RINGKASAN PROPOSAL

Batu bata produksi masyarakat Desa Neuheun selama ini sudah dikenal
masyarakat di kota Banda Aceh dan wilayah Aceh Besar lainnya. Permasalahan yang
dirasakan adalah batu bata yang dibuat masih berbentuk konvensional dengan material
dari hasil pembakaran tanah lempung (clay) yang umum digunakan selama ini perlu
dilakukan inovasi untuk menghasilkan suatu bentuk yang lebih ringan dan
menghasilkan sifat fisis yang baik dari segi termal untuk menghemat energi pada
bangunan. Produksi batu bata ringan dan berpori dapat mengurangi kelemahan sifat fisis
dari jenis material ini untuk diterapkan di Provinsi Aceh yang dikenal sebagai daerah
rawan gempa dan daerah beriklim tropis. Dinding bata yang ringan dapat mengurangi
beban gempa pada bangunan dan juga mengurangi kapasitas penyimpanan panas (heat
storage) yang kecil, disamping itu nilai konduktifitas panas juga kecil. Salah satu
metode untuk memproduksi batu bata berpori adalah dengan penambahan material lain
sebagai pengisi (filler) dalam adukan tanah lempung dengan memanfaatkan limbah
pertanian seperti sekam padi, atau serbuk kayu hasil gergaji. Metode yang dilakukan
dalam melaksanakan kegiatan ini adalah melalui tindakan sosialisasi pemilik usaha batu
bata dan masyarakat tentang inovasi produksi batu bata dalam bentuk yang lebih ringan
dengan mengisi campuran bahan baku batu bata dengan limbah pertanian seperti sekam
padi yang menghasilkan batu bata berpori. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
pembuatan model batu bata ringan dengan komposisi campuran bahan baku dan filler
dari limbah pertanian yang tetap memenuhi standar kekuatan yang diperlukan oleh batu
bata sebagai bahan konstriksi dinding bangunan. Target luaran yang dihasilkana adalah
batu bata ringan yang nantinya dapat dipasarkan secara umum bagi pengguna batu bata
untuk material bangunan. Keterkaitan produk yang dihasilkan diharapkan berdampak
pada peningkatan kemampuan pekerja dan pemilik dapu bata untuk dapat menjadikan
kegiatan ini bernilai teknologi alternatif.