Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Akhson M
(140521602042)
2. Achmad Sandika T
(140521602033)
3. Andhar Ghazi M
(140521602042)
4. Azrul Huda
(140521602042)
5. Fian
(140521602042)
A. Pengertian
Menurut Uzer Usman variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek
proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan
murid,
sehingga
dalam
situasi
belajar
mengajar. Murid
senantiasa
variasi
merupakan
keterampilan
guru
dalam
variasi
gaya
mengajarnya,
apakah
sudah
dapat
C. Prinsip-prinsip penggunaan.
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu, relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai, cocok dengan kemampuan anak dan hakikat
pendidikan, penggunaan variasi yang wajar dan beragam.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan
merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.
c. Komponen-komponen variasi tertentu memerlukan susunan dan perencanaan yang
baik (terutama dalam RPP, luwes, dan spontan)
D. Komponen KeterampilanMengadakan Variasi
1. Variasi dalam gaya mengajar, mencakup hal-hal berikut ini :
Jadi,
seyogyanya
sebelum
satu
kalimat
dikeluarkan
atau
dibicarakan lebih dulu difikirkan susunan yang benar ditinjau dari segi
tata bahasa. Ucapan bahasa daerah sebaiknya tidak dipergunakan.
tersebut
bisa
dengan
menganggukkan
kepala
untuk
menunjukkan setuju, dan sebaliknya jari dan tangan berarti tidak dan
sebagainya. Gerakan tangan menulis dipapan tulis itu juga memerlukan
latihan, walaupun kelihatan diremehkan, sekarang ini banyak guru
yang tidak begitu memperhatikan tulisannya dipapan tulis, padahal
tulisannya itu kurang jelas, naik turun, hal ini bisa mempengaruhi
kebosanan siswa. Tidak semua gerakan anggota badan itu baik dalam
arti sesuai, ada gerakan yang
berbicara
atau
menerangkan
hendaknya
mengarahkan
e. Perubahan posisi.
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam
menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian
guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi
itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru
akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bisa
memperhatikan. Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke
bagian belakang, dari sisi kiri ke sisi kanan, atau diantara anak didik
dari belakang kesamping anak didik. Dapat juga dilakukan dengan
posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk dan diam di
tempat lalu berjalan-jalan mengelilingi siswa dan sebagainya. Yang
penting dalam perubahan posisi itu harus ada tujuannya, dan tidak
sekedar mondar-mandir dan seorang guru janganlah melakukan
kegiatan mengajar dengan satu posisi, misalnya saja saat menerangkan
guru hanya berdiri didepan kelas saja atau duduk dikursi saja, tanpa
ada pergantian atau variasi ini bisa menimbulkan kebosanan siswa.
Guru melakukan pergantian posisi, sebaiknya jangan kaku atau
kikuk, lakukan saja secara bebas dan wajar bisa menarik perhatian
siswa, jika guru kaku dalam bergerak ini bisa menjemukan siswa. Dan
bila variasi dilakukan secara berlebihan itu juga bisa mengganggu
perhatian siswa atau konsentrasi siswa terhadap pelajaran. Maka dari
itu gunakanlah variasi posisi ini secara wajar dan sesuaikan dengan
tujuan, tidak sekedar mondar-mandir.
2. Variasi penggunaan media
a. Variasi visual
Bagi
pelajar
visual,
belajar
yang
efektif
adalah
dengan
variasi,
pemusatan,
perhatian
dan
kesenyapan
c. Variasi Kinestetik
Bagi pelajar kinestetik, belajar yang efektif adalah dengan
melibatkan diri langsung dengan aktifitasnya, jadi mereka cenderung
pada eksperimen (gerak). Ciriciri siswa kinestetik adalah :
DAFTAR PUSTAKA
http://beni64.wordpress.com/2008/12/30/keterampilan-mengadakan-variasi-gayanengajar/ http://www.ilmupengetahuan.net/keterampilan-mengadakan-variasibelajar/
Sugiyanto, M.Si. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia
Sertifikasi Guru (PSG) Rayon B.
Uzer Usman, Moh.1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.