You are on page 1of 17

BAB I

ASESMEN GERIATRI
1. IDENTITAS
Nama pasien

: Ibu A.

Jenis kelamin

: wanita

Umur

: 70 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: 5 SD

Alamat

: Candi Dukuh RT.02/RW.03, Sardonoharjo,

Ngaglik, Sleman
Nomor telepon

:-

Pekerjaan

: Petani

Kegiatan sekarang

: Bersih-bersih rumah

Nama orang yang terkedat

: M. S. (anak kandung)

Orang yang tinggal serumah : Anak kandung, menantu, cucu, besan


Jumlah anak

: Laki-laki : 3, perempuan : 1

Jumlah cucu

: Laki-laki : 3, perempuan : 2

Jumlah cicit

:-

Asesmen dibuat tanggal

: 25 Juni 2015

Pengirim pasien

:-

SCREENING AWAL (10 MINUTES SCREENING)


PROBLEM
Penglihatan
Pendengaran
Mobilitas kaki
Inkontinensia urin
Nutrisi, penurunan berat badan
Memori
Depresi
Keterbatasan Fisik

HASIL
Ya (tes baca koran +)
Ya (tes bisik + pada telinga kiri)
Ya (17 detik)
Tidak
Ya (berat badan 32 kg)
Tidak
Tidak
Ya (tidak pada pertanyaan ke-1 dan
ke-3)

2. RIWAYAT MEDIS EVALUASI FISIK:


A. RIWAYAT MEDIS
a. Keluhan utama pasien

Sesak napas, terasa berat saat menarik napas, kadang-kadang,


sudah setahun ini, kambuh jika aktivitas berat, berkurang jika
istirahat, belum diobati
b. Riwayat opname di RS dan pembedahan/operasi
Disangkal
c. Riwayat kesehatan lain
Tidak ada
d. Riwayat alergi
Disangkal
e. Kebiasaan dan lingkungan
Lingkungan cukup aman dan ramah lansia
f. Riwayat obat-obatan yang diminum saat ini
Digoxin 0,25 mg
Furosemide 40 mg
Enervon-C
g. Ringkasan gejala

Gejala
anoreksia
Lelah/capai
BB turun
insomnia
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Gangguan gigi tiruan
Batuk/mengi
Sesak nafas
Tak enak pada dada waktu

Ya/Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya

kerja

Keterangan

Penglihatan
kabur
Pada telinga kiri
Kadang-kadang
Kadang-kadang
Jika ada suara
keras, ramai,
aktivitas berat

Sesak waktu tidur


Sembab di kaki
jatuh
pingsan
nyeri telan
nyeri perut
gangguan BAB (terdapat

Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak

darah)
gangguan BAK (kencing

Ya

malam)
gangguan kaki :

Tidak

Akibat obat
(furosemide)

lemah/lumpuh
setempat/gangguan rasa

gangguan penglihatan

Tidak

sementara
sering lupa
depresi
mengembara/kelakuan aneh

Ya
Tidak
Tidak

h. Penapisan depresi
-mengalami gangguan kesehatan yang menghalangi kegiatan
anda : cukup sering
-merasa gugup : kadang
-merasa tenang dan damai : setiap waktu
-bahagia : setiap waktu
-sangat sedih dan tidak ada satupun yang dapat menghibur : tidak

i.

j.

pernah
-merasa tidak ada lagi yang diharapkan : tidak pernah
Kesimpulan : tidak ada kecurigaan depresi
Keterbatasan fungsional
-pekerjaan berat : setahun terakhir
-pekerjaan sedang : setahun terakhir
-pekerjaan ringan : tidak ada keterbatasan
-pekerjaan di kantor : setahun terakhir
-membungkuk, berlutut, sujud : tidak ada keterbatasan
Apa yang anda harapkan dari asesmen ini?
Ingin tahu bagaimana kondisi kesehatan saya dan bisa lebih sehat

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : baik, komposmentis
2. Antropometri : TB : 139 cm, BB : 32 kg, IMT (BMI) : 16,56
3. Tanda vital :
Tekanan darah berdiri : 125/80 mmHg, duduk : 130/80 mmHg,
berbaring : 140/90 mmHg.
Nadi : 63x/menit
Respirasi : 18x/menit, dangkal
4. Kulit : hiperpigmentasi pada kulit wajah, tidak ada lesi, tidak ada
bekas operasi
5. Pendengaran :
Inspeksi : telinga luar simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak
ada bekas luka, telinga tengah sekret telinga -/+, gendang
telinga tidak dapat dinilai
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Penglihatan
Inspeksi : kelopak mata normal, ptosis -/-, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-, cincin kornea +/+, COA dalam, refleks pupil +/+,
iris normal, katarak -/7. Mulut, sendi rahang & gigi
Inspeksi : stomatitis -/-, karies +, gigi lepas (ompong) +
3

Palpasi : sendi rahang tidak ada nyeri tekan maupun krepitasi


8. Leher
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak terlihat pembesaran
Palpasi : tidak ada pembesaran kel.tiroid dan limfonodi, tidak ada
nyeri tekan
9. Thorax
Paru-paru
Inspeksi : dinding dada simetris, bentuk dinding dada normal,
sejajar dinding perut, tidak ada lesi dan bekas operasi, terlihat
retraksi dinding dada saat inspirasi
Palpasi : dinding belakang tidak ada nyeri, massa, krepitasi,
pergerakan dinding dada tidak dapat dinilai, fremitus taktil normal
Dinding depan tidak ada nyeri, massa, krepitasi, pergerakan
dinding dada tidak dapat dinilai, fremitus taktil normal
Perkusi : dinding belakang perkusi orientasi sonor, batas
pengembangan paru tidak dapt dinilai
Dinding depan perkusi orientasi sonor, batas pengembangan
paru tidak dapt dinilai
Auskultasi : dinding belakang terdengar crackels di daerah paru
tengah dan bawah pada kedua lapang paru, muncul pada saat
inspirasi
Dinding depan terdengar ronki basah di leher dan apeks paru
terutama di paru kanan, terdengar crackels di paru tengah dan
bawah kedua lapang paru saat inspirasi, terdengar mengi di paru
tengah terutama paru kiri saat ekspirasi
Jantung
Inspeksi : pulsasi jantung tidak terlihat
Palpasi : pulsasi jantung teraba lemah
Perkusi : batas jantung kanan linea parasternal kanan sela iga
V, batas jantung kiri 1 jari lateral dari linea midclavicula kiri sela
iga VI, batas jantung atas linea sternal kiri, sela iga II, pinggang
jantung linea parasternal kiri, sela iga II.
Auskultasi : suara jantung di apeks dan katup jantung normal
JVP : tidak dapat dinilai
10. Abdomen
Inspeksi : kulit terdapat striae nigra, tidak ada bekas luka atau
operasi, bentuk dinding abdomen protuberant, tidak ada massa
atau benjolan, tidak terlihat peristaltik dan pulsasi aorta
Auskultasi : peristaltik 20x/menit
Perkusi : ukuran hepar 8cm di linea midklavikula kanan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan atau massa yang teraba
Tes undulasi +
4

11. Muskuloskeletal
Tidak ada lesi dan bekas operasi, kaki kanan dan kiri terlihat
bengkak (non-pitting oedema).
C. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : 2. Radiologi : 3. EKG : 4. Lain-lain : D. DAFTAR MASALAH
1. Riwayat Medis
Keluhan utama : Sesak napas, terasa berat saat menarik napas,
kadang-kadang,

setahun

ini,

kambuh

jika

aktivitas

berat,

berkurang jika istirahat, belum diobati


Riwayat obat-obatan yang diminum saat ini : Digoxin 0,25 mg,
Furosemide 40 mg, Enervon-C
Ringkasan gejala : Insomnia, ganguan penglihatan, ganguan
pendengaran, batuk/mengi, sesak nafas, tak enak pada dada
waktu kerja, sembab di kaki, ganguan BAK (kencing di malam
hari), sering lupa.
Keterbatasan fungsional terhadap aktivitas berat, sedang dan
pekerjaan sebelumnya.
2. Pemeriksaan Fisik
Antopometri : Kesan gizi kurang
Vital sign : Hipotensi postural
Kulit : DBN
pendengaran : Sekret telinga di telinga kiri dengan penurunan
pendengaran
Penglihatan : arkus senilis
Mulut : Karies, gigi ompong
Leher : DBN
Dada :
Paru-paru : retraksi dinding dada, terdengar bising paru seperti
ronki basah, crackles dan mengi
Jantung : sedikit pembesaran batas-batas jantung
Abdomen : asites
Muskuloskeletal : edema tungkai
3. Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang apapun baik untuk
menegakkan diagnosis maupun skrining kondisi kesehatan lain

KUESIONER KESEHATAN USIA LANJUT


1. Kesehatan Umum
a. Secara umum anda menggambarkan kesehatan anda saat ini : cukup
b. Seberapa parah nyeri pada tubuh yang anda rasakan selama 4
minggu terakhir : sedang
2. Kemampuan melakukan kegiatan
a. Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari hari/activity daily living
(AHS/ADL)
Berjalan
: I (independent)
Memakai baju
: I (independent)
Mandi
: I (independent)
Makan
: I (independent)
BAB/BAK
: I (independent)
Berdandan
: I (independent)
b. Kemampuan melakukan kegiatan harian instrumental (AHS
instrumental/IADL)
Menggunakan telepon
: D (dependent)
Berbelanja
: D (dependent)
Menyiapkan makanan
: I (independent)
Mengerjakan pekerjaan rumah
: I (independent)
Meminum obat
: I (independent)
Mengatur keuangan
: I (independent)
Mencuci
: I (independent)
Bepergian (naik bis, taksi, sepeda, dll) : D (dependent)
3. Review sistem organ pada usia lanjut
a. Apakah anda kesulitan dalam menyetir kendaraan, menonton TV,
atau membaca karena kurang jelasnya penglihatan anda? Ya
b. Dapatkah anda mendengarkan suara percakapan biasa? Ya
Apakah anda menggunakan alat bantu dengar? Tidak
c. Apakah anda merasa mudah lupa? Ya
d. Apakah anda mengalami penurunan berat badan selama 6 bulan
terakhir? Tidak
e. Apakah anda dapat mengontrol BAK? Ya
Apakah anda dapat mengontrol BAB? Ya
f. Berapa kali anda jatuh dalam setahun terakhir? Sekali
g. Apakah anda meminum alkohol? Tidak
Jika ya, berapa banyak alkohol yang anda minum per minggu? 4. Apakah anda tinggal dengan seseorang? Ya
Jika ya, siapa? Anak, menantu dan cucu
Siapa yang akan membantu anda dalam kondisi darurat? anak
Siapa yang membantu anda memutuskan perawatan kesehatan jika anda
dalam keadaan tidak mampu berkomunikasi? anak

MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)


No. pasien : -

Nama Pasien

: Ibu A.

No. CM

Umur

: 70 tahun

:-

No

Orientasi

II

REGISTERASI (mengingat 3 kata)


Pasien diminta menirukan 3 kata
yang disebutkan pemeriksa

III

ATENSI/KALKULASI (serial 100-7)

IV

REKOL MEMORI (mengingat


kembali 11-13 setelah satu menit)

VI

BAHASA penyebutan
Pasien diperintahkan untuk
menyebutkan benda yang ditunjuk
pemeriksa
Pengulangan
Pengertian verbal (perintah kalimat
25-27)
Mengetahui pengertian terhadap
suatu permintaan
Membaca dan pengertian terhadap
bahasa tulisan
Menulis (kalimat yang dapat
dimengerti)
KONSTRUKSI
(diperlihatkan gambar dua buah
bangun segi-lima bersinggungan,
kemudian gambar ditutup dan
diminta menggambar seperti yang
dicontohkan)
NILAI MMSE
7

1. Tanggal
2. Hari
3. bulan
4. tahun
5. musim
6. ruangan
7. rumah sakit
8. kota
9. propinsi
10. negara
11. jeruk
12. sepatu
13. ember
14. 93
15. 86
16. 79
17. 72
18. 65
19. Jeruk
20. Sepatu
21. Ember
22. Bolpoin

Nilai
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1

23. Meja
24. Namun, tanpa, bila
25. Ambil kertas dengan
tangan kanan
26. Lipatlah menjadi dua
27. Letakkan di lantai
28. Tutup mata anda
29. (tulis kalimat lengkap)

1
1
1
1
0
0
0

30. Tiru gambar ini

14

Penilaian

gangguan kognitif definitif


SKALA DEPRESI USIA LANJUT

Nama Pasien

: Ibu A.

Tanggal

: 25 Juni 2015

No

Pertanyaan

Jawaba

Sko

1.
2.

Apakah anda merasa puas dengan hidup ini?


Pernahkah anda meninggalkan aktivitas dan hobby

n
Ya
Tidak

0
0

3.
4.
5.

anda?
Apakah anda merasa hidup anda kosong?
Apakah anda sering merasa bosan?
Apakah anda dalam keadaan semangat hampir setiap

Tidak
Tidak
Ya

0
0
0

6.

waktu?
Apakah anda takut akan ada hal buruk yang menimpa

Tidak

7.
8.
9.

anda?
Apakah anda merasa gembira hampir setiap waktu?
Apakah anda sering merasa tidak terbantu?
Apakah anda lebih sengan tinggal di rumah daripada

Ya
Tidak
Tidak

0
0
0

10.

pergi keluar dan melakukan hal baru?


Apakah anda merasa mempunyai masalah dengan

Ya

11.
12.

daya ingat/konsentrasi anda?


Menurut anda apakah hidup itu indah?
Apakah anda merasa tidak berharga dengan kondisi

Ya
Tidak

0
0

13.
14.

sekarang?
Apakah anda merasa penuh dengan energi?
Apakah anda merasa tidak ada harapan dengan

Ya
Tidak

0
0

15.

kondisi sekarang?
Apakah anda pikir sebagian besar orang lebih baik

Tidak

daripada anda?
TOTAL
Penilaian

Normal

ASESMEN NUTRISI
A. NUTRISI SUBYEKTIF
1. Apakah 1-2 bulan terakhir ada perubahan berat badan? tetap
2. Apakah ada perubahan nafsu makan? tetap
3. Apakah ada : perubahan pembauan? tidak
Pengecapan lidah? tidak
4. Apakah ada masalah : mengunyah? tidak
Menelan? tidak
5. Apakah ada masalah dengan gigi? Tidak (ompong)
6. Apakah ada gangguan pencernaan : mencret? tidak
Sembelit? tidak
Mual? tidak
Muntah? tidak
B. POLA MAKAN
1. Kebiasaan makan pagi : ya
2. Kebiasaan makan siang : ya
3. Kebiasaan makan sore : ya
4. Kebiasaan selingan/ngemil : ya, getuk, ketela, ubi-ubian
5. Alergi makanan : tidak ada
6. Sebutkan bahan makanan yang biasa dikonsumsi?
a. Makanan pokok : nasi
b. Lauk hewani : ikan (tidak boleh makan lauk hewan berkaki oleh
c.
d.
e.
f.

dokter)
Lauk nabati : tempe, tahu
Sayuran : bayam, sawi, kangkung
Buah-buahan : pisang, jeruk
Minuman : teh, air putih

ASESMEN ORAL UNTUK USILA


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah dapat membedakan jenis-jenis rasa makanan? ya


Apakah saat ini memakai gigi tiruan? tidak
Apakah mengalami kesulitan mengunyah makanan? tidak
Apakah merasakan ada gangguan waktu membuka mulut lebar? tidak
Apakah menu makanan sehari-hari dalam bentuk lembek? tidak
Apakah merasakan sakit atau ada kelainan di daerah telinga setelah

makan? Ya, sebelah kiri


7. Apakah ada rasa sakit atau mengganggu waktu menelan? tidak
8. Apakah mulutnya terasa kering atau air ludahnya berkurang? Ya, kadangkadang
9. Apakah saat ini sedang minum obat-obatan tertentu? Ya, untuk sakit
jantung dan bengkak di kaki
10. Apakah merasakan adanya sisa makanan yang tertinggal di mulut setelah
makan? Ya, dibersihkan dengan tusuk gigi

10

REKAPITULASI ASESMEN GERIATRI


1. IDENTITAS
Nama pasien
Umur
Alamat

2.

3.

4.
5.

: Ibu A.
: 70 tahun
: Candi Dukuh RT.02/RW.03, Sardonoharjo, Ngaglik,

Sleman
Pekerjaan
: Petani
DAFTAR MASALAH
a. Masalah aktif
1) Sesak nafas
2) Edema tungkai dan asites
3) Konsumsi obat saat ini
4) Gangguan kognitif definitif
5) Kesan gizi kurang
b. Masalah pasif
1) Gangguan penglihatan
2) Gangguan pendengaran
3) Gangguan mobilitas dan keterbatasan fungsional
4) Insomnia
5) Kencing malam hari
6) Gigi lepas/ompong
7) Hipotensi postural
DD
1) Gagal Jantung Kongestif
2) Gagal ginjal
3) Sirosis hepatis
DIAGNOSIS
Gagal Jantung Kongestif
TERAPI
a. Non-farmakologis
Pengaturan diet : mengurangi makanan yang berasal dari hewan

berkaki empat, beristirahat dengan kaki lebih tinggi dari jantung


b. Farmakologis
Digoxin 0,25 mg
Furosemide 40 mg
6. PLANNING/RENCANA PENATALAKSANAAN
a. Rencana pemeriksaan
Ro thorax
EKG
SGOT/SGPT
Ureum/Kreatinin
b. Rencana terapi
Sesuai diagnosis yang tegak setelah pemeriksaan penunjang
dilakukan.

11

BAB II
PEMBAHASAN
1. Daftar masalah
a. Masalah aktif
1) Sesak nafas : keluhan sesak nafas kadang disertai batuk berdahak
dirasakan pasien sejak setahun yang lalu, hilang timbul, dengan pemicu
yang tidak diketahui pasien sehingga mengganggu aktivitas pasien.
Sesak nafas tidak muncul dengan perubahan posisi, sesak nafas pada
malam hari disangkal, riwayat demam yang menyertai batuk dan sesak
napas disangkal. Berdasarkan hasil pemeriksaan thorax didapatkan
bising paru berupa ronki basah, crackels dan mengi, disertai retraksi
dinding dada pada saat inspirasi. Berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan fisik pada pasien kemungkinan diagnosisnya yaitu edema
paru (Safitri, Z., 2014), dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk
menentukan etiologi dari edema paru apakah kardiogenik atau nonkardiogenik.
2) Edema tungkai dan asites muncul beberapa bulan terakhir, berdasarkan
penjelasan keluarga sebelum diobati edema berupa pitting, setelah
diobati edema sudah lebih membaik. Pada saat pemeriksaan tidak
ditemukan pitting pada edema tungkai. Berdasarkan hasil pemeriksaan
kemungkinan diagnosis edema pada pasien yaitu gagal jantung
kongestif, dengan diagnosis banding gagal ginjal dan sirosis hepatis
(Effendi, I., Pasaribu, R. 2014). Anamnesis maupun pemeriksaan fisik
difokuskan pada diagnosis gagal jantung kongestif sehingga anamnesis
dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan diagnosis gagal ginjal
maupun sirosis hepatis belum dilakukan. Perlu dilakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang lebih rinci untuk bisa menyingkirkan dan
menegakkan diagnosis yang sesuai.
3) Konsumsi obat saat ini yaitu digoxin dan furosemide menjadi masalah
karena meskipun pasien telah memenuhi kriteria framingham untuk
diagnosis gagal jantung kongestif yaitu kriteria major : ronki paru, edema
paru akut, kriteria minor : edema ekstremitas, namun seharusnya terapi
yang diberikan pada pasien sesuai dengan pedoman tatalaksana gagal

12

jantung menurut PERKI (2015) yaitu diuretik jika ada tanda kongesti
serta ACE-inhibitor dan -blocker.
4) Gangguan kognitif definitif berdasarkan kuisioner MMSE bisa dikatakan
tidak terlalu valid, karena beberapa poin pertanyaannya mengharuskan
pasien

dapat

membaca

perintah sedangkan

pasien

mengalami

gangguan penglihatan dan belum diterapi sehingga pada saat


pemeriksaan didapatkan hasil kecurigaan gangguan kognitif definitif
pada pasien. Kecurigaan ini tetap menjadi masalah aktif karena meski
belum valid namun angka hasil pemeriksaan masih menunjukkan
adanya kecurigaan gangguan kognitif pada pasien sehingga harus
segera mendapat tatalaksana untuk mencegah terjadinya gangguan
yang bermakna pada aktivitas dan produktivitas pasien.
5) Kesan gizi kurang berdasarkan klasifikasi IMT menurut WHO (2016).
Masalah ini harus segera diberi intervensi karena pasien lanjut usia
memerlukan gizi yang lebih untuk menjaga tubuh dan sistem imun tetap
sehat.
b. Masalah pasif
1) Gangguan penglihatan diperoleh dari skrining 10 menit pertama,
didapatkan hasil + pada tes baca koran. Pemeriksaan lanjutan
menggunakan tes snellen diperlukan untuk menentukan gangguan
pada pasien. Gangguan ini tidak sampai mengganggu aktivitas
pasien sehingga masuk ke dalam masalah pasif.
2) Gangguan pendengaran didapatkan hanya pada telinga kiri pada
tes bisik, sehingga kecurigaan mengarah pada penurunan
pendengaran konduksi bukan sensori neural. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan sekret putih yang menumpuk di telinga kiri, nyeri
tekan -, riwayat sakit telinga disangkal. Tatalaksana awal bisa
dilakukan dengan membersihkan sekret telinga dan melakukan
pemeriksaan lanjutan. Gangguan in tidak mengganggu aktivitas
pasien.
3) Gangguan mobilitas dan keterbatasan fungsional didapatkan dari
uji mobilitas pada skrining awal dan anamnesis awal. Keluhan
kekakuan sendi atau nyeri sendi disangakal. Gangguan mobilitas
diduga akibat proses alami penuaan yaitu perubahan massa otot
dan tulang sehingga menyebabkan perubahan gaya berjalan
(Darmojo, B., Martono, H.H. 2007).

13

4) Insomnia dikeluhkan pasien yaitu susah memulai tidur terutama


saat keluhan sesak napas kambuh diperparah dengan gangguan
kencing di malam hari akibat konsumsi obat diuretik furosemide.
5) Kencing malam hari pada pasien akibat konsumsi obat diuretik
furosemide yang diberikan dokter untuk mengobati edema perifer
pada pasien.
6) Gigi lepas/ompong

dapat

menyebabkan

penurunan

intake

makanan pasien sehingga menyebabkan penurunan berat badan.


Edukasi pada pasien dan keluarga berupa saran pemasangan gigi
tiruan pada pasien bisa menjadi pilihan tatalakasan untuk masalah
ini.
7) Hipotensi postural pada pasien bisa menjadi salah satu faktor
risiko terjadinya jatuh pada pasien (Darmojo, B., Martono, H.H.,
2007). Edukasi pada pasien dan keluarga tentang kemungkinan
terjadinya jatuh serta edukasi tentang lingkungan yang ramah
lansia dapat diberikan untuk mencegah terjadinya jatuh.
2. DD
a. Gagal Jantung Kongestif
Berdasarkan kriteria Framingham (Manurung, D., Muhadi., 2014) gejala
dan tanda yang didapatkan pada pasien memenuhi minimal 1 kriteria
mayor dan 2 kriteria minor, yaitu kriteria mayor : ronki paru, edema paru
akut, sedangkan kriteria minor : edema ekstremitas.
b. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat menyebabkan edema ekstremitas dan asites akibat
kerusakan fungsi ginjal untuk menghasilkan urin, sehingga terjadi retensi
natrium dan air terjadi peningkatan volume darah terjadi
perpindahan cairan dari vasa ke jaringan perifer (Effendi, I., Pasaribu, R.,
2014).
c. Sirosis hepatis
Hepar merupakan tempat pembentukan protein albumin yang berfungsi
dalam menjaga tekanan onkotik darah dalam vasa. Pada sirosis hepatis
terjadi kerusakan hepatosit sehingga terjadi hipoalbuminemia, kondisi ini
dapat menyebabkan perpindahan cairan dari vasa ke jaringan perifer
(Effendi, I., Pasaribu, R., 2014).
3. Diagnosis
Berdasarkan pembahasan diagnosis banding diatas, diagnosis yang paling
mungkin yaitu gagal jantung kongestif. Tidak ada keluhan khas gagal jantung
kongestif yang didapatkan pada anamnesis. Pemeriksaan fisik yang

14

mendukung diagnosis yaitu tes undulasi +, edema tungkai +, bising pada


paru berupa ronki, crackels dan mengi yang mengarah pada edema paru,
pada perkusi batas jantung didapatkan sedikit pembesaran batas jantung.
Diperlukan pemeriksaan penujang berupa rontgen thorax, EKG untuk dapat
menguatkan penegakan diagnosis (Manurung, D., Muhadi., 2014).
4. Terapi
a. Non-farmakologis
Pengaturan diet : mengurangi makanan yang berasal dari hewan berkaki
empat, beristirahat dengan kaki lebih tinggi dari jantung.
Edukasi diet untuk pasien dilakukan untuk menurunkan faktor risiko yaitu
tingkat kolesterol yang tinggi dari intake makanan. Beristirahat dengan
kaki lebih tinggi dari jantung dilakukan agar edema perifer tidak
bertambah parah.
b. Farmakologis
Digoxin 0,25 mg
Furosemide 40 mg
Terapi yang diberikan oleh dokter yaitu digoxin 0,25 mg dan furosemide
40 mg. Berdasarkan pedoman tatalaksana gagal jantung PERKI (2015)
terapi ini tidak sesuai. Lini pertama terapi farmakologi untuk gagal jantung
yaitu diuretik untuk gejala kongestif, ACE-inhibitor dan -blocker.
5. Planning
a. Rencana pemeriksaan dilakukan untuk menguatkan diagnosis serta
menyingkirkan diagnosis yang lain
Ro thorax dilakukan untuk menilai pembesaran jantung, serta edema
paru.
EKG dilakukan untuk menilai kondisi aktivitas listrik jantung.
SGOT/SGPT

untuk

menilai

kondisi

hepatosit,

dilakukan

untuk

dilakukan

untuk

menyingkirkan diagnosis sirosis hepatis.


Ureum/Kreatinin

untuk

menilai

kondisi

ginjal,

menyingkirkan diagnosis gagal ginjal.


b. Rencana terapi
Sesuai diagnosis yang tegak setelah pemeriksaan penunjang dilakukan.

15

DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, B., Martono, H.H. 2007. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Effendi, I., Pasaribu, R. 2014. Edema Patofisiologi dan Penanganan, dalam:
Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., dkk (Editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
Manurung, D., Muhadi. 2014. Gagal Jantung Akut, dalam: Sudoyo, A.W.,
Setiyohadi, B., Alwi, I., dkk (Editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 2015.
Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung.
Safitri, Z. 2014. Edema Paru Akut, dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
dkk (Editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. Jakarta: Interna
Publishing.
WHO. 2016. IMT Classification. Didapat dari : http://apps.who.int/bmi/index.jsp?
introPage=intro_3.html [diakes pada 21 Juli 2016].

16

LAMPIRAN
1. Dokumentasi

17

You might also like