Professional Documents
Culture Documents
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Bahan Alam
Disusun oleh :
Ryani Puji Lestari (121431024)
Wahidin (121431029)
Yuni Triyanti (121431031)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas dari salah satu dosen mata kuliah Kimia Bahan Alam.
Tugas yang penulis susun yaitu sebuah makalah yang berjudul METODA EKSTRAKSI
DAN METODA ISOLASI.
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Kimia Bahan Alam Politeknik Negeri Bandung.
Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai apabila dilakukan
tanpa bantuan, bimbingan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yang telah membatu.
Karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
bersangkutan dalam pembuatan tugas ini .
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis sehingga tugas ini tidak
sesempurna yang diharapkan karena masih banyak kekurangannya . Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Terlepas dari
itu, penulis berharap agar tugas ini dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak
yang membutuhkan .
Sekian yang dapat penulis sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat.
Wasalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada suatu bahan alam mengandung berbagai macam zat. Keragaman dari
jenis dan jumlah struktur molekul yang dihasilkan oleh tumbuhan sangat banyak.
Masalah utama dari penelitian di bidang fitokimia ini ialah untuk menyusun data yang
ada mengenai setiap golongan senyawa khusus. Apabila diperkirakan terdapat ribuan
alkaloid tumbuhan dan perhatian ahli farmakologi pada alkaloid baru sedemikian
besar sehingga alkaloid baru terus ditemukan dan dipaparkan.
Untuk menganalisanya suatu zat pada bahan alam diperlukan metoda
pemisahan, pemurnian dan identifikasi. Metoda pemisahan zat dari bahan alam yang
akan digunakan dilakukan dengan metoda ekstraksi dan isolasi. Metoda ekstraksi dan
isolasi yang digunakan bergantung pada tekstur dan kandungan air dari bahan
tumbuhan yang akan diekstraksi.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Mengetahui secara umum mengenai metoda ekstrasi dan isolasi
1.2.2 Mengetahui penggunaan metoda ekstraksi dan isolasi
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang dapat dikaji anatara lain:
1.3.1 Apakah pengertian metoda ekstraksi?
1.3.2 Apa sajakah jenis-jenis metoda pemisahan?
1.3.3 Apa sajakah macam-macam metoda ekstraksi?
1.3.4 Apa sajakah tahapan proses ekstraksi?
1.3.5 Apakah pengertian metoda isolasi?
1.3.6 Apa sajakah tahapan proses isolasi?
1.3.7 Bagaimana metoda ekstraksi dan metoda isolasi digunakan?
BAB II
ISI
2.1 Ekstraksi
2.1.1 Pengertian
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan yang tidak saling melarutkan, biasanya air dan
yang lainnya pelarut organik. Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan
melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan
ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
2.1.2 Metoda Pemisahan
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk
mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering
disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat
dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode
pemisahan kompleks.
a. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara
satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan
yang relatif sederhana.
b. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat,
dan
reaksi-reaksi
kimia
yang
diperlukan.
Metode
ini
biasanya
bahan,
maserasi
antara,
perkolasi
sebenarnya
akan
menguap
sebagai
senyawa
kondensor,
turun
murni
lagi
ke
dan
wadah,
maserasi
kinetik
(dengan
pengadukan
campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah
dan akan memisahkan antara air dan minyak atsiri.
2.1.3.3
Cara Ekstraksi Lainnya
a. Ekstraksi Berkesinambungan
Proses ekststraksi ini dilakukan berulang dengan pelarut yang
berbeda atau resirkulasi pelarut dan peosesnya tersusun berurutan
beberapa kali. Dilakukan untuk meningkatkan edisiensi (jumlah
pelarut) dan dirancang untuk bahan dalam jumlah besar yang terbagi
dalam beberapa bejana ekstraksi.
b. Superkritikal Karbondioksida
Digunakan untuk ekstraksi serbuk simplisia dan umumnya
digunakan gas karbondioksida. Dengan variable tekanan dan
temperature akan diperoleh spesifikasi kondisi polaritas tertentu yang
sesuai untuk melarutkan senyawa dengan kandungan tertentu.
c. Ekstraksi Ultrasonik
Menggunakan getaran ultrasonic > 20000 Hz. Prinsipnya
meningkatkan permeabilitas dinding sel. Hasil ekstraksi tergantung
pada frekuensi getaran, kapasitas alat dan proses ultrasonic.
d. Ekstraksi Energi Listrik
Energi listrik yang digunakan dalam bentuk medan listrik,
medan magnet dan elektrik discharger. Energi listrik ini dapat
mempercepat dan meningkatkan hasil dengan prinsip menimbulkan
gelombung spontan dan menyebarkan gelombang ultrasonic.
farmasi
Gula dari umbi
Minyak dari biji-bijian
DNA dan RNA dari sela
Zat warna dari tumbuhan
Logam-logam dari mineralnya, dsb.
Inilah beberapa macam aplikasi metoda ekstraksi dan isolasi yang biasa
2.3.1
digunakan:
Ekstraksi fluida superkritis untuk menghasilkan minyak sawit merah kaya
-Karoten
Sifal -Karoten yang tidak stabil oleh panas dan cahaya, menyebabkan
perlu dipelajarinya suatu teknik ekstraksi yang menggunakan daerah superkritis
suatu pelarut untuk mengekstrak minyak sawit yang kaya karoten. Dilakukan
penelitian untuk meningkatkan ekstrak minyak sawit kaya akan karoten.
Kondisi-kondisi ekstraksi yang dilakukan dalam penelitian pendahuluan, pada 3
tekanan (3500, 4000, dan 4500 psi) dengan 3 suhu pemanasan (35 C, 40 C dan
45 C) selama waktu ekstraksi 4 jam, diperoleh kondisi optimum ekstraksi
minyak sawit dari mesokarp sawit yaitu pada tekanan 4500 psi dan suhu 40 C.
Pada kondisi tekanan 4500 psi, suhu 40 C berhasiil diekstrak minyak dengan
rendemen 15,46% berat kering atau efektifitas ekstraksinya adalah 40,64%,
dengan kadarasam lemak bebas pada minyak sawit 55,21%, kandungan
karotenoid 140,59 ppm, dan indeks bias minyak sawit 1,465.
2.3.2
hidroksi-6,7,3,4-tetrametoksiflavonoid,
salvigenin,
6-hidroksi-5,7,4-
2.3.4
Ekstraksi enzimatik
Ekstraksi enzimatik menggunakan enzim untuk mendegradasi dinding sel
dengan air berfungsi sebagai pelarut, ini membuat fraksinasi minyak jauh lebih
mudah. Biaya proses ekstraksi ini diperkirakan jauh lebih besar dari ekstraksi
heksana.
2.3.5
Kejutan osmotik
Kejutan osmotik adalah pengurangan mendadak tekanan osmotik, hal ini
dapat menyebabkan sel-sel dalam larutan pecah. Kejutan osmotik kadang-kadang
digunakan untuk melepaskan komponen seluler, seperti minyak.
2.3.6
Ekstraksi, isolasi dan uji keaktifan senyawa aktif buah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa) sebagai pengawet makanan alami
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan
teknik ekstraksi batch dengan variasi temperatur operasi dan variasi rasio umpan
terhadap pelarut metanol. Analisis fitokimia dilakukan terhadap ekstrak dan
dilengkapi dengan uji antioksidan dengan metode inhibisi radikal bebas DPPH
(1, 1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).
Metode tray drier dan kering angin menghasilkan ekstrak dengan
komponen bioaktif terlengkap. Metode pengeringan dengan matahari kehilangan
senyawa alkaloid selama pengeringan sedangkan bahan beli selain kehilangan
senyawa alkaloid, juga kehilangan senyawa saponin. Proses pengeringan buah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan yang tidak saling melarutkan, biasanya pelarutnya air
dan yang lainnya pelarut organik. Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan
melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini
adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
Pada dasarnya isolasi senyawa kimia dari bahan alam itu adalah sebuah cara untuk
memisahkan senyawa yang bercampur sehingga dapat menghasilkan senyawa tunggal
yang murni. Seperti halnya pada saat kita ingin mendapatkan suatu senyawa yang
terdapat pada tumbuhan. Pada tumbuhan terkandung ribuan bahkan jutaan senyawa, baik
yang dikategorikan sebagai metabolit primer ataupun metabolit sekunder. Pada
kebanyakan kasusm proses isolasi senyawa dari bahan alam mentargetkan untuk
mengisolasi senyawa metabolit sekunder, karena senyawa metabolit sekunder telah
terbukti dapat memberikan manfaat terhadap kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
A.
(2010).
Laporan
Ekstraksi.
Diunduh
http://www.scribd.com/doc/50712946/Laporan-Kiman-Ekstraksi
dari
Scribd:
dari