Professional Documents
Culture Documents
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau biasa juga
disebut kanker leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang
leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini
bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi
sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi
kadang-kadang terjadi lebih cepat. Perubahan ini sering disebut displasia. Mereka dapat
ditemukan dengan tes Pap Smear dan dapat diobati untuk mencegah terjadinya kanker.
B. PENYEBAB KANKER SERVIKS
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus
papiloma manusia). Sekitar 70% kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan
HPV 18. Awalnya sel kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di
bawah rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker leher rahim
atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa.
Sel skuamus ini sangat berperan dalam perkembangan kanker serviks. Lihat gambar di bawah
untuk mendapat gambaran tentang stadium kanker serviks:
Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda atau memiliki banyak pasangan
seks, memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV
menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun
pertama mereka aktif secara seksual. Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita
sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi
tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus
HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks.
ukuran tumor, seberapa dalam tumor telah serta kemungkinan penyebaran kanker serviks ke
kelenjar getah bening atau organ yang jauh (metastasis).
Stadium kanker adalah cara bagi paramedis untuk merangkum seberapa jauh kanker telah
menyebar. Ada 2 sistem yang digunakan pada umumnya untuk memetakan stadium kanker
serviks, yaitu sistem FIGO (Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri) dan sistem TNM
Kanker, keduanya sangat mirip. Kedua pemetaan ini mengelompokkan kanker serviks
berdasarkan 3 faktor: ukuran/besar tumor (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah
bening (N) dan apakah telah menyebar ke tempat jauh (M).
Dalam sistem AJCC, stadium menggunakan angka Romawi 0 s/d IV (0-4). Secara umum, angka
yang lebih rendah menunjukkan semakin kecil kemungkinan kanker telah menyebar. Angka yang
lebih tinggi, seperti stadium IV (4) menunjukkan kanker yang lebih serius.
Stadium 0 (Carsinoma in Situ): Sel-sel kanker serviks hanya ditemukan di lapisan terdalam
leher rahim
Stadium I: kanker ditemukan pada leher rahim saja.
Stadium II: kanker telah menyebar di luar leher rahim tetapi tidak ke dinding panggul atau
sepertiga bagian bawah vagina.
Stadium III: kanker serviks telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, mungkin telah
menyebar ke dinding panggul, dan/atau telah menyebabkan ginjal tidak berfungsi
Stadium IV: kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian lain dari
tubuh (paru-paru, tulang, liver, dll)