You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN RK

DENGAN DIAGNOSA TBC PARU


DI RUANG NUSA INDAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TANGGAL 17-20 NOVEMBER 2014
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 November 2014 pukul 17.00 wita di
Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.
1. Identitas
Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku/bangsa
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Pembayaran
No. RM
Tanggal MRS
Diagnosa Medis
Penanggung
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Hubungan dengan pasien

: RK
: 65 tahun
: wanita
: Hindu
: Indonesia
: Menikah
: SMA
: Ibu Rumah Tangga
: Br. Munduk Anggrek Yehembang
: JKBM Jembrana
: 14.06.28.20
: 13 November 2014
: TBC Paru on Treatment, Dyspepsia, DM Tipe II
: SY
: 24 tahun
: Laki-laki
: Swasta
: Anak kandung

2. Alasan Masuk Rumah sakit


1) Keluhan Utama
Pasien masuk dengan keluhan mual muntah dan kesulitan untuk makan.
2) Kronologis Keluhan
Pasien sudah selama 3 hari mengeluh nyeri dada karena sering terbatuk
di malam hari. Pasien pun mengalami mual muntah hingga tidak nafsu
makan. Pasien sedang dalam terapi OAT. Sembilan hari yang lalu pasien
sudah sempat di rawat dengan penyakit yang sama. Namun pada tanggal

13 November 2014 keluarga akhirnya membawa pasien ke rumah sakit


karena kondisi pasien yang mulai lemah.
Terapi yang telah didapatkan oleh pasien:
- IVFD NACL 0.9 % 20 tpm
- OAT kategori I fase intensif
- Novorapid 8 unit
- Lantus 8 unit
- Ambroxol 3 x cthI
- Domperidone 3 x 10 mg
- Pantoprazole 1 x 40 mg
- Antasida 3 x 1 cI
- Sukralfat 3 x 1 cI
- Paracetamol 3 x 500 mg
3. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Alergi
Pasein mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau
obat-obatan
2) Riwayat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan ini sudah Kedua kalinya masuk rumah sakit dengan
penyakit yang sama.
3) Riwayat Kebiasaan Pasien
Pasien mengatakan sebelum mengetahui keadaannya pasien memiliki
kebiasaan merokok. Kebiasaan ini sudh berlangsung sejak pasien muda.
Namun ketika menjadi ibu pasien berhenti merokok
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien dan keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan
pasien namun anak pasien sudah lama menjadi perokok berat. Sehingga
paparan asap rokok juga didapat dari anak yang aktif merokok.
4. Data Bio-psiko-sosio-spiritual
a. Bernafas
Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal
Saat sakit
: pasien mengatakan mengalami sulit bernafas jika batuk di
malam hari
b. Makan dan minum
Sebelum sakit : keluarga mengatakan pasien sejak masuk rumah sakit
untuk pertama kali mengalami kesulitan untuk makan karena
hilangnya nafsu makan. Sebelumnya pasien dapat makan
dan minum dengan baik.

Saat sakit

: Ketika masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak nafsu


makan karena mual-mual. Keluarga mengatakan pasien

makan hanya 3 sendok lalu di muntahkan kembali.


c. Eliminasi
BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB dalam seminggu kira-kira 3-4 kali
dengan konsistensi padat berwarna kecoklatan dan berbau tajam
Setelah sakit : pasien selama dirawat di Rumah Sakit sudah BAB satu kali
dengan konsistensi kental dan berbau tajam berwarna agak gelap.
BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat BAK tidak disertai nyeri atau
perdarahan. Dengan konsistensi pekat dan sedikit berbau. Kira-kira 5 kali
sehari pasien BAK
Saat sakit
: pasien mengatakan BAK dengan konsistensi pekat dan
sedikit. Pasien selama di rawat hanya BAK sebanyak 2 kali kurang lebih
1000 ml
d. Gerak dan Aktifitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit bekerja sebagai pegawai
swasta disalah satu persero. Lalu ketika usia sudh lanjut bekerja sebagai ibu
rumah tangga.
Saat sakit
: pasien hanya duduk dan tertidur di tempat tidur. Aktifitas
seperti makan dan ke kamar mandi dibantu oleh keluarga
e. Istirahat tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur
Saat sakit
: pasien mengatakan tidak bisa tidur karena batuk-batuk di
malam hari dan disertai nyeri dada.
f. Pengaturan suhu
Sebelum sakit : pasien mengatakan suhu tubuh selalu normal
Saat sakit
: suhu tubuh pasien normal 37oC
g. Kebersihan Diri
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari atau sesuai dengan
aktivitasnya
Saat sakit

: pasien mengatakan sudah mandi namun di bantu keluarga.

Pasien tidak mengenakan baju hanya memakai kain (kamen saja) karena
mengeluh kepanasan
h. Rasa Nyaman
Sebelum sakit : pasien mengatakan setelah masuk rumah sakit yang pertama
dan mengkonsumsi OAT terasa mual.

Saat sakit

: pasien mengatakan mengalami mual muntah dan nyeri pada

dada dengan skala 2 (dari 0-10)


i. Rasa Aman
Sebelum sakit : pasien tidak merasa cemas dengan penyakitnya karena
belum memahami tentang penyakit yang di derita
Saat sakit
: pasien mengatakan cemas dengan nyeri dadanya serta batuk
yang tidak hilang-hilang.
j. Komunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi
Saat sakit
: pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik. Saat
pengkajian pasien mampu mendengar perkataan perawat dengan jelas.
Pasien berkomunikasi dengan bahasa bali
k. Rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit dapat bermain dengan
ketujuh cucunya di rumah
Saat sakit
: pasien mengatakan rindu dengan cucunya di rumah.
Hiburan yang dia dapatkan hanya dari anak dan suami yang setia menunggu
dan menjenguknya di rumah sakit
l. Produktivitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan pekerjaan yang dilakukan hanya sebagai
ibu rumah tangga dan merawat cucunya
Saat sakit
: pasien mengatakan tidak dapat mengerjakan pekerjaan
rumah dan bertemu dengan cucunya
m. Pengetahuan
Sebelum sakit : sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengetahui tentang
penyakitnya.
Saat sakit
: pasien mengatakan tidak mengetahui fungsi dan efek dari
OAT yang diberikan dokter. Dan tidak mengerti mengapa selalu batuk di
malam hari
n. Spiritual
Sebelum dan sesudah sakit pasien mengatakan rajin sembahyang dan
berdoa.
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesan umum
2) Kesadaran
3) Bentuk tubuh
4) Warna Kulit
b. Gejala Kardinal

: Baik
: Compos Mentis
: Kurus
: Sawo matang

1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg


2) Suhu
: 36oC
3) Nadi
: 80x/menit
4) Respirasi
: 20x/menit
c. Keadaan Fisik
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut lurus, panjang dan beruban. Tidak ada
lesi dan ketombe di kulit kepala.
2) Mata
Refleks mata baik. Tidak ada lesi. Mata agak sayu karena kurang
beristirahat. Terlihat kantonng mata saat pengkajian
3) Hidung
Bentuk hidung simetris. Tidak ada lesi dan secret. Tidak adanya nafas
cuping hidung. Pola nafas baik.
4) Telinga
Bentuk telinga normal dan bersih. Tidak ada lesi dan gangguan
pendengaran
5) Gigi dan Mulut
Gigi sudah tidak lengkap. Gigi pasien kotor karena tidak gosok gigi.
Mukosa bibir kering.
6) Wajah
wajah pasien bulat simetris, tidak ada lesi kulit sudah mulai keriput dan
tidak adanya nyeri tekan
7) Leher
Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid. Tidak adanya nyeri tekan.
Tidak adanya lesi. Kulit keriput namun lembab.
8) Thoraks
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan lesi
9) Abdomen
Tidak ada nyeri tekan. Tidak adanya asites kulit di daerah perut keriput.
Tidak adanya lesi
10) Ekstremitas
- atas
: bentuk normal. Jari-jari lengkap, infuse dipasang
pada tangan sebelah kanan pasien. Tidak ada lesi
- bawah
: bentuk normal, jari kaki lengkap, tidak ada lesi
11) Genetalia
Tidak terobservasi
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan pasien adalah Darah lengkap.
PARAMETER

HASIL

RENTANG NORMAL

WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
CHCM
RDW
HDW
PLT
MPV
NEUT
LYMPH
MONO
EOS
BASO
LUC
HYPO

6.18
3.81
10.1
33.7
88.4
26.5
30.0
29.9
14.4
29.9
636
6.8
69.2
22.2
7.0
0.2
0.1
1.4
0.09

4.1 - 11.0
4.0 5.2
12.0 16.0
36.0 46.0
80.0 100.0
26.0 34.0
31.0 36.0
33 37
11.5 14.5
2.2 3.2
140 - 440
6.80 10.0
47.0 80.0
13.0 40.0
2.0 11.5
0.0 5.0
0 1.5
0.0 4.0
0 0.4

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No
1

Hari / tgl /
jam
Senin ,
November
2014

Data Fokus

Standar Normal

17 DS :
Pasien mengeluh tidak dapat -pasien
menghabiskan makanan karena menghabiskan

mampu
makanan

mual seusai konsumsi OAT. sebanyak 1 porsi


-pasien tidak merasa mual
Pasien mengatakan bila menelan
dan keinginan untuk makan
2-3 sendok makanan pasien
meningkat
sudah merasa kenyang.
-pasien tampak segar dan
DO :
mukosa bibir lembab
Pasien tampak lemas. Mukosa
bibir pasien kering
2

Senin,

17 DS:
-Pasien dapat tidur dengan
Pasien mengatakan tidak dapat
November
nyenyak dan pasien tidak
tidur (insomnia) Pasien selalu
2014
terbangun di malam hari.

terbangun di malam hari karena -wajah pasien terlihat segar


batuk.
DO:
Mata pasien tampak sayu dan
keadaan umum pasien lemah.
2. Analisa Masalah
a. P : Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
E : Mual serta medikasi (OAT)
S : Pasien mengeluh tidak dapat menghabiskan makanan karena mual.
Pasien mengatakan bila menelan 2-3 sendok makanan pasien sudah merasa
kenyang. Pasien tampak lemas dan mukosa bibir kering
Proses terjadinya : Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan
(OAT) , zat-zat seperti nikotin dan stress. Pemasukan makanan menjadi
kurang dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara
dinding-dinding

lambung.

Kondisi

Demikian

dapat

mengakibatkan

peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya kondisi asam


pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata membawa impuls
muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun cairan.
b. P : Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur
E : Ketidaknyamanan fisik (batuk dan mual)
S : Pasien mengatakan tidak dapat tidur (insomnia) Pasien selalu terbangun
di malam hari karena batuk. Mata pasien tampak sayu dan keadaan umum
pasien lemah.
Proses terjadinya : mual- mual yang disebabkan karena adanya dispesia
pada

pasien

menyebabkan

ketidaknyamanan

pada

pasien.

Selain

ketidaknyamanan kondisi kejiwaan sepoerti stress juga menghambat pasien


untuk dapat tidur di malam hari
3. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan Mual serta
hilangnya nafsu makan ditandai dengan Pasien mengeluh tidak dapat
menghabiskan makanan karena mual. Pasien tampak lemas dan mukosa
bibir kering.
b. Gangguan
Pemenuhan

Istirahat

Tidur

berhubungan

dengan

Ketidaknyamanan fisik (batuk dan mual) ditandai dengan Pasien

mengatakan tidak dapat tidur (insomnia) Pasien selalu terbangun di malam


hari karena batuk. Mata pasien tampak sayu dan keadaan umum pasien
lemah.

C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN


no

Hari/Tgl

Diagnosa

/Jam
Keperawatan
Senin, 17 Perubahan

Tujuan

Nutrisi

Kurang askep selama 3x intake

er 2014
19.00

dari Kebutuhan 24
berhubungan
dengan
serta

Rasional

Setelah diberikan 1.Observasi

Novemb

WITA

Intervensi

1.Untuk
nutrisi mengetahui

jam, pasien

perkembangan

diharapkan nutrisi

Mual pasien
hilangnya dengan

intake

terpenuhi

pasien

criteria

nafsu

makan hasil:
-pasien mampu
ditandai dengan
menghabiskan
Pasien mengeluh
makanan sesuai
tidak
dapat
porsi kebiasaan
menghabiskan
pasien
makanan karena
-pasien
tidak
mual.
Pasien
merasa mual dan
tampak
lemas
keinginan untuk
dan
mukosa
makan meningkat
bibir kering
-pasien
tampak

2.Distribusi total
2.Anjurkan

asupan

pasien

makan

dalam

jumlah

sedikit

tetapi

sering

dengan

makanan

tinggi

protein

nutrisi

atau kalori yang


merata sepanjang
hari

dapat

meningkatkan
selera makan

dan

karbohidrat

3.Makanan pedas
dan asam akan

3.Anjurkan pasien

segar dan mukosa menghindari


bibir lembab

nutrisi

makanan

mempengaruhi
lambung sehingga

pedas

mual meningkat

dan asam
4.Makanan

dan

minuman hangat
dapat

4.Anjurkan pasien menghindari


makan

dan pasien mengalami

minum

dalam mual dan muntah

keadaan hangat
5.Menurunkan
rasa tidak enak
karena
5.Anjurkan pasien
kebersihan mulut
dan gigi dengan
menggosok
atau

sputum atau sisa


obat

menjaga

sisa
sehingga

nafsu

makan

meningkat

gigi

berkumur

sebelum

atau

sesudah makan

6.

kandungan

Rifampisin yang
menyebabkan

6.Anjurkan pasien
Minum

OAT

sebelum tidur di
Malam hari

mual pada pasien.


7.Membantu
meringankan rasa
mual

7.Delegatif
2

Senin, 17 Gangguan

Pemberian obat
Setelah dilakukan 1.Anjurkan

Novemb

Pemenuhan

asuhan

er 2014
19.00

Istirahat

WITA

1.Karena aktivitas

latihan saat siang fisik dan mental

Tidur keperawatan 2 x hari,

berhubungan

24

dengan

harapkan

/fisik pada sore kelelahan

ketidaknyamana

kebutuhan

hari.

n
dan

fisik

Jam

(batuk istirahat
mual) pasien

ditandai dengan dengan

di aktivitas

turunkan yang

tidur
terpenuhi
criteria

lama

mental mengakibatkan
yang

dapat memancing
pasien mengantuk
di malam hari

Pasien

hasil:

mengatakan

-Pasien

tidak dapat tidur tidur


(insomnia)
Pasien

selalu

terbangun
malam

di
hari

nyenyak
-istirahat

2.Berikan

2. Meningkatkan

dapat makanan kecil di relaksasi dengan


dengan sore

hari,

hangat,
tidur

terpenuhi

susu perasaan
mandi mengantuk

dan pijatan pada


punggung

atau

minimal 6 jam di

kaki
malam hari
karena
batuk.
-wajah
pasien
Mata
pasien
3.Turunkan
3.Menurunkan
terlihat segar
tampak sayu dan
jumlah
minum kebutuhan akan
keadaan umum

pada sore hari. bangun

untuk

pasien lemah.

Lakukan

pergi

berkemih

mandi/berkemih

sebelum tidur

selama

kekamar
malam

hari
4.Evaluasi tingkat 4.Mengetahui
stres/orientasi

faktor

sesuai

penghambat

perkembangan

pasien untuk tidur

hari demi hari.

di malam hari

5.Berikan

5.Tempat

tempat/Ruangan

sunyi dan nyaman

yang

nyaman membuat

untuk
sebelum

tidur
tirai

dan menghindari
kebisingan

pasien

pasien mudah tertidur.

dengan
memnutup

yang

D. IMPLEMENTASI
N
o
1

Hari/tgl/
jam

No

Implementasi

Evaluasi Formatif

Paraf

.dx

Selasa, 18
November

pasien

2014
Pk. 19.00
Wita

-Mengobservasi intake nutrisi Pasien

hanya

makan

sebanyak 3 sendok dan


minum air kurang lebih 1
gelas.

Pk. 19.30
Wita

-Menganjurkan

pasien makan Pasien

dalam jumlah sedikit tetapi Pasiem

kooperatif.
mau

makan

sering dengan makanan tinggi bubur sebanyak 4 sendok


protein dan karbohidrat

setelah

1,2
Pk. 19.45

makanan

sebelumnya

di

muntahkan.

Pasien

memahami

pentingnya

makan untuk kesehatan

Wita

-Mengobservasi
2

tanda-tanda

Pk. 20.00
Wita

-Memberikan makanan kecil di


1

agar bisa cepat pulang

Vital pasien
TD
N
S
RR

: 120/70 mmHg
: 76 x/menit
: 36oC
: 20 x/menit

sore hari, susu hangat, mandi Pasien minum air hangat


dan pijatan pada punggung

karena tidak suka dengan

Pk. 20.30

susu.

Keluarga

Wita

memandikan

pasien

dengan handuk basah


1

-Kolaborasi

Pemberian

obat

yaitu obat yang berhubungan


Pk.21.00

dengan pencernaan:

Wita

Ambroxol

,Domperidone,

Setelah diberikan obat


pasien
keluhan

tidak

memiliki

alergi.

Rasa

2
Pk. 21.30

Pantoprazole,Antasida,

mual

pasien

Sukralfat

berkurang.

sedikit

-Menganjurkan pasien menjaga Pasien tidak mau gosok


kebersihan

mulut

dan

gigi gigi. Pasien lalu hanya

dengan menggosok gigi atau berkumur setelah minum


2

berkumur sebelum atau sesudah obat


makan

oral

yang

di

Pasien

kooperatif

dan

BAK

sebelum

berikan.

Pk 21. 45
-Melakukan berkemih sebelum
tidur

tidur.

Aktivitas

dibantu

keluarga.

Pasien

mengatakan

BAK

dengan

warna

kekuningan.
Sampiran
-Memberikan tempat/Ruangan
yang

nyaman

sebelum

untuk

tidur

memnutup

pasien
dengan

tirai

dan

kanan, kiri dan depan


tempat tidur di tutup.
Jendela pun di tutup.
Pasien di siapkan untuk
sudah

Rabu,

19 2

-Mengevaluasi

nyaman dengan

suasana ruangan
tingkat Pasien
mengatakan

November

stres/orientasi

2014
Pk. 07.00

perkembangan hari demi hari

Wita

sesuai terganggu

tidurnya

karena batuk dan nyeri


tiba-tiba di uluhati

1,2
-Mengoservasi

Pk. 08.00

Vital pasien

Wita
1

sisi

tidur. Pasien mengatakan

menghindari kebisingan

pada

tanda-tanda

TD
N
S
RR

: 140/70 mmHg
: 88x/menit
: 37oC
: 20x/menit

Pk. 08.30

-Menganjurkan pasien menjaga Pasien sebelum makan

Wita

kebersihan

mulut

dan

gigi berkumur

terlebih

dengan menggosok gigi atau dahulu. Pasien kooperatif


1

berkumur sebelum atau sesudah


makan

Pk. 09.00

Pasien makan dikit demi

Wita

-Menganjurkan
1

pasien makan

dalam jumlah sedikit tetapi


sering dengan makanan tinggi

Pk. 09.15

sedikit.

Pasien

dalam keadaan makanan


yang masih hangat.

protein dan karbohidrat

Wita

Setelah minum obat rasa


1

-Kolaborasi

pemberian

obat mual masih ada namun

untuk mengatasi mual yaitu: tidak


Ambroxol

Pk. 09.45
Wita

makan

menimbulkan

,Domperidone, muntah. Rasa kembung

Pantoprazole,Antasida,

pada perutpun berkurang

Sukralfat

Pasien menghabiskan

Pk. 10.00

porsi makanannya dan

Wita

-Mengobservasi intake nutrisi


pasien

minum 1 gelas (240 ml)


air hangat

Pasien masih terbangun


ketika

Pk. 10.30
Wita

-Mengevaluasi

tingkat

stres/orientasi

sesuai

perkembangan hari demi hari.

malam

Pasien

mengatakan

mengantuk di siang hari


dan memenuhi istirahat
tidurnya

hari.

pada

malam

hari.
Pasien kooperatif. Pasien
tidak

Pk. 14.00
Wita

pernah

makanan
1

-Menganjurkan

pasien

menghindari

pedas

makanan

selain

disajikan.
terkadang

makan
yang
Pasien

di

berika

dan asam

biscuit

susu

oleh

keluarga.
Pk. 15.30
Wita

Pasien

memahami

mengapa beraktivitas di
siang hari. Pasien duduk
dan berbincang dengan
-Menganjurkan

latihan

saat

Pk. 17.30

siang hari, turunkan aktivitas

Wita

mental /fisik pada sore hari.

keluarga

yang

menjenguknya
Pasien
susu

makan
dan

biscuit

air

hangat.

Pasien dimandikan oleh


keluarga
-Memberikan makanan kecil di
sore hari, susu hangat, mandi

dengan

air

hangat, lalu memberikan


pijatan pada kaki pasien.

dan pijatan pada punggung atau Pasien mulai tertidur


kaki

-Memberikan tempat/Ruangan
yang

nyaman

sebelum

untuk

tidur

memnutup

tirai

pasien
dengan
dan

menghindari kebisingan

3.

Kamis, 20 2

-Mengevaluasi

tingkat Pasien

November

stres/orientasi

sesuai sudah

2014
Pk. 08.00

perkembangan hari demi hari

mengatakan
dapat

malam
terbangun

tidur

hari.
pada

di

Namun
pukul

01.00 pagi karena batuk


dan

badan

Pasien

mengatakan

kembali tertidur sekitar

1,2
Pk. 09.00

-Mengobservasi

Wita

Vital Pasien

Tanda-Tanda pukul 05.00 pagi.


TD
N
S
RR

1
Pk. 10.30

menggigil.

: 140/80 mmHg
: 80x/menit
: 36,5oC
: 20x/menit

-Menganjurkan pasien makan

Wita

dan minum dalam keadaan

Pasien

kooperatif.

Keluarga

hangat
1

selalu

menyajikan makanan dan


minuman hangat untuk

Pk. 12.45

pasien

Wita

-Mengobservasi intake nutrisi Pasien


1

pasien

menghabiskan

makanannya (ikan dan


sayur)

Pk. 13.30

namun

menyisakan

Wita
1

-Menganjurkan pasien menjaga


kebersihan

mulut

dan

porsi

selalu

ingat

buburnya

gigi Pasien

dengan menggosok gigi atau berkumur seusai minum

Pk. 14.30

berkumur sebelum atau sesudah obat

Wita

makan
-Menganjurkan

oral

dan

sebelum/sesudah makan.
pasien makan

Mual berkurang.

dalam jumlah sedikit tetapi Pasien

kooperatif.

sering dengan makanan tinggi Keadaan umum pasien


1

protein dan karbohidrat

baik.

Pasien

menghabiskan makanan
Pk. 19.00
Wita

yang di berikan sebanyak


porsi. Porsi ini sesuai
dengan kebiasaan makan

pasien di rumah. Pasien


-Mengobservasi intake nutrisi

mengaku selalu merasa


kenyang

pasien

bila

makan

lebih dari porsi.


Keinginan makan pasien
sudah

meningkat.

Kondisi umum pasien


baik. Pasien tidak lemas
dan wajah terlihat lebih
cerah.
E. EVALUASI
No
1

Hari/tgl/j

No

Evaluasi Formatif

am
.dx
Kamis 20 1
S

Paraf

: Pasien mengatakan nafsu


mulai

meningkat.

makan

november

sudah

Mual-mual

2014
Pukul
20.00 Wita

berkurang.
O : Wajah pasien terlihat segar dan

Kamis 20 2

keadaan umum baik


A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan Kondisi Pasien
S : Pasien mengatakan sudah dapat tidur

november

di malam hari tetapi terbangun pada tengah

2014
Pukul

malam

09.00 Wita

karena

batuk.

Namun

pasien

mengatakan dapat tidur kembali setelahnya


O : pasien tertidur hingga pukul 8.00 Pagi.
Wajah pasien terlihat lebih segar. Istirahat
tidur pasien terpenuhi kurang lebih 6 jam
di malam hari
A : Tujuan Tercapai sebagian
P : lanjutkan Intervensi 1,3,5

Mengetahui,

Denpasar, November 2014

Pembimbing Praktek

Mahasiswa

Ns. I Gd Suartra Putra, M.S.Kep


NIP:196601061989031001

Ni Putu Nitasari
NIM : P07120013006

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

NIP:

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN RK


DENGAN DIAGNOSA TBC PARU
DI RUANG NUSA INDAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TANGGAL 17-20 NOVEMBER 2014

Oleh :
Ni Putu Nitasari
P07120013003
2.1 Reguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR

2014

You might also like