You are on page 1of 10

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk


melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statikdan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh
lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya.
Ada banyak macam mikroskop elektron dengan cara kerja yang berbeda
pula. Berikut ini adalah jenis mikroskop elektron yang biasa digunakan
saat ini.
Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Pengertian
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscopeTEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan
cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek
pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
Cara kerja
Mikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja
hingga mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom)
atau sama dengan pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak
bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan
bantuan mikroskop transmisi elektron ini.
Adanya persyaratan bahwa obyek pengamatan harus setipis mungkin ini
kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang
memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis. Karena itu
pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan.
Preparasi sediaan
Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan
persiapan sediaan dengan tahap sebagai berikut :

1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa


mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan
menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida.
2. pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga
setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi
dengan monomer resin melalui proses pemanasan, kemudian dilanjutkan
dengan pemotongan menggunakan mikrotom. Umumnya mata pisau
mikrotom terbuat dari berlian karena berlian tersusun dari atom karbon
yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi. Sayatan
yang telah terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk diamati.
3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara
preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya.
Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam berat seperti uranium
dan timbal.

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM) adalah merupakan salah


satu tipe yang merupakan hasil pengembangan dari mikroskop transmisi
elektron (TEM).Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen
namun sebagaimana halnya dengan cara kerja SEM, optik elektron
terfokus langsung pada sudut yang sempit dengan memindai obyek
menggunakan pola pemindaian dimana obyek tersebut dipindai dari satu
sisi ke sisi lainnya (raster) yang menghasilkan lajur-lajur titik (dots)yang
membentuk gambar seperti yang dihasilkan
oleh CRT pada televisi / monitor.

Mikroskop pemindai elektron (SEM)

Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detail


arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi.
Cara kerja
Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi
pada mikroskop optic dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan
deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang
muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut
dipindai dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul
yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar

amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar


monitor CRT(cathode ray tube). Di layar CRT inilah gambar struktur obyek
yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya, SEM tidak
memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk
melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.
Preparasi sediaan
Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan
persiapan sediaan dengan tahap sebagai berikut :
1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa
mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan
menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida.
2. dehidrasi, yang bertujuan untuk memperendah kadar air dalam sayatan
sehingga tidak mengganggu proses pengamatan.
3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara
preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya.
Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam mulia seperti emas dan
platina.
D. Mikroskop pemindai lingkungan elektron (ESEM)
Mikroskop ini adalah merupakan pengembangan dari SEM, yang dalam
bahasa Inggrisnya disebut Environmental SEM (ESEM) yang
dikembangkan guna mengatasi obyek pengamatan yang tidak memenuhi
syarat sebagai obyek TEM maupun SEM.
Obyek yang tidak memenuhi syarat seperti ini biasanya adalah bahan
alami yang ingin diamati secara detail tanpa merusak atau menambah
perlakuan yang tidak perlu terhadap obyek yang apabila menggunakat
alat SEM konvensional perlu ditambahkan beberapa trik yang
memungkinkan hal tersebut bisa terlaksana.
Cara kerja
Pertama-tama dilakukan suatu upaya untuk menghilangkan penumpukan
elektron (charging) di permukaan obyek, dengan membuat suasana
dalam ruang sample tidak vakum tetapi diisi dengan sedikit gas yang
akan mengantarkan muatan positif ke permukaan obyek, sehingga
penumpukan elektron dapat dihindari.

Hal ini menimbulkan masalah karena kolom tempat elektron dipercepat


dan ruangfilamen di mana elektron yang dihasilkan memerlukan
tingkat vakum yang tinggi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
memisahkan sistem pompa vakum ruang obyek dan ruang kolom serta
filamen, dengan menggunakan sistem pompa untuk masing-masing
ruang. Di antaranya kemudian dipasang satu atau lebih piringan
logamplatina yang biasa disebut (aperture) berlubang dengan diameter
antara 200 hingga 500 mikrometer yang digunakan hanyauntuk
melewatkan elektron , sementara tingkat kevakuman yang berbeda dari
tiap ruangan tetap terjaga.
Teknik pembuatan preparat yang digunakan pada mikroskop elektron
Materi yang akan dijadikan objek pemantauan dengan menggunakan
mikroskop elektron ini harus diproses sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu sampel yang memenuhi syarat untuk dapat
digunakan sebagai preparat pada mikroskop elektron.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan preparat ada berbagai macam
tergantung pada spesimen dan penelitian yang dibutuhkan, antara lain :

Kriofiksasi yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan

teknik pembekuan spesimen dengan cepat yang


menggunakan nitrogen cair ataupunhelium cair, dimana air yang ada
akan membentuk kristal-kristal yang menyerupai kaca. Suatu bidang
ilmu yang disebut mikroskopi cryo-elektron (cryo-electron microscopy)
telah dikembangkan berdasarkan tehnik ini. Dengan pengembangan
dari Mikroskopi cryo-elektron dari potongan menyerupai kaca (vitreous)
atau disebut cryo-electron microscopy of vitreous sections (CEMOVIS),
maka sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan penelitian
secara virtual terhadap specimen biologi dalam keadaan aslinya.
Fiksasi yaitu suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu

sampel agar tampak realistik (seperti kenyataannya ) dengan


menggunakan glutaraldehiddan osmium tetroksida.
Dehidrasi yaitu suatu metode persiapan dengan cara

menggantikan air dengan bahan pelarut organik seperti


misalnya ethanol atau aceton.
Penanaman (Embedding) yaitu suatu metode persiapan dengan
cara menginfiltrasi jaringan dengan resin seperti
misalnya araldit atau epoksi untuk pemisahan bagian.

Pembelahan (Sectioning)- yaitu suatu metode persiapan untuk

mendapatkan potongan tipis dari spesimen sehingga menjadikannya


semi transparanterhadap elektron. Pemotongan ini bisa dilakukan
dengan ultramicrotomedengan menggunakan pisau berlian untuk
menghasilkan potongan yang tipis sekali. Pisau kaca juga biasa
digunakan oleh karena harganya lebih murah.
Pewarnaan (Staining) yaitu suatu metode persiapan dengan

menggunakan metal berat seperti timah, uranium, atau tungsten untuk


menguraikan elektron gambar sehingga menghasilkan kontras antara
struktur yang berlainan di mana khususnya materi biologikal banyak
yang warnanya nyaris transparan terhadap elektron (objek fase
lemah).
Pembekuan fraktur (Freeze-fracture) yaitu suatu metode persiapan

yang biasanya digunakan untuk menguji membran lipid. Jaringan atau


sel segar didinginkan dengan cepat (cryofixed) kemudian dipatahpatahkan atau dengan menggunakan microtome sewaktu masih
berada dalam keadaan suhu nitrogen ( hingga mencapai
-100% Celsius).
Patahan beku tersebut lalu diuapi dengan uap platinum atau emas dengan
sudut 45 derajat pada sebuah alat evaporator en:evaporator tekanan
tinggi.

Ion Beam Milling yaitu suatu metode mempersiapkan sebuah


sampel hingga menjadi transparan terhadap elektron dengan
menggunakan cara pembakaranion( biasanya digunakan argon) pada
permukaan dari suatu sudut hingga memercikkan material dari
permukaannya. Kategori yang lebih rendah dari metode Ion Beam
Milling ini adalah metode berikutnya adalah metodeFocused ion beam
milling, dimana galium ion digunakan untuk menghasilkan selaput
elektron transparan pada suatu bagian spesifik pada sampel.
Pelapisan konduktif (Conductive Coating) yaitu suatu metode

mempersiapkan lapisan ultra tipis dari suatu material electricallyconducting . Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya akumulasi dari
medan elektrik statis pada spesimen sehubungan dengan elektron
irradiasi sewaktu proses penggambaran sampel. Beberapa bahan
pelapis termasuk emas, palladium(emas
putih), platinum, tungsten, graphite dan lain-lain, secara khusus
sangatlah penting bagi penelitian spesimen dengan SEM.
E. Mikroskop refleksi elektron (REM)

Reflection Electron Microscope (REM), adalah mikroskop elektron yang


memiliki cara kerja yang serupa dengan cara kerja TEM, namun sistem ini
menggunakan deteksi pantulan elektron pada permukaan objek. Tehnik ini
secara khusus digunakan dengan menggabungkannya dengan tehnik
refleksi difraksi elektron energi tinggi (Reflection High Energy Electron
Diffraction) dan tehnik Refleksi pelepasan spektrum energi tinggi
(reflection high-energy loss spectrum RHELS)
F. Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM)
Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM) ini adalah
merupakan Variasi lain yang dikembangkan dari teknik yang sudah ada
sebelumnya, dan digunakan untuk melihat struktur mikro dari medan
magnet.
Pembuatan film dengan mikroskop ESEM
Dengan melakukan penambahan peralatan video maka pengamat dapat
melakukan pengamatan dengan mikroskop elektron secara terus menerus
pada obyek yang hidup.
Sebuah perusahaan film dari Perancis bahkan berhasil merekam
kehidupan makhluk kecil dan memfilmkannya secara nyata. Dari
beberapa film yang dibuat, film berjudul Cannibal Mites memenangkan
beberapa penghargaan di antaranya Edutainment Award (Jepang 1999),
Best Scientific Photography Award (Perancis 1999), dan Grand Prix Best
Popular and Informative Scientific Film (Perancis 1999). Film ini
ditayangkan juga di stasiun televisi Zweites Deutsches Fernsehen Jerman,
Discovery Channel di AS dan Britania Raya. Kini perusahaan yang sama
tengah menggarap film seri berjudul Fly Wars yang rata-rata memakai
sekitar lima menit pengambilan gambar dengan ESEM Pada film tersebut
dapat dilihat dengan detail setiap lembar bulu yang dimiliki lalat dalam
pertempurannya.
Komponen-komponen mikroskop terdiri dari:
1.

Lensa okuler

Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati


objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran
pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
2.

Tabung mikroskop

Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang


pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah
atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan
ke bawah.
3.

Makrometer (sekrup pengarah kasar)

Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas


dank e bawah dengan pergeseran besar.
4.

Mikrometer (sekrup pengarah halus)

Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah


dengan pergeseran halus.
5.

Revolver

Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang


dikehendaki.
6.

Lensa objektif

Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau


specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya
lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif
10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x
(mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x
(mikroskop dengan empat lensa objektif).
7.

Panggung mikroskop

Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.


Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan
masuk cahaya ke mata pengamat.
Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen.
Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada
beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah.
8.

Diafragma

Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang


masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang
pada bagian bawah panggung mikroskop.
9.

Kondensor

Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen.


Alat ini terdapat di bawah panggung.
10.

Lengan mikroskop

Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop


atau menggeser mikroskop.
11.

Cermin reflektor

Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada


panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya.
Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan
datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung
digunakan jika cahaya kurang terang.
12.

Kaki mikroskop

Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop


berbentuk seperti tapal kuda.
Mempersiapkan Mikroskop
1.
Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan
menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke
meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain
memegang kaki mikroskop.
2.
Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan
dihadapkan kearah cahaya.
3.
Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun
sampai ke batas bawah.
4.
Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran
lemah (missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang
panggung.
5.
Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar
cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga

melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya


merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.
Cara Penggunaan Mikroskop
1. Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata
dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu
jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan
pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu,
mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan
pembesaran lemah (misal 10x).
3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar
secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar
dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit
yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati
gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif
dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan
menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x)
dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat
mengarah ke lubang pada panggung.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat
tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan
gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.
Perawatan Mikroskop
1.

Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.

2.
Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum
menggunakan pembesaran kuat.
3.

Tidak memutar tombol dengan kasar.

4.
Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan
penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif
yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana

lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu,
lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan
kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor
dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang
kotor pun dapat mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa
terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh
karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan
kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap
sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
5.
Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah
digunakan.
Menghitung Pembesaran Gambar
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah mikroskop memiliki dua
macam lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Kedua lensa tersebut
memiliki ukuran pembesaran tertentu. Pembesaran total untuk panjang
tabung yang digunakan diperoleh dari pembesaran pada objektif dikalikan
dengan pembesaran yang tertera pada okuler.
perbesaran objektif x perbesaran okuler = perbesaran total
10 x 8 = 80 x
10 x 12,5 = 125 x
40 x 8 = 320 x
40 x 12,5 = 500 x
Perbesaran total 80-125x (perbesaran rendah) dan 320-500x (perbesaran
tinggi) yang diberikan pada contoh sudah cukup untuk memenuhi
persyaratan normal. Perbesaran rendah (3,5 x 8 atau 3,5 x 12,5, yaitu
perbesaran total 30-40x) dapat memperlihatkan tampak umum dari suatu
cuplikan dan biasanya digunakan untuk pengamatan pertama pada
seluruh cuplikan.

You might also like