You are on page 1of 15

https://id.wikipedia.

org/wiki/Asam_klorida
Asam klorida
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Asam klorida merujuk pada larutan HCl dalam air, untuk senyawa HCl dalam keadaan
murni (gas), lihat Hidrogen klorida
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas
dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal
sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800.
Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya
mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber,
Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi sebagai pereaksi dalam produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil
klorida untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi
penggunaan dalam pembersih rumah, produksi gelatin, aditif makanan, dan pengolahan kulit.
Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahun. pada abad ke-20 proses Leblanc digantikan
dengan proses Slovay yang tidak menghasilkan asam klorida sebagai produk sampingan.
Asam klorida dikenal oleh alkemiawan Eropa sebagai roh garam atau acidum salis (asam
garam). Kedua nama tersebut yang masih digunakan, terutama dalam bahasa lain, seperti
Jerman: Salzsure, Belanda: Zoutzuur, Swedia: Saltsyra, dan Polandia: kwas solny. Gas HCl
disebut udara asam laut. Nama sebelumnya (pra-sistematis) adalah asam muriatat (bahasa
Inggris: muriatic acid) (muriatic berarti "yang berkaitan dengan air garam atau garam", dan dari
situ muriat berarti hidroklorida), dan nama ini masih kadang-kadang digunakan.[2][3] Nama "asam
klorida"diciptakan oleh kimiawan Perancis Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1814.[4]

Sejarah
Aqua regia, campuran yang terdiri dari asam klorida dan asam nitrat, dibuat dengan melarutkan
sal amoniak dalam asam nitrat, digambarkan dalam karya Pseudo-Geber, alkemiawan Persia

abad ke-13.[5][6][7][8][9] Referensi lain menunjukkan bahwa penyebutan pertama aqua regia adalah
dalam manuskrip Bizantium bertanggal abad ketiga belas.[10][11][12][13]
Asam klorida pertama kali ditemukan sekitar tahun 800 sesudah masehi oleh ahli kimia Jabir bin
Hayyan (Geber) dengan mencampurkan natrium klorida dengan asam sulfat ("vitriol").[14][15] Jabir
menemukan banyak senyawa-senyawa kimia penting lainnya, dan mencatat penemuannya ke
dalam lebih dari dua puluh buku. Penemuan Jabir atas air raja yang dapat melarutkan emas
mengandung asam klorida dan asam nitrat.[7][14][15]
Pada Abad Pertengahan, asam klorida dikenal oleh ahli kimia Eropa sebagai spirits of salt atau
acidum salis (asam garam). Istilah asam garam ini pun masih digunakan di beberapa bahasa
dunia, misalnya dalam bahasa Jerman Salzsure, bahasa Belanda Zoutzuur, bahasa Mandarin
(yansuan), dan bahasa Jepang (ensan). Gas HCl disebut sebagai udara asam laut.
Produksi asam klorida secara signifikan dicatat oleh Basilius Valentinus pada abad ke-15. Pada
abad ke-17, Johann Rudolf Glauber dari Karlstadt am Main, Jerman menggunakan natrium
klorida dan asam sulfat untuk membuat natrium sulfat melalui proses Mannheim. Proses ini akan
melepaskan gas hidrogen klorida sebagai produk sampingannya. Joseph Priestley dari Leeds
berhasil menghasilkan hidrogen klorida murni pada tahun 1772,[16] dan pada tahun 1818,
Humphry Davy dari Penzance, Inggris, membuktikan bahwa komposisi kimia zat tersebut terdiri
dari hidrogen dan klorin.[7][14][15][17]

Jabir bin Hayyan dalam gambar abad pertengahan


Semasa Revolusi Industri di Eropa, permintaan atas senyawa-senyawa alkalin meningkat. Proses
industri baru yang mengizinkan produksi natrium karbonat (soda abu) dalam skala besar berhasil
dikembangkan oleh Nicolas Leblanc. Dalam proses Leblanc, natrium klorida diubah menjadi
natrium karbonat menggunakan asam sulfat, batu kapur, dan batubara. Proses ini melepaskan
hidrogen klorida sebagai produk samping.
Sebelum diberlakukannya Undang-Undang Alkali tahun 1863 oleh Britania, HCl yang berlebih
dilepaskan ke udara bebas. Setelah berlakunya undang-undang ini, produsen soda abu

diwajibkan untuk melarutkan gas ini ke dalam air dan menghasilkan asam klorida dalam skala
industri.[7][14][18]
Pada abad ke-20, proses Leblanc digantikan oleh proses Solvay yang tidak menghasilkan asam
klorida sebagai produk sampingan. Setelah tahun 2000, asam klorida kebanyakan dihasilkan dari
pelarutan produk samping hidrogen klorida dari produksi industri senyawa organik.[7][18][19]
Sejak tahun 1988, asam klorida telah dimasukkan ke dalam Tabel II Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa Tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika karena ia
dapat digunakan dalam produksi heroin, kokaina, dan metamfetamina.[20] Konvensi ini disahkan
di Indonesia oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1997.[21]

Kimia

Titrasi asam
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat terdisosiasi
(terionisasi) melepaskan satu H+ (sebuah proton tunggal) hanya sekali. Dalam larutan asam
klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium, H3O+:[22][23]
HCl + H2O H3O+ + Cl
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan
untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah asam kuat karena ia
terdisosiasi penuh dalam air.[22][23]
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang mengindikasikan tingkat
disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa
usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl.[24] Ketika garam
klorida seperti NaCl ditambahkan ke dalam larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan
secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl adalah basa konjugat yang sangat lemah
dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida sedang
hingga pekat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas (satuan konsentrasi) HCl
cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.[22][23]
Dari enam asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang
paling sulit mengalami reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak berbahaya
untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ion

klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam konsentrasi menengah cukup
stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah,
ditambah kenyataan bahwa asam ini tersedia dalam bentuk pereaksi murni, asam klorida
merupakan reagen pengasam yang sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam yang
lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas. Asam
klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat digunakan sebagai standar primer dalam analisis
kuantitatif, walaupun konsentrasinya bergantung pada tekanan atmosfernya ketika dibuat.[25]
Asam klorida sering digunakan dalam analisis kimia untuk "mencerna" sampel-sampel analisis.
Asam klorida pekat melarutkan banyak jenis logam dan menghasilkan logam klorida dan gas
hidrogen. Ia juga bereaksi dengan senyawa dasar semacam kalsium karbonat dan tembaga(II)
oksida, menghasilkan klorida terlarut yang dapat dianalisis.[22][23]

Sifat-sifat fisika
Ciri-ciri fisika asam klorida, seperti titik didih, titik leleh, massa jenis, dan pH tergantung pada
konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan asam tersebut. Sifat-sifat ini berkisar dari larutan
dengan konsentrasi HCl mendekati 0% sampai dengan asam klorida berasap 40% HCl [22][23][26]

Mass
Molarit
a
as
jenis

Konsentrasi

pH

kg HCl/k kg HCl/ Baum


kg/l mol/dm3
g
m3

Viskosit
as

Kapasit
Titi Titi
as
Tekana k
k
kalor
n uap didi lele
jenis
h
h

mPas

kJ/
(kgK)

Pa

10%

104,80

6,6

1,048

2,87

0.
5

1,16

3,47

0,527

103 18

20%

219,60

13

1,098

6,02

0,8

1,37

2,99

27,3

108 59

30%

344,70

19

1,149

9,45

1,0

1,70

2,60

1.410

90

52

32%

370,88

20

1,159

10,17

1,0

1,80

2,55

3.130

84

43

34%

397,46

21

1,169

10,90

1,0

1,90

2,50

6.733

71

36

36%

424,44

22

1,179

11,64

1,1

1,99

2,46

14.100

61

30

38%

451,82

23

1,189

12,39

1,1

2,10

2,43

28.000

48

26

Suhu dan tekanan referensi untuk tabel di atas adalah 20 C dan 1 atm (101,325 kPa).
Nilai tekanan uap diambil dari International Critical Tables dan merujuk pada total tekanan uap
larutan.

Temperatur peleburan sebagai fungsi konsentrasi HCl dalam air[27][28]


Sifat fisik asam klorida, seperti titik didih dan leleh, rapat jenis, dan pH, tergantung pada
konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan akuatik. Mereka berkisar dari konsentrasi yang
sangat rendah mendekati 0% HCl hingga angka untuk asam klorida pekat berasap yaitu lebih dari
40% HCl.[23][26][29]
Asam klorida sebagai campuran dua bahan antara HCl dan H2O mempunyai titik didih-konstan
azeotrop pada 20,2% HCl dan 108,6 C (227 F). Asam klorida memiliki empat titik eutektik
kristalisasi-konstan, berada di antara kristal HClH2O (68% HCl), HCl2H2O (51% HCl),
HCl3H2O (41% HCl), HCl6H2O (25% HCl), dan es (0% HCl). Terdapat pula titik eutektik
metastabil pada 24,8% antara es dan kristalisasi dari HCl3H2O.[26]

Produksi
Asam klorida dibuat dengan melarutkan hidrogen klorida ke dalam air. Hidrogen klorida dapat
dihasilkan melalui beberapa cara. Produksi skala besar asam klorida hampir selalu merupakan
produk sampingan dari produksi industri senyawa kimia lainnya.[7]

Pasar industri
Asam klorida diproduksi dalam bentuk larutan 38% HCl (pekat). Konsentrasi yang lebih besar
daripada 40% dimungkinkan secara kimiawi, namun laju penguapan sangatlah tinggi, sehingga
penyimpanan dan penanganannya harus dilakukan dengan ekstra hati-hati, misalnya dalam suhu
dan tekanan rendah. Konsentrasi HCl yang paling optimal untuk transportasi dengan
meminimalisasi kehilangan produk karena penguapan adalah 30% sampai dengan 34%.
Konsentrasi yang lebih tinggi memerlukan penambahan tekanan dan pendinginan untuk
mengurangi kehilangan akibat penguapan. Di Amerika Serikat, larutan antara 20% hingga 32%
dijual sebagai asam muriatat. Kandungan asam klorida pada kebanyakan cairan pembersih

umumnya berkisar antara 10% sampai dengan 12%.[7] Cairan pembersih tersebut harus
diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Produsen asam klorida terbesar di dunia adalah Perusahaan Dow Chemical dengan total produksi
sebesar 2 juta ton per tahun (sebagai gas HCl), disusul Georgia Gulf Corporation, Tosoh
Corporation, Akzo Nobel, dan Tessenderlo dengan produksi masing-masing 0,5 hingga
1,5 Mt/tahun. Produksi HCl dunia diperkirakan sebesar 20 juta ton per tahun, dengan 3 juta ton
berasal dari sintesis langsung, dan sisanya merupakan hasil dari produk sampingan sintesis
organik. Total pasar dunia diperkirakan mencapai 5 Mt/tahun.[7]

Aplikasi
Asam klorida adalah asam anorganik kuat yang digunakan dalam berbagai proses industri seperti
pengolahan logam. Aplikasi ini sering menentukan kualitas produk yang diperlukan.[7]

Pengawetan baja
Salah satu aplikasi yang paling penting dari asam klorida yaitu dalam pengawetan baja, untuk
menghilangkan karat atau kerak oksida dari besi atau baja sebelum pengolahan selanjutnya,
seperti ekstrusi, rolling, galvanisasi, dan teknik lainnya.[7][19] HCl berderajatkemurnian teknis
dengan konsentrasi 18% adalah yang paling umum digunakan sebagai pengawet untuk
pengawetan baja karbon.

Asam buangannya telah lama digunakan kembali sebagai larutan besi(II) klorida (juga dikenal
sebagai fero klorida), tetapi tingkat logam berat yang tinggi dalam cairan pengawet telah
menurun praktik ini.
Industri pengawetan baja telah mengembangkan proses regenerasi asam klorida, seperti roaster
semprot atau proses regenerasi HCl fluida, yang memungkinkan pemulihan HCl dari limbah
bekas pengawetannya. Proses regenerasi yang paling umum adalah proses pirohidrolisis, sesuai
persamaan berikut:[7]

Dengan pemulihan asam bekas pengawetan, ditetapkanlah siklus asam tertutup.[19] Besi(III)
oksida merupakan produk samping dari proses regenerasi yang berharga, dan dapat digunakan
dalam berbagai industri sekunder.[7]

Produksi senyawa organik


Penggunaan utama lain asam klorida adalah dalam produksi senyawa organik, seperti vinil
klorida dan dikloroetana untuk PVC. Ini adalah penggunaan yang pasti namun terbatas,

mengkonsumsi secara lokal produk asam klorida yang tidak pernah sampai ke pasar terbuka.
Senyawa organik lainnya yang diproduksi dengan asam klorida termasuk bisphenol A untuk
polikarbonat, karbon aktif, dan asam askorbat, serta berbagai produk farmasi.[19]
(dikloroetana melalui oksiklorinasi)
kayu + HCl + panas karbon aktif (aktivasi kimia)

Produksi senyawa anorganik


Berbagai produk dapat diproduksi dengan asam klorida melalui reaksi asam-basa normal,
menghasilkan senyawa anorganik. Ini termasuk bahan kimia pengolahan air seperti besi(III)
klorida dan polialuminium klorida (PAC).
(besi(III) klorida dari magnetit)

Baik besi(III) klorida dan PAC digunakan sebagai flokulan dan koagulan dalam pengolahan
limbah, produksi air minum, dan produksi kertas.
Senyawa anorganik lain yang diproduksi dengan asam klorida termasuk kalsium klorida untuk
aplikasi jalan, nikel(II) klorida untuk elektroplating, dan seng klorida untuk industri galvanis dan
produksi baterai.[19]
(kalsium klorida dari batu gamping)

Pengendali pH dan netralisasi


Asam klorida dapat digunakan untuk mengatur keasaman (pH) larutan.

Dalam industri yang menuntut kemurnian tinggi (makanan, farmasi, air minum), asam klorida
berkualitas tinggi digunakan untuk mengontrol pH aliran air proses. Dalam industri yang tidak
menuntut kualitas terlalu tinggi, asam klorida teknis cukup untuk menetralisir aliran limbah dan
pengendalian pH kolam renang.[19]

Regenerasi penukar ion


Asam klorida berkualitas tinggi digunakan dalam regenerasi resin penukar ion. Pertukaran kation
banyak digunakan untuk mengusir ion seperti Na+ dan Ca2+ dari larutan akuatiknya,

menghasilkan akua demineralisata. Asam ini digunakan untuk mencuci kation dari resin.[7] Na+
digantikan dengan H+ dan Ca2+ dengan 2 H+.
Penukar ion dan akua demineralisata digunakan dalam seluruh industri kimia, produksi air
minum, dan sebagian besar industri pangan.[7]

Lain-lain
Asam klorida digunakan untuk sejumlah besar aplikasi skala kecil, seperti pengolahan kulit,
pemurnian garam dapur, pembersih rumah tangga,[30] dan konstruksi bangunan.[19] Produksi
minyak dapat dirangsang dengan menyuntikkan asam klorida ke dalam formasi batuan sumur
minyak, melarutkan sebagian dari batu, dan menciptakan struktur berpori besar. Pengasaman
sumur minyak adalah proses umum dalam industri produksi minyak Laut Utara.[7]
Asam klorida telah digunakan untuk melarutkan kalsium karbonat, yaitu hal-hal seperti
membersihkan kerak pada ketel dan untuk membersihkan lumpang pada pembuatan bata.
Namun, ini merupakan cairan berbahaya yang harus digunakan dengan hati-hati. Ketika
digunakan pada pembuatan bata reaksi dengan mortar hanya berlangsung sampai semua asam
habis dikonversi, menghasilkan kalsium klorida, karbon dioksida, dan air:

Banyak reaksi kimia yang melibatkan asam klorida diterapkan dalam produksi makanan, bahan
makanan, dan aditif makanan. Produk khusus termasuk aspartam, fruktosa, asam sitrat, lisin,
protein nabati terhidrolisis sebagai pengaya makanan, dan dalam produksi gelatin. Asam klorida
food grade (ekstra-murni) dapat ditambahkan pada produk akhir bila diperlukan.[7][19]

Keberadaan dalam organisme hidup

Diagram membran mukosa alkalis dalam lambung dengan mekanisme pertahanan mukosal
Asam lambung merupakan salah satu sekresi utama lambung. Ia utamanya terdiri dari asam
klorida dan mengasamkan kandungan perut hingga mencapai pH sekitar 1 sampai dengan 2.[31]
Ion klorida (Cl) dan hidrogen (H+) disekresikan secara terpisah di bagian fundus perut yang

berada di bagian teratas lambung oleh sel parietal mukosa lambung ke dalam jaringan sekretori
kanalikulus sebelum memasuki lumen perut.[32]
Asam lambung berfungsi untuk membantu pencernaan makanan dan mencegah mikroorganisme
masuk lebih jauh ke dalam usus. pH asam lambung yang rendah akan mendenaturasi protein,
sehingga akan lebih mudah dicerna oleh enzim pepsin. pH yang rendah ini juga akan
mengaktivasi prekursor enzim pepsinogen. Setelah meninggalkan lambung, asam klorida dalam
kim akan dinetralisasi oleh natrium bikarbonat dalam usus dua belas jari.[31]
Lambung itu sendiri terlindung dari asam kuat oleh sekresi lapisan mukosa yang tebal dan
penyanggaan oleh natrium bikarbonat yang diinduksi oleh sekretin. Nyeri ulu hati dan sakit maag
dapat berkembang apabila mekanisme perlindungan ini gagal bekerja. Obat-obat antihistamin
dan inhibitor pompa proton dapat menghambat produksi asam dalam perut, dan antasid
digunakan untuk menetralisasi asam yang ada.[31][33]

Keselamatan
Tanda bahaya

Konsentrasi
berdasarkan berat
1025%
> 25%

Klasifikasi[34]
Iritan (Xi)
Korosif (C)

Huruf R
R36/37/38
R34 R37

Asam klorida pekat (asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam. Baik kabut dan larutan
tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan pada organ
pernapasan, mata, kulit, dan usus. Seketika asam klorida bercampur dengan bahan kimia
oksidator lainnya, seperti natrium hipoklorit (pemutih NaClO) atau kalium permanganat
(KMnO4), gas beracun klorin akan terbentuk.

Alat-alat pelindung seperti sarung tangan PVC atau karet, pelindung mata, dan pakaian
pelindung haruslah digunakan ketika menangani asam klorida.[14]

Bahaya larutan asam klorida bergantung pada konsentrasi larutannya. Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat memasukkan asam klorida sebagai zat beracun.[35] Tabel di bawah
ini merupakan klasifikasi bahaya larutan asam klorida Uni Eropa.[34]
Nomor UN atau DOT adalah 1789. Nomor ini dicantumkan pada plakat di peti kemas.

Lihat juga

Klorida garam anorganik dari asam klorida

Hidroklorida garam organik dari asam klorida

Aqua regia

https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/01/08/asam-hidroklorida-hcl-dan-kegunaannya/

ASAM HIDROKLORIDA merupakan larutan jernih, tidak berwarna dari hidrogen


klorida (HCl) dalam air. Asam ini sangat korosif, merupakan asam mineral kuat yang
banyak kegunaannya dalam industri. Asam hidroklorida ditemukan di alam sebagai asam
lambung.

Secara historis disebut asam muriatat, dan roh garam, asam hidroklorida dihasilkan dari
vitriol (asam sulfat) dan garam biasa. Asam ini pertama kali muncul selama Renaissance,
dan kemudian digunakan oleh ahli kimia seperti Glauber, Priestley dan Davy dalam
penelitian ilmiah mereka.

Dengan produksi utama dimulai pada revolusi Industri, asam klorida digunakan dalam
industri kimia sebagai pereaksi kimia dalam produksi skala besar vinil klorida untuk
plastik PVC, dan MDI / TDI untuk poliuretan. Asam ini memiliki banyak aplikasi-skala
yang lebih kecil, termasuk pembersih rumah tangga, produksi gelatin dan aditif makanan
lainnya, anti-kerak (descaling), dan pengolahan kulit. Sekitar 20 juta ton asam klorida
diproduksi di seluruh dunia setiap tahunnya.

Senyawa terkait dengan asam hidroklorida adalah asam hidrobromida dan asam hidroiodida.

http://halosehat.com/farmasi/kimia/fungsi-asam-klorida

4 Fungsi Asam Klorida dan Bahayanya


Sponsored Link

Asam Klorida atau Hydrochloric Acid merupakan sejenis asam yang kuat, di mana hal ini sangat
penting sebagai komponen utama dari asam lambung. Asam klorida merupakan cairan tidak
berwarna yang dihasilkan dalam proses pelarutan hidrogen klorida (HCI) ke dalam air. Hidrogen
Klorida sendiri merupakan asam monoprotik. Artinya ia adalah senyawa yang dapat terionisasi
melepaskan H+ (sebuah proton tunggal) Cuma satu kali saja.
Selain sebagai komponen utama asam lambung, penggunaan asam klorida juga telah meluas
hingga pada dunia perindustrian. Akan tetapi karena sifatnya yang korosif, mengharuskan
senyawa ini mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak membahayakan. Asam klorida
pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Persia yang bernama Abu Musa Jabir Bin
Hayyan sekitar tahun 800-an. Dan sejak awal sejarah penemuannya tersebut, asam klorida
menjadi suatu senyawa penting yang dipergunakan untuk berbagai macam tujuan seperti sebagai
pereaksi dalam produksi massal senyawa kimia organik, produksi gelatine, aditif dalam
makanan, pembersih rumah, industri pengolahan kulit, dan lain sebagainya.
Pernyataan mengenai asam klorida
Asam klorida merupakan reagent pengasam yang sangat baik. Ada beberapa alasan yang
mendukung pernyataan tersebut, seperti :

Asam Klorida merupakan jenis asam kuat yang memiliki tingkat bahaya yang paling
rendah jika dibandingakan dengan jenis asam kuat lainnya.

Meskipun asam, akan tetapi di dalam senyawa tersebut terkandung ion klorida yang tidak
beracun serta tidak reaktif.

Dalam konsentrasi menengah, asam klorida cukup stabil untuk disimpan, dan ia akan
terus mempertahankan konsentrasinya tersebut.

Asam klorida merupakan salah satu dari enam asam kuat dalam kimia yang paling sukar
mengalami reaksi redoks.

Asam klorida tersedia dalam bentuk pereaksi murni.

Adapun fungsi asam klorida di antaranya adalah :


1. Sebagai penentu jumlah basa
Dalam proses penentuan kadar dari suatu zat atau lebih (titrasi), asam klorida dipilih sebagai
penentu jumlah basa, di mana Asam yang lebih kuat akan dapat memberikan hasil yang lebih
baik karena memiliki titik akhir yang jelas.
2. Sebagai pencerna sample-sample analisis kimia
Asam klorida yang pekat mampu melarutkan berbagai jenis logam serta dapat menghasilkan
logam klorida dan gas hidrogen. Selain itu, asam klorida juga dapat bereaksi terhadap senyawa
dasar seperti kalsium karbonat dan tembaga oksida dan menghasilkan klorida terlarut yang dapat
dianalisis.
3. Senyawa yang digunakan dalam berbagai macam proses industri
Salah satu pemanfaatan asam klorida adalah dalam bidang industri pengolahan logam, di mana
asam klorida merupakan asam anorganik kuat yang mampu menentukan kualitas produk yang
diinginkan. Adapun pengaplikasian asam klorida dalam berbagai proses industri di antaranya
adalah :

Untuk mengawetkan baja Salah satu wujud aplikasi asam klorida adalah dalam
industri pengawetan baja, di mana senyawa ini berguna untuk menghilangkan karat
(kerak oksida) dari besi atau baja sebelum mengalami proses selanjutnya seperti
galvanisasi, rolling, ekstrusi, maupu teknik-teknik lainnya. Saat ini, industri pengawetan
baja telah melakukan bermacam-macam inovasi untuk mengembangkan proses
regenerasi dari asam klorida, seperti roaster semprot maupun regenerasi HCI fluida yang
memungkinkan terpulihkannya HCI dari limbah bekas pengawetannya.

Produksi senyawa organik Asam klorida juga dipergunakan dalam berbagai produksi
senyawa organik, seperti Vinil Klorida dan dikloroetana untuk PVC, Bisphenol A untuk
polikarbonat, asam karbonat, karbon aktif, serta berbagai produk farmasi, Besi(III)
klorida dan PAC (Polialuminium Klorida) untuk pengolahan limbah, produksi kertas,
serta produksi air minum, Kalsium klorida untuk aplikasi jalan, Nikel(II) klorida untuk
elektroplating, Seng Klorida untuk industri galvanis dan produksi baterai.

Sebagai pengendali PH dan netralisasi Dalam sebuah industri, seperti industri


makanan, air minum, farmasi, dan lain sebagainya, bahan baku yang digunakan haruslah
memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Dan asam klorida merupakan salah satu bahan
yang digunakan untuk mengatur Ph (keasaman) larutan, misalnya Untuk mengontrol Ph
proses aliran air, asam klorida yang digunakan adalah asam klorida dengan kualitas yang
tinggi, Untuk mengontrol atau menetralisir aliran limbah industri bisa digunakan asam

klorida teknis. Asam klorida ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan Ph di kolam
renang.

Untuk regenerasi penukar ion Penggunaan lain dari asam klorida, terutama yang
memiliki kualitas yang tinggi adalah diterapkan dalam proses regenerasi resin penukar
ion. Selain itu, asam klorida tersebut juga dapat digunakan untuk menghasilkan akua
demineralisata yang bisa didapatkan melalui proses pertukaran kation guna memisahkan
ion seperti Na+ serta Ca2+ dari larutan akuatiknya. Penerapan ini biasanya dipergunakan
dalam industri air minum, industri kimia, serta industri makanan.

Pengasaman sumur minyak Hal ini telah dilakukan di dalam industri minyak di Laut
Utara dengan tujuan untuk merangsang produksi minyak. Adapun metode yang dilakukan
adalah dengan menyuntikkan asam klorida ke dalam formasi batuan sumur minyak,
melarutkan sebagian dari batu, dan menciptakan struktur berpori besar.

Penggunaan dalam bidang industri lainnya Tidak hanya industri-industri berskala


besar seperti di atas yang memanfaatkan asam klorida, akan tetapi jenis industri yang
lainnya juga mempergunakan asam klorida sebagai bahan baku mereka, seperti industri
pengolahan kulit, industri pemurnian garam dapur, industri pembersih rumah tangga,
serta dalam konstruksi bangunan. Selain itu, asam klorida juga digunakan dalam industri
pembuatan bata. Pengaplikasian senyawa ini adalah untuk melarutkan kalsium karbonat
guna membersihkan timbulnya kerak pada ketel serta untuk membersihkan lumpang.

ads

4. Sebagai salah satu senyawa yang penting dalam proses pencernaan dalam tubuh
Di atas telah disebutan bahwa asam klorida merupakan komponen utama dari asam lambung. Itu
artinya senyawa tersebut sangat diperlukan tubuh untuk membantu proses pencernakan makanan.
Adapun fungsi asam klorida dalam lambung adalah untuk memberikan Ph optimum agar
nantinya enzim-enzim yang ada pada lambung dapat bekerja dengan normal. Salah satu contoh
fungsi asam klorida dalam lambung adalah mengubah pepsinogen menjadi pepsin sehingga
pemecahan protein dalam lambung bisa terjadi.
Bahaya Asam Klorida
Konsentrasi Ph asam klorida dalam lambung kita adalah serendah 1 hingga 2 saja. Ketika asam
klorida dalam lambung mengalami penurunan sekresi, maka kondisi tersebut dapat menimbulkan
berbagai masalah, seperti : Hypochlorhydria yang merupakan suatu kondisi ketika terjadi
penurunan produksi asam klorida dalam lambung dan Achlorhydria yang merupakan tidak
adanya asam klorida lengkap dalam lambung.
Biasanya masalah-masalah tersebut terjadi karena tubuh kekurangan vitamin dan nutrisi lainnya.
Adapun gejala yang bisa timbul akibat penurunan produksi asam klorida dalam lambung adalah :

Ketika buang air besar, tinja berbau ofensif. Hal ini terjadi karena adanya makanan yang
tidak bisa dicerna oleh lambung

Pengosongan lambung menjadi tertunda

Perut kembung (baca : penyebab perut kembung)

Hadirnya rasa kantuk setelah makan

Terlalu sering merasakan lapar (baca : penyebab cepat lapar setelah makan)

Anda harus waspada ketika asam klorida dalam lambung Anda mengalami penurunan produksi,
karena hal ini bisa menyebabkan infeksi pada saluran pencernakan. Lalu bagaimana jika ternyata
kandungan asam klorida dalam tubuh kita terlalu tinggi?
Hal serupa juga akan menimpa Anda, ketika ternyata kandungan asam klorida dalam tubuh Anda
sangat tinggi, banyak masalah yang akan Anda alami seperti sindrom Zollinger-Ellison dan
hiperkalsemia. Terjadinya kelebihan jumlah asam lambung disebabkan karena adanya
peningkatan pada kadar gastrin yang bertanggung jawab untuk mempengaruhi sel agar lambung
dapat mensekresi asam dalam jumlah lebih. Kondisi tersebut dapat menyebabkan bisul pada
lambung serta timbulnya rasa sakit pada lambung.
Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan asam klorida
Asam klorida dengan konsentrasi yang pekat (asam klorida berasap) bisa menimbulkan kabut
asam. Keduanya memiliki sifat yang korosif terhadap jaringan tubuh dan berpotensi
menimbulkan kerusakan di beberapa organ tubuh seperti mata, kulit, usus, serta organ
pernafasan.
Ketika asam klorida bercampur dengan bahan kimia oksidator lainnya seperti kalium
permanganat (KMnO4) dan Natrium Hipoklorit (NaCIO) dapat menimbulkan gas klorin yang
beracun. Untuk itu, bagi Anda yang beraktivitas dengan bahan-bahan kimia seperti asam klorida,
perlu berhati-hati dalam penggunaannya, serta selalu mempergunakan alat pelingdung diri seperti
sarung tangan karet atau PVC, pelindung mata, serta pakaina pelindung.
Berikut beberapa tips penanganan ketika Anda mengalami kontak dengan asam klorida dan cara
menjaga kesehatan tubuh anda :
1. Jika mata Anda mengalami kontak dengan senyawa tersebut, segeralah untuk membasuh
mata Anda dengan air bersih sekurang-kurangnya selama 15 menit. Segeralah
berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya.
2. Jika terjadi kontak pada kulit, maka segeralah membasuh dan membersihkan kulit Anda
dengan air bersih setidaknya selama 15 menit. Lepas pakaian maupun sepatu yang telah
terkontaminasi asam klorida dan cuci sebelum dipakai kembali. Jika kulit mengalami
kondisi yang serius, maka sebaiknya Anda mencuci kulit Anda dengan menggunakan

sabun desinfektan dan segera menutupinya dengan cream anti bakteri. Segeralah
berkonsultasi dengan dokter.
3. Jika asam klorida terhirup, segeralah pindah ke ruangan lain yang memiliki udara segar.
Jika Anda menemui rekan Anda dalam kondisi susah atau bahkan tidak bisa bernafas
setelah menghirup senyawa tersebut, segeralah membantunya dengan memberikan nafas
buatan atau dengan bantuan oksigen. Segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis.
4. Dan apabila senyawa asam klorida tertelan, maka jangan sekali-kali mencoba untuk
memuntahkannya kecuali atas saran dari dokter atau tenaga medis lainnya. Dan jika
korban masih dalam keadaan tersadar, jangan coba-coba untuk memberikan apapun
melalui mulutnya. Yang perlu dilakukan adalah melonggarkan pakaian yang dikenakan,
lalu segera menghubungi dokter.

You might also like