You are on page 1of 4

MAKALAH KANKER SERVIKS

Sabtu, 2 Pebruari 2013 jam 12:10


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak nomor tiga di dunia. Kanker servik
disebut juga "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Perjalanan dari
infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 10-20 tahun. Proses ini
seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap pra-kanker tanpa gejala. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat
teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di
Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks dan setiap satu jam
seorang wanita meninggal karena kanker ini
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan
negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu
berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi
hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu pengertian kanker serviks mutlak
dipahami oleh kaum wanita di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Kanker Serviks?
2. Apa penyebab terjadinya Kanker Serviks?
3. Bagaimana gejala yang terjadi pada Kanker Serviks?
4. Bagaimana mendeteksi dan menemukan Kanker Serviks?
5. Apa saja Risk Factor yang dapat menimbulkan Kanker Serviks?
6. Bagaimana Upaya Pencegahan dan Pengobatan untuk menanggulangi Kanker Serviks?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal
hal apa saja yang perlu dipahami mengenai kanker serviks, memberikan gambaran yang jelas
mengenai penyakit kanker serviks, dan juga sebagai bahan diskusi dan penilaian kelompok bagi
mahasiswa, serta lain lain yang bisa berdampak positif bagi penulis dan para pembaca yang
utamanya ditujukan untuk para kaum wanita di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau biasa juga
disebut kanker leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang
leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini
bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi
sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi
kadang-kadang terjadi lebih cepat. Perubahan ini sering disebut displasia. Mereka dapat
ditemukan dengan tes Pap Smear dan dapat diobati untuk mencegah terjadinya kanker.
B. PENYEBAB KANKER SERVIKS
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus
papiloma manusia). Sekitar 70% kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan
HPV 18. Awalnya sel kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di
bawah rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker leher rahim
atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa.
Sel skuamus ini sangat berperan dalam perkembangan kanker serviks. Lihat gambar di bawah
untuk mendapat gambaran tentang stadium kanker serviks:
Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda atau memiliki banyak pasangan
seks, memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV
menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun
pertama mereka aktif secara seksual. Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita
sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi
tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus
HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks.

C. GEJALA KANKER SERVIKS


Pada stadium dini, gejala kanker serviks tidak terlalu kentara. Butuh waktu 10-20 tahun dari
infeksi untuk menjadi kanker. Walau demikian, ciri-ciri berikut dapat dijadikan tanda kanker
serviks:
Terasa sakit saat berhubungan seksual,
Mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan badan,
Keluar darah yang berlebihan saat menstruasi,
Keputihan yang tidak normal (berwarna tidak bening, bau atau gatal),
Penurunan berat badan drastis.
Pada stadium lanjut: kurang nafsu makan, sakit punggung atau tidak bisa berdiri tegak, sakit di
otot bagian paha, salah satu paha bengkak, berat badan naik-turun, tidak dapat buang air kecil,
bocornya urin / air seni dari vagina, pendarahan spontan setelah masa menopause, tulang yang
rapuh dan nyeri panggul.
D. CARA DAN TES YANG DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN KANKER SERVIKS
Cara terbaik adalah tidak menunggu sampai gejala muncul. Lakukan tes Pap Smear dan
pemeriksaan panggul secara teratur. Adapun tes tes yang dilakukan pada kanker serviks adalah
sebagai berikut:
1. Catatan Medis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan meminta informasi tentang kesehatan Anda, faktor-faktor risiko terkait, dan tentang
kesehatan anggota keluarga Anda. Pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan, termasuk mencari
kemungkinan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening ataupun organ terdekat.
Pemeriksaan lainnya, antara lain:
Colposcopy, yaitu teropong leher rahim.
Cone Biopsi, merupakan pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli patologi.
Tes penanda tumor SCC melalui pengambilan sample darah
2. Cystoscopy, Proktoskopi, dan pemeriksaan di bawah anestesi
Ini adalah prosedur yang paling sering dilakukan pada wanita yang memiliki tumor besar.
Prosedur ini tidak diperlukan jika kanker tersebut diketahui pada tahap dini.
Cystoscopy: tabung tipis berlensa cahaya dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra
untuk mengetahui apakah kanker telah berkembang ke daerah ini. Sample biopsy juga bisa
diambil sekaligus. Cystoscopy memerlukan anestesi bius total.
Proktoskopi: tabung tipis terang digunakan untuk memeriksa penyebaran kanker serviks ke
area anus Anda.
Pemeriksaan panggul: Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan panggul (di bawah anestesi)
untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar melampaui daerah leher rahim.
Setelah tes dilakukan, dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan diatas untuk mengetahui

ukuran tumor, seberapa dalam tumor telah serta kemungkinan penyebaran kanker serviks ke
kelenjar getah bening atau organ yang jauh (metastasis).
Stadium kanker adalah cara bagi paramedis untuk merangkum seberapa jauh kanker telah
menyebar. Ada 2 sistem yang digunakan pada umumnya untuk memetakan stadium kanker
serviks, yaitu sistem FIGO (Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri) dan sistem TNM
Kanker, keduanya sangat mirip. Kedua pemetaan ini mengelompokkan kanker serviks
berdasarkan 3 faktor: ukuran/besar tumor (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah
bening (N) dan apakah telah menyebar ke tempat jauh (M).
Dalam sistem AJCC, stadium menggunakan angka Romawi 0 s/d IV (0-4). Secara umum, angka
yang lebih rendah menunjukkan semakin kecil kemungkinan kanker telah menyebar. Angka yang
lebih tinggi, seperti stadium IV (4) menunjukkan kanker yang lebih serius.
Stadium 0 (Carsinoma in Situ): Sel-sel kanker serviks hanya ditemukan di lapisan terdalam
leher rahim
Stadium I: kanker ditemukan pada leher rahim saja.
Stadium II: kanker telah menyebar di luar leher rahim tetapi tidak ke dinding panggul atau
sepertiga bagian bawah vagina.
Stadium III: kanker serviks telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, mungkin telah
menyebar ke dinding panggul, dan/atau telah menyebabkan ginjal tidak berfungsi
Stadium IV: kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian lain dari
tubuh (paru-paru, tulang, liver, dll)

You might also like