Professional Documents
Culture Documents
pribadi ini jelas tak mungkin dan tidak masuk akal hanya karena terjadi
pemberontakan G30S PKI dan lantas membuat ciut mental seorang Soekarno.
Ini yang saya pahami bahwa Surat itu bisa saja Palsu dan Jelas ada tekanan
Kudeta kepada Soekarno, yang pada masa itu Soeharto memegang kendali
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Yang menjadi masalah
sekarang adalah, tidak ditemukannya ke-aslian surat SUPERSEMAR itu sendiri
dan Tanda Tangan Soeharto terjadi penyimpangan yang mendalam bila
dibaca secara tulisan tangan seseorang yang dalam ancaman. Ini jelas suatu
misteri, kemanakah surat asli SUPERSEMAR itu ?. Agar lebih jelas kita bahas
kronoligis, misteri dan fakta mengenai surat SUPERSEMAR itu sendiri.
Satu fakta menarik yang terungkap, salah seorang yang sangat dengan Ir.
Soekarno pada masa itu adalah Soekardjo Wilardjto, sayang dia telah
wafat pada tanggal 5 Maret 2013 di Yogyakarta. selama 47 tahun dari Maret
1966 sampai Maret 2013 dia tak lupa sekalipun kejadian terjadinya surat
SUPERSEMAR itu.
Pelajaran Sejarah di sekolah pada zaman Orde Baru mengatakan bahwa ada
3 Jenderal yang menghadap Bung Karno untuk mengantarkan Supersemar
kepada Mayjen Soeharto, namun kesaksian Wilardjito mengatakan
Sumber ini saya temukan melalui bukunya, betapa hebatnya kudeta dan
kapitalisme pikiran Soeharto tentang melakukan penyerangan kepada
Presiden Soekarno. Orang dekatnya di tangkap, semua yang mendukung
Soekarno dibunuh dan diasingkan, semua yang menyangkut Soekarno harus
di lenyapkan. Mungkin pada masa itu akan sangat bahaya jika keyakinan kita
sebagai pejuang bangsa berbeda dengan keyakinan
para Poli"TIKUS" Kapitalisme dan awal mula Pembaharuan Orde dimulai,
juga
masih
belum
bisa
ditemukan.
Sejumlah versi proses terbitnya Supersemar pun beredar. Entah siapa yang
benar.
Namun
dari
sejumlah
keterangan,
yang
tidak
bisa
dibantah
Versi Kedua, berasal dari Pusat Penerangan TNI AD. Surat ini terdiri
dari satu lembar dan juga berkop Burung Garuda. Ketikan surat versi
kedua ini tampak tidak serapi pertama, bahkan terkesan amatiran. Jika
versi pertama tertulis nama Sukarno, versi kedua tertulis nama
Soekarno.
Versi Ketiga, lebih aneh lagi. Surat yang terakhir diterima ANRI itu
terdiri dari satu lembar, tidak berkop dan hanya berupa salinan. Tanda
tangan Soekarno di versi ketiga ini juga tampak berbeda dari versi
pertama dan kedua.
diketahui,
Supersemar
telah
dijadikan alat
pembenaran
bagi
Bagaimana Readers, Begitu Intrik Nuansa Orde Baru Mereka ?, Begitu Drama
mereka membuat cerita seperti FTV ?, Begitu Pentingkah kekuasaan sehingga
teman akhirnya di korbankan ?, Begitu kuatnya nuansa hitam yang terlihat
dan sepertinya hari demi hari yang di lalui oleh para mereka yang hidup di
jaman itu selalu di selubungi mistery, tiada hari tanpa mistery.
Sedikit mengutip puisi Whiji Tukul :
BUNGA DAN TEMBOK
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun tirani harus tumbang!
SEMOGA LEBIH BISA MENJADI WAWASAN SEJARAH !!!