You are on page 1of 6

ANALISA JURNAL

2.

1. Alasan Pengambilan Jurnal


Judul

3.

Tujuan Penelitan Jurnal

4. Penulis (Peneliti) dan alamat

5. Abstrak
6. Latar Belakang
a) Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana kehamilan berimplantasi di
luar rongga rahim.
b) Lebih dari sembilan puluh lima persen dari kehamilan ektopik terjadi
di tuba falopi dan dikenal sebagai kehamilan tuba.
c) Kemajuan terbaru telah dilakukan untuk mendiagnosa awal dan
berbagai pengobatan modalitas baru juga telah diciptakan dan
dipraktekkan untuk menyelamatkan penderita tepat waktu tetapi
kehamilan ektopik masih merupakan penyebab utama angka kematian
dan kesakitan untuk wanita dari kelompok usia reproduksi.
d) Stres dan ketegangan yang dihadapi oleh wanita dan keluarga mereka
karena kehamilan ektopik dan takut berulangnya di masa depan adalah
penyebab utama dari kecemasan dan kekhawatiran.
e) Telah ditemukan bahwa 10 sampai 50% dari kehamilan ektopik
memiliki kehamilan ektopik berikutnya dan 60 sampai 70% memiliki
masalah.

7. Metode Penelitian
a) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama delapan tahun dari 15 november 1997
hingga 15 november 2005.
b) Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit B and B, Lalitpur, Nepal.
c) Subjek
Subjek yang dikumpulkan terdiri dari 88 pasien yang akan melakukan
operasi untuk kehamilan ektopik di sektor RS B and B, Lalitpur,
Nepal. Dua wanita yang meninggal karena penyebab ini tidak dihitung
pada penelitian. Oleh karena dari perempuan 86 yang telah
dikumpulkan, 15 orang menggunakan kontrasepsi sterilisasi atau akan
melakukan sterilisasi. 71 klien yang ingin hamil lagi adalah jumlah
responden penelitian ini.
d) Cara Pengumpulan Data
Informasi pasien didapatkan dari salinan catatan rekam medik pasien.
Salinan pendaftaran dibuat terpisah seperti usia, riwayat persalinan,
tuberkulosis, riwayat pemeriksaan kebidanan, riwayat kontrasepsi,
status kehamilan ektopik, tingkat hb, golongan darah, jenis operasi
yang dilakukan dan kebutuhan transfusi darah.
e) Prosedur Penelitian
Pasien diberikan surat persetujuan tertulis melalui email dan
persetujuan verbal melalui telepon, kemudian diberikan penjelasan
mengenai tujuan dari penelitian. Mereka mengikuti dalam satu minggu
setelah waktu yang ditentukan, kemudian setiap bulannya dua kali,
kemudian setiap enam bulan dua kali, kemudian tahunan untuk
setidaknya 3 tahun dan mereka diminta untuk melaporkan setiap saat
jika mereka kehilangan waktu yang lama dan atau mereka diduga
hamil. Pasien tersebut diikuti untuk 3-6 tahun dan tanggal terakhir
tindak lanjut tentang penelitian ini adalah pada tanggal 15 bulan
november 2008. Informasi tentang keadaan ginekologi sampai tanggal
tersebut dikumpulkan melalui kunjungan atau lewat telepon

8.

Hasil
a) Jumlah kasus kehamilan ektopik

Ada 4860 kasus kehamilan terdaftar dalam rumah sakit selama


masa penelitian. Dan dari 88 pasien didiagnosis dan dikonfirmasi
sebagai kehamilan ektopik. Dengan demikian tingkat kejadian
kehamilan ektopik di sini 1,8 % dari seluruh pasien. Selama periode
delapan tahun ini, ada 6 kematian ibu hamil, 2 yang berasal dari
kehamilan ektopik. Salah seorang pasien meninggal 10 menit ketika
datang ke rumah sakit dan yang satunya lagi meninggal pasca operasi
hari ketiga. Informasi yang diperoleh dari 86 pasien yang tersisa,
disajikan dengan melihat dari spektrum gejala seperti pada tabel
sebagai berikut.
b) Distribusi berdasarkan tanda dan gejala pasien
Tanda dan gejala
Nyeri abdomen
Nyeri bahu
Pendarahan uterus
abnormal
Amenorrhea < 2 weeks
Syncope
Adnexal tenderness
Adnexal mass
Tabel 1. tanda dan gejala

Number
82
18

%
95.34
20.93

59

68.60

61
29
79
45

70.93
33.72
91.86
52.32

c) Distribusi berdasarkan riwayat obstetri pasien


Gambar 1 : Riwayat D dan C, PID, Oprasi Panggul, Infertilitas dan

penggunaan IUCD
Seperti ditunjukkan dalam gambar 1, 31% dari mereka adalah
pengguna IUD, 23% memiliki sejarah D dan C di masa lalu, 14%

masing-masing memiliki sejarah subfertility sebelumnya dan operasi


panggul sebelumnya dan 9% memiliki sejarah pengobatan untuk
subfertility. 84 dari 86 pasien memiliki kehamilan tuba dan tersisa 2
memiliki kehamilan ovarium.
Dari 79 kasus yang mengalami hemoperitoneum empat kasus
memiliki kantung kehamilan sebagian di tuba falopi. Semua dari
mereka berhasil dilakukan pembedahan dengan metode terbuka.
transfusi darah yang diperlukan untuk 69 (80%) pasien. pembedahan
konservatif seperti salpingectomy, Ovum pemerahan dan reseksi
ovarium telah dilakukan pada 14 kasus. operasi radikal seperti
salpingectomy dan salpingo ooforektomi telah dilakukan pada 52
pasien kehamilan ektopik.
d) Distribusi berdasarkan keinginan pasien untuk hamil dan distribusi
jumlah persalinan pasien setelah penanganan
Dari 86 pasien kehamilan ektopik, lima belas (17,44%)
memutuskan untuk tidak hamil lagi. Sisa tujuh puluh satu pasien
menunjukkan kesediaan mereka untuk hamil lagi tapi ingin tahu cara
dan sarana yang bisa mereka hindari dari kecelakaan seperti itu lagi.
kategori
Jumlah
Tidak ada keinginan untuk 15

%
17,44

hamil
Menginginkan

82,56

untuk 71

menjadi hamil lagi


Total

86

Kerugian bersih untuk di 5


follow-up

(hilang

100
5,81*

untuk

menindaklanjuti -22,17 bisa


dihubungi

melalui

wawancara di telepon)
Jumlah akhir dari wanita 66
yang ingin untuk hamil dan
dapat ditindaklanjuti
Total
71
Tabel 2. n = 86 pasien kehamilan ektopik*

76,74*

Usia kelompok Jumlah


bertahun-tahun
kehamilan
ektopik
<19
17
20-24
22
25-29
27
30-34
9
35-39
6
<40
5
Total
86

Total %

19,77
25,59
31.39
10.46
6.98
5.81
100

Jumlah
yang %
bersemangat untuk
kehamilan
9
13,64
21
31,82
22
33,33
8
12.12
4
6.06
2
3.03
66
100

Berdasarkan tabel 18% (12) dari 66 perempuan tetap subur dan


82% (54) dari mereka menjadi hamil. Oleh karena itu tingkat konsepsi
secara keseluruhan setelah kehamilan ektopik adalah 82%. Delapan
puluh lima persen dari semua kehamilan berikutnya dari 66 pasien dan
60% dari kehamilan ektopik yang berulang terjadi dalam waktu 2 tahun
setelah operasi.
Tabel 4: Mereka yang menginginkan untuk hamil lagi (n = 66)
kategori
Jumlah
Persentase
tetap subur
12
18
hamil
54
82
Total
66
100

Tabel 5: Mereka yang hamil (n = 54)


kategori
Jumlah
Persentase
Memiliki kehamilan ektopik berulang
12
(18*)
Memiliki kehamilan intrauterin
42
(64*)
Total
54
(82*)
* Persentase dari total 66 yang diinginkan untuk hamil.

22
78
100

Tabel 6: Mereka yang memiliki kehamilan intrauterin (n = 42)


kategori
Jumlah
Persentase
mengalami keguguran
3
7
Memiliki satu atau lebih persalinan
39
93
(59,09%*)
Total
42
100
* Persentase dari total 66 yang diinginkan untuk menjadi hamil.

Tabel 7 menunjukkan pengiriman berikutnya, kehamilan ektopik dan


infertilitas setelah kehamilan ektopik dalam kaitannya dengan jenis
operasi utama.
9.

10.

Pembahasan

Kesimpulan

11.

Kelemahan Jurnal

12.

Kelebihan Jurnal

13.

Implikasi Keperawatan

You might also like