Abses Periodontal viii + 36 halaman Abses periodontal adalah suatu inflamasi purulen yang terlokalisir pada jaringan periodonsium. Abses periodontal ini dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi abses (abses gingiva, abses periodontal dan abses perikoronal), berdasarkan jalannya lesi (abses periodontal akut dan abses periodontal kronis) dan berdasarkan jumlah abses (abses periodontal tunggal dan abses periodontal kronis). Abses periodontal merupakan kasus darurat penyakit periodontal ketiga yang paling sering terjadi. Etiologi terjadinya abses periodontal dapat dibagi atas dua yaitu abses yang berhubungan dengan periodontitis dan yang tidak berhubungan dengan periodontitis. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada abses periodontal adalah Porphyromonas gingivalis, Provotella intermedia dan Fusobakterium nucleatum. Abses periodontal dapat menyebabkan kehilangan gigi dan penyebaran infeksi. Diagnosis abses periodontal diperoleh berdasarkan gejala-gejala yang dijumpai pada pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiografi, keluhan-keluhan pasien serta melalui riwayat medis gigi pasien. Diagnosis banding abses periodontal adalah infeksi akut seperti abses periapikal, kista periapikal lateral, fraktur vertikal akar dan abses endo-periodontal. 2
Universitas Sumatera Utara
Perawatan pada abses periodontal akut dilakukan dengan mengurangi gejala,
mengendalikan penyebaran infeksi dan melakukan drainase meliputi drainase melalui saku periodontal dan insisi eksternal. Pada perawatan abses periodontal kronis dilakukan dengan skeling dan penyerutan akar atau terapi bedah, seperti gingivektomi atau prosedur bedah flep. Perawatan antibiotik sistemik diperlukan pada abses periodontal akut maupun kronis yang bertujuan untuk mencegah penyebaran bakteri dan komplikasi yang serius. Daftar Pustaka : 22 (1986-2008)