1998. Manajemen


Farmasi. Yoyakarta: Gadjah Mada
University Press

Hubungan
Mendiskusikan hubungan penghasilan
penghasilan marjinal
marjinal dan penghasilan rata-rata
dan penghasilan
Mendiskusikan penggunaan analisa
rata-rata
marjinal
Penggunaan analisis Mendiskusikan elastisitas permintaaan
marjinal
Mendiskusikan laba maksimum
Elastisitas
Mendiskusikan harga eceran tertinggi
permintaan

Saling menghargai
pendapat orang lain

Laba maksimal

Terampil menghitung

Harga eceran
tertinggi

Latihan menghitung biaya obat resep


dokter berupa non-racikan maupun
racikan

Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 92 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


4. Melakukan
pembuatan
sediaan obat
sesuai resep
dokter

Menyiapkan obat
resep dokter nonracikan

Penyiapan obat
resep dokter nonracikan

Membuat obat resep


Penyiapan serbuk,
dokter racikan
kapsul, sirup,
(serbuk, kapsul, sirup,
emulsi, suspensi,
emulsi, suspensi,
salep, krim
salep dan krim)
dengan baik
Aktif bertanya selama
kegiatan
pembelajaran

Mendiskusikan cara menyiapkan obat


resep non-racikan

Tes tulis

Mendiskusikan cara pembuatan obat


berupa serbuk, kapsul, sirup, emulsi,
suspensi, salep dan krim

Unjuk kerja

Praktek menyiapkan obat berdasarkan


resep dokter baik non-racikan maupun
racikan

Tes lisan
Sikap

8(16)

4(16)

Departemen Kesehatan RI, 1995,


Farmakope Indonesia Edisi IV,
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1979,
Farmakope Indonesia Edisi III,
Departemen Kesehatan RI
Ansel, H.C.,1989,Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, terjemahan
Farida Ibrahim, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta

dan komunikatif
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
Saling menghargai
pendapat orang lain
Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 93 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


5. Menyerahkan
obat dan
informasi kepada
pasien

Mengecek kesesuaian Kesesuaian obat


Simulasi penyerahan obat kepada
obat dengan resep
dengan resep dokter
pasien
dokter
Etika menyerahkan
Simulasi cara pemberian informasi obat
obat
kepada pasien
Menyerahkan obat
kepada pasien
Informasi yang
Memberikan
informasi yang tepat
kepada pasien
tentang cara
penggunaan dan
penyimpanan obat,
dosis, indikasi, kontra
indikasi, waktu dan
lama pemakaian dan
efek samping obat
yang mungkin terjadi

harus disampaikan
saat menyerahkan
obat (cara
penggunaan dan
penyimpanan, dosis,
indikasi, kontra
indikasi, waktu dan
lama pemakaian,
dan efek samping
yang mungkin
terjadi)

Unjuk kerja
Sikap

8(16)

4(16)

Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit,


J.I., Adnyana, K., Setiadi, A.A.P.,
Kusnandar, 2008, ISO
Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan,
Jakarta
Tjay.T.H. dan Rahardja.K. 2002.
Obat-obat Penting. Edisi V. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo

Komunikatif dalam
kegiatan
pembelajaran
Tertib dan patuh
selama kegiatan
pembelajaran
Saling menghargai
pendapat orang lain
Mandiri dalam
kegiatan praktik

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 94 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Membuat jurnal
peyesuaian

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Memahami pencatatan transaksi akutansi perusahaan dagang dan laporan keuangan perusahaan dagang
079.KK10-4
32 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

Meringkas dalam ayat Jurnal penyesuaian


jurnal penyesuaian

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Menjelaskan dan mengikhtisarkan
jurnal penyesuaian

Menyediakan
dokumen jurnal
penyesuaian/
mengikhtisarkan
rekapitulasi jurnal
penyesuaian

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes lisan

10

Tes tertulis

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Administrasi Farmasi jilid I,
Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.

Penugasan

Soemarso SR, Akuntansi Suatu


Pengantar
A.O. Simangunsong, Drs.
Pengantar Akuntansi I

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab
2. Membuat neraca
lajur

Menjelaskan bentukbentuk neraca lajur

Bentuk-bentuk
neraca lajur

Menjelaskan dan menguraikan bentukbentuk neraca lajur

Tes lisan

Menyelesaikan kertas
kerja/ neraca lajur

Neraca lajur

Menjelaskan tata cara menyusun


neraca lajur

Penugasan

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

Tes tertulis

10

Administrasi Farmasi jilid I,


Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.
Soemarso SR, Akuntansi Suatu
Pengantar
A.O. Simangunsong, Drs.
Pengantar Akuntansi I

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 95 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


3. Menyusun
Membuat data laporan Laporan keuangan
laporan keuangan
laba rugi
Membuatdata dalam
neraca
Membuat data dalam
laporan perubahan
modal
Membuat data dalam
laporan arus kas

Menjelaskan tata cara menyusun


laporan keuangan

Tes lisan
Tes tertulis
Penugasan

12

Administrasi Farmasi jilid I,


Pusdiknakes, 2004
Akuntansi I, Drs. Toto Sucipto, Dra.
Moelyati, M.M, Drs. Sumardi, M.M.
Soemarso SR, Akuntansi Suatu
Pengantar
A.O. Simangunsong, Drs.
Pengantar Akuntansi I

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Melaksanakan tugas
dengan tanggung
jawab

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 96 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Memahami pengujian sediaan obat tradisional dan fitofarmaka
079.KK13-1
18 x 45 menit

INDIKATOR

1. Menjelaskan cara- Menjelaskan tujuan


cara pengujian
pengujian obat
obat tradisional
tradisional dan
dan Fitofarmaka
Fitofarmaka

MATERI
PEMBELAJARAN
Pengujian obat
tradisional
Pengujian obat
Fitofarmaka

Menjelaskan cara uji


makroskopis dan
mikroskopis sediaan
obat tradisional
Menjelaskan cara uji
penetapan kadar abu,
kadar air

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Membuat makalah tentang jenis
jenispengujian sediaan onat tradisional
dan fitofarmaka
Diskusi tentang pengertian dan tujuan
pengujian mutu obat tradisional dan
Fitofarmaka

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
Tes tulis
Sikap

PS

SUMBER BELAJAR
PI
Depkes RI. Farmakognosi I, 2004
Depkes.RI.,Pusdiknakes,Praktek
Laboratorium Farmakognosi.,1995
Materia Medika

Presentasii tentang jenis-jenis


pengujian sediaan obat tradisional dan
fitofarmaka

Mmenjelaskan cara uji


penetapan susut
pengeringan
Menjelaskan uji
pendahuluan fitokimia
Menyelesaikan tugas
tepat waktu.
Menghargai pendapat
orang lain selama
diskusi
Komunikatif dan aktif
bertanya selama
kegiatan
pembelajaran.

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 97 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menjelaskan
pengujian secara
mikrobiologis dan
organoleptis

Menjelaskan
pengujian
organoleptis yang
meliputi bau,bentuk,
warna, rasa

Pengujian
organoleptis
Pengujian
mikrobilogi

Presentasi pengujian secara


organoleptis yang meliputi bau, warna,
rasa dan bentuk

Tes tulis

Sikap

Depkes RI. Farmakognosi I, 2004


Depkes.RI.,Pusdiknakes,Praktek
Laboratorium Farmakognosi.,1995

Presentasi uji kapang khamir pada obat


tradisional dan fitofarmaka

Materia Medika

Menjelaskan uji
kapang khamir secara
mikrobiologis
Komunikatif dan aktif
bertanya selama
kegiatan
pembelajaran
3. Menjelaskan
pengujian pada
hewan uji dan uji
klinik

Menjelaskan
pengertian uji klinis
Menjelaskan fase uji
klinik

Uji Klinik
Pengujian pada
hewan

Menjelaskan prosedur
pengujian pada
hewan

Siswa mempresentasikan tugas


mengenai uji klinis dan pengujian pada
hewan

Tes lisan
Tes tulis
Tugas
presentasi

Howard C. Ansel. Pengantar bentuk


sediaan farmasi
Good Principles and Practice of
Clinical trials, Edinburg Churchill
Livingstones, 1976

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Saling menghargai
pendapat orang

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 98 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
` :
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
analisis senyawa
secara
spektrofotometri
UV

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Memahami analisis senyawa secara spektrofotometeri UV-Vis, Kromatografi Gas dan HPLC
079.KK13-3
16 x 45 menit

INDIKATOR
Menjelaskan
pengertian
spektrofotometri UV
Menjelaskan Hukum
Lambert Beer
Menjelaskan skema
alat spektrofotometer
UV
Menjelaskan analisis
kualitatif senyawa
secara
spektrofotometri UV
Menjelaskan analisis
kuantitatif senyawa
secara
spektrofotometri UV

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Pengertian
spektrofotometri UV

Menjelaskan pengertian
spektrofotometri UV

Hukum Lambert
Beer

Menjelaskan Hukum Lambert Beer

Skema alat
Spektrofotometer
UV
Analisis kualitatif
senyawa secara
spektrofotometri UV
Analisis kuantitatif
senyawa secara
spektrofotometri UV

Menjelaskan skema alat


spektrofotometer UV
Menjelaskan analisis kualitatif senyawa
secara spektrofotometri UV

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
Tes tulis

TM

PS

3(6)

SUMBER BELAJAR
PI
Hermann J. Roth, Gottfried
Blaschke, Analisis farmasi, Gadjah
Mada University Press, 1988
RA. Day, Jr./AL. Underwood,
Analisa Kimia Kuantitatif, ed. 4,
Erlangga, 1986

Menjelaskan analisis kuantitatif


senyawa secara spektrofotometri UV
Menetapkan kadar senyawa obat

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
Mandiri dalam
kegiatan praktek

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 99 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


2. Menjelaskan
analisis senyawa
secara
kromatografi gas

Menjelaskan
pengertian
kromatografi gas
Menjelaskan skema
alat kromatografi gas
Menjelaskan analisis
kualitatif senyawa
secara kromatografi
gas
Menjelaskan analisis
kuantitatif senyawa
secara kromatografi
gas

Pengertian
kromatografi gas

Menjelaskan pengertian kromatografi


gas

Hukum Lambert
Beer

Menjelaskan Hukum Lambert Beer

Skema alat
kromatografi gas
Analisis kualitatif
senyawa secara
kromatografi gas

Menjelaskan skema alat kromatografi


gas
Menjelaskan analisis kualitatif senyawa
secara kromatografi gas

Tes tulis

10

Hermann J. Roth, Gottfried


Blaschke, Analisis farmasi, Gadjah
Mada University Press, 1988
RA. Day, Jr./AL. Underwood,
Analisa Kimia Kuantitatif, ed. 4,
Erlangga, 1986

Menjelaskan analisis kuantitatif


senyawa secara kromatografi gas

Analisis kuantitatif
senyawa secara
kromatografi gas

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar
Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 100 dari 101

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

NAMA SEKOLAH
:
MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
STANDAR KOMPETENSI :
KODE KOMPETENSI
:
ALOKASI WAKTU
:
KOMPETENSI
DASAR
1. Menjelaskan
program UKS

SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar


Kompetensi Kejuruan
XII/2
Meningkatkan kesehatan anak didik dan lingkungan sekolah, kesehatan mata, gigi, jiwa
079.KK20
16 x 45 menit

INDIKATOR

MATERI
PEMBELAJARAN

KEGIATAN
PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PENILAIAN
TM
8

SUMBER BELAJAR
PI

Menjelaskan program
UKS, dasar pemikiran
dan alasan perlunya
program UKS

Pengertian UKS,
sejarah UKS

Menjelaskan pengertian UKS dan


sejarahnya

Alasan perlunya
program UKS

Menjelaskan alasan perlunya program


UKS

Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003

Menjelaskan tujuan
umum dan khusus
program UKS

Tujuan umum
program UKS

Menjelaskan tujuan umum program


UKS

Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni


Bandung

Tujuan khusus
program UKS

Menjelaskan tujuan khusus program


UKS

Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,


Penerbit Buku Kedokteran

Ruang lingkup UKS

Menjelaskan ruang lingkup UKS

Sasaran program
UKS

Menjelskan sasaran program UKS

Kegiatan program
UKS

Menjelaskan obat nakoba yang


berbahaya

Ingin tahu lebih dalam


dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Tes tertulis

PS

Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)
2. Menjelaskan trias
UKS

Menjelaskan ruang
lingkup UKS
Menjelaskan program
UKS dan bahaya
narkoba
Ingin tahu lebih dalam
dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat dan
didengar

Obat narkoba

Menjelaskan program UKS

Tes tertulis

Buku paket IKM Jilid I, cetakan ke 2


Pusdiknakes, 2003
Buku paket IKM Jilid II, cetakan ke 2
Pusdiknakes, 2003
Buku IKM dr. Indan Entjang, Alumni
Bandung
Buku PKM, drs. Nasrul Effendy,
Penerbit Buku Kedokteran

Tertib dalam
mengikuti materi
pelajaran (disiplin)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN
: FARMASI

Halaman 101 dari 101

You might also like